PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 7 LANTAI DAN 1 BASEMENT DENGAN METODE DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Naskah Publikasi

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN GEDUNG HOTEL 5 LANTAI + 1 BASEMENT DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Naskah Publikasi

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 5 LANTAI DENGAN METODE DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Naskah Publikasi

PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH 4 LANTAI ( 1 BASEMENT ) DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SUKOHARJO

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN KOTA 4 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA (+BASEMENT 1 LANTAI)

PERENCANAAN GEDUNG HOTEL 4 LANTAI & 1 BASEMENT DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 4

PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH MENENGAH ATAS EMPAT LANTAI DAN SATU BASEMENT DI SURAKARTA DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil. diajukan oleh: AGUNG PRABOWO NIM : D

Ma ruf Hadi Sutanto NIM : D NIRM :

PERENCANAAN GEDUNG PASAR TIGA LANTAI DENGAN SATU BASEMENT DI WILAYAH BOYOLALI (DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL)

PERENCANAAN APARTEMEN 7 LANTAI (+1 BASEMENT) DI SURAKARTA DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

PERENCANAAN GEDUNG PERHOTELAN EMPAT LANTAI DAN SATU BASEMENT DI PACITAN DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

KONTROL ULANG PERENCANAAN PORTAL AS-7 GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN METODE LOAD RESISTANCE AND FACTOR DESIGN

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

PERENCANAAN RUSUNAWA EMPAT LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

Tugas Akhir. Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S 1 Teknik Sipil. Diajukan oleh :

PERENCANAAN GEDUNG PERKULIAHAN EMPAT LANTAI SATU BASEMENT DI SURAKARTA DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

MODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN STRUKTUR BAJA DENGAN BALOK KOMPOSIT PADA GEDUNG PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

PERENCANAAN GEDUNG RAWAT INAP RUMAH SAKIT KANKER EMPAT LANTAI (+ 1 BASEMENT) DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR FLAT SLAB DENGAN SISTEM STRUKTUR SRPMM DAN SHEAR WALL PADA GEDUNG RSUD KEPANJEN MALANG

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

BAB V KESIMPULAN. Kedoya Jakarta Barat, dapat diambil beberapa kesimpulan: ganda dengan ukuran 50x50x5 untuk batang tarik dan 60x60x6 untuk batang

PERENCANAAN GEDUNG SMA EMPAT LANTAI DENGAN SISTEM PERENCANAAN DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG WISMA SEHATI MANOKWARI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA

PERENCANAAN GEDUNG PERKULIAHAN PLANOLOGI UMS LIMA LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTILITAS PARSIAL

PERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI (+ BASEMENT) DI WILAYAH SURAKARTA DENGAN DAKTAIL PARSIAL (R=6,4) (dengan mutu f c=25 MPa;f y=350 MPa)

BAB V PEMBAHASAN. terjadinya distribusi gaya. Biasanya untuk alasan efisiensi waktu dan efektifitas

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH 4 LANTAI DENGAN SISTEM DAKTAIL TERBATAS

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA 5 LANTAI DI WILAYAH GEMPA 3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG HOTEL NAWASAKA SURABAYA DENGAN SISTEM GANDA

OLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS

PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG UNTUK PERKANTORAN 8 LANTAI (+2 BASEMENT) DI SURAKARTA DENGAN PRINSIP DAKTAIL PENUH

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SWALAYAN RAMAI SEMARANG ( Structure Design of RAMAI Supermarket, Semarang )

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA MAHASIWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. Oleh : CAN JULIANTO NPM. :

PERANCANGAN MODIFIKASI DENGAN MENGGUNAKAN. Oleh : Sulistiyo NRP Dosen Pembimbing : Ir. Iman Wimbadi, MS

PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI JEPARA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Fasilitas rumah atau asrama yang dikhususkan untuk tempat tinggal

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING

PERENCANAAN STRUKTUR STADION MIMIKA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH DENGAN STRUKTUR ATAP SPACE FRAME

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) KOTA PROBOLINGGO DENGAN METODE SISTEM RANGKA GEDUNG

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KEPANJEN MALANG DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS UNTUK DIBANGUN DI ACEH

PERENCANAAN GEDUNG PERHOTELAN EMPAT LANTAI DAN SATU BASEMENT DI PACITAN DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

Modifikasi Struktur Gedung Graha Pena Extension di Wilayah Gempa Tinggi Menggunakan Sistem Ganda

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 6 LANTAI (+1 BASEMENT) DI SUKOHARJO DENGAN SISITEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK)

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN KOTA 4 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA (+BASEMENT 1 LANTAI)

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL LARAS ASRI SALATIGA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU. Oleh :

KEBUTUHAN MATERIAL PADA PERENCANAAN PORTAL GEDUNG BETON BERTULANG DI WILAYAH GEMPA 1 DENGAN SISTEM ELASTIK DAN DAKTAIL PENUH

KONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 7 LANTAI DAN 1 BASEMENT DENGAN METODE DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Tugas Akhir

PERENCANAAN GEDUNG DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG. (Structure Design of DKK Semarang Building)

MODIFIKASI GEDUNG BANK CENTRAL ASIA CABANG KAYUN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA

PRESENTASI TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI D III TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH UMUM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 4 LANTAI DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN BIASA (SRPMB) DI WILAYAH SUKOHARJO

PERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH - ARCH. : Faizal Oky Setyawan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah Langkah Perancangan. Langkah langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini :

Gedung yang dibangun dengan sistem rangka pemikul momen (SRPM) dengan balok masih mempunyai kekurangan bila ditinjau dari segi tinggi gedung dan

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

KAJIAN PORTAL BETON BERTULANG UNTUK GEDUNG 3 DAN 4 LANTAI DI WILAYAH GEMPA I

III - 1 BAB III METODOLOGI

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERHOTELAN 4 LANTAI SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DI WILAYAH SURAKARTA

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT KEGIATAN MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI MALANG DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

Disusun Oleh : ZAINUL ARIFIN

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG PASCA SARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG. Oleh : BAYU ARDHI PRIHANTORO NPM :

Semarang, Nopember Penyusun

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR WILAYAH DIRJEN PAJAK SULAWESI SELATAN, BARAT DAN TENGGARA

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN 5 ( LIMA ) LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTILITAS TINGKAT DUA

Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Tower C Apartemen Aspen Admiralty Jakarta Selatan Dengan Menggunakan Baja Beton Komposit

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL 5 LANTAI DAN 1 BASEMENT DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Tugas Akhir

BAB V PENUTUP. Pada tabel tersebut dengan nilai N = 27,9 maka jenis tanah termasuk tanah sedang.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia, Universitas

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RS. GRHA KEDOYA, JAKARTA BARAT. Oleh : MARTINUS SATRIYO HADIWIBOWO NPM. :

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan

BAB III METODOLOGI. LAPORAN TUGAS AKHIR III 1 Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran Badan Pusat Statistik

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PARKIR SUNTER PARK VIEW APARTMENT DENGAN METODE ANALISIS STATIK EKUIVALEN

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

PERANCANGAN STRUKTUR APARTEMEN MEGA BEKASI TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU. Oleh : ARIEF BUDIANTO No. Mahasiswa : / TSS NPM :

BAB V PEMBAHASAN. bahan yang dipakai pada penulisan Tugas Akhir ini, untuk beton dipakai f c = 30

PERHITUNGAN STRUKTUR STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI

Home LOGO. 1. Latar Belakang. 2. Batasan Masalah. 3. Metodologi. 4. Pembahasan

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM PROPINSI KEPULAUAN RIAU. Oleh : DEDE FAJAR NADI CANDRA NPM :

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH (DEKRANASDA) JL. KOLONEL SUGIONO JEPARA

PERENCANAAN APARTEMEN 7 LANTAI + 1 BASEMENT DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SPRMM) DI WILAYAH SURAKARTA

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH TERANG BANGSA SEMARANG MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

EKO PRASETYO DARIYO NRP : Dosen Pembimbing : Ir. Djoko Irawan, MS

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG WISMA ATLIT BONTANG KALIMANTAN TIMUR. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Oleh : LUSIA NILA KUSUMAWATI

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA-BETON

KEBUTUHAN MATERIAL PADA PERENCANAAN PORTAL BETON BERTULANG DENGAN SISTEM DAKTAIL PENUH DI WILAYAH GEMPA TIGA. Naskah Publikasi

Gedung Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Barwijaya merupakan gedung yang terdiri dari 9 lantai yang dibangun dalam rangka untuk memenuhi

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG SERBAGUNA 2 LANTAI

PERANCANGAN STRUKTUR KANTOR INDOSAT SEMARANG. Oleh : LIDIA CORRY RUMAPEA NPM. :

PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG KANTOR TUJUH LANTAI DI PONTIANAK. Arikris Siboro 1), M. Yusuf 2), Aryanto 2) Abstrak

TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA (S-1)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN BIASA (SRPMB) DI WILAYAH SUKOHARJO

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tata Langkah Penelitian. Tata langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini : Mulai

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA. Oleh : SUPARYOTO SINAGA NPM.

Transkripsi:

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 7 LANTAI DAN 1 BASEMENT DENGAN METODE DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3 Naskah Publikasi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat S-1 Teknik Sipil diajukan oleh : ARIS WIBOWO NIM : D 100 100 015 kepada : PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 7 LANTAI DAN 1 BASEMENT DENGAN METODE DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3 Aris Wibowo Jurusan Teknik Sipil FT Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura Surakarta e-mail : w.aris62@yahoo.co.id ABSTRAK Perencanaan struktur gedung harus direncanakan sesuai dengan standar pedoman perencanaan gedung yang telah ditetapkan. Agar faktor kekuatan dan keamanan gedung dapat tercapai dan tidak terjadi keruntuhan pada gedung yang direncanakan. Oleh sebab itu dilakukan perencanaan struktur gedung kampus 7 lantai dan 1 basement ini dengan mengacu pada Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002). Gedung ini direncanakan dibangun di wilayah gempa 3 yang terdiri dari tanah keras dengan sistem daktail parsial dengan nilai faktor daktilitas (μ) = 5,0 dan faktor reduksi gempa (R) = 8,0. Perencanaan struktur gedung mencakup struktur atas dan struktur bawah. Struktur atas mencakup perencanaan atap (kuda-kuda) dan beton bertulang ( plat lantai, tangga, balok dan kolom), sedangkan struktur bawah mencakup struktur pondasi. Dalam menganalisis struktur gedung digunakan program komputer SAP 2000 v.14 agar dapat mempermudah dan mempercepat dalam perhitungan. Sedangkan penggambaran menggunakan program AutoCAD v.2013. Mutu beton dan mutu baja untuk beton bertulang adalah f c = 25 MPa, Tulangan utama f y = 400 MPa dan tulangan geser f y = 240 MPa. Sedangkan untuk kuda-kuda baja digunakan mutu baja Bj 37 dangan tegangan leleh = 260 MPa dan tegangan dasar 160 MPa. Pondasi menggunakan pondasi tiang pancang dengan kedalaman mencapai 9 meter. Kata kunci : Struktur gedung, daktail parsial, perencanaan, SAP 2000 v.14

PENDAHULUAN Dewasa ini teknologi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman, banyak dilihat gedung bertingkat. tak terkecuali pembuatan gedung untuk ruang belajar.untuk membuat gedung bertingkat yang kuat dan berkualitas maka perlu direncanakan komponen struktur yang baik dan perhitungan yang matang. Perencanaan struktur gedung bertujuan untuk menghasilkan suatu struktur yang stabil, kuat, awet, dan ekonomis serta kemudahan dalam pelaksanaan. Dalam perencanaan sebuah gedung untuk kampus, yang strukturnya bertingkat harus memperhatikan beban yang akan dipikul suatu struktur bangunan. Kriteriakriteria tersebut membutuhkan ketelitian dan keamanan yang tinggi dalam perhitungan konstruksi. Faktor yang mempengaruhi kekuatan konstruksi adalah beban-beban yang akan dipikul seperti beban mati, beban hidup, beban angin, dan beban gempa. Selain itu dalam perencanaan juga memperhatikan keokonimisan gedung dan efisiensi biaya. Komponen struktur gedung itu sendiri terdiri dari pondasi, sloof, kolom, balok, plat lantai, dan plat atap. Masingmasing komponen tersebut harus dihitung untuk mengetahui dimensinya sehingga dapat diketahui kuat atau tidak kuat struktur tersebut. Pada perencanaan ini ditentukan gedung 7 lantai dan 1 basement dengan sistem daktail parsial di wilayah gempa 3 (SNI 1726-2002). Sedangkan untuk perhitungan analisis pembebanannya digunakan software SAP 2000. TUJUAN DAN MANFAAT PERENCANAAN Tujuan perencanaan yang ingin dicapai adalah : 1. Memperdalam pemahaman dalam merencanakan portal 7 lantai dan 1 basement dengan sistem daktail parsial di wilayah gempa 3. 2. Sebagai pedoman atau referensi untuk merencanakan di dunia kerja, serta mengaplikasikannya di lapangan. METODE PERENCANAAN Data Perencanaan Data perencanaan dalam perencanaan gedung kampus ini adalah sebagai berikut : 1. Gedung yang direncanakan adalah perencanaan struktur gedung kampus 7 lantai dan 1 basement. 2. Perhitungan struktur mencakup perhitungan struktur atap (kuda-kuda) dan struktur beton bertulang (plat lantai, plat tangga, perhitungan balok, kolom dan pondasi). 3. Spesifikasi struktur adalah : Mutu beton f c = 25 MPa Mutu baja fy = 400 MPa (tulangan utama) Mutu baja fy = 240 MPa (tulangan geser) 4. Atap menggunakan kuda-kuda baja digunakan mutu baja Bj 37. 5. Bangunan berada di wilayah gempa 3. 6. Ketinggian kolom lantai basement adalah 4 m untuk lantai 1 s/d 7 adalah 4,2 m 7. Tebal plat lantai diambil 12 cm. 8. Pondasi menggunakan pondasi tiang pancang dengan kedalaman sesuai data tanah yang ada. 9. Peraturan-peraturan yang digunakan dalam perencanaan adalah sebagai berikut : Standar Perencanaan Tahan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung SNI-1726-2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002).

Alat Bantu Perencanaan 1. Program SAP 2000 v.14 Program ini digunakan untuk membantu dalam perhitungan dan perencanan analisis struktur portal beton bertulang. 2. Program AutoCAD v.2013 Program ini digunakan untuk mendesain gedung yang akan direncanakan dan juga untuk menggambar detail-detail struktur bangunan yang diperlukan dalam perencanaan. 3. Program Microsoft Office 2007 Program ini digunakan untuk membuat dan menyusun laporan, bagan alir, analisa data, perhiungan dan tabeltabel. Tahap Perencanaan Tahapan perencanaan adalah urutan langkah-langkah yang disusun secara sistematis dan logis berdasarkan dasar teori yang sudah ada. Berikut ini adalah tahapan perencanaan struktur gedung kampus 7 lantai dan 1 basement : 1. Tahap I : Pengumpulan data Mengumpulkan data-data untuk perencanaan gedung yang berupa data-data hasil penyelidikan tanah (data sondir), serta berbagai data penunjang lainnya seperti dalam SNI untuk bangunan gedung dan aturan-aturan yang mendukung sebagai acuan untuk perencanaan. 2. Tahap II : Desain gambar rencana Meliputi desain gambar denah bangunan, tampak dan site plant. 3. Tahap III : Perencanaan atap Perhitungan untuk struktur atap dan gambar struktur atap. 4. Tahap IV : Perencanaan plat lantai dan tangga Perhitungan untuk plat lantai dan tangga beton. 5. Tahap V : Perencanaan kolom dan balok Meliputi asumsi dimensi awal kolom dan balok, analisis beban yang terjadi pada kolom dan balok, analisis mekanika pada beban yang terjadi, dan menghitung beban kombinasi. 6. Tahap VI : Menentukan kecukupan dimensi kolom dan balok Analisa yang menentukan apakah dimensi kolom dan balok sudah cukup atau tidak. Bila tidak cukup, maka dimensi harus direncanakan kembali. dan bila dimensi sudah cukup, maka dilanjutkan pada perhitungan penulangan kolom dan balok. 7. Tahap VII : Perencanaan pondasi Analisa mengenai daya dukung pondasi terhadap beban struktur diatasnya. 8. Tahap VIII. Perencanaan Basement Perhitungan terhadap dinding penahan tanah dan plat lantai basement. 9. Tahap IX : Gambar detail Mencakup keseluruhan gambarhasil perhitungan. HASIL PERENCANAAN 1. Perencanaan Atap Tabel 1. Hasil perhitungan dimensi kudakuda baja No. Batang Profil 1. a 1, s/d a 10. 2L 55 x 55 x6 2. b 1, s/d b 10 dan v 4, v 5, v 6 2L 45 x 45 x5 3. d 1, s/d d 8. 2L 30 x 30 x5 4. v 1, v 2, v 3 dan v 7, v 8, v 9. 2L 30 x30 x5 2. Perencanaan Plat Atap & Plat Lantai Tabel 2. Hasil perhitungan penulangan plat atap dan plat lantai Plat Atap Plat Lantai Perencanaan Tul. Pokok Tul. Bagi Perencanaan Tul. Pokok Tul. Bagi T. Lapangan D 10-170 D 8-250 T. Lapangan D 10-170 D 8-250 T. Tumpuan D 10-170 D 8-250 T. Tumpuan D 10-170 D 8-250

3. Perencanaan Lantai & Dinding Basement Tabel 3. Hasil perhitungan penulangan lantai & dinding basement Dinding Basement Lantai Basement Tul. Pokok Tul. Bagi Tul. Pokok Tul. Bagi D 10-120 D 8-130 D 10-120 D 8-130 4. Perencanaan Balok Tabel 4. Hasil perhitungan tulangan pada balok Tul. Tumpuan Tul. Lapangan Tul. Geser Perencanaan Tekan Tarik Tekan Tarik Tul. Tump Tul. Lap Balok 400/800 3 D 22 5 D 22 3 D 22 3 D 22 Ø 8-175 Ø 8-300 5. Perencanaan Kolom Tabel 5. Hasil perhitungan tulangan pada kolom Perencanaan Arah X Arah Y Tul. Geser Kolom 750/750 14 D 22 14 D 22 Ø 10-170 6. Perencanaan Sloof Tabel 6. Hasil perhitungan tulangan pada sloof Sloof 300/500 Posisi Atas Penulangan Bawah Kiri 2 D16 3 D16 Lapangan 2 D10 2 D10 Kanan 2 D16 3 D16 7. Perencanaan Pondasi Tabel 7. Hasil perhitungan tulangan pada pondasi Plat Poor 300/300 Tiang Pancang 40/40 Tul. Pokok Tul. Bagi Tul. Pokok Tul. Bagi D 19-90 D 19-140 4 D 12 Ø 6-170 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil perencanaan gedung kampus 7 lantai dan 1 basement dengan metode daktail parsial di wilayah gempa 3 yang telah diselesaikan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1) Rangka atap (kuda-kuda) digunakan profil : No. Batang Profil 1. a 1, s/d a 10. 2L 55 x 55 x6 b 2. 1, s/d b 10 dan 2L v 4, v 5, v 45 x 45 x5 6 3. d 1, s/d d 8. 2L 30 x 30 x5 v 4. 1, v 2, v 3 dan 2L v 7, v 8, v 9. 30 x30 x5 Gording menggunakan profil canal C 150 x 50 x 20 x 2,6. Sambungan menggunakan sambungan baut diameter 12,8 mm seperti dalam gambar detail. Tebal plat kopel untuk batang atas dan bawah adalah 10 mm. Sedangkan untuk batang vertikal dan diagonal tebalnya 6 mm. 2) Perencanaan plat lantai menggunakan plat dengan tebal 120 mm, dengan tulangan pokok D10-170 dan tulangan bagi D8-250. 3) Perencanaan plat atap menggunakan plat dengan tebal 100 mm, dengan tulangan pokok D10-170 dan tulangan bagi D8-250. 4) Perencanaan plat dinding basement menggunakan plat dengan tebal 120 mm, dengan tulangan pokok D10-120 dan tulangan bagi D8-130. 5) Perencanaan plat lantai basement menggunakan plat dengan tebal 120 mm, dengan tulangan pokok D10-120 dan tulangan bagi D8-130. 6) Perencanaan tangga dan bordes diperoleh dimensi tangga yang digunakan dengan tebal plat tangga adalah 120 mm dengan optrade (tinggi bidang tanjakan) T = 17,5 cm, antrade (lebar bidang injakan) I = 30 cm. Penulangan tangga dan bordes digunakan tulangan pokok D12-100 mm dan tulangan bagi D8-200 mm.

7) Perencanaan balok dengan prinsip daktail parsial dengan dimensi 400/800 mm. Tulangan yang digunakan untuk tulangan pokok menggunakan D22 mm dan untuk tulangan geser menggunakan tulangan 2dp8. 8) Perencanaan untuk kolom induk menggunakan daktail parsial dengan dimensi kolom 750/750 mm. Tulangan pokok D22 mm dan untuk tulangan geser menggunakan tulangan 2dp10. 9) Perencanaan pondasi menggunakan pondasi tiang pancang dan dipancang sampai tanah keras, dengan 8 buah tiang pancang. Tulangan tiang pancang menggunakan diameter D22 mm dan tulangan geser 2dp6. Poer menggunakan ukuran 3 x 3 m 2, dengan tulangan diameter D19 mm. 10) Dimensi sloof 300/500 dengan diameter tulangan pokok D16 mm dan tulangan geser 2dp12. Saran Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan struktur bertingkat : 1). Dalam merencanakan rangka portal kolom harus lebih kuat daripada baloknya dan balok harus lebih kuat daripada platnya. 2). Setiap komponen struktur harus terikat satu sama lain secara liat dan kuat. 3). Penggunaan bahan non struktur seperti dinding dan bahan lainnya diusahakan juga jangan terlalu berat sehingga akan mengurangi beban yang dipikul oleh portal. 4). Perencanaan suatu bangunan gedung harus mengacu pada mudah atau tidaknya dalam pelaksanaan di lapangan. 5). Jika dalam perencanaanya menggunakan alat bantu seperti program SAP atau yang lain hendaknya memperhatikan ketelitian dalam memaksukan data (input) karena akan berpengaruh terhadap hasil keluaran data (output). 6). Dalam merencanakan struktur gedung, dimensi harus sesuai dengan sistem perencanaan agar tidak boros. DAFTAR PUSTAKA Admin. Beban Gempa dan Pengaruhnya Terhadap Struktur Bangunan. www.tekniksipil.org/rekayasagempa/beban-gempa-danpengaruhnya-terhadap-strukturbangunan/. diambil pada 25 April 2014. Asroni, A. 2010. Balok dan Pelat Beton Bertulang. Graha Ilmu. Yogyakarta. Asroni, A. 2010. Kolom Fondasi & Balok T Beton Bertulang. Graha Ilmu. Yogyakarta. Asroni, A. 2009. Struktur Beton Lanjut. Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. Forum Solo Hijau. Solo Eco Cultural City, Mimpi Belaka atau Sebuah Potensi. forumsolohijau.blogspot.com/2013 /03/solo-eco-cultural-city-mimpibelaka.html?m=1. diambil pada 25 April 2014. Hardiyatmo, H. C. 2002. Teknik Fondasi 2. Beta Offset. Yogyakarta. Rochman, A. 2012. Pedoman Penyusunan Tugas Perancangan Atap. Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. SNI 03-1726. 2002. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung SNI 03-1726-2002. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta. SNI 03-1729. 2002. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung SNI 03-1729- 2002. Dinas Pekerjaan Umum. SNI 03-2847. 2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung SNI 03-

2847-2002. Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan. Bandung. SNI 1726. 2002. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung SNI- 1726-2002. Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah. Bandung. Wikipedia Indonesia. Kota Surakarta. id.m.wikipedia.org/wiki/kota_sura karta. diambil pada 25 April 2014.