SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI UNIT DESA MEKAR UNGARAN DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS (AHP)

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM JASA MENGGUNAKAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PROGRAM STUDI PERGURUAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA PADA SMK BINA NUSANTARA UNGARAN MENGGUNAKAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU BERPRESTASI PADA SMK BINA NUSANTARA UNGARAN MENGGUNAKAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA PT BANK JATENG SEMARANG MENGGUNAKAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS (AHP)

Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Penerimaan Karyawan, Metode Analithical Hierarchi Process (AHP), MySQL, Miscrosof Visual Basic.

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN PADA PT.ADIRA CABANG 3 MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

BAB I PENDAHULUAN. PT. Toyota Astra Motor Auto 2000 Setiabudi Division Bandung adalah

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM PEMBERIAN KREDIT

Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2011 (Semantik 2011) ISBN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MOBIL PADA CV. FAMILY MOBIL SEMARANG MENGGUNAKAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS (AHP)

Sistem Pendukung Keputusan Pembiayaan Mitra Madani Metode Analytycal Hierarchy Process (AHP) Pt. BPR Syariah Artha Madani Bekasi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN PINJAMAN KREDIT MENGGUNAKAN THE SATISFICING MODEL (STUDI KASUS DI BANK MEGA KOTA SUKABUMI)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS PADA SMK NEGERI 9 SEMARANG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BANK DANAMON CABANG SEGIRI SAMARINDA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI IDEAL PEMAIN DALAM STRATEGI FORMASI SEPAK BOLA

Rici Efrianda ( )

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEREKRUTAN KARYAWAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITVE WEIGHTING ( SAW ) PADA CV.GARUDA PLASTIK KURIPAN

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI SURYA MITRA MANDIRI SEMARANG

Kata Kunci : Sistem Informasi, Perum Perhutani, Simpan Pinjam, metode Waterfall, Microsoft Visual Basic 6.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA PADA SMA 1 BOJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Masalah. Koperasi merupakan suatu wadah yang dapat membantu masyarakat terutama

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIMPAN PINJAM KOPERASI BANK SUMSEL BABEL

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI PT. PLN (Persero) AREA SEMARANG

REKAYASA SISTEM PENGOLAHAN DATA SIMPAN PINJAM PADA KUD MEKAR UNGARAN

PENERAPAN METODE AHP PADA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT

Freza Surya Asrina Strata Satu Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMK N I DEMAK DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL

Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V2.i1( )

APLIKASI SISTEM SIMPAN PINJAM ANGSURAN PADA KOPERASI IKHLAS PALEMBANG

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

BAB I PENDAHULUAN I - 1

SISTEM INFORMASI KOPERASI KARYAWAN PADA PT. ANUGERAH PHARMINDO LESTARI BERBASIS JARINGAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGAJUAN KREDIT PADA PD BPR BKK BOJA DENGAN METODE SAW. Riris Niken Pratiwi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan ketersediaan dan peran serta lembaga keuangan. Salah satu

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN PADA BAYI LIMA TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB I PENDAHULUAN. legal di bawah Direktorat Jenderal Perdagangan dalam Negri Departemen

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MODEL CATWALK PADA SIVEX ARTIST MANAGEMENT SEMARANG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BEASISWA PADA SMK IPT KARANGPANAS SEMARANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBUKAAN CABANG BIRO PERJALANAN WISATA PADA SURYA WISATA DI KAB. PEKALONGAN

APLIKASI PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA ATAU SISWI TERBAIK DI SMA MASEHI 1 PSAK SEMARANG DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENGAMBILKEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN POSISI IDEAL PEMAIN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE ANALITICAL HIERARCHY PROESS (AHP) ABSTRAK

Okta Veza Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina 1

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

Aplikasi Metode Analitical Hierarchy Proces (AHP) Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Oleh Abulwafa Muhammad, S.Kom, M.

PEMILIHAN RANGE PLAFOND PEMBIAYAAN TERBAIK BMT DENGAN METODE AHP. Dwi Yuniarto, S.Sos., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika STMIK Sumedang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT DI BMT EKA MANDIRI DENGAN LOGIKA FUZZY

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGAJUAN KREDIT DENGAN METODE SAW PADA KJKS AR RAHMAH. Ervin Fightorini 1, Bowo Nurhadiono 2

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 1 NO. 1 MARET 2010

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA SPBU DEMAK JAWA TENGAH

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN ALAT KESEHATAN DI PUSKESMAS KECAMATAN DURENAN MENGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCY PROCESS (AHP)

SISTEM PENERIMAAN DOSEN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN EXPERT COICE

SISTEM INFORMASI SERVIS KOMPUTER PADA SAFRI AL AMIN COMPUTER JEPARA

marketing yang masih menggunakan cara manual dan proses yang memakan waktu. Sehingga menyulitkan dan ketidak telitian akan menimbulkan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. didominasi oleh pendapatan bunga (Interest Revenue). Pada neraca keuangan,

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

Sistem Pendukung Keputusan Kelangsungan Outlet Buku Di Pt. Mizan Media Utama

BAB I PENDAHULUAN. modal usaha berupa uang dalam jumlah tertentu untuk memulai usaha awal.

Rancang Bangun Sistem Aplikasi Penjualan Pada Muria Jaya Phone Kudus

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGEMBANGAN AREA PERUMAHAN PADA PERUMAHAN PALM TOWN TEGAL

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMP DHARMA BHAKTI PUBIAN

SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI SANGGAR SENAM PADA ERISTY MANAGEMENT SEMARANG TAHUN 2013

ANALYTIC HIERARCHY PROCESS METODE PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI MANDIRI UTAMA ABSTRACT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Telkom Indonesia Wilayah Kota Bandung Divisi Customer Care

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BEASISWA PADA SMA NEGERI 1 JOGONALAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dengan cepat dan tepat. Sebelumnya masih banyak pelaksanaan dalam

ABSTRAK. Kata kunci : SPK, metode AHP, penentuan lokasi.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK PROMOSI KENAIKAN JABATAN DI PT. XYZ

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA KOPKAR KARYA BHAKTI NUSANTARA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIERARCHY PROCESS )

Penerapan Metode Analytical Hierarky Process (AHP) Pada Penentuan Pemberian Kredit Usaha Rakyat Berbasis Web Pada PT.Bank Rakyat Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT TANPA AGUNAN (KTA) PADA STANDARD CHARTERED BANK. Lukas Prasetyo, Muji Sukur, Sunardi.

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI UNTUK UKM Berlia Setiawan 1, Kodrat Imam Satoto 2, Adian Fatchurrohim 2

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN LOKASI CABANG BARU USAHA CLOTHING MENGGUNAKAN METODE AHP-TOPSIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Penerapan Metode Topsis Pada Kualifikasi Peserta Sertifikasi Guru

IMPLEMENTASI SPK UNTUK SELEKSI CALON GURU DI SMK BINA MARTA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR UNTUK KONSUMEN PT.FIF CABANG MEDAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHI PROCESS (AHP)

BAB I PENDAHULUAN. telah di perjanjikan. Dalam kasus ini terjadinya kredit macet pasti akan

Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Untuk Aplikasi Persetujuan Kredit Menggunakan Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus Koperasi Asri )

Kata kunci : pembangunan sistem pembelian dan penjualan, sistem informasi.

Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Pada Pd. Bpr Bkk Demak Cabang Sayung Dengan Metode Fuzzy Madm (Multiple Attribute Decision Making

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI UNIT DESA MEKAR UNGARAN DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS (AHP) Olivia Citragani Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang, 50131 E-Mail: citraolivia91@yahoo.com Abstrak Permasalahan yang terjadi pada Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran yaitu adanya kekurangankekurangan atau kelemahan-kelemahan antara lain pengolahan data dan informasi yang masih menggunakan pencatatan dalam pembukuan sehingga proses pengambilan keputusan membutuhkan waktu yang lama, sering terjadinya pinjaman kredit yang macet yang dikarenakan pengambilan keputusan pinjaman kredit yang kurang tepat yang disebabkan karena usaha yang dijalankan mengalami kegagalan atau terjadinya kemungkinan manipulasi data antara calon nasabah dengan petugas Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran dalam pemberian kredit, sulitnya bagi manajer untuk mengambil keputusan permohonan kredit untuk diterima atau ditolak yang disebabkan karena banyaknya pertimbangan yang harus dipikirkan dan banyaknya informasi yang harus dianalisa. Penulis mencoba menganalisa sebuah Koperasi yang bergerak di bidang pemberian kredit yang dijadikan untuk bahan Sistem Pendukung Keputusan dalam pemberian kredit pada debitur. Analisa yang dilakukan dengan survey lapangan, wawancara dengan narasumber untuk menganalisa sistem yang ada. Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat digunakan oleh Koperasi dengan metode Analitical Hierarchy Process, Microsoft Visual Basic sebagai programnya, MySQL sebagai database server sehingga dapat membantu pihak Koperasi dalam memberikan suatu pendukung keputusan. Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Penentuan Kredit, Metode AHP I. PENDAHULUAN Koperasi adalah salah satu usaha yang paling tepat untuk merealisasikan citacita ideal dari Undang-Undang Dasar 1945, namun kenyataannya hal tersebut belum dapat terwujud secara baik didalam proses ekonomi. Pada saat ini belum semua koperasi dikelola dengan baik dan profesional. Dalam industri perbankan mengalami perkembangan yang cukup pesat, baik dari sisi volume usaha, mobilisasi dana masyarakat maupun pemberian kredit. Hal ini sebagai akibat dari deregulasi dalam dunia perbankan yang dilakukan oleh pemerintah Bank Indonesia pada tahun 1983 yang sungguh sangat mempengaruhi pola dan strategi manajemen bank baik dari sisi pasiva maupun dari sisi aktiva bank. Situasi ini memaksa industri perbankan harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan dan memperoleh sumber-sumber dana baru. Sejalan dengan meningkatnya perkembangan ekonomi dalam segala bidang, maka sudah sewajarnya jika setiap sektor mengalami perkembangan. Demikian juga dengan sektor koperasi, yang perannya masih sangat dibutuhkan untuk menunjang perekonomian masyarakat Indonesia yang

sebagian besar terdiri dari golongan menengah ke bawah. Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang bersifat sosial, beranggotakan orang orang atau badan hukum yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Sebagaimana diketahui tujuan utama koperasi yaitu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Koperasi adalah perkumpulan orang orang, bukan perkumpulan modal sehingga laba bukanlah tujuan utama, kesejahteraan anggota lebih diutamakan. KUD Mekar merupakan salah satu koperasi yang bergerak di bidang simpan pinjam yang melayani pinjaman seluruh wilayah Kabupaten Semarang. Dengan banyaknya pengajuan pinjaman, sehingga pihak koperasi membutuhkan sebuah sistem yang dapat memberikan kemudahan dalam memberikan pelayanan pengajuan pinjaman pada anggotanya. Dalam menetapkan kebijakan kredit, koperasi harus merumuskan terlebih dahulu standart kredit dan syarat-syarat kredit, yaitu bagaimana karakter pelanggan (Charakter), kapasitas melunasi kredit (Capacity), kemampuan modal yang dimiliki pelanggan (Capital), jaminan yang dimiliki pelanggan (Condition). Data yang diperlukan sebagai syarat kredit diantaranya adalah : KTP, performa income, pekerjaan, kartu keluarga (jumlah anggota keluarga), lokasi dan tempat tinggal, persetujuan suami/istri (untuk yang sudah menikah) atau persetujuan orangtua (untuk yang belum menikah) dan mempunyai asset yang dapat dijaminkan jika suatu waktu pelanggan cacat angsuran kemudian akan dilakukan survei lapangan dan selanjutnya hasil survei dianalisis, setelah itu hasil analisis diserahkan kepada pengambil keputusan. Penilaian kelayakan kredit yang dilakukan masih menggunakan cara manual dan database yang digunakan masih dalam bentuk kertas, sehingga memakan waktu berjam-jam untuk pengolahan dan kendala terbesar adalah kesulitan dalam penyimpanan atau pencarian arsip yang telah tersimpan jika akan dicocokan dengan informasi/pedoman yang baru diperoleh, serta tak lupa masalah pembuatan laporan yang terlambat terkadang juga menghambat penyampaian informasi kepada pimpinan perusahaan. Terkait dengan proses pinjaman tersebut, banyak dari anggota pemohon kredit sering mengeluhkan proses pengajuan kredit yang lama. Pada saat ini, batas waktu maksimal dari tahap pendaftaran sampai dengan tahap realisasi kredit yang ditetapkan oleh Pihak Manajamen yaitu maksimum 7 (tujuh) hari kerja. Akhir permohonan peminjaman dibatasi sampai tanggal 25 (dua puluh lima), setelah tanggal itu hanya menangani penagihan saja. Untuk peminjaman di bawah Rp 5.000.000,- jangka pendeknya hanya 1 (satu) atau 2 (dua) tahun saja, dan untuk jangka panjang 3 (tiga) tahun, peminjamannya lebih dari Rp 5.000.000,-. Dalam satu bulan jumlah pengajuan yang di setujui sekitar 35 (tiga puluh lima) dari 60 (enam puluh) orang. Oleh karena itu diperlukan sebuah metode efektif, sebagai sistem pendukung keputusan yang diharapkan dapat mempermudah dan membantu Pemrakarsa Kredit dalam membuat analisa kredit menjadi lebih terarah, tepat dan akurat dibanding dengan sistem yang selama ini dipakai. Dengan demikian dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan berbasis komputer yang dapat memberikan informasi secara cepat terkait dengan kriteria pemohon. Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan penyelesaian dengan metode yang sesuai sehingga dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan. Metode tersebut harus mampu menyajikan informasi yang awalnya berbentuk kualitatif menjadi informasi yang berbentuk kuantitatif. Maka metode yang digunakan

adalah metode AHP (Analytic Hierarchy Process) dan pengembangan sistem menggunakan metode waterfall. Dari uraian diatas, maka dalam laporan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit pada Koperasi Unit Desa Mekar dengan Metode Analytic Hierarcy Process (AHP). II. TINJAUAN PUSTAKA Analaytical Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu metode untuk membantu menyusun suatu prioritas dari berbagai pilihan dengan menggunakan beberapa kriteria (multi criteria). Karena sifatnya yang multi kriteria, AHP cukup banyak digunakan dalam penyusunan prioritas. Disamping bersifat multi kriteria, AHP juga didasarkan pada suatu proses yang terstruktur dan logis.[2] AHP memiliki banyak keunggulan dalam menjelaskan proses pengambilan keputusan. Salah satunya adalah dapat digambarkan secara grafis sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan. [2] langkah-langkah dalam metode AHP meliputi : 1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi. 2. Menentukan prioritas elemen a. Membuat perbandingan pasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan. b. Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk mempresentasikan kepentingan relative dari suatu elemen terhadap elemen lainnya. 3. Sintesis a. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks. b. Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks. c. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata. 4. Mengukur konsistensi 5. Hitung Consistency Index (CI) dengan rumus : CI = ( maks -n)/n 6. Hitung Rasio Konsistensi (CR) dengan rumus : CR = CI/CR 7. Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10%, maka penilaian data judgement harus diperbaiki. Namun jika rasio konsistensi (CI/CR) kurang atau sama dengan 0.1, maka hasil perhitungan bisa dinyatakan benar. III. METODE PENELITIAN Gambar 1 Waterfall Model Waterfall Model merupakan input bagi tahap berikutnya, dengan demikian ketidaksempurnaan hasil pelaksanaan tahap sebelumnya adalah awal ketidaksempurnaan tahap berikutnya. Memperhatikan karakteristik ini, sangat penting bagi tim pengembang dan perusahaan untuk secara bersama-sama melakukan analisa kebutuhan dan desain sistem sesempurna mungkin sebelum masuk ke dalam tahap penulisan kode program. Berikut adalah penjelasan detail dari masing-masing tahap dalam Waterfall model.

1. Analisa Kebutuhan Analisa kebutuhan merupakan tahap pertama yang menjadi dasar proses pembuatan tailor-made software selanjutnya. Kelancaran proses pembuatan software secara keseluruhan dan kelengkapan fitur software yang dihasilkan sangat tergantung pada hasil analisa kebutuhan ini. 2. Desain Sistem Desain sistem merupakan tahap penyusunan proses, data, aliran proses dan hubungan antar data yang paling optimal untuk menjalankan proses sistem dan memenuhi kebutuhan sesuai dengan hasil analisa kebutuhan. Dokumentasi yang dihasilkan dari tahap desain sistem ini antara lain : Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram (ERD). 3. Penulisan Kode Program (coding) Penulisan kode program merupakan tahap penerjemahan desain sistem yang telah dibuat ke dalam bentuk perintahperintah yang dimengerti komputer dengan mempergunakan bahasa pemrograman, middleware dan database tertentu di atas platform yang menjadi bahasa pemrograman yang digunakan dalam membuat Sistem Pendukung Keputusan Realisasi Kredit adalah Visual Basic dengan database SqlYog Enterprises. 4. Pengujian sistem (Testing) Pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan semua fungsi dapat dipergunakan dengan baik tanpa ada kesalahan. 5. Penerapan Program (implementation) Penerapan program merupakan tahap dimana tim pengembang menerapkan / meng-install software yang telah selesai dibuat dan diuji ke dalam lingkungan teknologi informasi pemakai dan memberikan pelatihan kepada pengguna. 6. Pemeliharaan Sistem (maintenance) Maintenance bertujuan untuk memastikan bahwa sistem yang digunakan oleh pihak pengguna benar-benar telah stabil dan terbebas dari error dan bug. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 2 Konteks Diagram Gambar 3 DFD Level 0

IMPLEMENTASI SISTEM Menu Analisa Menu Utama Gambar 4 Menu Utama Input Nasabah Menu Realisasi Gambar 7 Menu Analisa Input Kredit Gambar 5 Input Nasabah Gambar 6 Input Kredit Gambar 8 Menu Realisasi V. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diberikan terhadap penyusunan laporan tugas akhir ini sebagai berikut : 1. Kinerja perangkat lunak dengan pembentukan sistem pendukung keputusan dapat mempersingkat waktu pemrosesan data. 2. Sistem Pendukung Keputusan ini dapat membantu dan mempermudah manajer dalam menilai kelayakan calon kreditur. 3. Program ini mudah digunakan karena user hanya memasukkan data-data pemohon kredit, kemudian sistem yang akan mengolah data-data tersebut dan menghasilkan suatu keputusan dalam persetujuan pengajuan kredit. 4. Dengan adanya Sistem Pendukung Keputusan yang terkomputerisasi dapat

mengurangi manipulasi data pemohon kredit. Saran 1. Sistem yang dirancang merupakan sistem pendukung keputusan realisasi kredit, untuk pengembangan sistem dapat dilakukan dengan merancang sistem informasi simpan pinjam, karena sistem tersebut berkaitan erat dengan sistem realisasi pinjaman. 2. Dalam hal penilaian faktor pengajuan pinjaman dibatasi pada 5 variabel yaitu watak, jaminan, kondisi, modal, kemampuan, untuk pengembangan sistem dapat ditambah variabel lain yang dapat memperkuat pengambilan keputusan, seperti riwayat pinjaman dari Bank Indonesia (BI) Checking. VI. DAFTAR PUSTAKA [1]. Fatansyah, 2004. Basis Data, Informatika, Bandung [2]. Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta [3]. Janner Simarmata. 2007. Perancangan Basis Data, Andi Offset, Yogyakarta [4]. Turban, E., J. E. Aronson, dan T. Liang. 2005. Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas, Andi Offset, Jogyakarta. [5]. Rahmat Firdaus, 2009, Manajemen Perkreditan, ALFABETA, Ikapi [6]. Kusumo, Ario Suryo, 2000, Microsoft Visual Basic 6.0, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta [7]. Madcoms. 2002. Database Visual Basic 6.0 dengan Crystal Reports, Yogyakarta : Penerbit Andi. [8]. Penjelasan koperasi dari : lukman arif, 2011. Diambil pada selasa 20/02/2013 http://lukmanarif.wordpress.com/2011/ 12/22/pengertian-dan-prinsip-prinsipkoperasi/ [9]. Petroutsos Evangelos. 2002. Menguasai Pemrograman Database dengan Visual Basic 6. buku 1 dan buku 2. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. [10]. Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana K. 2004. Tutorial Membuat Program dengan Visual Basic. Salemba Empat. [11]. Kadarsah Suryadi dan Ali Ramdhani. 2000, Sistem Pendukung Keputusan, Remaja Rosda Kerja, Bandung. [12]. Kusrini, 2007, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Andi, Yogjakarta [13]. Sutabri, Tata, 2004, Analisa Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta [14]. Turban, Efraim; Aronson, Jay E. Dan Liang, Ting-Peng, 2005, Decision Support Systems and Intelligent Systems, Andi, Yogjakarta