WALIKOTA PROBOLINGGO

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 32.1 TAHUN 2015 TENTANG HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

WALIKOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI TANGERANG PROPINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 102 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBA TIMUR NOMOR 216 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA DAN MEKANISME PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DI KABUPATEN SUMBA TIMUR

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2013

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BELANJA HIBAH, BELANJA BANTUAN SOSIAL DAN BELANJA TIDAK TERDUGA

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 10 TAHUN 2014

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGGUNAAN HIBAH KEPADA LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

SALINAN. 3. Undang-Undang...

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 5 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BELANJA HIBAH

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN HIBAH DARI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TASIKMALAYA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN /2009 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

- 1 - BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA METRO,

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN RUMAH LAYAK HUNI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 25

BUPATI BENGKULU SELATAN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 43 TAHUN TAHUN 2011 TENTANG OPERASI PASAR MURAH KEBUTUHAN POKOK MASYARAKAT

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 70 TAHUN

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 49 TAHUN 2011

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA BANJARMASIN

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN BELANJA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL WALIKOTA KEDIRI,

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 236 TAHUN 2011

PERMENDAGRI NOMOR 32 TAHUN 2011 PERMENDAGRI NOMOR 39 TAHUN 2012 PERMENDAGRI NOMOR 14 TAHUN 2016

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BELANJA HIBAH DAN BELANJA BANTUAN SOSIAL BUPATI MALANG,

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 28 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KREDIT MODAL KERJA USAHA MIKRO DI KABUPATEN PROBOLINGGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN PEMBANGUNAN PERDESAAN DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN ANGGARAN 2012

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR 34A TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN

BUPATI POLEWALI MANDAR

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8B TAHUN 2012 TENTANG

Transkripsi:

WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS REHABILITASI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : a. bahwa dalam upaya pengentasan kemiskinan dan guna melindungi Masyarakat Berpenghasilan Rendah dari kemungkinan resiko sosial di Kota Probolinggo, diperlukan adanya pemenuhan salah satu dari kebutuhan dasar berupa rumah yang layak huni, karena rumah merupakan unsur utama dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental dan sosial serta menghindari implikasi pada ketelantaran keluarga; b. bahwa untuk memenuhi hak warga Kota Probolingo atas tempat tinggal yang layak dalam lingkungan yang sehat dan aman sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, diperlukan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni bagi yang berhak menerimanya; c. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 39 Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, perlu mengatur lebih lanjut mengenai kemudahan dan bantuan pembangunan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang memiliki Rumah Tidak Layak Huni; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c Konsideran ini, maka perlu menetapkan Petunjuk Teknis Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni dengan Peraturan Walikota Probolinggo; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah 1

diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967); 3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan PerUndang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5272); 5. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010, tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012; 8. Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 7 Tahun 2001 tentang Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) (Lembaran Daerah Kota Probolinggo Tahun 2001 Nomor 7); 9. Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 22 Tahun 2006 tentang Pokok pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Probolinggo Tahun 2006 Nomor 22); 10. Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Probolinggo (Lembaran Daerah Kota Probolinggo Tahun 2008 Nomor 2); 11. Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 4 Tahun 2012 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Probolinggo (Lembaran Daerah Kota Probolinggo Tahun 2012 Nomor 4); 12. Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Daerah Kota Probolinggo Tahun 2013 Nomor 3); 13. Peraturan Walikota Probolinggo Nomor 32 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial (Berita Daerah Kota Probolinggo Tahun 2011 Nomor 32) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Probolinggo Nomor 23 Tahun 2012 (Berita Daerah Kota Probolinggo Tahun 2012 Nomor 23); 14. Peraturan Walikota Probolinggo Nomor 30 Tahun 2012 tentang Lembaga Teknis Daerah (Berita Daerah Kota Probolinggo Tahun 2012 Nomor 30); 2

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PETUNJUK TEKNIS REHABILITASI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan : 1. Kota adalah Pemerintah Kota Probolinggo. 2. Walikota adalah Walikota Probolinggo. 3. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Probolinggo. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Probolinggo yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Probolinggo sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 5. Kantor Pemberdayaan Masyarakat adalah Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kota Probolinggo. 6. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset, yang selanjutnya disingkat DPPKA adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Probolinggo. 7. P.T. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Terbuka, yang selanjutnya disebut Bank Jatim adalah P.T. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Terbuka cabang Kota Probolinggo. 8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Kota yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Kota dan DPRD dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah; 9. Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari pemerintah kota kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan Pemerintah Kota. 10. Naskah Perjanjian Hibah Daerah, yang selanjutnya disingkat NPHD adalah naskah perjanjian hibah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah antara Pemerintah Kota dengan penerima hibah. 11. Kelurahan, adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah yang tidak berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dibawah Camat sebagai Perangkat Daerah. 12. Pemerintah Kelurahan, adalah Kepala Kelurahan dan Perangkat Kelurahan. 13. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, yang selanjutnya disingkat LPM adalah Lembaga yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat sebagai mitra kerja Pemerintah Kelurahan guna mengelola manajemen pembangunan di tingkat Kelurahan. 3

14. Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta asset bagi pemiliknya. 15. Rumah Tidak Layak Huni, yang selanjutnya disingkat RTLH adalah rumah yang tidak memenuhi persyaratan keselamatan bangunan dan kecukupan minimum luas bangunan serta kesehatan penghuninya. 16. Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang selanjutnya disebut MBR adalah masyarakat yang mempunyai keterbatasan daya beli sehingga perlu mendapat dukungan Pemerintah Kota untuk kemudahan dan bantuan pembangunan rumah. 17. Rehabilitasi RTLH adalah memperbaiki kondisi Rumah secara menyeluruh/sebagian secara swadaya guna meningkatkan kualitas Rumah sehingga menjadi rumah layak huni. Pasal 2 Petunjuk teknis Rehabilitasi RTLH ditujukan kepada LPM penerima Hibah dari Pemerintah Kota melalui Kantor Pemberdayaan Masyarakat, yang digunakan untuk Rehabilitasi RTLH. BAB II TUJUAN DAN SASARAN Pasal 3 Tujuan dari Peraturan ini adalah sebagai petunjuk teknis pelaksanaan Rehabilitasi RTLH dalam bentuk Hibah kepada LPM. Pasal 4 (1) Sasaran program Rehabilitasi RTLH adalah MBR yang memiliki RTLH diatas tanah milik sendiri atau tanah milik orang lain atas seijin pemilik tanah yang sah. (2) Ijin dari pemilik tanah yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibuat secara tertulis dengan melampirkan surat pernyataan tidak berkeberatan dari pemilik tersebut yang diketahui oleh Lurah setempat. BAB III TATA CARA PENGAJUAN USULAN, PENCAIRAN DAN BESARAN DANA HIBAH Bagian Kesatu Tata Cara Pengajuan Usulan Hibah Pasal 5 Tata cara pengajuan usulan Hibah Rehabilitasi RTLH sebagai berikut : a. Rehabilitasi RTLH diusulkan oleh LPM melalui proposal Rehabilitasi RTLH kepada Walikota dengan tembusan Kantor Pemberdayaan Masyarakat; b. proposal Rehabilitasi RTLH sebagaimana dimaksud pada huruf a memuat data by name by address dan foto Rumah calon penerima Rehabilitasi RTLH; dan 4

c. proposal Rehabilitasi RTLH sebagaimana dimaksud pada huruf a harus diajukan 1 (satu) tahun sebelum anggaran berjalan/sebelum anggaran tahun berikutnya ditetapkan bersama oleh DPRD dan Walikota. Bagian Kedua Pencairan Dana Hibah Pasal 6 Tahapan pencairan dana Hibah, meliputi : a. berdasarkan pada NPHD antara Walikota dan LPM se Kota, Kantor Pemberdayaan Masyarakat mengajukan pencairan dana Hibah kepada Walikota dengan tembusan Kepala DPPKA; b. LPM membuka rekening pada Bank Jatim; c. setelah mendapat persetujuan dari Walikota, maka DPPKA mencairkan dana dan mentransfer dana RTLH tersebut ke masing-masing rekening LPM; d. saat akan mencairkan dana di Bank Jatim, LPM harus mendapat rekomendasi dari Kantor Pemberdayaan Masyarakat; e. maksimal 3 (tiga) hari setelah pencairan dana Hibah, pekerjaan Rehabilitasi RTLH harus segera dimulai; dan f. tidak diperkenankan dana RTLH yang telah dicairkan mengendap di Kas LPM lebih dari 3 (tiga) hari. Bagian Ketiga Besaran Dana Hibah Pasal 7 (1) Besaran dana Hibah kepada LPM yang digunakan untuk Rehabilitasi RTLH sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) per unit Rumah. (2) Besaran dana Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicairkan dalam dua termin, dengan ketentuan sebagai mberikut : a. pencairan termin pertama sebesar 60% pada awal mulai pekerjaan; dan b. pencairan termin kedua sebesar 40%, apabila realisasi fisik pekerjaan sebagaimana dimaksud pada huruf a telah mencapai 60%. Pasal 8 Apabila dalam pelaksanaan Rehabilitasi RTLH terdapat penyimpangan dari spesifikasi teknis konstruksi bangunan yang telah disepakati bersama dan/atau apabila dana Hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 tidak dipergunakan sebagaimana peruntukannya, maka sanksi hukum akan dikenakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5

BAB IV PELAKSANAAN REHABILITASI RTLH Bagian Kesatu Prinsip Pelaksanaan Pasal 9 Prinsip pelaksanaan Rehabilitasi RTLH adalah Swakelola oleh LPM. Bagian Kedua Tahapan Pelaksanaan Pasal 10 Tahapan pelaksanaan Rehabilitasi RTLH, meliputi : a. Kantor Pemberdayaan Masyarakat melakukan verifikasi administrasi proposal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 setelah ada disposisi dari Walikota dan selanjutnya melakukan survei ke lapangan untuk mengetahui kelayakan calon penerima Rehabilitasi RTLH sesuai dengan sasaran program Rehabilitasi RTLH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4; b. Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat menetapkan penerima Rehabilitasi RTLH secara tertulis; c. Kantor Pemberdayaan Masyarakat melakukan sosialisasi pelaksanaan Rehabilitasi RTLH untuk memperoleh kesamaan pemahaman dan aksi bagi setiap pihak yang terlibat khususnya LPM sebagai pihak yang mengelola dan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Rehabilitasi RTLH di lapangan; dan d. ketentuan luas bangunan Rumah yang dapat direhabilitasi berukuran tidak lebih dari 40 m 2. Pasal 11 Petunjuk teknis pelaksanaan Rehabilitasi RTLH secara rinci tercantum dalam Lampiran Peraturan ini. Pasal 12 Pengalihan sasaran penerima Rehabilitasi RTLH dapat dilakukan oleh LPM atas persetujuan Kantor Pemberdayaan Masyarakat dengan ketentuan sebagai berikut : a. meninggal dunia; b. pindah tempat tinggal; c. sudah di laksanakan oleh instansi lain; d. tidak sesuai dengan kriteria; dan/atau e. mengundurkan diri dengan alasan tertentu. BAB V MONITORING DAN EVALUASI Bagian Kesatu Monitoring Pasal 13 (1) Kantor Pemberdayaan Masyarakat melakukan monitoring pelaksanaan Rehabilitasi RTLH. 6

(2) Monitoring sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk mengetahui perkembangan setiap tahapan kegiatan, yang dilaksanakan dengan cara memantau pelaksanaan kegiatan, hambatan yang dihadapi dan dukungan yang diperoleh selama pelaksanaan Rehabilitasi RTLH. Bagian Kedua Evaluasi Pasal 14 (1) Kantor Pemberdayaan Masyarakat melakukan evaluasi pelaksanaan Rehabilitasi RTLH. (2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk mengukur dan menilai pelaksanaan Rehabilitasi RTLH, agar dapat dilakukan penyempurnaan terhadap kegiatan pembangunan yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Probolinggo. Ditetapkan di Probolinggo pada tanggal 30 A p r i l 2014 WALIKOTA PROBOLINGGO, Diundangkan di Probolinggo Pada tanggal 30 A p r i l 2014 SEKRETARIS DAERAH KOTA PROBOLINGGO, Ttd. Hj. RUKMINI Diundangkan di Probolinggo Ttd. H. JOHNY HARYANTO BERITA DAERAH KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2014 NOMOR 12 Salinan sesuai dengan aslinya, KEPALA BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA PROBOLINGGO, AGUS HARTADI Pembina Tk I NIP. 196608171992031016 7