Panduan Teknis Pra-Musrenbang Kelurahan Percontohan

dokumen-dokumen yang mirip
PELAKSANAAN MUSRENBANG DESA

PELAKSANAAN MUSRENBANG KELURAHAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 5 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PEYELENGGARAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) TAHUN

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Kata Pengantar. Bandung, Februari 2017 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Kepala,

FORUM RENCANA KERJA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TENTANG PROSEDUR PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PROSEDUR PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SOLOK,

-1- BUPATI SINJAI PROPINSI SULAWESI SELATAN

PETUNJUK PELAKSANAAN MUSRENBANG KECAMATAN, DISKUSI FORUM SKPD DAN MUSRENBANG KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2017

PROSES DAN JADWAL MUSRENBANG TAHUN 2017 UNTUK PERENCANAAN TAHUN 2018

TATA CARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) RKPD KOTA BANDUNG DI KELURAHAN BERDASARKAN PERMENDAGRI NO.54 TAHUN 2010

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

MUSRENBANG RKPD DI KECAMATAN

MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN ( MUSRENBANG )

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS dan Menteri Dalam Negeri SURAT EDARAN BERSAMA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 57A TAHUN 2017 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DESA/ KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

PANDUAN MUSRENBANG RKPD DI KELURAHAN TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 27 A TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI KEBUMEN SURAT EDARAN NOMOR... TENTANG PETUNJUK TEKNIS MUSRENBANG DESA/KELURAHAN TAHUN 2017

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

PELAKSANAAN MUSRENBANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN VI : PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 60 TAHUN 2012 TANGGAL : 27 Desember 2012 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

SURAT EDARAN BUPATI KEBUMEN. Kebumen, Oktober 2010

LAPORAN TIM PENYELANGGARA MUSRENBANG KECAMATAN GEDEBAGE TAHUN 2015

Bab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

TAHAPAN DAN TATACARA PELAKSANAAN MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANYUWANGI DI KECAMATAN (MUSRENBANGCAM) TAHUN 2015

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PERANGKAT KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI

KATA PENGANTAR. Bandung, Juni 2016 KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2010 NOMOR 34

LAMPIRAN V : PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 60 TAHUN 2012 TANGGAL : 27 Desember 2012 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT

PEDOMAN MUSRENBANG 2017 REMBUK RW

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

JUKNIS PELAKSANAAN MUSRENBANG KELURAHAN TAHUN 2016

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 106 Tahun 2008 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN DAN PENYELENGGARAAN FORUM DELEGASI MUSRENBANG KABUPATEN SUMEDANG

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

1.1 Latar Belakang I - 1. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2010

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2005 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I P E N D A H U L U A N

PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 121 TAHUN 2010 TENTANG

DRAFT KERANGKA ACUAN

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 18-A TAHUN 2012 TENTANG

DAFTAR ISI. SE Sekda Nomor 7/SE/ i. Daftar Isi... ii. Musrenbang Kelurahan Tahun I. Pendahuluan... 17

PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA PALU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALU,

BAB III PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) JANGKA MENENGAH KECAMATAN

PANDUAN PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RKPD KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014 DI KECAMATAN

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan partisipasi masyarakat sebagai elemen penting dalam proses. penyusunan rencana kerja pembangunan daerah.

TAHUN 2006 NOMOR 12 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 21 TAHUN 2006

Transkripsi:

Kata Pengantar Puji syukur dipanjatkan ke khadirat Alloh SWT, berkat ridha serta petunjuknya bahwa Panduan Teknis Pra Musrenbang tahun 2015 telah selesai dan disajikan. Panduan Teknis Pra Musrenbang tahun 2015, dipersiapkan untuk menyusun dokumen perencanaan, yang berisikan tentang tata cara atau proses pengorganisasian musrenbang, kajian kelurahan secara partisipatif, penyusunan rencana kerja kelurahan serta penyusunan proposal kegiatan. Dengan demikian, Panduan Teknis Pra Musrenbang tahun 2015, diharapkan dapat menjadi panduan dan acuan bagi para pelaksana di lapangan untuk pelaksanaan Pra Musrenbang Kelurahan Percontohan di Kota Tangerang Selatan. Tim Penyusun Kota Tangerang Selatan Tahun 2015 i

Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Lampiran... iii bagian 1 Pendahuluan... 1 bagian 2 Pengorganisasian Musrenbang... 2 bagian 3 Kajian Kelurahan... 4 bagian 4 Penyusunan Rencana Kerja Kelurahan... 7 bagian 5 Penyusunan Proposal Kegiatan... 12 Kota Tangerang Selatan Tahun 2015 ii

Daftar Tabel Tabel 1. Matriks Ranking Penentuan Prioritas Masalah/Kegiatan... 9 Tabel 2. Matriks Kegiatan Tahunan (Lampiran Dokumen Renja Kelurahan)... 10 Tabel 3. Proposal Kegiatan... 14 Daftar Lampiran Lampiran 1. Form Evaluasi Usulan Kegiatan RW... 15 Lampiran 2. Form Renja Kelurahan... 15 Lampiran 3. Perkiraan Sementara Harga Satuan Pra Musrenbang... 15 Lampiran 4. Form Proposal Kegiatan Kelurahan... 15 Lampiran 5. Daftar Hadir dan Berita Acara Musyawarah RW... 15 Lampiran 6. Daftar Hadir dan Berita Acara Musrenbang Kelurahan... 15 Lampiran 7. Daftar Hadir dan Berita Acara Pasca Musrenbang Kelurahan... 15 Kota Tangerang Selatan Tahun 2015 iii

1.1. Latar Belakang bagian Pendahuluan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional: bahwa pemerintah daerah wajib Menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang berfungsi sebagai sebagai dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Selanjutnya Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah merupakan kerangka dasar otonomi daerah yang salah satunya mengamanatkan dilaksanakannya perencanaan pembangunan dari bawah secara partisipatif. Pendekatan Perencanaan Partisipatif merupakan proses perencanaan atas bawah (top down) dan bawah atas (bottom up) yang diselaraskan melalui musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) di tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi serta nasional. Musrenbang merupakan instrument proses perencanaan pembangunan, sehingga secara teknis berbagai keputusan dalam pelaksanaan pembangunan dirumuskan setara bersama dan dilaksanakan sesuai dengan jenjang pemerintahan. Selanjutnya dalam pelaksnaan Pra Musrenbang ini merupakan kegiatan non formal berupa forum musyawarah warga di tingkat RW yang merupakan wadah untuk melakukan jajak kebutuhan (need assessment) bagi penyiapan usulan kegiatan pembangunan tahunan di tingkat kelurahan. Kegiatan ini merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan kegiatan Musrenbang kelurahan Kota Tangerang Selatan. 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud: Petunjuk teknis penyelenggaraan Pra-musrenbang ini sebagai pedoman penyusunan rencana pembangunan agar lebih terarah, tepat sasaran, tepat waktu yang bersinergi baik antar sektor maupun wilayah. Tujuan: (i) Tujuan umum: Mendorong partisipasi masyarakat khususnya perempuan dalam rangka memperkuat kapasitas dan kemandirian dalam perencanaan dan penganggaran. (ii) Tujuan khusus: 1 Menghimpun dan melakukan identifikasi permasalahan serta menetapkan 5 daftar usulan prioritas pembangunan, dengan 3 urutan pertama akan menjadi bahan masukan lebih lanjut pada Musrenbang kelurahan. Kota Tangerang Selatan Tahun 2015 1

bagian 2 Pengorganisasian Musrenbang Latar Belakang Kegiatan utama pra Musrenbang Kelurahan adalah mempesiapkan substansi atau materi untuk menyusun rencana pembangunan kelurahan secara baik. Kegiatan pengorganisasian penyelenggaraan Musrenbang dapat dilakukan baik melalui rapatrapat panitia (TPM) mapun komunikasi dan koordinasi pelaksana tugas masing-masing anggota TPM. Tujuan Penyusunan struktur organisasi TPM (5-7 orang) dan pembagian tugasnya: ketua, sekretaris, seksi-seksi acara, materi dan logistik). Pembentukan Tim Pemandu Musrenbang kelurahan (2-3 orang) oleh TPM. Sebaiknya jangan semua laki-laki (ada pemandu/fasilitator perempuan) Persiapan teknis pelaksanaan Musrenbang kelurahan yaitu: Luaran - Penyusunan jadwal dan agenda Musrenbang kelurahan; - Pengumuman kegiatan Musrenbang kelurahan dan penyebaran undangan kepada pserta dan narasumber (minimal 7 hari sebelum Hari -7); - Mengkoordinir persiapan logistik (tempat, konsumsi alat, dan bahan). TPM yang ditetapkan melaui SK Lurah; Pembagian tugas yang jelas antara Tim Pemandu, Tim Perumus dokumen Renja Kelurahan dan Penitia Teknis lainnya; Agenda kegiatan Musrenbang Kelurahan. Peserta Lurah Staf kelurahan TPM (untuk pertemuan pembahasan proses dan jadwal Musrenbang) Pemandu Lurah atau ketua TPM Durasi Waktu Sesuai kebutuhan Metode Rapat kerja Materi, Alat dan Bahan Sesuai kebutuhan Kota Tangerang Selatan T.A 2015 2

Proses Pelaksanaan Langkah 1 Pertemuan Pembentukan TPM Lurah menyampaikan tujuan pertemuan dan waktu yang dibutuhkan Lurah memaparkan nama-nama personil TPM; Lurah menyampaikan pembagian tugas dari setiap komponen TPM dan meminta masukan dari peserta rapat. Langkah 2 Pertemuan Pembahasan Proses dan Jadwal Musrenbang Ketua TPM meminta Tim Pemandu memaparkan proses dan jadwal Musrenbang (pra, pelaksanaan dan pasca Musrenbang) dan minta masukan dari peserta; Forum membahas kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dan personil yang bertugas. Langkah 3 Koordinasi dan Komunikasi Kegiatan TPM Ketua TPM menentukan pelaksanaan persiapan-persiapan Musrenbang; Setiap seksi dalam TPM menjalankan tugasnya masing-masing. Kota Tangerang Selatan T.A 2015 3

bagian 3 Kajian Kelurahan Latar Belakang Salah satu kegiatan penting dalam pempersiapkan Musrenbang adalah pengumpulan data/informasi kondisi kelurahan, permasalahan dan potensi yang menjadi bahan penting bagi penyusunan rencana kerja pembangunan kelurahan (Renja Kelurahan). Kegiatan yang dilakukan perlu melibatkan masyarakat agar terjadi kesepakatan bersama tentang hal-hal penting yang terjadi di kelurahan dan apa pandangan masyarakat tentang permasalahan yang harus ditangani dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kelurahan. Tujuan Mengidentifikasi informasi tentang kondisi dan situasi sehingga warga bisa terlibat aktif dalam pelaksanaan Musrenbang; Menyusun (rekap) data/informasi kelurahan, daftar masalah dan usulan kegiatan kelurahan untuk bahan penyusunan draf Rancangan Awal renja Kelurahan. Luaran Data/Informasi kuantitatif dan kualitatif yang dikumpulkan atau bersumber dari dokumen yang tersedia (misal: jumlah KK miskin, jumlah ibu hamil, bayi dab balita, jumlah anak putus sekolah); Daftar masalah dan potensi kelurahan yang ditandai secara khusus untuk masalah/potensi kelompok miskin, perempuan dan generasi muda. Peserta Warga RT/RW Kelompok-kelompok yang perlu secara khusus difasilitasi seperti kelompok miskin dan perempuan Pemandu Tim Pemandu/fasilitator Durasi Waktu 2-3 jam pertemuan disetiap RT/RW Metode Visualisasi yang dipilih sesuai kebutuhan, matrik rangking dan form 1 evaluasi usulan kegitan RW. Materi, Alat dan Bahan Kertas lebar (plano/karton) spidol besar/selotip kertas. Kota Tangerang Selatan T.A 2015 4

Proses Pelaksanaan Langkah 1 Pembukaan Pemandu/fasilitator menyampaikan salam dan menjelaskan topik diskusi, tujuan diskusi dan waktu yang dibutuhkan. Pemandu menjelaskan tahap-tahap umum diskusi dan mengulang kembali penjelasan apabila diperlukan. Langkah 2 pembahasan masalah Permasalahan dibagi berdasarkan topik-topik, sebagai berikut (1) masalah ekonomi, (2) masalah sosial, (3) masalah budaya, (4) masalah kesehatan, (5) masalah pendidikan, (6) masalah pemerintahan dan (7) masalah lingkungan/sumberdaya lingkungan. Langkah 3 mendiskusikan Memasukkan setiap permasalahan kedalam Form Evaluasi Usulan Kegiatan RW. Langkah 4 penutupan Pemandu menyampaikan pokok-pokok penting hasil diskusi kepada peserta. Pemandu menjelaskan kegiatan berikutnya setelah sesi diskusi Pemandu mengucapkan terimakasih dan menutup pertemuan Kota Tangerang Selatan T.A 2015 5

FORM 1 : EVALUASI USULAN KEGIATAN RW KELURAHAN :... RW :... No Masalah Usulan Kegiatan Lokasi / Alamat Ukuran (konstruksi) P L T Volume Satuan Harga Satuan (Rp) Anggaran (Rp) Kondisi Obyek Penerima Manfaat Status Kepemilikan Lahan/Lokasi Urutan Prioritas Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Dst. Mengetahui Perwakilan RW Perwakilan LMK Pemandu/Fasilitator (...) (...) (...) 6

bagian Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Kelurahan Hasil akhir dari Musrenbang kelurahan adalah dokumen Renja Kelurahan yang disusun berdasarkan hasil kesepakatan-kesepakatan masalah prioritas bersama warga. Dokumen ini disiapkan oleh TPM dan Tim Pemandu dengan merujuk pada dokumen Renstra Kelurahan dan hasil-hasil kajian RT/RW. Dalam menyusun draf Renja Kelurahan, Tim Perumus harus benar-benar berdasarkan pada kebutuhan prioritas dan aspirasi warga agar dalam Musrenbang nanti mendapatkan dukungan positif. Tujuan Menkaji ulang/review dokumen Renstra Kelurahan dan hasil-hasil kajian kelurahan untuk menentukan kebutuhan/masalah prioritas tahun yang direncanakan. Mengkaji dokumen/data/informasi kebijakan dan anggaran daerah Menyusun draft rancangan awal Renja Kelurahan sebagai materi utama pembahasan saat pelaksanaan Musrenbang. Luaran Tim penyusun dokumen Renja Kelurahan (terdiri dari Ketua TPM kelurahan, Tim Pemandu/fasilitator Musrenbang Kelurahan dan beberapa warga/tokoh) Pemandu Lurah atau ketua TPM Kelruahan Durasi waktu 1 hari Metode 3 Rapat kerja Materi, Alat dan Bahan Data hasil Evaluasi Usulan Kegiatan RW (lihat Modul 2) Dokumen Renstra kelurahan, Dokumen renja Kelurahan dan RKA Kelurahan tahun-tahun sebelumnya yang masih terkait dengan renstra Kelurahan yang berlaku. Dokumen/data/informasi kebijakan program dan anggaran daerah terutama yang relevan dengan kelurahan. Laptop, infokus, alat tulis, spidol. Kota Tangerang Selatan T.A 2015 7

Proses Pelaksanaan Langkah 1 Rapat kerja Lurah/ketua TPM menyampaikan tujuan, agenda pertemuan. Lurah/ketua TPM mempersilahkan Tim Penyusun RAB untuk memaparkan hasil penghitungan anggaran yang dibutuhkan untuk menjalankan Renja Kelurahan. Lurah/ketua TPM memandu diskusi mengenai: - Pengecekan prioritas/kegiatan - Jumlah total anggaran - Kemampuan anggaran yang tersedia - Nilai anggaran proyek/kegiatan dan pengurangan/penghematan yang perlu dilakukan - Kesepakatan-kesepakatan penyesuaian proyek/kegiatan dengan perkiraan kemampuan anggaran Lurah/ketua TPM menyampaikan tindaklanjut pertemuan dan memperbaiki dokumen draf Ramcangan Awal renja Kelurahan dan RAB yang akan dibahas bersamma warga masyarakat di saat pelaksanaan Musrenbang kelurahan. Lurah/ketua TPM menutup pertemuan Kota Tangerang Selatan T.A 2015 8

Tabel 1. Matriks Ranking Penentuan Prioritas Masalah/Kegiatan MASALAH PRIORITAS KEGIATAN UNTUK MENGATASI MASALAH KRITERIA (SKOR: 1 SD 5) TOTAL SKOR RANKING A B C D E F Keterangan kriteria: A. Mendesak/gawat (misal menyebabkan kematian, bila tidak segera diatasi mengganggu kesejahteraan masyarakat, menurunkan tingkat pendapatan): semakin mendesak, semakin tinggi skornya (nilainya). B. Dirasakan oleh banyak orang: semakin banyak yang berkepentingan, semakin tinggi skornya (nilainya). C. Merupakan pemenuhan kebutuhan (hak-hak dasar) seperti : kesehatan, pendidikan, lingkungan dan sumberdaya alam, pangan, sanitasi dan air, pekerjaan, perumahan, tanah, rasa aman dan partisipasi. D. Tersedia potensi untuk mengatasinya: semakin besar potensi, semakin tinggi skornya. E. Penerima manfaatnya termasuk kelompok perempuan, kelompok miskin, minoritas, dan golongan muda (bukan hanya laki-laki, golongan tua, dan kalangan elit masyarakat): semakin bermanfaat untuk kelompok-kelompok tersebut, semakin tinggi skornya. F. Kegiatannya membuka kesempatan keterlibatan perempuan, kelompok miskin, minoritas, dan golongan muda: semakin besar keterlibatan kelompok-kelompok tersebut, semakin tinggi skornya. Kota Tangerang Selatan T.A 2015 9

Tabel 2. Matriks Kegiatan Tahunan (Lampiran Dokumen Renja Kelurahan) NAMA KELURAHAN :... KECAMATAN :... KOTA/KABUPATEN :... 1. Rencana Kerja Kelurahan yang Dibiayai oleh Swadaya dan Pihak Ketiga No. Bidang Program/Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi (RT/RW, nama tempat) Sasaran Sifat[1] Waktu Pelaksanaan Biaya (RAB)[2] Indikator B L R P RP Sumber 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Dst. [1] B=baru, L=lanjutan, R=rehabilitasi, P=perluasan. [2] RAB = Rencana Anggaran dan Biaya, merupakan perkiraan biaya dari kegiatan. 10

NAMA KELURAHAN :... KECAMATAN :... KOTA/KABUPATEN :... 2. Rencana Kerja Kelurahan yang Pendanaannya dari Pemerintah No. Program/Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi (RT/RW, nama tempat) Sasaran Sifat[1] B L R P Waktu Pelaksanaan Anggaran Kelurahan Biaya (RAB)[2] APBDII APBD I APBN Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Dst. [1] B=baru, L=lanjutan, R=rehabilitasi, P=perluasan. [2] RAB = Rencana Anggaran dan Biaya, merupakan perkiraan biaya dari kegiatan. 11

bagian 4 Penyusunan Proposal Kegiatan Latar Belakang Proposal adalah usulan rencana kegiatan yang diajukan kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan ijin, persetujuan, dana, dan lain sebagainya. Setelah TPM melakukan evaluasi terhadap usulan kegiatan di masing-masing RW maka langkah selanjutnya adalah membuat proposal ringkas kegiatan yang akan dilakukan. Tujuan Menyusun proposal kegiatan kelurahan. Luaran Proposal kegiatan kelurahan. Pemandu Lurah atau ketua TPM Kelruahan Durasi waktu 1 hari Metode Rapat kerja Materi, Alat dan Bahan Data hasil Evaluasi Usulan Kegiatan RW (lihat Rekapitulasi Usulan Evaluasi RW- Form 1) Laptop, infokus, alat tulis, spidol.

Proses Pelaksanaan Langkah 1 Rapat kerja Lurah/ketua TPM menyampaikan tujuan, agenda pertemuan. Lurah/ketua TPM mempersilahkan Tim Penyusun Proposal untuk memaparkan hasil pengajuannya. Lurah/ketua TPM memandu diskusi mengenai: - Pengecekan nama lokasi usulan, meliputi : kecamatan, kelurahan RT/RW, nama jalan (untuk suslan konstruksi) - Pengecekan volume usulan, kondisi saat ini, alasan dan tujuan usulan kegiatan - Jumlah penerima manfaat/kelompok sasaran - Pengecekan status lahan Lurah/ketua TPM menyampaikan tindaklanjut pertemuan. Lurah/ketua TPM menutup pertemuan.

Tabel 3. Proposal Kegiatan Nama Kegiatan : Kecamatan : Kelurahan : RT/RW : Volume Usulan (Panjang, Lebar, Tinggi, Orang, Unit, dll) : Kondisi Saat Ini : Alasan Usulan Kegiatan : Tujuan Usulan Kegiatan : Penerima Manfaat/Kelompok Sasaran :... Orang/KK Status Tanah Lokasi Usulan (untuk Usulan Pembangunan/Pelebaran) : Ketua RT... Katua RW... (...) (...) Lurah... (...)

Lampiran Lampiran 1. Form Evaluasi Usulan Kegiatan RW Lampiran 2. Form Renja Kelurahan Lampiran 3. Perkiraan Sementara Harga Satuan Pra Musrenbang Lampiran 4. Form Proposal Kegiatan Kelurahan Lampiran 5. Daftar Hadir dan Berita Acara Musyawarah RW Lampiran 6. Daftar Hadir dan Berita Acara Musrenbang Kelurahan Lampiran 7. Daftar Hadir dan Berita Acara Pasca Musrenbang Kelurahan