GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN

dokumen-dokumen yang mirip
2016, No dimaksud dalam huruf a dan huruf b, diselenggarakan Pemberian Penghargaan Kalpataru; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 15 Tahun 1995 Tentang : Pemberian Penghargaan Kalpataru

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 33 /KPTS/013/2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 291 /KPTS/013/2013

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 55 /KPTS/013/2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 122 /KPTS/013/2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2011 NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI BODRI KUTO

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188 / 193 / KPTS / 013 / 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 31 /KPTS/013/2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 211 /KPTS/013/2013 TENTANG

Gubernur Jawa Barat. Jalan Diponegoro No. 22 Telepon : (022) , , Fax BANDUNG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 04 TAHUN 2005 SERI D PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 10 TAHUN 2005

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN AIR PERMUKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 35 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN WAHANA TATA NUGRAHA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 82 /KPTS/013/2013 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.3/MENLHK/PSKL/SET-1/1/2016 TENTANG PENGHARGAAN KALPATARU

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATARAN TRANSPORTASI WILAYAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 20 /KPTS/013/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 414 /KPTS/013/2016 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK TAHUN ANGGARAN 2016

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI BODRI KUTO

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 98 /KPTS/013/2016 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 119 /KPTS/013/2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI PEMALI COMAL

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 75 /KPTS/013/2017 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/36/KPTS/013/2006 TENTANG TIM TEKNIS OTONOMI DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 239 /KPTS/013/2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 82 /KPTS/013/2008 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2013

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 4 TAHUN 2006

WALIKOTA TASIKMALAYA

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/58/KPTS/013/2006

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 15 /KPTS/013/2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 36 /KPTS/013/2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 79 /KPTS/013/2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 132 /KPTS/013/2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 181 /KPTS/013/2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 23 /KPTS/013/2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 123 /KPTS/013/2014 TENTANG TIM TEKNIS OTONOMI DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN LINGKUNGAN HIDUP DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 265 /KPTS/013/2015 TENTANG TIM PEMBINA USAHA KESEHATAN SEKOLAH PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 023 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 061 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/706/KPTS/013/2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN LOMBA TERTIB LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KOTA

WALIKOTA TASIKMALAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 133 /KPTS/013/2015 TENTANG

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 63 TAHUN 2001 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 08 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 135 /KPTS/013/2016 TENTANG TIM PENELITI DAN PENGKAJI GELAR DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

GUBERNUR BENGKULU, PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 024 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/317/KPTS/013/2013

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 04 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

1. PENDAHULUAN TUJUAN SASARAN

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

Transkripsi:

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG Menimbang Mengingat PEDOMAN PENGHARGAAN PELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, : bahwa untuk mendorong peningkatan upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup guna menunjang pembangunan yang berkelanjutan, pemerintah perlu memberikan penghargaan kepada orang atau kelompok masyarakat yang dinilai berjasa dalam memelihara dan melestarikan fungsi lingkungan hidup dengan menetapkan Pedoman Penghargaan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur dalam Peraturan Gubernur Jawa Timur. : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 19 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 19 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 59); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 6. Peraturan

-2- MENETAPKAN 6. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 Nomor 3, Seri D) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2010 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2010 Nomor 2, Seri D); 7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 13 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2012 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 Nomor 3, Seri A); 8. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 105 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Seksi Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 105 Tahun 2008/E1); 9. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 94 Tahun 2011 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2012 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 98 Tahun 2011; 10. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/9/KPTS/013/2011 tanggal 23 Desember 2011 tentang Pedoman Kerja dan Pelaksanaan Tugas Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2012. MEMUTUSKAN: : PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR TENTANG PEDOMAN PENGHARGAAN PELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TIMUR BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan yang dimaksud dengan: 1. Provinsi adalah Provinsi Jawa Timur. 2. Pemerintah Daerah Provinsi adalah Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur. 3. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur. 4. Penghargaan Pelestarian adalah penghargaan yang diberikan kepada mereka baik individu maupun kelompok masyarakat yang dinilai berjasa dalam memelihara dan melestarikan fungsi lingkungan hidup; 5. Pelestarian

-3-5. Pelestarian Fungsi Lingkungan adalah suatu tatanan lingkungan yang serasi, selaras, dan seimbang serta merupakan tatanan yang diidamkan karena melambangkan hutan, tanah, air, udara, dan makhluk hidup; 6. Perintis Lingkungan adalah seseorang bukan pegawai negeri dan bukan tokoh dari organisasi formal yang berhasil merintis pengembangan dan melestarikan fungsi lingkungan hidup secara menonjol luar biasa dan merupakan kegiatan baru sama sekali bagi provinsi yang bersangkutan; 7. Pengabdi Lingkungan adalah petugas lapangan dan/atau pegawai negeri yang mengabdikan diri dalam usaha pelestarian fungsi lingkungan hidup yang jauh melampaui tugas pokoknya; 8. Penyelamat Lingkungan adalah kelompok masyarakat yang berhasil melakukan upaya penyelamatan terhadap fungsi lingkungan hidup; 9. Pembina Lingkungan adalah pengusaha atau tokoh masyarakat yang berhasil melestarikan fungsi lingkungan hidup, dan mempunyai pengaruh dan prakarsa untuk membangkitkan kesadaran lingkungan dan peran serta masyarakat guna melestarikan fungsi lingkungan hidup atau berhasil menemukan teknologi baru yang ramah lingkungan. BAB II JENIS PENGHARGAAN DAN PERSYARATAN Pasal 2 Penghargaan Pelestarian meliputi 4 (empat) kategori, yaitu: a. Perintis Lingkungan; b. Pengabdi Lingkungan; c. Penyelamat Lingkungan; d. Pembina Lingkungan. Pasal 3 Untuk mendapatkan penghargaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, para calon kecuali Penyelamat Lingkungan, harus memenuhi persyaratan umum sebagai berikut: a. Warga Negara Indonesia; b. Berkelakuan baik; c. Saat diusulkan tidak sedang dijatuhi hukuman pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Pasal 4

-4- Pasal 4 Selain persyaratan umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, para calon penerima penghargaan Pelestarian harus memenuhi persyaratan khusus sebagai berikut: A. Perintis Lingkungan: 1. Kegiatan dilakukan oleh seseorang bukan pejabat dan/atau petugas pemerintah; 2. Telah melakukan suatu usaha pelestarian fungsi lingkungan hidup yang sangat menonjol dan relatif baru bagi daerahnya; 3. Berhasil dalam merintis pengembangan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup; 4. Kegiatan yang dilakukan memberikan dampak positif terhadap lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi bagi masyarakat sekitarnya. B. Pengabdi Lingkungan: 1. Kegiatan dilakukan oleh petugas lapangan dan/atau pegawai negeri; 2. Telah mengabdikan diri dalam usaha pelestarian fungsi lingkungan hidup yang jauh melampaui tugasnya; 3. Kegiatan yang dilakukan memberikan dampak positif terhadap lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi bagi masyarakat sekitarnya. C. Penyelamat Lingkungan: 1. Kegiatan dilakukan oleh kelompok masyarakat atas prakarsa sendiri; 2. Telah berhasil melakukan usaha pelestarian fungsi lingkungan hidup; 3. Kegiatan yang dilakukan memberikan dampak positif terhadap lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi bagi masyarakat sekitarnya. D. Pembina Lingkungan: 1. Kegiatan dilakukan oleh pengusaha atau tokoh masyarakat atas prakarsa sendiri; 2. Telah berhasil melestarikan fungsi lingkungan hidup melalui upaya pencegahan pencemaran tanah, air, dan udara; 3. Telah berhasil melakukan upaya pencegahan terhadap kerusakan ekosistem dan/atau melakukan upaya pelestarian keanekaragaman hayati; 4. Kegiatan yang dilakukan memberikan dampak positif terhadap lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi bagi masyarakat sekitarnya. BAB III

-5- BAB III BENTUK PENGHARGAAN PELESTARIAN Pasal 5 Penerima penghargaan Pelestarian diberikan Piagam Penghargaan yang ditandatangani oleh Gubernur, Piala (trophy), dan dapat disertai dengan hadiah. BAB IV TATA CARA PENGUSULAN CALON PENERIMA PENGHARGAAN PELESTARIAN Pasal 6 (1) Setiap orang, organisasi, instansi, dan/atau pemerintah daerah dapat mengajukan calon penerima penghargaan Pelestarian kepada Gubernur. (2) Pengajuan calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan mengisi formulir usulan yang telah disediakan oleh Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur. Pasal 7 Calon penerima penghargaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) akan diteliti lebih lanjut oleh Tim Penilai Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur yang dibentuk dengan Keputusan Gubernur. Pasal 8 Pedoman Penilaian Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup sebagaimana tercantum dalam Lampiran. Pasal 9 Penerima penghargaan Pelestarian Provinsi Jawa Timur ditetapkan dengan Keputusan Gubernur dan diselenggarakan setiap tahun dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup. BAB V

-6- BAB V PEMBIAYAAN Pasal 10 Segala biaya atas pelaksanaan kegiatan dalam Peraturan Gubernur ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur pada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Gubernur ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur. Pasal 12 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penetapannya dalam Berita Daerah Provinsi Jawa Timur. DIUNDANGKAN DALAM BERITA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR Ditetapkan di Surabaya Pada tanggal 14 Maret 2012 Tgl. 14 3 2012 No. 26 Th. 2012/D GUBERNUR JAWA TIMUR ttd Dr. H. SOEKARWO LAMPIRAN

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR TANGGAL : : 26 TAHUN 2012 14 MARET 2012 PEDOMAN PENILAIAN PENGHARGAAN PELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP A. KATEGORI PERINTIS LINGKUNGAN NO KRITERIA NILAI TERTINGGI RIIL 1. DORONGAN PELAKSANAAN KEGIATAN: a. Alasan melaksanakan kegiatan: 1) Inisiatif sendiri; 2) Dorongan orang lain; 3) Dorongan petugas pemerintah; b. Yang membantu melaksanakan kegiatan: 1) Keluarga sendiri; 2) Orang lain/dari luar keluarga; 2. VOLUME DAN KUALITAS KEGIATAN: a. Volume besar dengan kualitas baik; b. Volume besar dengan kualitas sedang; c. Volume kecil dengan kualitas baik; d. Volume besar dengan kualitas kurang; 3. AKTIFITAS YANG DILAKSANAKAN: a. Frekuensi dan intensitas tinggi; b. Frekuensi dan intensitas sedang; c. Frekuensi dan intensitas rendah; 4. JANGKA WANTU KEGIATAN: a. Lebih dari 5 tahun; b. 3 5 tahun; c. 2 tahun; 5. BIAYA YANG TELAH DIKELUARKAN: a. Seluruhnya dari uang pribadi; b. Sebagian dari uang pribadi dan sebagian dari orang lain; c. Seluruhnya dari bantuan pemerintah atau orang lain; 6. DAMPAK

-2-6. DAMPAK KEGIATAN: a. Terhadap sosial ekonomi: 1) Dirasakan oleh sebagian besar masyarakat; 2) Dirasakan oleh sebagian kecil masyarakat; 3) Hanya dirasakan oleh anggota keluarga; b. Terhadap komponen lingkungan fisik: 1) Terjadi perubahan yang tinggi; 2) Terjadi perubahan yang sedang; 3) Terjadi perubahan yang kecil; c. Luas Dampak: 1) Di tingkat Provinsi; 2) Di tingkat Kabupaten/Kota; 3) Di tingkat Kecamatan; 4) Di tingkat Desa yang bersangkutan; 7. LAIN-LAIN: a. Lokasi Kegiatan: 1) Jauh dan terisolasi dari fasilitas perkotaan; 2) Dekat dan terisolasi dari fasilitas perkotaan; 3) Jauh tetapi mudah memperoleh fasilitas perkotaan; b. Pengorbanan awal yang dirasakan oleh calon: 1) Sosial; 2) Ekonomi; 3) Fisik; c. Kelengkapan dokumen kegiatan: 1) Foto-foto dan catatan lengkap; 2) Foto-foto dan catatan tidak lengkap; 3) Tidak ada; 60 10 JUMLAH NILAI 1.000 B. KATEGORI PENGABDI LINGKUNGAN NO KRITERIA NILAI TERTINGGI RIIL 1. KEPEGAWAIAN: a. Status: 1) Honorarium; 2) Pegawai Negeri Golongan I; 3) Pegawai Negeri Golongan II;

-3- b. Masa kerja menjadi Petugas/Penyuluh Lapangan: 1) Lebih dari tahun; 2) 10 tahun; 3) Kurang dari 10 tahun; c. Pendidikan terakhir: 1) SD tamat; 2) SLTP tamat dan berijazah; 3) SLTA tamat dan berijazah; 4) Perguruan Tinggi tamat dan berijazah; 2. DORONGAN PELAKSANAAN KEGIATAN: a. Inisiatif sendiri; b. Anjuran Tekan Tugas; c. Anjuran orang lain; d. Anjuran atasan; 3. SARANA DAN PRASARANA DI TEMPAT TUGAS: a. Waktu pelaksanaan tugas: 1) Siang dan malam hari; 2) Malam hari; 3) Siang hari; b. Jarak domisili dan tempat tugas: 1) Lebih dari 20 Km; 2) 20 Km; 3) 10 Km; 4) 5 10 Km; c. Kualitas jalan yang dilalui: 1) Jalan desa, hanya dapat dilalui pejalan kaki; 2) Jalan desa, hanya dapat dilalui kendaraan roda 2; 3) Jalan aspal, dapat dilalui kendaraan roda 2 dan roda 4; d. Alat transportasi yang digunakan: 1) Jalan kaki; 2) Sepeda; 3) Sepeda motor; e. Status alat transportasi yang digunakan: 1) Milik sendiri; 2) Disewakan Dinas; 3) Milik Dinas; f. Status

-4- f. Status rumah/tempat tinggal: 1) Milik sendiri; 2) Disewakan Dinas; 3) Milik Dinas; g. Pelaksanaan kegiatan: 1) Sendiri; 2) Dengan teman sekerja; 3) Dengan masyarakat; 4) Dengan masyarakat dan teman sekerja; 4. VOLUME DAN KUALITAS KEGIATAN: a. Mempunyai satuan luas besar ( Ha) dan kualitas terhadap lingkungan baik; b. Mempunyai satuan luas besar dan kualitas terhadap lingkungan sedang; c. Mempunyai satuan luas sedang ( Ha) dan kualitas terhadap lingkungan baik; d. Mempunyai satuan luas sedang dan kualitas terhadap lingkungan sedang; e. Mempunyai satuan luas kecil (kurang dari Ha) dan kualitas terhadap lingkungan baik; 5. AKTIFITAS YANG DILAKSANAKAN: a. Melebihi batas tanggung jawab/tugas pokok dan melebihi waktu kerja yang tersedia; b. Melebihi batas tanggung jawab/tugas pokok dan sesuai dengan waktu kerja yang tersedia; c. Sesuai dengan batas tanggung jawab/tugas pokok dan melebihi waktu kerja yang tersedia; 6. BIAYA YANG TELAH DIKELUARKAN: a. Seluruhnya biaya sendiri dengan jumlah lebih dari Rp. 7.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah); b. Sebagian besar biaya sendiri dan sebagian dari bantuan; c. Seluruhnya bantuan dari swasta; d. Seluruhnya bantuan dari Pemerintah; 5 7. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN: a. Lebih dari 10 tahun; b. 5 10 tahun; c. Kurang dari 5 tahun; 8. DAMPAK

-5-8. DAMPAK KEGIATAN: a. Kualitas pekerjaan: 1) Dapat meningkatkan pendapatan, kesejahteraan dan kelestarian lingkungan alam masyarakat sekitarnya; 2) Dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat; 3) Dapat meningkatkan kelestarian lingkungan alam masyarakat sekitarnya; b. Pengaruh terhadap Kesadaran Masyarakat: 1) Masyarakat langsung berpartisipasi dan meniru setelah 2 3 tahun kegiatan dilakukan; 2) Masyarakat berpartisipasi dan meniru setelah 3 5 tahun kegiatan dilakukan; 3) Masyarakat berpartisipasi dan meniru setelah lebih dari 5 tahun kegiatan dilakukan; c. Tempat tinggal orang/kelompok masyarakat yang meniru kegiatan: 1) Banyak ditiru dan dilakukan masyarakat wilayah Kecamatan dan Kabupaten lokasi kegiatan; 2) Banyak ditiru dan dilakukan masyarakat wilayah Kecamatan lokasi kegiatan; 3) Banyak ditiru dan dilakukan masyarakat hanya di Desa lokasi kegiatan; 9. LAIN-LAIN: a. Lokasi Kegiatan: 1) Pada lingkungan alam; 2) Pada lingkungan sosial; 3) Pada lingkungan binaan; b. Kegiatan Pendukung: 1) Kegiatan yang didukung dengan data dan dokumentasi dengan lengkap; 2) Kegiatan kurang didukung dengan data yang lengkap (tidak terdokumentasi dengan baik); 3) Tidak ada data pendukung; JUMLAH NILAI 1.000 C. KATEGORI

-6- C. KATEGORI PENYELAMAT LINGKUNGAN NO KRITERIA NILAI TERTINGGI RIIL 1. DORONGAN PELAKSANAAN KEGIATAN: a. Alasan melaksanakan kegiatan: 1) Inisiatif sendiri; 2) Dorongan orang lain; 3) Dorongan petugas pemerintah; b. Yang membantu melaksanakan kegiatan: 1) Keluarga sendiri; 2) Orang lain/dari luar keluarga; 2. VOLUME DAN KUALITAS KEGIATAN: a. Volume besar dengan kualitas baik; b. Volume besar dengan kualitas sedang; c. Volume kecil dengan kualitas baik; d. Volume besar dengan kualitas kurang; 3. AKTIFITAS YANG DILAKSANAKAN: a. Frekuensi dan intensitas tinggi; b. Frekuensi dan intensitas sedang; c. Frekuensi dan intensitas rendah; 4. JANGKA WANTU PELAKSANAAN: a. Lebih dari 5 tahun; b. 3 5 tahun; c. 2 tahun; 5. BIAYA YANG TELAH DIKELUARKAN: a. Seluruhnya dari uang kelompok; b. Sebagian dari uang kelompok dan sebagian dari bantuan pemerintah; c. Seluruhnya dari bantuan pemerintah; 6. DAMPAK KEGIATAN: a. Terhadap sosial ekonomi: 1) Dirasakan oleh seluruh masyarakat; 2) Hanya dirasakan oleh seluruh anggota kelompok; 3) Hanya dirasakan oleh sebagian anggota kelompok; b. Terhadap komponen lingkungan fisik: 1) Terjadi perubahan yang tinggi; 2) Terjadi perubahan yang sedang; 3) Terjadi perubahan yang kecil; c. Luas

-7- c. Luas Dampak: 1) Di tingkat Provinsi; 2) Di tingkat Kabupaten/Kota; 3) Di tingkat Kecamatan; 4) Di tingkat Desa yang bersangkutan; 7. LAIN-LAIN: a. Lokasi Kegiatan: 1) Jauh dan terisolasi dari fasilitas perkotaan; 2) Dekat dan terisolasi dari fasilitas perkotaan; 3) Jauh dan mudah memperoleh fasilitas perkotaan; b. Pengorbanan awal yang dirasakan oleh calon: 1) Sosial; 2) Ekonomi; 3) Fisik; c. Kelengkapan dokumen kegiatan: 1) Foto-foto dan catatan lengkap; 2) Foto-foto dan catatan tidak lengkap; 3) Tidak ada; 60 10 JUMLAH NILAI 1.000 D. KATEGORI PEMBINA LINGKUNGAN NO KRITERIA NILAI TERTINGGI RIIL 1. KEPEGAWAIAN: a. Pengusaha/Manajer Perusahaan Swasta; b. Tokoh Masyarakat/Pemuka Masyarakat bukan 100 60 Pegawai Negeri; c. Pegawai Negeri; 20 2. DORONGAN PELAKSANAAN KEGIATAN: a. Inisiatif sendiri; b. Anjuran orang lain; c. Instruksi atasan; 100 20 3. VOLUME DAN KUALITAS KEGIATAN: a. Volume besar dengan kualitas baik; b. Volume besar dengan kualitas sedang; c. Volume kecil dengan kualitas baik; d. Volume besar dengan kualitas kurang; 100 4. AKTIFITAS

-8-4. AKTIFITAS YANG DILAKSANAKAN: a. Melebihi batas tanggung jawab yang dilaksanakan; b. Melebihi batas waktu kerja yang tersedia; c. Disiplin sesuai dengan tanggung jawab dari jam kerja; 100 60 5. BIAYA YANG TELAH DIKELUARKAN: a. Biaya sendiri lebih dari Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah); b. Biaya sendiri kurang dari Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah); c. Bantuan dari pihak luar bukan Pemerintah; d. Bantuan dari Pemerintah; 6. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN: a. Lebih dari 5 tahun; b. 3 5 tahun; c. 2 tahun; 7. DAMPAK KEGIATAN: a. Telah dirasakan oleh masyarakat, sudah dicontoh dan sebagainya; b. Dapat diterima oleh masyarakat tetapi belum dicontoh dan sebagainya; 8. LAIN-LAIN: a. Lokasi Kegiatan: 1) Pada lingkungan alam; 2) Pada lingkungan sosial; 3) Pada lingkungan binaan; b. Kegiatan Pendukung: 1) Kegiatan yang didukung dengan data dan dokumentasi dengan lengkap; 2) Kegiatan kurang didukung dengan data yang lengkap (tidak terdokumentasi dengan baik); 3) Tidak ada data pendukung; 100 80 60 20 100 100 JUMLAH NILAI 800 DIUNDANGKAN DALAM BERITA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR Tgl. 14 3 2012 No. 26 Th. 2012/D GUBERNUR JAWA TIMUR ttd Dr. H. SOEKARWO