Evaluasi Penerapan ERP pada Sistem Informasi Penjualan Properti berdasarkan ISO 9126

dokumen-dokumen yang mirip
KUALITAS PERANGKAT LUNAK. Ni Wayan Sumartini Saraswati

Perbedaan pengembangan software dengan pengembangan sistem informasi

URGENSI MAINTAINABILITY DALAM PENGEMBANGAN/PENERAPAN SISTEM INFORMASI

ANALISIS PT POS INDONESIA System Development and Implementation

PENGEMBANGAN DAN ANALISIS KUALITAS SISTEM INFORMASI RAPAT BERBASIS WEB MENGGUNAKAN SMS GATEWAY DI SMK YPKK 1 SLEMAN

TUGAS UJIAN INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB I 1. PENDAHULUAN. dan efektifitas kerja. Perkembangan teknologi internet, sebagai contoh,

IDENTIFIKASI ATRIBUT KUALITAS APLIKASI UJIAN ONLINE STMIK PALCOMTECH BERDASARKAN ISO 9126

BAB I PENDAHULUAN. yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB PADA BRT TRANS SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

URGENSI MAINTENANCE DALAM PENGEMBANGAN SOFTWARE SYSTEM

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PRAKTIK INDUSTRI DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELKTRONIKA UNY BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN YII FRAMEWORK

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut McLeod dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem adalah. Menurut Lucas dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem sebagai suatu

PENDAHULUAN 1 BAB Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

URGENSI MAINTAINABILITY DALAM SISTEM INFORMASI. Oleh : Jauhar Samudera Nayantakaningtyas (P ) Angkatan R50

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. ARINDO PRATAMA (PT. AP) merupakan sebuah perusahaan nasional yang berdiri pada tahun 1993 di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI PERSEWAAN MOBIL BERBASIS WEB DI RENTAL HAFA TRANSPORT

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2 meningkatkan daya saing PT Panorama Transportasi tbk. sebagai perusahaan di bidang transportasi taksi. Dalam menjawab permasalan tersebut maka diper

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

E-CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (E-CRM) UNTUK PEMESANAN DAN PENJUALAN MAKANAN RINGAN (STUDI KASUS: CV. DWI PUTRA TULANG BAWANG BARAT)

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian rekayasa perangkat lunak yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENTINGNYA PEMELIHARAAN SOFTWARE

BAB I PENDAHULUAN. jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Keywords : Quality Measurement, Hotel Information Systems, ISO 9126 Standard.

BAB 1 PENDAHULUAN. PT Muara Tour adalah perusahaan yang bergerak di bidang layanan Tours dan Travel

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SALES REPOT MONITORING SECARA REAL TIME BERBASIS WEBSITE APPLICATION DI PERTAMINA AVIATION DPPU AHMAD YANI SEMARANG ABSTRACT

Manajemen kualitas proyek (Project Quality Management)

: Sistem Informasi Manajemen. : Dr. Ir.Arif Imam Suroso, M.Sc (CS) TUGAS INDIVIDU UJIAN AKHIR TRIWULAN. Disusun Oleh: RIRIN PRILIA P

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. merancang tampilan e-commerce. Dengan fitur-fitur yang sederhana seperti

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC)


BAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Arjawinangun merupakan cabang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN.

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang)

BAB I PENDAHULUAN. menunjang jalannya operasi-operasi demi tercapainya tujuan yang diinginkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Toko Barokah merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan. Produk

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

Chapter 3 Software Quality Factors

PT. DIMENSI OKTAV NADA SUARA

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM INFORMASI PEGAWAI BERBASIS WEB DENGAN METODE WATERFALL PADA SMA AISYIYAH 1 PALEMBANG

TUGAS DATA WAREHOUSE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dimilikinya. Binus International merupakan salah satu universitas yang dikelola

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya alat-alat canggih yang mempermudah pekerjaan kantor. sehingga produktivitas kerja kantor akan semakin tinggi.

ANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PADA WEBSITE RENCANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DASAR KOTA

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN IZIN PRAKTEK KERJA LAPANGAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SECARA ONLINE DI STT GARUT

MEMBANGUN E-COMMERCE UNTUK MENINGKATKAN JARINGAN PEMASARAN KERAJINAN KAIN KHAS PALEMBANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya usaha-usaha perdagangan yang sangat pesat pada saat

OTOMATISASI SISTEM MANAJEMEN DAN INVENTORY VOUCHER ELEKTRONIK MKIOS CV. AKAR DAYA MANDIRI. Irvan Ramdhani Pembimbing : Andri Heryandi, S.


SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERBASIS WEB (STUDI KASUS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Teknik Informatika S1

BAB II LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2005:1).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SNIPTEK 2014 ISBN: SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP BULANAN BERBASIS WEB PADA SMK FADILAH TANGERANG SELATAN

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJUALAN SPAREPART DI BENGKEL ANUGRAH JAYA MOTOR BERBASIS DESKTOP

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware)

Desain Aplikasi Laporan Arus Kas Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC)

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM


ABSTRAKSI. Kata kunci : Penggajian, dosen, visual basic 6.0, VB.Net, desktop dan web

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembangnya e-commerce. Dengan adanya e-commerce suatu perusahaan, toko,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan Lembaga

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH BERBASIS VISUAL BASIC DI SMK MUHAMMADIYAH 2 MOYUDAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tahapan dalam penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap yang dapat

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Evaluasi Penerapan ERP pada Sistem Informasi Penjualan Properti berdasarkan ISO 9126 Nurizal Dwi Priandani, Indra Ekaristio P., Yonas Asmara, Afrizal Aditya, Indra Dwi Cahyana, Jesicha Dwi Ayu M., Sri Ayna Nasythaa, Heny Herawati, Rezza Hary Dwi S., Yannuar Permana Teknik Informatika/Ilmu Komputer, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, PTIIK Universitas Brawijaya Malang, Indonesia Email: rizalsenggek@gmail.com Abstract Evaluation process of an ERP system can be done with various evaluation modeling. In each modeling, the characteristics of an ERP system will be analyzed. In this paper, the models that will be highlighted is the use of ISO 9126 in the evaluation process of ERP systems on Property Sales Information System, in which the six defined characteristics are functionality, reliability, usability, efficiency, portability, and maintainability. Keywords evaluation, ISO 9126, ERP system, integration, characteristics I. PENDAHULUAN Bisnis properti di Indonesia saat ini bisa dikatakan sebagai bisnis yang cukup diminati. Karena banyaknya peminat terhadap bisnis ini, perusahaan-perusahaan yang bergerak di bisnis ini dituntut untuk bisa menciptakan suatu manajemen yang baik dan terorganisir demi menarik perhatian pelanggan. Namun, dalam bisnis ini ada banyak sekali komponen atau hal-hal yang harus diolah, mulai dari data properti, data pembeli, data penjual, data transaksi, dan data-data lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) untuk mengatasi permasalahan ini. Sistem ERP dapat menggabungkan sistem pada setiap divisi fungsional perusahaan ke dalam suatu sistem tunggal agar tercapai suatu operasi yang terintegrasi dan transparan dalam menjalankan proses bisnis secara realtime. Sistem ERP memfasilitasi arus informasi dari berbagai fungsi yang berbeda di perusahaan, sehingga proses bisnis yang ada dan informasi yang diberikan pun saling berhubungan dan dapat meminimalkan kesalahan. Pada bisnis penjualan properti ada beberapa modul yang harus saling terintegrasi, antara lain modul Customer Relationship Management (CRM), modul pengelolaan data properti, modul KPR, modul accounting, serta modul komunikasi penjual dan pembeli. Dan sistem ERP-lah yang mampu mengintegrasikan kelima modul ini, sehingga bisa meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja operasional perusahaan. Sama halnya dengan sistem-sistem yang lain, juga diperlukan suatu evaluasi terhadap sistem ERP ini. Salah satu model evaluasi yang bisa digunakan adalah model ISO 9126. Model ISO 9126 melakukan evaluasi berdasarkan karakteristik kualitas yang umum. Evaluasi ini bertujuan untuk menguji atau menganalisa seberapa baik kualitas penerapan ERP pada sistem penjualan properti dengan modul-modul yang telah disebutkan sebelumnya. Ada enam karakteristik sistem yang dievaluasi, yakni functionality, reliability, usability, efficiency, portability, dan maintainability dan masing-masing karakteristik ini mempunyai beberapa subkarakteristik. Hasil dari evaluasi terhadap penerapan ERP pada sistem penjualan properti ini bisa memberikan suatu informasi penting kepada pengguna sistem atau pelaku bisnis. Apabila berdasarkan evaluasi diperoleh hasil yang kurang memuaskan, maka bisa dilakukan perbaikan terhadap sistem. II. DASAR TEORI A. Pengertian Properti Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian properti adalah harta berupa tanah dan bangunan serta sarana dan prasarana yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tanah dan/atau bangunan yang dimasudkan. Singkatnya, definisi dari properti adalah tanah milik dan bangunan [3]. B. Pengertian Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu [2]. C. Pengertian Informasi Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya [2]. D. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut : Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan [4]. E. Pengertian Sistem Informasi Penjualan Menurut Kolter (1999:100), Sistem Informasi Penjualan merupakan suatu sistem yang terdiri dari kumpulan orang, peralatan dan prosedur yang memadukan antara pekerjaan mesin (komputer) dan manusia yang menyajikan keakuratan

informasi bagi para pemakai dalam membuat keputusan untuk memecahkan masalah di dalam perusahaan [5]. F. Model Evaluasi ERP ISO 9126 Model ISO 9126 memberikan karakteristik kualitas yang bersifat umum untuk mengevaluasi kualitas setiap jenis produk perangkat lunak. Meskipun demikian, ada banyak jenis produk perangkat lunak yang memiliki karakteristik tersendiri. Dengan demikian, dalam rangka untuk mengevaluasi kualitas produk perangkat lunak tersebut, model kualitas perangkat lunak yang ada harus diubah dan diperluas. Dalam hal ini, dimulai dari model kualitas yang spesifik, karakteristik dan sub-karakteristik dari model seperti itu harus disesuaikan dengan sifat sistem baru yang sedang dievaluasi. Adaptasi tersebut termasuk menghilangkan beberapa karakteristik, mendefinisikan yang lain, dan memperkenalkan fitur baru. Model mutu ISO 9126 memerlukan analisis karakteristik lebih lanjut, sebelum sepenuhnya disesuaikan untuk mengevaluasi kualitas dari sistem ERP. Standar ISO 9126 mendefinisikan model mutu dengan enam karakteristik termasuk functionality, reliability, usability, efficiency, portability, dan maintainability yang selanjutnya dibagi kedalam dua puluh tujuh sub-karakteristik. Berikut ini meliputi bagaimana karakteristik dan sub-karakteristik yang disesuaikan. Functionality telah didefinisikan oleh ISO 2001 sebagai kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan fungsi yang memenuhi kebutuhan pengguna yang dinyatakan dan tersirat di bawah kondisi pemakaian tertentu. Dalam rangka untuk mengevaluasi karakteristik seperti itu, telah dibagi menjadi lima sub-karakteristik yaitu accuracy, suitability, interoperability, security, dan functionality. Reliability adalah kemampuan perangkat lunak untuk mempertahankan tingkat kinerja di bawah kondisi yang ditetapkan untuk jangka waktu yang ditetapkan. Reliability memiliki empat sub-karakteristik terdiri maturity, fault tolerance, recoverability, dan reliability. Usability adalah kemampuan perangkat lunak untuk dipahami, dipelajari, digunakan, dan menarik bagi pengguna, bila digunakan dalam kondisi tertentu. Usability telah menetapkan sub-karakteristik termasuk understandability, learnability, operability, dan attractiveness. Karakteristik ini digunakan dalam penelitian untuk menyarankan bahwa sistem ERP harus dipahami, dipelajari, digunakan, dan dieksekusi pada kondisi tertentu. Efficiency mengacu pada kemampuan sebuah sistem untuk memberikan kinerja berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, di bawah kondisi yang ditentukan. Ini juga telah dibagi menjadi tiga sub-karakteristik yaitu time behavior, resource utilization dan efficiency. Mengadaptasi karakteristik ini untuk sistem ERP di institusi pendidikan yang lebih tinggi menunjukkan bahwa sistem harus peduli dengan sumber daya yang digunakan ketika memberikan fungsionalitas yang diperlukan. Maintainabilty adalah kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi. Maintainabilty terdiri lima sub-karakteristik termasuk analyzability, changeability, stability, testability, dan maintainability. Dalam penelitian ini, setiap fitur atau bagian dari sistem ERP harus dimodifikasi. Serta mengidentifikasi fitur atau bagian yang akan dimodifikasi, memodifikasi, mendiagnosis penyebab kegagalan, dan memvalidasi bahwa sistem ERP yang dimodifikasi seharusnya tidak memerlukan banyak usaha. Yang terakhir, portability dari perangkat lunak mengacu pada kemampuan perangkat lunak untuk ditransfer dari satu lingkungan ke yang lainnya. Oleh karena itu, sistem ERP di lembaga pendidikan tinggi harus diterapkan menggunakan sistem operasi yang berbeda, diterapkan pada organisasi atau departemen yang berbeda, dan diterapkan menggunakan berbagai hardware. Serupa dengan karakteristik mutu yang sebelumnya, portability telah menetapkan sub-karakteristikya itu adaptability, installability, coexistence, replaceability, dan portability. Berdasarkan pernyataan sebelumnya, model kualitas sistem ERP yang berdasarkan ISO 9126 dapat dilihat pada Tabel 1. Model ini mencakup karakteristik kualitas dan subkarakteristik. TABEL I MODEL ISO 9126 Karakteristik Sub-karakteristik Deskripsi Functionality Suitability Apakah perangkat lunak sistem ERP dapat melakukan fungsi yang diperlukan? Accurateness Apakah hasil sistem ERP sesuai yang diharapkan? Interoperability Apakah software sistem ERP dapat beriteraksi dengan sistem lainnya? Security mencegah akses yang tidak diizinkan? Functionality Apakah sistem ERP memenuhi standar aplikasi dan peraturan hukum yang ada? Reliability Maturity Apakah kekurangan pada software sistem ERP dan hardware dapat dieliminasi dari waktu ke waktu? Fault tolerance Apakah sistem ERP mampu mempertahankan level yang ditetapkan dari performa dalam kasus error pada software dan hardware? Recoverability melanjutkan pekerjaannya dan memulihkan data yang error? Reliability Apakah sofware sistem ERP memenuhi standar reliability Usability Understandability Apakah pengguna sistem ERP dapat menggunakan sistem dengan mudah? Learnability dipelajari dengan mudah? Operability bekerja dengan usaha yang minimal?

Attractiveness Usability Compliance Apakah inteface dari sistem ERP sesuai atau terlihat baik? Apakah software sistem ERP memenuhi standar usability Efficiency Time behavior Apakah sistem ERP memiliki respon yang cepat? Resource utilization memanfaatkan sumber daya Efficiency secara efisien? Apakah sofware sistem ERP memenuhi standar efficiency Maintainability Analyzability Apakah diagnosa kesalahan atau identifikasi bagian yang dimodifikasi pada sistem ERP dapat dilakukan dengan usaha yang minimal? Changeability dimodifikasi dengan mudah? Stability melangsungkan fungsinya setelah terjadi perubahan? Testability Apakah modifikasi sistem ERP dapat dengan mudah divalidasi? Portability Adaptability dipindahkan dengan mudah ke lingkungan yang lain? Installability Apakah software sistem ERP dapat diinstall dengan III. Portability Replaceability mudah? Apakah sistem ERP memenuhi standar portability diganti dengan mudah dengan sistem yang serupa? IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti tahap-tahap pengembangan sistem dengan menggunakan metode waterfall [5]. Fase pengembangan dimulai dengan analisis dan definisi kebutuhan, lalu dilanjutkan dengan perancangan sistem dan software, selanjutnya dilakukan implementasi dan pengujian unit lalu integrasi dan pengujian sistem serta dilakukan operasi dan pemeliharaan. Requirements definition System and software design Implementation and unit testing Integration and system testing Operation and maintenance Gambar 1 Model Waterfall Pada tahap analisis dan definisi kebutuhan dilakukan dengan mengumpulkan kebutuhan yang diperlukan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi khususnya hal-hal yang berkaitan dalam penjualan properti. Analisa dan definisi kebutuhan ini meliputi modul-modul yang diperlukan dalam Sistem Informasi Penjualan Properti ini seperti modul Customer Relationship Management (CRM), modul pengelolaan data properti, modul KPR, modul accounting dan modul komunikasi penjual & pembeli serta mengintegrasikan antar modul tersebut dalam satu kesatuan sistem ERP. Tahap selanjutnya, dilakukan desain sistem dan software dengan merancang sistem ERP menggunakan notasi Unified Modelling Languange (UML) berupa class diagram dan use case. Pada tahap ini juga dilakukan perancangan user interface yang digunakan untuk pengguna. Selanjutnya dilakukan implementasi dengan mengimplementasikan hasil rancangan sebelumnya ke dalam kode-kode program dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan tampilan Jquery. Setelah diimplementasikan dilakukan pengujian dengan menggunakan model ISO 9126 dengan beberapa karakteristik dan sub-karakteristiknya. Pada tahap operasi dan pemeliharaan akan dilakukan pada tahap selanjutnya dengan tujuan untuk mengoperasikan program di lingkunganya dan melakukan pemeliharaan seperti menyesuaian perubahan dengan situasi sebenarnya sehingga sistem ke depannya dapat bekerja secara optimal. A. Definisi Kebutuhan Pada Sistem Informasi Penjualan Properti ini memiliki beberapa modul yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang ada yaitu Modul Customer Relationship Management (CRM) Modul CRM ini merupakan modul yang menangani aktivitas dalam penjualan properti seperti untuk memanagemen promosi, mengelola database pengguna sistem, mengelola database pelanggan dan mengelola database admin. Selain itu, di modul CRM ini pelanggan maupun calon pelanggan dapat juga mengirimkan keluhan terhadap sistem ini dan selanjutnya dari pihak SIPP akan memberikan solusi sebagai tindak lanjut keluhan/komplain dari user. Selain itu, pada CRM ini juga diberikan reward kepada user SIPP yang aktif dalam melakukan penjualan properti. Modul Pengelolaan Data Properti Modul pengelolaan data properti ini meliputi pengelolaan data properti yang dimiliki oleh penjual rumah sehingga penjual dapat mengelola data propertinya baik menambah, memperbarui maupun menghapus data properti yang dimilikinya. Modul KPR Modul KPR atau Kredit Kepemilikan Rumah ini merupakan modul yang menampilkan langkah-langkah yang dilakukan untuk memperoleh KPR serta pada sistem ini dilengkapi dengan simulasi perhitungan KPR yang menampilkan perhitungan KPR. Selain itu, di

sistem ini juga menampilkan info bunga pada bank yang digunakan dalam proses KPR saat ini. Modul Accounting Modul Accounting ini merupakan modul untuk menampilkan laporan pengeluaran dari dana yang di butuhkan untuk memelihara sistem, gaji tiap karyawan, dan reward, serta laporan pemasukan dari fee yang diberikan oleh Bank, iklan produk yang akan di jual maupun iklan-iklan untuk produk lain. Selain itu, juga terdapat laporan keungan yang menampilkan semua pemasukan dan pengeluaran dalam proses, pemeliharaan, dan pengembangan Sistem Informasi Penjualan Properti. Modul Komunikasi Penjual & Pembeli Modul ini berisi tentang bagaimana proses penjual yang menjual properti dan pembeli yang akan membeli properti sehingga di modul ini akan terlihat proses tawar menawar sampai dengan proses persetujuan antara kedua belah pihak. Modul ini di gunakan untuk memberikan pelayanan yang terbaik agar penjual dan pembeli dapat berkomunikasi dengan baik B. Perancangan Sistem dan Software Pada perancangan sistem ini terdiri dari beberapa user yaitu Penjual Rumah, Pembeli Rumah, Karyawan, Admin, Bank, dan Accountant seperti yang direpresentasikan pada use case pada gambar 2. Gambar 2 Use Case Sistem Informasi Penjualan Properti C. Implementasi dan Unit Testing Implementasi dari sistem ERP ini menggunakan sebuah sistem yang terintegrasi dan berbasis web. Setelah itu, dilakukan pengujian pada unit testing dengan menguji source code yang telah dibuat apakah berkerja sebagaimana mestinya sehingga diharapkan hasil yang optimal dengan meminimalkan kesalahan yang terjadi. Pengujian dilakukan pada saat modulmodul belum saling terintegrasi sehingga dapat lebih mengetahui bug atau error ketika dilakukan pengujian menggunakan White Box Testing. Karakteristik model mutu SO 9126 yang termasuk dalam pengujian White Box yaitu efficiency dan maintainability. TABEL II PENGUJIAN WHITE BOX PADA MODEL ISO 9126 Kar. Sub-Kar. Deskripsi Metod.Eva luasi efficiency Time behavior Menguji respon SIPP mengacu pada kecepatan dalam menampilkan hasil White Box

dari inputan Resource utilization Menguji ketersediaan data atau database dengan White Box menjalankan fitur-fitur pada tiap modul yang belum terintegrasi Efficiency Menguji alternasi dari White Box SIPP maintainability Analyzability Menguji kode program White Box pada event, procedure, dan function Changeabilit Menguji rancangan dan White Box y kebutuhan sistem Stability Menguji integrasi pada tiap White Box modul Testability Menguji keselurah sistem White Box D. Integrasi dan System Testing Setelah dilakukan integrasi antara beberapa modul yang saling terkait dilakukan pengujian menggunakan dan evaluasi dengan menggunakan ISO 9126. Karakteristik model mutu ISO 9126 yang termasuk dalam pengujian Black Box yaitu Functionality, Reliability, Usability, dan Portability TABEL III PENGUJIAN BLACK BOX PADA MODEL ISO 9126 Kar. Sub-Kar. Deskripsi Metod.Ev aluasi Functionality Suitability Menguji kelengkapan SIPP dengan melihat inputan dan hasil output Accurateness Menguji sinkronisasi antara inputan dan outputan Interoperability Menguji integrasi pada tiap modul Security Menguji Log In User maupun Log In admin pada SIPP Functionality Menguji standard fungsionalitas pada SIPP Reliability Maturity Menguji frekuensi kesalahan pada SIPP Fault tolerance Menguji estimasi waktu kinerja pada SIPP Recoverability Menguji sistem backup dan restore pada SIPP Reliability Menguji standard kahandalan pada SIPP Usability Understandability Menguji User Interface pada SIPP Learnability Menguji User Interface pada SIPP Operability Menguji kebtuhan hardware maupun software Attractiveness Menguji fitur-fitur dalam SIPP Usability Menguji kebutuhan Compliance user Portability Adaptability Menguji SIPP pada berbagai browser maupun perangkat lunak lainnya Installability Menguji SIPP pada berbagai OS Portability Menguji standard portabilitas pada SIPP Replaceability Menguji kesamaan SIPP dengan sistem yang lain E. Operasi dan Pemeliharaan Setelah dilakukan integrasi pada tiap modul serta penyeselesaian masalah yang ada dalam tiap modul maka dilakukan pemeliharaan sistem. Pemeliharaan sistem SIPP dapat dilakukan dengan cara melakukan maintenance setiap minggu sekali, update data serta penyelesaian Bug, dan backup data. IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Functionality 1) Suitability Dari analisa kecocokan antara sistem ERP yang ada yaitu Sistem Informasi Penjualan Properti (SIPP) dengan kebutuhan yang diperlukan, sistem ini telah bisa memenuhi fungsinya sebagai sarana untuk penjualan properti dalam beberapa fitur seperti pada modul Customer Relationship Management (CRM), modul pengelolaan data properti, modul KPR, modul accounting dan modul komunikasi penjual & pembeli. 2) Accurateness Disebabkan adanya beberapa fitur yang belum berfungsi dengan baik, hal tersebut membuat Sistem Informasi Penjualan Properti belum bisa menjadi sistem ERP yang diharapkan. Meskipun secara keseluruhan integrasi antar modul sudah dapat dijalankan, namun masih ada beberapa fungsi fitur yang belum bisa bekerja dengan baik. 3) Interoperability Sistem ERP Penjualan Properti ini belum dapat berinteraksi dengan sistem lain. Namun jika dilihat interaksi antar modul hal itu sudah bisa berjalan. 4) Security Dari segi keamanan hak akses, digunakan enkripsi MD5 yang membuat password inputan dari user bisa dienkripsi menjadi susunan karakter huruf dan angka sehingga hal ini bisa menjaga aplikasi SIPP ini dari akses yang tidak diizinkan. 5) Functionality Compliance Secara umum SIPP sudah memenuhi aplikasi standar dari suatu sistem ERP yaitu antar modul dapat terintegrasi satu sama lain tanpa melakukan login berkali-kali, cukup satu kali login sehingga admin dapat mengakses atau mengelola data pada masing-masing modul tersebut. B. Reliability 1) Maturity Pada dasarnya sistem ERP ini dapat mengalami perbaikan dari waktu ke waktu sehingga bisa memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang terjadi untuk meminimalkan kesalahan sistem dalam bekerja. 2) Fault Tolerance

Dari analisa yang ada terkait sistem ini belum mampu memperbaiki kesalahan apabila terjadi kerusakan pada hardware maupun software. 3) Recoverability Jika terjadi kesalahan, SIPP masih belum secara optimal dapat melanjutkan pekerjaan sebelumnya. 4) Reliability Complience Sistem Penjualan Properti ini dari segi integrasi modul dalam sistem belum memenuhi standar kehandalan suatu sistem ERP, sehingga masih diperlukan pembenahan pada beberapa fungsi agar dapat berjalan seperti yang diharapkan sepenuhnya. C. Usability 1) Understandability Dari segi penggunaan, SIPP sangat user friendly sebab tata letak dari menu-menu dan juga tombol-tombol penting tertata dengan rapi dan dinamis sehingga user dapat dengan mudah untuk mengoperasikan atau untuk menggunakan sistem ERP ini. Selain itu, user interface yang menarik membuat user lebih mudah untuk paham dalam menggunakan SIPP. 2) Learnability Dengan desain yang user friendly membuat Sistem Informasi Penjualan Properti (SIPP) ini dapat dipelajari dengan mudah sehingga user dapat menggunakannya dengan mudah pula. 3) Operability SIPP berbasiskan website sehingga untuk jalannya sitem tersebut tidak terlalu membutuhkan sumber daya yang terlalu besar, hal itu juga dipengaruhi dengan koneksi internet apakah koneksinya cepat atau lambat. 4) Attractiveness User Interface dari sistem ERP ini sudah bagus, mengandung perpaduan warna yang sangat attractive dan juga dengan gambar-gambar yang menarik sehingga bisa membuat user merasa nyaman dalam menggunakan SIPP. 5) Usability Compliance Dengan user interface yang menarik serta penggunaannya yang user friendly bisa dikatakan sistem ERP SIPP ini memenuhi standar bagi pengguna yang akan menggunakan sistem ini. D. Efficiency 1) Time Behavior Dari analisa sistem berdasarkan kecepatan sistem dalam merespon setiap perubahan yang ada dalam sistem dan perubahan yang ditetapkan oleh user sendiri menunjukkan jika sistem dapat merespon dengan cukup baik, setiap hal yang berubah dalam sistem dapat langsung dirasakan oleh user dengan cukup cepat, hal ini dikarenakan sistem ERP yang dibangun menggunakan konsep jquery. 2) Resource Utilization Dari analisa sistem berdasarkan tingkat penggunaan sumber daya, maka dapat disimpulkan jika sistem dapat bekerja dengan baik dalam penggunaan sumber daya yang ada. Hal ini dapat dilihat dari semua data yang diperlukan dalam proses kerja sistem dapat dipanggil dengan baik. 3) Efficiency Compliance Jika tingkat efisiensi sistem dihitung berdasarkan Time Behavior dan Resource Utilization, maka dapat dikatakan bahwa sistem yang dibangun telah memenuhi standar efisiensi yang ditentukan. E. Maintainability 1) Analyzability Berdasarkan sistem yang telah dibangun dapat dianalisa bahwa sistem ini belum cukup mudah untuk diketahui jika terdapat kesalahan dalam proses pembangunan sistem sehingga diperlukan usaha yang lebih dalam melakukan modifikasi sistem ERP ini. 2) Changeability Berdasarkan sistem yang telah dibangun dapat dianalisa bahwa sistem ini mudah untuk dimodifikasi apabila dilakukan dengan usaha yang maksimal karena sistem ini telah menyediakan modul untuk menambah fitur tambahan. 3) Stability Dari analisa sistem yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa fungsi fungsi dalam sistem dapat bekerja secara optimal jika salah satu fungsi mengalami modifikasi. Karena sistem telah dibuat dengan mudah sehingga jika terjadi perubahan di salah satu fungsi maka fungsi yang lain di dalam sistem masih dapat bekerja dengan baik. 4) Testability Dari analisa sistem yang telah dilakukan, dapat dikatakan jika sistem yang dibangun dan telah dimodifikasi dapat divalidasi secara baik, hal ini dikarenakan sistem telah dibangun sehingga dapat dengan mudah dimodifikasi. F. Portability 1) Adaptability Sistem ERP yang telah dibangun ini dapat dipindahpindahkan ke berbagai lingkungan yang berbeda, karena sistem yang dibangun berbasiskan web, jadi tidak akan ada kendala jika dijalankan di berbagai platform yang berbeda. 2) Installability Sistem ERP yang dibangun dapat digunakan oleh user secara langsung karena mudah dalam melakukan penginstallan. 3) Portability Jika tingkat portability sistem ditentukan berdasarkan Adaptibility, Installability, dan Replaceability, maka dapat dikatakan jika sistem yang dibangun telah memenuhi standarisasi tingkat portability. 4) Replaceability Sistem ERP yang dibangun dapat diganti dengan mudah oleh sistem lain yang memiliki tingkat kesamaan yang tidak jauh berbeda, hal ini dikarenakan ada beberapa fungsi yang sama persis antara sistem yang dibangun dengan sistem ERP yang lain.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan yang telah diterangkan sebelumnya, maka poin-poin di atas dapat direpresentasikan dalam bentuk Tabel IV yang menyatakan tentang tingkat keberhasilan sistem yang dibangun berdasarkan kriteriakriteria yang ada dalam Model Evaluasi Sistem ERP ISO 9126. TABEL IV PENGUJIAN SIPP DENGAN MODEL ISO 9126 No Sub-karakteristik Iya Tidak 1. Suitability V 2. Accurateness V 3. Interoperability V 4. Security V 5. Functionality V 6. Maturity V 7. Fault tolerance V 8. Recoverability V 9. Reliability V 10. Understandability V 11. Learnability V 12. Operability V 13. Attractiveness V 14. Usability Compliance V 15. Time behavior V 16. Resource utilization V 17. Efficiency V 18. Analyzability V 19. Changeability V 20. Stability V 21. Testability V 22. Adaptability V 23. Installability V 24. Portability V 25. Replaceability V Dari tabel di atas didapatkan bahwa sub-karakteristik : Iya : 19 Tidak : 6 Artinya bahwa Sistem Informasi Penjualan Properti (SIPP) berdasarkan Metode Evaluasi ERP ISO 9126 persentasenya sebagai berikut : (Sub-karakteristik yang Iya /Total Sub-karakteristik) x 100% Sehingga (19 / 25) x 100% = 76% V. PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan pengujian dan analisa aplikasi, maka diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Secara fungsional, SIPP sudah memenuhi kriteria untuk menjadi sebuah sistem ERP meskipun ada beberapa modul yang belum terintegrasi. 2. Dari segi keandalan, SIPP masih memerlukan pembenahan di beberapa fungsi. 3. Dari segi kegunaan, SIPP sangat user friendly, cepat karena berbasis website, dan attractive sehingga mudah untuk dipelajari. 4. Secara efisiensi, SIPP berjalan dengan Time Behavior dan Resource Utilization yang baik, sehingga tidak memakan waktu yang lama untuk respon dan tidak berat untuk proses. 5. Untuk pemeliharaan, SIPP belum mudah diketahui jika terjadi kesalahan dalam proses pembangunan akan tetapi mudah untuk dilakukan modifikasi karena telah disediakan fitur tambahan dalam sistem. 6. Berdasarkan Adaptibility, Installability, dan Replaceability, maka dapat dikatakan jika sistem yang dibangun telah memenuhi standarisasi tingkat portability. B. Saran Adapun berbagai saran untuk melengkapi kesimpulan yang diambil adalah sebagai berikut : 1. SIPP ini masih jauh dari sempurna untuk itu perlu dilakukan modifikasi-modifikasi demi kesempurnaan sistem dan kemudahan pemakai. 2. Perawatan juga perlu dilakukan agar sistem ini dapat digunakan semaksimal mungkin serta perlu dilakukan evaluasi terhadap sistem sehingga dapat dilakukan penyesuaian terhadap sistem. DAFTAR RUJUKAN [1] Thamer A. Alrawashdeh, Mohammad Muhairat dan Ahmad Althunib Evaluating the Quality of Software in ERP Systems Using the ISO 9126 Model, International Journal of Ambient Systems and Applications (IJASA) Vol.1, No.1, March 2013 [2] Jogiyanto HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori Dan Praktik Aplikasi Bisnis, Yogyakarta, Andi Offset, 2003, hal 2 dan 8. [3] Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka. 2001. [4] Robert A.Leitch dan K. Roscoe Davis, Accounting Information System, New Jersey: Prentice-Hall, 1983, hal 6. [5] Sommerville I. 2001. Software Engineering. Ed ke-6. England, Addison- Wesley.