BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan era pasar bebas, semua negara harus

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia usaha di Indonesia sedang mengalami persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara berkembang yang saat ini telah memasuki era

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini, membawa dampak yang besar

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat, ditambah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas penjualan merupakan salah satu aktivitas terpenting dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman dan cepatnya arus globalisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan penting dalam hal pemenuhan kebutuhan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, kegiatan usaha dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang era globalisasi yang penuh tantangan bagi negara-negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia otomotif beberapa dekade belakangan ini tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhnya kembali perekonomian di Indonesia saat ini disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam beberapa tahun terakhir, tingkat perkembangan dunia usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. Bagi banyak perusahaan, penjualan merupakan kunci utama untuk berhasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan perubahan yang serba cepat dan signifikan. Cara yang. segala bidang, terutama di bidang ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis ekonomi yang menimpa Indonesia, tak sedikit pula

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik),

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, dewasa ini perusahaan harus berhatihati

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perekonomian yang berkembang saat ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi perusahaan-perusahaan dan tidak mudah untuk dipecahkan.

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dalam dunia usaha yang pesat pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi pada dunia perekonomian dewasa ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Halim, dkk. (2005;6)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang baik maka penjualan dan laba akan meningkat secara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor industri berkembang dengan pesat di Indonesia. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. pesat di berbagai bidang, baik di sektor perdagangan maupun sektor perindustrian.

Bab 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi saat ini pada perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman pada saat ini, pengendalian internal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin canggih. Salah satu aspek yang mengalami banyak perubahan ialah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, peranan teknologi informasi sangat

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar bagi industri-industri di Indonesia baik itu industri perdagangan,

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Hal ini mempengaruhi kondisi perekonomian Negara yang berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis ekonomi berkepanjangan yang melanda Indonesia menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini sudah mulai pulih

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas, persaingan dunia usaha semakin ketat.

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dengan negara lainnya. Perkembangan teknologi yang pesat

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, salah satu bidang potensi yang digalakkan di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian yang cepat membawa dampak persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi ekonomi, persaingan yang semakin ketat, kondisi ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat membawa dampak yang positif bagi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan tingkat persaingan di dalam dunia usaha akan

BAB I PENDAHULUAN. luas, menuntut suatu persaingan yang cukup ketat didalam dunia usaha. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai aktivitas inti dalam menjaga kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan ketat dalam dunia usaha saat ini membuat banyak perusahaan perlu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi dan informasi yang berkembang sangat pesat dewasa ini, baik pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan era globalisasi dunia, informasi yang up to date merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, bagi negara-negara di dunia memasuki fase baru yang membuat

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang ketat, peningkatan permintaan dan penghematan biaya

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan suatu sistem pengendalian yang terencana, sehingga sistem

Bab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana

BAB I PENDAHULUAN. produk yang dijual, maka laba yang ditargetkan akan dapat tercapai. menjamin kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan globalisasi perekonomian pada umumnya menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan sekarang ini memasuki era perdagangan bebas yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi dan era pasar bebas, semua negara harus mempersiapkan perekonomiannya dengan sebaik-baiknya. Era globalisasi akan menghapuskan batas-batas geografis antar negara dan juga batas perekonomian antar bangsa. Berbagai macam proteksi untuk melindungi perekonomian di dalam negeri juga akan segera dihapuskan. Oleh karena itu, setiap negara harus mempersiapkan dirinya dari sekarang apabila tidak ingin tersisih dari persaingan perdagangan dunia. Setiap negara harus mempersiapkan suatu perekonomian yang mantap dengan didukung fundamental ekonomi yang kuat dan landasan yang kokoh guna menghadapi era globalisasi. Era globalisasi mengakibatkan persaingan menjadi semakin ketat, baik dengan pesaing dari dalam negeri maupun pesaing dari luar negeri dalam memperebutkan pangsa pasar yang ada. Selain itu, daya beli masyarakat yang menurun telah mendorong perusahaan-perusahaan bersaing ketat untuk mempertahankan konsumennya. Keadaan perekonomian saat ini menguji kemampuan perusahaan untuk bertahan hidup. Berbagai macam langkah ditempuh perusahaan untuk bertahan, tetapi keadaan yang tidak kunjung membaik menyebabkan banyak perusahaan terpaksa menutup usahanya. Perusahaan yang tetap bertahan adalah perusahaan yang berhasil mengantisipasi keadaan dengan memanfaatkan dan mengembangkan kekuatan perusahaan, serta mengambil kesempatan-kesempatan yang ada sehingga mampu menanggulangi kesulitan yang dihadapi. 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Jalan terbaik bagi perusahaan untuk bertahan dan tetap dapat memenuhi tuntutan konsumen tanpa melupakan tujuannya untuk memperoleh laba adalah dengan meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Efisiensi dan efektivitas ini harus dapat diterapkan pada semua bidang kegiatan perusahaan, termasuk kegiatan produksi yang merupakan kegiatan utama dalam perusahaan manufaktur. Efisiensi dan efektivitas pada bagian produksi memegang peranan yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Suatu proses produksi yang efisien dan efektif dapat tercapai apabila ditunjang oleh perencanaan dan pengendalian proses produksi secara optimal. Salah satu faktor yang mengakibatkan inefisiensi biaya pada bagian produksi dalam perusahaan adalah adanya produk cacat. Produk cacat adalah produk yang tidak sesuai dengan standar atau spesifikasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Perusahaan harus mengeluarkan biaya, tenaga, dan waktu tambahan untuk memperbaikinya kemudian barulah dapat menjualnya kembali. Pemeriksaan operasional diperlukan untuk mengurangi jumlah produk cacat. Pemeriksaan operasional memberikan jaminan yang memadai bahwa proses produksi dijalankan untuk mencapai tingkat kualitas yang diharapkan. Pemeriksaan operasional merupakan suatu alat bantu bagi manajemen untuk menilai apakah kebijakan, prosedur-prosedur, dan aktivitas operasi telah memenuhi tujuan perusahaan (Rob Reider,1999:19). Pemeriksaan operasional juga memberi informasi kepada pihak manajemen tentang masalah-masalah dalam proses produksi. Pemeriksaan operasional tidak memperbaiki kegagalan yang terjadi, melainkan berusaha untuk mencari kekurangan dan kelemahan yang ada 2 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

dan memberikan alternatif-alternatif tindakan perbaikan yang mungkin dapat dilakukan sehingga penyimpangan yang serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari (Nugroho Widjayanto,1985:16). Pemeriksaan operasional juga diharapkan dapat bermanfaat dalam mengidentifikasikan berbagai faktor penyebab kecacatan produk jadi yang dapat mengakibatkan rendahnya kualitas produk, sehingga dapat diketahui penyebab terjadinya kecacatan dan cara-cara pemecahannya. Berdasarkan uraian di atas dan sebagai upaya untuk membantu pihak manajemen dalam memantau dan mengevaluasi proses produksi, maka penulis melakukan penelitian dengan judul: Peranan Pemeriksaan Operasional Atas Proses Produksi Untuk Mengurangi Tingkat Kecacatan Produk. (Studi kasus pada PT. Agung Raya Sentosa, Majalaya). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan, maka penulis mengidentifikasikan beberapa masalah yang akan diteliti dan dibahas sebagai berikut: 1. Apakah pelaksanaan pemeriksaan operasional atas proses produksi pada PT. Agung Raya Sentosa telah memadai? 2. Bagaimana pemeriksaan operasional atas proses produksi berperan dalam menunjang minimalisasi kecacatan produk? 3 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

1.3 Tujuan Penelitian Sehubungan dengan masalah yang telah diidentifikasikan diatas, maka penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk: 1. Untuk mengetahui memadai atau tidaknya pelaksanaan pemeriksaan operasional pada PT. Agung Raya Sentosa. 2. Untuk mengetahui peranan pemeriksaan operasional proses produksi dalam menunjang minimalisasi kecacatan produk. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihakpihak dibawah ini, antara lain: 1. Pihak perusahaan Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menunjukkan kepada perusahaan apakah terjadi penurunan jumlah produk cacat dengan diadakannya pemeriksaan operasional dan menunjukkan kepada perusahaan bahwa pemeriksaan operasional mampu mengendalikan proses produksi secara menyeluruh sehingga dapat meningkatkan produktivitas perusahaan, peningkatan kualitas produk, penghematan biaya produksi, meningkatkan pengawasan, dan meningkatkan efisiensi kerja. 2. Mahasiswa lain. Bagi mahasiswa lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan untuk menambah wawasan khususnya mengenai aktivitas produksi yang dilakukan didalam industri tekstil 4 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

sehingga dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dan sumber informasi. 3. Peneliti Bagi peneliti sendiri, kegunaan penelitian ini adalah dapat mengetahui dengan jelas proses produksi yang berlangsung dalam perusahaan, mempelajari masalah yang terjadi dalam proses produksinya, juga melatih kemampuan analisis dalam dunia nyata disamping untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sidang Sarjana Lengkap pada Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha. 1.5 Rerangka Pemikiran Persaingan dunia usaha yang semakin kompetitif menuntut pihak manajemen untuk dapat mengelola kegiatan usahanya dengan seefisien dan seefektif mungkin guna mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, perusahaan harus dapat memenuhi tuntutan pelanggan akan ketepatan jumlah, waktu penyelesaian, dan kualitas produk yang dihasilkan sehingga keinginan pelanggan terpenuhi. Aktivitas utama dalam perusahaan manufaktur adalah proses produksi, yaitu aktivitas mengubah bahan baku menjadi barang jadi dengan tenaga dan fasilitas produksi sebagai sarana yang dipergunakan untuk melaksanakan aktivitas tersebut. Perusahaan harus memperhatikan efisiensi dan efektivitas produksi. Efisiensi menekankan pada penurunan biaya, sedangkan efektivitas menekankan pada tercapainya tujuan produksi dengan kualitas yang memadai. Efisiensi 5 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

diambil dari bahasa Inggris yaitu Efficiency yang kata dasarnya Efficient. Menurut Rob Reider, pengertian Efficiency adalah sebagai berikut: Efficiency is the organization carrying out its responsibilities with the minimum expenditure of effort? ( Rob Reider, 1999:6) Contoh ketidakefisienan yang terjadi dalam operasi suatu organisasi, antara lain: Penggunaan prosedur manual dan komputerisasi yang tidak tepat. Sistem operasi dan prosedur yang tidak efisien. Usaha-usaha untuk melakukan duplikasi. Langkah-langkah kerja yang sebenarnya tidak diperlukan, tetapi tetap digunakan. Susunan atau hierarki organisasi dan sistem komunikasi yang tidak praktis Arus kertas kerja yang tidak efisien. Sedangkan efektivitas diambil dari bahasa Inggris yaitu Effectiveness yang kata dasarnya Effective. Menurut Anthony dan Vijay Govindarajan, pengertian efektivitas adalah sebagai berikut: Effectiveness is the relationship between a responsibility center s outputs and it s objectives. The more those outputs contribute to the objectives, the more effective the unit is. (Anthony and Vijay Govindarajan, 2001 : 111) 6 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Pemeriksaan operasional diperlukan untuk mengurangi produk cacat. Pemeriksaan operasional adalah suatu aktivitas penelaahan atas suatu prosedur dan metode operasional perusahaan yang bertujuan untuk mengevaluasi tingkat efektivitas dan efisiensinya. Pemeriksaan operasional merupakan suatu tinjauan dan penilaian efisiensi serta efektivitas suatu kegiatan atau prosedur prosedur pemeriksaan. Pemeriksaan ini dilaksanakan disertai dengan tanggung jawab untuk mengungkapkan dan memberi informasi kepada manajemen mengenai berbagai masalah operasi (Nugroho Widjayanto,1985:16). Tujuan dari pemeriksaan operasional adalah untuk menelaah dan menilai apakah kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur dan aktivitas produksi telah memenuhi tujuan perusahaan, serta apakah pencapaian tujuan tersebut telah dilaksanakan secara efisien. Pemeriksaan operasional juga memberi informasi kepada pihak manajemen tentang masalah-masalah operasional yang membutuhkan tindakan-tindakan perbaikan. Pemeriksaan operasional atas proses produksi ini dapat menilai apakah kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur dan aktivitas produksi telah memenuhi tujuan perusahaan dan apakah pencapaian tujuan tersebut dilakukan secara efisien (Rob Reider,1999: 13-14). Pemeriksaan operasional dapat membantu perusahaan mendeteksi masalah-masalah dalam proses produksi, dalam hal ini adalah produk cacat. Jadi pada prinsipnya pemeriksaan operasional merupakan alat bantu bagi pihak manajemen dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan (Arens & Loebbecke, 2000:4). 7 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Penulis didalam skripsi ini menekankan pada proses produksi dimana ditemukan terjadinya produk cacat yang pada akhirnya mengakibatkan kerugian dan mempengaruhi kinerja perusahaan baik saat ini maupun pada masa yang akan datang. Maka dengan adanya pemeriksaan operasional yang memadai, terjadinya produk cacat dapat ditekan dan membantu pihak manajemen untuk menciptakan suatu proses produksi yang efektif dan efisien. Hal ini dapat mengurangi biaya produksi serta meningkatkan kualitas produk. Selain akan meningkatkan laba perusahaan, hasil produksi yang berkualitas juga akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan sehingga dapat meningkatkan daya saingnya dengan perusahaan lain baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Berdasarkan rerangka pemikiran di atas, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: Pemeriksaan operasional yang memadai akan dapat meminimalkan jumlah kecacatan produk. Selanjutnya penulis mencoba untuk menguji hipotesis tersebut apakah dapat diterima atau tidak, kemudian mengemukakan serta membahas hasil pengujian hipotesis tersebut disertai dengan saran-saran perbaikan yang dianggap perlu. 1.6 Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis dalam menyusun skripsi ini adalah metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode yang bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas, sistematis,dan akurat mengenai suatu obyek penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasi, menganalisis, dan menyajikan data untuk kemudian dihasilkan suatu kesimpulan. 8 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Untuk menunjang analisis tersebut, diperlukan 2 data, yaitu: 1. Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan dan berhubungan langsung dengan penelitian yang sedang dilakukan. 2. Data Sekunder, yaitu data pendukung data primer, baik data sekunder internal maupun data sekunder eksternal. Teknik penelitian yang digunakan penulis dalam rangka memperoleh data tersebut adalah sebagai berikut: 1. Field Study (Penelitian Lapangan) Penelitian lapangan ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan pendahuluan yang dilakukan langsung terhadap obyek yang diteliti. Teknik yang digunakan dalam memperoleh data primer adalah sebagai berikut: a. Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap obyek yang sedang diteliti. b. Kuesioner, yaitu suatu lembaran isian yang didalamnya berisi pertanyaan-pertanyaan. c. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dengan pihak atau pejabat yang berwenang atau bagian lain yang berhubungan langsung dengan obyek penelitian. 2. Library research (Penelitian Kepustakaan) Penelitian kepustakaan ini dilakukan dengan cara membaca buku-buku, literatur, makalah, surat kabar yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Tujuan dari dilakukannya penelitian kepustakaan ini adalah untuk 9 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

memperoleh data sekunder, yaitu berupa landasan teoritis serta konsep-konsep yang mendukung landasan teoritis tersebut. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Agung Raya Sentosa yang berlokasi di Majalaya, Bandung. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2006-Agustus 2006. 10 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA