Larantuka. Mungkin sekembalinya pagi Kita akan bertemu pada tepian lautmu

dokumen-dokumen yang mirip
Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

RINDU. Puguh Prasetyo ~ 1

Oleh: Yasser A. Amiruddin

Penantian Terakhir. Susi Retno Juwita. Penerbit Nulisbuku.com

Aku Mencintai dan Dicintai Cinta

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

Yang Mencinta dalam Diam

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Budi Mulyanto. Hati Bicara

KASIH. Embusan angin panas menghempas Membakar semua yang dilaluinya Bara panas membara membahana Menghanguskan makhluk persada

Ruang Rinduku. Part 1: 1

Tuhan dalam Cerita. Pada paru-paru yang terhujam dangkal ke sukma. Dikala nafas mulai menepi pada gulita tanpa suara

Ah sial aku selingkuh!

Bagaimana mungkin bisa Sekarang aku harus terbiasa dengan ketidakhadiranmu di sisiku? Alasan, perlukah alasan?

Bagian: 1 Merindu Rindu

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

Matahari dan Kehidupan Kita

Karya-Karya. Agus Sri Purwanto

Kumpulan fenomena rasa tercurahkan oleh kata yang. berharap bermakna untuk pembaca sebagai inspirasi. dari sebuah persepsi.

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

AWAL PERTEMUAN SANG MIMPI

MUNGKIN KU SALAH MENGARTIKAN

Seseorang yang sedang di landa kebingungan itu mendadak tak dapat lagi mengungkapkan kata dalam hati ketika menyadari betapa ia sedang merasakan

Testimoni. Ucapan Terima Kasih. Kata Penjemput. Daftar Isi. Ketika Akar Ketidakbahagiaan Ditemukan. Bahagia Begitu Menggoda

Kumpulan Prosa Vyna,

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Tapi, tapi, tapi ternyata, ia ada di mana-mana, dan sepertinya, semuanya sama saja, sama berbelit-belitnya, sama membingungkannya, sama

Musim Semi Merah. Dyaz Afryanto

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.

Percakapan Kasih. Oleh: M. Febriyadi dan Gusmarni

Mata, Hati, Tangan. Kehidupan ini taakan pernah terulang kembali Naluri dan roda kehidupan akan tetap bergek ke depan

HW Prakoso. Yang Terabaikan. ~ Kumpulan Naskah Gatot!! ~ Publishing

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6

Kumpulan Cerpen proyek menulis. Kasih tak sampai. Buku 6

Mudji Rapontur. tentang cinta yang tak mampu aku selamatkan

Ini tepat tengah malam, Tepat saat aku merasa sendiri, Hanya aku dan hening, Tenggelam bersama aksara-aksara yang kutulisakan,

Hanya Ingin Kau Tahu

Jukstapuisi Cinta. I H s a n m a u l a n a.

Kabut Kotor. Kepiluan alam Terdengar ranting itu menjerit Menghantarkan khayalan umat Mendambakan semerbak angin Yang kini telah lenyap

BATANG BERMANFAAT. Farhan Abdul Aziz M. Kau berjalan diatas kertas Kau menari-nari diatas kertas Kau berjasa bagi kita Kau adalah pahlawanku

Bandung, 30 Juni Adam Rahadian Ashari

Rintik, rintik, Tiap tetesnya menyimpan kisah yang harus segera diceritakan. Sebelum semuanya kembali memuai ke awan.

Sepasang Sayap Malaikat

Last Child Feat Giselle Seluruh Nafas Ini

KAU YANG HIDUP DALAM KATA-KATA

Pintu I. Layung kemuning

KUMPULAN PUISI KAHLIL GIBRAN

Last Child. Indahkah Perbedaan. Ku lihat dari matamu Yang gambarkan tanda tanya yang membisu Saat ku raih keputusanku melepas cintamu

Kulihat Lelaki itu Kala Petang A N G E L I C A Y A P U T R I

Cerita Senja Oleh: Dela Septariani

Karena Kita Adalah Hujan

Lebih dekat dengan Mu

Seperti api membakar hati Irfan. Dia menekan dadanya, menangis sekuatnya. Padahal hidup belum berakhir. Aisyah datang menampakkan diri.

SEBUAH NAMA DI JALUR PANTURA. Sebuah nama menuntunku untuk mengingat lagi Kau, gadis kecil baik hati, Yang kukenal lewat dongeng tengah malam

PSB PSMA. Rela berbagi Ikhlas memberi

mata sembab nan berat,, ditimpal idingin sisa hujan tadi sore sungguh pas jika menarik selimut taulah kau jika sudah dalam selimut,, he he he

PUSPA. Suyat Aslah. Diterbitkan secara mandiri (melalui nulisbuku.com)

Dibuat ketika latihan Guru Melek Literasi

Beberapa cara untuk memiliki Cinta Sejati

Ariesty Kartika. Kerangka Jiwa

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN

Tubuh-tubuh tanpa bayangan

1. TENTANG CINTA. Aku tak pernah mengerti pun memahami cinta. Kami tak pernah saling mengenal. Dan aku tak punya cerita tentangnya.

Sajak Persembahan. Kepada Ayah-Bunda

Di Pantai Pasir Putih

KELUARGAKU. Etty S. Kawilarang

Dar Almady. Almady s List: Puisi Senandung Jangkrik. Bagian 2

Semahkota mawar yang mulai layu itu memberitahuku bagaimana pertama kali aku menyebut

RIDHO KURNIAWAN. Aku duduk dengan santai Menunggu apa yang kusukai Menikmati sesuatu yang menenangkan hati Pemberian Ilahi yang tak tertandingi

Puisi PUISI. wie0689 Puisi Copyright Darwisyah Nasution

Rumah Sakit Jiwa. S uster Kometa memandang pilu ke arah luar

Terkadang ia adalah aku. Terkadang juga kamu. Ya, kamu, Jend!

Pagi kembali, senja menanti Si adik lahir, yang lain pergi Aku tak tahu mengapa ada yang pergi tak kembali Kata Ibu, yang pergi menjadi kenangan

Hanya Lima. Penulis: Boy Candra, Dkk Copyright 2012 by Boy Candra. Desain Sampul: (Nuzula Fildzah) Editor: (Nuzula Fildzah)

JISA AFTA KITAB SEMILIR

Dhekamora BUNGA INI HANYA UNTUKMU

Sebening Air Mata Tuhan

Berlari. Nurlaeli Umar

Mula Kata, Bismillah

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7

PERGI UNTUK KEMBALI KUAKAN PERGI MENINGGALKAN DIRIMU MENYUSURI LIKU HIDUPKU JANGANLAH KAU BIMBANG DAN JANGAN KAU RAGU BERIKANLAH SENYUMAN PADAKU

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Di bawah daun yang menggugur dan resah embun menembus kulitku di remang bulan malu-malu aku memikirkanmu

Disajikan pada Pendidikan dan Latihan Profesi Guru SMA Bidang Studi Bahasa Indonesia. oleh Drs. H. Ma mur Saadie.M.Pd

Ayu Prameswary. Jazz. Hujan. Pierre. fortherosebooks

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Hari masih pagi di saat pertama kalinya Reandra mulai masuk sekolah setelah dua minggu lamanya libur kenaikan kelas. Hari ini adalah hari yang

Surat Petrus yang kedua

LAMPU JALAN Berozka Anita

STRUKTUR PEMBANGUN LIRIK LAGU DALAM KUMPULAN BADAI PASTI BERLALU CHRISYE. Johan Arifin STKIP PGRI Banjarmasin

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Karya-karya RISKANINDA MAHARANI. sebagai. Penanggung Jawab Even

Semangat ya kerja kelompok nya. J

Transkripsi:

Larantuka Aku menelusuri artimu dalam setiap tapak Sekelebat bayang tentang tanahmu mewarnai setiap jengkal misteri alam Gelora rindu megepung hasrat untuk tersirat kembali Sebuah bingkai kata yang selalu meresap kalbu, bagai gadis dengan pesona tenunnya Hingga pada larik malam ini ia kembali menari Menyusup dalam sela asa Merayu dalam puing kerinduan Meronta pada tabir kelam Sampai pada terciptanya aku untuk namanya Mungkin malam dan rindu telah tenggelam dalam selat gonzalu Melingkari makna pada artinya adabmu Di bawah langit Reinha Rosari Nuansa leluhur telah mengepung nisan Meninggalkan rasa yang deras merekat Kembalilah... Kegamangan itu begitu memuncak untuk kuhentikan Rindu yang bersatu di rahim selat gonzalu terlalu tajam untuk ku sirnakan Biarkan kata ini bermain di bawah langit malam Karna kita berada pada langit yang sama Maka biarkan langit yang menjadi penghantar pada bentangan nuansa kerinduan Mungkin sekembalinya pagi Kita akan bertemu pada tepian lautmu

Memaknai kembali misteri yang tertunda di bawah langit Kita akan mengisah seribu kisah seperti dulu aku bermain ombakmu Seperti dulu aku berlari di pinggir pantaimu Seperti dulu aku berenang dan bermimpi bersamamu Larantukaku Larantukamu Larantuka kita Bogor, 21 Maret 2016

Lembayung Senja Tersapu Rinai Hujan Sombong? Kata hujan sore ini, ketika lembayung senja berkiprah sebagai pengakhir hari. Ada halilintar turut mengejek. Gelagak anima resah berlarian menuju peneduh Ahahaha Keindahan rona jingga tak selama disangsikan sebagai suatu karya alam dan pencipta-nya yang mutlak. Lihat!! Dua sejoli yang berlarian ketika rinai hujan menikam kisah percintaan mereka. Apa mereka bertahan menyaksikan garis pembatas yang merona itu. Katanya lembayung adalah penyejuk tentang cinta dan rasa yang mencakrawala. Tapi kenapa mereka tak bertahan dalam suatu keindahan yang memang dinobatkan kerajaan alam sebagai rekayasanya untuk pengakhir cerita hari yang berujung indah. Tidak bagi mereka Lihat anima-anima penakut itu! Yang resah dan saling menyalahkan Yang membisu di rindang pepohonan tanpa kata sambil mengiring doa keresahan Yang terdiam di sudut-sudut bangunan, mungkin sedetik atau hembusan terakhir ia akan mematung Semua luluh lantak. Muntahan cakrawala dalam rerintik dingin memandikan

gelagak haus dan panas penantian tentang kesejukan di hati nan damai. Tapi yakinkah itu? Hahaha Segalanya adalah keserakahan menyegala. Setiap dan setiap-setiapnya adalah penikmat tak selamanya nikmat Seperti lembayung senja meresahkan keindahannya disapu hujan lalu ia kalah dalam kelam menunggu senja akan datang lagi. Mungkin rerinai itu akan sirna dalam akar bumi yang haus batinnya. Yang haus ketenangannya. Alam punya cerita penutup hari.

Lukisan Hati Irama dan gemuruh kadang sejalan Meski hati tak ingin di antara Kadang tinta dan pena didera mengambang Kadang lupa bagaimana indah bertutur Hari sebelum cahaya adalah keindahan Menyapa sejuk di hati embun bernyanyi Lara duka di waktu paras batas pagi Aku tak tahu siapa dia ketika cahaya datang Lalu sepeninggal embun aku bernyanyi lagi Tintaku kian berani berlari menari Tak perlu menoleh pada embun masa silam Cukup tulis tentang resapmu di kekinian hati Cahaya telah redup di langit Wangi pepohonan dan mawar sirna disapa angin Siapa dia yang ku tulis di tengah rimba? Gubuk itu kududuki sepi dan tinta mimpi tertidur Kutemukan kau di ambang lumpur hitam Nyalakan lentera hati agar bisa melihatmu Tintaku berteriak kaukah yang dinisankan itu Diam tanpa kata sekejap hadir di rimba mimpi Yang saat ini ku lakukan Adalah aku hanya ingin pergi Adalah aku hanya ingin berlari Sampai ku temukan laut dan senja

Mungkin akan ku temukan siapa pemilik kisah ini. Kota Hujan, awal Desember 2014.