Pulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason

dokumen-dokumen yang mirip
Pulp - Cara uji bilangan kappa

Pulp Cara uji kadar selulosa alfa, beta dan gamma

Kertas, karton dan pulp Cara uji kadar abu pada 525 o C

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

Cara uji kadar sari (ekstrak alcohol - benzena) dalam kayu dan pulp

SNI Standar Nasional Indonesia. Air dan air limbah Bagian 27: Cara uji kadar padatan terlarut total secara gravimetri

Pulp - Cara uji viskositas - Kuprietilendiamin (Viskometer kapiler)

Pupuk super fosfat tunggal

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak dan lemak secara gravimetri

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri

BAB III METODE PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

Cara uji kelarutan aspal

snl %ts Gara uii kadar abu, silika dan silikat dalam kayu dan PulP kayu snl Standar Nasional Indonesia rcs

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

Air dan air limbah Bagian 26 : Cara uji kadar padatan total secara gravimetri

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pengujian Komposisi Kimia Serat Ijuk di Laboratium Tekno logi Hasil

Pupuk dolomit SNI

Kertas dan karton - Cara uji daya serap air- Metode Cobb

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

Uji emisi formaldehida panel kayu metoda analisis gas

Cara uji kimia - Bagian 3: Penentuan kadar lemak total pada produk perikanan

Air dan air limbah- Bagian 3: Cara uji padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara gravimetri

Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4. secara turbidimetri

SNI Standar Nasional Indonesia

Air dan air limbah Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara Spektrofotometri

SNI Standar Nasional Indonesia

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon

BAB III METODE PENELITIAN

III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Penelitian dilakukan di laboratorium terdiri dari 3 tahap :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

Cara uji kimia - Bagian 1: Penentuan kadar abu pada produk perikanan

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan. No. Alat Ukuran Jumlah. Sendok. 1 buah. Ember. 1 buah. Pipet.

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN PULP BERBAHAN BAKU SABUT KELAPA MUDA (DEGAN) DENGAN PROSES SODA

Cara uji kelarutan aspal modifikasi dalam toluen dengan alat sentrifus

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

Cara uji berat jenis tanah

Air dan air limbah Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri (modifikasi azida)

Kertas dan karton - Cara uji kilap Sudut 75 derajat (75 )

SNI Standar Nasional Indonesia. Gambir. Badan Standardisasi Nasional ICS

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

SNI Standar Nasional Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

SNI Standar Nasional Indonesia. Lada hitam. Badan Standardisasi Nasional ICS

Air dan air limbah Bagian 30 : Cara uji kadar amonia dengan spektrofotometer secara fenat

SNI 0103:2008. Standar Nasional Indonesia. Kertas tisu toilet. Badan Standardisasi Nasional ICS

Temu Putih. Penyortiran Basah. Pencucian. Pengupasan. Timbang, ± 200 g. Pengeringan sesuai perlakuan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

Lampiran 1. Analisa Kadar Lignin (SNI A, SII

Kertas Cara uji ketahanan sobek Metode Elmendorf

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

Metodologi Penelitian

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

Lampiran 1. Tatacara karakterisasi limbah tanaman jagung

SNI Standar Nasional Indonesia. Saus cabe

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

Cara identifikasi aspal emulsi kationik mantap cepat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri

Minyak terpentin SNI 7633:2011

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer

Cara uji berat jenis aspal keras

BAB III METODE PENELITIAN

Metode pengujian kadar semen portland dalam Beton keras yang memakai semen hidrolik

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

Air dan air limbah Bagian 11: Cara uji derajat keasaman (ph) dengan menggunakan alat ph meter

Penetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Air dan air limbah Bagian 69: Cara uji kalium (K) s e c a r a S p e k t r o f o t o m e t r i Ser a p a n A t o m ( S S A ) n y a l a

3 Metodologi Penelitian

Tabel Lampiran 1. Deskripsi profil tanah Andosol dari hutan Dusun Arca Order tanah : Andosol

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

K O P A L SNI

Cara uji kelarutan aspal

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Transkripsi:

Standar Nasional Indonesia ICS 85.040 Pulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason Badan Standardisasi Nasional

Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Pemercontohan... 1 5 Cara uji... 1 6 Jaminan mutu dan pengendalian mutu... 3 Bibliografi... 4 i

Prakata Standar Nasional Indonesia (SNI) Pulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason merupakan revisi dari SNI 14-0492-1990. Dalam cara uji kadar lignin yang lama, berat contoh pulp dan kayu sama, sedangkan di dalam penentuan yang baru berbeda, yaitu disesuaikan dengan standar Technical Association of the Pulp and Paper Industry (TAPPI). Begitu pula dalam penambahan air suling dan penambahan kimia (H 2 SO 4 72 %) untuk bahan baku dan pulp itu berbeda. Sehingga dengan adanya penyesuaian tersebut maka perlu dilakukan revisi. Standar ini disusun oleh Panitia Teknis Perumus SNI 85 01, Teknologi Kertas dan telah dibahas dalam rapat konsensus lingkup Panitia Teknis pada tanggal 13 November 2006 di Jakarta yang dihadiri oleh wakil-wakil dari pemerintah, produsen, konsumen, tenaga ahli, Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia dan institusi terkait lainnya. SNI ini juga telah melalui konsensus nasional yaitu jajak pendapat pada tanggal 10 Juli 2007 s.d 10 September 2007. ii

Pulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason 1 Ruang lingkup Standar ini menetapkan cara uji kadar lignin pada pulp dan kayu dengan menggunakan metode klason. Standar ini digunakan untuk menentukan kadar lignin pada pulp atau kayu yang belum diputihkan. 2 Acuan normatif Untuk acuan tidak bertanggal, sebaiknya digunakan dokumen normatif edisi terakhir. SNI 1032, Cara uji kadar sari (ekstrak alkohol benzena) dalam pulp dan kayu. SNI 1031, Cara uji kadar abu silika dan silikat dalam pulp dan kayu. 3 Istilah dan definisi 3.1 lignin bagian yang terdapat dalam lamela tengah dan dinding sel yang berfungsi sebagai perekat antar sel, merupakan senyawa aromatik berbentuk amorf 3.2 kadar lignin (Metode Klason) bagian dari pulp atau kayu yang tidak larut dalam asam sulfat (H 2 SO 4 ) 72% 4 Pemercontohan 4.1 Pulp Ambil 10 g contoh pulp kering udara, kemudian cabik kecil-kecil sebelum digunakan. 4.2 Kayu Timbang 5 g contoh kayu yang telah diserbuk dengan ukuran mesh 40/60 (lolos 40 mesh tertahan di 60 mesh), ukuran diameter 0,25 mm sampai dengan 0,40 mm. 5 Cara uji 5.1 Prinsip uji Pulp atau kayu diekstraksi dengan campuran alkohol benzena 1 : 2 untuk menghilangkan ekstraktif, kemudian dilarutkan dengan asam sulfat 72 % untuk menghilangkan karbohidrat, bagian yang tidak larut dalam asam sulfat 72 % (lignin) disaring, dikeringkan dan ditimbang. 1 dari 4

5.2 Bahan Asam sulfat (H 2 SO 4 ) 72 % (24 ± 0,1) N, massa jenis 1,6328; Tuangkan 665 ml Asam sulfat (H 2 SO 4 ) pekat p.a. (95,5 % sampai dengan 96,5 %, massa jenis 1,84) ke dalam 300 ml air suling. Setelah didinginkan tambahkan air suling sampai volume 1000 ml, konsentrasi (24 N ± 0,1 N). Dinginkan sampai suhu (10 C 15 C). Campuran alkohol 95% dan benzena p.a. dengan perbandingan isi 1 : 2. 5.3 Peralatan Cawan masir 1G2 30 ml; Bak perendam yang diatur suhunya (20 C ± 1 C); Labu erlenmeyer 1000 ml yang diberi tanda pada volume 575 ml dan 2000 ml yang diberi tanda pada volume 1540 ml; Oven yang diatur suhunya (105 C ± 3 C); Buret 50 ml; Gelas piala 50 ml dan 100 ml; Batang pengaduk gelas; Pendingin balik; Alat ekstraksi (alat soxhlet); Gelas ukur 500 ml. 5.4 Prosedur a) Timbang (1,0 g ± 0,1 g) contoh kayu atau (2,0 g ± 0,1 g) pulp kering oven; b) Ekstraksi contoh kayu maupun pulp dengan alkohol benzena 1 : 2, menurut SNI 1032, Cara uji kadar sari (ekstrak alkohol benzena) dalam pulp dan kayu; c) Pindahkan contoh uji bebas ekstraktif ke dalam gelas piala 50 ml untuk kayu dan 100 ml untuk pulp dan kemudian tambahkan asam sulfat 72 % sebanyak 15,0 ml untuk kayu dan 40,0 ml untuk pulp. Penambahan dilakukan perlahan-lahan dalam bak perendam pada temperatur (20 C ± 1 C) sambil dilakukan pengadukan dan maserasi dengan batang pengaduk selama 2 sampai 3 menit; d) Setelah terdispersi sempurna, tutup gelas piala dengan kaca arloji dan biarkan pada bak perendam selama dua jam dan dilakukan pengadukan sekali-kali selama proses berlangsung; e) Tambahkan air suling sebanyak 300 ml untuk kayu dan 400 ml untuk pulp ke dalam labu erlenmeyer 1000 ml untuk kayu dan 2000 ml untuk pulp dan pindahkan contoh dari gelas piala secara kuantitatif. Tambahkan lagi air sampai volume 575 ml untuk kayu dan 1540 ml untuk pulp, sehingga konsentrasi asam sulfat menjadi 3 %; f) Panaskan larutan dalam erlenmeyer sampai mendidih dan biarkan di atas penangas air selama empat jam dengan api kecil. Jaga supaya volume larutan tetap, dapat pula menggunakan pendingin balik; g) Dinginkan dan diamkan sampai endapan lignin mengendap sempurna; h) Dekantasikan larutan dan pindahkan endapan secara kuantitatif ke dalam cawan masir atau corong gelas dengan dilapisi kertas yang telah diketahui beratnya; i) Cuci endapan lignin sampai bebas asam dengan air panas (uji dengan lakmus); j) Keringkan cawan masir atau kertas saring berisi endapan lignin pada oven (105 C ± 3 C), dinginkan dalam desikator dan timbang sampai berat konstan; k) Lakukan pengerjaan dua kali penetapan (duplo). 2 dari 4

5.5 Pernyataan hasil Perhitungan kadar lignin: = dengan: x adalah nilai kadar lignin, dinyatakan dalam persen (%); A adalah berat endapan lignin, dinyatakan dalam gram (g); B adalah berat contoh kering oven, dinyatakan dalam gram (g). CATATAN Apabila diperlukan koreksi terhadap kadar abu dalam lignin, pindahkan endapan lignin ke dalam cawan platina atau porselen kemudian diabukan menurut SNI 1031, Cara uji kadar abu silika dan silikat dalam kayu dan pulp. 5.6 Laporan hasil uji Laporkan kadar lignin dan harga rata-rata dua kali penetapan (duplo) dalam persen (%). 6 Jaminan mutu dan pengendalian mutu 6.1 Jaminan mutu a) Gunakan bahan kimia berkualitas murni (p.a.). b) Gunakan seluruh peralatan yang bebas kontaminan. c) Gunakan alat ukur yang telah dikalibrasi dan atau diverifikasi. d) Dikerjakan oleh analis yang kompeten. 6.2 Pengendalian mutu Perbedaan hasil pengukuran duplo lebih kecil atau sama dengan 0,34 % untuk kayu dan 0,48 % untuk pulp. 3 dari 4

Bibliografi Casey, T.P., Pulp and Paper Chemistry and Chemical Technology, Vol. 1, 3 rd Ed. John Wiley & Sons, New York 1980. Green, R.P., Chemical Recovery in Alkaline Pulping Processes, 3 rd Ed., TAPPI PRESS, Atlanta 1992. Rydholm, S.A., Pulping Processes, 2 nd Ed., John Wiley & Sons, New York, 1976. TAPPI (Technical Association of the Pulp and Paper Industry). T 222 om-88, Acid-in soluble lignin in wood and pulp. 4 dari 4