III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

dokumen-dokumen yang mirip
TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.

III.TATA CARA PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Rancangan Percobaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IAA (Indole Acetic

TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Yogyakarta dalam suhu ruang. Parameter penelitian di. normal di akhir pengamatan (Fridayanti, 2015).

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. pertumbuhan tanaman cabai merah telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas. B.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

III. TATA CARA PENELITIAN

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

VII. LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian di Laboratorium M1Z1 (1) M1Z1 (2) M1Z1 (3) M1Z3 (2) M0Z0 (1) M1Z2 (2) M0Z0 (3) M1Z3 (1) M1Z3 (3)

Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat, dengan ketinggian 725 m di atas permukaan laut.

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di jalan Depag, Komplek Perumahan. Wengga 1 Blok B Nomor 54 Kelurahan Kasongan Lama, Kecamatan Katingan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

METODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Juli 2017 di Laboratorium Bioteknologi dan Greenhouse Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

A. Waktu dan tempat penelitian. B. Bahan dan Alat. C. Metode Penelitian

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

TATA CARA PENELITIAN

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Jurusan Bioloi Fakultas Sains dan

BAB III METODE PENELITIAN. Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang pada bulan Agustus

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober Januari 2014 di

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

Tata Cara penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di GreenHouse dan di Laboratoriums Penelitian

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lahan (TSDAL) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

METODE PELAKSANAAN. Yogyakarta dan di Laboratorium Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan April-Agustus 2017.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

II. METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian,

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

BAHAN DAN METODE Waktu dan tempat Bahan dan alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

III. BAHAN DAN METODE

METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAHAN DAN METODE Metode Percobaan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di lahan

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Kabupaten Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

serum medium koloni Corynebacterium diphtheria tampak putih keabuabuan, spesimenklinis (Joklik WK, Willett HP, Amos DB, Wilfert CM, 1988)

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di rumah plastik Laboratorium Lapangan Terpadu

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di green house milik UMY dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli - November 2016 di Desa Dresi

TATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. dengan Januari Pengujian viabilitas dilakukan di Laboratorium Pemuliaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai Maret 2014 di

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Green House, Lahan Percobaan, Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental menggunakan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan dan laboratorium Fakultas

Transkripsi:

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2015. B. Alat dan Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: benih kedelai varietas Baluran yang didapat dari Balai Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPPTPH) unit Gading, Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta, auksin berupa IAA (Indole Acetic Acid), arang sekam, pasir, air, dan tanah regosol. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: timbangan analitik, gelas ukur 10 ml, ayakan 2 mm, oven untuk mensterilkan media matriconditioning selama 1 jam dengan suhu 100 0 C, Polybag, nampan untuk perkecambahan, wadah untuk proses matriconditioning, dan handsprayer. C. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal yaitu perlakuan matriconditioning dan IAA. Perlakuaan invigorasi terdiri dari : 1) Tanpa matriconditioning dan tanpa IAA (M0Z0). 2) Tanpa matriconditioning dan IAA konsentrasi 2 ml/l air (M0Z1). 13

14 3) Tanpa matriconditioning dan IAA konsentrasi 3 ml/l air (M0Z2). 4) Tanpa matriconditioning dan IAA konsentrasi 4 ml/l air (M0Z3). 5) Matriconditioning dan tanpa IAA (M1Z0). 6) Matriconditioning dan IAA konsentrasi 2 ml/l air (M1Z1). 7) Matriconditioning dan IAA konsentrasi 3 ml/l air (M1Z2). 8) Matriconditioning dan IAA konsentrasi 4 ml/l air (M1Z3). Penelitian ini secara keseluruhan terdiri atas dua bagian penelitian yaitu 1) pengaruh perlakuan invigorasi terhadap viabilitas dan vigor benih kedelai, 2) pengaruh perlakuan invigorasi terhadap pertumbuhan tanaman dan hasil benih kedelai. Penelitian bagian 1 dilakukan di Laboratorium penelitian menggunakan rancangan acak lengkap. Pengujian viabilitas dan vigor menggunakan pasir diaplikasikan ke dalam nampan perkecambahan dengan 100 benih tiap satuan percobaan. Setelah itu dibuat lubang tanam, terdapat 100 lubang tanam dalam satu nampan, dalam satu lubang tanam ditanam dengan satu benih. Terdapat delapan perlakuan diulang sebanyak tiga kali, sehingga diperoleh sebanyak 24 unit percobaan sehingga kebutuhan benih yaitu 24 x 100 = 2.400 benih. Penelitian bagian 2 dilakukan di lapang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Benih kedelai ditanam pada polybag sebanyak 2 biji/lubang tanam, sebelumnya benih yang telah ditanam telah diberikan perlakuan. Terdapat delapan perlakuan setiap perlakuan diulang tiga kali, sehingga terdapat 24 unit percobaan dan terdapat 3 tanaman sampel sehingga terdapat 24 x 3 = 72 tanaman.

15 Aplikasi IAA dengan cara benih direndam dengan konsentrasi IAA (2 ml/l air, 3 ml/l air dan 4 ml/l air) selama 1 jam. Setelah itu dilakukan proses matriconditioning dengan menimbang 9 gram benih, 6 gram arang sekam dan 7 ml air yang dicampurkan dan diinkubasi selama 12 jam pada suhu kamar. Benih yang telah diberikan perlakuan kemudian ditanam di Laboratorium dan di Lapangan. D. Tata Laksana Penelitian Dalam tata laksana penelitian dilakukan dengan urutan sebagai berikut: 1. Persiapan alat dan bahan Persiapan alat dan bahan dilakukan seminggu sebelum penelitian. Bahan yang disiapkan diantaranya: benih kedelai varietas Baluran, auksin berupa IAA (Indole Acetic Acid), arang sekam, pasir, air, dan tanah regosol. Alat-alat yang digunakan antara lain: timbangan analitik, gelas ukur 10 ml, ayakan 2 mm, oven untuk mensterilkan media matriconditioning selama 24 jam dengan suhu 100 0 C, Polybag, nampan untuk perkecambahan, wadah untuk proses matriconditioning dan handsprayer. 2. Aplikasi IAA dan matriconditioning Arang sekam dihaluskan terlebih dahulu, selanjutnya diayak agar diperoleh ukuran partikel yang halus dan seragam dengan menggunakan ayakan ukuran luang saring 2 mm. Setelah mendapatkan partikel yang seragam bahan

16 dimasukkan ke dalam oven untuk sterelisasi selama 1 jam pada suhu 100 0 C. Benih yang telah dipilih dimasukkan ke dalam wadah berdasarkan perlakuan konsentrasi IAA yang dicampur dengan air (2 ml/l air, 3 ml/l air dan 4 ml/l air) direndam selama 1 jam. Untuk kombinasi antara IAA dan matriconditioning setelah perendaman IAA masing-masing perlakuan dimasukkan ke dalam wadah untuk perlakuan matriconditioning. Perbandingan antara benih, bahan matriconditioning, dan air adalah 9 gram benih : 6 gram arang sekam : 7 ml air. Setelah media dicampur merata, media matriconditioning diinkubasi selama 12 jam pada kondisi ruang. Setelah itu dilakukan penanaman 1) di Laboratorium dan 2) di Lahan Percobaan. 3. Persiapan media tanam Uji di Laboratorium dengan menggunakan pasir dan untuk uji di lapangan menggunakan tanah regosol yang berada di sekitar Lahan Percobaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Tegalrejo, Tamantirto, Kasihan Bantul dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 2 ton/ha. Polybag yang digunakan berukuran 45 x 35 cm. Tanah yang digunakan dikeringanginkan selama 1 minggu setelah itu disaring dengan saringan lolos 2 mm. Sebelum dimasukkan ke dalam polybag tanah dicampur dengan pupuk kandang terlebih dahulu dengan dosis 2 ton/ha. Tanah dimasukkan ke dalam polybag sebanyak 10 kg/polybag.

17 4. Penanaman di Laboratorium Uji viabilitas dan vigor benih menggunakan pasir diaplikasikan ke dalam nampan perkecambahan dengan 100 benih tiap satuan percobaan. Setelah itu dibuat lubang tanam, terdapat 100 lubang tanam dalam satu nampan, dalam satu lubang tanam ditanam dengan satu benih, sehingga jika terdapat 24 unit percobaan maka dibutuhkan 2.400 benih. Perkecambahan dilakukan pada suhu ruang, dan diamati setiap hari selama 7 hari. 5. Penanaman di Lahan Percobaan Setiap polybag diberikan 10 kg tanah dan ditanami sebanyak 2 biji/lubang tanam. Setiap perlakuan diulang tiga kali, sehingga terdapat 24 unit percobaan dan terdapat 3 tanaman sampel sehingga terdapat 24 x 3 = 72 tanaman. 6. Pemeliharaan tanaman kedelai a. Penyiraman Penyiraman dilakukan setiap hari dengan melihat kondisi tanah pada polybag terlebih dahulu karena tanaman kedelai tidak terlalu membutuhkan air. b. Penjarangan Penjarangan dilakukan pada polybag yang tumbuh sebanyak 2 tanaman, diambil 1 tanaman yang tumbuhnya abnormal, terserang hama dan penyakit. Penjarangan dilakukan sekitar 2 minggu setelah tanam.

18 c. Pemupukan Pupuk dasar diberikan pada saat tanam dengan dosis 50 Kg/ha urea, 100 Kg/ha SP-36 dan 75 Kg/ha KCl (Perhitungan kebutuhan pupuk/polybag ada di Lampiran 3). Pemupukan susulan dilakukan saat tanaman berumur 20-30 hari setelah tanam. Pupuk yang digunakan berupa urea 50 kg/ha. Aplikasi pupuk dimasukkan ke dalam lubang disisi kanan dan kiri lubang tanam sedalam 5 cm. d. Penyiangan Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma yang tumbuh di sekitar tanaman kedelai. Penyiangan dilakukan apabila terdapat gulma pada tanaman. e. Pengendalian hama dan penyakit Serangan hama dan penyakit di lapangan intensitasnya cukup tinggi sehingga pengendaliannya menggunakan insektisida dan fungisida. Hama yang menyerang diantaranya Lalat Bibit, Ulat Grayak, Kumbang Kedelai, Kutu Kebul, Ulat Penggulung Daun, Kepik Hijau, Penggerek Pucuk untuk penyakit yang menyerang yaitu Karat Daun. Pengendalian hama menggunakan insektisida Decis 2,5 EC dan Marshal 200 EC di semprotkan pada tanaman seminggu sekali dan pengendalian penyakit Karat Daun dengan menggunakan Antracol 70 WP.

19 7. Panen Kedelai yang telah siap dipanen ditandai dengan ciri-ciri daun yang menguning, warna polong berubah menjadi coklat atau coklat kehitam-hitaman, serta ditandai dengan gugurnya daun. Panen dilakukan saat 95 % lebih polong telah berubah warna dan jumlah dan tertinggal 5-10 %. Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut batang tanaman yang paling bawah. 8. Pengeringan polong dan pemisahan biji kedelai Polong kedelai dijemur dibawah terik matahari. Pengeringan membutuhkan waktu satu sampai dua hari. Setelah itu dilakukan pemisahan biji dari polong kedelai. E. Parameter Pengamatan 1. Parameter Pengamatan Laboratorium a. Daya kecambah Pengamatan daya kecambah dilakukan pada hari ketujuh dengan menghitung jumlah benih yang berkecambah normal. Rumus perhitungan daya kecambah adalah sebagai berikut: Daya kecambah x 100%. b. Vigor benih Pengamatan vigor benih dilakukan setiap hari dengan mencatatat jumlah benih yang berkecambah normal setiap harinya. Perhitungan index

20 vigor dilakukan dengan menghitung kecambah normal yang muncul pada pengamatan hitungan pertama. Rumus yang digunakan adalah: Index vigor Keterangan: An = Jumlah benih yang berkecambah. Tn = Waktu yang bersangkutan. c. Koefisien perkecambahan (Coefisien Germination) Pengamatan koefisien perkecambahan dilakukan setiap hari dengan mencatat jumlah benih yang berkecambah normal setiap harinya. Perhitungan koefisien perkecambahan dilakukan dengan menghitung kecambah normal yang muncul pada pengamatan hitungan pertama. Rumus yang digunakan adalah: Koefisien perkecambahan Keterangan: Bn = Total benih yang dikecambahkan. An = Jumlah benih yang berkecambah setiap hari. Tn = Waktu yang bersangkutan. d. Kecepatan berkecambah Kecepatan berkecambah diperoleh dengan menghitung persentase benih berkecambah normal sampai hari ke 4 setelah tanam.

21 2. Parameter Pengamatan di Lapangan Parameter pengamatan di lapangan dilakukan pada seluruh satuan unit percobaan yaitu pada 72 tanaman. Adapun parameter yang diamati diantaranya: a. Tinggi tanaman (cm) Pengamatan tinggi tanaman dilakukan mulai umur 1 minggu setelah tanam, setiap satu minggu sekali dengan cara mengukur tinggi tanaman dari pangkal batang sampai ujung batang tanaman menggunakan penggaris. Pengamatan dilakukan sampai tinggi tanaman mencapai vegetatif maksimal. b. Jumlah daun Perhitungan jumlah daun dilakukan umur 1 minggu setelah tanam setiap satu minggu sekali dengan cara menghitung jumlah daun yang telah membuka, daun kedelai dihitung setiap trifoliat daun. c. Jumlah cabang Pengamatan jumlah cabang dilakukan setelah umur 1 minggu setelah tanam setiap satu minggu dengan cara menghitung jumlah cabang tanaman yang tumbuh sampai pemanenan. Jumlah cabang akan berkolerasi positif dan sangat nyata dengan bobot biji/tanaman. d. Jumlah polong pertanaman Pengamatan jumlah polong pertanaman dilakukan dengan menghitung seluruh polong isi setelah pemanenan. Pengamatan jumlah polong berkolerasi positif dengan bobot biji pertanaman.

22 e. Bobot biji/tanaman (g) Pengamatan bobot biji/tanaman dengan menghitung bobot biji/tanaman (gram) setelah panen. Brangkasan kedelai yang telah dikeringkan kemudian dimasukkan ke dalam wadah kain dan ditumbuk agar biji kedelai keluar dari polongnya. Setelah itu, biji tanaman ditimbang menggunakan timbangan analitik dan dilakukan perhitungan kadar air biji. f. Bobot 100 biji kedelai (gram) Pengamatan bobot 100 biji kedelai (gram) dengan menghitung berat setiap 100 biji kedelai (gram). F. Analisis Data Data hasil pengamatan ditabulasi dan dianalisis. Analisis menggunakan sidik ragam pada taraf kesalahan 5% dan jika perlakuan berbeda nyata digunakan uji lanjut dengan DMRT (Duncan s Multiple Test) pada taraf kesalahan 5% untuk mengetahui perlakuan yang berbeda nyata. Benih Perlakuan Penanaman di Laboratorium Pengamatan viabilitas dan vigor Penanaman di Lapangan Pengamatan pertumbuhan dan hasil Analisis data Gambar 1. Tata Laksana Penelitian.