METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan September - November 2012 di Laboratorium

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa

I. METODE PENELITIAN. Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

III. METODE PENELITIAN. dan di Ruang Gudang Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2014 di Laboratorium Rekayasa

III. TATA CARA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. 3.2 Alat dan Bahan Alat Penelitian Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini ditampilkan pada Tabel 2.

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2015 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen

BAB III MATERI DAN METODE. Rangkaian penelitian kualitas selai alpukat ( Persea americana Mill)

III. METODE PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lahan (TSDAL) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat. B. Alat dan Bahan. C. Parameter Pengeringan dan Mutu Irisan Mangga

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2015, bertempat di

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2014, bertempat di

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni Agustus 2014 di Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2014 di TPH yang ada di Bandar

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lanau

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

III. BAHAN DAN METODE

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pemuliaan dan Teknologi Benih

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental menggunakan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

III. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat B. Bahan dan Alat C. Tahapan Penelitian 1. Persiapan bahan

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga bulan September 2013 di

III. METODE PENELITIAN

SIFAT FISIK UBI JALAR (UBI JALAR GISTING KABUPATEN TANGGAMUS DAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN) PADA DUA METODE PENYIMPANAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan,

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2015 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di rumah plastik Laboratorium Lapangan Terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang tentang Studi

METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Lapangan Terpadu, Fakultas Pertanian,

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Spesifikasi bahan dan peralatan yang digunakan dalam penelitian

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2015 Juni 2015 di Laboratorium

PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Maret sampai dengan 15 Juni 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

II. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. 2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Alat Rancangan Percobaan Yijk ijk

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juni 2014 di Desa Lehan Kecamatan

III. METODOLOGI 3.1 BAHAN DAN ALAT Ketel Suling

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Tata Cara penelitian

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 April 2014 pada areal lahan

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

DAFTAR LAMPIRAN. No. Judul Halaman. 1. Pelaksanaan dan Hasil Percobaan Pendahuluan a. Ekstraksi pati ganyong... 66

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen sungguhan (True

III. METODOLOGI PENELITIAN. ini seperti mengumpulkan hasil dari penelitian terdahulu yang berkaitan

III. METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai November 2010 di Greenhouse dan Laboraturium Wageningen IPB.

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. = nilai peubah yang diamati µ = nilai rataan umum

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika

MATERI DAN METODE. = 0 minggu = 1 minggu = 2 minggu = 3 minggu = 4 minggu = 5 minggu = 6 minggu = 7 minggu = 8 minggu P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2013.

METODE PENELITIAN. 3. Zat additif yaitu berupa larutan ISS 2500 (ionic soil stabilizer).

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

Transkripsi:

19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan September - November 2012 di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. B. Alat dan Bahan 1. Alat Peralatan yang digunakan adalah hygrometer / thermometer, timbangan digital, timbangan mekanik, refraktometer (Atago model PR 201α), kotak plastik, oven listrik (Venticell), karung goni, kipas angin, timer, stopwatch, penggaris, spons pembersih, pisau stainless, pemarut ubi jalar, desikator, mangkuk, cawan, nampan plastik, tisu dan kamera. 2. Bahan Penelitian ini menggunakan dua asal ubi jalar. Untuk menghindari kerancuan atau kesalahan penggunaan varietas maka dalam penelitian ubi jalar yang digunakan akan disebut dengan asal diprolehnya sampel yakni ubi jalar Gisting dan ubi jalar Marga. Ubi jalar Gisting diperoleh langsung dari petani ubi jalar dari Kampung

20 Way Tebu Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus dan ubi jalar Marga dari Kampung Marga Agung Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan masing masing sebanyak 114 buah. Gambar 1. Ubi jalar Gisting dan ubi jalar Marga C. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan perbedaan dua parameter penyimpanan yaitu tingkat suhu dan kelembaban udara ruang (laboratorium) serta suhu dan kelembaban dingin dengan dua asal yang berbeda. Masing - masing variasi perlakuan dilakukan 3 kali sebagai ulangan yaitu: R1 : Penyimpanan ubi jalar asal Gisting di dalam kotak plastik dengan suhu dan RH ruang (30 C dan 58% - 70%). R2 : Penyimpanan ubi jalar asal Marga di dalam kotak plastik dengan suhu dan RH ruang (30 C dan 58% - 70%). C1 : Penyimpanan ubi jalar asal Gisting di dalam kotak plastik dengan suhu dan RH dingin (25 C dan 85% - 90%) C2 : Penyimpanan ubi jalar asal Marga di dalam kotak plastik dengan suhu dan RH dingin (25 C dan 85% - 90%)

21 D. Prosedur Penelitian Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Tahap persiapan a. Menyiapkan ubi jalar 114 buah masing masing sampel yang dipanen secara langsung dari lahan pertanian. b. Mendiamkan ubi jalar dalam ruang terbuka selama 1 hari untuk menyesuaikan suhu ubi jalar terhadap lingkungan. c. Menyiapkan kotak plastik dengan ukuran panjang 48 cm, lebar 36 cm, dan tinggi 16,7 cm digunakan untuk penyimpanan ubi jalar. d. Menyiapkan kotak plastik untuk penyimpanan ubi jalar dengan suhu dan kelembaban udara ruang (30 C, 58% 70%). e. Menyiapkan karung goni yang dibasahi dengan air dengan menyelupkan karung ke dalam ember hingga basah lalu karung goni diperas agar air tidak menetes untuk menutup ubi jalar dalam kotak plastik. Karung goni dibasahi bertujuan untuk mengkondisikan suhu dingin 25-26 C dan kelembaban udara 85-90% dengan interval waktu pembasahan satu jam sekali agar karung tidak kering. Jika karung kering maka karung dicelupkan kembali ke dalam ember sedangkan jika karung masih lembab maka karung hanya disemprot dengan air ± 500 ml hingga basah. Karung goni yang basah diberi kipas agar tidak terjadi titik jenuh pada kelembaban udara.

22 Berikut ini adalah ilustrasi gambar penyimpanan ubi jalar dalam plastik (kotak): 48cm 36 cm a b 16,7 cm 36 cm 16,7 cm 48 cm a b Gambar 2. Model penyusunan ubi jalar selama penyimpanan kondisi lingkungan.

23 a c b Gambar 3.Model pengkondisian lingkungan penyimpanan ubi jalar dengan karung goni. d Keterangan : a. Kotak plastik b. Ubi jalar c. Tutup kotak (karung goni) d. Alas (karung goni) 2. Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanaan penelitian ada beberapa tahapan yaitu : a. Tahap pertama yang dilakukan dalam penyimpanan ubi jalar adalah memilih ubi jalar yang segar dengan kondisi baik (tidak terluka, memar, tidak bertunas, dan tidak terserang hama penyakit).

24 b. Melakukan trimming dan grading pada ubi jalar untuk menghilangkan bagian ubi jalar yang tidak diperlukan dan pemilihan ubi jalar yang benar benar sesuai kriteria. c. Menimbang ubi jalar dan memberi label ubi jalar. d. Memasukan ubi jalar ke dalam kotak plastik masing masing perlakuan mengisi 10 buah ubi jalar untuk pengamatan tunas dan susut bobot masing masing 3 ulangan, 3 buah ulangan ubi jalar yang dirusak (destruktif) per minggu dalam setiap perlakuan untuk pengamatan TPT (total padatan terlarut) dan kadar air selama 8 minggu. e. Membiarkan ubi jalar di dalam wadah kotak plastik dengan suhu dan RH ruang (30 C, 58% - 70%) masing masing dengan dua asal ubi jalar yang berbeda. f. Mengkondisikan ubi jalar di dalam wadah kotak plastik dengan suhu dan RH dingin (25-26 C; 80 % - 95% ) masing masing dengan dua asal ubi jalar yang berbeda. g. Mengecek suhu dan RH setiap hari serta pengamatan penurunan bobot dan tunas setiap satu minggu selama tiga kali. h. Pengambilan data Total Padatan Terlarut (TPT) serta kadar air ubi jalar selama penyimpanan setiap minggu, dan menganalisis data.

25 Diagram alir tahap penyimpanan ubi jalar dapat dilihat pada Gambar 6. Mulai Memilih atau menyortir ubi jalar masing masing asal ubi jalar. Membuang akar (trimming) dan mengelompokan ubi jalar (grading) Menimbang dan memberi label pada ubi jalar. Menaruh ubi jalar di dalam kotak dengan suhu 25 C dan RH 85 % 90% masing masing asal ubi jalar. Membiarkan ubi jalar dalam suhu dan RH ruang masing masing asal ubi jalar. Pengamatan dan pengambilan data Analisis data Selesai Gambar 4. Diagram alir pengamatan ubi jalar.

26 3. Pengamatan Pengamatan yang dilakukan meliputi: suhu dan RH, penurunan bobot ubi jalar (bobot ubi jalar sebelum penyimpanan dan bobot ubi jalar hingga hari ke- n), Total Padatan Terlarut (% Brix), pertumbuhan tunas serta kadar air. Pengamatan dihentikan ketika kondisi ubi jalar berumur 8 minggu dalam tempat penyimpanan. a. Suhu dan Kelembaban Udara (RH) Pengukuran suhu dan kelembaban udara dilakukan dengan menggunakan thermometer / hygrometer. Suhu dan RH lingkungan penyimpanan dikondisikan dan diamati setiap satu jam sekali dalam sehari, yaitu antara pukul 09.00 sampai dengan pukul 17.00 sore. Pengukuran suhu dan RH di dalam kotak plastik yang ditumpuk dilakukan pada bagian tengah. Ini dilakukan untuk mewakili suhu dan RH bagian atas dan bawah. Pengukuran suhu dan RH dilakukan setiap hari. b. Susut Bobot Ubi Jalar Pengamatan terhadap susut bobot ubi jalar menggunakan timbangan mekanik. Pengamatan dilakukan tiga kali dalam satu minggu untuk mengetahui perubahan bobot ubi jalar sejak awal penyimpanan sampai pada bobot ubi jalar hari ke- n penyimpanan. Pengamatan bobot ubi jalar yaitu dengan mengambil sampel 10 buah ubi jalar dengan tiga kali ulangan, kemudian ditimbang dengan menggunakan timbangan mekanik untuk setiap perlakuan. Bobot ubi jalar awal (w 0 ) adalah ubi jalar sebelum disimpan, sedangkan bobot ubi jalar hari ke-n (w n ) adalah bobot ubi jalar selama penyimpanan. Perhitungan susut bobot ubi jalar

27 dilakukan berdasarkan persen (%) bobot hari ke-n dibandingkan dengan bobot hari ke-0. Berikut adalah rumus untuk perhitungan susut bobot. x 100%... (1) Keterangan : SB = Susut bobot (%) w 0 = Bobot bahan pada hari ke-0 (g) w n = Bobot bahan pada hari ke- (g) c. Total Padatan Terlarut (TPT) Total padatan terlarut diukur dengan menggunakan refractometer (Atago model PR 201α) dengan skala pengukuran 0 60 % (⁰Brix) satu kali dalam seminggu. Sampel ubi jalar diparut dan diambil cairannya, kemudian diletakkan di atas lensa refractometer untuk dilakukan pembacaan hasil. Total Padatan Terlarut (TPT) ubi jalar akan langsung dibaca oleh alat. Setelah selesai menguji, lensa dibersihkan dengan menggunakan aquades dan dikalibrasi setiap kali dilakukan pembacaan hasil. Setiap sampel diukur sebanyak tiga kali sebagai ulangan. d. Tunas Pengamatan dilakukan dengan melihat perubahan panjang, mata dan jumlah yang bertunas dari awal sebelum ubi disimpan sampai ubi tumbuh tunas selama 8 minggu pada ubi jalar. Pertumbuhan tunas diamati sesuai perubahan masing masing asal ubi jalar dan perlakuan dengan cara mengukur memakai penggaris dan menghitung panjang, mata dan jumlah yang bertunas 2 kali dalam seminggu

28 dengan jumlah sampel 10 buah setiap ulangan dan 3 ulangan untuk setiap perlakuan. Penentuan tunas jika panjang tunas berukuran 0,5 cm ini dilakukan untuk memastikan benar benar tunas atau bukan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengukur panjang tunas. Pada sampel juga dilakukan penghitungan berapa banyak yang sudah bertunas dan banyak mata tunas yang terdapat pada ubi setiap buahnya. e. Kadar Air Pengukuran kadar air bertujuan untuk mengetahui jumlah air yang terkandung pada bahan dengan menggunakan oven listrik satu kali dalam seminggu. Pengukuran kadar air dilakukan dengan metode gravimetri yaitu menimbang bobot sampel sebelum dan sesudah pengovenan. Pengukuran kadar air sebelum pengovenan, dilakukan dengan menimbang tiga buah sampel ubi jalar yang diiris tipis dan dimasukkan ke dalam cawan. Hasil penimbangan tersebut dinyatakan sebagai bobot awal. Pengeringan dilakukan sampai diperoleh bobot konstan pada suhu pengovenan 105 C (dengan lama waktu ± 24 jam). Pengurangan bobot bahan awal dan bobot akhir merupakan banyaknya air dalam bahan yang teruapkan. Perhitungan kadar air menggunakan basis basah. Perhitungannya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:... (2) Keterangan : = kadar air basis basah (%) = bobot sampel awal (g) = bobot sampel kering (g)

29 4. Analisis data Data data hasil pengukuran parameter suhu dan kelembaban udara, susut bobot, total padatan terlarut, pertumbuhan tunas, dan kadar air dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.