PENDAHULUAN Foto : Kantor PPE Kalimantan Foto : Danau Sentarum Foto : Sungai Lesan - Berau Foto : Bekantan - Kalimantan Foto : Rempah/ramuan obat - obatan STATUS LINGKUNGAN HIDUP EKOREGION KALIMANTAN LAPORAN TAHUN 2011
BAB I PENDAHULUAN Lok : Banjir di Kota Balikpapan Alam memiliki keterbatasan untuk menunjang kehidupan manusia. Karenannya menghargai integritas ekosistem dan menjamin keanekaragamannya merupakan prasyarat untuk mendukung kelangsungan kehidupan manusia, (SLHI 2008) Sumber : Doc. PPE Kalimantan STATUS LINGKUNGAN HIDUP EKOREGION KALIMANTAN LAPORAN TAHUN 2011
BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Pulau Kalimantan merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia yang terbagi menjadi 4 propinsi, dengan sebagian pulau Kalimantan termasuk ke dalam wilayah Malaysia dan Brunei Darussalam. Kalimantan selama ini dikenal memiliki potensi sumber daya alam yang besar untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam membangun perekonomian Indonesia. Oleh karena itu laju pembangunan dan investasi di Kalimantan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun melalui investasi modal dalam negeri maupun investasi modal asing. Selain kaya akan sumber daya alam, Kalimantan juga dikenal memiliki kekayaan budaya dan kearifan lingkungan yang tidak ternilai. Namun demikian dalam pengelolaan sumber daya alam tersebut, belum semua pelaku kegiatan mengikuti kaidah dan prinsip-prinsip lingkungan dan Hak Azasi Manusia (HAM). Sehingga terjadi kerusakan lingkungan, pencemaran, serta konflik sosial di berbagai tempat. Berbagai kebijakan dan peraturan telah dibuat untuk mengatasi hal-hal tersebut di atas namun belum seluruhnya dapat teratasi dengan baik. Karena hal ini membutuhkan koordinasi dan sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pelaku Usaha, dan masyarakat dalam menjaga lingkungan di wilayahnya. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Status Lingkungan Hidup Ekoregion (SLHE) Kalimantan adalah untuk mengetahui gambaran terkini kondisi ekoregion Kalimantan melalui identifikasi faktor-faktor tekanan/pressure yang mempengaruhi kondisi ekoregion Kalimantan, status/kondisi terkini ekoregion Kalimantan akibat dari tekanan tersebut serta kebijakan dan program yang sudah, sedang dan akan dilakukan untuk mengatasi tekanan dan melakukan perbaikan terhadap kondisi tersebut, sehingga diharapkan ada rekomendasi tindak lanjut yang didokumentasikan menjadi status lingkungan hidup ekoregion Kalimantan yang kemudian disingkat dengan SLHE Kalimantan. STATUS LINGKUNGAN HIDUP EKOREGION KALIMANTAN TAHUN 2011 Page 1
BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan penyusunan beberapa diantaranya : 1. Tersedianya dokumen SLHE Kalimantan sebagai bagian dari Sistem Informasi Lingkungan Hidup Kalimantan 2. Tersedianya dokumen SLHE Kalimantan sebagai dasar informasi dan acuan bagi pengambil keputusan dalam pengelolan SDA dan lingkungan Hidup untuk perrencanaan dan pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di Kalimantan 3. Tersedianya dokumen SLHE Kalimantan yang dapat memberikan informasi dan gambaran kondisi terkini mengenai SDA dan lingkungan hidup Kalimantan kepada masyarakat. Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan SLHE Kalimantan adalah: 1. UU No. 14 Tahun 2008 yang menyebutkan bahwa sebagai badan publik, Pemerintah wajib menyediakan, memberikan dan atau menerbitkan informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik. 2. UU No.32 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa sistem informasi lingkungan hidup paling sedikit memuat informasi mengenai satus lingkungan hidup 3. Peraturan MENLH No.16 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup. Dalam pasal 603 tentang tugas dan fungsi PPE Kalimantan menyelenggarakan fungsi pengumpulan, pengolahan, analisis dan verifikasi informasi ekoregion serta penyusunan informasi status lingkungan hidup Ekoregion. Proses Penyusunan Dalam menyusun SLHE Kalimantan ini, tim penyusun melewati beberapa tahapan rangkaian proses, diantaranya sebagai berikut: a. Pengumpulan data dan peta, beberapa sumber data yang diperoleh : STATUS LINGKUNGAN HIDUP EKOREGION KALIMANTAN TAHUN 2011 Page 2
BAB 1 PENDAHULUAN Data penutupan lahan th. 2000, 2006 dan 2009 (sumber : Badan Planologi Kementerian Kehutanan) Data dan peta sebaran ijin usaha dan atau kegiatan HPH dan HTI (sumber : Kementerian Kehutanan, Dinas Kehutanan Provinsi se-kalimantan, WWF Indonesia), Data dan peta sebaran ijin usaha dan atau kegiatan Perkebunan Sawit (sumber : Dinas Perkebunan Provinsi se-kalimantan, WWF Indonesia) Data dan peta sebaran ijin usaha dan atau kegiatan Pertambangan Batu Bara (sumber : Dinas Pertambangan Provinsi se-kalimantan, JATAM, WWF Indonesia) Data dan peta potensi geologi dan SDA Kalimantan (Badan Geologi, Kementerian ESDM) Keanekaragaman hayati Kalimantan (LIPI, WWF Indonesia, Yayasan Kehati,) Kearifan lokal Kalimantan (KLH, Rahmina) Peta topografi dari SRTM Peta land system Repprot Departemen Transmigrasi (th. 1983) Peta sebaran titik panas di Kalimantan (sumber : KLH, th. 2006 s/d 2010) Peta tingkat bahaya erosi (Tropenbos Indonesia, th.2005) Data kualitas air Sungai Kapuas, Sungai Barito dan Sungai Mahakam (sumber : BLH Provinsi se-kalimantan) Data Delineasi DAS Mahakam-Berau, DAS Barito dan DAS Kapuas (BP.DAS Mahakam-Berau, BP.DAS Barito, BP.DAS Kapuas) b. Pengolahan data Inventarisasi Kondisi (State), Tekanan (Pressure) dan Respon untuk hutan, lahan, DAS, flora, fauna dan sosial budaya. Analisis spasial dan non spasial dalam sistem informasi geografis (SIG). c. Penyajian Dokumen SLHE Kalimantan Mendisain dokumen Mencetak dokumen STATUS LINGKUNGAN HIDUP EKOREGION KALIMANTAN TAHUN 2011 Page 3
BAB 1 PENDAHULUAN Keterlibatan Berbagai Pihak Penyusunan SLHE Kalimantan ini melibatkan berbagai sektor yang berkepentingan dalam pengelolaan sumber daya alam baik pemerintah maupun pemerintah daerah, lembaga penelitian, pakar, serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Data yang dikumpulkan dalam bentuk tabular, spasial maupun tekstual, merupakan hasil kompilasi dari berbagai sumber dan berbagai instansi terkait dalam pengelolaan lingkungan hidup di Kalimantan. STATUS LINGKUNGAN HIDUP EKOREGION KALIMANTAN TAHUN 2011 Page 4