IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 12

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Buana Sakti terletak di Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Kondisi Geografi dan Topografi Lokasi Penelitian

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

10jO15'-106"20' Bujur Timur dan 4"37'-j"37' Lintang Selatan, dengall batas-

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung

IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Kabupaten Lampung Utara berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun

Secara Geografis Propinsi Lampung terletak pada kedudukan Timur-Barat. Lereng-lereng yang curam atau terjal dengan kemiringan berkisar antara 25% dan

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak di bagian utara Provinsi Lampung.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Metro merupakan ibukota Kecamatan Metro Pusat. Kota Metro

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Selatan (2014), sejarah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sendiri masuk dalam Tahura WAR. Wilayah Tahura Wan Abdul

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bendungan Way Rarem terletak di Kabupaten Lampung Utara, Provinsi

IV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Lampung Timur. berbatasan langsung dengan garis pantai Laut Jawa. Kabupaten Lampung Timur

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. Gambaran Umum Daerah Penelitian. Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jumlah kepala keluarga dan jumlah jiwa orang. 1

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif yaitu penelitian dilakukan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas hektar. Desa yang terdiri

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Lampung yang dikukuhkan berdasarkan Undang-Undang Negara Republik

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. rakyat akan pangan, meningkatkan pendapatan petani, membantu. memantapkan swasembada pangan serta meningkatkan produksi tanaman

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. maret Pada tahun 2008 tentang pembentukan Kabupaten Mesuji dan

BAB II DESKRIPSI DAERAH STUDI

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Gambar 2 Peta Lokasi Penelitian

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

Transkripsi:

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Fisik Kabupaten Lampung Timur Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 12 Tahun 1999, diresmikan pada tanggal 27 April 1999 dengan pusat pemerintahan di Kota Sukadana yang meliputi 10 Kecamatan definitif dan 13 Kecamatan pembantu. Kondisi fisik Kabupaten Lampung Timur secara umum meliputi sebagai berikut (Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, 2010). 1. Letak Geogrrafis Secara geografis Kabupaten Lampung Timur terletak pada 105 15 --106 20 BT dan 4 37 --5 37 LS. Kabupaten Lampung Timur memiliki luas wilayah kurang lebih 5.325,03 km atau sekitar 15% dari total wilayah Provinsi Lampung. Secara administratif batas Kabupaten Lampung Timur adalah : a. Sebelah utara berbatasan dengan Rumbia, Kecamatan Seputih Surabaya, dan Kecamatan Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah, serta Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang.

22 b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Bintang, Kecamatan Ketibung, Kecamatan Palas, dan Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan. c. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Bantul dan Kecamatan Metro Raya, Kota Metro, dan Kecamatan Punggur serta Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah. d. Sebelah timur berbatasan dengan Laut Jawa dan Propivinsi Banten. 2. Kondisi Topografi Dari segi topografi, Kabupaten Lampung Timur dapat dibagi menjadi 5 daerah meliputi sebagai berikut. a. Daerah berbukit sampai bergunung, terdapat di Kecamatan Jabung Sukadana, Sekampung Udik, dan Labuhan Maringgai. b. Daerah berombak sampai bergelombang, yang dicirikan oleh bukit bukit sempit, dengan kemiringan antara 8% hingga 15% dan ketinggian antara 50 meter sampai 200 meter dpl. c. Daerah dataran alluvial, mencakup kawasan yang cukup luas meliputi kawasan pantai pada bagian timur Kabupaten Lampung Timur dan daerah daerah yang sepanjang sungai juga merupakan hilir dari Way seputih dan Way Pengubuan. Ketinggian dari kawasan tersebut berkisar antara 25 hingga 75 meter dpl dengan kemiringan 0% hingga 3%. d. Daerah rawa pasang surut di sepanjang pantai timur dengan ketinggian 0,5 hingga 1 meter dpl. e. Daerah aliran sungai, yaitu Way seputih, Way Sekampung dan Way Jepara.

23 3. Kondisi iklim Kabupaten Lampung Timur berdasarkan Schmidt dan Fergusson termasuk dalam kategori B, yang dicirikan oleh bulan basah selama 6 bulan yaitu pada bulan Desember--Juni dengan temperatur rata rata 24--34 C. Curah hujan merata tahunan 2000--2500 mm. Jenis tanah di Kabupaten Lampung Timur umumnya didominasi oleh tanah jenis Podsolid Merah Kuning, Podsolid Kekuning kuningan, Latosol Coklat Kemerahan, Latosol Merah, Hidromorf, Regosol Coklat Kekuningan, Latosol Merah Kekuningan, Alluvial Coklat Kelabu, dan Latosol Merah. B. Kondisi Sosial Ekonomi 1. Keadaan Penduduk Penduduk Kabupaten Lampung Timur merupakan masyarakat yang heterogen yang terdiri dari banyak suku bangsa diantaranya adalah Lampung, Jawa, Sunda, Batak, Banten, dan lain lain. Keadaan tersebut menyebabkan keadaan sosial budaya setiap daerah menjadi sangat majemuk. Berdasarkan data proyeksi penduduk tahun 2008 jumlah penduduk Lampung Timur mencapai 937.300 jiwa terdiri dari 483.547 laki laki dan 453.753 perempuan, dengan tingkat kepadatan 3.647 jiwa per kilometer persegi. Persebaran penduduk Lampung Timur antar Kecamatan sangat bervariasi, hal ini bisa dilihat dari tingkat kepadatan penduduk wilayah Metro Kibang dengan kepadatan penduduk 348 jiwa/km 2, Kecamatan Sekampung dengan kepadatan penduduk 393 jiwa/km 2 dan Kecamatan

24 Marga Tiga dengan kepadatan penduduk 178 jiwa/km 2. Penduduk menurut lapangan usaha banyak yang menggantungkan pekerjaan dibidang pertanian sebesar 55,85%, dibidang pertambangan sebesar 0,87%, bidang industri sebesar 8,07%, bidang transportasi dan komunikasi sebesar 3,67%, bidang perdagangan sebesar 18,95%, dan jasa sebesar 7,97%. 2. Secara umum kinerja pertumbuhan perekonomian Kabupaten Lampung Timur selama tahun 2007 berdasarkan data dari penanganan desa tertinggal oleh Dinas Koperindag Kabupaten Lampung Timur jumlah penduduk miskin pada tahun 2007 mencapai 76.849 jiwa, jumlah tersebut menurun pada tahun 2008 menjadi 6.818 jiwa. Adapun penurunan tingkat kemiskinan ini dapat dilihat dari jumlah desa tertinggal pada tahun 2007 yang berjumlah 24 desa perkecamatan dan pada tahun 2008 jumlah desa yang tertinggal sekitar 14 desa yang perlu ditanggulangi tingkat kemiskinan oleh pemerintah Kabupaten lampung Timur. 3. Sosial Buadaya dan Lingkunganya Sosial budaya masyarakat Lampung Timur menunjukan kekhasan dalam lima prinsip antara lain sebagai berikut. a. Pesenggiri, diartikan sebagai segala sesuatu yang menyangkut harga diri, perilaku, sikap yang menjaga, menegakan nama baik, dan martabat secara pribadi maupun kelompok. b. Sakai Sembayan, meliputi kebersamaan dalam arti luas, termasuk gotong royong tolong menolong, bahu membahu, dan saling memberi terhadap pihak yang memerlukan.

25 c. Nemui Nyimah, bermurah hati dan ramah tamah terhadap semua orang dan terhadap siapa saja yang berhubungan dengan mereka. d. Bejuluk Biadek, tata ketentuan pokok yang selalu diikuti (titi gemetti) Termasuk menghendaki agar seseorang selain diberi nama juga diberi gelar. C. Kondisi Umum Kecamatan Batanghari Kondisi umum Kecamatan Batanghari meliputi sebagai berikut (Badan Pusat Statistik, 2008). 1. Letak dan Luas Kecamatan Batanghari terletak di sebelah selatan Sukadana pusat kota dari Kabupaten Lampung Timur, secara geografis terletak pada posisi 4 38 LS dan 104 55 BT, yang memiliki luas wilayah 75,56 km 2. Secara administratif batas Kecamatan Batanghari adalah : a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Pekalongan, b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Metro Kibang dan Kabupaten Lampung Selatan, c. Sebelah barat berbatasan dengan Metro Kibang dan Metro, d. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Sekampung dan Kecamatan Bumi Agung. 2. Keadaan Topografi Permukaan bumi daerah Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur secara umum merupakan dataran landai, dan sebagian kecil merupakan daerah berbukit dan bergunung.

26 3. Kondisi Iklim Wilayah Kecamatan Batanghari termasuk dalam kategori iklim B menurut Schmidt Fergusson yang ditandai dengan bulan basah selama 6 bulan pada bulan Desember--Juni, dengan suhu rata rata sebesar 24--34 C. D. Kondisi Umum Desa Buana Sakti Kondisi umum Desa Buana Sakti meliputi sebagai berikut (Monografi Desa, 1996). 1. Letak dan Luas Desa Buana Sakti berdiri pada tahun 1972 berdasarkan peraturan daerah Nomor 01 tahun 2001 dan Keputusan Bupati Lampung Timur Nomor 13 Tahun 2001 tentang pembentukan 11 kecamatan di wilayah Kabupaten Lampung Timur yang terdiri dari 24 kecamatan definitif dan 246 desa. Desa Buana Sakti memiliki luas wilayah kurang lebih 959,18 km. Secara administratif batas Desa Buana Sakti adalah : a. Sebelah utara berbatasan dengan Way sekampung, b. Sebelah selatan berbatasab dengan Desa Purwodadi Mekar atau Way Kandis, c. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Margototo (Kecamatan Metro Kibang), d. Sebelah timur berbatasan dengan Balai Kencono.

27 2. Kondisi Topografi Dari segi topografi, Desa Buana Sakti termasuk ke dalam tipe daerah aliran Sungai, yaitu Way Seputih, Way Sekampung, dan Way Jepara, dengan ketinggian 100--126 meter dpl. 3. Kondisi Iklim Desa Buana Sakti termasuk daerah beriklim tropis basah. Suhu udara maksimum rata rata 36 C, jumlah bulan basah yaitu sebanyak 4 bulan dalam setahun dengan curah hujan yang tinggi kurang lebih 40 mm/bulan. 4. Potensi Sumber Daya Alam Desa Buana Sakti memiliki cukup banyak sumber potensi alam yang bisa di manfaatkan oleh penduduk sekitar, yaitu sawah sebanyak 100 ha, tanah kering/perladangan sebanyak 410,18 ha, tanah rawa sebanyak 20 ha, tanah perkebunan sebanyak 137,5 ha, dan fasilitas umum sebanyak 10,5 ha. Desa Buana Sakti memperoleh hasil tambahan dari budidaya lebah madu sebanyak 50 liter/tahun yang cukup membantu masyarakat desa menambah sumber pendapatan mereka. Untuk sarana dan prasarana desa sudah cukup berkembang karena hampir semua jalan desa sudah diaspal dan sudah ada jembatan yang menghubungkan antarsungai yang akan dilewati serta transportasi umum dapat melewati desa dengan mudah. E. Kelompok Tani Lebah Madu Karya Tani Sejahtera Kelompok Tani Karya Tani Sejahtera merupakan kelompok tani yang bergerak dalam bidang pengembangan lebah madu di Desa Buana Sakti Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur, yang berdiri sejak tahun

28 2006 yang berusaha mengembangkan lebah madu sehingga merupakan sentra lebah madu di kabupaten Lampung Timur. Kelompok tani ini merupakan hasil binaan Dinas Perkebunan dan Kehutanan Lampung Timur. Kelompok tani ini dibentuk dengan tujuan untuk mengatasi masalah yang sering dilakukan manusia seperti banyak masyarakat yang memanfaatkan hasil hutan bukan kayu untuk pemenuhan kebutuhan sehari hari, karena pengambilan yang tidak bijaksana dapat memberikan dampak negatif bagi ekosistem lain. Maka untuk mengatasi masalah tersebut dilaksanakan hutan kerakyatan dimana hutan dikelola oleh masyarakat. Masyarakat dapat umengambil hasilnya tapi tidak merusak ekosistem. Pembinaan dari instasi terkait khususnya dinas kehutanan setempat yaitu melakukan pengembangan ternak lebah madu yang juga berguna untuk meningkatkan perekonomian keluarga petani di sekitar hutan Desa Buana Sakti (Badan Penyuluhan Pelaksanaan Pertanian Perikanan dan Kehutanan, 2010). F. Keadaan Umum Masyarakat Sekitar Hutan Desa Buana Sakti Keadaan umum masyarakat sekitar hutan Desa Buana Sakti diperlukan untuk mengetahui pengaruh kondisi masyarakat terhadap kinerja mereka dalam hasil penelitian, adapun secara terperinci keadaan umum masyarakat tersebut sebagai berikut. 1. Umur Menurut Badan Pusat Statistik (2008), komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin, umur penduduk dikelompokan menjadi 3 yaitu : a. Umur 0--14 tahun dinamakan usia muda/ usia belum produktif,

29 b. Umur 15--64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia produktif, c. Umur 64 tahun ke atas dinamakan usia tua /usia tidak produktif/usia jompo. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, umur yang didapat dari setiap objek penelitian baik petani lebah madu dan bukan petani lebah madu masuk ke dalam kelas umur berkisar 15--64 tahun. Hal ini merupakan hal yang wajar dikarenakan pada usia ini termasuk ke dalam usia yang produktif manusia untuk bekerja, sedangkan lebih dari 65 tahun ke atas manusia tidak produktif lagi untuk bekerja dikarenakan beberapa faktor seperti kondisi tubuh yang tidak kuat lagi. 2. Tingkat Pendidikan Data tingkat pendidikan digunakan untuk mengetahui tolok ukur mata pencaharian masyarakat Desa Buana Sakti. Data tingkat pendidikan secara terinci dijelaskan pada Tabel 2. Tabel 2. Pengelompokan tingkat pendidikan di Desa Buana Sakti. No Profesi Tingkat Presentase Jumlah Responden Pendidikan (%) 1 Petani Madu SD 6 30 SMP 7 35 SLTA 7 35 2 Bukan Petani Madu SD 4 40 SMP 3 30 SLTA 3 30 Jumlah 30 Sumber : Anggraini (2009) Pada umumnya tingkat pendidikan masyarakat Desa Buana Sakti sangat beragam, dan untuk tingkat pendidikan yang dimiliki setiap objek

30 penelitian masih tergolong rendah atau rata rata hanya menyelesaikan program pendidikan wajib belajar 9 tahun atau menyelesaikan sampai tingkat SMP yaitu sebesar 34% dari keseluruhan objek yang diteliti. Hal ini disebabkan oleh tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan masih tergolong rendah, faktor ekonomi yang kurang mencukupi dan fasilitas sekolah yang ada di Desa Buana Sakti masih sedikit yaitu hanya terdapat 3 Sekolah dasar. Untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (SMP dan SMA) terdekat mereka harus pergi ke luar daerah yang jaraknya sekitar 7 km. 3. Jumlah Tanggungan Data jumlah anggota keluarga yang terdiri dari istri, anak dan anggota keluarga lainya diperlukan untuk menghitung banyaknya biaya pengeluaran pertahunnya yang harus dikeluarkan setiap anggota keluarga agar sesuai dengan biaya penerimaan dari hasil pendapatan. Adapun data tentang jumlah tanggungan keluarga untuk objek penelitian yang telah diteliti, dijelaskan secara terperinci sebagai berikut. Tabel 3. Pengelompokan jumlah tanggungan di Desa Buana Sakti. No Jumlah Jumlah Responden Jumlah Responden tanggungan Petani Madu Bukan Petani Madu Presentase 1 1 Orang 0 0 0 2 2 Orang 5 4 30 3 3 Orang 5 3 27 4 4 Orang 8 0 27 5 5 Orang 2 3 17 Jumlah 20 10 100 Sumber : Anggraini (2009)

31 Hasil penelitian dapat dilihat bahwa jumlah tanggungan keluarga secara keseluruhan objek penelitian berkisar antara 2--5 orang dengan rata rata jumlah tanggungan terbesar yaitu memiliki 2 orang anak sebesar 30%. Hal ini dikarenakan hampir semua penduduk desa anaknya menikah di usia muda sehingga tidak ditanggung oleh kepala keluarga lagi.