BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di dalam sebuah keluarga maupun di lingkungan formal. Dengan adanya bahasa di muka bumi ini, manusia dapat memikirkan suatu masalah secara teratur, terus menerus serta berkelanjutan. Sebaliknya, tanpa bahasa peradaban manusia tidak mungkin akan berkembang bahkan identitasnya sebagai manusia yang senantiasa berkomunikasi diantara anggota masyarakat tidak akan dapat berlangsung dengan baik. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan karena bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Manusia tidak akan luput dari bahasa karena bahasa digunakan oleh setiap manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya. Sehingga tanpa bahasa seseorang tidak dapat menyampaikan ide, pemikiran, informasi kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan Bahasa memiliki empat aspek kompetensi yaitu: mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis (Tarigan, 2008:1). Dari keempat kompetensi yang satu dengan yang lainnya saling mendukung, saling mempengaruhi dan saling berhubungan. Misalnya kompetensi kompetensi membaca akan saling berhubungan dengan kompetensi mendengar, berbicara dan menulis. Membaca di SD terbagi menjadi dua yaitu membaca di kelas awal atau membaca permulaan dan membaca di kelas tinggi atau membaca lanjut. Di dalam membaca di kelas awal siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik. Oleh 1
2 sebab itu guru sebaiknya harus mempersiapkan diri dalam menyiapkan bahan ajar, kegiatan yang dilakukannya bersama siswa dan media yang akan dipergunakan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Keterampilan membaca sangat penting dalam kehidupan mendatang karena setiap aspek kehidupan tidak luput dari kegiatan membaca. Keterampilan membaca dan menulis, khususnya keterampilan membaca harus segera dikuasai oleh para siswa di SD karena keterampilan ini secara langsung berkaitan dengan seluruh proses belajar siswa di SD. Siswa yang tidak mampu membaca dengan baik akan mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran untuk semua mata pelajaran. Keterampilan membaca siswa di sekolah dasar tingkat rendah sampai saat ini masih kurang diperhatikan, walaupun beberapa sekolah telah menerapkan tes membaca sebelum masuk sekolah dasar yang itu masih diperdebatkan. Namun hanya sekolah favorit yang ada di kota yang menerapkan tes membaca sebelum masuk. Berbanding terbalik dengan sekolah-sekolah yang ada di desa yang mana tingkat keterampilan membacanya masih rendah. Hal ini dikarenakan, setiap siswa masih baru belajar membaca ketika masuk tahun pertama sekolah. Sehingga bisa dibayangkan keterampilan membaca siswa masihlah rendah. Pemanfaatan media dalam proses belajar mengajar mengalami perkembangan yang cukup berarti. Namun, saat ini media pembelajaran dalam kegiatan membaca masih belum ditempatkan sebagai salah satu komponen sistem pengajaran di sekolah SDN Asemraja I Jrengik Sampang, sehingga pemanfaatannya belum digunakan secara optimal dan itu merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa
3 Salah satu kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa Indonesia SD kelas I semester II yaitu harus menguasai standar kompetensi: (7) memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak, yang kemudian lebih difokuskan lagi pada kompetensi dasar: (7.1) membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri antara 3-5 kata dengan intonasi yang tepat. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas 1 SDN Asemraja 1 Jrengik Sampang bahwa proses belajar mengajar untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dinilai peneliti masih kurang memenuhi KKM. Rata-rata prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas 1 hanya 65 sedangkan kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran bahasa Indonesia adalah 70. Dari 16 siswa, ada 11 anak yang tidak tuntas. Kondisi yang demikian disebabkan antara lain: (a) siswa masih cenderung mengeja per kata kemudian disambung menjadi kalimat, (b) cara mengajar guru kurang tepat yang cenderung menggunakan metode ceramah, (c) kurangnya media yang mendukung dalam proses belajar mengajar sehingga siswa belajar secara monoton dan cenderung pasif. Penyebab siswa di kelas 1 SDN Asemraja 1 Jrengik Sampang mengalami kesulitan dalam membaca dan kemampuan membaca masih rendah antara lain: (a) siswa kurang mengenal bentuk kalimat, (b) siswa tidak memahami makna kata yang dibacanya, (c) terjadi perbedaan dialek siswa dengan pengucapan bahasa Indonesia yang baku, (d) siswa bingung meletakkan posisi kata pada saat membaca, (e) terjadi keragu-raguan dalam membaca. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas 1 SDN Asemraja 1 Jrengik Sampang, peneliti melihat adanya kesulitan yang ditemui dalam aspek membaca, ditandai dengan kebanyakan siswa masih cenderung mengeja kata-kata kemudian
4 disambung menjadi sebuah kalimat sederhana. Hal tersebut sangat mengganggu ketika siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru, sehingga seringkali guru masih membacakan soal terlebih dahulu. Pembelajaran membaca di kelas 1 SDN Asemraja 1 Jrengik Sampang selama ini masih menggunakan media pembelajaran yang konvensional. Pembelajaran hanya berpusat kepada guru, penggunaan media belajar sebagai alat bantu/sumber belajar juga masih sangat terbatas. Melihat permasalahan yang dihadapi siswa kelas 1 SDN Asemraja 1 Jrengik Sampang ini perlu dicari alternatif serta dibutuhkan solusi untuk mengatasinya. Upaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan media kartu kata untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi membaca lancar kalimat sederhana. Peneliti menggunakan media kartu kata untuk menarik perhatian dan minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Tim bina karya guru (dalam Misdar, 2012:5) mengatakan, Kartu kata adalah kartu yang berisi sebuah kata yang dapat menghasilkan sebuah kalimat. Di samping itu, Kartu kata adalah kata yang terdapat dalam kartu yang dapat disusun menjadi kalimat baru dengan beberapa kartu kata. Media kartu kata merupakan media yang menarik yang berbentuk kartu dan berisi kata-kata. Media kartu kata mempunyai kelebihan antara lain, anak mudah mengenal kalimat, kata-kata,suku kata, dan huruf. Dengan adanya media kartu kata dapat membantu siswa untuk belajar mengeja kata terlebih dahulu kemudian siswa dapat membacakan kata atau kalimat dengan lancar tanpa mengeja. Penelitian tindakan kelas tentang media kartu kata ini pernah dilakukan namun pada penelitian sebelumnya masalah yang diangkat tentang kemampuan
5 menulis yang dilakukan oleh Luluk Widiawati (2012) dengan judul Penggunaan Media Kartu Kata Bergambar untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa Kelas II SDN Girimoyo III Karang Ploso. Penelitian ini di latar belakangi oleh rendahnya keterampilan siswa dalam menulis. Kekurang mampuan siswa dalam menulis terutama berkaitan dengan kurangnya keterampilan siswa dalam menungkapkan isi dan gagasan. Selain itu, guru tidak mengguanaan media dalam proses pembelajaran sehinggan perlu adanya alternatif media yang tepat agar anak tertarik untuk belajar. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa nilai kognitif keterampilan menulis siwa dengan menggunakan media kartu kata bergambar menunjukkan peningkatan yang signifikan. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Membaca Lancar Kalimat Sederhana di Kelas 1 SDN Asemraja 1 Jrengik Sampang. 1.2 Fokus Masalah Penelitian ini memfokuskan pada permasalahan pokok dari latar belakang masalah, yang diantaranya adalah: 1. Rendahnya hasil belajar Bahasa Indonesia siswa pada materi membaca lancar kalimat sederhana. 2. Guru masih menggunakan metode ceramah dan tidak menggunakan media dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan kompetensi dasar membaca lancarvkalimat sederhana. 3. Siswa masih cenderung mengeja per-kata yang akan dibaca dan solusinya dengan menggunakan media kartu kata.
6 4. Penggunaan media kartu kata untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada meteri membaca lancar kalimat sederhana. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana di atas, maka rumusan masalah permasalahan yang diajukan adalah : a. Bagaimana penerapan pembelajaran dengan menggunakan media kartu kata untuk meningkatkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi membaca lancar kalimat sederhana di kelas I SDN Asemraja I Jrengik Sampang? b. Bagaimana peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia materi membaca lancar kalimat sederhana siswa kelas I SDN Asemraja I Jrengik Sampang dengan menggunakan media kartu kata? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan : a. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan media kartu kata dapat meningkatkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi membaca lancar kalimat sederhana di kelas I SDN Asemraja I Jrengik Sampang. b. Peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia materi membaca lancar kalimat sederhana di kelas I SDN Asemraja I Jrengik Sampang dengan menggunakan media kartu kata. 1.5 Manfaat Penelitian Setiap melakukan penelitian diharapkan dapat diperoleh manfaatnya, begitu juga dalam PTK ini. Adapun manfaat yang bisa diperoleh dalam penelitian ini adalah :
7 a. Bagi guru, kemampuan guru dalam memilih metode akan lebih tepat dan sesuai dengan kompetensi dasar yang diajarkan serta dapat menyajikan pembelajaran yang efektif sehingga mampu menciptakan suasana yang maksimal dalam pembelajaran di kelas. b. Bagi siswa, terlaksananya pembelajaran yang memberikan pengalaman bagi siswa, lebih termotivasi dalam belajar bahasa Indonesia khususnya aspek membaca. Siswa dapat meningkatkan kemampuan membaca dengan desain pembelajaran yang menyenangkan dan membangkitkan keaktifan. c. Bagi sekolah, menjadi bahan untuk memilih dan menerapkan media kartu kata sebagai upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran lainnya. 1.6 Batasan Istilah Untuk menghindari salah penafsiran pada kata yang digunakan dalam penelitian perlu dikumpulkan terhadap definisi sebagai berikut : 1. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Winasanjaya, 2008:7). 2. Media kartu kata adalah kartu yang berisi sebuah kata yang dapat menghasilkan sebuah kalimat (Misdar, 2012:5). 3. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Abdurrahman dalam Jihad, 2008: 14).