BAB I PENDAHULUAN. aspek-aspek kebahasaan, seperti aspek bunyi (phonology), aspek tata bahasa

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013

1. PENDAHULUAN. Kemampuan menggunakan bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunikasi secara lisan maupun dalam komunikasi secara tertulis. kesulitan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi peserta didik. Guru harus mampu menjadi wadah dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang memadai sehingga kita dapat memanfaatkannya dalam

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam dunia pendidikan, diajarkan mulai dari sekolah dasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam

I. PENDAHULUAN. penting dalam pendidikan, dan diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga tingkat

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan dirinya menuju masyarakat global adalah kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. mengidentifikasikan diri. Bahasa merupakan alat komunikasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran merupakan kegiatan integral antara pelajar dan guru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. agar para siswa terampil berbahasa, yaitu terampil mendengarkan (listening skill),

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak (listening

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

I. PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang keberadaannya kini sudah

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan dirinya menuju masyarakat global adalah kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain. Untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

BAB I PENDAHULUAN. dari segala penjuru dunia, tidak hanya informasi dalam negeri tapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah,

I. PENDAHULUAN. analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat

BAB I PENDAHULUAN. Usia anak-anak adalah salah satu periode yang tepat untuk belajar bahasa. Masa anakanak

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbahasa meliputi empat aspek dasar, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang bersifat konvensional dan arbitreir.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang profesional. Salah satu syarat untuk mencapainya adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking

BAB I PENDAHULUAN. perbendaharaan kata dalam bahasa Inggris. Penguasaan jumlah kosa kata yang memadai

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DISCUSSION TEXT BERDASARKAN KONSEP THE GENRE BASED APPROACH PADA SISWA KELAS XII IPA 3 SMA NEGERI 1 SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kosa kata dalam bahasa Inggris mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari bahasa Inggris tidak akan terlepas dari mempelajari 4

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempelajari bahasa Inggris sering diawali dengan mempelajari

: SMA NEGERI 1 MANADO

BAB I PENDAHULUAN. dan sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. sosial, emosional peserta didik juga merupakan penunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan siswa yang memiliki watak tangguh serta kompetitif.

I. PENDAHULUAN. mengungkapkan gagasan dan perasaan, dan memahami beragam nuansa makna.

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual. Karena sangat penting penggunaan dan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32).

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Besar. Proses pembelajaran yang dilakukan selama ini masih monoton dan

2015 PENERAPAN TEKNIK READING ALOUD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA TINGKAT DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Dalam Kamus Besar Bahasa. tepat bila antara penutur dan mitra tutur saling memahami.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya komunikasi dan interaksi global telah menempatkan bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipahami orang lain, seseorang perlu memiliki kosakata ( vocabulary ) dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan bahasa yang digunakan sehari-hari di negara

BAB I PENDAHULUAN. dan global. Maka, untuk meningkatkan mutu pendidikan pemerintah selalu

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi ini disebut dengan bahasa. Bahasa memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, pembelajaran mata kuliah bahasa Inggris diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Resti Handayani, 2013

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Pasal 33 Ayat 3 tentang Bahasa Pengantar, bahasa asing dapat

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dalam kehidupan manusia menduduki fungsi yang utama. sebagai alat komunikasi. Bahasa dapat meningkatkan potensi diri manusia

BAB I PENDAHULUAN. garis besar kegiatan belajar-mengajar dikatakan berhasil dan sukses dilihat dari

Peningkatan Kemampuan Berbicara (Speaking) Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMPN 3 Surakarta dengan Menggunakan Gambar ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan secara teratur, terus menerus, dan berkelanjutan. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat melepaskan diri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu (1) keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang mempunyai hubungan dengan proses berpikir serta keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar sebelum memasuki pendidikan lebih lanjut di SLTP.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan akhir pembelajaran Bahasa Inggris adalah kemampuan siswa menguasai aspek-aspek kebahasaan, seperti aspek bunyi (phonology), aspek tata bahasa (grammar), aspek kosa kata (vocabulary) dan diaplikasikan ke dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing). Kesemua kemampuan ini disebut kemampuan berbahasa (proficiency). Dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah, prestasi belajar Bahasa Inggris saat ini, masih dilihat melalui kemampuan siswa menjawab pertanyaan guru dalam ujian, baik berupa ujian tengah semester, ujian semester, maupun ujian akhir. Sehingga gambaran kemampuan siswa sebenarnya belum dapat terungkap. Sebagai ilustrasi dapat kita lihat dari beberapa tabel hasil belajar siswa SMAN 1 Gedongtataan Pesawaran sebagai berikut ini : Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Ujian Akhir Nasional Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMA Negeri 1 Gedongtataan Pesawaran No Tahun Pelajaran Nilai Rata-rata Ujian Akhir Nasional 1 2006/2007 5,89 2 2007/2008 6,23 3 2008/2009 6,41 Sumber: data olahan dokumentasi SMAN 1 Gedongtataan

2 Tabel di atas menggambarkan bahwa nilai rata-rata ujian siswa SMA Negeri 1 Gedongtataan mengalami peningkatan pada tiga tahun terakhir, akan tetapi masih belum terlalu tinggi dibandingkan dengan rata-rata kelas di sekolah lain. Terlebih dengan rencana SMA Negeri 1 Gedongtataan untuk menjadi sekolah bertaraf internasional (PRSBI). Adanya program kelas unggulan berstandar nasional/internasional di SMA Negeri I Gedongtataan menuntut kerja keras semua unsur di sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru, siswa, maupun tenaga penunjang lainnya. Sebagai konsekuensi dari adanya kelas berstandar nasional tersebut adalah tuntutan prestasi bagi siswa. Mata pelajaran Bahasa Inggris adalah salah satu mata pelajaran terpenting untuk menunjang keberhasilan kelas berstandar internasional tersebut. Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris siswa, seperti diketahui ada tiga aspek kebahasaan yang harus dikuasai siswa, yaitu aspek bunyi bahasa dan sistem penulisan (pronunciation/orthography), aspek tata bahasa (grammar and structure) dan aspek kosakata (vocabulary). Ketiga aspek ini terakomodasi pada empat keterampilan berbahasa (language skills), yaitu keterampilan menyimak (listening skill), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan membaca (reading skill), dan keterampilan menulis (writing skill). Berbagai upaya telah dilakukan pihak sekolah untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan siswa menguasai Bahasan Inggris. Gambaran hasil pembelajaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

3 Tabel 1.2 Sebaran nilai Hasil Uji Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris siswa kelas X SMA Negeri 1 Gedongtataan Pesawaran Interval Kelas Xa Xb Xc Xd Xe Xf % % % % % % 75-85 8 25,0 10 30,2 9 28,1 3 9,3 2 6,2 3 9,3 65-74 6 19,8 3 10,3 6 19,8 7 21,9 6 19,8 8 23,0 55-64 8 25,0 8 25,0 5 15,7 8 25,0 9 28,1 7 21,9 45-54 10 30,2 11 34,5 12 37,4 14 42,8 15 45,9 14 42,8 32 100 32 100 32 100 32 100 32 100 32 100 Catatan: nilai 65-85 adalah nilai di atas KKM Nilai 45-64 adalah nilai di bawah KKM Tabel tersebut terlihat bahwa ke enam kelas siswa SMAN 1 Gedongtataan kemampuan berbicara dalam berbahasa Inggris masih rendah. Hal ini disebabkan karena dalam penyusunan rencana pembelajaraan, guru masih menekankan kepada kemapuan siswa memahami teks seperti teks naratif, reccount, deskriptif dan anecdote. Hal ini tergambar dalam silabus bahasa Inggris SMA kelas X semester 2 dengan kompetensi dasar mengungkapkan makna dalam percakapan interpersonal (bersosialiasasi) resmi dan tak resmi secara akurat, lancar dan berirama dalam ragam bahasa lisan, sederhana yang melibatkan tindak tutur. Begitu juga dalam merancang materi percakapan guru terpaku memberikan pola percakapan dengan menggunakan contoh-contoh percakapan baik yang berbentuk percakapan asli maupun pembicaraan yang direkayasa. Dalam

4 pelaksanaannya siswa diminta melakukan percakapan dengan menirukan polapola yang ada dan biasanya dilakukan di depan kelas. Hal tersebut berdampak pada kemampuan siswa berkomunikasi secara lisan harus terpaku pada pola yang diajarkan, masih kurang tersentuh dalam perencanaannya. Sehingga meskipun siswa mampu memahami teks, mereka cenderung kurang mampu mengemukakan pemikirannya secara lisan. Sedangkan tujuan pembelajaran Bahasa adalah mengarahkan siswa mampu menguasai kaidah kebahasaan serta mampu menggunakannya untuk kegiatan berkomunikasi. Atas dasar hal tersebut diperlukan berbagai upaya yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa Bahasa Inggris siswa dengan memanfaatkan teknik dan metode yang dapat mendorong siswa mau berbicara Bahasa Inggris. Salah satu teknik tersebut adalah Teknik 4 / 3 / 2 yang menurut penelitian Zhou ( 2006:19) teknik ini tidak saja mampu meningkatkan kelancaran siswa di Cina dalam berbicara bahasa Inggris tetapi juga meningkatkan ketepatan sekaligus mendorong siswa mau menggunakan Bahasa Inggris tanpa merasa takut atau khawatir berbuat kesalahan. Teknik 4/3/2 dirancang oleh Maurice (1983) untuk memperbaiki kelancaran berbahasa secara lisan. Teknik ini memiliki makna pengulangan isi pembicaraan oleh pembicara kepada pendengar yang berbeda dengan cara mengulangi waktu bicara setiap menit. Ciri-ciri teknik ini adalah memiliki pembicara dan isi pembicaraan yang sama, pendengar yang berbeda dan pengurangan waktu bicara (Zhang 2002 420). Dalam pelaksanaannya teknik ini dapat berubah

5 menjadi 3/2/1 apabila kemampuan siswa yang menggunakannya masih sangat terbatas seperti yang dipraktekkan oleh Zang. Dalam pelaksanaannya teknik 4/3/2 memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan ide dan pemikirannya kepada lawan bicara selama empat menit, tiga menit dan dua menit dengan topik yang sama tetapi lawan berbicara berbeda. Pemberian kesempatan berbicara dalam tiga waktu yang berbeda ini memungkinkan siswa memperlancarkan apa yang akan disampaikan tanpa harus mengalami ketakutan melakukan kesalahan. Di beberapa negara teknik ini berhasil membantu siswa memperlancar kemampuan berbicaranya. Apakah teknik ini juga efektif untuk pembelajaran bahasa Inggris di SMA Negeri 1 Gedongtataan adalah hal yang akan dijawab dalam penelitian ini. Disamping itu, penelitian ini juga akan mengkaji sejauh mana teknik ini dapat meningkatkan motivasi siswa untuk mau berbahasa Inggris secara lisan serta bagaimana suasana pembelajaran pada saat pelaksanaan teknik tersebut di kelas. 1.2 Identifikasi Masalah Beberapa masalah dalam pembelajaran Bahasa Inggris, utamanya dalam pembelajaran berbicara di SMA Negeri Gedongtataan adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Inggris di SMA Negeri Gedongtataan belum menitikberatkan kepada kemampuan berkomunikasi tetapi lebih menekankan kepada pemahaman teks tertulis. 2. Siswa tidak terbiasa menggunakan Bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari, sehingga keterampilan berbicara siswa sangat rendah.

6 3. Rendahnya kemampuan berbicara Bahasa Inggris siswa terbukti dari rendahnya nilai Mata Pelajaran Bahasa Inggris pada siswa kelas X SMA Negeri Gedongtataan. 4. Guru dalam pembelajaran Bahasa Inggris lebih banyak menggunakan Bahasa Indonesia sebagai pengantar sehingga siswa kurang memperoleh kesempatan untuk mendengar dan berbicara bahasa Inggris. 5. Pembelajaran masih dilakukan secara konvensional dan menggunakan teknik yang monoton atau teacher-centered. 6. Pembelajaran masih dilakukan secara teori tidak praktek secara langsung. 7. Guru masih lebih menitik beratkan pembelajaran Bahasa Inggris kepada aspek kebahasaan seperti grammar, vocabulary, generic structure dan reading daripada kesempatan menggunakan Bahasa Inggris secara komunikatif. 8. Belum ada evaluasi pembelajaran berbicara bahasa Inggris di lingkungan sekolah yang menggunakan teknik 4/3/2. 1.3 Batasan Masalah Dari beberapa latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi pada: 1. Perencanaan pembelajaran berbicara Bahasa Inggris menggunakan teknik 4/3/2. 2. Pelaksanaan proses pelaksanaan pembelajaran berbicara Bahasa Inggris menggunakan teknik 4/3/2

7 3. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran berbicara Bahasa Ingris yang menggunakan prinsip pelaksanaan teknik 4/3/2. 4. Kemampuan berbicara Bahasa Inggris siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris. 1.4 Perumusan Masalah Berdasarkan latar Belakang Masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan teknik 4/3/2 sebagai berikut: 1. Bagaimana desain pembelajaran berbicara Bahasa Inggris dengan menggunakan Teknik 4/3/2 di SMA Negeri I Gedongtataan Pesawaran Lampung 2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran berbicara bahasa Inggris dengan menggunakan Teknik 4/3/2 di SMA Negeri 1 Gedongtataan 3. Bagaimanakah sistem evaluasi pembelajaran berbicara Bahasa Inggris dengan menggunakan Teknik 4/3/2. 4. Bagaimanakah peningkatan keterampilan berbicara Bahasa Inggris Siswa dengan menggunakan Teknik 4/3 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah maka tujuan penelitian adalah memperbaiki proses pembelajaran dengan cara

8 1. Mendesain pembelajaran berbicara Bahasa Inggris dalam bentuk RPP yang tepat dengan menggunakan Teknik 4/3/2 di SMA Negeri I Gedongtataan Pesawaran Lampung. 2. Mendeskripsikan pembelajaran berbicara bahasa Inggris dengan tepat menggunakan Teknik 4/3/2 di SMA Negeri 1 Gedongtataan. 3. Mendeskripsikansistem evaluasi pembelajaran berbicara Bahasa Inggris yang tepat dengan menggunakan Teknik 4/3/2. 4. Mendeskripsikan peningkatan keterampilan berbicara Bahasa Inggris Siswa dengan menggunakan Teknik 4/3/2. 1.6 Manfaat Penelitian.1 Manfaat Teoritis Manfaat penelitian ini secara teoritis untuk mengembangkan konsep-konsep pembelajaran dalam teknologi pendidikan khususnya kawasan pengelolaan dan perancangan pembelajaran. a. Bagi siswa dan guru Hasil penelitian ini diharapkan dapatbermanfaat bagi siswa dan guru di SMA Negeri 1 Gedongtataan Pesawaran sebagai tambahan pengetahuan mengenai teori keterampilan berbicara dalam Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing terpenting di Indonesia. b. Bagi Lembaga Sekolah Hasl Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam menetapkan kebijakan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa dan memperbaiki proses belajar mengajar Bahasa Inggris di sekolah.

9 1.6.2 Manfaat Praktis a. Bagi Guru dan siswa Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar keterampilan berbicara Bahasa Inggris bagi siswa di SMA Negeri 1 Gedongtataan Pesawaran. Sedangkan bagi guru dapat menjadi bahan untuk penyusunan bahan ajar yang memotivasi dan meningkatkan prestasi siswa dalam belajar Bahasa Inggris. b. Bagi lembaga sekolah Hasil penelitian ini diharapkan sebagai saranauntuk meningkatkan kompetensi guru serta menjadikan sikap yang positif dalam pembelajaran dan siswa termotivasi dalam menggunakan Bahasa Inggris dalam berkomunikasi sehari-hari dalam konteks dan suasana tertentu sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dan prestasi pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah. Sehingga sekolah dapat meyediakan sarana dan prasarana serta situasi yang kondusif untuk pencapaian kompetensi tersebut.