PENDAHULUAN. telah ditanam di Jepang, India dan China sejak dulu. Ratusan varietas telah

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kontradiktif dengan luasnya lahan potensial untuk pertanaman kedelai. Indonesia

PENDAHULUAN. Latar Belakang. penduduk Indonesia. Meskipun sebagai bahan makanan pokok padi dapat

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. ternyata dari tahun ke tahun kemampuannya tidak sama. Rata-rata

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditi pangan utama

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan

PENDAHULUAN. kedelai dan berbagai bentuk makanan ringan (Damardjati dkk, 2005). Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam (Katalog BPS,

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merril) merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine Max [L.] Merrill) merupakan tanaman pangan yang memiliki

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Indonesia, sedangkan sisanya masih menkonsumsi jagung dan sagu. Usahatani

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max L. Merrill) merupakan tanaman pangan yang sangat

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. protein yang mencapai 35-38% (hampir setara protein susu sapi). Selain

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merril) merupakan salah satu komoditas penting dalam

PENGARUH KADAR GARAM NaCl TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) GENERASI KEDUA (M 2 ) HASIL RADIASI SINAR GAMMA

I. PENDAHULUAN. padi karena banyak dibutuhkan untuk bahan pangan, pakan ternak, dan industri.

FK = σ 2 g= KK =6.25 σ 2 P= 0.16 KVG= 5.79 Keterangan: * : nyata KVP= 8.53 tn : tidak nyata h= Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merill) merupakan salah satu tanaman pangan penting

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara, Medan, dengan ketinggian tempat

I. PENDAHULUAN. Produksi kedelai di Indonesia pada tahun 2009 mencapai ton. Namun,

I. PENDAHULUAN. Kedelai ( Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu tanaman penghasil

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman sumber protein

EVALUASI TOLERANSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) GENERASI M3 HASIL RADIASI SINAR GAMMA TERHADAP SALINITAS

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan sesuatu hal yang sangat vital bagi kehidupan manusia.

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Lahan Kering Masam

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. Tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril) merupakan salah satu tanaman pangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia tinggi, akan tetapi produksinya sangat rendah (Badan Pusat Statistik,

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

LAMPIRAN. A. Penanaman (Trapping) Kedelai Pada Tanah Gambut. Pengambilan sampel tanah gambut. Penanaman Kedelai. Pemanenan kedelai

I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan sumber protein penting di Indonesia. Kesadaran masyarakat

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max L. Merrill) merupakan tanaman pangan yang sangat dibutuhkan

PEMANFAATAN RADIASI SINAR GAMMA (Co-60) UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN KETAHANAN TANAMAN KEDELAI TERHADAP PENYAKIT PUSTUL DAUN

EVALUASI KARAKTER TANAMAN KEDELAI HASIL RADIASI SINAR GAMMA PADA GENERASI M 2

KERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIF TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) HASIL IRADIASI SINAR GAMMA PADA GENERASI M2 SKRIPSI OLEH :

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses mempengaruhi peserta didik agar dapat. menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya serta

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

PERUBAHAN KUALITAS BENIH EDAMAME (Glycine max L. merril) AKIBAT IRADIASI SINAR GAMMA Co 60 KARYA ILMIAH TERTULIS (SKRIPSI)

PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) VARIETAS BALURAN AKIBAT IRRADIASI SINAR GAMMA ( 60 Co) DAN KONDISI CEKAMAN LENGAS

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merill) merupakan salah satu komoditas pangan utama

BAB I. PENDAHULUAN. mempunyai nilai gizi cukup tinggi (Simatupang et al., 2005). Di antara jenis

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan substansi pokok dalam kehidupan manusia sehingga

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan dan sumber protein

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kedelai (Glycine max L.) merupakan salah satu tanaman yang banyak

I. PENDAHULUAN. merupakan sumber protein nabati yang relatif murah. Biji kedelai kaya protein dan lemak

PEMANFAATAN RADIASI SINAR GAMMA (Co-60) UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN KETAHANAN TANAMAN KEDELAI TERHADAP PENYAKIT PUSTUL DAUN

227. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

I. PENDAHULUAN. Adalah penting bagi Indonesia untuk dapat mewujudkan ketahanan pangan

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Varietas Tidar Berdasarkan Dosis Pupuk Organik Padat

PENGARUH PUPUK FOSFOR DAN KALSIUM TERHADAP KUALITAS BENIH KEDELAI SETELAH MASA SIMPAN

I. PENDAHULUAN. Kedelai termasuk salah satu komoditas yang dibutuhkan, karena protein yang

2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Percobaan

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK DAN PUPUK PELENGKAP PLANT CATALYST TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.

I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan salah satu komoditas pertanian yang banyak menjadi

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai sumber utama protein nabati. Kontribusi kedelai sangat

KARAKTER MORFOLOGIS, PRODUKSI, DAN KANDUNGAN LEMAK KEDELAI (Glycine Max L.Merrill) HASIL RADIASI SINAR GAMMA PADA GENERASI M6 SKRIPSI OLEH :

Disetujui Oleh: Komisi Pembimbing NIP NIP Mengetahui : Ketua Program Studi Agroekoteknologi

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 32 meter di atas permukaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L]. Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan

UJI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) HIBRIDA PADA TINGKAT POPULASI TANAMAN YANG BERBEDA. Oleh. Fetrie Bestiarini Effendi A

PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan komoditas pangan penghasil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kedelai (Glycine max L. Merrill) adalah komoditas yang

I. PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu dari enam komoditas

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. pangan yang berasal dari biji, contohnya yaitu padi. Dalam Al-Qur'an telah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung di Indonesia (Zea mays L.) merupakan komoditas tanaman

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

SELEKSI MASSA KEDELAI (Glycine max L. Merrill) HASIL RADIASI SINAR GAMMA PADA GENERASI M 4

1. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan sejak 2500

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PENYIMPANAN KONSORSIUM PGPR HASIL ISOLASI TUMBUHAN PANTAI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI DI LAHAN PASIR PANTAI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan seperti tempe, tahu, tauco, kecap dan lain-lain (Ginting, dkk., 2009).

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan

Lampiran 1 Pengaruh perlakuan terhadap pertambahan tinggi tanaman kedelai dan nilai AUHPGC

PENDAHULUAN. penting di Indonesia. Kandungan protein kedelai sangat tinggi, sekitar 35%-40%

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

PENDAHULUAN. manusia tidak bisa mempertahankan eksistensinya atau hidupnya. Masalah

Lampiran 1 : Deskripsi Varietas Kedelai

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pokok bagi sebagian besar rakyat di Indonesia. Keberadaan padi sulit untuk

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

EVALUASI KERAGAMAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) MUTAN ARGOMULYO PADA GENERASI M 4 MELALUI SELEKSI CEKAMAN KEMASAMAN SKRIPSI OLEH :

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kedelai merupakan komoditas tanaman menjadi sumber protein nabati dan

Transkripsi:

PENDAHULUAN Latar Belakang Kedelai (Glycine soya/ Glycine max L.) berasal dari Asia Tenggara dan telah ditanam di Jepang, India dan China sejak dulu. Ratusan varietas telah ditanam di negara tersebut dan kedelai merupakan makanan pokok kedua yang merupakan tanaman pangan, terutama di negara China dan Jepang. Kedelai pertama kali masuk ke negara Amerika pada tahun 1804 tetapi diperlukan waktu ratusan tahun untuk dijadikan bahan pangan. Kedelai ditanam di negara bagian Barat dan Selatan sebagai bahan makanan maupun sebagai makanan ternak (Thompson dan William, 1983). Dilihat dari segi pangan dan gizi, kedelai merupakan sumber protein yang paling murah di dunia, disamping menghasilkan minyak dengan mutu yang baik. Berbagai varietas kedelai yang ada di Indonesia mempunyai kadar protein 30.53-44 %sedangkan kadar lemaknya 7.5-20.9 % (Koswara, 1992). Berdasarkan Badan Pusat Statistik Indonesia (2009) produksi kedelai Tahun 2009 di Indonesia naik 31% dari tahun 2008 dengan luas areal tanam 600 ribu hektar. Namun demikian kenaikan itu belum separuh memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga pada saat ini Indonesia masih mengimpor sekitar 1 juta ton. Untuk menambah kebutuhan itu, pemerintah Indonesia menargetkan sasaran produksi kedelai di Indonesia pada tahun 2009 ditetapkan sebesar 1.5 juta ton dengan luas tanam sekitar 1.050.000 Ha, luas panen 997.500 Ha dan produktivitas rata-rata 15.04 Kuintal/Ha.

Dikemukakan, relatif rendahnya produksi kedelai nasional beberapa tahun terakhir ini antara lain disebabkan kurangnya minat petani melakukan budidaya kedelai karena rendahnya produktivitas yang diperoleh dibanding dengan menanam komoditas lain. Selain itu belum optimalnya petani melakukan budidaya kedelai sehingga produksi di tingkat petani hanya mencapai sekitar 1,3 ton/ha, sedangkan potensi produksi dari varietas unggul yang dimiliki Indonesia saat ini dapat mencapai 2,0 sampai 2,5 ton/ha. Varietas unggul merupakan faktor utama yang menentukan tingginya produksi yang diperoleh bila persyaratan lain dipenuhi. Varietas unggul dapat diperoleh melalui pemuliaan tanaman. Suatu varietas unggul tidak selamanya akan menunjukkan keunggulannya tetapi makin lama produksi akan menurun tergantung pada komposisi genetiknya. Untuk mendapatkan suatu varietas unggul diperlukan waktu yang lama (Mangoendidjojo, 2003). Teknik mutasi dalam bidang pemuliaan tanaman dapat meningkatkan keragaman genetik tanaman sehingga memungkinkan pemulia melakukan seleksi karakter tanaman sesuai dengan tujuan perlakuan bahan mutagen tertentu terhadap organ reproduksi tanaman seperti biji, stek batang, serbuk sari, akar rhizome, kultur jaringan dan sebagainya (Badan Tenaga Atom Nasional, 2006). Pada generasi M 1, tanaman kedelai setelah diradiasi sinar gamma dengan dosis 10 krad, 20 krad, 30 krad dan kontrol pada varietas Anjasmoro terjadi penurunan tinggi tanaman. Penurunan tinggi tanaman berbanding terbalik dengan dosis radiasi yang diberikan (10 krad= 50.62, 20 krad = 40.95 cm dan terendah pada 30 krad = 39.62 cm. Kemampuan benih kedelai berkecambah semakin menurun dengan meningkatnya dosis radiasi, pada perlakuan kontrol daya

kecambah mencapai 72.22 %, sedangkan pada perlakuan sinar gamma 30 krad daya kecambah menurun menjadi 38.89%. Radiasi gamma ternyata menekan pertumbuhan vegetatif tanaman kedelai yang ditandai dengan nilai rataan parameter tinggi tanaman, jumlah cabang pada batang utama, jumlah buku produktif per tanaman, jumlah buku per tanaman yang lebih rendah dibandingkan dengan tanpa radiasi. Semakin tinggi dosis radiasi gamma semakin rendah nilai rataan parameter vegetatif, Varietas berbeda nyata pada parameter waktu berkecambah 3.67 hari, tinggi tanaman pada 3 MST, 4 MST dan 5 MST. Umur berbunga tercepat pada varietas Anjasmoro 31.71 hari. Jumlah buku produktif per tanaman 31.13 buku dan bobot 100 biji 14.28 g (Idris, 2010). Penurunan pertumbuhan dan produksi dengan semakin meningkatnya dosis radiasi diduga berkaitan erat dengan gangguan fisiologis tanaman. Kerusakan fisiologis hanya terjadi pada generasi M 1 saja sedangkan pada generasi M 2 dan selanjutnya terjadi mutasi kromosom. Keberhasilan dalam pengidentifikasian mutan pada populasi M 2 dan M 3 bergantung kepada tingkat kemudahan pendeteksiannya. Teknik dengan penerapan tekanan seleksi yang berat, seperti perlakuan populasi yang bersegregasi terhadap patogen atau hama tertentu atau penyingkiran secara mekanis biji-biji kelas rendah merupakan praktek umum dilakukan program pemuliaan tanaman (Nasir, 2002). Menurut hasil penelitian Dudi (2007) hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas memiliki perbedaan yang nyata terhadap tinggi tanaman, umur berbunga, umur mulai panen, luas daun, jumlah polong per tanaman, jumlah biji per polong per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji per plot dan panjang akar.

Salinitas berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman mulai berbunga, umur mulai panen, luas daun, jumlah polong per tanaman, jumlah biji per polong per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 1000 biji per plot dan panjang akar. Interaksi antara varietas dan salinitas memiliki pengaruh yang nyata terhadap luas daun. Tanah bergaram adalah tanah yang bermuatan garam terlarut. Tanah bergaram membatasi jenis tumbuhan yang dapat tumbuh diatasnya. Dalam hutan hujan basah di dekat laut kadar yang tidak meracun tidak sering terjadi dalam tanah karena konsituen terlarutnya terbawa air sampai ke muka air di bawah daerah perakaran. Tetapi dalam keadaan yang lain, laju penguapan yang tinggi menyebabkan kadar garam yang tinggi pula dan menyebabkan tanah tidak produktif (Ewuise, 1990). Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pengujian tanaman kedelai varietas Anjasmoro pada generasi M 2 dengan perlakuan garam NaCl. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui respon tanaman kedelai Anjasmoro generasi M 2 hasil radiasi sinar gamma terhadap kadar garam Hipotesis Penelitian 1. Ada pengaruh dosis radiasi sinar gamma yang diberikan pada kedelai varietas Anjasmoro terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai generasi kedua (M 2 ) 2. Ada pengaruh berbagai tingkat kadar garam yang berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai varietas Anjasmoro generasi M 2

3. Ada perbedaan pertumbuhan dan produksi kedelai varietas Anjasmoro generasi kedua (M 2 ) hasil radiasi sinar gamma pada tingkat salinitas yang berbeda Kegunaan Penelitian Sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian,, Medan dan sebagai bahan informasi bagi pihak yang memerlukan.