NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGARUH VOLTASE TERHADAP KETEBALAN DAN KILAP PADA PROSES PELAPISAN TEMBAGA PADA MATERIAL BAJA KARBON SEDANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PROSENTASE KARBON PADA BAJA KARBON PROSES ELECTROPLATING TEMBAGA

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

HARDIAN ANDRI PRATAMA NIM : D

BAB I PENDAHULUAN. material lainnya yang dipergunakan sehari-hari memerlukan proses. penyelesaian akhir sebelum digunakan. Proses ini disebut dengan

BAB I PANDAHULUAN. Berbagai industri barang perhiasan, kerajinan, komponen sepeda. merupakan pelapisan logam pada benda padat yang mempunyai

ANALISIS PENGARUH WAKTU PENAHANAN CELUP TERHADAP KETEBALAN PERMUKAAN DAN KILAP PADA PROSES ELEKTROPLATING BAJA KARBON TINGGI

STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI RAPAT ARUS

PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA PROSES ELEKTROPLATING PLAT BAJA KARBON RENDAH

PENGARUH VARIASI WAKTU CELUP 4, 6 DAN 8 DETIK TERHADAP TEBAL LAPISAN DAN KEKASARAN TEMBAGA PADA PELAT BAJA KARBON SEDANG DENGAN PROSES ELEKTROPLATING

PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA PROSES ELEKTROPLATING PLAT BAJA KARBON RENDAH

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating. dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing).

STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI WAKTU PENAHAN CELUP TERHADAP KETEBALAN LAPISAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SUHU LARUTAN ELEKTROLIT DAN WAKTU PELAPISAN TEMBAGA PADA PLAT BAJA LUNAK TERHADAP NILAI KETEBALAN ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas,

BAB I PENDAHULUAN. Melihat kerugian yang terjadi yang akan ditimbulkan oleh korosi. ini maka berbagai usaha dilakukan untuk dapat mencegah korosi

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Momentum, Vol. 13, No. 2, Oktober 2017, Hal ISSN

STUDI PELAPISAN KROM PADA BAJA KARBON DENGAN VARIASI WAKTU PENCELUPAN 10, 20, 30, 40, 50 MENIT DAN TEGANGAN 9 VOLT DENGAN ARUS 5 AMPERE

ANALISIS PENGARUH WAKTU PENAHANAN CELUP TERHADAP KETEBALAN PERMUKAAN DAN KILAP PADA PROSES ELEKTROPLATING BAJA KARBON TINGGI

PENGARUH VARIASI RAPAT ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ELEKTROPLATING SENG PADA BAJA KARBON RENDAH. Nizam Effendi *)

TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI WAKTU CELUP TEMBAGA PROSES ELEKTROPLATING TEMBAGA, NIKEL DAN KROM TERHADAP CACAT VIBROUS PADA ALUMUNIUM 1100

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KETAHANAN KOROSI BAJA JIS S45C HASIL ELECTROPLATING NIKEL PADA APLIKASI MATERIAL CRYOGENIC

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK INDUSTRI KECIL PERALATAN RUMAH TANGGA DENGAN PELAPISAN LOGAM

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN DAN WAKTU PELAPISAN NIKEL PADA ALUMINIUM TERHADAP KEKERASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Rapat Arus Terhadap Ketebalan Dan Struktur Kristal Lapisan Nikel pada Tembaga

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir Ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

PENGARUH ph LARUTAN ELEKTROLIT TERHADAP TEBAL LAPISAN ELEKTROPLATING NIKEL PADA BAJA ST 37. Abstrak

W, 2016 PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH KOROSI DAN PELAPISAN LOGAM

I. PENDAHULUAN. Teknologi pelapisan logam dewasa ini banyak dikembangkan, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena logam mempunyai kelebihan dari usur-unsur yang. mempunyai sifat-sifat khusus seprti ulet, dapat menghantarkan panas

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik.

PENGARUH VARIASI WAKTU ANODIZING TERHADAP STRUKTUR PERMUKAAN, KETEBALAN LAPISAN OKSIDA DAN KEKERASAN ALUMINIUM 1XXX. Sulaksono Cahyo Prabowo

PENGARUH VARIASI TEGANGAN DAN WAKTU PELAPISAN TERHADAP KEKILAPAN, KEKERASAN DAN KEKASARAN PERMUKAAN ALUMINIUM

Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

TUGAS AKHIR PENGARUH ELEKTROPLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM PADUAN

KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK HASIL ELEKTROPLATING NIKEL KARBONAT (NiCO 3 ) PADA TEMBAGA (Cu)

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

STUDI KARAKTERISTIK ELEKTROPLATING KUNINGAN (Cu-Zn) PADA BAJA CARBON RENDAH (FeC) SA 516 DENGAN VARIABEL WAKTU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimental nyata (true experimental research). Dalam hal ini

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISA PENGARUH SOLUTION TREATMENT PADA MATERIAL ALUMUNIUM TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

I. Tujuan. Dasar Teori

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X. PENGARUH PELAPISAN NIKEL (Ni) TERHADAP LAJU KOROSI PADA IMPELLER POMPA

PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL

PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL

PENGARUH SUHU DAN WAKTU PELAPISAN TEMBAGA-NIKEL PADA BAJA KARBON RENDAH SECARA ELEKTROPLATING TERHADAP NILAI KETEBALAN DAN KEKASARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KONSENTRASI NIKEL DAN KLORIDA TERHADAP PROSES ELEKTROPLATING NIKEL

LAPORAN PENGAMATAN PENYEPUHAN LOGAM

VARIASI RAPAT ARUS DALAM PROSES PELAPISAN KHROMIUM KERAS PADA CINCIN TORAK. Yusep Sukrawan 1

Pengaruh Parameter Proses Pelapisan Nikel Terhadap Ketebalan Lapisan

PENGARUH KUAT ARUS DAN WAKTU TERHADAP HASIL PEWARNAAN DAN MASSA ALUMINIUM PADA PROSES ANODIZING DENGAN ELEKTROLIT H 2 SO 4 15%

ANALISIS TEGANGAN DAN WAKTU PADA PROSES ELECTROPLATING NIKEL - KROM TERHADAP TEBAL LAPISAN

TUGAS AKHIR KARAKTERISASI PERMUKAAN MULTILAPIS KROM DAN TEMBAGA PADA BAJA KARBON HASIL PROSES ELECTROPLATING

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

PENGARUH INSTALASI DAN VARIASI WAKTU PELAPISAN NIKEL TERHADAP KETEBALAN LAPISAN NIKEL PADA BAJA KARBON MENENGAH

INFO-TEKNIK Volume 8 No.1 JULI 2007(19-28) UJI KETEBALAN DAN KEKERASAN LAPISAN CHROM KERAS PLAT BAJA ST 37

PENGARUH VARIASI WAKTU PROSES PELAPISAN NIKEL KROM DAN KROM TERHADAP SIFAT FISIS MATERIAL BAJA

Pengaruh Jarak Anoda-Katoda dan Durasi Pelapisan Terhadap Laju Korosi pada Hasil Electroplating Hard Chrome

PENELITIAN. Penerapan Metode Elektroplating Pada Proses Pelapisan Besi Dengan Nikel. Disusun Oleh : ELIZABETH DIANITA IRIANI

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

ANALISA PENGARUH TEGANGAN DAN SUHU ELEKTROLIT PADA KUALITAS PEWARNAAN KOMPOSIT AL 6061 ABU BATUBARA

Pengaruh Kuat Arus Terhadap Ketebalan Lapisan Dan Laju Korosi (Mpy) Hasil Elektroplating Baja Karbon Rendah Dengan Pelapis Nikel

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH WAKTU PADA ELEKTROPLATING KROM DEKORATIF DENGAN LOGAM BASIS TEMBAGA TERHADAP LAJU KOROSI

PENGARUH WAKTU PENCELUPAN DAN TEMPERATUR PROSES ELEKTROPLATING TERHADAP KETEBALAN DAN KEKERASAN PERMUKAAN BAJA ST 42

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN, NILAI KEKERASAN, DAN LAJU KOROSI PADA PROSES ANODIZING

Elektrokimia. Sel Volta

PENGARUH LAJU KOROSI PELAT BAJA LUNAK PADA LINGKUNGAN AIR LAUT TERHADAP PERUBAHAN BERAT.

PENGARUH RAPAT ARUS DAN WAKTU PELAPISAN PADA PROSES ELECTROPLATING TERHADAP KETEBALAN LAPISAN KROM

ANALISA PERBANDINGAN PELAPISAN GALVANIS ELEKTROPLATING DENGAN HOT DIP GALVANIZING TERHADAP KETAHANAN KOROSI DAN KEKERASAN PADA BAJA

KIMIA FISIKA (Kode : F-06)

BAB I PENDAHULUAN. permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga. Melimpahnya aluminium

Pengaruh konsentrasi larutan dan kuat arus terhadap ketebalan pada proses pelapisan nikel untuk baja karbon rendah

STUDI EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH VARIASI RAPAT ARUS PADA HARD CHROME ELECTROPLATING TERHADAP KARAKTERISTIK PERMUKAAN BAJA KARBON RENDAH

LAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS

ANALISA STRUKTUR MIKRO LAPISAN KROM DAN NIKEL PADA BAHAN DASAR KUNINGAN

BAB. 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorium, yaitu

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Variasi Waktu dan Tebal Plat Pada Las Titik terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Sambungan Las Baja Karbon Rendah

PENGARUH WAKTU DAN LUAS PERMUKAAN TERHADAP KETEBALAN PRODUK PADA ELEKTROPLATING ACID ZINC

II. TINJAUAN PUSTAKA. terbentuk dari larutan logam dan kompon iron carbide. Kandungan karbon

Transkripsi:

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGARUH VOLTASE TERHADAP KETEBALAN DAN KILAP PADA PROSES PELAPISAN TEMBAGA PADA MATERIAL BAJA KARBON SEDANG Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat - Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjan Teknik (S1) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : PUTUT INDARTO D 200 07 0015 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PENGARUH VOLTASE TERHADAP KETEBALAN DAN KILAP PADA PROSES PELAPISAN TEMBAGA PADA MATERIAL BAJA KARBON SEDANG Putut Indarto, Masyrukan, Agus Yulianto Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartosuro Email : Phe.Indarto@gmail.com Abstraksi Electroplating adalah proses pelapisan suatu logam dengan logam lain dengan bantuan arus listrik di dalam suatu larutan elektrolit secara elektrokimia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi tegangan proses electroplating terhadap ketebalan dan kilap pada baja karbon sedang dengan pelapisan tembaga. Dalam kegiatan ini menggunakan baja karbon sedang dengan dimensi 4 cm x 4,5 cm dengan ketebalan 1,5 cm sebanyak 3 spesimen, variasi tegangan 5 volt, 7 volt, 9 volt yang akan dilapisi tembaga menggunakan metode electroplating dengan waktu celup 12 detik. Selanjutnya dilakukan pengujian ketebalan dengan coating gauge Uji kilap dengan glossmeter. Hasil pengujian ini menunjukan bahwa pada spesimen 1 pelapisan tembaga dengan tegangan 5 volt mempunyai ketebalan 0,60 µm, untuk spesimen 2 pelapisan tembaga tegangan 7 volt mempunyai ketebalan 1,00 µm dan untuk spesimen 3 pelapisan tembaga tegangan 9 volt mempunyai ketebalan 1,42 µm. Sedangkan hasil pengujian kilap Pada tegangan 5 volt mempunyai kilap sebesar 110,1 GU. Pada tegangan 7 volt sebesar 158,9 GU Dan tegangan 9 volt sebesar 160,8 GU. Kata Kunci : Voltase, Ketebalan, Kilap, Baja Karbon Sedang, Electroplating Tembaga. ii

HALAI'AN PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI ILMIAH fh#fr berjudul 'PENGARUH VOLTASE TERHADAP KETEBALAN DAN M.AP PADA PROSES PELAPISAN TEMBAGA PADA MATERIAL BAJA ftrb00{ SEDAI{G", telah disetujui pembimbig dan disahkan koordinator "p.-ga, slarat untuk Seminar Tuqgas Akhir dan Ujian Tugas Akhir pada Jurusan TEffi *fesan Fakuttas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. foersryian oleh : h H[ PUTUT INDARTO D 200 070 015 f't*efifl, pada i'ltrt Tmggal Komr-... so ja['ror. ioi+ Pembimbing Utama, p+ lr. Masvnrkan. MT Pembimbing lendamping, Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah lll

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Setiap benda logam baik baja, besi maupun aluminium dan material lainnya yang dipergunakan sehari-hari memerlukan proses penyelesaian akhir sebelum digunakan. Proses ini disebut dengan metal finishing sedangkan proses penyelasaian pada permukaan logam disebut surface finishing. Proses surface finishing diperlukan agar penampilan berubah. Sifat sifatnya seperti termal, magnetik, material dapat diubah sesuai tujuan. Selain itu alasan kekuatan struktural, keawetan dan lain-lain dari material hasil Proses surface finishing menjadi pertimbangan untuk dilakukannya proses ini. Atas dasar pertimbangan tersebut maka proses pada permukaan material (surface treatment) dilakukan. Proses surface treatment yang banyak dilakukan dewasa ini adalah proses electroplating. Di dunia plating, jenis logam pelapis yang sering digunakan antar lain tembaga, nikel dan krom. Ketiga logam pelapis tersebut tembaga banyak untuk lapisan dasar, sebelum di vernikel/verkrom, dan lebih dikenal dengan electroplating tembaga. 2. Tujuan Penelitian Pada penelitian ini penyusun laporan mempunyai tujuan : 1. Mengetahui electroplating tembaga serta proses dan hasil pengujian kilap dan pengujian ketebalan. 2. Mengetahui lebih lanjut tentang baja karbon sedang baik sebelum maupun sesudah dilapisi tembaga. B. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 1. Tinjauan Pustaka Alois schinmeetz, Karl Gruber (1985) dalam teorinya mengatakan bahwa pelapisan permukaan yang mengutamakan keindahan yang mengkilap, yaitu dengan memberikan Nikel-Krom. Nikel memang tidak peka terhadap akibat kimiawi, akan tetapi akan memberikan perlindungan yang meyakinkan bagi suatu logam yang dipadu dengan Krom. Pelapisan pada Baja dan Aluminium sangat baik bila menggunakan Krom, dikarenakan sifat krom itu sendiri pada hasil pelapisan menjadikan keras dan tahan aus serta tahan terhadap kimiawi. 1

Risyanto (2006) melakukan penelitian tentang pengaruh variasi waktu celup krom proses elektroplating tembaga nikel dan krom terhadap cacat vibrous pada aluminium 1100 menyimpulkan bahwa semakin lama waktu celup electroplating semakin berat lapisan yang dihasilkan. Semakin lama waktu celup electroplating semakin tebal lapisan yang dihasilkan. 2. Landasan Teori a. Baja Karbon Sedang dan Sifatnya Baja karbon adalah material yang terbentuk dari unsur utama Fe dan unsur kedua yang berpengaruh pada sifatnya adalah karbon. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi. Baja karbon menurut jumlah karbon penyusunya antara lain adalah baja karbon sedang, yaitu baja karbon yang memiki 0,35-0,59% unsur karbon. Lebih kuat daripada baja karbon rendah. Sifat mekanik material baja karbon sedang ini dipengaruhi oleh struktur mikro dan perlakuan yang diterimanya. Dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui perlakuan panas austenitizing, quenching, dan tempering. Penggunaanya untuk poros, rel, roda kereta api, dan bagian mesin lainya yang berkekuatan tinggi yang mempunyai kombinasi struktur kekuatan tinggi, ketahanan aus. b. Electroplating Electroplating adalah proses pelapisan suatu logam dengan logam lain di dalam suatu larutan elektrolit dengan pemberian arus listrik. Konsep yang digunakan dalam proses electroplating adalah konsep reduksi dan oksidasi dengan menggunakan sel elektrolisis. Dalam sel elektrolisis arus yang dialirkan menimbulkan reaksi reduksi dan oksidasi dengan merubah energi listrik menjadi energi kimia. Proses pelapisan terjadi jika suatu benda yang akan dilapisi berfungsi sebagai katoda dan benda pelapis berfungsi sebagai anoda. Dicelupkan kedalam larutan elektrolit dengan konsentrasi tertentu, kemudian arus dialirkan kedalam larutan tersebut, ion-ion pada anoda akan terurai pada larutan dan akan melapisi benda yang berfungsi sebagai katoda. Banyaknya ion yang 2

diuraikan tergantung dari besarnya arus yang dialirkan, semakin besar arus yang dialirkan, semakin banyak ion yang diuraikan dan begitu sebaliknya. Tujuan dari electroplating selain untuk mempertinggi nilai dekoratif juga berfungsi sebagai proteksi terhadap korosi dan untuk menghasilkan benda atau logam yang memiliki karakteristik fisik dan mekanik tertentu. c. Tegangan Tegangan yang digunakan dalam proses electroplating bervariasi divariabel 5 volt, 7 volt dan 9 volt sedangkan ampernya berbanding lurus dengan teganganya, maka rapat aruslah yang menyesuaikan dengan besar kecilnya voltage, bila dengan sistem bak asam kromat, efisiensi arus plating rendah, laju deposit tetap besar karena tegangan yang digunakan pada posisi paling besar terjadi penguraian garam logam yang menjadikan tingginya konduktifitas serta menambah mobilitas ion logam, tetapi viskositas berkurang, sehingga endapan ion logam pada katoda akan lebih cepat siekulasinya. C. METODELOGI PENELITIAN 1. Alat dan Bahan Alat 1. Bak 2. Gerinda Polishing 3. Power Supply DC 4. Thermometer 5. Tang Ampere 6. Stop Wacth 7. Kertas ph 8. Gelas Ukur 9. Crystal Heater 2. Bahan 1. Baja karbon sedang 2. Bahan pelapis yaitu berupa batangan tembaga. 3

3. Air aquades sebanyak 90 liter. 4. Bahan kimia yang digunakan antara lain : a) Brass Salt sebanyak 1 kg/18 liter aquades b) Zat Amoniak 5 ml/liter c) Potasium Cyanide sebanyak 3 biji/90 liter aquades Dalam penyusunan tugas akhir ini dibagi menjadi beberapa tahapan penelitian. Pertama, Study Pustaka dan Survey Lapangan. Pencarian data yang berhubungan dengan penelitian dari buku atau laporan yang sesuai serta meninjau langsung dari tempat pelapisan plating. Kedua, Persiapan Alat dan Bahan. Mencari dan menentukan alat dan bahan yang digunakan untuk penelitian. Baja Karbon yang digunakan adalah baja karbon sedang. Ketiga, Memotong bahan menjadi 3 bagian yang nantinya akan dilapisi tembaga. Keempat, Pre Treatment Proses Electroplating Tembaga Yaitu Perawatan dan pembersihan spesimen sebelum melalui proses electroplating. Pembersihan dilakukan untuk menghaluskan permukaan spesimen diperlukan agar didapatkan hasil pelapisan tembaga yang baik. Kelima, Proses Electroplating Tembaga. Proses pelapisan baja dengan tembaga di dalam larutan elektrolit dengan menggunakan voltase dengan variasi 5v, 7v, 9 v, dengan menggunakan arus listrik searah. Waktu pencelupan konstan selama 12 detik.keenam, Pengujian. Pengujian dilakukan untuk mengetahui tingkat kualitas dari bahan yang telah kita plating. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian ketebalan lapisan plating serta pengujian tingkat kilap dari bahan yang kita plating. Ketujuh, Mencatat data hasil penelitian dan melakukan pembahasan lebih lanjut. Diharapkan dapat mempunyai hasil positif. Kedelapan, Penarikan Kesimpulan Menyimpulkan data dan hasil pembahasan. D. DATA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Pengujian ketebalan pelapisan dengan coating gauge Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tebal lapisan yang terdapat pada spesimen dengan menggunakan coating gauge. Adapun pengamatan tebal lapisan yang terdapat pada spesimen dilakukan pada 4

permukaan spesimen, dan diperoleh hasil pengujian seperti yang terlihat pada tabel D.1.1. Spesime n Tabel D.1.1. Data hasil penelitian ketebalan lapisan Tegangan 1 5 Volt 2 7 Volt 3 9 Volt Tebal Lapisan (µm) 1 2 3 4 5 Rata-Rata 0.59 0.79 0.68 0.45 0.53 0.60 0.94 1.13 1.10 0.95 1.00 1.00 1.10 1.45 1.60 1.50 1.43 1.42 Tebal Lapisan (µm) 1.6 1.4 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 Ketebalan Lapisan 5 volt 7 volt 9 volt Tegangan (voltase) Tebal lapisan Gambar D.1.1.. Grafik hubungan tegangan terhadap ketebalan lapisan Dari hasil penelitian dari material baja karbon sedang yang telah mengalami proses electroplating tembaga menunjukan bahwa ketiga material terjadi penambahan ketebalan lapisan. Ketebalan baja yang dilapisi tembaga dengan tegangan 5 volt mempunyai ketebalan 0,60 µm, untuk tegangan 7 volt mempunyai ketebalan 1,00 µm dan untuk tegangan 9 volt mempunyai ketebalan 1,42 µm. Semakin tinggi tebal lapisan dipengaruhi oleh besarnya tegangan. Arus berbanding lurus dengan teganganya Semakin besar arus maka mempercepat perpindahaan ion dari anoda menuju katoda. 2. Pengujian Kilap (Gloss) 5

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kilap (gloss) spesimen. Adapun pengamatan kilap (gloss) lapisan dilakukan dengan gloss meter dengan sudut sinar 60 0, dengan cara sudut pantulan permukaan spesimen menggunakan gloss meter, sehingga didapat hasil seperti pada tabel D.2.1 Tabel D.2.1Data hasil pengujian kilap Spesimen Tegangan Kilap 1 5 volt 110,1 GU 2 7 volt 158,9 GU 3 9 volt 160,8 GU Tingkat Kilap ( Gloss) 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 5 Volt 7 Volt 9 Volt Tegangan ( voltase) Gambar D.2.1 Grafik hubungan tegangan terhadap tingkat kilap Dari hasil analisis material baja karbon sedang yang telah dilapisi tembaga didapatkan hasil pengujian kilap yang menggunakan Glossmeter. Pada tegangan 5 volt mempunyai kilap sebesar 110,1 GU. Pada tegangan 7 volt sebesar 158,9 GU Dan tegangan 9 volt sebesar 160,8 GU. menunjukan bahwa dengan semakin besar voltase mempengaruhi kilap lapisan pada spesimen. Hal ini dikarenakan arus yang mengalir semakin besar sehingga mengakibatkan larutan elektrolit menjadi semakin panas yang dikarenakan panas ion yang lepas dari atom-atom tembaga yang menempel pada katoda sehingga katoda yang terlapis menjadi berkilau. 3. Perhitungan Tebal lapisan Plating Secara Teoritis a) Pada proses pelapisan tembaga tebal lapisan secara teoritis pada tegangan 5 volt. Tingkat Kilap (Gloss) Tingkat Kilap (Gloss) 6

i = 7,1 Ampere t = 12 detik e = Ar/ Valensi = 63,54/2 F = 96.500 Coulomb δ = 8,9 gram/cm 3 W = W =, / W = 0,027 gram,. L p = 2 x [( P x l) + (P x T) + (l x T )] = 2 x [ (4 x 4,5)+(4,5x1,5)+(4x1,5)] = 2 x [ (18)+(6,75)+(6)] = 61,5 cm 2 W teoristis = L p x Tebal teoristis x δ 0,027 gram = 61,5 cm 2 xtebal teoristis x 8,9 gram/cm 3 0,027 gram = Tebal teoristis x 548,58 gram/cm Tebal teoristis = 0,000049 cm = 0,49 µm b) Pada proses pelapisan tembaga tebal lapisan secara teoritis pada tegangan 7 volt. i = 9,2 Ampere t = 12 detik e = Ar/ Valensi = 63,54/2 F = 96.500 Coulomb δ = 8,9 gram/cm3 7

W= 0,039 gram L p = 61,5 cm 2 W teoristis = L p x Tebal teoristis x δ 0,039 gram = 61,5 cm 2 xtebal teoristis x 8,9 gram/cm 3 0,039 gram = Tebal teoristis x 548,58 gram/cm Tebal teoristis = 0,000071 cm = 0,71 µm c) Pada proses pelapisan tembaga tebal lapisan secara teoritis pada tegangan 9 volt. i = 12 Ampere t = 12 detik e = Ar/ Valensi = 63,54/2 F = 96.500 Coulomb δ = 8,9 gram/cm3 W = 0,047 gram L p = 61,5 cm 2 W teoristis = L p x Tebal teoristis x δ 0,047 gram = 61,5 cm 2 xtebal teoristis x 8,9 gram/cm 3 0,047 gram = Tebal teoristis x 548,58 gram/cm Tebal teoristis = 0,000086 cm = 0,86 µm 8

Perbandingan Tebal Lapisan Tebal Lapisan (µm) 1.6 1.4 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 5 7 9 Voltase ( Volt) Tebal Lapisan Sebenarnya Tebal Lapisan Secara Teoritis Gambar D.3.a Grafik Perbandingan tebal lapisan sebenarnya dan tebal lapisan secara teoritis Ketebalan baja yang dilapisi tembaga menggunakan coating gauge dengan tegangan 5 volt mempunyai ketebalan 0,60 µm, untuk tegangan 7 volt mempunyai ketebalan 1,00 µm dan untuk tegangan 9 volt mempunyai ketebalan 1,42 µm. Ketebalan baja yang dilapisi tembaga secara teoritis tegangan 5 volt mempunyai ketebalan 0,49 µm, untuk tegangan 7 volt mempunyai ketebalan 0,70 µm dan untuk tegangan 9 volt mempunyai ketebalan 0,86 µm. Terjadi perbedaan antar ketebalan lapisan yang diuji menggunakan coating gauge dan secara teoritis. Dimana menggunakan coating gauge memiliki ketebalan yang lebih tinggi dengan spesimen baja serta variasi voltase yang sama dengan perhitungan teoritis. Di karenakan proses kurang maksimal, kondisi larutan yang masih belum bersih setelah proses pencelupan sebelumnya. 9

E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Dari hasil pengamatan dan analisis data, maka penelitian tugas akhir yanag berjudul Pengaruh Voltase Terhadap Ketebalan Dan Kilap Pada Proses Pelapisan Tembaga Pada Material Baja Karbon Sedang dapat disimpulkan : 1. Bahan yang di uji adalah baja karbon sedang dengan panjang 4 cm, lebar 4,5 cm dengan ketebalan 1,5 cm adalah proses electroplating tembaga menggunakan proses elektrokimia, reaksi reduksi-oksidasi dan hukum faraday. 2. Berdasarkan hasil pengamatan selama penelitian electroplating tembaga yang dipadukan dengan dasar teori maka dapat disimpulkan sebagai berikut : a) Semakin besar voltase yang diberikan dengan waktu celup yang konstan maka semakin tebal lapisan plating. Disebabkan arus berbanding lurus dengan teganganya. Semakin besar arus maka mempercepat perpindahaan ion dari anoda menuju katoda. b) Semakin besar voltase yang diberikan dengan waktu celup yang konstan maka tingkat kilapnya semakin tinggi. Dikarenakan tegangan semakin besar, arus besar tetapi dapat menjadikan lapisan kasar, bersisik, dan akan terbakar bila terlalu besar. Hal ini dikarenakan arus yang mengalir semakin besar sehingga mengakibatkan larutan elektrolit menjadi semakin panas dikarenakan panas ion yang lepas dari atomatom tembaga yang menempel pada katoda sehingga katoda yang terlapis menjadi berkilau. 2. Saran Dari uraian yang ditulis penulis dapat dibuat beberapa saran antara lain : a. Sebelum melakukan penelitian hendaknya mempelajari buku-buku serta teori yang dapat menunjang dan berkaitan dengan penelitian ini. 10

b. Dalam melakukan penelitian hendak diperhatikan kebersihan spesimen karena dapat mempengaruhi hasil dari pelapisan. c. Senatiasa diperhatikan alat dan bahan yang digunakan dalam pelapisan. Karena beberapa larutan dalam bahan kimia berbahaya. d. Untuk mendapatkan hasil peapisan yang bagus perlu diperhatikan antara lain : 1) Kualitas dari bahan yang akan dilapisi serta persiapan alat. 2) Komposisi bahan kimia serta kemurnian dari larutan elektrolit. 3) Temperatur, rapat arus, tegangan serta waktu pencelupan perlu diperhatikan. 4) Siklus pengerjaan dan kebersihan dari pelapisan. 11

DAFTAR PUSTAKA Alois Schinmeetz, Karl Gruber. 1985, Pengetahuan Bahan Dalam Pengerjaan Logam. Angkasa : Bandung Bradbury,E.J. 1990. Dasar Metalurgi Untuk Rekayasawan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Firmantika. 2000. Pengaruh waktu tahanan terhadap ketebalan lapisan menggunakan pelapisan nikel pada baja kerbon rendah (10cm x 7,5cm x1,2cm) dengan arus 3 ampere dan waktu tahan 20, 25, dan 30 menit. (Tugas Akhir S1-Fakultas Teknik) Surakarta, UMS. Hartomo, Anton dan J, Kameko T. 1992. Mengenal pelapisan Logam (elektroplating). Andi Offset : Yogyakarta. Ing, Beumer. 1994. Ilmu Bahan Logam Jilid 1 (Terjemahan). Bhratara: Jakarta. Nugroho, Sinu Wiris. 2006. Pengaruh Perbedaan Waktu Penahanan Pencelupan Pelapisan Plat Baja Karbon Rendah Dimensi 6x10 cm, Tebal 0,4 mm, Pada Arus 3 Ampere Dengan Nikel Pada Proses Electroplating, (Tugas Akhir S1-Fakultas Teknik) Surakarta, UMS. Risyanto. 2006. Pengaruh variasi waktu celup krom proses elektroplating tembaga, nikel krom terhadap cacat vibrous pada aluminium 1100, (Tugas Akhir S1-Fakultas Teknik) Surakarta, UMS. Riyanto. 2012. Elektrokimia dan aplikasinya. Graha Ilmu : Jogjakarta. Triono, Joko. 2008. Pengaruh waktu tahan celup proses elektroplating tembaga terhadap ketebalan pelapisan pada plat baja karbon tingi dengan variasi tahan 10, 12, dan 14 detik, (Tugas Akhir S1-Fakultas Teknik) Surakarta, UMS. Van Vlack, Djaprie, S. (Alih Bahasa) 1994. Ilmu Logam Dan Teknologi Bahan. Edisi Ke-5. Jakarta : PT Erlangga. 12