*ÄÂ ¾½ Á!" ÄÂ Â. Okki Novian / Michael Wongso / Jindrayani Nyoo /

dokumen-dokumen yang mirip
Suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida, cairan maupun gas, terikat kepada suatu padatan atau cairan (zat penyerap/ adsorben).

HASIL DAN PEMBAHASAN. nm. Setelah itu, dihitung nilai efisiensi adsorpsi dan kapasitas adsorpsinya.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan uji kapasitas adsorben kitosan-bentonit terhadap

HASIL DAN PEMBAHASAN. Adsorpsi Zat Warna

HASIL DAN PEMBAHASAN. Skema interaksi proton dengan struktur kaolin (Dudkin et al. 2004).

HASIL DAN PEMBAHASAN. Preparasi Adsorben

HASIL DAN PEMBAHASAN y = x R 2 = Absorban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan Ca-Bentonit. Na-bentonit memiliki kandungan Na +

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Adsorption nomenclature [4].

PENINGKATAN KUALITAS MINYAK DAUN CENGKEH DENGAN METODE ADSORBSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. (Balai Penelitian dan Pengembangan Industri, 1984). 3. Arang gula (sugar charcoal) didapatkan dari hasil penyulingan gula.

BAB II DASAR TEORI. 7 Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis proses preparasi, aktivasi dan modifikasi terhadap zeolit

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Disusun Oleh : Shellyta Ratnafuri M BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lembaran Pengesahan KINETIKA ADSORBSI OLEH: KELOMPOK II. Darussalam, 03 Desember 2015 Mengetahui Asisten. (Asisten)

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 ADSORPSI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGANTAR ILMU KIMIA FISIK. Subtitle

4 Hasil dan Pembahasan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA ISOTERM ADSORBSI. I. TUJUAN Menentukan isoterm adsorbsi menurut Freundlich bagi proses adsorbsi asam asetat pada arang

ADSORPSI. Ketika permukaan zat padat terkena gas atau cairan, molekul dari gas atau larutan secara bertahap mengumpul atau memusat pada permukaan.

4 Hasil dan Pembahasan

BAB II DASAR TEORI. Desorp/melepaskan

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

PENURUNAN KADAR PHENOL DENGAN MEMANFAATKAN BAGASSE FLY ASH DAN CHITIN SEBAGAI ADSORBEN

HASIL DAN PEMBAHASAN. kedua, dan 14 jam untuk Erlenmeyer ketiga. Setelah itu larutan disaring kembali, dan filtrat dianalisis kadar kromium(vi)-nya.

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Karakterisasi Lumpur Sidoarjo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bentonit adalah istilah pada lempung yang mengandung monmorillonit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Eksergi, Vol 14, No ISSN: X. Lucky Wahyu Nuzulia Setyaningsih a*, Zahra Ike Asmira, Nadhya Chairiza Fitri W

MATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Modifikasi Ca-Bentonit menjadi kitosan-bentonit bertujuan untuk

Laju reaksi meningkat menjadi 2 kali laju reaksi semula pada setiap kenaikan suhu 15 o C. jika pada suhu 30 o C reaksi berlangsung 64 menit, maka

BAB II DASAR TEORI. FeO. CO Fe CO 2. Fe 3 O 4. Fe 2 O 3. Gambar 2.1. Skema arah pergerakan gas CO dan reduksi

BAB III METODE PENELITIAN

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMANFAATAN BENTONIT TEKNIS SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA USAGE OF TECHNICAL BENTONITE AS A DYE ADSORBENT

PENURUNAN KONSENTRASI SURFAKTAN DALAM LIMBAH CAIR LAUNDRY DENGAN ADSORPSI MENGGUNAKAN ARANG BATOK KELAPA (COCONUT SHELLS) KOMERSIL

BAB II DASAR TEORI. Pengujian alat pendingin..., Khalif Imami, FT UI, 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Kadmium (Cd) Stuktur Kimia Zeolit

Penurunan Bod dan Cod Limbah Cair Industri Batik Menggunakan Karbon Aktif Melalui Proses Adsorpsi Secara Batch

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DENGAN MEDIA ABSORBSI KARBON AKTIF JENIS GAC DAN PAC

Jason Mandela's Lab Report

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem pentanahan merupakan sistem pengamanan terhadap perangkatperangkat

Uji Kinerja Adsorben Amino-Bentonit Terhadap Polutan Pestisida Dalam Air Minum ABSTRAK

Bab IV Hasil dan Pembahasan


BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bentonit merupakan suatu lempung yang terutama terdiri dari monmorilonit.

PEMUNGUTAN URANIUM DARI LARUTAN URANIL NITRAT. (Naskah diterima , disetujui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODA AKTIVASI ZEOLIT ALAM DAN APLIKASINYA SEBAGAI MEDIA AMOBILISASI ENZIM α-amilase. Skripsi Sarjana Kimia. Oleh WENI ASTUTI

BAB I PENDAHULUAN. mengandung bahan anorganik yang berisi kumpulan mineral-mineral berdiameter

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Voltametri

HASIL DAN PEMBAHASAN. = AA diimpregnasi ZnCl 2 5% selama 24 jam. AZT2.5 = AA diimpregnasi ZnCl 2 5% selama 24 jam +

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN

ION EXCHANGE DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perindustrian di Indonesia semakin berkembang. Seiring dengan perkembangan industri yang telah memberikan

PENINGKATKAN KUALITAS MINYAK GORENG CURAH MENGGUNAKAN ADSORBEN LEMPUNG DESA GEMA TERAKTIVASI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Selama dua dasawarsa terakhir, pembangunan ekonomi Indonesia

Emmy Sahara. Laboratorium Kimia Analitik Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran ABSTRAK ABSTRACT

ARANG AKTIF DARI AMPAS TEBU SEBAGAI ADSORBEN PADA PEMURNIAN MINYAK GORENG BEKAS RIA WIJAYANTI

TINJAUAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Difusi adalah Proses Perpindahan Zat dari konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah.

Analisis Mikro Struktur Absortivitas Silika Gel Pada Kondisi Temperatur dan Relative Humidity (RH) Dinamis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

besarnya polaritas zeolit alam agar dapat (CO) dan hidrokarbon (HC)?

dapat ditemukan dalam tanah bentonit. Montmorillonit kualitas komersial sering juga dinamakan

KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( ) R I N I T H E R E S I A ( )

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Diagram konsumsi energi final per jenis (Sumber: Outlook energi Indonesia, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN

PENENTUAN DAYA JERAP BENTONIT DAN KESETIMBANGAN ADSORPSI BENTONIT TERHADAP IONCu(II)

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X

ISOTERMA DAN TERMODINAMIKA ADSORPSI KATION PLUMBUM(II) PADA LEMPUNG CENGAR TERAKTIVASI ASAM SULFAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab IV Hasil dan Pembahasan

OF ADSORPTION A TECHNICAL BENTONITE AS AN ADSORBENT OF HEAVY METAL

Bab 3 MODEL MATEMATIKA INJEKSI SURFACTANT POLYMER 1-D

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Studi kapasitas..., Prolessara Prasodjo, FT UI, 2010.

Transkripsi:

*ÄÂ ¾½ Á!" ÄÂ Â Okki Novian / 5203011009 Michael Wongso / 5203011016 Jindrayani Nyoo / 5203011021 Chemical Engineering Department of Widya Mandala Catholic University Surabaya All start is difficult

Perbedaan Adsorpsi dan Absorpsi Adsorpsi adalah proses penyerapan dengan menggunakan poripori adsorbent, sehingga adsorbate tidak bisa masuk ke dalam pori adsorbate. Sedangkan, Absorbsi merupakan penyerapan sampai ke dalam pori-pori absorbent.

Adsorbent, adsorpt dan adsorbate Adsorbate adalah materi yang berada dalam keadaan teradsorp Zat yang akan diadsorp (sebelum berada dipermukaan) disebut adsorpt atau adsorptive Zat dimana proses adsorpsi terjadi dinamakan adsorbent

.½À ÄÁ ½!" ÄÂ Ä [1] 1. Steric Pori adsorbent mempunyai dimensi yang bisa dimasuki oleh molekul-molekul kecil sementara pori yang lain mengeluarkan molekul-molekul yang lebih besar dari tempat masuk pori tersebut. 2. Equilibrium Adsorbent mempunyai kemampuan berbeda untuk menyerap jenis adsorbate yang berbeda, yang biasanya diserap adalah jenis adsorbate yang memiliki karakteristik kuat. 3. Kinetic Semakin cepat suatu laju difusi adsorbate maka adsorbent akan semakin menyerap adsorbate itu.

Pengertian Isothermis Adsorpsi Hubungan antara jumlah substansi yang diserap oleh adsorbent pada kesetimbangan pada suhu konstan [4]. Dan juga isoterm adsorpsi biasanya digambarkan dalam bentuk kurva berupa plot distribusi kesetimbangan adsorbat antara fase padat dengan fase gas atau cair pada suhu konstan [2].

Adsorpsi Secara Fisika [6] Adsorpsi terjadi tanpa adanya reaksi antara molekul adsorbat dengan permukaan adsorben melainkan terikat secaara lemah karena adanya gaya van der Waals. Bersifat reversibel dengan cara pemanasan/penurunan tekanan Adsorpsi Secara Kimia [6] Terjadi karena adanya reaksi antara molekul adsorbat dengan permukaan adsorben. Bersifat susah untuk diregenerasi karena ada ikatan kimia

Faktor yang Mempengaruhi Adsorpsi [6] Luas permukaan adsorben. Semakin besar luas permukaan adsorben, semakin banyak yang teradsorpsi. Tekanan adsorbat (P). Kenaikan tekanan adsorbat pada temperatur konstan dapat menaikkan jumlah yang diadsorpsi.

Klasifikasi Isoterm Adsorpsi 1. Isoterm Langmuir [1] Isoterm ini berdasar asumsi bahwa: Adsorben mempunyai permukaan yang homogen, energi adsorpsi konstan di semua sisi. Semua proses adsorpsi sama rata di setiap permukaan adsorben. Setiap sisi adsorben hanya bisa menyerap satu molekul adsorbate.

Persamaan Langmuir q e q m K L C e q e q m K LCe 1 K C : jumlah adsorbat yang teradsorpsi ke dalam adsorben pada keadaan kesetimbangan : kapasitas adsorben dalam mengadsorpsi : konstanta Langmuir : konsentrasi adsorbat L e

2. Isoterm Freundlich [1] Untuk rentang konsentrasi yang kecil dan campuran yang cair, isoterm adsorpsi dapat digambarkan dengan persamaan empiris yang dikemukakan oleh Freundlich. Isoterm ini berdasarkan asumsi bahwa adsorben mempunyai permukaan yang heterogen dan tiap molekul mempunyai potensi penyerapan yang berbeda-beda [2]. Isoterm Freundlich diperoleh dengan mengasumsikan suatu energi peluruhan fungsi distribusi eksponensial yang dimasukkan kedalam persamaan Langmuir. Hal ini menggambarkan adsorpsi reversibel dan tidak terbatas hanya pada pembentukan monolayer [3].

3. Sips Equation (Langmuir-Freundlich) [1] Equation Sips sama seperti equation Freundlich, tetapi Sips equation punya batasan tekanan yang cukup tinggi. Perbedaan persamaan ini dengan persamaan Langmuir adalah penambahan parameter n di persamaan Sips.

4. Toth Equation Dua equation sebelumnya Freundlich dan Sips mempunyai batasan. Equation Freundlich tidak berlaku pada tekanan rendah dan titik tekanan yang tinggi, dan equation Sips tidak berlaku pada tekanan rendah. Equation Toth menjelaskan beberapa sistem dengan submonolayer.

Persamaan Toth [1] q e : jumlah adsorbat yang teradsorpsi ke dalam adsorben pada keadaan kesetimbangan q m : kapasitas adsorben dalam mengadsorpsi K T &n T : konstanta Toth : konsentrasi adsorbat C e

Karbon Aktif Karbon aktif merupakan senyawa karbon amorf dan berpori yang mengandung 85-95% karbon yang dihasilkan dari bahanbahan yang mengandung karbon (batubara, kulit kelapa dan sebagainya) atau dari karbon yang diperlakukan dengan cara khusus baik aktivasi kimia maupun fisika untuk mendapatkan permukaan yang lebih luas [3]. Daya serap karbon aktif sangat besar, yaitu 25-100% terhadap berat karbon aktif. Karena hal tersebut maka karbon aktif banyak digunakan oleh kalangan industri. Hampir 60% produksi karbon aktif di dunia ini dimanfaatkan oleh industriindustri gula dan pembersihan minyak dan lemak, kimia, farmasi dan industri tekstil. Dalam satu gram karbon aktif, pada umumnya memiliki luas permukaan seluas 500-1500 m 2, sehingga sangat efektif dalam menangkap partikel-partikel yang sangat halus berukuran 0,01-0,0000001 mm [3,5].

Luas permukaan spesifik merupakan parameter yang menggambarkan kapasitas adsorpsi suatu adsorben. Pada bidang katalisis, luas permukaan spesifik merupakan gambaran banyaknya situs aktif yang ada pada permukaan katalis yang menentukan sifat katalitiknya. Pada elektroda sel elektrokimia, luas permukaan spesifik berhubungan dengan banyaknya transfer elektron yang terjadi pada daerah antar muka [10].

Bentonite Bentonite terbentuk dari tumpukan abu vulkanik yang tersusun antara beberapa milimeter sampai 15 meter [7]. Berdasarkan tipenya, bentonit dibagi menjadi dua, yaitu [8] : a. Tipe Wyoming (Na-bentonit Swelling bentonite) Na bentonit memiliki daya mengembang hingga delapan kali apabila dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi beberapa waktu di dalam air. Dalam keadaan kering berwarna putih atau cream, pada keadaan basah dan terkena sinar matahari akan berwarna mengkilap. Posisi pertukaran diduduki oleh ion-ion sodium (Na+).

b. Mg, (Ca-bentonit non swelling bentonite) Tipe bentonit ini kurang mengembang apabila dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi di dalam air, tetapi secara alami atau setelah diaktifkan mempunyai sifat menghisap yang baik. Perbandingan kandungan Na dan Ca rendah. Posisi pertukaran ion lebih banyak diduduki oleh ion-ion kalsium dan magnesium. Dalam keadaan kering bersifat rapid slaking, berwarna abu-abu, biru, kuning, merah dan coklat. Penggunaan bentonit dalam proses pemurnian minyak goreng perlu aktivasi terlebih dahulu. Kation ini memiliki 20% kemampuan pertukaran ikatan, sehingga bentonite memiliki kemampuan menyerap yang tinggi (sekitar 100meq/100g) untuk kapasitas pertukaran kation [7].

Struktur / Bentuk Molekul Bentonite (Monmorilonit) [11]

Rumus monmorilonit secara umum yaitu (OH)4Si8Al4O20. nh2o. Sedangkan rumus monmorilonit dengan adanya substitusi yaitu (Na,Ca)0,3(Al,Mg)2Si4O10(OH)2.nH2O [11]. Si 4+ pada lapisan tetrahedral dapat diganti dengan Al 3+, sedangkan Al 3+ pada lapisan oktahedral dapat diganti oleh Mg 2+ atau Fe 2+ [11]. Proses pergantian ini disebut substitusi isomorfik [11]. Substitusi isomorfik adalah menggantikan salah satu atom dengan atom lain yang sama ukurannya dalam kisi-kisi kristal tanpa mengganggu atau mengubah struktur kristal mineral [12].

Kaolin Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari material lempung dengan kandungan besi yang rendah, dan umumnya berwarna putih atau agak keputihan [8]. Kapasitas penyerapan kaolin lebih rendah dari bentonite, karena dipengaruhi oleh kemampuan pertukaran kation yang ada ( sekitar 2-10meq/100g), tergantung ukuran partikel [7].

Struktur Molekul Kaolin [13]

Literature 1. Do, D.D. 1998, Adsorption Analysis: Equilibria and Kinetics, Imperial College Press, London 2. Adsorpsi Isoterm. 2009 [cited 2012 August 30]; Available from: http://nita-aja.blogspot.com/2009/12/adsorpsi-isoterm.html. 3. Laporan Praktikkum Menentukan Isoterm Adsorpsi Menurut Freundlich. 2012 [cited 2012 September 03] http://rehmannisa.blogspot.com/2012/05/laporan-praktikummenentukan-isoterm.html 4. Adsorpsi Isoterm. 2011 [cited 2012 August 30]; Available from: http://chemedu09.wordpress.com/2012/01/25/adsorpsi-isoterm/. 5. The Story of Activated Carbon. 2012 [cited 2012 September 07]. http://www.tigg.com/what-is-activated-carbon.html 6. Adsorption Isotherm [cited 2012 September 16]. http://amrita.vlab.co.in/?sub=2&brch=190&sim=606&cnt=1

7. Bentonite, Kaolin, and Selected Mineral Clay. World Health Organization, Geneva, 2005. 8. Kaolin. 2005 [cited 2012 September 09]. http://www.tekmira.esdm.go.id/data/kaolin/ulasan.asp?xdir=kaoli n&commid=19&comm=kaolin 9. http://cheminiezt.blogspot.com/2011/12/isoterm-adsorpsi-karbonaktif.html 10. http://material-sciences.blogspot.com/2010/07/karakterisasipadatan-berpori.html 11. http://repository.upi.edu/operator/upload/s_d515_045079_chapter2. pdf 12. http://reensaikoe.files.wordpress.com/2009/03/cec-tutorialindonesia.pdf 13. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12018/f07s pu.pdf?sequence=3

Beginning is half done