dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Tujuan pembangunan nasional Indonesia yaitu mewujudkan. sangat besar untuk pembiayaan pembangunan.

BAB I PENAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan Negara dan pembangunan nasional. memenuhi kewajiban dalam bentuk fasilitas telah diberikan untuk mempermudah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis perhitungan, penyetoran dan pelaporan PPN pada Koperasi Pegawai

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya bersumber dari sektor perpajakan. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan kegiatannya, membutuhkan. ditempuh pemerintah adalah melalui pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi daya beli (purchasing power) atau kemampuan belanja

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dan telah melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri berupa pajak. Untuk itu dibutuhkan peran serta masyarakat dalam

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT LARIS MEDIA SELARAS TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sektor yang sangat penting bagi sumber penerimaan negara,

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau negara dalam. kesadaran dan kepedulian untuk membayar pajak, salah satunya adalah Pajak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Kementrian Keuangan (2014)

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat. Untuk melaksanakan pembangunan nasional dalam

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. merata baik dalam bidang ekonomi, kemakmuran, dan kesejahteraan rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan. Bagi pelaku bisnis pajak

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan perpajakan terdapat perbedaan antara pemerintah dengan wajib pajak,

BAB I PENDAHULUAN. dan Tata Cara Perpajakan pada Pasal 1 ayat 1, pajak adalah kontribusi wajib

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Perhitungan..., Nurhasanah, Fakultas Ekonomi 2016

pajak. Data dari Departemen Keuangan Republik Indonesia juga menunjukkan adanya

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang pribadi atau badan yang terhutang oleh orang pribadi atau badan yang

Kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas

Struktur Organisasi PT. Kidung Agung Jaya Perkasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan defenisi dari laporan keuangan yaitu catatan informasi

berdasarkan laporan keuangan tersebut harus dilakukan penyesuaian sebagaimana telah diatur di dalam Undang-Undang Perpajakan. Dalam hal pembukuan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa seluruh pembiayaan negara harus dibiayai dari pendapatan negeri dalam

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang melanda Indonesia berdampak buruk terhadap pembangunan nasional.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disamping komponen pembiayaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara. Menurut Undang-Undang (UU) no. 20 tahun 1997 tentang Penerimaan

KUP PELAPORAN DAN PENYETORAN PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. sejak saat itulah Indonesia menganut Self Assessment System. di Indonesia memberi kepercayaan kepada pengusaha kena pajak dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan dana tersebut mendorong pemerintah untuk mencari dana dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada masa sekarang ini, pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kewajiban perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

BAB I PENDAHULUAN. sumber utama penerimaan negara, sedangkan negara-negara miskin dan negara

BAB 1 PENDAHULUAN. penerimaan negara yang terbesar dan paling dominan sampai saat ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Salah satu sumber pemasukan yang paling vital yaitu perpajakan

BAB I PENDAHULUAN. Beragam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilakukan

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 550/KMK.04/2000 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. negeri. Penerimaan yang diperoleh dapat berasal dari sektor minyak bumi, gas

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan tahun 2012 terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.1 Perkembangan Penerimaan Pajak (triliun rupiah)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Penerapan..., Sulaeman, Fakultas Ekonomi 2015

BAB I PENDAHULUAN. baik perdagangan besar maupun perdagangan eceran. Sektor perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan semakin besarnya penerimaan negara dari pajak. pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan sosial ekonomi sebagai hasil dari pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sesuai dengan yang kita ketahui bahwa penerimaan negara untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memenuhi dana pembangunan Negara, Pemerintah. masyarakat Indonesia, karena berdasarkan tax ratio Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN. pelakasanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan negara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan membangun negara untuk lebih berkembang dan maju, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang berjalan demikian pesat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai salah satu sumber penerimaan negara yang sangat potensial, sektor

BAB I PENDAHULUAN. sektor khususnya pada sektor perekonomian. Baru baru ini juga terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keperluannya pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. negara yang dapat bertahan dari dampak krisis tersebut. Hal ini membuat

ABSTRAK. Kata kunci: Pajak Pertambahan Nilai, perencanaan pajak, PPN terutang. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. setiap proyek pembangunan negara yang dilaksanakan oleh pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. khususnya sektor ekonomi. Naiknya harga minyak dunia, tingginya tingkat inflasi,

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara yang berlandaskan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pajak dan tidak menjalankan kewajibannya sebagai wajib pajak.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunannya. Bisa dikatakan, hampir semua sektor-sektor yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari masalah pembiayaan pembangunan. itu, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh untuk mengarahkan dan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan suatu bangsa. Pendapatan dari penerimaan pajak yang

BAB I PENDAHULUAN. Nasional. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terusmenerus

BAB I PENDAHULUAN. baik material maupun spiritual. Untuk dapat merealisasi tujuan tersebut perlu

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

BAB I PENDAHULUAN. Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya sektor ekonomi. Naiknya harga minyak dunia, tingginya tingkat inflasi,

BAB I PENDAHULUAN. pelakasanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul ,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pajak, baik pajak pusat maupun pajak daerah, ini terbukti pada tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia merupakan negara hukum berlandaskan Pancasila dan

BAB 1 PENDAHULUAN. penerimaa Negara dari sektor fiskal pemerintah telah membuat berbagai

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya berasal dari penerimaan pajak.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai pengeluaran Negara (pemerintah) baik secara rutin

B A B I P E N D A H U L U A N. Pajak merupakan sumber penerimaan utama negara yang digunakan untuk

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR

C. PKP Rekanan PKP Rekanan adalah PKP yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP kepada Bendaharawan Pemerintah atau KPKN

BAB I PENDAHULUAN. syarat mutlak yang harus dilakukan oleh pemerintah, demi terwujudnya. kesejahteraan rakyat. Dalam melaksanakan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang. Pembayar

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Untuk memperlancar jalannya pembangunan nasional maka diperlukan dana baik yang berasal dari penerimaan dalam negeri maupun penerimaan luar negeri. Penerimaan dalam negeri dapat diperoleh antara lain dari sektor migas dan non-migas serta pajak. Sedangkan penerimaan luar negeri antara lain berasal dari bantuan dan pinjaman luar negeri. Penerimaan dalam negeri lebih penting dalam memperlancar jalannya pembangunan nasional karena tidak mungkin kita terlalu bergantung kepada bantuan luar negeri.sumber penerimaan dalam negeri yang sedang digalakkan oleh pemerintah saat ini adalah dari sektor perpajakan..dari segi ekonomi pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor privat (perusahaan) kesektor public.pemindahan sumber daya tersebut akan mempengaruhi daya beli atau kemampuan belanja sektor privat. Agar tidak terjadi gangguan serius terhadap jalannya perusahaan,maka pemenuhan kewajiban perpajakan harus dikelola dengan baik. Bagi Negara pajak adalah salah satu sumber penerimaan penting yang akan digunakan untuk membiayai pengeluaran Negara baik pengeluaran

rutin maupun pengeluaran pembangunan.sedangkan bagi perusahaan pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih.keputusan bisnis sebagian besar dipengaruhi oleh pajak baik secara langsung maupun tidak langsung. Keputusan bisnis yang baik jika tidak berhubungan dengan pajak bisa menjadi keputusan bisnis yang kurang baik jika berhubungan dengan pajak. Perlakuan akuntansi didalam dunia kerja juga dipengaruhi oleh kebijakan dari perlakuan perpajakan yang dikenakan terhadap usaha yang dilakukan oleh suatu organisasi.adanya kebijakan-kebijakan khusus dalam hal perpajakan menjadi suatu intitusi tertentu mendapat perlakuan khusus dalam hal perpajakan Dalam kaitannya dengan Pajak Pertambahan Nilai,setiap penyerahan BKP/JKP pada dasarnya dikenakan PPN. Disaat penjual (PKP) melakukan penyerahan BKP/JKP maka penjual (PKP) itu akan memungut PPN atas penyerahan BKP/JKP kepada pembeli.ppn yang dipungut itu selanjutnya akan diserahkan oleh penjual kepada negara. Penjual (PKP) terkadang juga melakukan penyerahan Barang Kena Pajak/Jasa Kena Pajak Bagi Pengusaha Kena Pajak (PKP),disaat terjadi transaksi pembelian BKP/JKP dari penjual (PKP) PPN atas pembelian tersebut akan dipungut dan disetorkan kenegara oleh penjual. Oleh karena itu PKP (pembeli) akan menyerahkan kas kepada penjual sebesar harga pembelian ditambah dengan PPN atas pembelian BKP/JKP. PPN atas pembelian tersebut akan 2

menjadi Pajak Masukan bagi Pembeli (PKP) dan akan menjadi pengurang Pajak Keluaran saat perhitungan Pajak Pertambahan Nilai Terutang yang harus disetorkan ke negara. PPN atas pembelian yang dipungut oleh PKP tersebut akan menjadi Pajak Masukan bagi PKP tersebut,namun Pajak Masukan akan timbul jika pembeli telah mengeluarkan kas untuk PPN atas pembelian atau termasuk didalam komponen Hutang Dagang sehingga Pajak Masukan tersebut akan diakui sebagai Piutang Pajak yang nantinya dapat menjadi pengurang Pajak Keluaran pada saat perhitungan PPN terutang yang harus disetorkan kenegara. Sebagai Perusahaan yang berkewajiban menyetor,dan melaporkan Pajak Pertambahan Nilai atas transaksi pembelian Barang Kena Pajak dari Pengusaha Kena Pajak Rekanan yang mendasari penyusunan skripsi ini dan menimbulkan pertanyaan apakah perlakuan akuntansi PPN yang nantinya diterapkan oleh Koperasi Pegawai Telekomunikasi (KOPEGTEL) XYZ masih memiliki kesesuaian dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebut diatas, maka penulis berusaha membahasnya dalam skripsi ini dengan judul ANALISA PERLAKUAN AKUNTANSI PPN PADA KOPERASI PEGAWAI TELEKOMUNIKASI (KOPEGTEL) XYZ 3

B Perumusan Masalah Dalam penulisan skripsi ini penulis merumuskan beberapa masalah yaitu: 1. Apakah perhitungan, penyetoran dan pelaporan PPN Terutang pada Surat Pemberitahuan Masa PPN pada Koperasi Pegawai Telekomunikasi (KOPEGTEL) XYZ telah sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku saat ini 2. Apakah Perlakuan Akuntansi PPN pada Koperasi Pegawai Telekomunikasi (KOPEGTEL) XYZ telah sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang diterima umum C Tujuan dan Manfaat Penelitian Suatu penelitian harus mempunyai tujuan dan manfaat dari penelitian tersebut 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat a. Proses pencatatan PPN Terutang pada SPT Masa PPN pada akhir Masa Pajak dan penyusunan laporan PPN Terutang tersebut berdasarkan pada pencatatan akuntansi PPN yang berlaku umum sesuai dengan Undang Undang Perpajakan yang berlaku umum. b. Untuk mengetahui Perlakuan Akuntansi PPN pada Koperasi Pegawai Telekomunikasi (KOPEGTEL) XYZ telah sesuai dengan prinsip Akuntansi yang diterima umum atau sesuai dengan SAK. 4

2. Manfaat Penelitian Pada penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat antara lain : a. Bagi Penulis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang masalah yang diteliti, yaitu bagaimana penerapan Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) b. Bagi Perusahaan, penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran maupun bahan pertimbangan dalam menerapkan Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada perusahaan. c. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan wawasan serta dapat sebagai referensi bagi peneliti lain bila mengadakan penelitian dimasa yang akan datang. 5