BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
OPTIMALISASI SIFAT - SIFAT MEKANIK MATERIAL

OPTIMALISASI SIFAT - SIFAT MEKANIK MATERIAL S45C

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2013 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen,

BAB 6 KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Agustus sampai bulan Oktober 2012.

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR HARDENING TERHADAP KEKERASAN BAJA S45C DENGAN MEDIA PENDINGIN AIR

Karakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016

PENGARUH MEDIA PENDINGIN PADA PROSES HARDENING MATERIAL BAJA S45C

Pengaruh Variasi Media Quenching Air, Oli, dan Angin Kompresor Terhadap Struktur Mikro dan Kekerasan Pada Baja AISI 1045

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang material baja karbon sedang AISI 4140 merupakan low alloy steel

Analisa Deformasi Material 100MnCrW4 (Amutit S) Pada Dimensi Dan Media Quenching Yang Berbeda. Muhammad Subhan

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Penelitian Kombinasi ( Mixed Methods Research

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Proses punch adalah salah satu proses pengerjaan masal dalam pengerjaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam menunjang industri di Indonesia. Pada hakekatnya. pembangunan di bidang industri ini adalah untuk mengurangi

Gambar 3.1 Diagram alur Penelitian

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN. dari simpulan hasil penelitian, implikasi hasil penelitian, keterbatasan penelitian,

Pengaruh Heat Treatment Dengan Variasi Media Quenching Air Garam dan Oli Terhadap Struktur Mikro dan Nilai Kekerasan Baja Pegas Daun AISI 6135

BAB I PENDAHULUAN. perlu dapat perhatian khusus baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya karena

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan September 2012 sampai dengan November

Analisa Struktur Mikro Dan Kekerasan Baja S45C ANALISA STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN BAJA S45C PADA PROSES QUENCH-TEMPER DENGAN MEDIA PENDINGIN AIR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Data yang diperlukan dalam penelitian dapat membantu proses

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TERHADAP KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO, DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM A 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY

BAB III METODA PENELITIAN DAN ANALISA PENGUJIAN

ANALISA PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP NILAI KEKERASAN BAJA AISI 1050 DENGAN METODE PACK CARBURIZING

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan akan bahan logam dalam pembuatan alat alat dan sarana. Untuk memenuhi kebutuhan ini, diperlukan upaya pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Adapun tempat pengerjaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

Analisa Perubahan Struktur Akibat Heat Treatment pada Logam ST, FC Dan Ni-Hard 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR

PENGARUH PROSES HARDENING PADA BAJA HQ 7 AISI 4140 DENGAN MEDIA OLI DAN AIR TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan 1

SIDIK GUNRATMONO NIM : D

BAB III METODE PENELITIAN dan dilaksanakan di Laboratorium Fisika Material Departemen Fisika

PENGEMBANGAN MATERI PERKULIAHAN PENGETAHUAN BAHAN DENGAN MEDIA VISUAL DI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

METODE PENELITIAN KUANTITATIF. Metode-metode dan komponen rancangan penelitian kuantitatif BAB II PEMBAHASAN. A. Metode-metode penelitian kuantitatif

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Laporan Praktikum Struktur dan Sifat Material 2013

ANALISIS PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DAN STUKTUR MIKRO MATERIAL S45C DAN SS400 YANG DIGUNAKAN SEBAGAI ALAT POTONG KULIT SEPATU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penguatan yang berdampak terhadap peningkatan sifat mekanik dapat

Penelitian Sifat Fisis dan Mekanis Roda Gigi Transduser merk CE.A Sebelum dan Sesudah Di-Treatment

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

III. METODOLOGI. ini dibentuk menjadi spesimen kekerasan, spesimen uji tarik dan struktur mikro.

STUDI PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIS BAJA ASSAB 705 M YANG DIGUNAKAN PADA KOMPONEN STUD PIN WINDER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PROSES PERLAKUAN PANAS PADA ALUMINIUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Persiapan Spesimen

PENGARUH PROSES HEAT TREATMENT PADA KEKERASAN MATERIAL SPECIAL K (K100)

PENELITIAN PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN LOW TEMPERING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PERLAKUAN PANAS MATERIAL AISI 4340 UNTUK MENGHASILKAN DUAL PHASE STEEL FERRIT- BAINIT

BAB III METODE PENELITIAN

SETTING PARAMETER OPTIMAL PADA PROSES ANNEALING MATERIAL S45C TERHADAP HARDNESS DAN ROUGHNESS SURFACE

BAB III METODE PENELITIAN. Judul Penelitian ini adalah Manajemen Sarana Praktik Program Studi

BAB III METODE PENELITIAN. oleh pengelola program studi sampai dinyatakan selesai yang direncanakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TAGUCHI. Pengertian metode penelitian secara umum adalah membahas bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia teknik dikenal empat jenis material, yaitu : logam,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah siklus DMAIC telah diterapkan dan diperoleh hasilnya, tujuan dari

PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBON RENDAH AKIBAT PENGARUH PROSES PENGARBONAN DARI ARANG KAYU JATI

PENGARUH SILIKON (Si) TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN DARI BAJA TUANG PERKAKAS YANG MENGALAMI FLAME HARDENING SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi (kuantitatif dan kualitatif).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH TEMPERING

Heat Treatment Pada Logam. Posted on 13 Januari 2013 by Andar Kusuma. Proses Perlakuan Panas Pada Baja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan ekperimen data-data pendukung yang dikumpulkan

Optimasi Bukaan Katup Air Optimal Pada Proses Flame Hardening Untuk Mendapatkan Kekerasan Sprocket Yang Merata

PENGARUH PERLAKUAN PANAS DOUBLE TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL AISI 4340

BAB III METODA PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deksriptif

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH TEMPERATUR TEMPERING PADA PROSES QUENCHING TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIK BAJA AISI 4140

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Untuk mengumpulkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimental nyata (true experimental research). Dalam hal ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1. PERLAKUAN PANAS

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PROSES QUENCHING DAN TEMPERING

STUDI PRODUK CASING POMPA AIR MATERIAL BESI COR KELABU DENGAN UJI KOMPOSISI KIMIA, STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN

PEMBUATAN STRUKTUR DUAL PHASE BAJA AISI 3120H DARI BESI LATERIT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya adalah perguruan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Variasi Media Karburasi Terhadap Kekerasan Dan Kedalaman Difusi Karbon Pada Baja ST 42

Karakterisasi Material Sprocket

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data pada penelitian ini merupakan data kualitatif-kuantitatif yang nantinya

Transkripsi:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Langkah-Langkah Sistematis Langkah - langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah: a. Studi Lapangan Tahap persiapan penelitian ini, yaitu penulis menentukan objek atau instansi yang akan dijadikan tempat penelitian. Penulis melakukan observasi di objek penelitian yang telah dipilih untuk menemukan dan mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam instansi tersebut melalui kegiatan diskusi dan wawancara. Penulis juga mencari jurnal-jurnal legal sebagai referensi pembanding untuk mengetahui metode dan hasil penelitian terdahulu. b. Penentuan Masalah Tahap ini penulis membuat diagram keterkaitan mengenai permasalahan yang ada, kemudian menemukan penyebab masalah dari permasalahanpermasalahan tersebut. c. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan untuk menyelesaikan tugas akhir ini dengan melakukan pengamatan di lapangan: i. Metode Interview Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara melakukan kegiatan tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian ini, antara lain Dosen mata kuliah Ilmu Bahan Politeknik ATMI Surakarta, Kepala Bagian beserta karyawan Heat Treatment Politeknik ATMI Surakarta, serta Kepala Bengkel WAP Politeknik ATMI Surakarta. ii. Metode Observasi Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung di Politeknik ATMI Surakarta, yang merupakan objek penelitian. iii. Dokumentasi Penulis mengumpulkan data-data dari instansi dan pengambilan gambar-gambar yang diperlukan untuk penelitian. 55

iv. Literatur buku Penulis mencari referensi-referensi buku untuk membantu mencari dan memperkuat informasi hasil dari suatu analisis atau hipotesa. v. Kuesioner Penulis membuat kuesioner untuk mengetahui keluhan konsumen, mengetahui permasalahan dan kendala yang dihadapi operator. Sasaran kuesioner adalah Dosen mata kuliah Ilmu Bahan Politeknik ATMI Surakarta, Kepala Bagian Heat Treatment, karyawan Heat Treatment, dan Kepala Bengkel WAP, mahasiswa ATMI, dan konsumen ATMI. vi. Brainstorming Penulis membuat brainstorming untuk mengetahui pendapat para operator di Politeknik ATMI Surakarta. Sasaran kuesioner adalah Dosen mata kuliah Ilmu Bahan Politeknik ATMI Surakarta, Kepala Bagian Heat Treatment, karyawan Heat Treatment, dan Kepala Bengkel WAP. Data penelitian diambil dari Politeknik ATMI Surakarta, yang berisi data mesin dan peralatan yang digunakan, urutan proses hardening, data waktu dan suhu proses hardening, data media quenching yang digunakan, hasil kuesioner, hasil brainstorming, dan kendala-kendala yang ada di sektor Heat Treatment. d. Analisis Data Tahap analisis data, yaitu penulis menentukan metode yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang dialami oleh instansi tersebut. Berdasarkan data yang ada dan hasil kuesioner maupun brainstorming, maka dibuat hipotesis mengenai permasalahan dan metode perancangan yang tepat. Hasil dari analisis data ini adalah perancangan percobaan proses hardening material S45C dilakukan dengan menggunakan Metode Campuran (gabungan metode kualitatif dan metode kuantitatif) dan penerapan di lapangan. e. Merancang Alternatif Tahap ini penulis mulai melakukan perancangan percobaan proses hardening material S45C alternatif. Sejumlah alternatif dibuat agar dapat diperbandingkan untuk menentukan alternatif yang tepat untuk Politeknik ATMI Surakarta. 56

i. Alternatif 1: Heat treatment 850 0 C selama 7 menit, media quenching oil, suhu pre-heating 500 0 C, suhu tempering 200 0 C. ii. Alternatif 2: Heat treatment 850 0 C selama 7 menit, media quenching water, suhu pre-heating 500 0 C, suhu tempering 200 0 C. iii. Alternatif 3: Heat treatment 850 0 C selama 7 menit, media quenching water kemudian oil, suhu pre-heating 500 0 C, suhu tempering 200 0 C. iv. Alternatif 4: Heat treatment 810 0 C selama 7 menit, media quenching oil, suhu pre-heating 500 0 C, suhu tempering 200 0 C. v. Alternatif 5: Heat treatment 810 0 C selama 7 menit, media quenching water, suhu pre-heating 500 0 C, suhu tempering 200 0 C. vi. Alternatif 6: Heat treatment 810 0 C selama 7 menit, media quenching water kemudian oil, suhu pre-heating 500 0 C, suhu tempering 200 0 C. vii. Alternatif 7: Heat treatment 850 0 C selama 7 menit + 30 menit, media quenching water kemudian oil, suhu pre-heating 500 0 C, suhu tempering 200 0 C, media pelindung austenitizing arang. viii. Alternatif 8: Stress Relieving suhu 650 0 C selama 3 jam kemudian didinginkan di dalam oven hingga mencapai suhu 400 0 C, Heat treatment 850 0 C selama 7 menit, media quenching water kemudian oil, suhu pre-heating 500 0 C, suhu tempering 200 0 C. f. Analisis Hasil dan Penentuan Hasil Tahap ini penulis menganalisis urutan proses, suhu, waktu, dan media quenching pada setiap alternatif-alternatif perancangan percobaan proses hardening material S45C. Alternatif dipilih berdasarkan kemampuan alternatif untuk direalisasikan dan hasil alternatif yang paling mendekati standar kekerasan S45C. g. Pembahasan Kesimpulan dan Saran Tahap akhir dalam penyusunan skripsi ini adalah tahap kesimpulan dan saran. Penulis menyimpulkan hasil analisis dan pembahasan pada tahap sebelumnya. 57

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian 58

Gambar 3.1. Lanjutan 59

3.2. Latar Belakang Pemilihan Metode Campuran Menurut Creswell (2010), rancangan penelitian merupakan rencana dan prosedur-prosedur penelitian yang meliputi dari asumsi-asumsi luas hingga metode-metode rinci dalam pengumpulan dan analisis data. Creswell juga menjelaskan bahwa Metode Campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif. Pendekatan ini melibatkan asumsi-asumsi filosofis, aplikasi pendekatan-pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dan pencampuran (mixing) kedua pendekatan tersebut dalam satu penelitian. Pendekatan ini lebih kompleks dari sekadar mengumpulkan dan menganalisis dua jenis data, ia juga melibatkan fungsi dari dua pendekatan penelitian tersebut secara kolektif sehingga kekuatan penelitian ini secara keseluruhan lebih besar ketimbang penelitian kualitatif dan kuantitatif. Peneliti tidak menggunakan metode desain eksperimen Taguchi karena parameter yang digunakan dalam proses hardening tidak bisa diubah (harus sesuai dengan parameter Politeknik ATMI Surakarta) dan keterbatasan akses penulis untuk masuk ke area pengerjaan hardening. Keterbatasan akses ini dikarenakan pihak Politeknik ATMI Surakarta tidak mengijinkan pihak luar untuk melihat secara langsung proses pengerjaan hardening. Politeknik ATMI Surakarta hanya menyediakan jasa hardening dan pembelian material saja, sehingga penulis membeli material dan menggunakan jasa hardening di Politeknik ATMI Surakarta. Gradasi perbedaan metode kualitatif, kuantitatif, dan campuran terletak pada asumsi filosofis dasar, jenis-jenis strategi penelitian, dan metode-metode spesifik yang digunakan. Penulis menggunakan filosofis/pandangan dunia pragmatik. Pandangan ini lebih berfokus pada efek-efek tindakan, berpusat pada masalah, bersifat pluralistik, dan berorientasi pada praktik dunia nyata. Para peneliti pragmatik lebih menekankan pada pemecahan masalah dan menggunakan semua pendekatan yang ada untuk memahami masalah. Alasan penulis memilih pandangan ini adalah : a. Pragmatisme dapat digunakan untuk penelitian campuran, yang di dalamnya para peneliti bisa dengan bebas melibatkan asumsi-asumsi kuantitatif dan kualitatif ketika mereka terlibat dalam sebuah penelitian. 60

b. Peneliti memiliki kebebasan untuk memilih metode-metode, teknik-teknik, dan prosedur-prosedur penelitian yang dianggap terbaik untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan mereka. c. Peneliti dapat menerapkan berbagai pendekatan dalam mengumpulkan dan menganalisis data ketimbang hanya menggunakan satu pendekatan saja (jika tidak kuantitatif, selalu kualitatif). d. Kebenaran adalah apa yang terjadi pada saat itu. Kebenaran tidak didasarkan pada dualitas antara kenyataan yang berada di luar pikiran dan kenyataan yang ada dalam pikiran. Peneliti menggunakan data kuantitatif dan kualitatif untuk memiliki pemahaman yang baik terhadap masalah penelitian. e. Peneliti pragmatis selalu melihat apa dan bagaimana meneliti, seraya mengetahui apa saja akibat-akibat yang akan mereka terima (kapan dan dimana peneliti harus menjalankan penelitian tersebut). Peneliti umumnya selalu memiliki tujuan atas pencampuran (mixing) ini, sejenis alasan mengapa data kuantitatif dan kualitatif harus dicampur menjadi satu. f. Bagi peneliti Metode Campuran, pragmatisme dapat membuka pintu untuk menerapkan metode-metode yang beragam, pandangan dunia yang berbeda-beda, dan asumsi-asumsi yang bervariasi, serta bentuk-bentuk yang berbeda dalam pengumpulan dan analisis data. Penulis menggunakan strategi pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif secara sekuensial. Strategi Metode Campuran Sekuensial merupakan prosedurprosedur yang di dalamnya peneliti berusaha menggabungkan atau memperluas penemuan-penemuannya yang diperoleh dari satu metode dengan penemuanpenemuannya dari metode lain. Strategi ini dapat dilakukan dengan melakukan interview kualitatif terlebih dahulu untuk mendapatkan penjelasan-penjelasan yang memadai, lalu diikuti dengan metode survei kuantitatif dengan sejumlah sampel untuk memperoleh hasil umum dari suatu populasi. Pilihan lainnya yaitu penelitian dapat juga dimulai dari metode kuantitatif terlebih dahulu dengan menguji suatu teori atau konsep tertentu, kemudian diikuti dengan metode kualitatif dengan mengeksplorasi sejumlah kasus dan individu. Penelitian ini menggunakan strategi pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif secara sekuensial dengan Metode Campuran Eksploratoris Sekuensial Pragmatik. Eksploratoris Sekuensial melibatkan pengumpulan dan analisis data kualitatif pada tahap pertama dan kemudian diikuti oleh pengumpulan dan 61

analisis data kuantitatif pada tahap kedua yang didasarkan pada hasil-hasil tahap pertama. Prosedur-prosedur eksploratoris dilakukan melalui pertanyaanpertanyaan, pengumpulan data, analisis data, interpretasi, laporan tertulis, dan validasi. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa metode yang tepat untuk penelitian percobaan proses hardening adalah Metode Campuran Eksploratoris Sekuensial Pragmatik dengan strategi pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif secara sekuensial melalui prosedur eksploratoris. Hal ini dikarenakan peneliti dengan Metode Campuran ini melakukan suatu penelitian dengan asumsi bahwa mengumpulkan berbagai jenis data yang dianggap terbaik dapat memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang masalah yang diteliti. Penelitian ini dapat dimulai dengan survei secara luas agar dapat dilakukan generalisasi terhadap hasil penelitian dari populasi yang telah ditentukan. Tahap selanjutnya dilakukan wawancara kualitatif secara terbuka agar dapat mengumpulkan pandangan-pandangan dari partisipan. Penelitian ini melakukan pengajuan pertanyaan-pertanyaan melalui diskusi, wawancara, dan kuesioner. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan rekapan data hasil kekerasan material S45C selama 1 tahun terakhir. Analisis data dilakukan dengan mengecek hasil kekerasan dan analisis kuesioner. Laporan tertulis dilakukan dengan membuat penjelasan hasil yang diperoleh dari percobaan dan membuat perbandingan nilai kekerasan rata-rata. Validasi dilakukan dengan pengujian sekali lagi terhadap alternatif yang diambil. 3.3. Kelayakan Sumber Daya Kelayakan sumber daya merupakan fasilitas dan prasarana yang mendukung penelitian, yaitu: a. Peralatan i. Oven Borel AG, Oven Borel SA, Oven Wilmonn, Oven Smit, dan Oven Tehag ii. Peralatan Quenching (tang besi dan hook) iii. Amplas iv. Kain majun v. Hardness Tester Rockwell-C (Albert Gnehm Horgen Suisse) vi. Peralatan etsa (cawan petri dan penjepit kayu) vii. Mikroskop metalografi 62

b. Bahan i. Material S45C ii. Air iii. Polimer aquaten iv. Oli v. Arang vi. Kawat MS vii. Larutan etsa : Nital (5% HNO 3 ) dalam alcohol 3.4. Cara Pengumpulan dan Analisis Data Cara pengumpulan data kualitatif dilakukan melalui diskusi, wawancara, literatur jurnal, observasi lapangan, dokumentasi, dan hasil brainstorming. Cara pengumpulan data kuantitatif didapatkan dari interpretasi hasil kuesioner dan hasil percobaan yang diperoleh. Hubungan penggunaan data kualitatif dengan data kuantitatif ini disebabkan survei terhadap pengalaman pekerja dan penilaian dari konsumen dapat dilakukan dengan lebih baik hanya jika eksplorasi terhadap cara proses hardening oleh pekerja dan konsumen terlebih dahulu diterapkan. Analisis data dengan pengecekan hasil kekerasan dilakukan dengan menggunakan mesin Rockwell C pada tiap-tiap alternatif, kemudian membuat kelebihan dan kekurangan dari tiap-tiap alternatif. Tahap analisis data terakhir yaitu membuat perbandingan dan menentukan alternatif yang terbaik. Analisis data dengan kuesioner dilakukan dengan membuat 2 jenis kuesioner yang berbeda, yaitu kuesioner khusus responden expert dan kuesioner untuk beginner. Secara garis besar pertanyaan-pertanyaan untuk kuesioner expert dan beginner sama, hanya saja pada bagian tertentu dibedakan untuk jenis pertanyaan spesifik. Pembedaan responden ini ditujukan agar didapatkan perbandingan hasil jawaban kuesioner menurut expert dan kuesioner menurut beginner. Perbandingan tersebut dapat dilihat dalam bentuk grafik terhadap soal pertanyaan yang sama. Kuesioner disebar dalam rentang waktu yang berbeda-beda dikarenakan sulitnya mencari responden yang bersedia menyediakan waktu luang untuk mengisi kuesioner tersebut. Hal ini dianggap sedikit mengganggu aktivitas para pekerja maupun instansi. Penulis sengaja membuat kuesioner jenis tertutup dengan range nilai 1 sampai dengan 5, agar memudahkan penulis untuk 63

menginterprestasikan kumpulan jawaban yang dicentang. Jenis kuesioner ini disebut kuesioner skala Likert. 3.5. Tahapan Penelitian dan Jadwal Pengerjaan Tabel 3.1. Tahapan Penelitian dan Jadwal Pengerjaan No. Kegiatan Minggu ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Studi lapangan 2 Penentuan masalah 3 Pengumpulan data 4 Rekap data 5 Membuat kuesioner & Brainstorming 6 Menganalisis data 7 Membuat alternatif perbaikan 8 Melakukan analisis alternative 9 Memilih alternatif perbaikan 10 Kesimpulan dan saran 64