PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG NILAI PEROLEHAN AIR SEBAGAI DASAR PENGENAAN PAJAK AIR TANAH ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PENINJAUAN TARIF RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Nomor : 1451 K/10/MEM/2000 Tanggal : 3 November 2000

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEDOMAN TEKNIS PENENTUAN NILAI PEROLEHAN AIR DARI PEMANFAATAN AIR BAWAH TANAH DALAM PENGHITUNGAN PAJAK PEMANFAATAN AIR BAWAH TANAH

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYEGELAN DALAM RANGKA PEMERIKSAAN DIBIDANG PERPAJAKAN

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 43.a TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG

86 TAHUN 2012 NILAI PEROLEHAN AIR TANAH SEBAGAI DASAR PENGENAAN PAJAK AIR TANAH

BUPATI ACEH BARAT DAYA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGGUNAAN BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN ATAS PENETAPAN RETRIBUSI DAERAH YANG TERUTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAPORAN ATAU PEMBERITAHUAN PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK DAERAH DAN/ATAU PIUTANG RETRIBUSI DAERAH

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BELANJA TIDAK TERDUGA DI KABUPATEN ACEH TIMUR

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN RETRIBUSI DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR,

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 56 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DIBIDANG PERPAJAKAN

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PENGGUNAAN BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG PENGENAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN KARENA HIBAH WASIAT DAN WARIS

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 80 TAHUN 2011 TENTANG NILAI PEROLEHAN AIR TANAH DI KOTA SURABAYA

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2017

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG WAJIB SERAH ARSIP INAKTIF PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADMINISTRASIAN KETETAPAN

BUPATI FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI FLORES TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG NILAI PEROLEHAN PAJAK AIR TANAH

QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG IZIN GANGGUAN

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN ACEH TIMUR

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 131 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS DAN TATA KERJA STAF AHLI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2011 NOMOR : 09 PERTURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 107 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN GAMPONG SAH RAJA DAN GAMPONG SIJUDO KECAMATAN PANTE BIDARI KABUPATEN ACEH TIMUR

PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN TIMUR,

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2014 SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

QANUN KABUPATEN ACEH BARAT NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS QANUN KABUPATEN ACEH BARAT NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK DAERAH

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN LINPERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN TENTANG NILAI PEROLEHAN AIR TANAH

BUPATI MOJOKERTO NOMORT4TAHUN 2012 BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENERTIBAN HEWAN TERNAK BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK AIR TANAH

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR KEPADA PT. ACEH TIMUR ENERGI DAN MINERAL

BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN NOMENKLATUR PERANGKAT DAERAH

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN ANGGARAN 2009

QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK AIR TANAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH BESAR,

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN ANGGARAN 2010

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 2 Tahun 2017 Seri B Nomor 1 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK GAMPONG DI KABUPATEN ACEH TIMUR

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN ACEH TIMUR

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI REJANG LEBONG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG NILAI PEROLEHAN AIR TANAH BUPATI REJANG LEBONG,

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2014

PENCABUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG PERTAMBANGAN RAKYAT BAHAN GALIAN EMAS (GOLONGAN B)

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR KEPADA KOPERASI PRIMA JASA

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN NAMA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 1 SERI B PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG NILAI PEROLEHAN AIR TANAH (NPA)

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

Transkripsi:

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG NILAI PEROLEHAN AIR SEBAGAI DASAR PENGENAAN PAJAK AIR TANAH ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR, Menimbang : a. bahwa untuk memenuhi maksud Pasal 18 ayat (1) Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 10 Tahun 2011 tentang Pajak-Pajak Daerah, Nilai Perolehan Air Tanah sebagai Dasar Pengenaan Pajak Air Tanah ditetapkan dengan Peraturan Bupati; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Nilai Perolehan Air Sebagai Dasar Pengenaan Pajak Air Tanah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 58 Tambahan Lembaran Negara Nomor 1092); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Propinsi Atjeh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1103); 3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3236) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4740); 4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 368) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3987 ); 5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 6. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3893); 7. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180); 8. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377); 9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 11. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633);

12. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 13. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 14. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4959); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000 tentang Tata Cara Penyitaan Dalam Rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 247, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4049); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4858); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4859); 18. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 2 Tahun 2011 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas- Dinas Daerah Kabupaten Aceh Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun 2011 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Nomor 40); 19. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 10 Tahun 2011 tentang Pajak Air Tanah (Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun 2011 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Nomor 43); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG NILAI PEROLEHAN AIR SEBAGAI DASAR PENGENAAN PAJAK PEMANFAATAN AIR BAWAH TANAH.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Kabupaten adalah Kabupaten Aceh Timur. 2. Pemerintah Daerah Kabupaten yang selanjutnya disebut Pemerintah Kabupaten, adalah unsur penyelenggara Pemerintah Kabupaten Aceh Timur yang terdiri atas Bupati dan Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Timur. 3. Bupati adalah Bupati Aceh Timur. 4. Air Tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. 5. Pajak Air Tanah adalah Pajak atas pengambilan dan/ atau pemanfaatan air tanah. 6. Nilai Perolehan Air, yang selanjutnya disingkat NPA, adalah Nilai air tanah yang telah diambil dan/ atau dimanfaatkan dan dikenai Pajak Air Tanah, besarnya sama dengan volume air yang diambil dikalikan dengan Harga Dasar Air. 7. Harga Dasar Air, yang selanjutnya disingkat HDA adalah Harga rata-rata air tanah per satuan volume yang akan dikenai Pajak Air Tanah, besarnya sama dengan harga air baku dikalikan dengan faktor nilai air. 8. Harga Air Baku, yang selanjutnya disingkat HAB adalah Harga rata-rata air tanah per satuan volume yang besarnya sama dengan nilai investasi untuk mendapatkan air bawah tanah dibagi dengan volume produksinya (m 3 ). 9. Faktor Nilai Air (Fn-Air) adalah suatu bobot dari komponen sumber daya alam dan kompensasi pemulihan peruntukan dan pengelolan, yang besarnya ditentukan berdasarkan subjek kelompok pengguna air serta volume pengambilannya. 10. Subjek pemakai atau kelompok pemakai air adalah orang atau badan yang mengambil dan/ atau memanfaatkan atau pengguna air tanah, terdiri dari usaha perdagangan/jasa, usaha dalam bidang perikanan/peternakan/perkebunan, industri (sebagai bahan penunjang produksi dan sebagai bahan pokok produksi). 11. Kompensasi pemulihan adalah Biaya yang dipungut untuk upaya pemulihan atas kerusakan lingkungan yang telah maupun akan terjadi sebagai akibat pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah. 12. Kompensasi peruntukan dan pengelolaan adalah Biaya yang dipungut dengan subsidi silang dengan pengambilan/pemanfaatan air tanah dari subyek kelompok pengguna air.

13. Konservasi air tanah adalah Pengelolaan air tanah untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara serta mempertahankan mutunya. 14. Pencemaran air tanah adalah Masuknya atau dimasukkannya unsur, zat, komponen fisika, kimia atau biologi ke dalam air tanah oleh kegiatan manusia atau oleh proses alami yang mengakibatkan mutu air tanah turun sampai ke tingkat tertentu sehingga tidak lagi sesuai dengan peruntukkannya. 15. Pengendalian adalah Segala usaha mencakup kegiatan pengaturan, penelitian dan pemantauan pengambilan air tanah untuk menjamin pengambilan dan/atau pemanfaatannya secara bijaksana demi menjaga kesinambungan ketersediaan dan mutunya. 16. Dampak lingkungan adalah Pengaruh perubahan pada lingkungan yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah. BAB II KOMPONEN NILAI PEROLEHAN AIR Pasal 2 (1) Dasar Pengenaan Pajak Pajak Air Tanah adalah NPA. (2) Besarnya NPA ditentukan oleh sebagian atau seluruh faktor sebagai berikut: a. jenis sumber air; b. lokasi sumber air; c. kualitas sumber air; d. volume air yang diambil; e. luas areal tempat pemakaian air; f. musim pengambilan air; g. tingkat kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh pengambilan air dan/atau pemanfaatan air; dan h. tujuan pengambilan/pemanfaatan air. (3) NPA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mengandung dua komponen yang terdiri dari: a. volume air yang diambil; dan b. HDA. (4) Volume air yang diambil adalah besarnya volume air yang diambil dan/atau dimanfaatkan dan dihitung dalam satuan kubik (m 3 ) per satu bulan kalender. (5) Volume air yang diambil sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dibedakan berdasarkan progresif jumlah kubikasi air yang diambil dan/atau dimanfaatkan sebagai berikut: a. 51 m 3 s.d. 250 m 3; b. 251 m 3 s.d. 500 m 3;

c. 501 m 3 s.d. 750 m 3; d. 751 m 3 s.d. 1000 m 3; dan e. > 1000 m 3. (6) NPA Tidak Kena Pajak pengambilan dan/atau pemanfaatan dengan volume sebesar 50 m 3 per satu bulan kalender. Pasal 3 (1) HDA sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (3) huruf b dihitung dalam satuan rupiah yang memuat komponen sebagai berikut: a. sumber daya alam air; dan b. kompensasi pemulihan, peruntukan, dan pengelolaan. (2) Komposisi komponen HDA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebagai berikut: No Komposisi Komponen HDA Bobot 1. Sumber Daya Alam 60% 2. Kompensasi Pemulihan, Peruntukan, dan Pengelolaan 40% Pasal 4 (1) Besarnya HDA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) ditentukan oleh: a. HAB; dan b. Faktor Nilai Air (Fn-Air). (2) HAB sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, dihitung berdasarkan biaya eksploitasi atau investasi untuk mendapatkan air tanah dengan volume yang dihasilkan (diproduksi) dalam masa umur ekonomis. (3) Harga air baku sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, Ditetapkan sebesar Rp. 400/m 3 (empat ratus rupiah per meter kubik). BAB III KOMPONEN DAN BOBOT FAKTOR NILAI AIR (Fn-Air) Pasal 5 (1) Faktor Nilai Air (Fn-Air) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b, memuat komponen sebagai berikut: a. Sumber Daya Alam (SDA) air tanah; b. Komponen pemulihan kerusakan lingkungan akibat pengambilan dan/ atau pemanfaatan air tanah; dan

c. Peruntukan dan pengelolaan air tanah. (2) Kriteria komponen Sumber Daya Alam air tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, ditentukan oleh faktor: a. Jenis Air Tanah yang terdiri dari: 1) Air tanah dangkal; 2) Air tanah dalam; dan 3) Mata air. b. Lokasi Sumber Air Tanah, meliputi: 1) Ada sumber daya air alternatif seperti jaringan PDAM; dan 2) Tidak ada sumber daya air alternatif. c. Kualitas Air Tanah, terdiri dari : 1) Kualitas baik; dan 2) Kualitas jelek. (3) Komponen Kompensasi Pemulihan kerusakan lingkungan akibat pengambilan air tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dikenakan biaya kompensasi bagi semua jenis pemanfaatan air tanah dan bagi semua tingkat dampak pemanfaatan air tanah baik yang telah maupun belum menimbulkan kerusakan lingkungan, yang meliputi: a. biaya pemulihan yang diperlukan akibat terjadinya penurunan muka air tanah; b. biaya pemulihan yang diperlukan akibat terjadinya salinisasi; c. biaya pemulihan yang diperlukan akibat terjadinya penurunan muka tanah (land subsidence); dan d. biaya pemulihan yang diperlukan akibat terjadinya pencemaran air tanah. (4) Komponen Peruntukan dan Pengelolaan air tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, dibedakan berdasarkan subjek pemakai atau kelompok pemakai air tanah, yang ditetapkan sebagai berikut: a. usaha perdagangan dan jasa b. perikanan/peternakan/perkebunan c. industri, terdiri dari: 1) industri yang memanfaatkan air sebagai bahan produksi 2) industri yang memanfaatkan air sebagai bahan penunjang produksi (5) Subjek pemakai atau kelompok pemakai air tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dikenakan biaya kompensasi peruntukan dan pengelolaan air tanah. (6) Biaya kompensasi peruntukan dan pengelolaan air tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (5), dibedakan besarnya biaya kompensasi pada setiap subjek pemakai atau kelompok pemakai air tanah. (7) Biaya kompensasi pemulihan kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan air tanah sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) dan biaya kompensasi peruntukan dan pengelolaan air tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dijadikan satu menjadi kompensasi pemulihan akibat pengambilan/pemanfaatan air tanah. Pasal 6 (1) Untuk menentukan besarnya Faktor Nilai Air (Fn-Air) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1), dilakukan dengan cara memberikan bobot nilai tertentu pada masing-masing komponennya. (2) Bobot komponen sumber daya alam air tanah yang terdiri dari jenis sumber air, lokasi sumber air dan kualitas air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) dibedakan berdasarkan kriteria ada atau tidaknya sumber daya air alternatif atau jaringan PDAM. (3) Komponen sumber daya alam air tanah yang berada di daerah mata air diberi bobot yang lebih besar dibanding dengan yang berada di dalam jaringan PDAM sedangkan komponen sumber daya air tanah diluar jaringan PDAM diberi bobot lebih kecil dibanding dengan yang berada di dalam jaringan PDAM. (4) Pemberian bobot lebih besar untuk komponen sumber daya alam air tanah yang berada disekitar mata air sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dimaksudkan agar subjek pemakai atau kelompok air tanah dimanfaatkan sumber daya alernatif atau jaringan PDAM. (5) Bobot komponen sumber daya alam air tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah sebagai berikut: No Kriteria Bobot 1. Di LuarJangkauan PDAM 3 2. Dalam Jangkauan PDAM 5 3. Mata Air 7

(6) Bobot komponen biaya kompensasi pemulihan akibat pengambilan dan/ atau pemanfaatan air tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (7) ditetapkan berdasarkan subjek pemakai atau kelompok pemakai air tanah dan volume air yang diambil atau dimanfaatkan yang dihitung secara progresif, sebagai berikut: No. Subjek Pemakai 51-250 251-500 m 3 1. Usaha Perdagangan dan jasa 2. Perikanan, Peternakan Perkebunan dan 501-750 m 3 751-1000 >1000 m 3 m 3 1 1,2 1,4 1,6 1,8 3 3,3 3,6 3,9 4,2 3. Industri: a. Sebagai bahan penunjang produksi; dan b. Sebagai bahan produksi 5 7 5,4 7,5 5,8 8 6,2 8,5 6,6 9 Pasal 7 (1) Besarnya Faktor Nilai Air (Fn-Air) diperoleh dari penjumlahan perkalian bobot komponen yang berasal dari sumber daya alam air dengan bobot komponen yang berasal dari biaya kompensasi pemulihan akibat pengambilan dan atau pemanfaatan air tanah. (2) Besarnya Faktor Nilai Air (Fn-Air) komponen sumber daya alam air diperoleh dengan cara mengalikan bobot komposisi komponen HDA yang berasal dari sumber daya alam air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) dengan bobot komponen sumber daya alam air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5). (3) Besarnya Faktor Nilai Air (Fn-Air) komponen pemulihan pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah diperoleh dengan cara mengalikan bobot komponen pemulihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) dengan bobot biaya kompensasi pemulihan akibat pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (6).

BAB IV PERHITUNGAN NILAI PEROLEHAN AIR DAN PAJAK AIR TANAH Pasal 8 (1) NPA sebagai dasar pengenaan Pajak Air Tanah diperoleh dengan cara mengalikan volume air yang diambil atau dimanfaatkan (m 3 ) dengan HDA. (2) Volume air yang diambil atau dimanfaatkan adalah volume air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4). (3) HDA diperoleh dengan mengalikan Faktor Nilai Air (Fn- Air) dengan HAB. (4) Cara penghitungan NPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dengan rumus sebagai berikut: NPA = Volume x HDA HDA = Faktor Nilai Air Fn-Air) x HAB NPA = Volume x Faktor Nilai Air (Fn-Air) x HAB Pasal 9 (1) Besarnya Pajak Air Tanah dihitung berdasarkan perkalian antara tarif pajak dengan NPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8. (2) Tarif Pajak Air Tanah ditetapkan sesuai ketentuan sebagaimana diatur dalam Qanun. (3) Cara penghitungan Pajak Air Tanah dengan rumus sebagai berikut: Pajak Air Tanah =Tarif Pajak x NPA

BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Aceh Timur. Diundangkan di Idi pada tanggal 1 November 2012 M 16 Zulhijjah 1433 H SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR, ttd SYAIFANNUR Ditetapkan di Idi pada tanggal 1 November 2012 M 16 Zulhijjah 1433 H BUPATI ACEH TIMUR, ttd HASBALLAH BIN M. THAIB BERITA DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2012 NOMOR 40 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM SETDAKAB. ACEH TIMUR, ISKANDAR, SH Pembina (IV/a) Nip. 19720909 200212 1 009