Pengaruh Bungkil Inti dan Lumpur Sawit yang Difermentasi dengan Aspergillus sp asal Akar Bambu terhadap Kandungan Lemak Ayam Broiler

dokumen-dokumen yang mirip
Respon Broiler terhadap Pemberian Ransum yang Mengandung Lumpur Sawit Fermentasi pada Berbagai Lama Penyimpanan

PENGANTAR. Latar Belakang. Sebagian komponen dalam industri pakan unggas terutama sumber energi

Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower

PEMANFAATAN LUMPUR SAWIT UNTUK RANSUM UNGGAS: 3. PENGGUNAAN PRODUK FERMENTASI LUMPUR SAWIT SEBELUM DAN SETELAH DIKERINGKAN DALAM RANSUM AYAM PEDAGING

Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler

BUNGKIL INTI SAWIT DAN PRODUK FERMENTASINYA SEBAGAI PAKAN AYAM PEDAGING

PEMANFAATAN LUMPUR SAWIT UNTUK RANSUM UNGGAS: 2. LUMPUR SAWIT KERING DAN PRODUK FERMENTASI SEBAGAI BAHAN PAKAN ITIK JANTAN YANG SEDANG TUMBUH

PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Mairizal 1. Intisari. Kata Kunci : Fermentasi, Kulit Ari Biji Kedelai, Aspergillus Niger, Ayam Pedaging.

KANDUNGAN LEMAK KASAR, BETN, KALSIUM DAN PHOSPOR FESES AYAM YANG DIFERMENTASI BAKTERI Lactobacillus sp

PEMANFATAN LUMPUR SAWIT UNTUK RANSUM UNGGAS: 1. LUMPUR SAWIT KERING DAN PRODUK FERMENTASINYA SEBAGAI BAHAN PAKAN AYAM BROILER

Animal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TEPUNG KENCUR

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL

PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN CAMPURAN BUNGKIL INTI SAWIT DAN ONGGOK TERFERMENTASI OLEH

PERFORMANS AYAM BROILER YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG TEPUNG LUMPUR SAWIT TIDAK DAN DIFERMENTASI Aspergillus Niger DENGAN ARAS YANG BERBEDA

Ali, S., D. Sunarti dan L.D. Mahfudz* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang

I. PENDAHULUAN. luas. Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi ayam broiler adalah pakan

Yunilas* *) Staf Pengajar Prog. Studi Peternakan, FP USU.

SUHU FERMENTOR TERHADAP NILAI GIZI PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR PRODUK FERMENTASI BUNGKIL KELAPA SAWIT

Penampilan Kelinci Persilangan Lepas Sapih yang Mendapat Ransum dengan Beberapa Tingkat Penggunaan Ampas Teh

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

PERSENTASE KARKAS DAN NON KARKAS SERTA LEMAK ABDOMINAL AYAM BROILER YANG DIBERI ACIDIFIER ASAM SITRAT DALAM PAKAN DOUBLE STEP DOWN SKRIPSI.

Pengaruh Suplementasi Lisin terhadap Karakteristik Karkas Itik Lokal Jantan Umur Sepuluh Minggu

Yosi Fenita, Irma Badarina, Basyarudin Zain, dan Teguh Rafian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

I. PENDAHULUAN. hasil produksi pengembangan ayam broiler akan semakin tinggi.

Seminar Optimalisasi Hasil Samping Perkebunan Kelapa Sawit dan Industri 0lahannya sebagai Pakan Ternak cukup tinggi, nutrisi yang terkandung dalam lim

Running head:pengaruh Lisin terhadap Karkas Itik. Pengaruh Suplementasi Lisin terhadap Karakteristik Karkas. Itik Lokal Jantan

Tepung Ampas Tahu Dalam Ransum, Performa Ayam Sentul... Dede Yusuf Kadasyah

PEMBERIAN KOMBINASI PAKAN DOUBLE STEP DOWN DAN ASAM SITRAT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EFISIENSI USAHA PETERNAKAN BROILER

PEMANFAATAN AMPAS SAGU FERMENTASI DAN NON FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KARKAS AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus) UMUR 12 MINGGU

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

PENGARUH PERENDAMAN NaOH DAN PEREBUSAN BIJI SORGHUM TERHADAP KINERJA BROILER

PengaruhImbanganEnergidan Protein RansumterhadapKecernaanBahanKeringdan Protein KasarpadaAyam Broiler. Oleh

LEMAK DAN KOLESTEROL DAGING PADA AYAM BROILER YANG DIBERI PAKAN STEP DOWN PROTEIN DENGAN PENAMBAHAN AIR PERASAN JERUK NIPIS SEBAGAI ACIDIFIER

PENGGUNAAN PAKAN BERBASIS UBI KAYU SEBAGAI PENGGANTI JAGUNGTERHADAP KARKAS AYAM BROILER

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin

Pengaruh Penggunaan...Trisno Marojahan Aruan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

Roeswandy. Departemen Perternakan, Fakultas Pertanian USU

PENGARUH PENAMBAHAN ASAM SITRAT DALAM RANSUM SEBAGAI ACIDIFIER TERHADAP KECERNAAN PROTEIN DAN BOBOT BADAN AKHIR PADA ITIK JANTAN LOKAL

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Populasi ayam pedaging meningkat dari 1,24 milyar ekor pada

Pengaruh Pemberian Tepung Buah Mengkudu Rizki

PENGARUH IMBANGAN ENERGI DAN PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT KARKAS DAN BOBOT LEMAK ABDOMINAL AYAM BROILER UMUR 3-5 MINGGU

PENGGUNAAN AMPAS KECAP YANG DIFERMENTASI DENGAN Trichoderma viride DALAM RANSUM TERHADAP KADAR LEMAK DAN PROTEIN DAGING AYAM BROILER SKRIPSI.

SKRIPSI BERAT HIDUP, BERAT KARKAS DAN PERSENTASE KARKAS, GIBLET

DEPARTEMEN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2010

PERFORMANS AYAM BROILER YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG TEPUNG LUMPUR SAWIT TIDAK DAN DIFERMENTASI Aspergillus niger DENGAN ARAS YANG BERBEDA

SUBSITUSI DEDAK DENGAN POD KAKAO YANG DIFERMENTASI DENGAN Aspergillus niger TERHADAP PERFORMANS BROILER UMUR 6 MINGGU

KOMBINASI AZOLLA MICROPHYLLA DENGAN DEDAK PADI SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BAHAN PAKAN LOKAL AYAM PEDAGING

KADAR KOLESTEROL SERUM DARAH AYAM PETELUR YANG DIBERI AIR REBUSAN DAUN SIRIH SKRIPSI TEFI HARUMAN HANAFIAH

I. PENDAHULUAN. Peningkatan keberhasilan suatu usaha peternakan akan di pengaruhi oleh

Penggunaan Beberapa Tingkat Serat Kasar dalam Ransum Itik Jantan Sedang Bertumbuh. The of Some Crude Fiber Level In Rations of Male Duck Growth

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

MANFAAT DEDAK PADI YANG DIFERMENTASI OLEH KHAMIR SACCHAROMYCES CEREVISIAE DALAM RANSUM ITIK BALI JANTAN

PENGARUH TINGKAT PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL PUYUH JANTAN

Nilai Kecernaan Protein Ransum yang Mengandung Bungkil Biji Jarak (Ricinus communis, Linn) Terfermentasi pada Ayam Broiler (Tjitjah Aisjah)

Produk Samping Kelapa Sawit sebagai Bahan Pakan Alternatif di Kalimantan Tengah: 1. Pengaruh Pemberian Solid terhadap Performans Ayam Broiler

KUALITAS KIMIA DAGING AYAM KAMPUNG DENGAN RANSUM BERBASIS KONSENTRAT BROILER

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

PENGGUNAAN BUNGKIL INTI SAWIT DAN PRODUK FERMENTASINYA DALAM RANSUM ITIK SEDANG BERTUMBUH

Pengaruh Pemberian Ampas Teh (Camellia sinensis) Fermentasi dengan Aspergillus niger pada Ayam Broiler

PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN.

PERFORMA AYAM BROILER YANG DIBERI RANSUM BERBASIS JAGUNG DAN BUNGKIL KEDELAI DENGAN SUPLEMENTASI DL-METIONIN SKRIPSI HANI AH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam lokal persilangan merupakan ayam lokal yang telah mengalami

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

I. PENDAHULUAN. Industri peternakan di Indonesia khususnya unggas menghadapi tantangan

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L.) Merr.) DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS TELUR ITIK LOKAL SKRIPSI LILI SURYANINGSIH

II \J \LAH ILT -\H ONENJA[ (PIGSIRUNT) crn *!o al6 riso rlrrrr\llrnr

PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH UDANG DENGAN PENGOLAHAN FILTRAT AIR ABU SEKAM FERMENTASI EM-4 DAN KAPANG

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

PENGARUH SUPLEMENTASI ASAM AMINO DL-METIONIN DAN L-LISIN KADALUARSA DALAM PAKAN TERHADAP PERFORMAN AYAM BROILER

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG KETELA RAMBAT (Ipomea Batatas L) SEBAGAI SUMBER ENERGI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING FASE FINISHER

PENGARUH PENGGUNAAN POLLARD DAN ASAM AMINO SINTETIS DALAM PAKAN AYAM PETELUR TERHADAP KONSUMSI PAKAN, KONVERSI PAKAN, DAN PRODUKSI TELUR

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner Vol. 6. No. 3. Th. 2001

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN SUMBER PROTEIN BERBEDA TERHADAP BOBOT AKHIR, POTONGAN KARKAS DAN MASSA PROTEIN DAGING AYAM LOKAL PERSILANGAN SKRIPSI.

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk,

PERLAKUAN PENYEDUHAN AIR PANAS PADA PROSES FERMENTASI SINGKONG DENGAN ASPERGILLUS NIGER

PENGGUNAAN PELEPAH KELAPA SAWIT FERMENTASI DENGAN BERBAGAI LEVEL BIOMOL + PADA PAKAN TERHADAP KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN SKRIPSI

PENINGKATAN NILAI KECERNAAN PROTEIN KASAR DAN LEMAK KASAR PRODUK FERMENTASI CAMPURAN BUNGKIL INTI SAWIT DAN DEDAK PADI PADA BROILER

JITV Vol. 7. No. 3. Th. 2002

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

PENGGUNAAN ASAM AMINO METIONIN DAN LISIN DALAM RAMSUM TERHADAP KARKAS BROILER UMUR 6 MINGGU SKRIPSI. Oleh: TRIS NELLY TARIGAN

I. PENDAHULUAN. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012) menunjukkan bahwa konsumsi telur burung

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kendala pada peternak disebabkan mahalnya harga bahan baku, sehingga

Onggok Terfermentasi dan Pemanfaatannya dalam Ransum Ayam Ras Pedaging

Pengaruh Pemberian Tepung Daun Teh Tua dalam Ransum terhadap Performan dan Persentase Lemak Abdominal Ayam Broiler

Animal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada 12 September 2014 sampai dengan 20 Oktober 2014

KANDUNGAN PROTEIN DAN SERAT KASAR TONGKOL JAGUNG YANG DIINOKULASI Trichoderma sp. PADA LAMA INKUBASI YANG BERBEDA ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN

SKRIPSI. Oleh : Nugrahadi Abinawa

RESPON PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KATUK (Sauropus androgynus L. Merr.) DALAM RANSUM TERHADAP KOLESTEROL ITIK LOKAL SKRIPSI ALFIAN PUTRA DHIMAR NUGRAHA

Nilai Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ransum...Setyo Parmesta

Transkripsi:

Pengaruh Bungkil Inti dan Lumpur Sawit yang Difermentasi dengan Aspergillus sp asal Akar Bambu terhadap Kandungan Lemak Ayam Broiler (The effect of palm kernel cake and palm oil sludge fermented with aspergillus sp derived from bamboo root on broiler s fat content) Bambang Hartoyo 1, Supadmo 2, Wihandoyo 2 dan Ali Wibowo 2 1 Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto 2 Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta ABSTRACT The objective of this research was to determine the effect of palm kernel cake and palm oil sludge fermented with Aspergillus sp derived from bamboo root on broiler s fat content including liver fat, abdominal fat and meat fat. Study was conducted for 8 weeks in Experimental Farm, Animal Science Faculty Jenderal Soedirman University, Purwokerto. Research utilized 196 male DOC strain Lohman, ration treatments, cage and other utilities. Seven allotted rations were R 0 = control ration (without FPKC and FPOS), R 1 = 7.5% FPKC, R 2 = 15% FPKC, R 3 = 22.5% FPKC, R 4 = 7.5% FPOS, R 5 = 15% FPOS, R 6 = 22.5% FPOS. Each treatment unit used 7 (seven) DOCs with 4 (four) replicates. The obtained data were subject to analysis of variance followed by Orthogonal Contrasts. Result demonstrated that liver fat level was 1,79 3,86%, abdominal fat was 0,52 2,04%, and meat fat was 0,21 0,61%. Analysis of variance result showed that supplementing palm kernel cake and palm oil sludge fermented with Aspergillus sp derived from bamboo root highly significantly affected (P < 0.01) abdominal fat level, significantly affected (P < 0.05) liver fat level but did not significantly affected (P > 0.05) broiler meat fat level. Keywords: Fermentation, palm kernel cake, palm oil sludge, Aspergillus sp, liver fat, abdominal fat, meat fat 2015 Agripet : Vol (15) No. 2 : 112-116 PENDAHULUAN 1 Sebagian komponen dalam pakan unggas terutama sumber energi pakan yang berasal dari jagung, masih banyak yang diimpor dari luar negeri. Kontan (2013) melaporkan bahwa kebutuhan jagung tahun 2013 mencapai 17,3 juta ton. Produksi jagung nasional pada tahun 2012 sebesar 19.387.022 ton dan tahun 2013 turun menjadi 18.506.287 ton (Anonimus, 2014). Menurut Haryadi (2013) untuk memenuhi kebutuhan pakan, pemanfaatan limbah pertanian merupakan salah satu alternatifnya, namun nilai gizinya yang rendah dan serat kasar yang tinggi merupakan kendala dalam proses metabolisme ternak unggas. Untuk itu perlu diupayakan teknologi yang mampu meningkatkan kualitas limbah pertanian sehingga dapat dimanfaatkan Corresponding author : hartoyo_bambang@yahoo.com DOI: http://dx.doi.org/10.17969/agripet.v15i2.2850 sebagai bahan pakan alternatif yang murah dan bermutu. Pemanfaatan bungkil inti sawit (BIS) dan lumpur sawit (LS) untuk pakan ternak ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan terhadap bahan pakan impor. Permasalahannya adalah bahwa bungkil inti sawit dan lumpur sawit tersebut memiliki kandungan nutrien yang rendah serta selulosa dan ligno selulosa yang cukup tinggi. Di samping itu alat pencernaan unggas tidak mampu mencerna serat kasar tersebut karena tidak memiliki enzim pemecah serat kasar yang cukup, untuk itu diperlukan teknologi yang dapat memecah serat kasar bungkil inti sawit dan lumpur sawit sehingga dapat diberikan pada ayam. Salah satu upaya untuk memecah serat kasar BIS dan LS adalah melalui fermentasi. Penggunaan mikrobia yang tepat diharapkan dapat mendegradasi serat kasar yang terdapat dalam bungkil inti sawit dan lumpur sawit. 112

Beberapa jenis mikrobia (misalnya Aspergillus sp dan Trichoderma sp) yang bersifat selulolitik diketahui mampu mendegradasi serat kasar, sehingga mikrobia tersebut dapat digunakan untuk fermentasi BIS dan LS. Dengan peningkatan nilai gizi produk fermentasi BIS dan LS, maka diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan pakan ayam broiler. Ayam broiler sebagai salah satu industri peternakan unggas mempunyai prospek yang baik dan menjanjikan karena mampu menghasilkan daging pada umur 6-8 minggu (Hasanudin, et al, 2013). Selanjutnya dijelaskan bahwa Pertumbuhan yang cepat ayam broiler juga diiringi dengan pertumbuhan lemak yang tinggi sehingga dihasilkan daging yang cenderung berlemak. Pemanfaatan BIS dan LS yang difermentasi dengan Aspergillus sp asal akar bambu ini diharapkan dapat mengurangi kadar lemak ayam broiler. Penelitian ini dirancang untuk mengetahui pengaruh BIS dan LS fermentasi terhadap kandungan lemak hati, lemak perut dan lemak daging ayam broiler. METODE PENELITIAN Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 196 ekor DOC jantan pedaging strain Lohman, ransum perlakuan, kandang kelompok, peralatan kandang, timbangan, dan peralatan laboratorium yang sesuai. BIS dan LS diinokulasi dengan menggunakan Aspergillus sp yang berasal dari akar bambu sebanyak 5% dari bobot substrat dengan kandungan mikrobia sebesar 10 6 10 8 sel/ml, selanjutnya diinkubasi secara batch culture pada ph 6,8 pada suhu ruang dengan waktu inkubasi selama 5 x 24 jam. Hal ini dimaksudkan agar mikrobia selulolitik dapat tumbuh secara optimal. Pemanenan hasil fermentasi dilakukan dengan cara BIS dan LS fermentasi dioven pada suhu 40 0 C selama dua hari untuk menghentikan aktivitas mikrobia. Tabel 1. Komposisi nutrien ransum perlakuan Bahan pakan Kontrol BISF LSF R 0 R 1 R 2 R 3 R 4 R 5 R 6 Jagung (%) 55,00 47,50 40,00 32,50 47,50 40,00 32,50 BISF (%) 0,00 7,50 15,00 22,50 0,00 0,00 0,00 LSF (%) 0,00 0,00 0,00 0,00 7,50 15,00 22,50 Dedak (%) 16,00 18,00 19,00 21,00 17,00 18,00 21,00 Bkl kedelai (%) 20,00 19,00 18,00 17,00 19,00 19,00 16,00 Tep Ikan (%) 8,00 7,00 7,00 5,00 8,00 7,00 7,00 Premix (%) 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 CaCO 3 (%) 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 TOTAL 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Protein ksr (%) 20,29 20,42 20,88 20,54 20,54 20,78 20,37 Lemak ksr (%) 4,98 5,65 6,22 6,85 5,28 5,55 6,10 Serat ksr (%) 4,72 6,10 7,39 8,74 6,39 8,11 9,86 ME (kcal/kg) 2981,40 2998,63 3018,86 3011,09 2964,13 2947,63 2922,82 Kalsium (%) 0,60 0,64 0,67 0,71 0,64 0,68 0,71 Fosfor (%) 0,55 0,62 0,69 0,75 0,62 0,68 0,77 Lisin (%) 0,68 0,69 0,71 0,70 0,69 0,72 0,71 Metionin (%) 0,31 0,30 0,30 0,29 0,31 0,30 0,29 Sumber : Hasil analisis Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak UNSOED (2009) Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah. yang diberikan adalah 7 jenis ransum yaitu R 0 = ransum kontrol (tanpa BIS dan LS) ; R 1 = 7,5% BIS fermentasi. R 2 = 15% BIS fermentasi, R 3 = 22,5% BIS fermentasi, R 4 = 7,5% LS fermentasi, R 5 = 15% LS fermentasi, R 6 = 22,5% LS fermentasi. Setiap unit perlakuan terdiri dari 7 (tujuh) ekor DOC dan diulang 4 (empat) kali. Data diolah dengan menggunakan analisis varian dan diuji dengan uji ortogonal kontras (Steel and Torrie, 1994). Seting uji kontras yang digunakan adalah : Q1 (R 0 VS R 1, Pengaruh Bungkil Inti dan Lumpur Sawit yang Difermentasi dengan Aspergillus sp asal Akar Bambu terhadap. (Dr. Ir. Bambang Hartoyo, M.Si. et al) 113

R 2, R 3, R 4, R 5, R 6 ); Q2 (R 1, R 2, R 3, VS R 4, R 5, R 6 ); Q3 (R 1, VS R 2, R 3 ); Q4 (R 2, VS R 3 ); Q5 (R 4, VS R 5, R 6 ) dan Q6 (R 5, VS R 6 ). Variabel yang diamati adalah lemak perut yang dihitung dengan cara membandingkan antara bobot lemak perut dengan bobot badan serta lemak hati dan lemak daging yang dianalisis dengan menggunakan metode soxhlet (AOAC, 1999). Komposisi nutrien ransum penelitian tersaji pada Tabel 1. Penelitian dilaksanakan selama delapan minggu di Eksperimental farm Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. HASIL DAN PEMBAHASAN Lemak hati Kandungan lemak hati ayam broiler yang mendapat perlakuan BISF dan LSF berkisar antara 1,79 3,86% (Tabel 2). Kandungan lemak hati cenderung meningkat seiring dengan peningkatan taraf yang diberikan. kandungan lemak tertinggi adalah pada penambahan R 3 (BISF 22,5%) yaitu 3,33 %, sedangkan terendah pada penambahan R 1 (BISF 7,5%) yaitu 2,19 %. Sinurat et al. (2000) melaporkan bahwa kandungan lemak hati ayam broiler yang diberi lumpur sawit dan produk fermentasinya berkisar antara 1,97 2,16%. Sinurat et al., (2006) juga menambahkan bahwa penambahan solid heavy phase (sejenis lumpur sawit) sampai level 24% juga tidak menimbulkan perbedaan nyata terhadap bobot hati. Tabel 2. Kadar lemak hati ayam broiler yang diberi BISF dan LSF (%) R 0 2,29 3,00 2,75 1,79 2,46 R 1 2,37 1,83 1,88 2,68 2,19 R 2 2,81 2,30 2,58 3,03 2,68 R 3 3,43 3,86 3,15 2,86 3,33 R 4 2,76 2,65 2,79 2,67 2,72 R 5 2,10 2,82 2,11 3,39 2,61 R 6 2,65 2,38 2,49 3,18 2,68 Keterangan : R 0 : pakan kontrol ; R 1 : BISF 7,5% ; R 2 : BISF 15% ; R 3 : BISF 22,5% ; R 1 : LSF 7,5% ; R 2 : LSF 15% ; R 3 : LSF 22,5% Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan BISF dan LSF berpengaruh nyata (P < 0.05) terhadap kandungan lemak hati ayam broiler. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan BISF dan LSF dengan taraf rendah memiliki serat kasar yang relatif rendah. Berdasarkan hasil uji ortogonal kontras diperoleh keterangan bahwa antara kontrol (R 0 ) dengan penambahan BISF dan LSF (Q1) dan antara penambahan BISF dengan LSF (Q2) serta antar taraf penambahan LSF (Q5 dan Q6) menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P > 0.05). Hasil uji ortogonal kontras juga diperoleh keterangan bahwa kandungan lemak hati ayam broiler yang mendapat perlakuan taraf penambahan BISF 7,5% (R 1 ) memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) dengan R 2 dan R 3 (Q3). Kandungan lemak hati pada pemberian BISF taraf 15% berbeda nyata dengan taraf 22,5% (Q4). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makin tinggi kandungan serat kasar yang terdapat dalam pakan akan semakin tinggi kandungan lemak hati ayam broiler. Berbeda dengan pendapat Hartoyo, et al (2005) yang mengatakan bahwa serat kasar dapat mengabsorbsi lemak sehingga deposisi lemak ke dalam tubuh ternak dapat berkurang. Lemak perut (abdomen) Kandungan lemak perut ayam broiler yang mendapat perlakuan BISF dan LSF berkisar antara 1,06 2,07% (Tabel 3). Kandungan lemak perut cenderung menurun seiring dengan peningkatan taraf yang diberikan. kandungan lemak tertinggi adalah pada penambahan R 0 (kontrol) yaitu 2,01 ± 0,06%, sedangkan terendah pada penambahan R 2 (BISF 15%) yaitu 1,06 ± 0,17%. Kandungan lemak perut ini lebih rendah dari hasil penelitian Daud et al (1993) yang melaporkan bahwa persentase lemak abdomen ayam pedaging yang diberi prebiotik dan probiotik dalam pakan berkisar antara 2,22 2,56%. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan BISF dan LSF berpengaruh nyata (P < 0.05) terhadap kandungan lemak perut ayam broiler. Hasil uji kontras ortogonal menunjukkan bahwa terdapat 114

perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) antara ayam broiler yang tidak diberi limbah sawit (R 0 ) dengan yang mendapat BISF maupun LSF (R 1 R 6 ) (Q1). Ayam yang diberi pakan kontrol (R 0 ) memiliki persentase lemak perut sebesar 2,01%, sedangkan pada penambahan BISF maupun LSF (R 1 -R 6 ) persentase lemak perutnya cenderung mengalami penurunan. Tabel 3. Kadar lemak perut ayam broiler yang diberi BISF dan LSF (%) R 0 2,04 1,93 2,01 2,07 2,01 R 1 1,97 1,26 1,05 1,44 1,43 R 2 1,06 1,12 0,83 1,23 1,06 R 3 1,40 1,59 1,03 1,10 1,28 R 4 1,89 1,83 1,10 1,58 1,60 R 5 0,52 1,53 0,84 1,35 1,06 R 6 0,66 1,27 1,16 1,23 1,08 Keterangan : R 0 : pakan kontrol ; R 1 : BISF 7,5% ; R 2 : BISF 15% ; R 3 : BISF 22,5% ; R 1 : LSF 7,5% ; R 2 : LSF 15% ; R 3 : LSF 22,5% Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak nyata antara penambahan BISF (R 1 R 3 ) dengan LSF (R 4 R 6 ) (Q2). Demikian juga antara R 1 Vs R 2 - R 3 (Q3), R 2 Vs R 3 (Q4), R 4 Vs R 5 -R 6 (Q5) dan antara R 5 Vs R 6 (Q6) menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P > 0.05). Hal ini dikarenakan pada penggunaan BISF dan LSF level tinggi atau di atas 10% memiliki kandungan NSP yang relatif tinggi, sehingga akan menghambat deposisi cadangan energi menjadi lemak (Chinajariyawong and Muangkeow, 2011). Selanjutnya dijelaskan bahwa menurunnya lemak perut ini kemungkinan disebabkan adanya kandungan non-starch polysaccharides pada dinding sel bungkil inti sawit maupun lumpur sawit. Nonstarch polysaccharides sebagian besar mengandung mannose-based polysaccharide (mannan) yang tidak dapat dipecahkan pada proses fermentasi. Rendahnya lemak abdomen kemungkinan juga disebabkan adanya kandungan serat yang tinggi pada pakan perlakuan sehingga asupan serat menjadi meningkat, akibatnya lemak digunakan untuk sumber energi untuk mencerna serat yang tinggi. Bello et al., (2011) juga melaporkan bahwa peningkatan NSPs akan berpengaruh pada viskositas saluran usus, dengan demikian akan mempengaruhi absorbsi nutrisi dan penggunaannya. Lemak daging Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kandungan lemak daging ayam broiler yang mendapat perlakuan BISF dan LSF berkisar antara 0,21 0,61% (Tabel 4)). kandungan lemak tertinggi adalah pada penambahan R 3 (BISF 22,5%) yaitu 0,45 ± 0,16%, sedangkan terendah pada penambahan R 0 (kontrol) yaitu 0,32 ± 0,07%. Tabel 4. Kadar lemak daging ayam broiler yang diberi BISF dan LSF (%) R 0 0,40 0,23 0,32 0,32 0,32 R 1 0,34 0,41 0,21 0,45 0,35 R 2 0,41 0,33 0,51 0,36 0,40 R 3 0,61 0,55 0,26 0,36 0,45 R 4 0,33 0,28 0,34 0,41 0,34 R 5 0,30 0,47 0,52 0,52 0,45 R 6 0,45 0,35 0,34 0,36 0,38 Keterangan : R 0 : pakan kontrol ; R 1 : BISF 7,5% ; R 2 : BISF 15% ; R 3 : BISF 22,5% ; R 1 : LSF 7,5% ; R 2 : LSF 15% ; R 3 : LSF 22,5% Berdasarkan analisis ragam diperoleh keterangan bahwa penambahan BISF maupun LSF dalam pakan ayam broiler berpengaruh tidak nyata terhadap kandungan lemak daging ayam broiler. Hal ini diduga karena pakan yang diberikan relatif sama (iso protein dan iso energi), sehingga pembentukan lemak di dalam dagingpun relatif sama. KESIMPULAN Penambahan bungkil inti sawit yang difermentasi dengan Aspergillus sp asal akar bambu dapat meningkatkan kandungan lemak hati dan menurunkan kandungan lemak perut, tetapi tidak dapat mempengaruhi lemak daging, sedangkan penambahan lumpur sawit fermentasi dapat menurunkan kandungan lemak perut, tetapi tidak dapat mempengaruhi kandungan lemak hati dan lemak daging. Pengaruh Bungkil Inti dan Lumpur Sawit yang Difermentasi dengan Aspergillus sp asal Akar Bambu terhadap. (Dr. Ir. Bambang Hartoyo, M.Si. et al) 115

UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ketua LPPM Universitas Gadjah Mada atas dana Hibah Program Doktor tahun anggaran 2009 dan rekan-rekan satu tim penelitian DAFTAR PUSTAKA Anonimus, 2014. Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik. Jakarta. AOAC., 1999. Official Methods of Analysis Association of Official Agricultural Chemists. Agricultural chemical; Contaminans; Drugs. Vol 2. Association of Official Agricultural Chemist, Inc. Virginia-USA. Bello, K.M., Oyawoye, E.O., Bogoro, S.E and Dass, U.D., 2011. Performance of broilers fed varying levels of palm kernel cake. Int. J. Poult. Sci., 10 (4): 290-294. Chinajariyawong. C., and Muangkeow, N., 2011. Carcass Yield and Visceral Organs of Broiler Chickens Fed Palm Kernel Meal or Aspergillus wentii TISTR 3075 Fermented Palm Kernel Meal. Walailak Journal 8(2):175-185.http://wjst.wu.ac.th. Tanggal akses 16 Juli 2014. Daud, M.J., Jarvis, M.C., and Rasidah, A., 1993. Fibre of PKC and its potential as poultry feed. Proceeding. 16 th MSAP Annual Conference. Kuala Lumpur, Malaysia. Hartoyo, B., Irawan, I and Iriyanti, N., 2005. Pengaruh asam lemak dan kadar serat yang berbeda dalam ransum ayam broiler terhadap kandungan kolesterol, HDL, dan LDL serum darah. J. Anim. Prod. 7(1):5-10 Haryadi, W., 2013. Pemanfaatan limbah lumpur sawit fermentasi dengan menggunakan Neorospora sp untuk pakan ternak. Bencoolen Livestocks. http://-livestock.blogspot.com. Tanggal akses: 16 Juni 2014 Hasanudin, S., Yunianto, V.D dan Tristiarti., 2013. Lemak dan kolesterol daging pada ayam broiler yang diberi pakan step down protein dengan penambahan air perasan jeruk nipis sebagai acidifier. Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak, Vol 9(1) 2013. Hal. 47-53. Kontan, 2013. Juni, produksi jagung nasional capai 10,7 juta ton. http://industri.kontan.co.id. Tanggal akses: 14 Februari 2014 Sinurat, A.P., Purwadaria, T., Ketaren, P., Zainudin, D dan Kompiang, I.P., 2000. Pemanfaatan lumpur sawit untuk ransum unggas. (1) Lumpur sawit kering dan produk fermentasinya sebagai bahan pakan ayam broiler. JITV 5: 107-112. Sinurat, A.P., Purwadaria, T., Bintang, I.A.K dan Pasaribu, T., 2006. Evaluasi nilai gizi solid heavy phase sebagai pengganti jagung dalam ransum broiler. JITV: 11(3): 167-174 116