BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 14 TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOM OR4 TAHUN 2015

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 12 TAHUN 2015

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR IOTAHUN 2015

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TkWm 2016 TENTANG

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD. Nomor 5 Tahun 2012 Seri D Nomor 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TANA TORAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR : 02 TAHUN 2013 TLD NO : 02

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 2 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPAT1 POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 7TAHUN 2015 TENTANG BANGUNAN GEDIJNG

PER A T U R A N D A ER A H KA BU PA T EN SER D A N G BED A G A I

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

BUPATI TEBO PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEBO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUMTIRTA MUARO

PEMERINTAH KOTA MAGELANG

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KRUENG PEUSANGAN

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

Pasal 71. Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 02 TAHUN 2011 T E N T A N G ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MAYANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2009 Seri : D

BUPATI POHUWATO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2OO9 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG

BUPATI LOMBOK UTARA PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LOMBOK UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG KEPENGURUSAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN TANAH LAUT

BUPATI KAPUAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR : 7 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN

RANCANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 33 SERI E

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

LEMBARAN DAERAH TAHUN 2011 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KOTA BATU

BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG (PERPU)

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN JEPARA

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA SEGAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN

PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SITUBONDO

WALIKOTA PALU PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALU,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 3 SERI D

WALIKOTA PANGKALPINANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABIPATEN MAROS NOMOR : 05 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH PENGELOLAAN ASSET KABUPATEN MAROS

GUBERNUR JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 41 Tahun 2016 Seri E Nomor 30 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN MAJALENGKA

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 10 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DEPOK

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2011 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 06 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH PERTANIAN KABUPATEN MAROS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT ALLAH TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI INDRAMAYU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA DARMA AYU KABUPATEN INDRAMAYU

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 381 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR TAHUN TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KUDUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH WISMA MAROS KABUPATEN MAROS

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V. K ita b Undang-undang Hukum P idana (ICUIIP) se b a g a i. suatu perundang-undangan p id a n a yang t e la h d ib e rla k u k a n

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PEMERINTAH KABUPATEN BARRU

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTATARAKAN,

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN TENTANG TATA CARA PENANGANAN KECELAKAAN LALU LINTAS

LEMBARAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 9 TAHUN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEM BERITAHUAN PERTANYAAN BAGI JAW AB LISAN DEW AN R AKYAT D A R IPADA : DR. HAJAH SITI MARIAH BINTI M A H M U D [KOTA RAJA] TA R IKH : 14 MAC 2016

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERUSAHAAN UMUM DAERAH AIR MINUM

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SEMARANG

Bahwa pada hari ini Kamis tanggal Dua puluh dua bulan Septem ber tahun Dua Ribu Enam Belas

PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KHATULISTIWA DENGANN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN T A S I K M A L A Y A PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN TENTANG

Transkripsi:

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MALEO KABUPATEN POHUWATO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI POHUWATO, M enim bang : a. bahw a u n tu k m eningkatkan kinerja P eru sah aan D aerah Air M inum dalam pelayanan kepada m asyarakat, perlu dilakukan p e n ataan O rgan d an Kepegawaian P eru sahaan D aerah Air M inum Tirta Maleo b erd asark an P eratu ran M enteri D alam Negeri Nomor 02 T ahun 2007 ten tan g O rgan dan Kepegawaian P eru sah aan D aerah Air Minum; b. bahw a k e ten tu an dalam P eratu ran D aerah Nomor 2 T ahun 2006 ten tan g Pendirian PDAM m asih terd apat kekurangan p engatu ran organ d an kepegaw aian PDAM se rta su d a h tidak sesuai lagi dengan ketentuan, m ak a perlu dilakukan p en ataan sesuai dengan p e ra tu ran p erundang-undangan; c. bahw a b erd asark an pertim bangan sebagaim ana dim aksud p ada h u ru f a, d an h u ru f b, perlu m enetapkan P eratu ran D aerah ten tang O rgan dan Kepegawaian P eru sahaan D aerah Air Minum Tirta Maleo K abupaten Pohuw ato. M engingat : 1. U ndang-u ndang Nomor 5 T ahun 1962 ten tan g P eru sah aan D aerah (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 1962 Nomor 10, T am bahan L em baran Negara R epublik Indonesia Nomor 2387); 2. U ndang-u ndang Nomor 38 T ahun 2000 ten tan g P em bentukan Provinsi Gorontalo (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2000 Nomor 258, T am bahan Lem baran N egara Republik Indonesia Nomor 4060);

3. U ndang-u ndang Nomor 6 T ahun 2003 tentang P em bentukan Kabu p aten Bone Bolango dan K abupaten Pohuw ato di Provinsi G orontalo (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2003 Nomor 26, T am bahan Lem baran N egara Republik Indonesia Nomor 4269); 4. U ndang-u ndang Nomor 17 T ahun 2003 ten tan g K euangan Negara (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2003 Nomor 47, T am bahan L em baran N egara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. U ndang-u ndang Nomor 12 T ahun 2011 tentang P em bentukan P eratu ran P erundang-u ndangan (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2011 Nomor 82, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. U ndang-u ndang Nomor 23 T ahun 2014 ten tan g P em erintahan D aerah (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2014 Nomor 244, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 7. P eratu ran Pem erintah Nomor 16 T ahun 2005 tentang Pengem bangan Sistem Penvediaan Air M inum (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2005 Nomor 33, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 4490); 8. P eratu ran Pem erintah Nomor 58 T ahun 2005 tentang Pengelolaan K euangan D aerah (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2005 Nomor 140, T am bahan L em baran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 9. P eratu ran M enteri Dalam Negeri Nomor 02 T ahun 2007 ten tan g O rgan d a r Kepegawaian P eru sah aan D aerah Air Minum;

D engan P ersetujuan B ersam a DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN POHUWATO dan BUPATI POHUWATO MEMUTUSKAN : M en etap k an : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MALEO KABUPATEN POHUWATO BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 D alam P eratu ran D aerah ini, yang clim aksud dengan : 1. D aerah O tonom selanjutnya d isebut daerah adalah k esatu a n m asy arakat h u k u m yang m em punyai b a ta s-b a ta s wilayah yang berw enang m engatur d an m engurus u ru s a n p em erintahan dalam kepentingan m asy arak at setem pat m e n u ru t p rak a rsa sendiri b erd asark an aspirasi m asy arak at dalam system Negara K esatuan R epublik Indonesia. 2. Pem erintah D aerah ad alah B upati d an P erangkat D aerah sebagai u n s u r penyelenggara Pem erintah D aerah. 3. Kepala D aerah adalah B upati Pohuw ato. 4. Dewan Perw akilan D aerah yang selanjutnya d isebut DPRD adalah Lem baga Perw akilan R akyat Perw akilan D aerah sebagai u n s u r penyelenggara P em erintahan D aerah. 5. P eru sahaan D aerah Air M inum yang disingkat PD AM adalah PDAM TIRTA MALEO K abupaten Pohuw ato. 6. D irektur ad alah D irektur PDAM TIRTA MALEO K abupaten Pohuw ato. 7. B agian U m um d an K euangan adalah Bagian U m um d an K euangan PDAM TIRTA MALEO K abupaten Pohuwato. 8. Bagian Teknik d an Pengem bangan adalah Bagian Teknik dan Pengem bangan PDAM TIRTA MALEO K abupaten Pohuw ato. 9. Bagian H ubungan Langganan dan P em asaran adalah Bagian H ubungan L angganan d an P em asaran PDAM TIRTA MALEO K abupaten Pohuw ato.

10. Bagian S a tu an Pengaw as intern P eru sah aan adalah Bagian S atu an Pengaw as intern (SPI) PDAM TIRTA MALEO K abupaten Pohuw ato. 11. Bagian S taf Ahli adalah Bagian Staf Ahli PDAM TIRTA MALEO K abupaten Pohuw ato. 12. B agian Penelitian dan Pengem bangan adalah B agian Penelitian dan Pengem bangan PDAM TIRTA MALEO K abupaten Pohuw ato. 13. Seksi Inform asi d an Teknologi adalah Seksi Inform asi d an Teknologi PDAM TIRTA MALEO K abupaten Pohuw ato. 14. Dewan Pengaw as adalah Dewan Pengaw as PDAM TIRTA MALEO K abupaten Pohuw ato. 15. P eratu ran P eru sahaan adalah P eraturan yang ditetapkan oleh D irektur d an disetujui oleh Dewan Pengaw as d an didaftarkan ke D inas Tenaga Kerja d an T ransm igrasi K abupaten Pohuw ato. 16. Pegawai adalah K aryaw an/pegaw ai PDAM TIRTA MALEO K abupaten Pohuw ato yang diangkat d an diberhentikan oleh D irektur. 17. Gaji adalah gaji pokok ditam bah dengan tu n jangan lainnya. 18. Penghasilan ad alah gaji ditam bah dengan tu n jangan lainnya. 19. Tenaga honorer a ta u tenaga k o n trak serta tenaga abdi adalah tenaga yang bekerja di PDAM b erd asark an sistem kerja jan g k a pendek. 20. H onorarium adalah penghasilan yang diberikan kepada tenaga honorer, tenaga kontrak, d an tenaga abdi. 21. D ana Pensiun adalah penghasilan yang diterim a oleh Pegawai setelah m asa tugasnya berakhir. 22. U pah Pegawai tidak tetap (tenaga a b d i/ tenaga h o n o rer/ten a g a kontrak) adalah U pah Pegawai tidak tetap PDAM TIRTA MALEO K abupaten Pohuw ato. 23. J a s a Pengabdian d an U ang Pesangon adalah J a s a Pengabdian dan Uang Pesangon bagi Pegawai p u rn a tu g as di PDAM TIRTA MALEO K abupaten Pohuw ato.

BAB II ORGAN PDAM TIRTA MALEO Bagian K esatu Umum Pasal 2 PDAM didukung dengan O rgan PDAM yang terdiri dari: a. B upati selaku pem ilik modal; b. Dewan Pengawas: dan c. D irektur. Bagian K edua D irektur P aragraf 1 Pengangkatan Pasal 3 (1) D irektur diangkat oleh B upati a ta s u su l Dewan Pengaw as setelah m endengar pertim bangan dari DPRD K abupaten Pohuw ato. (2) B atas u sia D irektur yang berasal dari lu ar PDAM p ada sa a t diangkat p ertam a kali b eru m u r paling tinggi 50 (lima puluh) tah u n. (3) B atas u sia D irektur yang berasal dari PDAM p ada sa a t diangkat p ertam a kali b eru m u r paling tinggi 58 (lima p u lu h delapan) tah u n. (4) J a b a ta n D irektur b erak h ir pada sa a t yang b ersan g k u tan b eru m u r paling tinggi 62 (enam p u lu h dua) tah u n. (5) M asa ja b a ta n D irektur sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) selam a 4 (empat) ta h u n d an d ap at diangkat kem bali u n tu k 1 (satu) kali m asa jab a tan. Pasal 4 (1) Calon D irektur m em enuhi persyaratan: a. m em punyai pendidikan S arjana S tra ta l(s -l); b. m em punyai pengalam an kerja 10 ta h u n bagi yang berasal dari PDAM a ta u m em punyai pengalam an kerja m inim al 15 ta h u n m engelola p e ru sa h a a n bagi yang b u k a n berasal dari PDAM yang dibuktikan dengan su ra t keterangan (referensi) dari p e ru sa h a a n sebelum nya dengan penilaian baik;

c. lu lu s pelatihan m anajem en air m inum di dalam a ta u di lu ar negeri yang telah terakreditasi dibuktikan dengan sertifikasi a ta u ijazah; d. m em buat dan m enyajikan proposal m engenal visi d an m isi PD AM; e. bersedia bekeija p enuh w aktu, f. tidak terikat h u b u n g a n keluarga dengan B upati/w akil B upati a ta u Dewan Pengaw as sam pai deraj at ketiga m en u ru t garis lu ru s a ta u kesam ping term asu k m enantu dan ipar; dan; g. lu lu s uji kelayakan d an k e p atu tan yang d ilaksanak an oleh tim ahli yang d itu n ju k oleh B upati. (2) P engangkatan D irektur sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) d itetapkan dengan K eputusan B upati. Pasal 5 (1) D irektur dilarang m em angku ja b a ta n rangkap, yakni : a. ja b a ta n stru k tu ra l a ta u fungsional pada in stan si/lem b a g a Pem erintah P u sat d an D aerah; b. anggota Direksi p ada BUMD lainnya, BUMN, d an b ad an u sa h a sw asta; c. ja b a ta n yang d a p at m enim bulkan b e n tu ra n kepentingan pada PD AM; d a n /a ta u d. ja b a ta n lainnya sesuai dengan k eten tu an p e ra tu ran perundangu ndangan. (2) D irektur tidak boleh m em punyei kepentingan pribadi secara langsung a ta u tidak langsung yang dapat m enim bulkan b e n tu ra n kepentingan pada PDAM. D irektur m em punyai tugas: P aragraf 2 T ugas dan Weweriang Pasal 6 a. m enyusun perencanaan, m elakukan koordinasi d an pengaw asan selu ru h kegiatan operasional PDAM; b. m em bina pegawai; c. m engurus dan m engelola kekayaan PDAM;

d. m enyelenggarakan adm inistrasi um um d an keuangan; e. m enyusu n R encana Strategis B isnis 5 (lima) ta h u n a n (business p lan /corp o rate plan) yang d isahkan oleh B upati m elalui u su l Dewan Pengaw as. f. m enyusu n dan m enyam paikan R encana Bisnis dan A nggaran T ah u n an PDAM yang m eru p akan penjabaran ta h u n a n d an R encana Strategis B isnis (business p lan /corp o rate plan) kepada B upati m elalui Dewan Pengaw as; dan g. m en y u su n d an m enyam paikan laporan selu ru h kegiatan PDAM. P a s a l7 (1) L aporan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6 h u ru f g terdiri dari Laporan Triw ulan d an Laporan T ahunan. (2) L aporan Triw ulan sebagaim ana dim aksud p ada ayat (1) terdiri dari laporan kegiatan operasional dan k euangan yang disam paikan kepada Dewan Pengawas. (3) Laporan T ah u n an sebagaim ana dim aksud p ada ayat (1) terdiri dari laporan k euangan yang telah d iaudit d an laporan m anajem en yang d itandatangani b ersam a D irektur dan Dewan Pengaw as disam paikan kepada Bupati. (4) Laporan T ah u n an sebagaim ana dim aksud p ada ayat (3) disam paikan paling lam bat 120 (seratus d u a puluh) hari setelah ta h u n b u k u PDAM d itu tu p u n tu k d isah k an oleh B upati paling lam bat dalam w aktu 30 (tiga puluh) h ari setelah diterim a (5) D irektur m enyebarluaskan Laporan T ah u n an m elalui m edia m assa paling lam bat 15 (lima belas) hari setelah d isah k an oleh Bupati. (6) Anggota Dewan Pengaw as yang tidak m en an d atan g an i Laporan T ah u n an sebagaim ana dim aksud pada ayat (3) h a ru s diseb u tk an alasannya secara tertulis.

Pasal 8 D irektur dalam m elak san ak an tugas sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6 m em punyai wewenang: a. m engangkat d an m em berhentikan pegawai PD AM b erd asark an P eratu ran Kepegawaian PDAM; b. m enetapkan su s u n a n organisasi dan ta ta kerja PDAM dengan p ersetu ju an Dewan Pengawas; c. m engangkat pegawai u n tu k m enduduki ja b a ta n di baw ah D irektur; d. m ewakili PDAM di dalam d an di luar pengadilan; e. m en u n ju k k u a sa u n tu k m elakukan p erb u atan h u k u m m ewakili PDAM; f. m en andatangan i Laporan Triw ulan dan Laporan T ahunan; g. m enjual, m enjam inkan a ta u m elepaskan a set m ilik PDAM b erd asark an p ersetu ju an B upati a ta s pertim bangan Dewan Pengawas; h. m elakukan pinjam an, m engikatkan diri dalam perjanjian, dan m elakukan k eijasam a dengan p ihak lain dengan p ersetu ju an B upati a ta s pertim bangan Dewan Pengaw as dengan m enjam inkan a set PDAM. Pasal 9 U ntuk m endukung kelancaran pengelolaan PDAM, D irektur d ap at diberikan d a n a representatif paling banvak 75% (tujuh p u lu h lim a perseratus) dari ju m la h penghasilan D irektur dalam 1 (satu) ta h u n. P aragraf 3 P enunju k an Pejabat Sem entara Pasal 10 (1) Apabila sam pai b erakhim y a m asa ja b a ta n D irektur, pengangkatan D irektur b arn m asih dalam proses penyelesaian, B upati d ap at m en u n ju k /m e n g a n g k at D irektur yang lam a a ta u seorang Pejabat S tru k tu ral PDAM sebagai pejabat sem entara. (2) P engangkatan pejabat sem entara sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) ditetapkan dengan K eputusan Bupati.

(3) K eputusan B upati sebagaim ana dim aksud p ada ayat (2) berlaku paling lam a 6 (enam) bulan. (4) Pejabat sem en tara sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) tidak dilakukan pelantikan dan pengam bilan su m p ah jab a tan. (5) Pejabat S tru k tu ral sebagaim ana dim aksud p ada ayat (1) yang diangkat sebagai pejabat sem en tara hanya m enerim a penghasilan D irektur. Paragraf 4 Pem berhentian Pasal 11 (1) D irektur berhenti karena: a. m asa jab a ta n n y a berakhir; dan b. m eninggal d u n ia (2) D irektur diberhentikan karena: a. perm intaan sendiri; b. reorganisasi; c. m elakukan tin d ak an yang m erugikan PD AM; d. m elakukan tin d ak an a ta u bersikap yang bertentangan dengan kepentingan D aerah a ta u Negara; e. m encapai b a ta s u sia 60 (enam puluh) tah u n ; dan f. tidak d ap at m elak san ak an tugasnya. (3) P em berhentian D irektur sebagaim ana dim aksud pada ayat (2) d itetapkan oleh Bupati. Pasal 12 (1) D irektur yang diduga m elakukan p e rb u a tan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 11 ayat (2) h u ru f c d an h u ru f d diberhentikan sem entara oleh B upati a ta s u su l Dewan Pengaw as u n tu k jan g k a w aktu paling lam a 1 (satu) bulan. (2) P em berhentian sem en tara sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) ditetapkan oleh B upati disertai dengan alasan d an d ib eritah u k an kepada yang bersangkutan.

Pasal 13 (1) Paling lam bat 1 (satu) bulan sejak pem berhentian sem entara sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 12, Dewan Pengaw as m elakukan sidang yang dihadiri oleh D irektur u n tu k m en etap k an yang b ersan g k u tan diberhentikan a ta u direhabilitasi. (2) Dewan Pengaw as m elaporkan kepada B upati hasil sidang sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) sebagai b ah an Elupati u n tu k m em berhentikan a ta u m erehabilitasi. (3) Apabila dalam persidangan sebagaim ana dim aksud p a d a ayat (1) D irektur tidak hadir ta n p a a la sa n yang sah, yang b ersan g k u tan dianggap m enerim a hasil sidang Dewan Pengaw as. (4) Apabila p e rb u a tan yang dilakukan oleh D irektur m eru p akan tindak pidana dengan p u tu sa n bersalah dan telah m em peroleh k ekuatan h u k u m tetap yang bersangkutan diberhentikan dengan tidak horm at. Bagian Ketiga Dewan P engaw as P aragraf 1 Pengangkatan Pasal 14 (1) Dewan Pengaw as berasal dari u n su r pejabat pem erintah daerah, profesional d a n /a ta u m asy arakat konsum en yang diangkat oleh Bupati. (2) B atas u sia Dewan Pengaw as paling tinggi 65 (enam p u lu h lima) tah u n. (3) Calon anggota Dewan Pengaw as m em enuhi persyaratan: a. m enguasai m anajem en PD AM; b. m enyediakan w aktu yang cukup u n tu k m elak san ak an tugasnya; dan c. tidak terikat h u b u n g a n keluarga dengan B upati/w akil B upati a ta u Dewan Pengaw as yang lain a ta u D irektur sam pai d erajat ketiga baik m en u ru t garis lu ru s a ta u kesam ping term asu k m en a n tu d an ipar. (4) Pengangkatan anggota Dewan Pengaw as sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) d itetapkan dengan K eputusan B upati.

Pasal 15 (1) Ju m la h anggota Dewan Pengaw as ditetapkan paling banyak 3 (tiga) orang. (2) Anggota Dewan Pengaw as sebagaim ana dim aksud p ada ayat (1) diangkat seorang sebagai K etua m erangkap anggota d an seorang sebagai Sekretaris m erangkap anggota dengan K eputusan Bupati. Pasal 16 (1) M asa ja b a ta n anggota Dewan Pengaw as paling lam a 3 (tiga) ta h u n dan d a p at diangkat kem bali u n tu k 1 (satu) kali m asa jab a tan. (2) Pengangkatan kem bali anggota Dewan Pengaw as sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) dibuktikan dengan kinerja dalam m elakukan pengaw asan terh adap p elaksanaan kegiatan D irektur d an k em am puan PD AM dalam m eningkatkan kinerja pelayanan air m inum kepada m asyarakat. P aragraf 2 T ugas dan W ewenang Pasal 17 Dewan Pengaw as m em punyai tugas: a. m elak san ak an pengaw asan, pengendalian d an pem binaan terh adap p e n g u ru san dan pengelolaan PD AM; b. m em berikan pertim bangan dan saran kepada B upati dim inta a ta u tidak dim inta guna perbaikan d an pengem bangan PDAM a n ta ra lain pengangkatan D irektur, program kerja yang diajukan oleh D irektur, ren cana p e ru b a h a n sta tu s kekayaan PDAM, ren can a pinjam an dan ikatan h u k u m dengan pihak lain, serta m enerim a, m em eriksa d an ata u m enan d atan g an i Laporan Triw ulan d an Laporan T ahunan; d an c. m em eriksa dan m enyam paikan R encana Strategis B isnis (business p lan /corp o rate plan), d an R encana B isnis dan A nggaran T ah u n an PDAM yang d ib u at D irektur kepada B upati u n tu k m en d apatk an pengesahan. Pasal 18 Dewan Pengaw as m em punyai wewenang: a. m enilai kinerja D irektur dalam m engelola PDAM;

b. m enilai L aporan Triw ulan d an Laporan T ah u n an yang disam paikan D irektur u n tu k m en d apat pengesahan B upati; c. m em inta keterangan D irektur m engenai pengelolaan dan pengem bangan PDAM; dan d. m engusulkan pengangkatan, pem berhentian sem entara, rehabilitasi dan pem berhentian D irektur kepada B upati. Paragraf 3 Penghasilan dan J a s a Pengabdian Pasal 19 Dewan Pengaw as diberikan penghasilan b eru p a u an g jasa. Pasal 20 (1) K etua Dewan Pengaw as m erangkap anggota m enerim a u an g ja s a paling banyak 45% (em pat p u lu h lima, per seratus) dari gaji D irektur. (2) S ekretaris Dewan Pengaw as m erangkap anggota m enerim a u a n g ja s a paling banyak 40% (em pat pulu h per seratus) dari gaji D irektur. (3) Setiap anggota D ew an Pengaw as m enerim a u an g ja s a paling banyak 35% (tiga p u lu h lim a per seratus) dari gaji D irektur. Pasal 21 D alam hal PDAM m em peroleh k eu n tu n g an, Dewan Pengaw as m em peroleh bagian dari ja s a produksi secara proporsional dengan berpedom an pada k e te n tu an Pasal 20. Pasal 22 B esarnya u an g ja s a d an bagian dari bagian dari ja s a produksi sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 20 d an Pasal 21 ditetapkan oleh B upati dengan m em perhatikan kem am puan PDAM. Pasal 23 (1) Dewan Pengaw as m en d apat u an g ja s a pengabdian yang besarnya d itetapkan oleh B upati dengan m em perhatikan kem am puan PDAM.

(2) Dewan Pengaw as yang diberhentikan. dengan h o rm at sebelum m asa ja b a ta n n y a berakhir, m endapat u ang ja s a pengabdian dengan syarat telah m enjalankan tu gasnya paling sedikit l(satu) tah u n. (3) B esarnya u an g ja s a pengabdian sebagaim ana dim aksud p ada ayat (1) d an ayat (2) d id asark an a ta s p erhitungan lam anya bertugas dibagi m asa ja b a ta n dikalikan u a n g ja s a bulan terakhir. P aragraf 4 Pem berhentian Pa sal 24 (1) Anggota Dewan Pengaw as berhenti karena: a. m asa ja b a ta n n y a berakhir; dan b. m eninggal dunia. (2) Anggota Dewan Pengaw as diberhentikan karena: a. p erm intaan sendiri; b. reorganisasi; c. k ed u d u k an sebagai pejabat daerah telah berakhir; d. m encapai b a ta s u sia 65 (enam pulu h lima) tah u n ; e. tidak d ap at m elak san ak an tugas: f. m elakukan tin d ak an yang m erugikan PDAM: dan g. m elakukan tin d ak an a ta u bersikap yang bertentangan dengan kepentingan D aerah a ta u Negara; (3) Pem berhentian anggota Dewan Pengawas sebagaim ana dim aksud pada ayat (2) d itetapkan oleh B upati Pasal 25 (1) Anggota Dewan Pengaw as yang m elakukan p e rb u a tan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 24 ayat (2) h u ru f f d an h u ru f g diberhentikan sem en tara oleh Bupati. (2) Pem berhentian sem en tara sebagaim ana dim aksud p ada ayat (1) d itetapkan dengan K eputusan B upati.

Pasal 26 (1) Paling lam bat 1 (satu) bulan sejak pem berhentian sem entara, B upati m elak san ak an ra p a t yang dihadiri oleh anggota Dewan Pengaw as u n tu k m enetapkan yang b ersan g k u tan diberhentikan a ta u direhabilitasi. (2) Apabila dalam w aktu 1 (satu) bulan B upati belum m elakukan rap a t sebagaim ana dim aksud p ada ayat (1) pem berhentian sem en tara batal demi hukum. (3) Apabila dalam persidangan sebagaim ana dim aksud p a d a ayat (1) anggota Dewan Pengaw as tidak hadir tan p a alasan yang sah, yang b ersan g k u tan dianggap m enerim a hasil rapat. (4) Apabila p e rb u a tan yang dilakukan oieh anggota Dewan Pengaw as m eru p akan tin d ak p idana yang telah m em peroleh k ek u atan h u k u m tetap, yang b ersan g k u tan diberhentikan dengan tidak horm at. BAB III PEGAWAI Bagiar. K esatu Pengangkatan Pasal 27 (1) P engangkatan pegawai PD AM h a ru s m em enuhi persyaratan: a. W arga N egara R epublik Indonesia; b. berkelakuan baik d an belum p ern ah dihukum ; c. m em punyai pendidikan, kecakapan d an keahlian yang diperlukan; d. dinyatakan se h at oleh ru m ah sakit um um yang d itu n ju k oleh D irektur; e. u sia paling tinggi 35 (tiga pulu h lima) tah u n ; d an f. lu lu s seleksi. (2) P engangkatan pegawai dilakukan setelah m elalui m asa percobaan paling singkat 3 (tiga) b u lan d an paling lam a 6 (enam) bulan dengan k ete n tu an m em enuhi daftar penilaian kerja setlap u n s u r paling sedikit bem ilal baik.

(3) Selam a m asa percobaan sebagaim ana dirnasud pada ayat (2) dilakukan penilaian m eliputi: a. loyalitas; b. kecakapan; c. kesehatan; d. kerjasam a; e. kerajinan; f. p restasi kerja; dan g. kejujuran. (4) Apabila pada ak h ir m asa percobaan calon pegawai tidak m em enuhi p etsy aratan sebagaim ana dim aksud pada ayat (3), d a p at diberhentikan ta n p a m en d ap at u an g pesangori. Pasal 28 (1) D irektur d ap at m engangkat tenaga honorer a ta u tenaga kontrak dengan pem berian honorarium yang b esam y a ditetapkan dengan K eputusan D irektur yang berpedom an p ada U pah M inim um Provinsi G orontalo a ta u U pah M inim um K abupaten Pohuw ato. (2) Tenaga honorer a ta u tenaga kontrak sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) tidak diperbolehkan m enduduki jab atan. Pasal 29 (1) B atas u sia p ensiu n pegawai PDAM 56 (lima p u lu h enam ) tah u n. (2) Pegawai yang m em asuki m asa p ensiun d ap at diberikan kenaikan pangkat pengabdian setingkat lebih tinggi dari pangkatnya dengan k eten tu an paling sedikit telah 2 (dua) ta h u n dalam pangkat terakhir. (3) B atas u sia sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), d ap at diperpanjang paling lam a 2 (dua) ta h u n m asa kerja. (4) Perpanjangan sebagaim ana dim aksud pada ayat (3), dengan p ersetetu ju an B upati a ta s rekom endasi D irektur. (5) Bagi pegawai yang m enduduki ja b a ta n te rte n tu pada sa a t m engajukan perpanjangan m asa pensiun, han y a d ap at m elak san ak an tu g as dalam ja b a ta n fungsional.

Bagian K edua Penghargacin d an T anda J a s a Pasal 30 (1) D irektur m em berikan penghargaan kepada pegawai yang m em punyai m asa k eija secara tern s m en eru s selam a 10 ta h u n, 20 ta h u n d an 30 ta h u n yang b esam y a disesuaikan dengan kem am puan PDAM. (2) D irektur m em berikan tan d a ja s a kepada pegawai yang telah m en u n ju k k an prestasi lu ar biasa dalam pengem bangan PDAM. (3) Pem berian penghargaan d an ta n d a ja s a kepada pegawai sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) d an ayat (2) d itetapkan dengan K eputusan D irektur. Bagian Ketiga Kewajiban dan L arangan Setiap pegawai wajib : Pasal 31 a. m em egang teguh d an m engam alkan Pancasila d an m elaksanakan U ndang-u ndang D asar N egara Republik Indonesia T ahun 1945; b. m en d ahulu k an kepentingan PDAM di a ta s kepentingan lainnya; c. m em atuhi d an m entaati segala kew ajiban d an Larangan; d an d. m em egang teguh rah a sia PDAM dan rah a sia jab a tan. Pasal 32 Pegaw ai dilarang: a. m elakukan kegiatan yang m erugikan PDAM, D aerah d a n /a ta u Negara; b. m enggunakan kedudukan n y a u n tu k m em berikan k e u n tu n g a n bagi diri sendiri d a n /a ta u orang lain yang m erugikan PDAM; d an c. m encem arkan n am a baik PDAM, D aerah d a n /a ta u Negara.

Bagiari Keem pat Pelanggaran dan Pem berhentian Pasal 33 (1) Pegawai PD AM d a p at dikenakan h u k u m an. (2) Je n is h u k u m an sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) m eliputi: a. teg u ran Iisan; b. teg u ran tertulis; c. p e n u n d aan kenaikan gaji berkala; d. p en u n d aan kenaikan pangkat: e. p e n u ru n a n pangkat; f. pem bebasan jab atan ; g. pem berhentian sem entara; h. pem berhentian dengan horm at; d an i. pem berhentian dengan tidak horm at. (3) P elaksanaan p e n ja tu h an h u k u m an sebagaim ana dim aksud pada ayat (2) ditetapkan dengan K eputusan D irektur. Pasal 34 (1) Pegawai PD AM diberhentikan sem en tara apabila diduga telah m elakukan larangan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 32 d a n /a ta u tindak pidana. (2) P em berhentian sem en tara sebagaim ana dim aksud p ada ayat (1) paling lam a 6 (enam) b u lan a ta u adanya p u tu sa n pengadilan yang b erk ek u atan h u k u m tetap a ta s dugaan tin d ak p id an a yang dilakukan. Pasal 35 (1) Pegawai PD AM yang diberhentikan sem en tara sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 34, m ulai bulan berikutnya diberikan 50% (lima p u lu h per seratus) dari gaji. (2) D alam hal pegawai yang diberhentikan sem en tara sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) tidak terbukti bersalah, pegawai yang b ersan g k u tan h a ru s dipekerjakan kem bali dalam ja b a ta n yang sam a d an b erh ak m enerim a sisa penghasilan yang belum diterim a.

(3) D alam hal pegawai yang diberhentikan sem en tara sebagaim ana dim aksud p ada ayat (1) terb u k ti bersalah, D irektur m em berhentikan dengan tidak horm at. Pasal 36 (1) Pegawai diberhentikan dengan horm at, karena: a. m eninggal dunia; b. perm intaan sendiri; c. tidak d ap at m elak san ak an tugas; d. tidak se h at yang dibuktikan dengan su ra t keterangan dokter; e. telah m encapai u sia pensiun; d a n /a ta u f. reorganisasi. (2) Pegawai yang diberhentikan dengan horm at diberikan pesangon yang besarn y a d itetap k an dengan K eputusan D irektur. (3) Pegawai yang diberhentikan sebagaim ana dim aksud p ada ayat (1) h u ru f b p elaksanaannya berlaku pada ak h ir b u lan berikutnya. Pasal 37 Pegawai diberhentikan dengan tidak horm at, karena: a. m elanggar su m p ah pegawai d a n /a ta u su m p ah Ja b a ta n ; b. d ih u k u m b e rd a sa rk an p u tu sa n pengadilan dalam p erk ara pid an a yang telah m em peroleh k ek u atan h u k u m tetap; d a n /a ta u c. m erugikan keuangan PDAM. BAB IV PENGHASILAN, JASA PENGABDIAN DAN CUTI Pasal 38 (1) Penghasilan D irektur d an Pegawai terdiri dari Gaji, T unjangan dan J a s a Produksi. (2) Gaji Pokok D irektur M aksim al 2,5 kali gaji pegawai tertinggi dengan m em perhatikan pem anfaatan keuangan p eru sah aan. (3) Gaji Pokok Kepala Bagian m aksim al 90 % dari gaji pokok D irektur dengan m em perhatikan pem anfaatan keuangan p eru sah aan.

(4) Gaji pokok pegawai m aksim al sam a dengan gaji pokok A parat Sipil Negara dengan m em perhatikan pem anfaatan k euangan p eru sah aan. (5) K enaikan gaji pokok Pegawai PDAM diberlakukan sam a dengan kenaikan gaji pokok A parat Sipil Negara (ASN). (6) T unjangan sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) terdiri dari : a. T unjangan Ja b a ta n. b. T unjangan K esehatan. c. T unjangan R um ah Dinas. d. T unjangan Air. e. T unjangan P eru sah aan : - U ang T ransport; - U ang M akan; - U ang P akaian D inas & Olah Raga. f. T unjangan K om pensasi Keija (TKK). (7) B esarnya tu n jangan sebagaim ana dim aksud pada ayat (6) disesuaikan dengan k e b u tu h a n d an m em perhatikan pem anfaatan keuangan p eru sah aan. (8) J a s a Produksi sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) diberikan dengan m em perhatikan pem anfaatan keuangan peru sah aan. (9) B esarnya J a s a Produksi d itetapkan dengan K eputusan Bupati. Pa sal 39 (1) Setiap ak h ir m asa ja b a ta n, D irektur d a p at diberikan u an g ja s a pengabdian yang besarnya d itetapkan oleh B upati b erd asark an u su l Dewan Pengaw as d an kem am puan keuangan PDAM. (2) D irektur yang diberhentikan dengan h o rm at sebelum m asa jab a tan n y a berakhir d ap at diberikan u a n g ja s a pengabdian sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) dengan sy arat telah m enjalankan tu g asn y a paling sedikit 1 (satu) tah u n. (3) B esarnya u an g ja s a pengabdian sebagaim ana dim aksud p ada ayat (1) d an ayat (2) d id asark an a ta s p erh itu n g an lam anya b ertugas dibagi m asa ja b a ta n dikalikan penghasilan bulan terakhir.

Pasal 40 (1) D irektur d an Pegawai m em peroleh h ak cuti meliputi: a. cuti tah u n a n ; b. cuti besar; c. cuti sakit; d. cuti k arena alasan penting a ta u cuti u n tu k m en u n aik an lbadah haji; e. cuti nikah; f. cuti bersalin; dan g. cuti di lu ar tanggungan PD AM. (2) D irektur d an Pegawai yang m enjalankan cuti sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) tetap diberikan penghasilan p enuh kecuali cuti di lu ar tanggungan PD AM. (3) P elaksanaan cuti sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), d iatu r lebih lanjut oleh B upati dengan berpedom an pada p e ra tu ra n p erundang-undangan. BAB V CABANG PDAM Pasal 41 (1) U ntuk m endukung efektifitas dan peningkatan pelayanan kepada m asyarakat, PDAM Tirta Maleo d ap at m em buka cabang yang b erk edudukan di ibukota kecam atan dengan k e te n tu an d an p ersyaratan yang d iatu r dengan P eratu ran Perusahaan. (2) P em bukaan cabang sebagaim ana dim aksud p ada ayat (1) m em baw ahi 4 (empat) unit. (3) Pengangkatan d an pem berhentian Kepala cabang b eserta stru k tu r dibaw ahnya diangkat b erd asark an K eputusan D irektur a ta s p ersetu ju an Dewan Pengawas. BAB VI KETENTUAN PE RA LI HAN Pasal 42 Pada sa a t P eratu ran D aerah ini berlaku, D irektur d an D ew an/b adan Pengaw as PDAM tetap m elaksanakan tu g as sam pai b erak h ir m asa jab atan n y a.

Pasal 43 D irektur, D ew an/b adan Pengaw as, dan Kepegawaian PDAM m enyesuaikan dengan P eratu ran D aerah ini paling lam b at 6 (enam) b u lan sejak ditetapkan. Pasal 44 Pada sa a t P eratu ran D aerah ini m ulai berlaku, BAB I Pasal 1, BAB V Pasal 7 d an Pasal 8, BAB VI Pasal 9, BAB VII Pasal 10 sam pai dengan Pasal 19, dan BAB XV Pasal 28 P eratu ran D aerah Nomor 2 T ahun 2006 ten tan g Pendirian PDAM, d icab u t d an dinyatakan tidak berlaku lagi. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 45 P eratu ran D aerah ini m ulai berlaku p ada tanggal diundangkan. Agar setiap orang m engetahuinya, m em erintahkan pengundangan P eratu ran D aerah ini dengan pen em p atan n y a dalam L em baran D aerah. D itetapkan di M arisa pada tanggal 11 ember 2015 Pj. BUPATI POHUWATO, ANIS NAKI D iundangkan di M arisa pada tanggal tl bewnhec 2015 SEKRET^RIS DAERAH KABUPATEN POHUWATO DJONI NENTO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO TAHUN 2 0 1 5 NOMOR 175 NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO PROVINSI GORONTALO (14/2015)