9.6. Intersect Proses ini digunakan untuk menggabungkan dua buah data spasial. Perintah ini ada di toolbox Analysis Tools Overlay Intersect

dokumen-dokumen yang mirip
A n a l i s i s S p a s i a l ANALISIS SPASIAL. A. Extract. 1. Clip

PRAKTIKUM-4 GEOPROCESSING DI ARCVIEW

Klik menu pulldown View GeoProcessing Wizard... kemudian setelah itu akan muncul kotak dialog GeoProcessing berikut dengan fungsi-fungsinya.

GEOPROCESSING. Geoprocessing

5 BEKERJA DENGAN FEATURES

Bab VI. Analisis Spatial dengan ArcGIS

GeoProsessing merupakan fasilitas yang paling sering digunakan dalam mengolah data spasial. Melalui GeoProsessing kita dapat membuat data baru

Bab VIII Geoprocessing

Bab VIII Geoprocessing

Geoprocessing adalah kemampuan GIS untuk analysis data dan mengaplikasi fungsi-fungsi pada data spasial.

LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA VII Buffer, Dissolve, Union, Intersect

Pengertian Analisis Spasial

Registrasi Image dengan ARC VIEW

Bab VIII Geoprocessing

Dekstop Mapping (Bagian 2)

Sistem Tampilan Data

Penyusunan PETA RISIKO

BAB 4 DIGITASI. Akan muncul jendela Create New Shapefile

TUGAS SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PERMODELAN BUILDER

Modul Pelatihan Penataan Ruang Berbasis DAS (Aplikasi GIS untuk analisis DAS) Oleh Adipandang Yudono SSi, MURP Universitas Brawijaya

BAB V ANALISIS SPASIAL

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

SCREEN DIGITIZING. A. Digitasi Point (Titik)

PANDUAN CARA MENGHITUNG LUAS INDONESIA DALAM SISTEM PROYEKSI UTM MENGGUNAKAN SOFTWARE ARCGIS 9.3

PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFI LAPORAN PRAKTIKUM 7 BUFFER

BAB 8 QUERY DATA. , untuk mengidentifikasi dan mendapatkan informasi mengenai feature, untuk melakukan query feature pada ArcMap melalui atributnya

BAB VI. Ringkasan Modul. Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut

Menggambar dengan ArcView. Oleh : Tantri Hidayati S, M.Kom

III. METODE PENELITIAN

Bab IV. Pengenalan ArcGIS

Bab IV File Geodatabase

PENGANTAR : KONSEP TOPOLOGY

Modul Pelatihan Membuat Peta Potensi Longsor dan Rawan Banjir Bandang

SIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS) Oleh : Djunijanto

12/19/2011. Polygon Arc Topology SPATIAL DATABASE MANAGEMENT. Konektivitas (Arc Node Topology) & Contiguity:

Digitasi Peta. Practical Module Geographic Information System STMIK-STIKOM Balikpapan Firmansyah, S.Kom. Page 1

3. DIGITASI ON SCREEN. 1. Pastikan data raster yang akan didigitasi telah melalui proses Geo Referencing

TOPOLOGY GEODATABASE 1. Menyiapkan Geodatabase A. Membuat Tema atau Feature Dataset di ArcCatalog

MEMBUAT PETA KETINGGIAN WILAYAH DENGAN ARC GIS

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA VIII SCORING

LAMPIRAN PROSEDUR ANALISA DENGAN ARCGIS

Tahap 2. Memilih basin untuk membuat DAS. 6) Klik tombol OK pada jendela Basin.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian (yang disebut

ANALYSIS PROXIMITY MENENTUKAN LOKASI PERKEBUNAN

MEMBUAT PETA POTENSI LONGSOR DAN RAWAN BANJIR BANDANG MENGGUNAKAN ArcGIS 10.0

Dekstop Mapping (Bagian 1)

Gambar 4.47 Informasi Peta DampakMei Gambar 4.48 Informasi Peta Dampak Mei 2008 sampai Juni Gambar 4.49 Peta wilayah dampak

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor Pentium III 1 Ghz

Bab IV File Geodatabase

BAHAN AJAR ON THE JOB TRAINING

C. Prosedur Pelaksanaan

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA XI PETA PREDIKSI JUMLAH PENUMPANG ANGKUTAN UMUM DI KECAMATAN GOMBONG, KABUPATEN GOMBONG, JAWA TENGAH

Lampiran 1 Nilai koefisien muatan biomasa (fuel load) dan efisiensi pembakaran (burning effieciency) menurut Seiler and Crutzen (1980)

Masukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe

Latihan 2 : Displaying data

LANDASAN TEORI BAB Tinjauan Pustaka. commit 4 to user

1. Panduan Pengoperasian Aplikasi untuk Seluruh Pengguna

Bab I Pengenalan ArcGIS Desktop

Misalnya akan dilakukan pada peta Indikasi Pemanfaatan Kawasan Hutan Kalimantan Timur 2013.

Sistem Informasi Geografi

ANALISIS SPASIAL PEMETAAN PEMUKIMAN WARGA PADA AREA RAWAN BENCANATANAH LONGSOR DI KOTA SEMARANG

Pengantar Sistem Informasi Geografis O L E H : N UNUNG P U J I N U G R O HO

MODUL 4 MENGHUBUNGKAN DATABASE DENGAN PETA

Membuat dan mengedit feature pada ArcMap secara efisien

BAB 6 EDITING. Mengedit kesalahan dengan fasilitas Advance Editing

10.1 Pelajaran: Menginstal dan mengatur Plugin

M O D U L PENYUSUNAN PETA STATUS KERUSAKAN TANAH

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Modul ArcInfo. Gambar 1 Tampilan cara mengaktifkan Arcinfo. ArcInfo merupakan salah satu perangkat lunak GIS yang telah banyak

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA IV DIGITASI POLYGON

Bab I Pengenalan ArcGIS Desktop

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN GEOGRAPHICAL INFORMATION SYSTEM (GIS) PEMBUATAN PETA ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN KABUPATEN AGAM METODE DIGITAL (PROGRAM ARC VIEW 3.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz

ARCVIEW GIS 3.3. Gambar 1. Tampilan awal Arcview 3.3

BAB VIII. Ringkasan Modul:

BAB VII. Ringkasan Modul:

LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA III DIGITASI GARIS ATAU LINE

2.1.1 Macam-macam Data pada GIS

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... 1 HALAMAN PENGESAHAN... II PERNYATAAN... III ABSTRACT... IV INTISARI... V KATA PENGANTAR... VI DAFTAR ISI...

Bab VI Digitasi. Tujuan pembelajaran dari bab ini adalah:

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... i. HALAMAN PERNYATAAN... iii. INTISARI... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR...

3 MEMBUAT DATA SPASIAL

Modul Pelatihan Membuat Peta Potensi Longsor dan Rawan Banjir Bandang

PENGANTAR : GEODATABASE 2. Personal Geodatabase 3 Komponen Geodatabase 3 Feature Class 4 ShapeFile 5 Tabel 6 LATIHAN : MEMBANGUN GEODATABASE 7

BAB II LANDASAN TEORI

LATIHAN 3 : QUERY DATABASE

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. baik. Terwujudnya sistem sanitasi yang baik tidaklah mudah, diperlukan

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL TAHUN 2006 DAN 2014 BERDASARKAN CITRA QUICKBIRD

III. BAHAN DAN METODE

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH BANJIR DI DKI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN ARC VIEW

Input dan Mengolah Data Atribute

Latihan Menggunakan Polygonal Lasso Tool Latihan Menggunakan Quick Mask Mode Latihan Menggunakan Filter Extract...77

Transkripsi:

BAB 9 GEOPROCESSING Geoprocessing ini merupakan kekuatan SIG yang tidak terdapat di sistem informasi lainnya. Hal yang menarik sekaligus menjadi tantangan, karena hampir 60-70% kegiatan SIG terfokus pada entry data dan di sisi yang lain sharing data kurang berjalan sempurna, banyak kegiatan SIG yang pada akhirnya belum mengaplikasikan geoprocessing ini, SIG akhirnya banyak digunakan sebagai alat pemetaan. Proses tumpang susun atau overlay peta sangat berguna untuk menganalisa suatu wilayah. 9.1. Dissolve Operasi ini berfungsi untuk menggabungkan poligon berdasarkan kesamaan nilai atributnya. Perintah ini ada di toolbox Data Management Tools Generalization Dissolve Misalnya ingin membuat poligon kabupaten dari poligon kecamatan. Tampilkan layer kecamatan.shp yang ada di folder Pelatihan ArcGIS\Geoprocessing pada view Lihatlah atributnya, pada atribut kecamatan terdapat kesamaan yaitu kota Samarinda. Double klik perintah Dissolve, akan muncul kotak dialog berikut: Pada pilihan Input Feature pilih Kecamatan, pada pilihan output feature class biasanya otomatis ditampilkan alamat yang sama dengan path layer input dan ditambahkan perintah yang diberikan, pada pilihan Dissolve_Field centang pada kotak disebelah kiri Kota. Hasilnya adalah poligon batas kota Samarinda 80

9.2. Merge Fungsi dari operasi ini adalah untuk menggabungkan dua theme atau lebih yang bersebelahan dan memiliki karakter sama. Perintah ini ada di toolbox Data Management Tools General Merge Misalnya ingin menggabungkan kecamatan yang ada di Samarinda Seberang dan Samarinda Kota. Tampilkan layer Samarinda_Kota.shp dan Samarinda_Seberang.shp yang ada di folder Pelatihan ArcGIS\Geoprocessing pada view Double klik perintah Merge, akan muncul kotak dialog berikut: Pada pilihan Input Datasets pilih layer Samarinda_Kota.shp dan Samarinda_Seberang.shp Pada pilihan Output Dataset tentukan lokasi penyimpanan dan nama layer hasil merge. Hasilnya adalah peta kecamatan seluruh Samarinda. 9.3. Symmetrical Difference Fungsi dari perintah ini adalah untuk membuang lokasi yang tercakup oleh dua buah layer. Perintah ini adalah kebalikan dari fungsi Intersect. Perintah ini ada di toolbox Analysis Tools Overlay Simmetrical Difference 81

Contohnya kita ingin menghilangkan daerah yang mengalami tumpang tindih lahan. Tampilkan theme Perusahaan_A.shp dan Perusahaan_B.shp yang ada di folder Pelatihan ArcGIS\Geoprocessing pada view Double klik perintah Symmetrical Difference, akan muncul kotak dialog berikut: Pada pilihan Input Features pilih layer Perusahaan_A, pada pilihan Update Feature pilih Perusahaan_B Pada pilihan Output Features tentukan lokasi penyimpanan dan nama layer hasil perintah ini. Hasilnya adalah poligon yang berada diluar daerah yang mengalami overlap. 9.4. Clip Operasi Clip ini digunakan untuk memotong sebuah theme yang bertipe titik, garis atau poligon dengan mengambil bagian dalam dan membuang bagian luarnya dengan bantuan sebuah theme poligon lain. Theme yang memotong harus bertipe poligon. Perintah ini ada di toolbox Analysis Tools Extract Clip Poligon dengan poligon Garis dengan poligon Titik dengan poligon Lokasi fungsi Clip 82

Misalnya ingin memotong peta tanah yang ada di kota Samarinda dari peta tanah Kalimantan Timur. Tampilkan Kecamatan.shp dan Tanah.shp yang ada di folder Pelatihan ArcGIS\Geoprocessing pada view Double klik perintah Clip, akan muncul kotak dialog seperti disamping: Pada pilihan Input Features pilih layer tanah dan pilihan Clip Features pilih Kecamatan. Pada pilihan Output Dataset tentukan lokasi penyimpanan dan nama layer hasil merge. Hasilnya adalah peta tanah yang ada di kota Samarinda. 9.5. Spatial Join Operasi ini digunakan untuk mengambil atribut dari theme lain yang berpasangan pada posisi spasial/lokasinya. Perintah ini ada di toolbox Analysis Tools Overlay Spatial Join Misalnya ingin mengisi atribut sebuah theme obyek tertentu terletak dimana dalam suatu batas administrasi. Tampilkan layer Desa.shp dan Kecamatan Kutim.shp yang ada di folder Pelatihan ArcGIS\Geoprocessing pada view Double klik perintah Spatial Join, akan muncul kotak dialog berikut: Pada pilihan Target Features pilih layer Desa dan pilihan Join Features pilih Kecamatan Kutim. Pada pilihan Output Feature Class tentukan lokasi penyimpanan dan nama layer nya. Pada pilihan Join Operational abaikan saja. Hasilnya adalah peta Desa yang atributnya ditambahkan dengan atribut kecamatan. 83

9.6. Intersect Proses ini digunakan untuk menggabungkan dua buah data spasial. Perintah ini ada di toolbox Analysis Tools Overlay Intersect Poligon dengan poligon Garis dengan poligon Titik dengan poligon Lokasi perintah Intersect Sebagai contoh kita akan menggabungkan data Penggunaan lahan dengan data tanah. Dari hasil penggabungan ini kita akan mendapatkan thema baru yang saling memotong antar dua buah themenya. Jika salah satu poligon yang akan digabungkan areanya lebih kecil maka akan membuang bagian luar dari theme yang di-intersect. Tampilkan layer Penggunaan lahan.shp dan Tanah.shp yang ada di folder Pelatihan ArcGIS\Geoprocessing pada view Double klik perintah Intersect, akan muncul kotak dialog berikut: Pada pilihan Input Features pilih layer Tanah dan penggunaan lahan. Pada pilihan Output Feature Class tentukan lokasi penyimpanan dan nama layer hasil intersect. Hasilnya adalah peta gabungan antara penggunaan lahan dan tanah. Lihat pada atributnya. 84

9.7. Union Penggunaan union ini dilakukan untuk menghasilkan poligon baru dengan bentuk dan atribut dari dua buah poligon. Perintah ini ada di toolbox Analysis Tools Overlay Union Tampilkan layer Penggunaan lahan.shp dan Tanah.shp yang ada di folder Pelatihan ArcGIS\Geoprocessing pada view Double klik perintah Union, akan muncul kotak dialog seperti disamping: Pada pilihan Input Features pilih layer Kelas lereng dan penggunaan lahan. Pada pilihan Output Feature Class tentukan lokasi penyimpanan dan nama layer hasil union. Hasilnya adalah peta gabungan antara penggunaan lahan dan kelas lereng. Lihat pada atributnya. 9.8. Erase Erase membuat sebuah thema baru dari overlay dua buah thema dimana salah satu dari theme tersebut adalah poligon. Thema poligon berfungsi sebagai penghapus yang akan membuang bagian dari thema yang terletak didalam poligon tersebut. Hasil dari proses ini adalah thema yang terletak diluar poligon overlay. Thema input dapat berupa titik, garis atau poligon. Fungsi ini akan otomatis menghitung ulang panjang dari thema garis dan luas dari thema poligon. Perintah ini ada di toolbox Analysis Tools Overlay Erase Poligon dengan poligon Garis dengan poligon 85

Titik dengan poligon Lokasi perintah Erase Tampilkan layer Sarana.shp dan Samarinda_seberang.shp yang ada di folder Pelatihan ArcGIS\Geoprocessing pada view Double klik perintah Erase, akan muncul kotak dialog berikut: Pada pilihan Input Features pilih layer Sarana dan pada Erase Features pilih Samarinda_seberang. Pada pilihan Output Feature Class tentukan lokasi penyimpanan dan nama layer hasil Erase. Hasilnya adalah peta Sarana yang dibuang pada wilayah Samarinda seberang. 9.9. Identity Identity membuat sebuah thema baru dari overlay dua buah thema dimana salah satunya adalah poligon. Hasil dari overlay adalah seluruh bagian thema input, dan hanya poligon yang bertampalan saja dari poligon overlay. Input thema dapat berupa titik, garis, dan poligon, sedangkan theme overlaynya harus poligon. Data tabel dari thema output berisi semua kolom/field dari semua tabel thema input dan theme overlay yang dipilih. Perintah ini ada di toolbox Analysis Tools Overlay Identity Poligon dengan poligon Garis dengan poligon Titik dengan poligon Lokasi perintah Identify 86

Tampilkan layer Sarana.shp dan Kecamatan.shp yang ada di folder Pelatihan ArcGIS\Geoprocessing pada view Double klik perintah Identify, akan muncul kotak dialog berikut: Pada pilihan Input Features pilih layer Sarana dan pada Identify Features pilih Kecamatan. Pada pilihan Output Feature Class tentukan lokasi penyimpanan dan nama layer hasil Identify. Hasilnya adalah peta Sarana yang atributnya ditambah dengan atribut dari layer Kecamatan. 9.10. Update Perintah ini digunakan untuk memperbarui data dengan overlay dari data lain. Misalnya ada dua wilayah administrasi dimekarkan menjadi tiga. Perintah ini ada di toolbox Analysis Tools Overlay Update Poligon dengan poligon Garis dengan poligon Titik dengan poligon Lokasi perintah Update Tampilkan layer Kecamatan.shp dan Samarinda_timur.shp yang ada di folder Pelatihan ArcGIS\Geoprocessing pada view Double klik perintah Update, akan muncul kotak dialog berikut: 87

Pada pilihan Input Features pilih layer Kecamatan dan pada Update Features pilih Samarinda_timur. Pada pilihan Output Feature Class tentukan lokasi penyimpanan dan nama layer hasil Erase. Hasilnya adalah peta kecamatan yang menghilangkan sebagian wilayah kecamatan Samarinda Utara dan kecamatan Samarinda ilir yang digantikan dengan kecamatan Samarinda Timur. 9.11. Buffer Buffer berfungsi untuk membuat area dengan jarak tertentu dari suatu obyek. Perintah ini ada di toolbox Analysis Tools Proximity Buffer Pilihan Titik Garis Poligon Jarak Field 88

9.12. Multiple Ring Buffer Multiple Ring Buffer berfungsi untuk membuat lebih dari satu buffer dengan jarak interval tertentu dari suatu obyek. Perintah ini ada di toolbox Analysis Tools Proximity Multiple Ring Buffer Titik Garis Poligon 89