Kawasan Hutan. Kepala Badan Litbang Kehutanan. Statistik Kehutanan 2009

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Hutan adalah sumber daya alam yang mempunyai peranan sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Semut (Hymenoptera: Formicidae) memiliki jumlah jenis dan

Seminar Nasional Kesehatan Hutan dan Kesehatan Pengusahaan Hutan untuk Produktivitas Hutan Bogor, 14 Juni 2012

BUKU SAKU HAMA TANAMAN SENGON PENCEGAHAN DAN PENGENDALIANNYA. Penyusun. Aditya Hani, S.Hut Endah Suhaendah, S.P., M.I.L.

PENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA

3 DASAWARSA BPK BANJARBARU : PENELITIAN HAMA & PENYAKIT TANAMAN KEHUTANAN. Oleh : Beny Rahmanto Fajar Lestari Wawan Halwany

HAMA DAN PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN

HAMA PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA. Eritrina Windyarini BBPBPTH

I. PENDAHULUAN. Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu tanaman perkebunan penting

KEANEKARAGAMAN SERANGGA YANG BERPOTENSI HAMA PADA TANAMAN KEHUTANAN

TINGKAT SERANGAN HAMA PADA TANAMAN JABON (Anthocephalus cadamba Miq.) DI DESA NEGARA RATU II KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN.

Pengendalian serangga hama. Silvikultur Fisik mekanik Hayati : (predator, parasitoid, patogen) Genetik Kimiawi Perundangan PHT

Ambang Ekonomi. Dr. Akhmad Rizali. Strategi pengendalian hama: keuntungan dan resiko Resiko aplikasi pestisida

REKAPITULASI PENGAMATAN OPT PENTING TANAMAN PERKEBUNAN DINAS PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERKABUPATEN SE KALIMANTAN TIMUR

CAPAIAN OUTPUT DAN OUTCOME

I. PENDAHULUAN. Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas penting di dalam perdagangan dunia.

Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP

Aplikasi pestisda nabati

Jurnal Sylva Lestari ISSN (print) Vol. 5 No.3, Juli 2017 (77 86) ISSN (online)

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI MELALUI PENGEMBANGAN AGROFORESTRY

I. PENDAHULUAN. tinggi adalah Taman Hutan Raya Wan Abdurahman. (Tahura WAR), merupakan

REGENERASI TANAMAN SENGON (Albizia falcataria) MELALUI MULTIPLIKASI TUNAS AKSILAR DENGAN PENGGUNAAN KOMBINASI ZPT DAN AIR KELAPA SKRIPSI.

I. PENDAHULUAN. luas areal kakao yang cenderung mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari

Teknik Pengendalian Penyakit Karat Puru Pada Pohon Sengon

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN J A K A R T A

Zeuzera coffeae pada Tanaman Kopi di Wilayah Jawa Timur

PENYAKIT KARAT TUMOR PADA SENGON DAN HAMA CABUK LILIN PADA PINUS

PENDAHULUAN. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacg) berasal dari Nigeria, Afrika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kedelai (Glycine max L.) merupakan komoditas yang telah lama

IDENTIFIKASI TINGKAT KERUSAKAN TEGAKAN HUTAN DI AREAL KPPH TALANGMULYA

PENANGANAN KARAT PURU PADA SENGON. Oleh : Illa Anggraeni (Peneliti perlindungan hutan)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl.,

HAMA URET PADA TANAMAN KAPUR (Dryobalanops lanceolata Burck)

PENDAHULUAN. dengan yang lainnya tidak terpisahkan (Awang, 2002). kehutanan Indonesia adalah membagi lahan hutan kedalam pengelolaan yang

Tabel I.16. Program/Kegiatan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi D.I.Yogyakarta yang Dibiayai oleh APBD Tahun 2007

Getas, 2 Juni 2009 No : Kepada Yth. Hal : Laporan Hasil Kunjungan Kebun Getas PTP Nusantara IX

ASPEK PERLINDUNGAN JENIS: TEMBESU BAMBANG LANANG KAYU BAWANG GELAM

tanam, tanamlah apa saja maumu aku akan tetap datang mengganggu karena kau telah merusak habitatku maka aku akan selalu menjadi pesaingmu

Insektisida sintetik dianggap sebagai cara yang paling praktis untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1.LatarBelakangMasalah

SINTESA HASIL PENELITIAN RPI AGROFORESTRI TAHUN

PERSIAPAN DUKUNGAN BAHAN BAKU INDUSTRI BERBASIS KEHUTANAN. Oleh : Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Kementerian Kehutanan

Sistem Pakar Diagnosa Hama Dan Penyakit Tanaman Kehutanan

BAB I PENDAHULUAN. Sengon atau dengan nama ilmiah Falcataria moluccana (Miq.) Barneby &

Rekapitulasi Laporan Serangan OPT Penting Tanaman Perkebunan di Kalimantan Timur Tahun 2014

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

PENDAHULUAN. termasuk ekosistem terkaya di dunia sehubungan dengan keanekaan hidupan

REKOMENDASI VARIETAS JAGUNG TOLERAN TERHADAP HAMA PENYAKIT DI PROVINSI BENGKULU. Wahyu Wibawa

RINGKASAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan. Peningkatan produksi padi dipengaruhi

Peran Varietas Tahan dalam PHT. Stabilitas Agroekosistem

PENGEMBANGAN BIDANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS HUTAN

PETUNJUK PENGAMATAN OPT PERKEBUNAN

BAB I PENDAHULUAN. ulat grayak merupakan hama penting pada tanaman tembakau (Nicotiana tabacum

Memahami Konsep Perkembangan OPT

LAMPIRAN 1. Matrik Keterkaitan Program Nasional, Program Badan Litbang dan Program Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru Tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di bumi saat ini, pasalnya dari hutan banyak manfaat yang dapat diambil

KONTRAK PERKULIAHAN DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN (AGT 216) SEMESTER GANJIL 2012/2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

BAB I PENDAHULUAN. pertanian, subsektor perkebunan mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap

TEKNIK PENDUKUNG DITEMUKANNYA PURUN TIKUS (ELEOCHARIS DULCIS) SEBAGAI INANG ALTERNATIF BAGI HAMA PENGGEREK BATANG PADI PUTIH (SCIRPOPHAGA INNOTATA)

*Diterima : 29 Maret 2010; Disetujui : 20 Oktober 2010

Serangan Kutu Hijau Coccus viridis pada Kopi di Jawa Timur

KEBUTUHAN BENIH DAN PERMASALAHANNYA DI IUPHHHK

BAB I PENDAHULUAN. Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

KEBUN GELAP OPT SENANG KEBUN TERANG OPT HILANG. Oleh: Erna Zahro in

Taksasi Benih (Biji) (x 1.000)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN MUTU BIBIT TANAMAN HUTAN

PEMBUATAN CUKA KAYU DAN APLIKASINYA PADA TANAMAN. Oleh : Sri Komarayati

BAB III GANGGUAN OLEH SERANGGA HAMA

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan bahan pangan pokok terutama ketergantungan masyarakat yang besar

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu roda penggerak pembangunan

DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN

Dampak penggunaan pestisida non-nabati Mengapa pestisida nabati diperlukan?

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi

I. PENDAHULUAN. memikat perhatian banyak mata. Pemuliaan anggrek dari tahun ke tahun,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut padi atau beras mengalami proses penurunan kualitas dan kuantitas.

I. PENDAHULUAN. yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,

MATRIKS DISKUSI MASALAH DAN TINDAK LANJUT FORUM KOMUNIKASI PENELITI, WIDYAISWARA DAN PENYULUH KEHUTANAN Cisarua, 16 s/d 18 Juli 2012

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGALAMAN SWASTA DALAM IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KESEHATAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI. Dr. Budi Tjahjono. Head of Plant Health Program AAA R&D

I. PENDAHULUAN. hayati yang tinggi dan termasuk ke dalam delapan negara mega biodiversitas di

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kuningan berada di provinsi Jawa Barat yang terletak di bagian

TEKNIK BUDIDAYA GAHARU SERTA PERAN NYATA PENYULUH KEHUTANAN DALAM BUDIDAYA GAHARU

CENGKEH - RIWAYATMU KINI. Oleh: Erna Zahro in. Cengkeh pernah jadi primadona, kini keberadaannya mengkhawatirkan karena serangan hama dan penyakit.

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas buah-buahan Indonesia harus diperhatikan seiring dengan

KEANEKARAGAMAN SERANGGA PARASITOID UNTUK PENGENDALIAN HAMA PADA TANAMAN KEHUTANAN

KONTRAK PERKULIAHAN DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN (AGT 216) SEMESTER GANJIL 2016/2017

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 10. HAMA DAN PENYAKIT TANAMANlatihan soal 10.1

I. PENDAHULUAN. Tanaman lada (Piper nigrum L) merupakan salah satu komoditi ekspor.

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

disinyalir disebabkan oleh aktivitas manusia dalam kegiatan penyiapan lahan untuk pertanian, perkebunan, maupun hutan tanaman dan hutan tanaman

3. PENGENDALIAN OPT TANAMAN JAGUNG

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROGRAM/KEGIATAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DIY KHUSUS URUSAN KEHUTANAN TAHUN 2016

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 1

HASIL DAN PEMBAHASAN Budidaya Cabai Keriting Hibrida TM 999 secara Konvensional dan PHT

Transkripsi:

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN Kawasan Hutan Bogor, 14 Juni 2012 Kepala Badan Litbang Kehutanan No. Tipe Area (ha) 1. Hutan Konservasi 19.876.870,57 2. Hutan lindung 31.551.088,02 3. Hutan produksi terbatas 22.427.298,26 4. Hutan produksi 36.748.092,43 Hutan produksi yang dapat 5. dikonversi 22.682.385,00 6. Hutan Taman Buru 167.632,70 TOTAL 133.453.366,98 Statistik Kehutanan 2009 2 1

Sumber Bahan baku (> 6.000 m 3 /year) 30 25 RM ± 24.67 Jt m3 ± 23.46 Jt m3 (68.53 %) (62.58 %) ± 20.50 Jt m3 (56.35 %) ± 24.50 Jt m3 (67.90 %) HT ± 28.82 Jt m3 (77.10 %) 20 15 10 5 0 ± 11.47 Jt m3 (31.53 %) ± 11.26 Jt m3 (30.03 %) ± 7.18 Jt m3 (19.94 %) ± 7.40 Jt m3 (20.45 %) 2005 2006 2007 2008 2009 ± 5.54 Jt m3 (14.83 %) HA Year 2

Permasalahan di Hutan Tanaman Peran Litbang untuk kesehatan hutan: Hutan Tanaman merupakan ekosistem yang rentan terhadap serangan hama dan penyakit tanaman serta kebakaran. Hutan Tanaman merupakan tegakan monokultur atau oligokultur dengan kondisi ekosistem yang mirip ekosistem pertanian atau tanaman perkebunan. Keanekaragaman jenis yang rendah rentan terhadap gangguan organisme hama dan penyakit Menyediakan IPTEK untuk meminimalisir dari gangguan hama dan penyakit serta faktor abiotik lainnya dalam rangka terwujudnya pengelolaan hutan yang sehat dan berkelanjutan 3

Pengelolaan Kesehatan Hutan Aktivitas Riset Perlindungan Hutan: Memadukan pengetahuan tentang ekosistem, dinamika populasi dan genetika organisme pengganggu tumbuhan (OPT) agar resiko kerusakan berada di bawah ambang kerugian secara ekonomi Mengendalikan kerusakan tetap di bawah ambang ekonomi yang masih dapat diterima Identifikasi hama dan penyakit Monitoring kesehatan hutan Pengembangan teknik pengelolaan HPT Pengembangan pestisida nabati dan hayati Pemeliharaan koleksi hama dan penyakit 4

Hama dan penyakit pada sengon Penyakit karat tumor - Disebabkan oleh Uromycladium tepperianum - Sampai saat ini menyerang di hampir seluruh areal pertanaman sengon Hama ulat kantong -Pteroma sp (Lepidoptera;Psychidae) - Sampai saat ini menjadi kendala di beberapa areal pertanaman sengon Hama penggerek batang - Xystrocera festiva (Coleoptera; Cerambycidae) - Walaupun persentase luas serangan kecil, namun dampak serangan mematikan 5

PENGENDALIAN PENYAKIT KARAT TUMOR DENGAN BELERANG, KAPUR & GARAM 6

Hama dan Penyakit Pada Jabon Hama Cosmoleptrus sumatranus (Hemiptera). Arthroschista hilaralis (Lepidoptera). Zeuzera sp. (Lepidoptera). Coptotermes sp. (Isoptera). Daphnis hypothous (Lepidoptera). Penyakit Bercak daun Embun jelaga Lodoh Busuk akar NEO Hama pada jati Duomitus ceramicus (Lepidoptera: Cossidae) - Menyerang tanaman muda dan dapat mengakibatkan kematian tanaman - Pengendalian : insektisida fumigan Lubang gerek ¼ tablet phostoxin Tutup dengan malam 7

Hama pada Gmelina Tingis beesoni (Tingidae, Hemiptera) - Menyebabkan defoliasi berat bahkan kematian tanaman - Sampai saat ini serangan secara sporadis masih terjadi Hama pada Shorea leprosula Coptotermes sp. (Isoptera; Rhinotermitidae) - Kurang dari 1 tahun serangan dapat menyebabkan tanaman roboh dan mati - Sekitar 40% serangan mengakibatkan kematian tanaman 8

Hama pada gaharu (Aqularia sp) Heortia vitessoides (Lepidoptera: Crambidae) Serangan pertama mengakibatkan defoliasi tinggi, dan serangan kedua dapat menyebabkan kematian tanaman Hama pada pinus Pienus boernera - Menyerang tanaman muda dan dewasa - Menghambat pertumbuhan, mengurangi produksi resin dan bahkan menyebabkan kematian Milionia basalis - Menyerang tanaman setelah mencapai tinggi 4 m - Serangan hebat dilaporkan terutama di Sumatera Utara NEO 9

Pengembangan pestisida hayati Pengembangan pestisida nabati Ekstrak suren Ekstrak mimba M.anisopliae untuk mengendalikan Coptotermes sp. B. bassiana untuk mengendalikan X. festiva 10

Aktivitas Riset Ke depan Membentuk jejaring penelitian? Pengembangan metode diagnostik untuk deteksi dini berbasis pendekatan molekuler Pengembangan tanaman yang toleran terhadap hama dan penyakit Pengembangan sistem monitoring kesehatan hutan Pengembangan pestisida hayati dan nabati Kerjasama nasional: -LIPI -Universitas (IPB, UGM, dll) -Dinas Provinsi & Kabupaten -Perusahaan (Perhutani, HTI, dll) Kerjasama internasional? 11

Diagnostic Network Dinas Kabupaten Dinas Provinsi Dinas Provinsi Dinas Provinsi Dinas Provinsi Clearing House (FORDA) Terimakasih Diagnostic Specialist Diagnostic Specialist UPT FORDA Perhutani HTI 12