1 Universitas Kristen Maranatha

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu

ABSTRAK HUBUNGAN KADAR SULFUR DIOKSIDA UDARA RUANG PARKIR TERHADAP KADAR ANTIOKSIDAN PETUGAS PARKIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan

BAB I PENDAHULUAN. penurunan fungsi paru dan penurunan kualitas hidup manusia. 2 Penyakit paru

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh sumber utama pencemaran udara yaitu: partikel debu/partikulat

BAB 1 : PENDAHULUAN. Akan tetapi udara yang benar-benar bersih saat ini sudah sulit diperoleh, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan pun muncul seiring semakin padatnya jumlah penduduk. Salah. satunya permasalahan di bidang transportasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kota lebih banyak mencerminkan adanya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. hidup terutama manusia. Di dalam udara terdapat gas oksigen (O 2 ) untuk

I. PENDAHULUAN. Motor bensin dan diesel merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Gas

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Bagi masyarakat, transportasi merupakan urat nadi kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. udara terbesar mencapai 60-70%, dibanding dengan industri yang hanya

BAB I PENDAHULUAN 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup secara tidak langsung menyebabkan manusia terus-menerus dihadapkan

berbagai cara. Pencemaran udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industri,

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 3 Kadar Ambien O 3 Udara Wilayah Pasteur 2 minggu III... 52

BAB I PENDAHULUAN. pada bertambahnya jumlah pencemar di udara (Badan Pusat Statistik, 2013).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. campuran beberapa gas yang dilepaskan ke atmospir yang berasal dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadinya perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lain.

BAB 1 : PENDAHULUAN. kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang

PROFIL VOLUME LALU LINTAS DAN KUALITAS UDARA AMBIEN PADA RUAS JALAN IR. SOEKARNO SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup lainnya (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41. Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara).

BAB II LANDASAN TEORI. didalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PP RI No. 50 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsur unsur

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan sebuah pusat kota, sekaligus ibu kota Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang semakin menurun untuk mendukung kehidupan mahluk hidup. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara dewasa ini semakin memprihatinkan. Hal ini terlihat

BAB I PENDAHULUAN. Jalur hijau di sepanjang jalan selain memberikan aspek estetik juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. (natural sources) seperti letusan gunung berapi dan yang kedua berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II.TINJAUAN PUSTAKA. tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang digerakkan

PENDETEKSI DAN PENETRALISIR POLUSI ASAP DENGAN KONTROL MELALUI APLIKASI ANDROID (RANCANG BANGUN PERANGKAT KERAS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ABSTRAK HUBUNGAN KADAR KARBON MONOKSIDA (CO) UDARA TERHADAP TINGKAT KEWASPADAAN PETUGAS PARKIR DI BERBAGAI JENIS TEMPAT PARKIR

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan parameter..., Duniantri Wenang Sari, FKM 2 UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Polusi atau pencemaran udara adalah proses masuknya polutan kedalam

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari saluran pembuangan kendaraan bermotor, sehingga industri industri

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang telah banyak

BAB I. PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota dengan kepadatan penduduk tertinggi di

APA ITU GLOBAL WARMING???

BAB I PENDAHULUAN. konstan meningkat sebesar 5,64 % (BPS, 2012). Perkembangan pada suatu wilayah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas lingkungan yang baik merupakan hal penting dalam menunjang kehidupan manusia di dunia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kesehatan manusia. Hal ini disebakan karena gas CO dapat mengikat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Polusi udara adalah salah satu masalah yang sangat meresahkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pengesahan... Kata Pengantar Dan Persembahan... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia terutama masalah lingkungan, Pencemaran udara yang paling

BAB I PENDAHULUAN. gas nitrogen dan oksigen serta gas lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Diantara

Hubungan antara Kadar Karbon Monoksida (CO) Udara dan Tingkat Kewaspadaan Petugas Parkir di Tiga Jenis Tempat Parkir

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III PENCEMARAN UDARA YANG DIAKIBATKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR. A. Penyebab Terjadinya Peningkatan Pencemaran Udara yang Diakibatkan

CONTOH SOAL UJIAN SARINGAN MASUK (USM) IPA TERPADU Institut Teknologi Del (IT Del) Contoh Soal USM IT Del 1

BAB I PENDAHULUAN. Udara mempunyai arti yang sangat penting di dalam kehidupan manusia dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya sehari-hari. Pada lingkungan yang kadar logam beratnya cukup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. tahun 2010 hanya naik pada kisaran bph. Artinya terdapat angka

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Sebagai pusat kota wisata, perindustrian dan perdagangan, kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Polusi atau pencemaran lingkungan adalah suatu peristiwa masuknya atau

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10

BAB I PENDAHULUAN. berpacu untuk menginovasi produk produk kendaraan yang mereka

Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership)

VARIASI PENGGUNAAN IONIZER DAN JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP KANDUNGAN GAS BUANG KENDARAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, terutama di negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi masalah kesehatan lingkungan utama di dunia, terutama di negara-negara

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9. lithosfer. hidrosfer. atmosfer. biosfer

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, manusia amat tergantung kepada alam sekeliling. Yang

SUMMARY. ANALISIS KADAR NITROGEN DIOKSIDA (NO₂) dan KARBONMONOKSIDA (CO) DI UDARA AMBIEN KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. penyakit saluran pernapasan atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit

STRUKTURISASI MATERI

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Analisa Temperatur Panas pada Saluran Emisi gas buang Kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. membunuh serangga (Heller, 2010). Sebanyak dua juta ton pestisida telah

I. PENDAHULUAN. bumi dan komponen campuran gas tersebut tidak selalu konstan. Udara juga

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Undang-Undang Republik Indonesia tentang pengelolaan lingkungan hidup No.23 tahun 1997 Bab I Pasal 1 butir 2 dinyatakan bahwa pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup (UUPLH No. 23 Tahun 1997 dalam Harjasoemantri, 1999). Dalam beberapa tahun terakhir, pembangunan kota Bandung telah mengalami perkembangan cukup pesat, antara lain perkembangan bidang ekonomi, pembangunan fisik, berbagai kegiatan jasa dan produksi bidang perdagangan, pendidikan, kesehatan dan pariwisata. Pembangunan universitas di kota Bandung meningkat dengan pesat dari waktu ke waktu, seiring dengan peningkatan sarana dan prasarana yang ada. Tingginya tingkat pertumbuhan penggunaan kendaraan bermotor per tahunnya menyebabkan kemacetan lalu lintas serta kemacetan di tempat parkir. Kemacetan lalu lintas parkir dapat menyebabkan berbagai dampak antara lain: 1). kerugian waktu bagi para mahasiswa; 2). pemborosan energi, kendaraan cepat aus, mesin tidak beroperasi pada kondisi optimal dan radiator tidak berfungsi baik serta penggunaan rem yang lebih tinggi; 3). meningkatkan polusi udara; 4). meningkatkan risiko bagi petugas parkir dan petugas loket parkir terserang penyakit akibat paparan polutan udara dalam jangka waktu yang lama. (Wardhana, 1995) Kemacetan lalu lintas di tempat parkir dengan ventilasi udara yang kurang baik akan menyebabkan gangguan kesehatan orang yang berada dekat lokasi polutan udara khususnya petugas parkir yang secara terus-menerus berada di wilayah tersebut. Berbagai jenis emisi kendaraan bermotor antara lain: timbal (Pb), karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO 2 ), nitrogen oksida (NOx), sulfur oksida (SOx), hidrokarbon (HC), partikel/debu. Selain polutan tersebut 1

2 dalam ruang parkir juga terdapat polutan lain berupa ozon (O 3 ) yang terbentuk dari reaksi antara peroxyl radikal dengan oksigen. Peroxyl radikal dapat dihasilkan dari pembuangan asap kendaraan bermotor berupa gas nitrogen oksida (NOx) dan volatile organic compounds (VOC) yang dihasilkan dari pembakaran bensin. Kombinasi NOx dan VOC akan bereaksi secara kimiawi dengan oksigen (O 2 ) dengan bantuan sinar ultra violet dan pada temperatur tinggi membentuk ozon (O 3 ) troposfer (Freudenrich, 2007). Ozon (O 3 ) dapat memberikan efek merugikan bagi tubuh manusia yaitu melalui pembentukan radikal bebas di dalam tubuh. Ozon yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui sistem pernapasan secara terus-menerus dan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan meningkatnya kadar radikal bebas dalam tubuh yang akan mempengaruhi status kesehatan khususnya penurunan kadar antioksidan. Tubuh manusia sendiri pada dasarnya membentuk antioksidan endogen bila terjadi proses radikal bebas yang berlebih di dalam tubuh. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas yang berlebih. Beberapa antioksidan yang dibentuk ialah : 1). superoksida dismutase (SOD) yang berfungsi mengubah superoksid anion menjadi hidrogen peroksida (H 2 O2), 2). glutation peroksidase (GPx) yang berfungsi menggerakkan H 2 O 2 dan lipid peroksida dibantu dengan ion logam-logam transisi, 3). katalase (CAT) yang berfungsi mengubah hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen, dll. (Qonita, 2008). Kadar antioksidan yang terus berkurang serta kadar radikal bebas yang meningkat akibat paparan O 3 udara dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan pada beberapa sistem dan jaringan di dalam tubuh, menggangu sintesis DNA dan lapisan lipid pada dinding sel serta mempengaruhi pembuluh darah (Sjamsul, 2007). Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara jenis ruang parkir terbuka (RPB), ruang parkir semi terbuka (RPSB) dan ruang parkir tertutup (RPT) terhadap kadar polutan udara, khususnya O 3 udara dan kadar antioksidan SOD dan GPx petugas parkir.

3 1.2 Identfikasi Masalah 1. Berapa kadar O 3 udara di RPB, RPSB, RPT. 2. Bagaimana hubungan kadar O 3 udara terhadap kadar antioksidan SOD petugas parkir di RPB, RPSB, RPT. 3. Bagaimana hubungan kadar O 3 udara terhadap kadar antioksidan GPx petugas parkir di RPB, RPSB, RPT. 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar O 3 udara dengan kadar antioksidan SOD dan GPx petugas parkir pada berbagai jenis ruang parkir. 1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah Manfaat akademis penelitian ini adalah untuk memberikan informasi ilmiah, khususnya mengenai pengaruh O 3 udara terhadap kadar antioksidan SOD dan GPx petugas parkir, mengembangkan penelitian bidang lingkungan, dan toksikologi Manfaat praktis penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat khususnya pengelola tempat parkir tentang bahaya O 3 udara terhadap kesehatan, memberikan masukan kepada pihak pengelola parkir untuk pembangunan ruang parkir dan sarana parkir dengan memperhatikan kualitas lingkungan (ventilasi udara yang cukup).

4 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian 1.5.1 Kerangka Pemikiran Pembangunan yang terus berkembang baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi peningkatan pencemaran udara. Jumlah kendaraan bermotor meningkat setiap tahunnya, sehingga akan meningkatkan kadar polutan udara yang akan berkontribusi bagi peningkatan kadar O 3 troposfer. Ozon troposfer merupakan polusi sekunder, dapat memicu berbagai penyakit bila terjadi paparan yang cukup lama terhadap tubuh manusia (Fierro, 2009). Emisi NOx dan HC semakin meningkat, dapat meningkatkan kadar O 3 baik di perkotaan maupun pedesaan, dan saat ini kadar O 3 mendekati tingkat membahayakan bagi banyak spesies (Anonimus, 2007). Paparan ozon melalui paru-paru dapat meningkatkan kadar radikal bebas dan dalam jangka waktu lama dapat menurunkan kadar antioksidan tubuh antara lain antioksidan superoksida dismutase (SOD) dan glutation peroksidase (GPx) (Arief, 2007). Berdasarkan hal hal tersebut di atas, perlu dilakukan penelitian hubungan antara kadar O 3 udara dengan kadar antioksidan petugas parkir di RPB, RPSB, RPT. 1.5.2 Hipotesis Penelitian 1. Terdapat perbedaan kadar O 3 udara di RPB, RPSB, RPT. 2. Terdapat hubungan antara kadar O 3 udara dengan kadar antioksidan SOD petugas parkir di RPB, RPSB, RPT. 3. Terdapat hubungan antara kadar O 3 udara dengan kadar antioksidan GPx petugas parkir di RPB, RPSB, RPT.

5 1.6 Metode Penelitian Penelitian ini bersifat observasional analitik. Data kadar O 3 udara dianalisis dengan analisis sidik ragam (Analysis of Variance = ANOVA) menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), apabila terdapat perbedaan siginifikan antara perlakuan dilanjutkan Duncan s Post Hoc Test (α = 0,05). Data kadar antioksidan SOD dan GPx petugas parkir dianalisis dengan analisis sidik ragam (ANOVA) menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), apabila terdapat perbedaan siginifikan antara perlakuan dilanjutkan Duncan s Post Hoc Test (α = 0,05). Untuk mengetahui hubungan kadar O 3 udara dengan kadar antioksidan SOD dan GPx petugas parkir di masing-masing ruang parkir yaitu RPB, RPSB dan RPT, data dianalisis menggunakan analisis regresi korelasi linier sederhana. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di tempat parkir lingkungan Universitas Kristen Maranatha-Bandung. RPB adalah lahan parkir di depan gedung Fakultas Seni Rupa dan Design (FSRD), RPSB adalah tempat parkir di basement 1 Grha Widya Maranatha (GWM), dan RPT adalah basement 3 GWM. Waktu penelitian dari bulan Februari 2009 hingga Desember 2009.