HIDUP YANG BERKUALITAS DAN BERMAKNA KAITANNYA DENGAN PERLINDUNGAN ANAK *) (Suatu Perspektif Kewarganegaraan) Oleh : Y. Haris Nusarastriya**)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang membawa berbagai konsekuensi tidak hanya terhadap dinamika kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Civic Knowledge (pengetahuan kewarganegaraan), Civic Skill (kecakapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II PERSPEKTIF PENDIDIKAN POLITIK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

PEMBELAJAR YANG MENDIDIK DAN BERKARAKTER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Thomy Sastra Atmaja, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 3 tentang System Pendidikan Nasional bahwa: Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Elis Nurjanah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. bagi generasi penerus perjuangan bangsa ini.

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No

Mata Kuliah Kewarganegaraan HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negaranya tanpa terkecuali, Negara Indonesia sebagaimana diatur dalam Undangundang

STRATEGI DOSEN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENANAMKAN KARAKTER ETIKA MAHASISWA DI STIKOM PGRI BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Zico Oktorachman, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hak asasi hidup setiap manusia. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB IV ANALISIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN IPS SD/MI KURIKULUM 2013 DILIHAT DARI TAKSONOMI BLOOM

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK TERLANTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Erwin Susanto, 2015

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi mengakibatkan kaburnya batas-batas antar negara baik

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ketidak-konsistenan antara pendidikan dan keberhasilan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki eksistensi yang lebih bermartabat. Pendidikan formal pada hakikatnya

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

ANALISIS PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION DALAM KEGIATAN OSIS TAHUN AJARAN (Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 20 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. yang tertulis dalam Pembukaan UUD Negara Indonesia Tahun 1945 dalam Alinea

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. membawa bangsa menuju bangsa yang maju. Masa kanak-kanak adalah masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penurunan moral dalam diri masyarakat terlihat semakin nyata akhirakhir

MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

MENERAPKAN PENILAIAN AUTENTIK DI MADRASAH ALIYAH KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan. demokratis serta bertanggung jawab.

Hak dan Kewajiban Warganegara

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan karunia berharga dari Allah Subhanahu wa Ta ala yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dampak bagi gaya hidup manusia baik positif maupun negatif. Di sisi lain kita

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan Ini Memuat : A. Latar Belakang, B. Fokus Penelitian,C. Rumusan

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SATUAN PENDIDIKAN (SKL-SP)

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini dilanda era informasi dan globalisasi, dimana pengaruh dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter dalam mengisi kemerdekaan. Namun, memunculkan jiwa yang

BAB III KONSEP PENGASUHAN ANAK DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkualitas. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

NUR ENDAH APRILIYANI,

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan memudarnya sikap saling menghormati, tanggung jawab,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu fondasi yang

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PELAYANAN TERHADAP HAK-HAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

PERLINDUNGAN HAK ANAK

HAKIKAT PEMBELAJARAN IPS.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Rakhman Firdaus, 2016

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

& JIPSWARI. PERIUIIO MEROKOK PENDUDUK INDONESIA: BEBEMPA TEMUAN DARI PROYEKINDONESId FAMILY LIFE SURVEY. IGDUDUKAN HUIruM PEREMPUAN PELAIO NIKAH SIRRJ

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan tersebut. Berdasarkan perkembangan tersebut, baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUPATI DOMPU PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN DOMPU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Modul 2. Materi dan Pembelajaran Individu sebagai Insan Tuhan Yang Maha Esa, Makhluk Sosial dan Warga Negara Indonesia. M. KHANIF YUSMAN, M,Pd

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara yang sekiranya bisa menarik masyarakat untuk memilih. calonnya, calon pasangan kepala daerah untuk Wilayah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan

Transkripsi:

HIDUP YANG BERKUALITAS DAN BERMAKNA KAITANNYA DENGAN PERLINDUNGAN ANAK *) (Suatu Perspektif Kewarganegaraan) Oleh : Y. Haris Nusarastriya**) Pendahuluan Berbicara perlindungan anak dari perspektif kewarganegaraan sangat erat kaitannya dengan perspektif hukum karena pembicaraan dari perspektif kewarganegaraan ini melibatkan hubungan antara negara dan warga negara sebagai pendukung tertib hukum negara. Undang- Undang perlindungan anak merupakan produk hukum yang ditetapkan negara untuk melindungi anak. Asas yang dipakai sebagai penyelenggaraan perlindungan adalah Pancasila dan UUD 1945 serta prinsip-prinsip dasar Konvensi Hak-Hak Anak. Siapa yang harus melindungi anak? Jawabannya semua pihak yaitu keluarga, masyarakat dan pemerintah (negara). Semua pihak harus menjalankan UU karena sifatnya mengikat semua yaitu pemerintah, masyarakat, warga negara termasuk anggota keluarga. Untuk itu pemahaman mengenai hal ini akan berkontribusi pada penciptaan hidup yang berkualitas bagi keluarga termasuk keluarga kristen di GKJ Salatiga Utara. Perspektif kewarganegaraan Warganegara merupakan salah satu unsur pokok negara dan menjadi pendukung tertib hukum negaranya, sehingga warganegara juga terikat oleh undang-undang dan aturan yang ditetapkan negara. Semua warga negara selaku pendukung hukum wajib menjunjung tinggi hukum. Hubungan warga negara dengan negara dapat dilihat dari dua sisi, pertama negara sebagai bentuk masyarakat dan kedua sebagai gejala hukum. Di dalam negara, warganegara memiliki hubungan horisontal dan vertikal. Hubungan horisontal yaitu dengan sesama warga negara, sedangkan hubungan vertikal yaitu hubungannya dengan Tuhan. Di dalam kehidupan negara ada segi-segi kehidupan warganegara yang tidak diatur oleh negara, misalnya kehidupan keluarga. Namun karena anggota keluarga juga sebagai warga negara maka UU perlindungan anak yang ditetapkan negara harus diperhatikan dalam kehidupan keluarga. Tentang hidup berkualitas Bagaimana hidup yang berkualitas dilihat dari perspektif kewarganegaraan? Hidup yang berkualitas menurut Lickona (1991:51) berkaitan dengan kualitas pribadi. Kualitas pribadi yang dimaksud yaitu : pribadi yang tahu tentang apa yang baik, mau berbuat baik dan nyata bertindak baik (Good character consists of knowing the good, desiring the good, and doing the good). Kualitas pribadi ini merupakan hasil proses pembentukan yang dimulai dari sejak dini (anakanak) di dalam keluarga, masyarakat dan negara.

Berdasarkan perspektif kewarganegaraan tersebut dikenal adanya tiga kompetensi yang harus dimiliki warga negara agar disebut warga negara yang baik, yaitu pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), kecakapan kewarganegaraan (civic skill), dan watak kewarganegaraan (civic disposition). Civic Knowledge (pengetahuan kewarganegaraan) berkaitan dengan kandungan atau apa yang seharusnya diketahui oleh warga negara. Civic Knowledge (pengetahuan kewarganegaraan) berkaitan dengan materi atau substansi yang harus diketahui warga negara. Komponen kedua (Civic skill) kecakapan kewarganegaraan Civic skill (kecakapan kewarganegaraan), termasuk dalam komponen ini ialah ketrampilan intelektual yang terpenting bagi terbentuknya warga negara yang berwawasan luas, efektif dan bertanggungjawab antara lain adalah ketrampilan berpikir kritis. Ketrampilan berpikir kritis meliputi mengidentifikasi, menggambarkan mendeskripsikan, menjelaskan, menganalisis, mengevaluasi, menentukan dan mempertahankan pendapat yang berkenaan dengan masalah-masalah publik. Komponen ketiga yaitu Watak Kewarganegaraan Civic disposition (Watak Kewarganegaraan) mengisyaratkan pada karakter publik maupun privat. Watak kewarganegaraan berkembang secara perlahan sebagai akibat dari apa yang telah dipelajari dan dialami oleh seseorang baik di rumah, sekolah, masyarakat. Persepsi (Negara) Indonesia Terhadap Anak Persepsi negara Indonesia yang dimaksud yaitu sebagaimana tercermin melalui UU perlindungan anak. Siapa anak itu? Anak diakui sebagai karunia Tuhan dimana dalam diri anak itu melekat harkat dan martabat sebagai manusia. Anak adalah seseorang yang belum berumur 18 Tahun (termasuk yang ada dalam kandungan). Anak juga dilihat sebagai penerus/generasi yang memiliki peran menjadi tulang punggung negara dan bangsa. Oleh karena itu konsekuensinya bagi negara anak harus mendapat kesempatan untuk berkembang dan tumbuh secara optimal baik fisik maupun non fisik dan sosial. Selain itu diperlukan upaya perlindungan bagi anak agar mendapat kesejahteraan melalui pemenuhan hak-hak secara tidak diskriminatif. Terlebih dari itu negara menjamin kesejahteraan dengan melakukan perlindungan anak sebagai bentuk jaminan terhadap Hak Asasi Manusia. Hak-Hak Anak dan Perlindungannya Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan (UU Perlindungan anak: Ps:4). Berbicara mengenai kehidupan yang berkualitas tidak bisa dilepaskan dengan jaminan terhadap perlindungan anak. Mengapa? Karena perlindungan anak bertujuan menjamin terpenuhinya hakhak anak agar dapat hidup, tumbuh dan berkembang sehingga berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. (UU Perlindungan anak Ps:3)

Untuk menciptakan hidup yang berkualitas, maka perlindungan kepada anak harus dilakukan karena ancaman terhadap anak sering terjadi di masyarakat, maupun keluarga/kehidupan rumah tangga. Hal-hal yang mungkin terjadi adalah kekerasan, eksploitasi, diskriminasi, penelantaran, penyalahgunaan dalam kegiatan politik, pelibatan dalam sengketa bersenjata, pelibatan dalam kerusuhan sosial, pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan dan diskriminasi. Oleh karena itu perlindungan dari hal itu perlu dilakukan agar anak dapat tumbuh dan hidup wajar. Negara, pemerintah, masyaraakat, keluarga dan orang tua berkewajiban dan bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak. (UU Perlindungan anak Ps:20) Perlu diperhatikan ungkapan yang menyatakan : Anak anda 100% anak anda sampai usia lima tahun, setelah itu, ia telah menjadi anak dari lingkungan. (Tedjo: 2010:13). Memang anak merupakan suatu bagian dari sistem keluarga yang pertumbuhan dan perkembangannya mendapatkan pengaruh terutama dari keluarga kemudian dari luar lingkungan keluarga, mulai dari lingkungan mikro, messo, lingkungan exo dan lingkungan makro, sehingga jika ada penyimpangan yang terjadi pada individu merupakan suatu hasil pengaruh sistem keluarga dan lingkungan luarnya Skema:1 Lingkungan Anak Lingkungan Keluarga Lingkungan luar keluarga Keluarga Anak L Ling. Messo Lingkungan mikro (teman) (Masyarakat Sekitar) Lingkungan Exo- global Saat ini pendidikan karakter baru menjadi perhatian pemerintah karena ternyata karakter sangat menentukan eksistensi bangsa dan negara. Anak perlu dilindungi melalui pendidikan baik di dalam keluarga, masyarakat dan negara supaya karakternya dapat dibentuk dan diarahkan untuk menjadi karakter yang baik (good character). Pendidikan baik di dalam keluarga, sekolah sangat besar tanggung jawabnya dalam ikut membentuk karakter anak sebagai generasi penerus.

Pendidikan ialah bantuan yang diberikan orang dewasa kepada orang yang belum dewasa, agar dia mencapai kedewasaan. Bantuan yang diberikan oleh pendidik itu berupa pendampingan, yang menjaga agar anak didik belajar hal-hal yang positip, sehingga sungguhsungguh menunjang perkembangan. (Winkel, W.S, 2009). (Bronfen Brenner dalam teorinya tentang family ecology and the child development dalam Kardiman (2009) Pada skema di bawah ini dipaparkan mengenai hakikat manusia kaitannya dengan beberapa unsur karakternya yang dapat dipakai sebagai refleksi untuk kegiatan agar kehidupan terarah pada kehidupan yang berkualitas dan bermakna. Skema :2 Hakikat Manusia dan Pengembangan Potensinya Kecerdasan spiritual Mahkluk Ciptaan Tuhan Kecerdasan sosial Makhluk Individu: Memiliki sifat individu Makhluk Jasmani/berraga HAKIKAT MANUSIA Makhluk Sosial: Memiliki sifat sosial Makhluk Rohani/berjiwa Olah raga Pribadi unik/ memiliki kebebasan dan kreativitas untuk berkreasi/inovasi Karakter Pribadi yang unik Olah: Pikir/Akal: Logika Seni/Perasaan: Kecerdasan verbal-linguistik Kecerdasan matematis logis, Kecerdasan visual-spasial, Kecerdasan Kinestetik-jasmani, Kritis, kreatif, jujur, beriman- taqwa, peduli, bertanggungjawab, sehat, bersih, cerdas, berani, empati, simpati, sopan, menghargai perbedaan, pendapat, kerja keras, rela berkorban, dlsb. Kecerdasan musikal-ritmik, Daftar Pustaka Branson M.S. ( 1998). The Role of Civic Education, Calabasas: CEE. Kardiman (2009) Membangun Kembali Karakter Bangsa Melalui Situs-Situs Kewarganegaraan, Acta Civicus Vol. 2, No.2 April.

Langeveld,M.J.1965. Pengantar Pedagogik Teoritis. (terjem: I.P. Simanjuntak: Beknopte Theoretische Paedagogiek) Bandung: Bapemsi. Lickona, Ths. (1992). Educating for Character, Bantam trade paperback edition USA, A Bantam Book Publishing History Sunarto dan Hartono, B. Agung. (2008). Perkembangan Peserta Didik, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan PT. Rineka Cipta. UU Perlindungan Anak Winkel, W.S. (2009) Psikologi Pengajaran, Yogyakarta, Media Abadi