BAB 2 DATA DAN ANALISA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

II. TINJAUAN PUSTAKA. Seseorang dengan katarak akan melihat benda seperti tertutupi kabut, lensa mata

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup dari pasien DM sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran / polusi

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, ketidakseimbangan antara suplai dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 2 berkaitan dengan beberapa faktor yaitu faktor resiko yang tidak dapat diubah dan

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya

Obat Diabetes Paling Ampuh

Pencegahan Tersier dan Sekunder (Target Terapi DM)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya

BAB I PENDAHULUAN. absolute atau relatif. Pelaksanaan diet hendaknya disertai dengan latihan jasmani

Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang

BAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam kemajuan di semua bidang riset DM maupun penatalaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. adanya kenaikan gula darah (hiperglikemia) kronik. Masalah DM, baik aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Hidayat, 2013

I. PENDAHULUAN. usia harapan hidup. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, berarti semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran/polusi lingkungan. Perubahan tersebut

Definisi Diabetes Melitus

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada sel beta mengalami gangguan dan jaringan perifer tidak mampu

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

Diabetes Mellitus Type II

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tanya-Jawab seputar. Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. relatif sensitivitas sel terhadap insulin, akan memicu munculnya penyakit tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun terus meningkat, data terakhir dari World Health Organization (WHO)

DIABETES MELITUS. Bila nialai hasil pemeriksaan laboratorium lebih tinggi dari angka normal,maka ia dapat dinyatakan menderita DM.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia.

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu)

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah sebagai akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit degeneratif yang

BAB 1 PENDAHULUAN. produksi glukosa (1). Terdapat dua kategori utama DM yaitu DM. tipe 1 (DMT1) dan DM tipe 2 (DMT2). DMT1 dulunya disebut

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh kadar glukosa darah melebihi normal serta gangguan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. metabolisme gula akibat kurangnya sekresi hormon insulin sehingga terjadi

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

DIABETES UNTUK AWAM. Desember 2012

Obat Herbal Diabetes Kering

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua negara tak terkecuali Indonesia. Penyakit ini ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme kronik yang

BAB I PENDAHULUAN. tipe 2. Diabetes tipe 1, dulu disebut insulin dependent atau juvenile/childhoodonset

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pada umumnya dalam menyokong pembangunan suatu negara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin dan kerja dari insulin tidak optimal (WHO, 2006).

EPIDEMIOLOGI DIABETES MELLITUS

BAB I PENDAHULUAN. makan, faktor lingkungan kerja, olah raga dan stress. Faktor-faktor tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat

BAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

Penyakit Diabetes Bisa Disembuhkan Seutuhnya..?

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus menurut American Diabetes Association (ADA) 2005 adalah

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba

BAB I PENDAHULUAN. pada jutaan orang di dunia (American Diabetes Association/ADA, 2004).

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik secara

BAB I PENDAHULUAN. Association, 2013; Black & Hawks, 2009). dari 1,1% di tahun 2007 menjadi 2,1% di tahun Data dari profil

BAB 1 PENDAHULUAN. rendah, terlalu banyak lemak, tinggi kolesterol, terlalu banyak gula, terlalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam

BAB I PENDAHULUAN. bahwa, penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2013 yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebanyak 90% penderita diabetes di seluruh dunia merupakan penderita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Melitus (DM) adalah suatu sindrom klinis kelainan metabolik

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini makin bertambah jumlahnya di Indonesia (FKUI, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. mellitus tipe 2 di dunia sekitar 171 juta jiwa dan diprediksi akan. mencapai 366 juta jiwa tahun Di Asia Tenggara terdapat 46

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisai membawa pengaruh yang sangat besar tidak hanya dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dunia. Menurut Golostein (2008), bahwa 5% dari populasi penduduk

PENYAKIT DEGENERATIF V I L D A A N A V E R I A S, M. G I Z I

BAB 1 PENDAHULUAN. mengidap diabetes. Baik pria maupun wanita, tua maupun muda, tinggal di kota

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular akan terus meningkat

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia Indonesia seutuhnya. Visi Indonesia sehat yang diharapkan

Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai

BAB I PENDAHULUAN. manifestasi berupa hilangnya toleransi kabohidrat (Price & Wilson, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adanya waktu untuk berolahraga ringan sekalipun merupakan kebiasaankebiasaan

BAB I PENDAHULUAN. (glukosa) dalam darahnya. Yang dicirikan dengan hiperglikemia, yang disertai. berbagai komplikasi kronik (Harmanto Ning, 2005:16).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes melitus telah menjadi masalah kesehatan di dunia. Insidens dan

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai

Efek Diabetes Pada Sistem Ekskresi (Pembuangan)

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data mengenai jumlah serta tingkat penderita diabetes di Indonesia didapat dari beberapa website berita dan pengetahuan di media internet : - www.nationalgeographic.co.id - Antara News - Harian Joglo Semar - http://rumahdiabetes.com Data mengenai definisi dan penjelasan mengenai 2 jenis diabetes yang umum terjadi di dunia, termasuk Indonesia, didapat dari situs pengetahuan dan medis di media internet : - www.diabetesnet.com - www.medicalnewstoday.com Data-data mengenai beberapa cara serta kiat mencegah diabetes didapat dari buku tips kesehatan dan juga beberapa situs pengetahuan dan medis di media internet : - Buku Libas Diabetes : dengan Terapi Herbal, Buah, dan Sayuran. - http://hubpages.com/hub/how-to-prevent-diabetes - http://www.fitnessandfreebies.com/fitness/mcdiabetes.html Data-data dan referensi mengenai anatomi bagian dalam tubuh manusia lainnya yang berkaitan didapat dari buku pengetahuan : - Buku 1000 Fakta Tentang Tubuh Manusia 2.2 Statistik penderita diabetes di Indonesia

Prediksi Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization / WHO) memperkirakan jumlah penderita Diabetes Melitus tipe 2 di Indonesia pada tahun 2030 apabila pola hidup yang dijadikan sebagai acuan dalam riset tersebut berjalan konstan, dapat mencapai angka berkisar 21,3 juta orang. Pada tahun 2000, jumlah penderita diabetes di Indonesia baru berjumlah 8,4 juta orang. Dengan perbedaan angka yang mencapai 12,9 juta orang dalam 30 tahun, maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya terdapat rata-rata 1178 penderita diabetes baru di Indonesia. Peningkatan ini cukup signifikan dan kebanyakan disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat. 2.3 Jenis-jenis diabetes Terdapat 3 jenis diabetes, yaitu Diabetes Tipe 1 dimana tubuh tidak memproduksi insulin sama sekali, Diabetes Tipe 2 dimana tubuh tidak cukup memproduksi insulin atau insulin tidak bekerja dengan seharusnya, dan Gestational Diabetes yang biasanya terjadi dalam masa hamil. Dengan penanganan yang tepat, Gestational Diabetes biasanya dapat sembuh setelah kelahiran sang anak. Akan tetapi, Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2 adalah penyakit kronis yang hingga saat ini belum ditemukan penyembuhan totalnya, sehingga penderita akan membawa penyakit ini seumur hidupnya. Maka dari itu, permasalahan akan difokuskan terhadap Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2. Diabetes Melitus Tipe 1 Pada penderita diabetes tipe 1 dikenal sebagai diabetes yang tergantung insulin. Tipe ini berkembang jika sel-sel beta pankreas memproduksi insulin terlalu sedikit atau bahkan tidak memproduksi insulin sama sekali. Jenis ini biasanya muncul sebelum usia 40 tahun, bahkan tidak menutup kemungkinan muncul pada anak-anak. Sampai saat ini diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah karena penyebabnya bukan dari pola makan yang tidak sehat, akan tetapi disebabkan oleh adanya kesalahan reaksi antibodi pada tubuh penderita sehingga menghancurkan sel beta pankreas. 5-10% dari penderita diabetes adalah penderita diabetes tipe 1 Diabetes Melitus Tipe 2 Diabetes tipe 2 dikenal sebagai diabetes yang tidak tergantung insulin. Diabetes Tipe 2 berkembang ketika tubuh masih mampu menghasilkan insulin akan tetapi insulin yang dihasilkan tidak cukup. Atau bisa juka karena terjadinya insulin resistance yang menyebabkan insulin tidak bekerja seharusnya. 90-95% dari penderita diabetes adalah penderita diabetes tipe 2 Diabetes tipe 2 biasanya tidak terdeteksi pada awalnya. Namun dampaknya baru akan dirasakan beberapa tahun kemudian.pada kasus dimana terjadi insulin resistance, tubuh memproduksi insulin seperti sediakala, akan tetapi sensitivitas insulin akan menurun dan tidak bekerja dengan seharusnya, sehingga glukosa tidak terserap oleh sel-sel tubuh secara baik.

Hal tersebut dapat menyebabkan dua masalah : o Penumpukan glukosa dalam darah o Sel-sel tidak mendapatkan asupan glukosa untuk energi dan pertumbuhan Pada tahapan awal Diabetes Tipe 2, sensitivitas insulin adalah abnormalitas yang utama, selain itu terdapat juga peningkatan kadar insulin dalam darah. Seiring berjalannya waktu, diabetes akan semakin berkembang dan produksi insulin perlahan-lahan mulai menurun. Pasien seringkali harus diberikan insulin pengganti. 2.4 Penyebab Diabetes Diabetes Tipe 1 biasanya disebabkan oleh kelainan genetik yang akan memicu antibodi untuk melawan sel beta pankreas. Tetapi banyak faktor lain yang memungkinkan terjadinya perlawanan terhadap sel beta pankreas. Faktor tersebut biasanya berupa : o Faktor lingkungan o Virus o Diet atau pola makan o Zat kimia dan obat-obatan Sedangkan Diabetes Tipe 2 dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut : o Usia : Usia di atas 20 tahun sudah tergolong kedalam umur yang mempunyai resiko cukup untuk terkena diabetes tipe 2. Rata-rata penderita mengidap diabetes pada usia di atas 40 tahun, sehingga semakin tua usia, maka resiko terkena diabetes akan semakin besar. o Keturunan : Jika ada sanak saudara atau keluarga seseorang yang mengidap diabetes, maka resiko seseorang tersebut untuk mengidap diabetes lebih besar. o Berat badan berlebih : 80% penderita diabetes tipe 2 mengalaminya karena kelebihan berat badan. Jika faktor ini digabungkan dengan minimnya aktivitas gerak badan seperti olahraga, maka resiko terkena diabetesnya dapat dikatakan adalah yang terbesar diantara semua faktor resiko. o Masalah kardiovaskuler dan stroke : Orang yang pernah mengalami stroke, atau serangan jantung, atau memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) juga mempunyai resiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. o Gestational Diabetes : Wanita yang pernah menderita ini pada masa kehamilannya memiliki resiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.

2.5 Gejala Diabetes Gejala terjadinya diabetes biasanya diabaikan oleh penderita, karena kelihatannya tidak parah. Akan tetapi, penanganan dini dapat mengurangi resiko terjadinya komplikasi yang disebabkan oleh gejala-gejala diabetes. Berikut adalah gejala umum diabetes : 1. Sering buang air kecil : Ketika terlalu banyak glukosa dalam darah, produksi urin akan meningkat. Apabila insulin tidak bekerja dengan baik, atau malah tidak ada, ginjal tidak mampu memfilter glukosa kembali ke dalam darah. Ginjal akan mengambil air dari dalam tubuh untuk mencairkan glukosa yang otomatis akan menghasilkan urin. 2. Rasa haus berlebih : Efek dari sering buang air kecil, tubuh akan cepat kekurangan cairan sehingga akan sering merasa haus. 3. Rasa lapar berlebih : Sel tidak mendapatkan energi karena glukosa tidak dapat diserap, tubuh akan menjadi lemah dan cepat merasa lapar. 4. Naiknya berat badan : Efek dari sering makan dapat menyebabkan ini. 5. Turunnya berat badan secara tidak wajar : Gejala ini berlangsung bertahap dan tidak dapat langsung terlihat. Akan tetapi pada diabetes tipe 1, gejala ini lebih cepat muncul daripada pada diabetes tipe 2. 6. Cepat merasa lelah : Karena sel tidak mendapatkan energi yang cukup, tubuh akan merasa lelah dan dapat menyebabkan rasa kantuk yang frekuentif. 7. Mudah marah : Bisa terjadi karena pengaruh psikis akibat rasa lelah atau kantuk. 8. Penglihatan buram : Terjadi karena beberapa sel jaringan yang kekurangan energi tersebut tertarik dari lensa mata. Terdapat beberapa kasus kebutaan yang disebabkan oleh diabetes. 9. Luka dan lebam tidak sembuh dengan baik atau cepat : Penderita diabetes biasanya memiliki peredaran darah yang terganggu akibat kandungan glukosa dalam darah, sehingga luka tidak sembuh dengan cepat, atau bahkan tidak sembuh sama sekali hingga terjadi pembusukan yang dapat berujung dengan tindakan amputasi.

10. Infeksi kulit meningkat : Efek dari gangguan oleh tubuh dalam menyembuhkan luka. Pada wanita biasanya dapat mengalami kesulitan untuk sembuh dari infeksi pada vagina. 11. Kulit gatal-gatal biasanya dapat menandakan gejala diabetes. 12. Gusi merah dan/atau membengkak, gusi menjadi longgar : Kondisi ini dapat menyebabkan infeksi atau penyakit gusi. 13. Disfungsi seksual pada pria : Pada usia 50 keatas, apabila seseorang mengalami disfungsi ereksi secara frekuentif, bisa jadi itu merupakan gejala diabetes. 14. Baal atau geli, terutama pada kaki atau tangan : Kandungan gula yang berlebihan dapat saja masuk ke jaringan syaraf tubuh sehingga merusaknya dan mengakibatkan mati rasa, atau perasaan lainnya pada anggota tubuh tertentu. 2.6 Pencegahan Diabetes Faktor keturunan merupakan faktor yang tidak dapat diubah, tetapi faktor lingkungan yang berkaitan dengan gaya hidup seperti kurang berolahraga serta asupan nutrisi yang berlebihan dan kegemukan merupakan faktor yang dapat diperbaiki. Tidak diragukan bahwa nutrisi merupakan faktor yang penting untuk timbulnya diabetes tipe 2. Gaya hidup yang kebarat-baratan dan hidup santai serta panjangnya angka harapan hidup merupakan faktor yang meningkatkan prevalensi diabetes melitus. Berikut ini adalah beberapa anjuran umum yang dapat dilakukan untuk mencegah agar tidak terkena diabetes : 1. Pada bayi, pemberian ASI (Air Susu Ibu) dapat mencegah resiko diabetes melitus tipe 1 dan 2 minimal sampai umur 4 bulan. 2. Pengaturan pola makan atau diet yang sehat untuk menjaga berat tubuh yang stabil. 3. Membatasi jumlah lemak jenuh dan lemak trans di dalam pola makan 4. Konsumsi sumber karbohidrat, sebagian dari kebutuhan energi. Pilihlah karbohidrat kompleks dan serat, batasi karbohidrat sederhana yang refined. 5. Hindari merokok dan pengaruh asapnya 6. Meningkatkan aktivitas tubuh dan berolahraga yang cukup, tidak perlu olahraga terlalu berat. Riset membuktikan untuk setiap 500 kkal yang dibakar per-minggu, ada pengurangan sekitar 6% resiko relatif terkena diabetes.

Upaya pencegahan penyakit diabetes mellitus terbagi kedalam 3 kategori : a. Pencegahan Primer Cara ini adalah cara yang paling sulit karena sasarannya orang sehat. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah agar DM tidak terjadi pada orang atau populasi yang rentan (risiko tinggi), yang dilakukan sebelum timbul tanda-tanda klinis dengan cara : 1. Makan seimbang artinya yang dimakan dan yang dikeluarkan seimbang disesuiakan dengan aktifitas fisik dan kondisi tubuh, dengan menghindari makanan yang mengandung tinggi lemak karena bisa menyebabkan penyusutan konsumsi energi. Mengkonsusmsi makanan dengan kandungan karbohidrat yang berserat tinggi dan bukan olahan. 2. Meningkatkan kegiatan olah raga yang berpengaruh pada sensitifitas insulin dan menjaga berat badan agar tetap ideal. 3. Kerjasama dan tanggung jawab antara instansi kesehatan, masyarakat, swasta dan pemerintah, untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat b. Pencegahan Sekunder 1. Ditujukan pada pendeteksian dini DM serta penanganan segera dan efektif, sehingga komplikasi dapat dicegah. 2. Hal ini dapat dilakukan dengan skrining, untuk menemukan penderita sedini mungkin terutama individu/populasi. 3. Kalaupun ada komplikasi masih reversible / kembali seperti semula. 4. Penyuluhan kesehatan secara profesional dengan memberikan materi penyuluhan seperti : apakah itu DM, bagaimana penatalaksanaan DM, obat-obatan untuk mengontrol glukosa darah, perencanaan makan, dan olah raga. c. Pencegahan Tersier 1. Upaya dilakukan untuk semua penderita DM untuk mencegah komplikasi. 2. Mencegah progresi dari komplikasi supaya tidak terjadi kegagalan organ. 3. Mencegah kecacatan akibat komplikasi yang ditimbulkan. Strategi yang bisa dilakukan untuk pencegahan DM adalah : a. Population/Community Approach (Pendekatan Komunitas) : Mendidik masyarakat menjalankan gaya hidup sehat dengan cara: 1. Mengendalikan berat badan, glukosa darah, lipid, tekanan darah, asam urat. 2. Menghindari gaya hidup berisiko. 3. Kerjasama dengan semua lapisan masyarakat. b. Individual High Risk Approach (Pendekatan Individu) : 1. Umur > 40th 2. Obesitas 3. Hipertensi 4. Riwayat keluarga / keturunan 5. Dislipidemia / timbunan lemak dalam darah yang berlebihan 6. Riwayat melahirkan > 4 kg 7. Riwayat DM pada saat kehamilan

2.7 Contoh visualisasi tentang diabetes Referensi film atau animasi gambar yang menjelaskan tentang diabetes adalah dari video-video berikut ini : Animation about diabetes and the body Sumber : Youtube Website : http://www.diabetes.org.uk/getserious/

Diabetes Animation Sumber : Youtube

What Is Diabetes Type 2 Sumber : Youtube Website : http://www.clearlyhealth.com/

Referensi visual : Penggabungan antara visual 3D yang ada di referensi film dengan visual 2D yang umumnya ada di buku pelajaran Biologi, majalah kesehatan, dan lainnya atau papan informasi pengetahuan yang terdapat di klinik tersebut sebagai penyampaian deskripsi mengenai diabetes serta penyebab dan gejalanya, hingga kiat dan cara pencegahannya.

2.8 Target Audience Menurut penjelasan Prof.Dr.Sidartawan Soegondo, spesialis penyakit dalam dari Departemen Penyakit Dalam, FKUI, semua orang memiliki risiko terkena diabetes. Selain gaya hidup dan kegemukan, faktor keturunan juga sangat berperan. "Jika dalam keluarga besar ada yang menderita diabetes, berarti seseorang memiliki risiko tinggi kena diabetes," katanya. Meskipun resiko diabetes sudah muncul bahkan sejak usia anak-anak, akan tetapi faktor resiko yang menjadi kemungkinan seseorang untuk terkena diabetes umumnya ditemui pada kalangan remaja hingga dewasa. Gaya hidup perkotaan seperti lama di depan komputer tentunya menjadi hal yang biasa, terlebih apabila lingkungan turut mempengaruhi seseorang untuk tetap dalam pola hidup yang demikian. Berdasarkan data di atas, maka kesimpulan target audiencenya adalah orang berusia 17 hingga 28 tahun yang masih termasuk kedalam kategori sehat namun memiliki faktor resiko yang mendukung untuk terkena diabetes mellitus. Mengapa usia tersebut adalah karena umumnya itu merupakan masa-masa perkuliahan dan pada usia tersebut mereka mulai aktif mencari informasi serta memiliki kebiasaan berlama-lama di depan komputer, kurang tidur, dan relatif minim aktivitas. 2.9 Analisa Kelebihan Dan Kekurangan Produk Hal-hal yang mendukung kelebihan produk : a. Jarangnya edukasi mengenai pencegahan diabetes melalui media animasi edukasi, terutama di Indonesia, memungkinkan media edukasi ini untuk unggul selangkah dalam menjelaskan pencegahan diabetes. b. Kebanyakan bentuk media animasi edukasi yang ada saat ini adalah penjelasan mengenai diabetes itu sendiri, serta cara menanganinya bila sudah terkena diabetes (pencegahan sekunder dan tersier), bukan merupakan sugesti untuk pencegahan dini (pencegahan primer). Hal-hal yang menjadi kekurangan produk : c. Mungkin akan membawa kekecewaan kepada audience ketika mengetahui bahwa tidak ada pencegahan untuk diabetes melitus tipe 1, dikarenakan faktornya yang memang kebanyakan bukan berasal dari pola hidup atau faktor yang dapat secara nyata dirubah. d. Produk hanya fokus ke masalah pencegahan diabetes melitus 2, tidak ada penjelasan mengenai pencegahan gestational diabetes (terjadi pada masa kehamilan)