Hukum Haid. Diambil dari kitab: "Masuliyatul Marah al Muslimah" Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim al-jarullah. Terjemah : Tim Islamhouse.

dokumen-dokumen yang mirip
Hukum Mustahadoh. Diambil dari kitab: "Masuliyatul Marah al Muslimah" Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim al-jarullah

Apakah Masjidil Haram Sama Dengan Masjid-Masjid Lainnya Di Tanah Haram?

Ruang Lingkup Kerja Wanita

Lima Syarat Wajib Haji

Tata Cara Shalat Malam

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Hukum Menanam Saham Di Sebagian Perusahaan

Apa Yang Terjadi Pada Mayit Di Kuburnya

Dorongan Untuk Memanfaatkan Berbagai Sarana Informasi dengan Beberapa Syarat. Syaikh Abdul Aziz bin Baz

Hukum membuka wajah dan Berkhalwah

Tata Cara Shalat dalam Pesawat

Hukum Mengubah Nazar

Syarat-Syarat Hijab Syar'i

Kekhususan-Kekhususan wanita

Waktu Shalat Malam. Dr. Muhammad bin Fahd al-furaih. Dinukil dari Buku Masalah-Masalah Shalat Malam. (hal )

Membalas Kebaikan Orang Lain

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Tata Cara Sujud Tilawah

Pembunuh Sembilan Puluh Sembilan Nyawa

Hukum Memakai Emas Dan Intan Bagi Laki-Laki

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

Pertama Kali Wahyu Turun

Kerusakan Akibat Ikhtilath

Riddah: Pengertian, Sebab Dan

Hukum Hadiah yang Diberikan Oleh Pusat-Pusat Perbelanjaan

Membatalkan Shalat Witir

Di Antara Kemungkaran Pakaian Wanita Dalam Pesta Perkawinan

Hukum Berobat Kepada Dukun Dan Peramal

Shalat Isya Di Belakang Imam Yang Shalat Tarawih

Nasehat Bagi Wanita Muslimah

Nabi Musa dan Hidhir alaihimassalam

Hak dan Kewajiban Suami

Apakah Membaca Iftitah Wajib di Setiap Raka at dalam Shalat Atau Cukup Di Awal Saja?

Hukum Bersiwak Bagi Yang Puasa Setelah Gelincir Matahari

Cara Terbaik Untuk Amar Ma ruf dan Nahi Munkar

Bersegera Memenuhi Seruan Allah dan Rasul-Nya

Cara Menyisir Rambut

Apakah Wanita yang Dicerai Mendapat Warisan Dari Mantan Suaminya yang Wafat?

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

As-hamad, Penguasa Yang Maha Sempurna dan Tempat Bergantung Segala Sesuatu

Puasa Hari Asyura. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail alaihimassalam

Hukum Undian Keberuntungan dan Menginfakkan Hasilnya di Jalan Kebaikan

Kisah Nabi Sulaiman alaihissalam

Buah Keimanan. Abdul Jabbar. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Fadhilah Siwak. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Poligami. Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Kaum Muslimin Harus Memenuhi Syarat-Syarat Yang Telah Mereka Sepakati

Orang Munafik Akan Kehilangan Cahaya di Tengah Kegelapan

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Hukum Mandi Hari Jum'at

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

Tiga Kedustaan Yang Dilakukan Nabi Ibrahim alaihissalam

PENGERTIAN TENTANG PUASA

Memetik Pelajaran Dari al-qur'an Surat At Taubah

Bacaan dalam Shalat Malam

Makna Ayat Hijab. Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh. Disusun oleh : Amin bin Yahya al-wazzan

Siapakah Mukmin Sejati?

Membuka Wajah Di Hadapan Kerabat Bukan Mahram

Kelembutan Dalam Islam

Tata Cara Sholat Khusuf (gerhana)

Zina dan Kerusakannya

Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu Seorang Orator Ulung

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

KAIDAH FIQH. Sebuah Ijtihad Tidak Bisa Dibatalkan Dengan Ijtihad Lain. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Hukum Mengganti Shalat dan Puasa yang Sengaja ditinggal Sebelum Bertaubat

Perusak Keislaman. Tim Majalah As sunnah. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Pengobatan Dengan Ruqyah Untuk Penyakit Kejiwaan

Hukum Meninggalkan Haji Sunnah Untuk Memberikan Kesempatan Kepada Kaum Muslimin

SIFAT WUDHU NABI. 2. Kemudian berkumur-kumur (memasukkan air ke mulut lalu memutarnya di dalam dan kemudian membuangnya)

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Mendulang Faidah Dari Surat al- Qomar (Ayat : 54-55)

Hakim yang Adil dan Bijaksana

Keluhan Pemuda Karena Tidak Dibangunkan Orang Tuanya Untuk Shalat Fajar

UNTUK KALANGAN SENDIRI

PUASA DI BULAN RAJAB

Salaf dan Berbakti Kepada Ibu

Pemisah Antara Tarawih dan Qiyam

Isra Dan Mi'raj. Muhammad bin Abdullah bin Mu aidzir. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

Seorang Bapak Tidak Boleh Memaksa Putrinya Menikah

KEWAJIBAN PUASA. Publication: 1435 H_2014 M. Tafsir Surat al-baqarah ayat

FIQIH MUSLIMAH PRAKTIS

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

Jaga Emosi Anda! Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

Dajjal. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa

Tata Cara Qunut dan Kadarnya

BAGAIMANA CARA MEMBIASAKAN ANAK- ANAK BERPUASA كيف يتم تعو د الا طفال ع الصوم

Bid ah Berkumpul Untuk Ta ziyah dan Menghidangkan Makanan Kepada yang Datang

HUKUM ISLAM DALAM TATA KELOLA HAID DAN PROBLEMATIKANYA. Mursyidah Thahir

Orang yang Terakhir Masuk Surga dan yang Paling Rendah

Hukum Tariqat Tijaniyah

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Transkripsi:

Hukum Haid ] إندوني [ Indonesia - Indonesian - Diambil dari kitab: "Masuliyatul Marah al Muslimah" Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim al-jarullah Terjemah : Tim Islamhouse.com Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2012-1433

م احليض» باللغة الا ندونيسية «مقتبسة من كتاب: "مسؤو ة المرأة المسلمة" عبد ا بن جار ا بن ابراهيم ا ار ا تر ة: فر ق إندوني بموقع Islamhouse.com مراجعة: أبو ز اد إي و هار انتو 2012-1433

Hukum haid Seorang wanita yang sedang haid mempunyai hukum yang sangat banyak, oleh karena itu, kami sebutkan di sini sebagianya saja yang dianggap cukup penting dan banyak dibutuhkan, di antaranya adalah: 1. Sholat Haram hukumnya bagi perempuan yang sedang haid mengerjakan ibadah sholat baik yang wajib maupun yang sunah, kalau ia tetap mengerjakan maka sholatnya tidak sah. Demikian juga tidak wajib baginya sholat melainkan apabila dirinya telah mendapati waktu sholat walau hanya sedikit, seukuran mendapati satu raka'at secara sempurna, maka pada saat seperti itu ia wajib untuk mengerjakan sholat baik ia mendapatinya di awal waktu maupun di akhir waktu. Contoh mendapati di awal waktu, Perempuan keluar darah haidnya setelah tenggelam matahari seukuran yang ia masih bisa mengerjakan satu raka'at, maka wajib baginya apabila telah suci untuk mengqodho sholat maghrib pada hari itu, karena dirinya telah mendapati waktu sholat sebanyak satu raka'at sebelum keluar darah haidnya. Sedangkan contoh mendapati di akhir waktu, Kalau ada perempuan yang suci dari haidnya sebelum terbit matahari seukuran dia mendapati satu raka'at, maka wajib baginya apabila telah suci untuk mengqodho sholat subuh pada hari itu, karena 3

dirinya telah mendapati sebagian dari waktu sholat shubuh yang mencukupi untuk satu raka'at. Adapun jika perempuan yang sedang haid mendapati bagian dari waktu sholat namun tidak mencukupi satu raka'at secara sempurna, semisal perempuan yang haid pada contoh yang pertama setelah tenggelam matahari dalam jangka waktu yang sangat sedikit atau suci dari haid seperti pada contoh yang kedua sebelum terbit matahari dengan tersisa waktu yang sangat sedikit, maka sholat yang ketinggalan seperti itu tidak wajib baginya untuk di qodho berdasarkan sabda Nabi Shalallahu 'alihi wa sallam: قال رسول االله ص االله عليه وسلم :» من أدرك ر عة من الصلاة فقد أدرك الصلاة «[واه ابلخاري ومسلم] "Barangsiapa yang mendapati (waktu sholat) mencukupi satu raka'at, sungguh dirinya telah mendapati (kewajiban) sholat". HR Bukhari dan Muslim. Maka pengertian dari hadits ini, bahwa barangsiapa yang mendapati sholat kurang dari satu raka'at maka dirinya tidak di katakan sebagai orang yang telah mendapati sholat. Dan apabila mendapati satu raka'at dari waktu sholat ashar, apakah wajib baginya untuk mengerjakan sholat dhuhur dengan di jamak bersama ashar? Atau mendapati akhir waktu sholat Isya seukuran satu raka'at, apakah juga wajib baginya untuk mengerjakan sholat maghrib bersama isya tersebut? 4

Dalam masalah ini terjadi perselisihan panjang di kalangan para ulama, adapun pendapat yang kuat dan benar adalah yang mengatakan tidak wajib baginya kecuali sholat yang dirinya telah mendapati waktunya yaitu sholat ashar dan isya saja. Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu 'alahi wa sallam: قال رسول االله ص االله عليه وسلم :» مناأدركار عةامنالعرص قبل أن غرب الشمس فقد أدرك العرص» [واه ابلخاري ومسلم] "Barangsiapa yang mendapati (waktu sholat) mencukupi satu raka'at, dari sholat ashar sebelam tenggalam matahari sungguh dirinya telah mendapati sholat ashar". HR Bukhari dan Muslim. Di dalam hadits ini Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam tidak mengatakan: "Sungguh dirinya telah mendapati sholat dhuhur dan ashar". Dan tidak di sebutnya kewajiban sholat dhuhur menunjukan bahwa asal baginya adalah telah terlepas dari beban kewajiban tersebut. Masalah selanjutnnya: Apakah perempuan yang sedang haid boleh membaca al-qur'an? Telah tejadi perselisihan pendapat di kalangan para ulama di dalam masalah ini, adapun yang seharusnya di ingatkan serta di nasehatkan kepada perempuan yang sedang haid adalah: Pertama, agar tidak membaca al-qur'an dengan mengeluarkan suara dari bibirnya kecuali kalau memang ada kebutuhan untuk melakukan hal tersebut, semisal seorang guru yang memang membutuhkan untuk menuntun murid-muridnya, atau ketika 5

sedang ujian yang membutuhkan siswa atau murid untuk membaca dan mengulang pelajaran guna untuk persiapan ujian tersebut atau kebutuhan yang lainnya. Adapun jika dirinya membaca hanya dengan melihat atau memperhatikan dengan hati tanpa mengeluarkan suaranya maka hal itu tidak mengapa. 2. Puasa Bagi perempuan yang sedang haid haram baginya untuk berpuasa baik puasa wajib maupun sunah dan tidak sah puasanya kalau dirinya tetap berpuasa, namun yang menjadi kewajibanya adalah mengqodho puasa wajib saja, berdasarkan haditsnya Aisyah radhiyallahu 'anha,di mana beliau pernah mengatakan: "Adalah kami sering kedatangan haid, sedangkan kami hanya di perintah (oleh Nabi) untuk mengqodho puasa dan tidak di suruh untuk mengqodho sholat". HR Bukhari dan Muslim. Maka apabila ada seorang perempuan yang sedang berpuasa kemudian keluar darah haidnya maka puasanya secara otomatis menjadi batal walaupun keluarnya hanya kurang sedikit sebelum matahari tenggelam, kemudian yang menjadi kewajibanya adalah mengqodho puasanya dengan mengganti pada hari yang lain, apabila puasa yang di lakukannya adalah puasa wajib. Adapun jika dia hanya merasa akan keluar darah haidnya pada saat sebelum tenggelam matahari, akan tetapi darahnya tidak keluar kecuali setelah tenggelam matahari maka puasanya 6

tetap sempurna sebagaimana wudhu tidak bisa menjadi batal kecuali apabila keluar hadats. Apabila fajar kedua telah masuk sedangkan darah haidnya masih keluar walaupun sedikit maka tetap saja tidak boleh dan tidak sah puasanya, walaupun ia suci setelah melewati sedikit saja dari waktu fajar tersebut. Dan apabila dirinya telah suci menjelang fajar kemudian dirinya berniat puasa maka puasanya sah walaupun dirinya belum bisa mandi suci kecuali setelah waktu fajar, hal ini seperti orang yang terkena junub di malam hari, kemudian ia berniat puasa namun dirinya belum bisa mandi janabah melainkan setelah terbit fajar, maka puasanya tetap sah. 3. Thowaf di Ka'bah Perempuan yang sedang haid tidak boleh untuk melakukan thowaf di sekeliling ka'bah baik thowaf wajib maupun thowaf sunah, dan tidak sah thowafnya kalau dirinya tetap melakukanya, hal itu berdasarkan sabdanya Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam kepada Aisyah tatkala dirinya terkena haid manakala beliau sedang ihram, Nabi bersabda: قال رسول ا ص ا عليه وسلم :» افع ما يفعل ا اج غ أن تطو با يت ح تطهري» (رواه ا خاري ومسلم) "Lakukanlah semua seperti apa yang di lakukan orang haji, kecuali kamu jangan thowaf di ka'bah sampai kamu suci (dari darah haid)". HR Bukhari dan Muslim. 7

Adapun semua amalan ibadah haji dan umrah maka tidak mengapa ia kerjakan walaupun darah haidnya masih keluar, maka berdasarkan ini, kalau sekiranya ada perempuan yang melakukan thowaf, dalam keadaan suci kemudian darah haidnya keluar setelah selesai dari thowafnya atau keluar darahnya ketika sedang melaksanakan sa'i maka darah haidnya tersebut tidak berpengaruh terhadap thowafnya dan ia tetap sah. Dan bagi perempuan yang darah haidnya masih tetap keluar ketika ia sudah menyelesaikan semua manasik hajinya maka gugur kewajiban untuk mengerjakan thowaf wada' (thowaf perpisahan), adapun thowaf haji dan umrah maka keduanya tidak bisa gugur dengan sebab keluar darah haidnya, namun dirinya tetap menunggu sampai suci dari haidnya baru setelah itu melakukan thowaf haji maupun umrahnya tersebut. 4. Tinggal di dalam masjid Haram hukumnya bagi seorang perempuan yang sedang haid untuk duduk dan tinggal di dalam masjid, demikian juga tempat sholat i'ed, maka ia tidak boleh tinggal di dalamnya, karena ada hadits shahih yang secara tegas melarang perempuan haid untuk menetap di dalam masjid: قال رسول ا ص ا عليه وسلم :» و ع ل ا يض المص «(رواه ا خاري ومسلم) "Dan hendaknya perempuan yang sedang haid meninggalkan tempat sholat". HR Bukhari dan Muslim. 8

5. Melakukan hubungan suami istri Tidak boleh bagi seorang suami menggauli istrinya yang sedang haid, demikian juga tidak boleh bagi perempuan untuk memberi kesempatan untuk itu bagi suaminya. Hal itu berdasarkan firman Allah Ta'ala: ى ف ٱ ل وا ٱلن س ا ء ذ ح يض ق ل ه و أ ن ٱل م ل ون ك ع قال ا تعا : و طه ر ن ) سورة الب قرة : (222 وه ن ح ٱل م ح يض و ق قر و "Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah suatu kotoran". oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhi wanita ketika sedang haid, dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci". (QS al-baqarah: 222). 6. Bercerai Haram hukumnya bagi suami menceraikan istrinya yang sedang haid, sehingga perceraian yang di lakukan tatkala wanitanya sedang haid maka itu tidak di bolehkan, dan perceraian seperti itu termasuk jenis perceraian yang bid'ah, sedangkan setiap bid'ah adalah sesat. Demikian juga perceraian di saat sedang suci namun sudah di gauli maka ini juga tidak boleh. Adapun tholaq (cerai) yang sesuai dengan sunnah adalah apabila seorang suami yang mencerai istrinya tatkala istrinya sedang hamil atau dalam keadaan suci namun dirinya tidak menggaulinya, maka jika itu di lakukan ia terhitung sebagai tholaq satu. Dan di kecualikan haramnya mencerai istri di saat haid pada tiga masalah: 9

a. Apabila tholaq di ucapkan sebelum berduaan di dalam kamar atau menyentuhnya maka tidak mengapa mencerainya dalam keadaan haid karena pada kasus seperti itu tidak ada lagi waktu iddah baginya. b. Jika haidnya terjadi pada saat sedang mengandung maka tidak mengapa mencerainya karena iddahnya selesai dengan sebab melahirkan, sehingga tatkala mencerainya dalam keadaan seperti itu maka ia termasuk tholaq yang benar bukan termasuk tholaq bid'ah. c. Apabila tholaq terjadi dengan ganti rugi maka ini juga tidak mengapa di lakukan manakala istrinya sedang haid. 7. Terhitungnya masa iddah dengan sebab tholaq pada saat haid Apabila seorang suami mencerai istrinya setelah mempergaulinya atau sudah berduan di dalam kamar maka wajib baginya untuk menghitung masa iddahnya dengan tiga kali haid secara sempurna, jika istrinya termasuk orang yang masih mendapatkan haid dan tidak sedang dalam keadaan hamil, hal itu berdasarkan firman Allah Ta'ala: ) سورة قال ا تعا : الب قرة: 228) و ص ن ب نف س ه ن ث ث ة ق ر وء ت و ٱل م طل "Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali haid". (QS al-baqarah: 228). Maksudnya tiga kali terkena haid. 10

Dan bila istrinya dalam keadaan mengandung maka masa iddahnya adalah sampai melahirkan, dan hukumnya sama apakah masa iddahnya bertambah lama atau lebih sedikit, maka waktu selesai masa iddahnya adalah ketika melahirkan, berdasarkan firman Allah Ta'ala: ) سورة ن ي ع ن ل ه ن ج ل ه ن أ ا ل أ ت ٱ و أ و قال ا تعا : الط ق: 4) "Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya". (QS ath- Thalaaq: 4). Dan apabila istrinya termasuk perempuan yang tidak mendapatkan haid dikarenakan masih kecil atau sudah menopause maka masa iddahnya adalah selama tiga bulan, berdasarkan firman Allah Azza wa jalla: سا م إ ن ٱر ت ب ت م قال ا تعا : و ٱ ي ي سن ٱ ي ل م ر و د ع د ق ه ن ث ث ة أ هه ح يض م ن م ن ٱل م ) سورة الط ق: (4 ضن "Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya), Maka masa iddah mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid". (QS ath-thalaaq: 4). 11

8. Wajib mandi suci Wajib bagi perempuan yang sudah selesai dari haidnya untuk segera mandi berdasarkan sabdanya Nabi Shalallah 'alaihi wa sallam kepada Fatimah binti Abu Hubais, beliau mengatakan: قال رسول ا ص ا عليه وسلم :» فإذا أقبلت ا يضة فد الص ة و ذا أدبرت فاغتس وص» (رواه ا خاري) "Apabila masa haidmu datang maka tinggalkan sholat, dan jika telah suci maka mandi dan sholatlah". HR Bukhari. Apabila ada seorang wanita yang haid lalu ia suci dari haidnya setelah masuk waktu sholat, maka wajib baginya untuk segera mandi kemudian sholat, dan jika dirinya dalam perjalanan lalu ia tidak mempunyai air atau membawa air namun takut nanti di butuhkan atau dirinya sakit yang akan menambah sakit bila terkena air maka pada kondisi-kondisi seperti di atas ia boleh bertayamum sebagai ganti dari mandi sucinya, sampai penghalang-penghalang tersebut hilang, kemudian setelah itu baru ia mandi. 12