WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESENIAN DI KOTA BANJAR

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESENIAN KABUPATEN BELITUNG

GUBERNUR JAMBI GUBERNUR JAMBI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESENIAN

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 16 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2006

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 17 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESENIAN

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BELITUNG

INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESENIAN. Batas Waktu Pencapaian Tahun

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2013 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETENAGAKERJAAN KABUPATEN BELITUNG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 66 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESENIAN DI KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BELITUNG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 44 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PERHUBUNGAN DI KOTA BANJAR

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI MOJOKERTO. PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR A} TAHUN2Ol3 TENTANG STANDAR PELAYANAT{ MINIMAL BIDAI{G KESENIAN DI KABUPATEIT MOJOKERTO

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 39 TAHUN 2013 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERUMAHAN RAKYAT KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 77 TAHUN 2012

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BELITUNG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEMBANGUNAN PUSAT KEGIATAN PEMUDA, BUDAYA DAN OLAHRAGA KOTA BANJAR

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PROGRAM BANJAR CERDAS JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN KABUPATEN BELITUNG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 77 TAHUN 2011

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI KEBUDAYAAN DAN PARIWlSATA REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI KEBUDAYAAN DAN PARIWlSATA NOMOR: PM.106/HK.501/MKP/2010

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 76 TAHUN 2012

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 73 TAHUN 2012

BUPATI PURWAKARTA BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 84 TAHUN 2013 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

2013, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1918); 3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 4 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI STAF AHLI WALIKOTA BANJAR

WALIKOTA TASIKMALAYA

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 6

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENANAMAN MODAL PROVINSI JAMBI

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17.a TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN NIAS

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 061 TAHUN 2013

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENINGKATAN KAPASITAS PELAKSANA KERJASAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 74 TAHUN 2012

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT KANTOR PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA,

WALIKOTA TASIKMALAYA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 125 TAHUN 2012 TENTANG KOORDINASI PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO4 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah pusat dan

WALIKOTA TASIKMALAYA,

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 14 /PRT/M/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012

2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemba

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 37 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 860 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 18 SERI E

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 27 TAHUN 2006 TENTANG K E L U R A H A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANYUMAS. PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR «r TAHUN 20 13

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 44 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 913 TAHUN 2011 TENTANG

Transkripsi:

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESENIAN DI KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 11 ayat (4) Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 8 ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang bersifat wajib berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal yang dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh Pemerintah; b. bahwa urusan Pemerintahan di Bidang Kesenian merupakan salah satu kewenangan wajib Pemerintah Daerah yang penyelenggaraannya berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesenian yang ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan Pemerintahan di bidang kesenian; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b serta untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal perlu menetapkan Peraturan Walikota Banjar tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesenian di Kota Banjar; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Rekam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3418); 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4220); 3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Banjar di Provinsi Jawa Barat (Lembaran Ne gara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4246); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Jalan Siliwangi KM. 3 Telp. (0265) 744800 Fax. (0265) 747131 Kota Banjar 1

Perubahan Kedua atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5168); 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pamerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 11. Keputusan Presiden Nomor 100 Tahun 1961 tentang Pengiriman dan Penerimaan Perutusan Kebudayaan kedalam dari Luar Negeri; 12. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal; 16. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Kota Banjar (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2008 Nomor 7 Seri E); 17. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Banjar (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2008 Nomor 11 Seri E) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 15 Tahun 2012 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Banjar (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2012 Nomor 15); 2

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESENIAN DI KOTA BANJAR BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kota Banjar. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Banjar. 3. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan Pemerintah di Bidang Kesenian. 4. Walikota adalah Walikota Banjar. 5. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kota Banjar 6. Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah Satuan Organisasi Pemerintahan di Lingkungan Pemerintah Kota Banjar. 7. Urusan Wajib Daerah adalah urusan yang sangat mendasar yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga Negara yang menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah merupakan urusan yang berskala daerah. 8. Pelayanan Dasar Kepada Masyarakat adalah salah satu fungsi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam memberikan dan mengurus keperluan kebutuhan dasar masyarakat untuk meningkatkan taraf kesejahteraan rakyat. 9. Standar pelayanan Minimal Bidang Kesenian adalah tolok ukur untuk mengukur kinerja Penyelenggaraan Kewenangan Wajib Daerah di Bidang Kesenian yang selanjutnya disebut SPM Bidang Kesenian. 10. Jenis Pelayanan adalah kegiatan untuk melaksanakan urusan wajib berskala daerah yang pencapaiannya ditentukan berdasarkan indikator kinerja. 11. Indikator Kinerja adalah tolok ukur keberhasilan jenis pelayanan berdasarkan nilai terukur sebagai target pencapaian yang ditetapkan. 12. Nilai sebagai target pencapaian adalah hasil terukur target pencapaian kondisi penyelenggaraan Bidang Kesenian yang diharapkan pada tahun 2014. 13. Target tahunan adalah nilai persentase pencapaian kinerja pada tahun yang bersangkutan. 14. Standar pelayanan Minimal Bidang Kesenian yang selanjutnya disebut SPM Bidang Kesenian adalah Ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar Bidang Kesenian yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. 15. Pelayanan Dasar Bidang Kesenian adalah Jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk meningkatkan perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan kesenian yang lebih baik dan berkelanjutan. 16. Indikator SPM adalah tolok ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian SPM berupa masukan proses hasil dan/ atau manfaat pelayanan. 17. Batas waktu pencapaian adalah batas waktu untuk mencapai target jenis pelayanan Bidang Kesenian secara bertahap sesuai dengan indikator dan nilai yang ditetapkan. 3

18. Instansi yang menangani Bidang Kesenian Kabupaten/Kota adalah isntansi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di Bidang Kesenian Daerah Kabupaten/Kota. BAB II MAKSUD, TUJUAN DAN FUNGSI SPM BIDANG KESENIAN Pasal 2 Maksud ditetapkannya SPM Bidang Kesenian ini adalah sebagai acuan bagi Pemerintah Kota dalam melaksanakan kewenangan Bidang Kesenian yang wajib dilaksanakan. Pasal 3 Tujuan ditetapkannya SPM Bidang Kesenian adalah : a. untuk melindungi, mengembangkan dan memanfaatkan kesenian; dan b. meningkatkan efisiensi dan efektifitas layanan bidang kesenian. Pasal 4 Fungsi ditetapkannya SPM Bidang Kesenian adalah : a. alat untuk menjamin tercapainya kondisi rata-rata minimal yang harus dicapai pemerintah Kota Banjar sebagai Penyedia Pelayanan di Bidang Kesenian kepada Masyarakat; b. tolok ukur guna mengukur keberhasilan Kinerja Penyelenggaraan Urusan Wajib Pemerintah Kota Banjar berkaitan dengan pelayanan di bidang kesenian kepada masyarakat; c. dasar penentuan belanja publik dengan prioritas utama pelayanan dasar bidang kesenian kepada masyarakat berbasis anggaran kinerja; d. acuan prioritas perencanaan daerah Kota Banjar dan prioritas pembiayaan APBD Bidang Kesenian; dan e. alat monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan urusan wajib Bidang Kesenian di Lingkungan Pemerintah Kota Banjar BAB III SPM BIDANG KESENIAN Pasal 5 Pemerintah Kota wajib menyelenggarakan Pelayanan Bidang Kesenian sesuai dengan SPM Bidang Kesenian. Pasal 6 SPM Bidang Kesenian sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 Peraturan ini berkaitan dengan pelayanan dasar kesenian beserta indikator kinerja dan target sampai dengan Tahun 2014 sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan satu kesatuan tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. 4

Pasal 7 Diluar jenis pelayanan tersebut pada Pasal 6 Peraturan ini, Pemerintah Kota dapat menyelenggarakan jenis pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan. BAB IV MEKANISME DAN KOORDINASI PELAKSANAAN SPM BIDANG KESENIAN Pasal 8 Mekanisme dan Koordinasi pelaksanaan SPM Bidang Kesenian di Kota Banjar yaitu sebagai berikut : a. Pemerintah Kota menetapkan Program dan kurun waktu pencapaian SPM Bidang Kesenian sesuai dengan Peraturan Walikota tentang Pelaksanaan SPM Bidang Kesenian; b. Penyelenggaraan SPM Bidang Kesenian dapat dilaksanakan oleh Unit Organisasi Perangkat atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Lembaga Mitra Pemerintah Kota Banjar sesuai dengan SPM Bidang Kesenian yang telah ditetapkan; c. Perencanaan pembangunan daerah (Propeda, Renstrada, Repetada) maupun penyusunan APBD untuk tahun anggaran yang bersangkutan harus mengacu pada SPM Bidang Kesenian yang telah ditetapkan dan menjadi prioritas bagi Pemerintah Kota; d. Melakukan sosialisasi desiminasi, pelatihan penyelenggaraan SPM Bidang Kesenian; e. Mengembangkan standar-standar teknis dalam pelayanan dasar kesenian; f. Melakukan survey kepuasan masyarakat secara teratur terhadap pelaksanaan SPM Bidang Kesenian; dan g. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan terhadap kinerja Pemerintah Kota di Bidang Kesenian. BAB V PENGORGANISASIAN Pasal 9 Walikota bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pelayanan kesenian sesuai SPM yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar. Pasal 10 Penyelenggaraan pelayanan dasar kesenian sesuai SPM Bidang Kesenian secara operasional dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar. Pasal 11 Penyelenggaraan pelayanan dasar kesenian sesuai SPM Bidang Kesenian dilakukan oleh tenaga dengan kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan. 5

BAB VI PELAKSANAAN Pasal 12 SPM Bidang Kesenian yang ditetapkan merupakan acuan dalam perencanaan program pencapaian target Pemerintah Kota Banjar. Pasal 13 SPM Bidang Kesenian sebagaimana dimaksud dalam perencanaan program pada Pasal 12 Peraturan ini dilaksanakan sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan oleh Walikota dan disesuaikan dengan karakteristik Pemerintah Kota. Pasal 14 Sumber pembiayaan pelaksanaan pelayanan dasar kesenian untuk pencapaian target sesuai SPM Bidang Kesenian dibebankan pada APBD Pemerintah Kota dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat. BAB VII PEMBINAAN Pasal 15 Pemerintah Kota Banjar menfasilitasi Penyelenggaraan Pelayanan Dasar Kesenian sesuai SPM Bidang Kesenian dan mekanisme kerja. Pasal 16 Fasilitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dalam bentuk pemberian standar teknis, pedoman, bimbingan teknis pelatihan meliputi : a. perhitungan kebutuhan pelayanan dasar kesenian sesuai SPM Bidang Kesenian; b. penyusunan Rencana Kerja dan Standar Kinerja pencapaian target SPM Bidang Kesenian; c. penilaian pengukuran kinerja; dan d. penyusunan laporan kinerja dalam penyelenggaraan pemenuhan SPM Bidang Kesenian. BAB VIII PENGAWASAN Pasal 17 Walikota melaksanakan pengawasan dalam penyelenggaraan pelayanan sesuai SPM Bidang Kesenian di Kota Banjar. Pasal 18 Walikota menyampaikan laporan pencapaian kinerja pelayanan SPM Bidang Kesenian kepada Gubernur Jawa Barat, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. 6

Pasal 19 Walikota melaksanakan evaluasi penyelenggaraan pelayanan sesuai SPM Bidang Kesenian yang ditetapkan oleh SPM Bidang Kesenian. Pasal 20 Hasil evaluasi penyelenggaraan dalam pelayanan yang sesuai SPM Bidang Kesenian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, dilaporkan oleh Walikota Banjar kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Jawa Barat. BAB IX PENUTUP Pasal 21 ketentuan lain-lain yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam peraturan ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan peraturan sendiri. Pasal 22 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundang Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Banjar. Ditetapkan di Banjar pada tanggal 12 Juni 2013 WALIKOTA BANJAR, ttd Diundangkan di Banjar pada tanggal 12 Juni 2013 SEKRETARIS DAERAH KOTA BANJAR, ttd HERMAN SUTRISNO YAYAT SUPRIYATNA BERITA DAERAH KOTA BANJAR TAHUN 2013 NOMOR 38 7

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR : 38 TAHUN 2013 TANGGAL : 12 Juni 2013 TENTANG : STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESENIAN DI KOTA BANJAR JENIS PELAYANAN DASAR, INDIKATOR KINERJA DAN BATAS WAKTU PENCAPAIAN BIDANG KESENIAN Standar Pelayanan Minimal Batas Waktu No Jenis Pelayanan Dasar Pencapaian Keterangan Indikator Nilai (Tahun) 1 2 3 4 5 6 1 Perlindungan, Cakupan Kajian Seni 50% 100 2014 Kegiatan yang bersifat kajian adalah : pengembangan dan 1. Seminar; Pemanfaatan Bidang 2. Sarasehan; Kesenian 3. Diskusi*; 4. Bengkel seni (workshop)*; 5. Penyerapan narasumber; 6. Studi kepustakaan; 7. Penggalian; 8. Eksperimentasi; 9. Rekonstruksi; 10. Revitalisasi; 11. Konservasi; 12. Studi banding; 13. Inventarisasi*; 14. Dokumentasi* dan 15. Pengemasan bahan kajian Minimal Kota Banjar melaksanakan 50% dari seluruh kegiatan yang menjadi cakupan kajian seni, sampai tahun 2014. 8

1 2 3 4 5 6 Cakupan Fasilitasi Seni 30% 100 2014 Jenis-jenis fasilitasi dalam perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan bidang kesenian adalah : 1. Penyuluhan substansi maupun teknikal; 2. Pemberian bantuan; 3. Bimbingan organisasi; 4. Kaderisasi; 5. Promosi; 6. Penerbitan dan pendokumentasian; dan 7. Kritik seni. Minimal Kota Banjar melaksanakan 30% dari seluruh kegiatan yang menjadi cakupan fasilitasi seni, sampai tahun 2014. Cakupan Gelar Seni 75% 100 2014 Wujud gelar seni antara lain : 1. Pergelaran; 2. Pameran 3. Festival; dan 4. Lomba. Minimal Kota Banjar melaksanakan 75% dari seluruh kegiatan yang menjadi cakupan gelar seni, sampai tahun 2014. Misi Kesenian 100% 100 2014 Pemerintah Kota Banjar wajib mengadakan misi kesenian antar daerah sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun dalam rangka pertukaran budaya, diplomasi, dan promosi kesenian di daerahnya keluar daerah. Pemerintah Kota Banjar melaksanakan 100% Cakupan Misi Kesenian, sampai tahun 2014 9

1 2 3 4 5 6 2 Sarana dan Prasarana Cakupan Sumber Daya Manusia Kesenian 25% 100 2014 Dalam berbagai kegiatan perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan seni diperlukan kualifikasi Sumber daya Manusia (SDM) Kesenian sebagai berikut : 1. Sarjana seni; 2. Pakar seni; 3. Pamong budaya*; 4. Seniman/budayawan*; 5. kritikus 6. insane media massa; 7. pengusaha; dan 8. penyandang dana. Pemerintah Kota Banjar minimal menyediakan 25% dari cakupan sumber daya manusia kesenian, sampai tahun 2014. Cakupan Tempat 100% 100 2014 Pemerintah Kota Banjar berkewajiban menyediakan minimal : 1. Tempat untuk menggelar seni pertunjukan dan untuk pameran; dan 2. Tempat memasarkan karya seni untuk mengembangkan industry budaya. Pemerintah Kota Banjar menyediakan minimal satu tempat yang mudah dicapai oleh masyarakat, dapat berupa gedung kesenian atau fasilitas-fasilitas lain yang memungkinkan dan satu buah tempat untuk memasarkan karya seni, sampai tahun 2014 10

1 2 3 4 5 6 Cakupan Organisasi 34% 100 2014 Pemerintah Kota Banjar membentuk : 1. Organisasi struktural yang menangangi kesenian; dan 2. Lembaga/dewan kesenian. Catatan : kegiatan dengan tanda * merupakan kegiatan prioritas. Pemerintah Kota Banjar, minimal melaksanakan 34% (tiga puluh empat) dari cakupan Organisasi, sampai 2014. WALIKOTA BANJAR. ttd HERMAN SUTRISNO, 11