IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKBPP) Kota Bandar Lampung

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota, sekaligus sebagai ibu kota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung. Provinsi Lampung dibentuk dengan Peraturan Pemerintah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran umum Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKB dan PP)

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Sebelum tanggal 18 Maret 1964, Provinsi Lampung merupakan sebuah

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Kota Bandar

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Induk, yaitu Kecamatan Kedaton, berdasarkan Peraturan Daerah

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh

I. PENDAHULUAN. Penduduk adalah salah satu aspek terpenting dalam suatu Negara. Penduduk

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Profil Wilayah Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. bernama Tanjungkarang-Teluk Betung, yang kemudian diganti menjadi Bandar

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung, selain

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kebudayaan serta kegiatan perekonomian. Secara geografis terletak pada

GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. kebudayaan, kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki beragam masalah

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis wilayah Kabupaten Mesuji terletak pada arah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM. Lampung, yang memiliki luas wilayah seluas 3.921,63 km 2 atau sebesar 11,11. persen dari luas Provinsi Lampung, dan dibatasi oleh:

IV. TEMPAT PENELITIAN. tanggal 3 oktober 2001 tentang penggabungan, desember 2001, kecamatan di (Kota) Banda r Lampung menjadi berjumlah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Kecamatan Way Krui Kabupaten Pesisir Barat

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Onder Afdeling Telokbetong yang dibentuk berdasarkan Staatsbalat 1912

IV. GAMBARAN UMUM. Pada penelitian ini dilakukan di daerah Kota Bandar Lampung, dimana. wilayah km² dengan batas wilayah sebagai berikut :

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. beroperasi di Panjang ini adalah pelabuhan untuk para penumpang dan pada

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota dari Provinsi Lampung. Secara

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampung Negeri Besar pertama kali bernama Negeri Syam yang terbentuk sejak

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA - UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 11 TAHUN 2008 T E N T A N G

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

BAB IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena itu,

Daftar Isi. KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat

IV. GAMBARAN UMUM. kecamatan dan 84 kelurahan menjadi 13 kecamatan dan 98 kelurahan.

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung adalah

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. kegiatan perekonomian. Secara geografis terletak pada sampai dengan

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Lampung Selatan

IV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk

BUPATI SIGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI,

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN INDRAMAYU

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingginya angka kelahiran di Indonesia masih menjadi masalah utama dalam

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN PESAWARAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dan Kelurahan Tanjung Baru dan Kecamatan Sukarame.

IV. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. lingkungan memiliki Ketua RT, di Lingkungan Satu terdapat 21 RT dan di

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Kecamatan Teluk Betung Selatan

PROFIL KECAMATAN MATARAM TAHUN 2016

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Utara terletak pada sampai Bujur

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Pesawaran merupakan sebuah kabupaten Daerah Otonomi Baru

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah

METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. dan Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tabalong Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN

DINAMIKA PEREKONOMIAN LAMPUNG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. diresmikan pada tanggal 29 Juni tahun 2005, sebelumnya Kelurahan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 24 TAHUN 2008

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN KOTABARU LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Selatan (2014), sejarah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan daerah Lampung memiliki luas daratan ,80 km², kota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintah, sosial, politik, pendidikan

PRESENTASI PROGRAM TAHUN 2007 SEKTOR PENGUATAN KELUARGA SEJAHTERA DIREKTORAT PERAN PEREMPUAN DAN ANAK BRR NAD NIAS

WALIKOTA TASIKMALAYA

Transkripsi:

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Kota Bandar Lampung 1. Profil Wilayah Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota, sekaligus ibu kota provinsi Lampung, Indonesia. Secara geografis, kota ini menjadi pintu gerbang utama pulau Sumatera, tepatnya kurang lebih 165 km sebelah barat laut Jakarta, memiliki andil penting dalam jalur transportasi darat dan aktivitas pendistribusian logistik dari Jawa menuju Sumatera maupun sebaliknya. Penduduk Bandar Lampung dapat dibagi menjadi dua jurai yaitu jurai asli yang merupakan penduduk asli bersuku Lampung dan jurai pendatang, yaitu penduduk dari provinsi lain yang tinggal dan menetap di Lampung. Provinsi Lampung juga merupakan daerah penerima migrasi penduduk Indonesia, dari masa kolonisasi hingga transmigrasi, sehingga penduduk Lampung pun terdiri dari beragam etnis. Tak hanya lewat program transmigrasi, banyak pula penduduk dari provinsi lain yang merantau ke Bandar Lampung untuk mengadu nasib. Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah 197,22 km 2 yang terbagi kedalam 20 Kecamatan dan 126 kelurahan dengan populasi penduduk 1.446.160 jiwa (Berdasarkan sensus penduduk 2012). Kepadatan penduduk sekitar 5.304 jiwa/km² dan diproyeksikan pertumbuhan penduduk mencapai 2,4 juta jiwa pada

60 tahun 2030. Selain itu, Kota Bandar Lampung memiliki andil yang sangat vital dalam jalur transportasi darat dan aktivitas pendistribusian logistik dari Jawa menuju Sumatera maupun sebaliknya serta memiliki pelabuhan Panjang untuk kegiatan ekspor impor dan Pelabuhan Srengsem yang melayani distribusi batu bara dari Sumatera ke Jawa, sehingga Bandar Lampung berkontribusi dalam mendukung ekonomi nasional. 2. Profil Kecamatan Kedaton Bandar Lampung Kecamatan Kedaton merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Bandar Lampung. Kecamatan Kedaton memiliki luas wilayah 1.088 Ha, yang secara administratif berbatasan dengan : a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Natar b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Karang Pusat c. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan d. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Karang Barat Secara administratif, Kecamatan Kedaton dibagi menjadi tujuh kelurahan, yaitu Kelurahan Kedaton, Kelurahan Sidodadi, Kelurahan Surabaya, Kelurahan Sukamenanti, Kelurahan Penengahan, Kelurahan Sukamenanti Baru, dan Kelurahan Penengahan Raya. Jumlah penduduk Kecamatan Kedaton pada tahun 2013 berjumlah 47.197 jiwa yang terdiri atas jumlah penduduk laki-laki sebanyak 23.592 jiwa dan untuk perempuan sebanyak 23.605 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

61 Tabel 4.1 Jumlah Penduduk di Kecamatan Kedaton Tahun 2013 No Kelurahan Jumlah Laki-Laki Jumlah Perempuan 1 Kedaton 6.141 5.996 2 Sidodadi 5.160 5.267 3 Surabaya 5.208 5.339 4 Sukamenanti 1.655 1.603 5 Penengahan 1.512 1.624 6 Sukamenanti Baru 1.869 1.826 7 Penengahan Raya 2.047 1.950 Jumlah 23.592 23.605 (Sumber: Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Kecamatan Kedaton, 2014) Selain memiliki jumlah penduduk yang cukup tinggi, Kecamatan Kedaton juga memiliki jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang tinggi pula. Jumlah PUS di Kecamatan Kedaton terus meningkat setiap tahunnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Jumlah Pasangan Usia Subur di Kecamatan Kedaton Tahun 2010-2013 No Kelurahan Jumlah Pasangan Usia Subur (15-49 tahun) 2010 2011 2012 2013 1 Kedaton 1.974 1.983 1.991 2.004 2 Sidodadi 1.976 2.005 2.015 2.022 3 Surabaya 1.430 1.449 1.463 1.478 4 Sukamenanti 604 614 607 621 5 Penengahan 512 677 669 673 6 Sukamenanti Baru 603 613 628 639 7 Penengahan Raya 497 529 612 624 7.596 7.870 7.985 8.061 Sumber: PLKB Kecamatan Kedaton, 2014 Di Kecamatan Kedaton terdapat 9.892 Kepala Keluarga dengan sebagian besar merupakan lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Jumlah Kepala Keluarga di Kecamatan Kedaton yang merupakan lulusan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 379 orang, lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) sebanyak 3.186 orang, lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sebanyak 4.948

62 orang, dan lulusan Perguruan Tinggi (PT) sebanyak 1.379 orang. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.3 Jumlah Kepala Keluarga menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan Kedaton Tahun 2013 No Kelurahan Tidak SD SD-SLTP SLTA PT 1 Kedaton 54 752 1460 156 2 Sidodadi 178 697 855 413 3 Surabaya 15 605 1008 390 4 Sukamenanti 51 319 330 54 5 Penengahan 19 89 486 115 6 Sukamenanti Baru 40 437 365 58 7 Penengahan Raya 12 287 483 193 Jumlah 379 3.186 4.948 1.379 (Sumber: Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Kecamatan Kedaton, 2014) 3. Profil Kecamatan Panjang Bandar Lampung Kecamatan Panjang merupakan sebagian wilayah Kota Bandar Lampung yang secara administratif dibagi menjadi delapan kelurahan, yaitu Kelurahan Srengsem, Kelutahan Karang Maritim, Kelurahan Panjang Selatan, Kelurahan Panjang Utara, Kelurahan Pidada, Kelurahan Way Lunik, Kelurahan Ketapang, dan Kelurahan Kuala. Secara administratif, Kecamatan Panjang berbatasan dengan: 1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Teluk Betung Selatan 2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Katibung Lampung Selatan 3. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Karang Timur 4. Sebelah barat berbatasan dengan Teluk Lampung Luas wilayah Kecamatan panjang adalah 2.326 Ha. Jumlah penduduk Kecamatan Panjang pada tahun 2013 sebanyak 71.495 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

63 Tabel 4.4 Jumlah Penduduk di Kecamatan Panjang Tahun 2013 No Kelurahan Jumlah Jumlah Perempuan Laki-Laki 1 Srengsem 4.527 4.508 2 Karang Maritim 4.976 4.800 3 Panjang Selatan 6.429 6.506 4 Panjang Utara 6.894 6.627 5 Pidada 6.049 5.569 6 Way Lunik 4.572 4.480 7 Ketapang 1.746 1.573 8 Ketapang Kuala 1.153 1.086 Jumlah 36.346 35.149 (Sumber: Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Kecamatan Panjang, 2014) Jumlah PUS di Kecamatan Panjang juga termasuk tinggi dibandingkan dengan Kecamatan lainnya di Bandar Lampung. Pada tahun 2010 tercatat sebanyak 11.682 PUS di Kecamatan Panjang, jumlah tersebut meningkat sebanyak sepuluh persen menjadi 12.966 PUS pada tahun 2013. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Jumlah Pasangan Usia Subur di Kecamatan Panjang Tahun 2010-2013 No Kelurahan Jumlah Pasangan Usia Subur (15-49 tahun) 2010 2011 2012 2013 1 Srengsem 1.404 1.470 1.502 1.508 2 Karang Maritim 1.693 1.629 1.659 1.660 3 Panjang Selatan 2.268 1.997 2.001 2.008 4 Panjang Utara 2.339 2.379 2.382 2.389 5 Pidada 2.024 2.281 2.328 2.330 6 Way Lunik 1.134 1.099 1.948 1.951 7 Ketapang 820 796 611 612 8 Ketapang Kuala - - 505 508 Jumlah 11.682 11.651 12.936 12.966 Sumber: PLKB Kecamatan Panjang, 2014 Di Kecamatan Panjang terdapat sebanyak 15.606 Kepala Keluarga dengan sebagian besar merupakan lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Jumlah Kepala Keluarga di Kecamatan Panjang yang merupakan lulusan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 2.833 orang, lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

64 (SLTP) sebanyak 6.695 orang, lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sebanyak 5.288 orang, dan lulusan Perguruan Tinggi (PT) sebanyak 790 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6 Jumlah Kepala Keluarga menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan Panjang Tahun 2013 No Kelurahan Tidak SD SD/SLTP SLTA PT 1 Srengsem 288 870 616 118 2 Karang Maritim 389 974 640 82 3 Panjang Selatan 635 1149 817 172 4 Panjang Utara 277 1308 1083 164 5 Pidada 701 1294 849 176 6 Way Lunik 344 708 854 42 7 Ketapang 119 235 257 58 8 Ketapang Kuala 80 157 172 38 Jumlah 2.833 6.695 5.288 790 (Sumber: Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Kecamatan Panjang, 2014) Mata pencaharian utama masyarakat panjang, yaitu terdiri atas PNS, TNI/POLRI, perdagangan, pertanian, tukang dan buruh. Dari beberapa mata pencaharian utama tersebut, mayoritas penduduk di Kecamatan Panjang memiliki pekerjaan sebagai buruh, kemudian diikuti di bidang perdagangan dan tukang. Untuk lebih jelasnya, mata Pencaharian masyarakat Panjang dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.7 Tingkat Pekerjaan Utama Masyarakat Panjang Tahun 2013 No Jenis Pekerjaan Jumlah 1 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 1.694 2 TNI/POLRI 230 3 Perdagangan 12.092 4 Pertanian 1.305 5 Tukang 1.855 6 Buruh 16.699 7 Pensiun 750 8 Lainnya 21.585 Jumlah 56.210 Sumber: Profil Kecamatan Panjang, 2014

65 B. Gambaran Umum Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKBPP) Kota Bandar Lampung 1. Profil BKKBPP Kota Bandar Lampung Upaya pemerintah dalam hal mengendalikan angka kelahiran dan laju pertumbuhan penduduk adalah melalui program keluarga berencana nasionaly ang secara resmi dimulai pada tahun 1970. Lembaga yang menangani hal ini adalah Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Penduduk dan Pembangunan Keluarga, lembaga ini berubah menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dengan tugas utama urusan program keluarga berencana dan penyerasian kebijakan kependudukan. Lembaga yang mengelola program kependudukan dan keluarga berencana ditingkat provinsi diselenggarakan oleh Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, sedangkan ditingkat Kabupaten/Kota masih dengan struktur yang lama yaitu penggabungan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan. Pelaksanaan program KB di Provinsi menjadi urusan pemerintah pusat sedangkan untuk Kabupaten/Kota, pelaksanaan programnya telah diserahkan kewenangannya kepada Pemerintah Daerah sesuai dengan Undang-Undang 32 Nomor 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagai pengganti Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang Pemerintah Daerah. Dengan adanya undang-undang ini menjadikan daerah melaksanakan sendiri urusan rumah tangganya (otonomi) yang luas, nyata, dan bertanggung jawab. Program KB adalah salah satu urusan pemerintah yang diserahkan Kepala Daerah pada Tahun 2004. Namun demikian pada kenyataannya, urusan yang diserahkan hanyalah untuk Kabupaten/Kota,

66 sedangkan pengelolaan program KB di tingkat Provinsi masih tetap diselenggarakan oleh BKKBN selaku instansi vertikal. Sejak tahun 2003 sampai dengan sekarang mengenai pengelolaan program KB ada dua lembaga sebagai pelaksananya, yaitu: 1. Untuk tingkat provinsi pengelolanya adalah BKKBN Provinsi Lampung sebagai instansi vertikal perwakilan BKKBN Pusat. Kedudukan BKKBN Provinsi Lampung adalah perwakilan dari BKKBN Pusat, sehingga tetap sebagai instansi vertikal yang diberi kewenangan untuk mengelola dan melaksanakan program KB di Provinsi Lampung. 2. Untuk tingkat Kabupaten/Kota pengelolanya adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang merupakan perangkat Pemerintah Kabupaten/Kota, kedudukan SKPD KB Kabupaten/Kota adalah merupakan perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Selanjutnya untuk Kota Bandar Lampung, SKPD yang mengelola program tersebut adalah Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKBPP). BKKBPP merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Kota Bandar Lampung. BKKBPP Kota Bandar Lampung merupakan pelaksana dari kebijakan pemerintah di bidang keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan. Dalam hal ini pelaksanaan program tersebut tidak terlepas dari instansi Perwakilan.BKKBN Provinsi Lampung.

67 Bagan 4.1 Struktur Organisasi BKKBPP Kota Bandar Lampung Kepala Badan Ir. Yurida, M.SI Sekretaris Rohmawati, SE Sub Bagian Penyusunan, Monitoring, dan Evaluasi Program Adzari A, SIP Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Yenni Leontina, MM Sub Bagian Keuangan Misra, SIP Bidang Data & Informasi Ansori Abuhasan, SH Bidang Keluarga Berencana & Keluarga Sejahtera Nurlaily Mansyur, SH Bidang Penggerakan Masyarakat Lily Huzaini,S.Sos, MM Bidang Pemberddayaan Perempuan & Perlindungan Anak Ruth Dora Nababan, SE. MM Pelaporan & Pengolahan Data Data &Evaluasi Program Operasional KB & KR Operasional KS/PK Pendampingan & Pemberdayaan Masyarakat Advokasi & KIE Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Sri Fuji A, S.Sos Sri Sunarti, SE Ferdy Firman Sagani, MH Siti Dawanah, SE Dewi I, SE T.Aulida,ST Dra. Nur Alina Sri Astuti, SH UPTD KB & PP

68 2. Visi dan Misi BKKBPP Kota Bandar Lampung Visi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan Kota Bandar Lampung adalah Penduduk Tumbuh Seimbang Tahun 2015, sedangkan misi dari BKKBPP kota Bandar Lampung, yaitu: 1. Mewujudkan kinerja sumber daya manusia yang baik disatuan kerja perangkat daerah dalam rangka meningkatkan keberhasilan Program Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan 2. Meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait dan pengelola program baik dengan lembaga pemerintah ataupun pihak swasta 3. Mewujudkan pembangunan berwawasan kependudukan dan mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera 4. Memberdayakan dan menggerakkan masyarakat untuk membangun keluarga kecil berkualitas melalui penggalangan kemitraan dalam peningkatan kesejahteraan, kemandirian, ketahanan keluarga dan kualitas pelayanan 5. Meningkatkan kualitas peelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi 6. Meningkatkan upaya-upaya promosi, perlindungan dan upaya mewujudkan hak-hak reproduksi 7. Meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan dalam mewujudkan kesetaraaan dan keadilan gender dalam pelaksanaan program KB nasional 8. Mempersiapkan pengembangan SDM berpotensi sejak pembuahan sampai dengan usia lanjut 9. Menyediakan data dan informasi keluarga berbasis data mikro untuk pengelolaan, menyangkut upaya pemberdayaan keluarga miskin.