BAB I PENDAHULUAN. keluarga pria dan perempuan mempunyai peranannya juga masing-masing. adalah keluarga (Ollenburger dan Moore, 1996 : 1).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. atau di kota. Namun banyak manusia yang sudah mempunyai kemampuan baik

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. jawab dalam kehidupan berumah tangga bagi suami istri (Astuty, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. pada kehidupan masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat. Indramayu disebut dengan kota mangga karena Indramayu merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya yang terus

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era modern ini kedudukan wanita dan pria bukanlah sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Jepang merupakan suatu negara modern yang masih terikat kuat oleh nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. yang luas. Tanaman tertentu adalah tanaman semusim dan atau tanaman

Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN, 2010), Indonesia termasuk negara dengan persentase pernikahan usia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan zaman melalui kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia dalam proses perkembangannya untuk meneruskan jenisnya membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari proses interaksi sosial. Soerjono Soekanto (1986) mengutip

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pentingnya keluarga dalam mendidik anak menjadikan keluarga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan di atas adalah merupakan rumusan dari Bab I Dasar Perkawinan pasal

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkawinan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria

BAB I PENDAHULUAN. terhadap keberhasilan pembangunan bangsa. Ahmadi (2004:173) menyatakan

PELUANG WANITA BERPERAN GANDA DALAM KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG KEMITRASEJAJARAN PRIA DAN WANITA DI KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pada umumnya yang bertanggungjawab dalam pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga pembangunan industri tidak hanya mencapai kegiatan mandiri saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pernikahan merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta

BAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK. dibahas dengan menggunakan perspektif teori pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. bekerja. Tanggapan individu terhadap pekerjaan berbeda-beda dengan

BAB I PENDAHULUAN. individu tersebut. DEPKES RI (1988) Keluarga merupakan unit terkecil dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang datang dari dirinya maupun dari luar. Pada masa anak-anak proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau salah satu jenis kesenian sebagai hasil karya manusia, seringkali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keluarga karena setiap manusia besar dan dididik di dalamnya. Tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. pekerja atau buruh. Oleh karena itu seorang tenaga kerja sebagai subyek

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pergaulan dengan sesamanya (gregoriousness). Individu yang terhimpun dalam masyarakat (society) merupakan sistem

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman adat istiadat dalam pelaksanaan perkawinan. Di negara. serta dibudayakan dalam pelaksanaan perkawinan maupun upacara

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Motivasi berprestasi memiliki peranan penting yang harus dimiliki oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya menjamin dan melindungi hak-hak anak, baik sipil, sosial, politik,

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang

STRATEGI COPING IBU DALAM MENJALANI PERAN SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mental dan fisik. Persiapan mental seseorang dilihat dari faktor usia dan

PERBEDAAN PENYESUAIAN SOSIAL PASCA PERCERAIAN ANTARA WANITA BEKERJA DAN WANITA TIDAK BEKERJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Globalisasi dan kemajuan teknologi adalah hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh pasangan muda yang usianya masih dibawah 15 tahun. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. ditahun Menurut data tersebut, diperkirakan 1 dari 5 anak diamerika mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keadaan modern (modernitas) adalah berkaitan dengan suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. 18 tahun. Di Indonesia BPS (2008) mencatat bahwa sekitar 34,5% anak perempuan

BAB I PENDAHULUAN. kerja di dalam negeri sangat terbatas sehinga menyebabkan banyak Tenaga Kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya, setiap manusia diciptakan sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. wanita, yaitu relasi ibu-anak. Setiap bentuk relasi yang terjadi dalam keluarga

BAB I PENDAHULUAN. membawa bangsa menuju bangsa yang maju. Masa kanak-kanak adalah masa

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Pustaka. 1. Konsep Historis. Menurut H. Roeslan Abdulgani yang dikutip oleh Hugiono dan P.K.

mereaksi dengan cara yang khas pula terhadap situasi sosial yang ada. dengan perkembangan tehnologi industrialisasi dan urbanisasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Orang dewasa muda diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Ketuhanan Yang Maha Esa. Oleh karena itu bagi siapa yang hendak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelompok yang disebut keluarga (Turner & Helmes dalam Sarwono & Weinarno,

BAB I PENDAHULUAN. penderita tersebut. Dalam dasar menimbang Undang-undang Nomor 35

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tanda dari kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Yang berlandaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa antara lain ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. biologis melainkan merupakan fungsi dari kondisi sosial budaya.

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang dimiliki, kebudayaan merujuk pada berbagai aspek manusia

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. perbuatan yang bernilai ibadah adalah perkawinan. Shahihah, dari Anas bin Malik RA, Ia berkata bahwa Rasulullah SAW

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian dan perumahan tetapi juga non. (ketetapan-ketetapan MPR dan GBHN 1998).

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh anak-anak yang dianggap masih

BAB I PENDAHULUAN. merupakan fenomena yang tidak asing lagi di dalam kehidupan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengasuhan anak merupakan kebutuhan pokok bagi orang tua dalam

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam

BAB I PENDAHULUAN. terlupakan dalam perjalanan hidup seseorang dalam membentuk dan membina

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian di lapangan, masih memiliki keinginan untuk membina rumah-tangga dan

BAB I PENDAHULUAN. Obor Indonesia, 1999, p Jane Cary Peck, Wanita dan Keluarga Kepenuhan Jati Diri dalam Perkawinan dan Keluarga, Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi dan persaingan bebas sekarang ini banyak kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Hasil Presentase Pernikahan Dini di Pedesaan dan Perkotaan. Angka Pernikahan di Indonesia BKKBN (2012)

BAB I PENDAHULUAN. melangsungkan pernikahan dalam bentuk Ijab dan Qabul. Dalam pernikahan yang

BAB II LANDASAN TEORI

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia seringkali terjadi konflik yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yuni Gantini, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain, maka mereka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dunia anak sering diidentikkan dengan dunia bermain, sebuah dunia

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, sebagai kehendak Sang pencipta yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki peranan dalam sistem sosial, yang ditampilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menciptakan manusia sebagai makhluk hidup-nya, akan tetapi makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. warung kopi modern sekelas Starbucks. Kebiasaan minum kopi dan. pertandingan sepak bola dunia, ruang pertemuan, live music dan lain

BAB I PENDAHULUAN. insan lawan jenis yang masih remaja dalam satu ikatan (Luthfiyah,

BAB I PENDAHULUAN. bahu-membahu untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam hidupnya.

2015 DAMPAK IBU BEKERJA SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI LUAR NEGERI TERHADAP BERUBAHNYA FUNGSI DAN PERAN ANGGOTA KELUARGA

BAB VI PENUTUP. bawah umur yang berlaku di Kota Batam ; Sebagaimana berlaku di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebuah perkawinan seseorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik secara

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman tidak selamanya membawa perubahan yang baik bagi masyarakat. Masyarakat dalam hal ini menjadi korban dari dampak perubahan yang tidak baik. Dalam kehidupan masyarakat, pria dan perempuan memiliki peranannya masing-masing. Tidak hanya di dalam masyarakat, dalam keluarga pria dan perempuan mempunyai peranannya juga masing-masing. Dalam Sosiologi, wanita sebagai objek studi banyak diabaikan. Hanya di bidang perkawinan dan keluarga ia dilihat keberadaannya. Kedudukannya dalam sosiologi, dengan kata lain, bersifat tradisional sebagaimana ditugaskan kepadanya oleh masyarakat yang lebih besar. Sehingga tempat kaum wanita adalah keluarga (Ollenburger dan Moore, 1996 : 1). Perempuan mempunyai peran ganda dalam keluarga. Selain sebagai istri, perempuan berperan juga sebagai ibu. Peran perempuan sebagai istri yaitu melayani suami sedangkan sebagai ibu, perempuan berperan dalam tumbuh kembang anaknya misalnya dengan memperhatikan pola asuhnya. Selanjutnya perempuan sebagai ibu rumah tangga bertugas untuk menyiapkan segala keperluan suami dan anaknya. Mulai dari kebutuhan yang paling sederhana sampai kebutuhan yang paling utama seperti menyiapkan makanan sampai memberikan kepada seluruh anggota keluarga. Secara umum tugas ibu rumah tangga setiap hari yaitu mulai dari menyiapkan pakaian suami dan anak, menyiapkan hidangan untuk sarapan, 1

2 mengantar anak sekolah, membersihkan dan merapikan rumah, memasak, menemani dan membantu anak menyelesaikan tugas sekolah, melayani suami, mengawasi anak saat bermain. Muflich Nurhadi dalam Jurnal Sosiologi yang berjudul Perubahan Peran Ibu Rumah Tangga Pengaruhnya Terhadap Harmonisasi Rumah Tangga, menyatakan bahwa : Pada menjelang wafatnya, Aguste Comte membisikkan sebuah kalimat pendek : Ibu dari anakmu. Bapak Sosiologi yang juga dikenal sebagai Bapak Positivisme ini, pada saat-saat menjelang dijemput sakaratul-maut telah memberikan status sakral kepada kaum wanita, dengan meninggikan status sosial wanita dan meluhurkan peranan wanita sebagai ibu rumahtangga. Sejalan dengan pernyataan Comte di atas, di Indonesia, RA Kartini pernah menyatakan, bahwa kaum ibu mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting dalam masyarakat. Karena menurut dia di bahu kaum ibulah terletak tanggungjawab asuhan generasi muda. Dengan sebuah kaliman pendek RA Kartini menulis: kaum ibu adalah pengemban peradaban masyarakat. (2009:42) Berdasarkan pernyataan tersebut jelas bahwa perempuan mempunyai peranan penting terutama sebagai ibu rumah tangga. Perempuan sebagai ibu mempunyai tugas berat yaitu mendidik anaknya menjadi anak yang berguna di masa yang akan datang. Selain itu peranan perempuan tidak hanya dalam keluarga sebagai ibu rumah tangga, akan tetapi juga mempunyai peranan dan kedudukan dalam masyarakat. Namun peran perempuan saat ini sudah tidak sebagaimana mestinya lagi. Pengaruh lingkungan dan perubahan zaman menyebabkan hal itu terjadi. Seperti fenomena yang terjadi di Desa Mekar Sari Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang yang melibatkan perempuan sebagai ibu rumah tangga. Fenomena

3 tersebut yaitu kebiasaan judi yang dilakukan oleh ibu rumah di lingkungan sekitar Desa Mekar Sari. Kartini Kartono (2013:58) menjelaskan bahwa judi adalah pertaruhan dengan sengaja yaitu mempertaruhkan satu nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai dengan menyadari resiko dan harapan-harapan tertentu pada peristiwaperistiwa permainan, pertandingan, perlombaan dan kejadian-kejadian yang tidak/belum pasti hasilnya. Judi sudah berkembang di Indonesia sejak tahun 60-an sampai sekarang. Tempat-tempat judi bermunculan bagaikan cendewan tumbuh di musim hujan, baik legal maupun tidak dan mencapai puncaknya sekitar tahun 77-an (Kartini Kartono, 2013:67-68). Kemunculan judi pada saat itu lebih dilakukan oleh kaum laki-laki/bapak-bapak, sehingga judi lebih digandrungi oleh bapak-bapak. Biasanya bapak-bapak melakukan judi untuk mencari kesenangan, berpoya-poya, meghilangkan kejenuhan akibat beban hidup yang terlalu berat. Di Desa Mekar Sari Kecamatan Deli Tua terjadi suatu fenomena dimana judi dilakukan begitu bebas dan terbuka. Pernyataan tersebut berdasarkan pemberitaan di media massa mengenai maraknya penggerebekan judi di daerah Deli Tua. Akan tetapi hal yang menarik dari perjudian tersebut yaitu keterlibatan langsung kaum perempuan khususnya ibu rumah tangga dalam bermain judi. Berbagai macam media yang dijadikan judi mulai dari judi dengan menggunakan dadu sampai judi dengan undian. Judi yang dilakukan oleh ibu rumah tangga di Desa Mekar Sari berupa judi dengan menggunakan kartu remi. Seperti yang kita ketahui judi merupakan sesuatu yang merugikan terutama secara materil karena

4 judi yang dilakukan oleh ibu rumah tangga di Desa Mekar Sari merupakan judi yang menggunakan uang sebagai taruhannya. Oleh sebab itu, judi tersebut sifatnya boros karena menghabiskan uang yang dimiliki oleh ibu rumah tangga tersebut. Selain boros uang, judi ini juga sangat menyita waktu para ibu rumah tangga yang melakukan judi karena dilakukan dalam waktu yang cukup lama. Peneliti tertarik untuk melihat pengaruh judi terhadap hubungan ibu rumah tangga dengan anggota keluarga. Misalnya dengan meneliti aktivitas ibu rumah tangga di dalam keluarganya, pola asuh yang diterapkan kepada anak-anaknya, dan pola komunikasi ibu rumah tangga dengan anggota keluarga lainnya. Perubahan prilaku pada ibu rumah tangga di Desa Mekar Sari yang melakukan judi tidak hanya berdampak pada keluarganya saja, akan tetapi berdampak juga pada prilaku ibu rumah tangga di lingkungan tempat dia tinggal. Perubahan prilaku tersebut bisa dilihat dari pola interaksi ibu rumah tangga yang melakukan judi dengan komunitasnya. Adanya perubahan prilaku ibu rumah tangga di lingkungannya tentunya berhubungan dengan pola adaptasi yang dilakukan ibu rumah tangga tersebut. Hal tersebut menjadi salah satu alasan peneliti untuk mengkaji masalah ini. Disini peneliti ingin melihat pola adaptasi ibu rumah dengan komunitas judinya serta dengan komunitas lainnya seperti perkumpulan perwiritan karena tentunya pola adaptasinya berbeda, ibu rumah tangga harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Judi yang dilakukan oleh ibu rumah tangga secara terus menerus menarik perhatian peneliti untuk mengetahui lebih dalam lagi pandangan serta peranan

5 anggota keluarga lainnya terhadap prilaku ibu rumah tangga tersebut. Hal demikian disebabkan karena keluarga bisa dijadikan sebagai acuan terhadap prilaku ibu rumah tangga sehingga keluargalah yang pertama kali mengetahui apabila terjadi suatu perubahan dalam diri ibu rumah tangga tersebut. Berdasarkan hal hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Prilaku Kebiasaan Judi Ibu Rumah Tangga Dalam Kehidupan Sosial dan Budaya di Desa Mekar Sari Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli serdang. 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang penelitian ini setidaknya dapat di identifikasikan beberapa masalah yang sesuai dengan judul penelitan tersebut. Identifikasi masalah tersebut yaitu : 1. Pandangan masyarakat terhadap kebiasan judi ibu rumah tangga di Desa Mekar Sari Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang. 2. Pengaruh kebiasaan judi terhadap ibu rumah tangga. 3. Pola adaptasi ibu rumah tangga dengan komunitas judinya dan komunitas lainnya (perwiritan). 4. Pola asuh ibu rumah tangga terhadap anaknya. 5. Hubungan ibu rumah tangga dengan masyarakat di lingkungan setempat. 6. Pengaruh terhadap hubungan keluarga yaitu hubungan suami dengan istri dan hubungan ibu dengan anak. 7. Pengaruh judi terhadap ekonomi keluarganya.

6 1.3 Pembatasan Masalah Dari identifikasi masalah yang telah ditentukan, untuk membantu proses penelitian serta membatasi masalah yang akan di teliti, tentunya harus ada pembatasan masalah yang ditentukan dengan mengacu kepada identifikasi masalah. Pembatasan masalah yang sesuai untuk penelitian ini adalah Pengaruh judi terhadap prilaku ibu rumah tangga dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. 1.4 Perumusan Masalah 1. Apa yang melatarbelakangi ibu rumah tangga di Desa Mekar Sari Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang melakukan judi? 2. Bagaimana prilaku ibu rumah tangga yang melakukan judi di lingkungan keluarga dan masyarakat? 3. Bagaimana peranan keluarga dalam menghilangkan kebiasaan judi di Desa Mekar Sari Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang? 4. Apa dampak dari kebiasaan judi yang dilakukan ibu rumah tangga di Desa Mekar Sari Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang? 1.5 Tujuan Penelitian berikut : Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

7 1. Untuk mengetahui hal-hal yang melatarbelakangi ibu rumah tangga di Desa Mekar Sari Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang melakukan judi. 2. Untuk mengetahui prilaku ibu rumah tangga yang melakukan judi di dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. 3. Untuk mengetahui peranan keluarga dalam menghilangkan kebiasaan judi di Desa Mekar Sari Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang. 4. Untuk mengetahui dampak yang muncul dari kebiasaan judi yang dilakukan ibu rumah tangga di Desa Mekar Sari Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang. 1.6 Manfaat Penelitian 1. Penelitian bermanfaat bagi pengembangan Ilmu Sosial, terutama terhadap penerapan dan pemahaman teori teori sosiologi dalam kehidupan masyarakat. Selain itu juga memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai eksistensi judi di masyarakat. 2. Sebagai informasi tentang permainan judi dan memberi masukan bagi masyarakat yang terkait khususnya ibu rumah tangga yang bermain judi di Desa Mekar Sari, bahwa prilaku kebiasaan judi berpengaruh tidak hanya pada dirinya sendirinya akan tetapi Jiwa yang berada disekitarnya seperti anggota keluarga dan masyarakat sekitar.

8 3. Untuk menambah, wawasan pengetahuan tentang prilaku judi khususnya yang terjadi pada ibu rumah tangga serta menambah bahan bacaan untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.