PERAMALAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN AKAIKE INFORMATION CRITERION

dokumen-dokumen yang mirip
Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

BAB 2 LANDASAN TEORI

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

PREDIKSI INDEKS PASAR SAHAM S&P500, DOW JONES DAN NASDAQ COMPOSITE DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

Prediksi Nilai Tukar Petani Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA CITRA BITMAP DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PROPAGASI BALIK

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31

ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TEKNIK PERAMALAN - A

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

BAB 1 PENDAHULUAN. datang berdasarkan keadaan masa lalu dan sekarang yang diperlukan untuk

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

ANALISIS FUNGSI AKTIVASI SIGMOID BINER DAN SIGMOID BIPOLAR DALAM ALGORITMA BACKPROPAGATION PADA PREDIKSI KEMAMPUAN SISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA

PENERAPAN TEKNIK JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK PERAMALAN HARGA SAHAM Putra Christian Adyanto

Perbandingan Arsitektur Multilayer Feedforward Network dengan memakai Topologi Multiprosesor Ring Array Dan Linear Array

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG)

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

PEMILIHAN WARNA LIPSTIK BERDASARKAN INFORMASI USIA DAN WARNA KULIT DENGAN MENGGUNAKAN METODA ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang

WAVELET -JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

DIAGNOSA GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

ANALISIS JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION TERHADAP PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG RUPIAH DAN DOLAR

BAB I PENDAHULUAN. universitas swasta yang memiliki 7 Fakultas dengan 21 Program Studi yang

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION

PERANCANGAN ALGORITMA BELAJAR JARINGAN SYARAF TIRUAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA

PREDIKSI LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

KLASIFIKASI ARITMIA EKG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN FUNGSI AKTIVASI ADAPTIF

134 Sutikno, Indriyati, Sukmawati N.E, Priyo S.S., Helmie A.W., Indra W., Nurdin B., Tri Wardati K., Raditya L.R. dan Diah Putu D.

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. paling parah dan paling lama tingkat pemulihannya akibat krisis keuangan

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN AKURASI ALGORITME PELATIHAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGGUNA KERETA API DI PULAU JAWA

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

Architecture Net, Simple Neural Net

TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION SKRIPSI

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN BANYAKNYA JUMLAH KELAS POLA YANG DIKENALI DAN TINGKAT KERUMITAN POLANYA

Unnes Journal of Mathematics

BAB II LANDASAN TEORI

METODOLOGI PENELITIAN

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

Rancang Bangun Perangkat Lunak Penentuan Lokasi Untuk Penelitian Pendahuluan Usaha Ritel di Surabaya Dengan Jaringan Saraf Tiruan

PERAMALAN PRODUKSI CABAI RAWIT DENGAN NEURAL NETWORK Muhammad Fajar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Neural Network (NN) Keuntungan penggunaan Neural Network : , terdapat tiga jenis neural network Proses Pembelajaran pada Neural Network

ESTIMASI BIAYA PERANGKAT LUNAK MENGGUNAKAN IMPROVED BACKPROPAGATION

PREDIKSI KUALITAS AIR BERSIH PDAM KOTA PALU MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

EVALUASI PENGARUH FUNGSI AKTIFASI DAN PARAMETER KEMIRINGANNYA TERHADAP UNJUKKERJA PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

DETEKSI JENIS KAYU CITRA FURNITURE UKIRAN JEPARA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION

BAB 3 METODE PENELITIAN

Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)*

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu

Gambar 3.1 Desain Penelitian

ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB 2 LANDASAN TEORI

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

4.1. Pengumpulan data Gambar 4.1. Contoh Peng b untuk Mean imputation

ANALISIS PERBANDINGAN METODE BACKPROPAGATION DAN RADIAL BASIS FUNCTION UNTUK MEM PREDIKSI CURAH HUJAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

Pemodelan Jaringan Syaraf Tiruan dengan Algoritma One Step Secant Backpropagation dalam Return Kurs Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DETEKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

Jaringan Syaraf Tiruan. Disusun oleh: Liana Kusuma Ningrum

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 20 (SNATI 20) ISSN: 19-5022 Yogyakarta, 16 Juni 20 PERAMALAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN AKAIKE INFORMATION CRITERION Eliyani Program Studi Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Gresik e-mail: eliyani@umg.ac.id ABSTRAKSI Jaringan syaraf tiruan merupakan model yang meniru cara kerja jaringan neural biologis. Pada makalah ini menerapkan salah satu metode jaringan syaraf tiruan yaitu backpropagation dengan fungsi aktivasi sigmoid untuk peramalan harga saham perusahaan. Kriteria informasi untuk seleksi model menggunakan Akaike Information Criterion. Penentuan peramalan saham ini berdasarkan pada variabel-variabel data transaksi saham biasa, berupa kombinasi harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, harga penutupan, index pergerakan saham dan volume saham yang terjual. Hasil peramalan adalah harga saham penutupan esok hari. Arsitektur jaringan yang digunakan untuk peramalan adalah 5-30-1 dengan learning rate 0.04 dan momentum 0.8. Kata kunci: Backpropagation, Fungsi Aktivasi, Sigmoid, Learning Rate, Momentum dan Akaike Information Criterion. 1. PENDAHULUAN Jaringan syaraf tiruan diperkenalkan pertama kali pada tahun 1943 oleh seorang ahli syaraf Warren McCulloch dan seorang ahli logika Walter Pitss. Jaringan syaraf tiruan merupakan model yang meniru cara kerja jaringan neural biologis. Neuron tiruan dirancang untuk menirukan karakteristik neuron biologis. Jaringan syaraf tiruan terdiri atas sejumlah pemroses yang sangat sederhana yang disebut dengan node atau simpul. Simpul ini analog dengan neuron yang ada di otak manusia. Kumpulan simpul simpul yang membentuk suatu konfigurasi tertentu dikenal sebagai jaringan syaraf tiruan. Jaringan syaraf tiruan terdiri atas lapisan masukkan dan luaran. Tetapi ada juga yang mempunyai lapisan tersembunyi diantara lapisan masukan dan luaran. Karakteristik jaringan syaraf tiruan ditentukan oleh pola hubungan antara neuronneuronnya yang biasanya disebut arsitektur/topologi jaringan, metode penentuan bobot sambungannya (pelatihan jaringan) dan fungsi aktivasinya. Beberapa tahun lalu, banyak peneliti sudah mencoba mempergunakan teknik jaringan syaraf di bidang keuangan, contoh alokasi aset oleh Zapranis dan Refenes (1994) dan pilihan memberi harga oleh Hutchinson, Lo dan Poggio (1994). Dewasa ini, bukan hanya peneliti tetapi juga banyak praktisi di financial market sudah mengakui penggunaan jaringan syaraf untuk keuangan, Mehendra (1994) dari Citibank. Dari pengalaman aplikasi jaringan syaraf di keuangan yang banyak berhasil, maka akan dibuat penelitian tentang peramalan harga saham perusahaan. Peramalan saham sangat berguna bagi investor untuk dapat melihat bagaimana investasi saham suatu perusahaan di masa datang dan mengantisipasi kenaikkan dan penurunan harga saham sebagai acuan untuk mengambil keputusan untuk membeli atau menjual saham suatu perusahaan. Pada pasar modal yang sempurna dan efisien, harga saham mencerminkan informasi yang tersedia secara umum di bursa saham maupun informasi yang hanya dapat diperoleh golongan tertentu. 2. CARA PENELITIAN Tahapan cara penelitian dalam peramalan saham menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan adalah sebagai berikut: a. Pengumpulan data Data saham yang digunakan harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, penutupan, stok index, serta volume perdagangan. b. Data Preprosessing/Normalisasi Data Sebelum data input dan target yang diimplementasikan ke dalam jaringan saraf tiruan harus terlebih dahulu melalui preprosesing data berupa penskalaan yaitu normalisasi data. Tujuannya agar jaringan saraf dapat mengenali data yang akan menjadi masukan bobot-bobotnya. Data akan bernilai antara 0 sampai 1, hal ini sesuai dengan fungsi aktivasi yang akan digunakan. ( D Dk) N = (1) ( Db Dk) Keterangan: N = Data yang sudah ternormalisasi, D = Data yang akan dinormalisasi, Dk = Data terkecil dari sekumpulan data, Db = Data terbesar dari sekumpulan data. c. Fungsi Aktivasi/Fungsi Transfer Fungsi transfer digunakan untuk menentukan bagaimana data output akan direpresentasikan. D-15

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 20 (SNATI 20) ISSN: 19-5022 Yogyakarta, 16 Juni 20 Dalam hal ini menggunakan sigmoid function (Fauset, 1994). (2) d. Perancangan Arsitektur Jaringan Arsitektur jaringan adalah jumlah layer dan neuron pada input, hidden dan output. Dalam permasalahan ini untuk memprediksi harga saham, diperlukan data dari bursa efek atau pasar modal yang bergerak di bidang perdagangan saham. Arsitektur jaringan terdiri dari input layer sejumlah 5 neuron, hidden layer sejumlah n neuron (n =10,11,12 40), output layer terdiri dari 1 neuron yaitu harga penutupan saham esok hari. Misal input layer sejumlah 5 neuron, hidden layer sejumlah 10 neuron dan output layer terdiri dari 1 neuron maka arritektur jaringan tersebut adalah 5-10-1. Gambar 1 menunjukkan arsitektur jaringan untuk peramalan saham menggunakan 1 layer input, 1 hidden layer dan 1 output layer. f. Pengujian Jaringan Syaraf Tiruan Proses pengujian jaringan syaraf tiruan menggunakan 15% dari total data. Pada proses pengujian akan dihasilkan arsitektur jaringan yang terbaik berdasarkan nilai kriteria informasi yang dihasilkan. Arsitektur jaringan terbaik adalah arsitektur jaringan yang mempunyai nilai Akaike Information Criterion yang paling kecil. Arsitektur terbaik akan digunakan untuk peramalan harga saham mendatang. Arsitektur jaringan terpilih berdasarkan kriteria informasi untuk seleksi model yang digunakan yaitu Akaike Information Criterion: (Enders, 1995). SSE AIC = nln + 2 p n (3) dengan Sum Square Error diperoleh dari e2 g. Data Postprosessing/Denormalisasi Data postprosessing adalah pengubahan dari data hasil jaringan syaraf tiruan yang mempunyai range antara 0 sampai 1 menjadi data seperti nilai aslinya. P = O *( Db Dk) + Dk (4) n 1 Keterangan: P = Data postprosessing atau data yang sudah denormalisasi, O = Data output jaringan, Db = Data terbesar dari sekumpulan data, Dk = Data terkecil dari sekumpulan data Gambar 1. Arsitektur Jaringan e. Pelatihan Jaringan Syaraf Tiruan Proses pelatihan jaringan syaraf tiruan menggunakan 80% dari total data, pada proses ini akan dilakukan pelatihan dengan arsitektur neural network yang berbeda-beda. Setiap arsitektur neural network akan menghasilkan bobot pelatihan yang terakhir yang akan digunakan sebagai bobot awal saat melakukan pengujian. Backpropagation merupakan metode pelatihan jaringan syaraf tiruan yang paling biasa digunakan. Backpropagation dapat diterapkan pada feed-forward network manapun yang fungsi aktivasinya differentiable. Teknik ini dipopulerkan oleh Rumelhart, Hinton dan Williams (1986). Algoritma pelatihan backpropagation pada dasarnya terdiri dari tiga tahapan (Fausett, 1994) yaitu: input nilai data pelatihan sehingga diperoleh nilai output, propagasi balik dari nilai error yang diperoleh dan penyesuaian bobot koneksi untuk meminimalkan nilai error. h. Tahapan Peramalan Saham dengan Jaringan Syaraf Tiruan Diagram alir sistem digunakan untuk menggambarkan langkah kerja sistem yang akan dibuat dan juga akan digunakan oleh peneliti untuk menentukan langkah-langkah berikutnya. Gambar 2 menunjukkan flowchart secara keseluruhan dari sistem peramalan saham menggunakan jaringan syaraf tiruan dengan metode backpropagation. Perusahaan dalam hal ini adalah perusahaan yang termasuk dalam perusahaan (emitem) yang terdaftar pada Bursa Efek Jakarta. Misal HM Sampoerna. Data yang digunakan adalah data sekunder dari harga saham perusahaan yang didapatkan dari Bursa Efek Jakarta. Input data saham ini berdasarkan pada variabel-variabel data transaksi saham biasa, berupa kombinasi harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, harga penutupan, index pergerakan saham dan volume saham yang terjual. Gambar 3 menunjukkan flowchart pelatihan jaringan syaraf tiruan untuk 1 arsitektur jaringan, untuk arsitektur yang lain caranya juga sama. Pelatihan dilakukan dengan data yang banyak yang bisa mewakili keadaan saham yang terjadi. D-16

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 20 (SNATI 20) ISSN: 19-5022 Yogyakarta, 16 Juni 20 Pada tahap pengujian, data yang digunakan berbeda dengan data yang dipakai saat pelatihan. Pengujian akan membandingkan error tiap-tiap arsitektur. Arsitektur terbaik adalah yang mempunyai error terkecil. Gambar 4 menunjukkan flowchart pengujian jaringan syaraf tiruan. Gambar 2. Flowchart Peramalan Saham Gambar 4. Flowchart Pengujian Jaringan Gambar 3. Flowchart Pelatihan Jaringan Gambar 5. Flowchart Peramalan D-17

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 20 (SNATI 20) ISSN: 19-5022 Yogyakarta, 16 Juni 20 Arsitektur terbaik yang didapatkan saat pengujian akan digunakan sebagai arsitektur saat melakukan peramalan saham mendatang. Hasil keluaran Y masih dalam range 0 sampai 1 maka dilakukan denormalisasi yaitu nilai akan diubah dalam angka sebenarnya. Gambar 5 menunjukkan flowchart peramalan jaringan syaraf tiruan. i. Perancangan Basis Data Basis data merupakan salah satu komponen yang penting pada sistem, karena berfungsi sebagai penyedia informasi bagi pemakainya. Gambar 6 menunjukkan diagram entity relationship untuk peramalan saham. Gambar 6. Diagram Entity Relationship untuk Peramalan Saham 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini berupa hasil pelatihan, pengujian dan peramalan saham perusahaan menggunakan jaringan syaraf tiruan dengan metode backpropagation. a. Pelatihan Jaringan Pelatihan akan berhenti jika telah mendapatkan error < target error. Jika error tidak terpenuhi maka pelatiha akan berhenti pada maksimum epoh yang dimasukkan. Setiap arsitektur mempunyai bobot akhir yang akan digunakan untuk bobot awal tahap pengujian. Pada pelatihan jaringan akan memperhatikan parameter pembelajaran yang digunakan. b. Pengujian Jaringan Pengujian jaringan dilakukan untuk mendapatkan arsitektur yang tepat untuk peramalan saham penutupan esok hari. Faktor-faktor yang berpengaruh untuk mendapatkan hasil yang terbaik adalah jumlah neuron/unit pada hidden layer, learning rate, momentum, galat dan iterasi. Berdasarkan faktor tersebut maka dibuat perbandingan untuk tiap arsitektur jaringan. Berdasarkan hasil pengujian dapat diambil kesimpulan pengaruh laerning rate dan momentum terhadap nilai kriteria informasi pada arsitektur jaringan serta dapat disimpulkan arsitektur jaringan terbaik. Penggunaaan learning rate terlalu besar dan nilai momentum terlalu kecil akan menyebabkan tingkat konvergensi sangat lambat. Learning rate kecil dan nilai momentum besar akan mempercepat tingkat konvergensi dan diharapkan mendapatkan hasil lebih baik. Hasil untuk masing-masing pelatihan kemudian dibandingkan dan di ambil kesimpulan arsitektur jaringan yang mempunyai nilai SSE dan AIC terkecil digunakan sebagai arsitektur terbaik. Hasil pengujian jaringan tersebut dapat dilihat pada tabel 1 hasil arsitektur jaringan yang terbaik. Penggunaaan learning rate terlalu besar dan nilai momentum terlalu kecil akan menyebabkan tingkat konvergensi sangat lambat. Learning rate kecil dan nilai momentum besar akan mempercepat tingkat konvergensi dan diharapkan mendapatkan hasil lebih baik. Tabel 1. Hasil Pengujian Jaringan L M Arsitektur Jaringan Terbaik SSE AIC 0.01 0.6 5.13.1 1.5004672081-22.23458650141 0.7 5.12.1. 1.4775627038-24.52685634148 0.8 5.11.1. 1.48529128-26.487169487 0.9 5.10.1. 1.47827683-28.51775479623 0.02 0.6 5.10.1. 1.5340991683-27.81341699729 0.7 5.12.1. 1.4820211889-24.46961094255 0.8 5.11.1. 2.50452862-63.09353718136 0.9 5.22.1. 1.47809675-4.519990834433 0.03 0.6 5.10.1. 1.4865115474-28.41213010247 0.7 5.13.1. 1.4786535172-22.51283473188 0.8 5.14.1. 1.4788900821-20.50979522770 0.9 5.10.1. 1.4782451250-28.51808310329 0.04 0.6 5.11.1. 1.4898680247-26.3692773053 0.7 5.10.1. 1.4994259476-28.24777627180 0.8 5.30.1. 0.015147267-83.7133579 0.9 5.10.1. 1.4843439022-28.43985630276 0.05 0.6 5.13.1. 1.4780584571-22.52048251265 0.7 5.15.1. 1.4775298747-18.52727849585 0.8 5.11.1. 2.50452862-63.09353718136 0.9 5.13.1. 1.5030316963-22.20214081783 0. 0.6 5.24.1. 1.50044668-0.234846395 0.7 5.16.1. 1.47763816201-16.52588604877 0.8 5.10.1. 2.374778276-66.842915032 0.9 5.10.1. 1.47765330181-28.52569137682 0. 0.6 5.10.1. 1.639338537-26.55596613204 0.7 5.12.1. 1.57526862667-23.31025013147 0.8 5.13.1. 1.486473771-22.41262194212 0.9 5.14.1. 1.47967305818-20.49973862611 0.08 0.6 5.13.1. 1.59873032879-21.02935497948 0.7 5.11.1. 1.4892605-26.37771419116 0.8 5.301. 1.48639775044-12.41358466679 0.9 5.30.1. 1.48304995880-10.45642634932 0.09 0.6 5.20.1. 1.48824739567-8.389956124738 0.09 0.7 5.11.1. 1.52611366152-25.91257674965 0.8 5.25.1. 1.49552796146-6.297233980583 0.9 5.40.1. 1.50136275230-4.2232498572 0.1 0.6 5.30.1. 1.48991950244-2.368620831534 0.7 5.15.1. 1.47760846761-18.52626787383 0.8 5.30.1. 1.53969602685 2.2557746196697 0.9 5.21.1. 1.51970193279 4.0429552736 Keterangan: L = Learning rate; M = Momentum D-18

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 20 (SNATI 20) ISSN: 19-5022 Yogyakarta, 16 Juni 20 c. Peramalan Harga Saham Penutupan Mendatang Arsitektur terbaik yang didapat saat pengujian akan digunakan sebagai arsitektur untuk peramalan saham, dalam hal ini arsitektur jaringan yang dipakai adalah 5-30-1. Bobot awal peramalan adalah bobot terakhir saat pelatihan dari arsitektur jaringan. Data untuk denormalisasi menggunakan data saham pelatihan ditambah data inputan peramalan saat itu dan tidak disimpan dalam database. Perbandingan Data Aktual dengan Data Hasil Peramalan Rumelhart, D.E., dan Hinton, G.E., dan Williams, R.J., 1986, Learning Internal Representations by Error Propagation, Parallel Distributed Processing, chapter 8, MIT Press, Cambridge, MA. Zapranis A.D. dan Refenes A.N.. 1994. Neural Networks in Tactical Asset Allocation: towards a Methodology for Hypothesis Testing and Confidence Intervals Proceedings of Neural Networks in the Capital Markets. www.jsx.co.id 14000 12000 Harga Saham Penutupan 10000 8000 6000 4000 Data Aktual Data Hasil Peramalan 2000 0 18 20 22 27 2 4 8 10 Tanggal 12 16 18 22 24 26 30 Gambar 7. Grafik perbandingan data aktual dengan data hasil peramalan 4. KESIMPULAN Kesimpulan mengenai sistem jaringan syaraf tiruan untuk peramalan saham menggunakan backpropagation ini adalah: a. Metode Backpropagation mempunyai kemampuan yang baik untuk peramalan saham serta menggunakan kriteria informasi SSE dan AIC dihasilkan arsitektur jaringan 5-30-1, jumlah neuron pada input layer 5, jumlah neuron pada hidden layer 30, jumlah neuron pada output layer 1. b. Penggunaaan learning rate dan nilai momentum yang paling optimum pada penelitian ini learning rate 0.04 dan momentum 0.8. PUSTAKA Enders, W., 1995., Applied Econometrics Time Series, John wiley dan sons, Inc., New York. Fausett, L., 1994, Fundamentals of Neural Networks: Architectures, Algorithms, and Applications, Prentice-Hall Inc., USA. Hutchinson, J.M., dan Lo Andrew W., dan Poggio Tomaso., 1994. "A Nonparametric Approach to Priceing and Hedging Derivative Securities Via Learning Networks, The Journal of finance. P. 851-889. Mahendra, M.,1994, Trading in foreign Exchange market using Kalman filter and Neural Network, Proceedings of Neural Networks in the Capital Markets. D-19