MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL 10 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGETAP DAN MENYENAI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 8 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MEMAHAT) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 7 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGGERGAJI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 11 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (ALAT BANTU KERJA LI STRI K) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 4 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGUKUR) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 5 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MELUKI S) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor

MODUL 2 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG MESI N/ APM) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

BAB II LANDASAN TEORI Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin. dan kecepatannya sayatnya setinggi-tingginya.

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

MODUL 5 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Bekerja di Bengkel) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

BAB 4 PROSES GURDI (DRILLING)

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAKU 4 PROSES GURDI (DRILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

PBAB II MESIN BUBUT. (Laboratorium Teknik Industri Universitas Gunadarma, 2011) Gambar 2.1 Mesin Bubut

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

commit to user BAB II DASAR TEORI

MATERI KULIAH CNC Memasang Pahat. Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

DRIL I LIN I G N SEMESTER 2

PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO

MODUL 6 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Terluka oleh benda kecil)

MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR

BAB IV MESIN BUBUT. Gambar 2. Pembubut mesin tugas berat.

BAB V MESIN MILLING DAN DRILLING

PROSES BUBUT (Membubut Tirus, Ulir dan Alur)

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

BAB VI MESIN FRIS DAN PEMOTONG FRIS

MENGUASAI KERJA BANGKU MENGEBOR BENDA KERJA B.20.08

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Ruang Lingkup Penggunaan mesin sekrap Penggunaan alat-alat perkakas tangan

MAKALAH MESIN BUBUT DAN MESIN GURDI

Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain:

MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN

2.6. Mesin Router Atas

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

MESIN BOR. Gambar Chamfer

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

RENCANA IMPLEMENTASI MEMBUBUT DI LABORATORIUM PRODUKSI JURUSAN MESIN. Oleh: Nama : Dwi Pujo L NIM : Prodi : PTMSI

PROSES PEMBUBUTAN LOGAM. PARYANTO, M.Pd.

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

Parameter Pemotongan pada Proses Pembubutan

MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR

MATERI KULIAH CNC Memasang Cekam dan Benda kerja Pada Mesin Bubut CNC

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Keg. Pembelajaran 2 : Praktik Mekanik dan Tindakan Keselamatan Kerja di Bengkel

PROSES GURDI (DRILLING) Paryanto, M.Pd. Jur. PT. Mesin FT UNY

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. identifikasi dari masing-masing komponen Mesin Pemoles pada casing

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT TRACKE R BEARING. Rahang penahan berfungsi sebagai rumah atau sarang dari bagian komponen lain

LAMPIARN 1.4 TEST UJI COBA INSTRUMEN. Mata Pelajaran Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu. : 60 menit Sifat Ujian

2. Mesin Frais/Milling

TAHAP AWAL PEMBUATAN PEMBUBUTAN HOUSE BEARING RODA ROLI

Gambar 1.1 Hasil-hasil dari pembubutan

1. Base (Dudukan) Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base terletak paling bawah menempel pada lantai, biasanya dibaut.

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA

BAB II MESIN BUBUT. Gambar 2.1 Mesin bubut

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

BAB VIII MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR

Persiapan Kerja Bubut

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. pemesinan. Berikut merupakan gambar kerja dari komponen yang dibuat: Gambar 1. Ukuran Poros Pencacah

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

Penggunaan Kepala Pembagi

MODUL 4 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Pencegahan Kecelakaan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

PROSES PERMESINAN. (Part 2) Learning Outcomes. Outline Materi. Prosman Pengebor horisontal JENIS MESIN GURDI

MODUL 8 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kabel dan Sambungan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

METODE PEMBELAJARAN. Ceramah, peragaan, Tanya. jawab, Demonstrasi, Praktek. Ceramah, peragaan, Tanya. jawab, latihan dan praktek

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. kerja. Identifikasi ini berupa gambar kerja dari perancang yang ditujukan kepada

MATERI MATAKULIAH PROSES PEMESINAN I

MODUL 2 KESELAMATAN KERJA (Peran & Fungsi K3 Pada Pekerjaan Konstruksi)

SOAL LATIHAN 4 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd.

Mesin Perkakas Konvensional

Materi Kuliah PROSES GERINDA. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

SOAL LATIHAN 1 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

c. besar c. besar Figure 1

SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

MODUL PROSES PEMESINAN I SEKSI MESIN BUBUT. Oleh : Purgiyanto

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

RODA GIGI LURUS. 1. Dapat menyiapkan bahan dasar (blank) roda gigi lurus dengan mesin bubut sesuai dengan ukuran gambar kerja.

Jumlah Halaman : 20 Kode Training Nama Modul` Simulation FRAIS VERTIKAL

BAB IV MESIN SEKRAP. Laporan Akhir Proses Produksi ATA 2010/2011. Pengertian Mesin Sekrap

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

FM-UII-AA-FKU-01/R0 MESIN BUBUT 2.1. TUJAN PRAKTIKUM

M O D U L T UT O R I A L

MODUL 4 KESELAMATAN KERJA (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)

MODUL 3 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PENGAMAN RUANG DAN KEBAKARAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

Transkripsi:

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N () TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO

LEMBAR KERJA SISWA 9 Macam-macam bor Dibuat dari baja karbon tinggi atau baja potong cepat. Sisi potong di keraskan dan diasah dengan sudut cakup kira-kira 118 o. Dipergunakan untuk melubangi Bor-bor diberi spiral (melilit atau lurus). Bor alur dibedakan atas alur lurus dan alur spiral. Bor alur lurus dipergunakan untuk mengebor logam-logam lunak seperti kuningan, tembaga dsb. Bor alur spiral dipergunakan untuk pekerjaan umum pada kerja logam. Alur dibuat dua, tiga atau empat alur. Bor dua alur dipergunakan untuk mengebor logam pejal (solid), sedangkan bor tiga dan empat alur dipergunakan untuk memperbesar lubang yang telah selesai. 1 14

Bagian-bagian bor Bagian-bagian bor terdiri dari : Badan Tangkai Pada kerucut ujung bawah alur terdapat sisi potong. Kelonggaran badan ialah selisih puncak bilah dengan diameter bor. Tangkai bor ada yang tirus dan ada yang lurus. Bor dengan tangkai lurus biasanya dibuat dari diameter ½ inchi (12 mm). Dipergunakan terutama untuk pekerjaan tangan atau bor-bor pilar kecil dan diikat dengan rahang yang dapat distel. Cak bor mempunyai tiga rahang yang dapat menjepit tangkai bor dengan kokoh. Cak dapat juga diikat pada kepala lepas mesin bubut. 2 14

Persiapan mengebor Lubang senter harus digambar dengan tepat menggunakan pena senter. Hasil ini perlu diperiksa dengan teliti, sebelum pengeboran dimulai. Letak senter yang salah akan mengakibatkan kesalahan letak lubang. Tusukan senter harus tepat pada titik silang kedua garis. Adakanlah perbaikan titik itu, jika perlu. Untuk menjamin letak lubang, pada lingkaran garis lukisan diberi tusukan-tusukan tipis sebagai batas. Keamanan Banyak hal yang perlu diperhatikan bila mengebor. Penjagaan pada waktu mengebor harus selalu diadakan sebelum dan selama mesin bekerja. Hindarkan pakaian yang mudah disambar atau rambut panjang yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja. PERHATIAN!! Apabila sarung tangan longgar atau sobek, lepaskanlah. Berhati-hatilah menghadapi gerakan, gunakanlah pelindung khusus bila benda yang dibor menghasilkan beram rapuh. 3 14

Memperbaiki pemakanan bor Posisi lubang harus diperiksa sebelum bor memotong diameter penuh. Perhatikanlah acuan bor terhadap lingkaran batas. Jika lubang bor bergeser, kesalahan dapat diperbaiki dengan menatal alur bor untuk mengambil posisi yang benar. a = lukisan dan pusat lubang yang diharapkan b = bekas pengeboran yang pusatnya bergeser c = hasil pemahatan untuk perbaikan pusat lubang yang akan dibor. Penatalan itu diadakan di sebelah kanan dengan menggunakan pahat toreh. Bor pengarah Bor pengarah biasanya dipergunakan bila mengebor dengan diameter besar. Dalam hal ini mula-mula dipergunakan bor kecil dan kemudian diganti dengan bor besar. 4 14

Sudut potong bor Agar lubang bor yang dihasilkan baik, puncak bor harus ditengah dan sudut-sudut beram sama. Sudut potong normal 59 o, tapi ini dapat disesuaikan pada sifat bahan yang dibor. Panjang sisi potong serta sudut potong harus sama. Jika sudut potong lebih besar dari 59 o bor akan sukar masuk ke dalam logam. Tapi jika lebih kecil dari 59 o, daya yang diperlukan untuk memutar bor akan lebih besar. Garis melintang pada puncak bor berada diantara 120 o sampai 135 o terhadap sisi potong. Bibir bebas secara normal 12 o, tapi ini masih dapat disesuaikan dengan bahan yang dibor. Untuk baja keras, sudut dapat dikurangi menjadi 10 o, untuk menambah kekuatan sisi potong. Untuk aluminium (bahan yang sama lunaknya) dapat dinaikkan menjadi 15 o agar menghasilkan kehalusan penatalan. Bibir bebas nol tidak dapat dipakai untuk mengebor, bibir potong tumpul tidak memotong. 5 14

Akibat kesalahan sisi potong Jika puncak bor ditengah tapi pada sudut yang berbeda (gambar 1), maka hanya satu bibir potong saja yang memotong. Jika sudut potong sama, tapi panjang bibir potong tidak sama, maka hasil pengeboran seperti gambar 2. Jika panjang bibir potong tidak sama, sudut potong juga tidak sama, maka hasil pengeboran seperti gambar 3. Untuk pengukuran panjang dan sudut bibir potong dipergunakan mal pengukur bor. 6 14

Kelem kelem Benda kerja yang akan dibor dijamin dengan pengikatan yang kokoh. Teristimewa dalam mengebor plat logam. Macam-macam kelem diperlihatkan diantaranya : kelem rata, kelem garpu U, kelem leher, kelem ulir, kelem pena dan kelem pena ganda. Selain itu juga baut T, kelem T dan kelem jajar. Benda kerja diapit kemeja bor (landasan bor) dengan kelem C dan diberi alas papan. Benda kerja diapit kemeja bor menggunakan kelem rata dan baut T. 7 14

Bor tangan Dibedakan atas bor tangan, bor dada, bor listrik, bor pneumatic (digerakkan dengan udara). Bor tangan dipergunakan untuk pekerjaan ringan. Dipegang dengan tangan kiri diputar dengan tangan kanan. Pada bor dada, penekanan dilakukan dengan dada dan tangan kiri. Bor Listrik Bor listrik portable dapat dipindah-pindahkan dari pekerjaan yang satu ke pekerjaan yang lain. Bor harus dipasang tegak lurus pada benda kerja. Kapasitas cak berkisar dari ¼ sampai ½. Jika perlu cak dapat dicabut dan diganti dengan peralatan selain bor. 8 14

Bor mesin Dibedakan atas bor-bor pilar radial dan multi spindel. Digerakkan dengan motor listrik. Spindel bor dapat dinaik-turunkan. Dipergunakan untuk mengebor benda kerja ringan. AWAS!! Potong rambut anda yang panjang sebelum terpuntir oleh spindel bor!! Untuk memasang cak, cak disentak mendadak kedalam lubang spindel mesin bor. Bor dijepitkan pada rahang-rahang cak dengan menggunakan kunci cak. 9 14

Kontersing Adakalanya puncak lubang harus dibesarkan untuk tempat membenamkan kepala baut. Lubang ini dinamakan kontersing. Kontersing dibedakan atas sudut potong 60 o sampai dengan 82 o. Untuk membesarkan puncak lubang secara rata dipergunakan konterbor. Dan untuk membuat bidang menjamin pada baut dan mur, dipergunakan perata tekan. 10 14

Peluas tangan Dibuat dari baja potong cepat. Banyaknya alur selalu ganjil. Sisi-sisi potong dikeraskan dan diasah. Gagang dibuat lurus, dengan ujung bujur sangkar untuk tempat memasang gagang tap. Kira-kira 1/3 panjang bagian bawah diteruskan, untuk membimbing masuk ke dalam lubang. Dipergunakan untuk menghasilkan lubang bor dalam ukuran akhir yang tepat dan halus. Bukan untuk memperbaiki kesalahan posisi lubang yang dibor. Lubang bor 0,005 0,0015 inchi lebih kecil daripada diameter peluas. Beri pelumas pada peluas. 11 14

Menggunakan peluas Pergunakanlah gagang yang sesuai dengan ukuran peluas. Peluas dipegang dalam kedudukan yang betul terhadap benda kerja. Diputar perlahan-lahan. Pemakanan yang berlebihan harus dihindarkan. Selalu diputar dalam arah pemotongan (searah jarum jam). Pergunakanlah cairan pendingin. Bila mengeluarkan, peluas harus diputar berlawanan arah jarum jam. Peluas yang tumpul tidak boleh dipakai. Periksalah kesibukan peluas terhadap benda kerja untuk menjamin hasil kerja yang baik. Adakalanya peluas itu ditekan dengan menggunakan kepala lepas mesin bubut atau pada spindel mesin bor. Peluas diputar dengan tangan dan ditekan dengan spindel mesin bor. 12 14

RANGKUMAN : 13 14

Soal : 1. Jelaskan bahan logam yang dibuat untuk bor? 2. Sebutkan macam dan bentuk dari bor! 3. Sudut berapa saja yang dikehendaki pada sebuah bor? 4. Sebutkan macam-macam pengikat yang dipergunakan sebagai alat Bantu bor? 5. Bagaimanakah langkah kerja pekerjaan bor? 6. Sebutkan bentuk-bentuk peluas dan kegunaannya! 7. Bagaimanakah cara menggunakan peluas? 8. Bagaimanakah cara menggunakan bor persing? 9. Ada berapa macam peluas? 10. Ada berapa macam peluas, sebut dan jelaskan! Jawaban : 14 14

Daftar Pustaka Drs. Heru Subagyo, Keselamatan Kerja, APEI-JATIM 2000 Ir. Imam Soebari, Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3), APEI-JATIM 2000 H.N.C. Stam, Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja, Katalis- Jakarta 1989 Tia Setiawan, Harun Keselamatan Kerja dan Tata Laksana Bengkel, Depdikbud 1980