BUDI DAYA PADI SRI - ORGANIK

dokumen-dokumen yang mirip
Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

Oleh : Koiman, SP, MMA (PP Madya BKPPP Bantul)

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

BUDIDAYA TANAMAN PADI menggunakan S R I (System of Rice Intensification)

MENGENAL BEBERAPA SISTEM PERSEMAIAN PADI SAWAH!!!

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

SRI SUATU ALTERNATIVE PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN SAWAH (PADI) YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN

TEKNIK BUDIDAYA PADI DENGAN METODE S.R.I ( System of Rice Intensification ) MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK POWDER 135

Pupuk Organik Powder 135 (POP 135 Super TUGAMA)

Mengangkat Harkat dan Martabat Petani Dengan Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Hasil Pertanian Padi Melalui Pengembangan Pola Tanam SRI Organik

SOSIALISASI POLA TANAM PADI SRI ORGANIK

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

III. METODE PENELITIAN

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

Persyaratan Lahan. Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

III. BAHAN DAN METODE

1 LAYANAN KONSULTASI PADI IRIGASI Kelompok tani sehamparan

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

Cara Menanam Cabe di Polybag

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - IRIGASI Individu petani

Tata Cara penelitian

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

Cara Penggunaan Pupuk Organik Powder 135 untuk tanaman padi

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - TADAH HUJAN Individu petani

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - RAWA PASANG SURUT Individu petani

MENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR

bahasa Perancis dinamakan Le Syst me de Riziculture Intensive disingkat RSI. Dalam bahasa Inggris populer dengan nama System of Rice Intensification

PENGELOLAAN TERPADU PADI SAWAH (PTPS): INOVASI PENDUKUNG PRODUKTIVITAS PANGAN

1 LAYANAN KONSULTASI PADI TADAH HUJAN Kelompok tani sehamparan

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

BUDIDAYA TANAMAN PADI SECARA ORGANIK BERBASIS TEKNOLOGI Bio~FOB Monday, 26 September :56 - Last Updated Wednesday, 20 February :19

Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut

TATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap

PENANAMAN PADI A.DEFINISI

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

DENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

Sumber : Nurman S.P. (

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

Lampiran 1. Pengukuran Variabel. Tabel 1. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

TEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi

Sumber : Manual Pembibitan Tanaman Hutan, BPTH Bali dan Nusa Tenggara.

BUDIDAYA PADI RATUN. Marhaenis Budi Santoso

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

Teknik Budidaya Bawang Merah Ramah Lingkungan Input Rendah Berbasis Teknologi Mikrobia PGPR

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

III. BAHAN DAN METODE

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos.

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa

TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU

1 SET B. KELOMPOK TANI SEHAMPARAN

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

Komponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

Ciparay Kabupaten Bandung. Ketinggian tempat ±600 m diatas permukaan laut. dengan jenis tanah Inceptisol (Lampiran 1) dan tipe curah hujan D 3 menurut

PROPOSAL PENELITIAN. PENGGUNAAN BUNGA MATAHARI MEKSIKO (Tithonia diversifolia) SEBAGAI PUPUK HIJAU PADA TANAMAN KUBIS (Brassica oleracea L.

BAB III METODE PENELITIAN

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

Teknik Budidaya Tanaman Pepaya Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio~FOB

BAB VI ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI

Teknologi BioFOB-HES (High Energy Soil)

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Jurusan Bioloi Fakultas Sains dan

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Padi Hibrida

1 SET A. INDIVIDU PETANI

Berdasarkan tehnik penanaman tebu tersebut dicoba diterapkan pada pola penanaman rumput raja (king grass) dengan harapan dapat ditingkatkan produksiny

Pengolahan Tanah Dosis Waktu Aplikasi Sebelum diolah beri pupuk organik dari limbah panen / limbah ternak ataupun sampah kota yang diolah dengan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini bagian dari kegiatan SLPHT kelompok tani Sumber Rejeki yang

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah di Jakarta

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BUDI DAYA PADI SRI - ORGANIK System of Rice Intensification Prepared by : Utju Suiatna

Beberapa Contoh Pesawahan SRI

Pembibitan Penyiapan Tegalan Penyemaian Untuk bibit 1 ha diperlukan sekitar 5 kg benih Tegalan disiapkan seluas 20 m2 untuk setiap 5 kg benih Lebar tegalan yang ideal adalah sekitar 125 cm dan ketinggiannya 12.5 15 cm Untuk daerah yang luas, disarankan membuat tegalan pembibitan yang terpisah untuk setiap area Pembibitan dapat juga dilakukan di wadah/baki plastik atau lainnya

Pembibitan Penyiapan Tegalan Penyemaian Lapisan Tegalan Lapisan Pertama : FYM ketebalan 2.5cm Lapisan Kedua : Tanah ketebalan 4 cm Lapisan Ketiga : FYM ketebalan 2.5cm Lapisan Keempat : Tanah 6cm FYM : Farm Yard Manure - Pupuk campuran urine dan kotoran ternak dengan jerami dan sampah organik Keempat lapisan tadi dicampur/diaduk dengan baik Untuk mencegah erosi tanah, seluruh sisi tegalan di sangga dengan papan, triplek, jerami atau lainnya Untuk membuang kelebihan air, disekeliling tegalan dibuat selokan

Pembibitan Penyiapan Benih Pilih hanya benih yang tenggelam dalam air garam (telur ayam/bebek mengapung : garam cukup) Bersihkan benih pilihan dengan air berulang-ulang sampai bersih dari sisa air garam Rendam benih dalam air selama 12 jam Kemudian buang airnya dan masukkan benih basah tersebut ke dalam karung goni/kain kaos. Biarkan selama 24 s/d 48 jam Pada waktu tersebut akar mulai muncul keluar dari kulit gabah Pada tahap ini benih kecambah ini dibawa ke penyemaian untuk ditebarkan

Pembibitan Penebaran Benih Untuk meyakinkan penebaran yang merata, seluruh benih dibagi menjadi 4 bagian dan sebarkan 4 kali. Akan lebih baik penebaran dilakukan pada sore hari Tebarkan FYM atau jerami (tanpa biji padinya) di atas benih yang sudah ditebar sehingga membentuk lapisan tipis. Hal ini untuk menghindari benih dimakan burung atau semut. Jerami di ambil setelah kecambah mulai tumbuh

Pembibitan Perawatan Benih Tergantung kepada kebutuhan, penyiraman harus dilakukan setiap hari sebanyak dua kali (pagi dan sore) Penyiraman dilakukan dengan perlahan dengan mengendalikan aliran air menggunakan tangan atau dengan alat siram sehingga benih tidak terbawa air Bibit dapat ditumbuhkan juga di wadah seperti polybag, dll. Bibit berumur 8 10 hari

Area penanaman dibuat dalam baris-baris yang dipisahkan dengan jalur pengairan dengan lebar sekitar 2 m. Kotak-kotak daerah penanaman ini ditandai untuk lokasi penanaman bibit berjarak minimal 25 cm atau 30 cm Penyiapan sawah utama pada SRI sama dengan pada metoda konvensional. Sawah harus didatarkan secara rata dan tidak ada air tergenang selama pemindahan bibit/transplantasi. Adapun pupuk yang digunakan adalah pupuk organik berupa kompos dengan keperluan sekitar 6-10 ton untuk setiap hektarnya

Penyiapan Sawah Utama Proses mendatarkan dan menandai sebaiknya selesai sehari sebelum penanaman Alat Untuk Menandai Tempat Penanaman

Penanaman Bibit Bibit yang berumur sekitar 8 12 hari (baru muncul 2 daun) sudah siap untuk dipindahkan ke sawah utama. Pengambilan dilakukan dengan hati-hati dengan cara di sekup/dikeduk dengan tanahnya dengan kedalaman sekitar 10cm, tidak ditarik

Penanaman Bibit Bibit dibawa ke tempat penanaman menggunakan wadah semisal pelepah pisang, bambu, dll Pemindahan harus dilakukan secepat mungkin dalam waktu sekitar setengah jam untuk mengurangi trauma dan shok

Penanaman Bibit Dalam metoda SRI bibit ditanamkan dengan dangkal sehingga dapat dilakukan dengan cepat. Satu bibit dengan tanahnya ditanamkan dengan jari telunjuk dan jempol di perpotongan garis tanda Pada awalnya diperlukan 10 15 orang untuk menanam pada area setengah ha, bila sudah terlatih jumlah penanam akan berkurang Pengairan ringan harus berikan pada hari berikutnya setelah penanaman

Perawatan Padi Dalam SRI, irigasi diberikan hanya untuk membasahi tanah saja sudah mencukupi Irigasi berikutnya dianjurkan bila tanah menunjukkan retakan halus Interval irigasi tergantung kepada jenis tanah dan kondisi cuaca

Perawatan Padi Agar penyiangan dengan pembajakan dapat berlangsung dengan mudah, sawah harus diairi sehingga terbentuk lapisan tipis air Penyiangan dengan pembajakan harus dilakukan setelah 10 12 hari dari penanaman. Selanjutnya tergantung kepada kebutuhan, dapat dilakukan sekali setiap 10 hari Pemupukan dan pengendalian hama hanya menggunakan material organik

Perawatan Padi

Panen Padi Tiga-empat minggu sebelum panen atau selambat-lambatnya 15 hari sebelum panen, irigasi atau pengairan tidak dilakukan dan sawah dibiarkan kering. Petani harus siap melakukan panen pada saat padi matang ketika masih berwarna hijau. Kebanyakan pada saat ini panen dilakukan terlambat, petani lebih memandang kepada mulai berubahnya warna padi daripada kekerasan biji padi. Panen dilakukan sekitar 100 hari setelah penanaman di sawah utama tergantung dari jenis varietas padi yang ditanam

Perbedaan Metoda Konvensional vs. SRI Konvensional SRI 20 25 kg benih digunakan per acre (=0.4646 ha) Umur bibit terlalu tua, umumnya 25 sampai 30 hari atau bahkan lebih dari satu bulan Bibit dicabut dengan paksa, akar dicuci, diikat, ditumpuk, dilempar yang akibatnya terjadi trauma dan shok pada tanaman Bibit dicabut dengan kerusakan pada akar dan batang, dan kemudian didiamkan selama satu atau dua hari sebelum dipindahkan 2 kg benih sudah mencukupi untuk satu acre (5 kg/ha) Bibit masih muda, lebih disarankan kurang dari 15 hari (8-12 hari) Bibit diperlakukan dengan lembut diambil dengan di keduk. Tidak ditarik. Tidak dicuci. Tidak diikat dan Tidak ditumpuk Bibit muda diambil dan dipindahkan dengan hatihati, ditanamkan segera setelah pengambilan

Perbedaan Metoda Konvensional vs. SRI Konvensional SRI Bibit ditumbuhkan dengan terlalu banyak air dan jarak bibit terlalu rapat Penanaman dengan terlalu banyak bibit per rumpunnya, tercampur antara bibit yang lemah dan tebal Bibit ditanamkan dengan jarak yang rapat dan jarak yang tidak sama Penyiangan tidak cukup awal, tidak sering dan tidak dilakukan secara teratur Bibit ditumbuhkan pada tegalan seperti tegalan sayuran, dan kerapatan bibit sangat rendah Hanya satu bibit per rumpun dan hanya bibit yang kuat Jarak yang lebar dan pola segiempat atau sedikitnya penanaman segaris Penyiangan yang awal dan sering untuk meningkatkan aerasi/sirkulasi udara

Perbedaan Metoda Konvensional vs. SRI Konvensional SRI Penggunaan pupuk sawah (FYM), dan tergantung kepada penggunaan pupuk kimia Lahan pesawahan terus menerus direndam dengan level air yang tinggi selama masa pertumbuhan Penggunaan kompos dan pupuk organik Hanya menggunakan air yang minim, lebih disarankan menjaga tanah sekedar lembab dan kondisi antara kering/basah

Rangkuman Positif - Negatif Positif Meningkatkan hasil sampai 50% atau lebih Pengurangan yang signifikan dalam : Kebutuhan benih sampai 80-90% Kebutuhan air sampai 25-50% Pupuk Kimia tidak perlu Setiap/semua varietas benih dapat digunakan Biaya produksi turun sampai 10-25% Pendapatan Petani naik sampai 50-100% Efek lingkungan yang baik Kualitas beras untuk kesehatan yang meningkat (bebas bahan kimia)

Rangkuman Positif - Negatif Positif Daya tahan terhadap serangan biotik lebih sedikit masalah hama dan penyakit, tidak ada pupuk kimia Daya tahan terhadap serangan abiotik toleransi lebih baik terhadap kemarau, cuaca dingin, badai dan kadar garam

Rangkuman Positif - Negatif Negatif Pengaturan air sangat diperlukan untuk hasil terbaik, tetapi dapat dicapai melalui investasi/organisasi Kebutuhan tenaga kerja pada awalnya naik tetapi berdasarkan pengalaman, dengan SRI bisa menjadi : Tetap (Evaluasi di Kamboja) Bahkan berkurang (Evaluasi di China) Pelatihan/Pembelajaran untuk Petani (Motivasi dan keahlian)

SRI terdengar : Terlalu Baik Untuk Menjadi Benar = TETAPI INI BENAR =

Untuk kerjasama pelatihan atau pengelolaan lahan pertanian padi dengan metoda SRI organik silahkan hubungi kami :

Jl. Cimanuk No. 5A Bandung Tel. : (022) 7050 6050 / 42 02 482 Fax. : (022) 7230 450 / 42 12 482 E-mail : gec@ganeshabizniz.com Ganesha Promo & Enterprise AgriBisnis Ganesha Ganesha Organic SRI Ganesha Tour & Adventure Ganesha Art & Techno Gallery Ganesha Entrepreneur Institute Ganesha Multi Media Ganesha Resto & Cafe Ganesha Auto Station

INDONESIA MANDIRI PANGAN petani sejahtera