PENGARUH QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK KELOMPOK A DI TK BINA PUTRA WARGA

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Media Papan Titian Terhadap Keseimbangan Gerak Motorik Kasar Anak Kelompok A di RA Al- Hidayah

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH MEDIA GELAS ANGKA 1-10 TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN KELOMPOK A

PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

Pengaruh Bermain Puzzle Terhadap Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Anak Kelompok A

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

Pengaruh Permainan Dadu Kain Halus Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KERETA BERNOMOR TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA PERSATUAN KEBOMAS GRESIK

Pengaruh Media Menara Angka Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Kelompok A

PENGARUH MEDIA DADU HURUF TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN HURUF PADA TK KELOMPOK A

Wahyu Surya Kusumawati. Dra. Hj. Mas udah M., M.Pd

PENGARUH MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA MODIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK KELOMPOK B

Elisabeth Christiana PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya,

PENGARUH DONGENG TERHADAP KEMAMPUAN EMPATI ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MEDIA WAYANG ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MEDIA NUMBER SENSE TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PERMAINAN MENCARI HARTA KARUN TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A. HAIRANISA AL AMANAH DEWI KOMALASARI

PENGARUH PENERAPAN MEDIA FLASHCARD TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENGARUH PERMAINAN PETAK UMPET TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK

Pengaruh Media Flashcard Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

Amalia Tri Rachmawati Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya. M., M.Pd.

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PEMODELAN TARIAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN

Pengaruh Metode Bercakap-cakap Berbasis Media Pop Up Book Terhadap Kemampuan Berbicara Anak Kelompok A

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERNYANYI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK

PENGARUH PERMAINAN KALENG PINTAR terhadap KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK KELOMPOK A di TK PUTERA HARAPAN

Rizkha Novitasari PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya,

PENGARUH METODE RESITASI BERMEDIA KOKORU TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BENTUK GEOMETRI ANAK KELOMPOK B

PENGARUH BERMAIN PASIR TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP GEOMETRI KELOMPOK A

Enok Dwi Mahmudi. Sri Joeda Andajani

PENGGUNAAN MEDIA SATE BUAH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL KONSEP WARNA ANAK KELOMPOK A DI TK PAMIWAHAN PUTRA II WAHYU LUHUR

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

Narti Rita Dianah Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH MEDIA LOTO WARNA DAN BENTUK TERHADAP KEMAMPUAN KOGNTITIF ANAK KELOMPOK A DI RA AL-ISLAM JETIS DAGANGAN MADIUN

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENGARUH BERMAIN TANAH LIAT TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL GEOMETRIANAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA BAHASA INGGRIS MELALUI BERNYANYI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA BENDA-BENDA ALAM PADA ANAK KELOMPOK B PAUD ZAMZAM JAJAR WATES KABUPATEN KEDIRI

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TARI TAKTETAH MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK A

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

Pengaruh Metode Bercerita Berbasis Gambar Seri Terhadap Kemampuan Menyimak Anak Kelompok A

PENGARUH KEGIATAN MERONCE TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL POLA PADA ANAK KELOMPOK A DI TAMAN KANAK-KANAK WIFA

Pengaruh Permainan Engklek Modifikasi Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok B

PENGARUH METODE EKSPERIMEN BERBAHAN ALAM TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH PERMAINAN PIPA BOCOR TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL DALAM BEKERJASAMA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN. Amilia Anom Sari Dewi Komalasari

Pengaruh Penggunaan Media Flashcard terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok A di TK Dharma Wanita Padelegan Pademawu Pamekasan

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

Retno Ayu Wulandari Rachma Hasibuan

PENGARUH MEDIA PAPAN FLANEL TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL POLA AB-AB BERBENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH MEDIA BUBUR KORAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA WADUK KECAMATAN TAKERAN KABUPATEN MAGETAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DOMINO ALFABET TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA ANAK KELOMPOK A DI TK TUNAS BANGSA KECAMATAN NGORO MOJOKERTO

Pengaruh Alat Permainan Montessori Terhadap Kemampuan Berhitung Anak 1-10 Kelompok A KB-TK Arisska

KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B

PENGARUH KEGIATAN MENJAHIT TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK A DI TK PEJAJARAN

PENGARUH PERMAINAN MENCARI HARTA KARUN TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A. Hairanisa Al Amanah Dewi Komalasari

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA WAYANG DUPLEKS KOMUNIKASI TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B. Priska Anindita Titisari Putriningtyas Sri Setyowati

PENGARUH KEGIATAN BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B RA MUSLIMAT NU 079 TARBIYATUS SHIBYAN PETUNG PANCENG GRESIK

PENGGUNAAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK JURNAL. Oleh REVINA RIZQIYANI ( )

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PEMECAHAN MASALAH SAINS ANAK KELOMPOK B

Pengaruh Meronce Pola Manik-Manik Geometri Terhadap Kemampuan Kognitif. TARBIYATUL FALAHIYAH MOJOPETUNG-GRESIK Nurul Alfiyah

PENGGUNAAN MEDIA BALOK CUISENAIRE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL WARNA DAN UKURAN PADA ANAK KELOMPOK A DI TK R.

PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PENGGUNAAN BALOK ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK

KURNIA DEWI WULANDARI

PENGARUH OUTDOOR LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK KELOMPOK A DI TK TUNAS HARAPAN MENONGO SUKODADI

PENINGKATAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN REMI TEMATIK PADA ANAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGKLASIFIKASIKAN BENDA

Dr. Hj. Sri Joeda Andajani, M. Kes Program Studi PLB, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya.

PENGARUH FILM ANIMASI TERHADAP PERKEMBANGAN BERBICARA ANAK

PENGEMBANGAN MEDIA RUMAH ANGKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

PENGEMBANGAN PERMAINAN TEBAK KATA MODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN ANAK USIA DINI KELOMPOK B DI TAMAN KANAK-KANAK

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

PENGARUH THREE COLOUR WIRE GAME TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI ANAK KELOMPOK A DI TK ISLAM PLUS AL-MUCHLISIN

PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF (SAINS) PADA KELOMPOK B DI TK MARDI PUTRA WIDANG TUBAN

PENGARUH PERMAINAN KAYU MALELE TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Pendidikan ini bertujuan. pendidikan nasional Bab I, Pasal I, Butir 14 bahwa:

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN JURNAL. Oleh

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA BERGAMBAR PADA ANAK USIA TK

PENGARUH PERMAINAN BOWLLING TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGENALAN KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A TK AL QUBA MEDAN.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERMEDIA KARTU

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM BERSETTING LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU

PENGARUH PERMAINAN LEGO ADU CEPAT TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK A DI TK AISYIYAH 3 SURABAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

PENGARUH MEDIA PUZZLE MODIFIKASI SEPATUKU TESIKU TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL POLA AB-AB ANAK USIA 4-5 TAHUN

PENGARUH KEGIATAN MOZAIK TERHADAP KEMAMPUAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 3 SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI PERMAINAN PENJEPIT BAJU UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B MENGGUNAKAN MEDIA TANGRAM

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

Strategi Pembelajaran Model Pelatihan Menempel Kain Perca Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok B

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA ANAK USIA 3 4 TAHUN

PENGARUH PERMAINAN ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA USIA 4-5 TAHUN JURNAL. Oleh SEPTA SETIA SARI ( )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses

Penerapan Permainan Dakon dalam Mengenalkan Konsep Bilangan pada Anak Kelompok A

PENGARUH BINA BICARA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR TEMAN PADA ANAK TUNARUNGU DI SLB B/C LEBO SIDOARJO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN KANTONG ANGKA

Transkripsi:

PENGARUH QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK KELOMPOK A DI TK BINA PUTRA WARGA Abidatul Khasanah (abidatulkhasanah3392@gmail.com) Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Sri Setyowati (trinilbrow@hotmail.com) Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Abstrak Penelitian dilakukan pada kelompok A di Surabaya. Penelitian tersebut dilatarbelakangi dengan kelompok A yang masih rendah. Hambatan ini terjadi dikarenakan pengelolaan kelas yang belum sesuai dengan kebutuhan anak. Pengelolaan kelas ini termasuk dalam hal pemilihan model pembelajaran. Quantum learning merupakan salah satu model pembelajaran yang menciptakan lingkungan kondusif dan mendudukkan anak secara nyaman di kelas dengan berbagai iringan musik, serta meningkatkan partisipasi anak. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh quantum learning terhadap kemampuan mengenal anak kelompok A di Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian pre-eksperimental onegroup pre-test-post-test design. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik non parametrik menggunakan rumus uji jenjang bertanda Wilcoxon dengan rumus T hitung < T tabel. Jika T hitung < T tabel maka penelitian ini signifikan. Berdasarkan hasil analisis data tentang kemampuan mengenal pada pre test dan post test dengan perlakuan quantum learning, hasil pre test yang diperoleh yaitu 9,07 dan post test 12,8. Data tersebut dianalisis menggunakan tabel penolong Wilcoxon. Hasil perhitungan yang diperoleh adalah T hitung = 0 dan T tabel = 25 (0<25). Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh quantum learning terhadap kemampuan mengenal anak kelompok A di Surabaya. Kata kunci: Quantum learning, Mengenal Abstract The research was conducted on group A of Bina Putra Warga kindergarten Surabaya. The research was motivated by the ability to recognize the symbol of numbers children in group A were still low. This bottleneck occurs due to classroom management that is not in accordance with the needs of the child. Classroom management is included in the selection of the learning model. Quantum learning is one that creates an environment conducive to learning and child sit comfortably in the classroom with a variety of music, as well as increasing the participation of children. Research purposes is to know whether there is influence of quantum learning on the ability the symbol of numbers children at group A in Bina Putra Warga kindergarten Surabaya. Researchers used a quantitative research approach to the type of experimental research and design study is a pre-experimental design with a one-group pre-test post-test design. Data collection research using observational methods. The data analysis technique used is non-parametric statistics using the Wilcoxon matched pairs test formula, with a count T count < T table, if T count < T table so this research is success, which means the research is significant. Based on the analysis of data on the ability to know the symbol of numbers in pre-test and post test with quantum learning treatment, result of pre test is 9,07 and an post test is 12.8. The data were analyzed using the Wilcoxon helper table. The calculation result obtained is T count = 0, while the T table = 25. This suggests that Ha is accepted and Ho is rejected. So, the conclusion of the research is that there is a influence of quantum learning on the ability to know the symbol of numbers children at group A in Bina Putra Warga kindergarten Surabaya. Keywords: Quantum learning, Recognize the symbol of numbers. 1

PENDAHULUAN Menurut Berk (dalam Sujiono, 2009:6), anak usia dini adalah sosok individu yang mengalami proses perkembangan yang pesat dan fundamental bagi kehidupan di masa selanjutnya. Dengan demikian, pendidikan pada anak usia dini sangat perlu diperhatikan agar menghasilkan generasi penerus bangsa yang berkompeten. Perhatian dan kesadaran terhadap pendidikan anak usia dini yang semakin baik, akan membawa dampak positif bagi perkembangan anak selanjutnya, namun pemahaman orangtua ataupun pendidik terkadang mengalami kekeliruan. Pemahaman yang sering ditemui adalah anak harus masuk TK sebelum masuk SD agar anak sudah mampu membaca, menulis, dan berhitung (Wiyani dan Barnawi, 2012:15). Berdasarkan hal itu, guru memberikan paper pencil test dan pembelajaran yang monoton tanpa memperhatikan prinsipprinsip pembelajaran anak usia dini. Pendidikan anak usia dini memiliki fungsi utama mengembangkan aspek-aspek perkembangan, meliputi perkembangan kognitif, bahasa, fisik (motorik halus dan kasar), sosial, dan emosional. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan sangat kuat antara perkembangan yang dialami oleh anak pada usia dini dengan keberhasilan mereka dalam kehidupan selanjutny. Anak mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengoptimalkan segala aspek perkembagannya termasuk perkembangan kognitif. Menurut Piaget (dalam Santrock, 2011:254) perkembangan kognitif anak usia TK berada di tahap praoperasional di mana anak dapat menggunakan simbol untuk mempresentasikan benda-benda ataupun menjelaskan perbedaan. Perkembangan kognitif tidak hanya dikaitkan dengan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung sesuai dengan kecemasan para orangtua saat ini. Ada beberapa konsep yang harus dikuasai anak kelompok A meliputi pengetahuan umum dan sains, konsep bentuk, ukuran, dan warna, serta konsep,, dan huruf yang tercantum dalam standar isi dan indikator dari aspek perkembangan kognitif (Permendiknas 58, 2009:10). Pembelajaran yang hanya meningkatkan kemampuan anak dalam membaca, menulis, dan berhitung membuat para pendidik menjadi kurang memperhatikan karakteristik pembelajaran pada anak usia dini. Para pendidik tidak seharusnya memberikan kegiatan pembelajaran yang sebagian besar berupa paper test, karena tidak sesuai dengan tahapan perkembangan dan kebutuhan anak usia dini. Pembelajaran anak usia dini yang sesuai dengan kebutuhan anak usia dini, maka pembelajaran menjadi bermakna dan anak dapat mudah menerima materi pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi di TK Bina Putra Warga Surabaya, karakteristik pembelajaran pada anak usia dini kurang begitu diperhatikan. Terlihat pembelajarannya masih relatif kurang disesuaikan dengan karakteristik anak, pemakaian media yang kurang menarik, dan metode pembelajaran yang seperti biasanya tanpa ada pembaharuanpembaharuan. Pembelajaran masih berorientasi pada guru, sehingga anak menjadi kurang aktif dalam pembelajaran tanpa memberikan pengalaman kepada anak. Begitu halnya ketika pembelajaran mengenalkan. Anak tidak pernah diajak untuk memanipulasi benda konkrit untuk mengkontruksi pemahaman mereka tentang. Hal ini menyebabkan anak kesulitan memahami konsep dan ide-ide pokok dalam mengeksplor pemahaman. Hal ini terbukti dengan masih rendahnya kemampuan anak dalam mengenali. Lebih dari separuh jumlah anak kelompok A masih belum mengenal. Ada 11 anak yang belum mengenal dengan baik, dan 4 anak yang sudah mengenal dengan benar. Seharusnya anak usia 5 tahun sudah mampu menunjuk 1-10, mampu meniru 1-10, dan mampu menghubungkan dengan benda sampai 10. Hal itu merupakan akibat dari pengelolaan kelas yang kurang sesuai dengan kebutuhan anak. Sehebat guru mengelola kelas, namun apabila tidak sesuai dengan kebutuhan anak didiknya, maka kelas akan menjadi tidak nyaman dan tidak menarik. Quantum learning dapat menciptakan suasana kelas yang nyaman sesuai dengan karakteristik anak dan dapat meningkatkan partisipasi anak demi melejitnya prestasi anak. Selaras dengan pendapat Agus (2013:159), bahwa quantum proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu adanya penelitian untuk membuktikan akan adanya pengaruh quantum learning terhadap. Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu: adakah pengaruh quantum learning terhadap kelompok A di Surabaya?. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh quantum learning terhadap kelompok A di Surabaya. Manfaat penelitian secara teoritis adalah 2

memberikan kontribusi dalam ilmu pendidikan dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia, sedangkan manfaat penelitian secara praktis untuk menjadi salah satu alternatif bagi guru dalam menerapkan quantum learning terhadap untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif anak. Piaget (dalam Sujiono, 2009:120), menyatakan bahwa anak usia 2-7 tahun merupakan masa permulaan anak untuk membangun kemampuannya dalam menyusun pikirannya termasuk dalam kemampuan mengenal. Kemampuan mengenal anak berarti kapasitas anak untuk mengenal yang merupakan hasil dari kematangan mental anak ataupun latihan-latihan yang disediakan dari lingkungan Pada anak usia prasekolah, pembelajaran terkait perlu dengan berbagai pengalaman (Depdiknas, 2007:9). Senada dengan pendapat Pratt (dalam Seefeldt dan Wasik, 2008:388), pengalaman langsung anak dengan bahan-bahan yang berkaitan dengan matematika sangat baik untuk pengenalan. Oleh karena itu, pengenalan dilakukan dengan pengalamanpengalaman langsung dengan varian media dan kegiatan. Berdasarkan hal tersebut, quantum learning dapat digunakan salah satu model pembelajaran dalam hal pengenalan pada anak kelompok A. Pada prinsipnya, quantum learning memperkaya pengalaman anak atau pebelajar. Quantum learning menjadikan interaksi-interaksi menjadi lebih bermakna, sehingga anak lebih mudah untuk meningkatkan kemampuan mengenal. Hal ini diakui oleh Bobbi De Porter sebagai tokoh utama (2013:14), bahwa Quantum learning berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov yang bereksperimen dengan sugesti. Prinsipnya adalah sugesti pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan segala sesuatu dapat memberikan sugesti positif ataupun negatif. Beberapa teknik yang digunakannya untuk memberikan sugesti positif dalam quantum learning adalah mendudukkan anak secara nyaman, memasang musik latar di kelas, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster-poster guna memberi kesan besar untuk menonjolkan informasi, dan menyediakan guruguru berkualitas dalam hal pengenalan. Quantum learning menjadikan interaksiinteraksi menjadi lebih bermakna, sehingga anak lebih mudah untuk meningkatkan kemampuan mengenal. Anak menjadi pembelajar aktif. Quantum learning menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses pembelajaran. Pembelajaran kuantum tidak menekankan kepada kemampuan akademis, tetapi juga menekankan potensi kreatif yang dimiliki anak. Adapun beberapa manfaat quantum learning bagi anak, yaitu sikap positif, motivasi tinggi, ketrampilan belajar seumur hidup, kepercayaan diri, dan memupuk sukses (Agus, 2013:168). METODE Penelitian mengenai pengaruh quantum learning terhadap kemampuan mengenal anak kelompok A di TK Bina Putra Warga Surabaya ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen menggunakan design pre-eksperimental design dengan one-group pre-test-post-test design karena pada desain ini melibatkan satu kelompok, sebelum perlakuan atau treatment anak diberikan pretest untuk mengetahui kemampuan anak (Sugiyono, 2011:74). Desain ini digambarkan sebagai berikut (Sugiono, 2011:111): O1 X O2 Pre Test Treatment Post Test Bagan 1 Rancangan Penelitian Keterangan: O1= nilai pre-test kemampuan mengenal sebelum diberi perlakuan quantum learning. X= perlakuan yang diberikan pada anak dan dilihat pengaruhnya dalam eksperimen tersebut. O2= nilai post-test kemampuan mengenal sesudah diberi perlakuan quantum learning. Populasi pada penelitian ini adalah ank kelompok A pada Surabaya sebanyak 15 anak. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh, yakni teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2011:85). Hal ini dikarenakan jumlah populasi relatif kecil yaitu kurang dari 30 anak. Sehingga sampel adalah anak kelompok A pada Surabaya sebanyak 15 anak. Variabel bebas pada penelitian ini adalah quantum learning, sedangkan variabel terikatnya yaitu kemampuan mengenal. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi non partisipan, karena peneiti akan lebih fokus mengamati kemampuan mengenal anak. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan instrumen penelitian untuk mengetahui 3

kelompok A dan alat penilaiannya lembar observasi. Adapun tabel kisi-kisi instrumen: Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen Mengenal Lambang Bilangan Anak Kelompok A Variabel Indikator Item Pernyataan Kemampuan mengenal (Sumber: Permendiknas Nomor 58, 2009) Instrumen yang dapat digunakan untuk penelitian adalah instrumen yang memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Peneliti menguji kevalidan instrumen menggunakan validitas isi di mana peneliti membuat kisi-kisi instrumen sesuai dengan kajian pustaka kemudian dikonsultasikan ke ahli yaitu Dra. Hj. Mas udah M., M.Pd. Setelah itu peneliti melakukan uji coba instrumen atau reliabilitas menggunakan jenis reliabilitas internal consistency di TK Tunas Bhakti Banyu Urip Wetan Surabaya. Reliabilitas internal consistency dilakukan dengan cara dua pengamat melakukan pengamatan secara bersama pada proses anak mengenal dengan menggunakan format pengamatan berupa lembar observasi yang hasilnya akan diuji menggunakan rumus H.J.X Fernandes. Rumus yang dikemukakan oleh H.J.X. Fernandes (Arikunto, 2010:244) sebagai berikut: KK= Menunjuk 1-10 Meniru 1-10 Menghubungkan/ memasangkan dengan benda sampai 10 Anak mampu menunjuk secara berurutan 1-10. Anak mampu menunjuk antara 1-10 sesuai dengan instruksi yang diberi-kan guru. Anak mampu meniru untuk melengkapi urutan 1-10. Anak mampu menghubungkan dengan benda-benda 1-10. Keterangan: KK : Koefisien Kesepakatan S :Sepakat, Jumlah kode yang sama untuk objek yang sama N1 :Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat I N2 : Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat II Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif yaitu statistik yang berupa statistik non parametrik, menggunakan rumus uji jenjang bertanda Wilcoxon (wilcoxon match pairs test). Peneliti menggunakan tabel penolong karena subjek penelitian ini sebanyak 17 anak. Adapun tabel penolong menurut Sugiyono (2010:136): Tabel 2 Tabel Penolong untuk Tes Wilcoxon No X A1 X B1 Beda (Sumber: Sugiyono, 2010:136) Tanda jenjang X B1 - X A1 Jenjang + - HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian tentang pengaruh quantum learning terhadap kemampuan mengenal anak kelompok A di Surabaya pada 27 Februari 20 Maret 2014 dengan 4 kali pertemuan, yaitu 1 kali pre-test, 2 kali perlakuan/treatment, dan 1 post-test. Pelmberian pre-test bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal mengenal sebelum diberi perlakuan berupa quantum learning. Adapun post-test bertujuan untuk mengetahui kemampuan anak sesudah diberi perlakuan. Kegiatan pre-test pada 27 Februari 2014 yaitu 1) anak melompat untuk mengambil 5 buah bendera yang bertuliskan, kemudian anak menghubungkan bendera dengan gambar banyak bendanya; 2) anak menunjuk 5 sesuai dengan perintah guru dengan media kartu angka dan papan flanel; 3) anak menunjuk 1-10 secara berurutan dengan media kartu angka dan papan flanel; dan 4) anak meniru di udara, kemudian mencarinya pada kartu angka untuk melengkapi urutan. Treatment berupa quantum learning diberikan selama dua kali pertemuan yaitu pada 6 dan 13 Maret 2014. Langkah-langkah quantum learning yaitu 1) kekuatan Ambak, guru mengajak anak untuk bernyanyi, mengajak bermain tepuk, dan menjalin 4

komunikasi efektif sebelum proses pembelajaran; 2) penataan lingkungan belajar, peneliti menghias kelas dalam hal pengenalan, seperti pohon, tirai, dan gantungan kartu angka, serta memberi iringan musik di kelas; 3) memupuk sikap juara, guru menyediakn reward berupa gambar bintang; 4) bebaskan gaya belajar anak, pada treatment ke-1 guru menggunakan hiasan sebagai media pembelajaran, anak meniru di dinding untuk melengkapi urutan dan anak menunjuk sesuai dengan cerita panen buah apel. Pada treatment ke-2, anak menghubungkan jepit baju dengan yang tertera pada piring kue dan menunjuk pada piring kue secara berurutan, juga menyediakan lagu kombinasi gari dan bulat; dan 5) melatih memori, guru memberikan penekanan seusai kegiatan dan recalling di akhir pembelajaran. Adapun pemberian post-test pada 20 Maret 2014, kegiatan sama halnya dengan kegiatan pemberian pre-test. Setelah data dari pre-test dan post-test terkumpul, maka data dianalisis dengan rumus uji jenjang bertanda Wilcoxon. Berdasarkan hasil analisis data, T hitung = 0 dan T tabel = 25. Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, karena T hitung < T tabel (0<25). Ha diterima memiliki artian ada pengaruh yang signifikan penerapan quantum learning terhadap kemampuan mengenal. Hal ini sesuai dengan pendapat Hurlock (dalam Susanto, 2011:107), bahwa mulai dipahami anak sesuai dengan bertambahnya pengalaman yang dialami anak, semakin banyak pengalaman yang didapat oleh anak maka kemampuan kognitif anak dapat dioptimalkan dengan baik. Quantum learning memberi kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi semaksimal mungkin dengan permainan pengenalan. Penelitian ini juga mendukung teori Dr. Lozanov (dalam De Porter dan Hernacki, 2013:14) bahwa sugesti positif dapat mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Pada penerapan quantum learning, anak diberikan sugesti positif dengan cara menerapkan kekuatan Ambak, penataan lingkungan belajar, memupuk sikap juara dengan pemberian reward, membebaskan gaya belajar anak, dan melatih kekuatan memori anak, sehingga anak dengan mudah menerima materi pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh quantum learning terhadap kemampuan mengenal, terbukti ada perbedaan nilai sebelum (pre tes) dan sesudah perlakuan (pos tes) pada anak kelompok A. Pada pre tes diperoleh rata-rata 9,07, sedangkan pada pos tes diperoleh rata-rata 12,8. Hasil analisis data menggunakan uji jenjang bertanda Wilcoxon diperoleh nilai T hitung= 0 dan T tabel= 25 dan pengambilan keputusannya adalah Ha diterima dan Ho ditolak, karena T hitung < T tabel (0<25). Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, terbukti bahwa quantum learning berpengaruh secara signifikan terhadap kelompok A di surabaya. Saran Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut, yaitu: 1. Untuk memberikan efisiensi penyampaian materi, maka sebaiknya guru menerapkan model pembelajaran yang dapat menciptakan lingkungan yang nyaman, seperti penerapan quantum learning. 2. Pengenalan konsep matematika pada anak usia dini sebaiknya diberikan dengan pengalaman-pengalaman langsung sesuai dengan tahapan perkembangan anak, sehingga ketika proses pembelajaran anak tidak tertekan dan kemampuan anak berkembang dengan baik secara alami. DAFTAR PUSTAKA Agus, N Cahyo. 2013. Panduan Aplikasi Teori- Teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. Jogjakarta: Diva Press. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratek (Edisi VI). Jakarta: Rineka Cipta. Bungin, M.Burhan. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana. Depdiknas. 2007. Permainan berhitung Permulaan di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas. De Porter, Bobbi dan Mike Hernacki. 2013. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa Learning. Isetijowati. 2012. Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Suku Kata Menggunakan Media Kartu Suku Kata dengan Metode Quantum Learning pada Anak Kelompok B di TK Kaliasin Kec. Tegalsari Surabaya. Surabaya: Tidak 5

diterbitkan.kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Kurikulum Taman kanakkanak (Pedoman Pengembangan program Pembelajaran di Taman Kanak-kanak). Jakarta : Dirjen Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah. Lestari. 2011. Konsep Dasar Matematika untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. Montolalu, dkk. 2005. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka. Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: ASwaja Pressindo. Nirwana, Adi Benih. 2011. Psikologi Ibu, Bayi, dan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika. Robbins, Stephen dan P. Judge, Timothy. 2008. Perilaku Organisasi edisi 12 buku I. Terjemahan oleh Diana Angelica. Jakarta: Salemba. Santrock, John W. 2011. Perkembangan Anak Edisi Kesebelas Jilid 1. Jakarta: Erlangga.Seefeldt, Carol dan Barbara A. Wasik. 2008. Pendiikan Anak Usia Dini: Menyiapkan Usia Tiga, Empat, dan Lima Tahun Masuk Sekolah. Jakarta: Indeks. Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks. Sujiono, Yuliani Nurani, dkk. 2007. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka. Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar Dalam Aspeknya. Jakarta: Kencana. Suyanto, Slamet. 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RdanD. Bandung: Alfabeta. Wahyudi dan Damayanti, D. R. 2005. Program Pendidikan Untuk Anak Usia Dini di Prasekolah Islam. Jakarta: Grasindo. Wiyani, Novan Andi dan Barnawi. 2012. Format PAUD. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 6