PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI PERMAINAN PESAN BERANTAI DI TK TAUFIQ PERGURUAN ISLAM BAYUR. Mulyati ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN GAMBAR DALAM BAK PASIR DI TAMAN KANAK-KANAK BINA ANAPRASA MEKAR SARI PADANG

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KERANJANG TEMPURUNG DAN BIJI SALAK DI TAMAN KANAK-KANAK PK3A TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU

KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU KATA DENGAN KANTONG PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK GADIH RANTI AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK MENGGUNAKAN BUBUR KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AL QUR AN AMAL SALEH PADANG

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI TULISAN PADA MEDIA BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK BAITUL HAMDI PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN POHON PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK LUBUK BASUNG. Eva Mirmiyanti ABSTRAK

Jurnal Pesona PAUD Vol. 1 No. 1 RATNA JUITA,

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TATA BALOK GAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM HERMAWITA ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MELENGKAPI HURUF MENJADI KATA TAMAN KANAK-KANAK AL HIKMAH AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani.

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK SATU ATAP BATU KUALI TALAWI SAWAHLUNTO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK USIA DINI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TAMAN KANAK-KANAK TRI BINA PAYAKUMBUH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA LAPTOP MAINAN DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH KECAMATAN TILATANG KAMANG ARTIKEL ILMIAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar

PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENGISI POLA GAMBAR DENGAN DAUN KERING DI TK ANDESSA PARIAMAN

PERMAINAN KARTU HURUF DI TAMAN KANAK-KANAK AGAM ELIFIA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN MELOMPAT BENTUK PADA KELOMPOK A

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI.

PERANAN METODE BERCERITA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK BERBAHASA LISAN DI KELOMPOK B1 TK TUNAS BANGSA DESA SIDERA KABUPATEN SIGI

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI MENURUT CERITA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN PENGENALAN KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN KALENDER DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM SILATURAHMI KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Nurmainis ABSTRACT

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DOMINO DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

PENINGKATAN MORAL ANAK USIA DINI MELALUI BONEKA JARI DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI 1 KOTO TUO KABUPATEN SIJUNJUNG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN ANGKA DI RAUDHATUL ATHFAL AL MUTTAQIN KABUPATEN AGAM ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN TABUNG PINTAR di TK NEGERI PEMBINA LUBUK BASUNG. Ramaini ABSTRAK

PENGEMBANGAN EMPATI ANAK USIA DINI MELALUI MENDONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK ASYIYAH PARIAMAN

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUDO-KUDO DI TAMAN KANAK-KANAK BAHARI PADANG ZAFNIARTI* Abstrak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA GAMBAR RUMAH JAMUR TAMAN KANAK-KANAK AL-AZHAR BUKITTINGGI ARTIKEL

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN MAHYONG DI TAMAN KANAK- KANAK DHARMAWANITA LUBUK BASUNG. Rahmil Fuad

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KOLASE DARI DAUN NANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK AZARAH MA ARIF PARIAMAN IRAWATI

PENINGKATAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI PERMAINAN MONTASE DI RA DARUL ULUM PGAI PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

ELMI SUSRIANTI NIM / 10127

BAB II LANDASAN TEORI. terampil dan cekatan. Kata mampu mendapat imbuhan ke-an menjadi

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 011 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh : LANGGENG MIATI NPM:

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

ARTIKEL PENINGKATAN PENGENALAN BAHASA INGGRIS PADA ANAK DENGAN TOTAL PSHYCAL RESPONSE DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA KABUPATEN SIJUNJUNG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PIRING HURUF DI RAUDHATUL ATHFAL DARMA WANITA PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI METODE SINTESA DI TAMAN KANAK-KANAK MANUNGGALXXIII SIKABU LUBUK ALUNG

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK. Abstrak

*Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 0 Universitas Negeri Padang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU BERGAMBAR TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM.

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BAHASA MENGGUNAKAN METODE BERCERITA MELALUI MEDIA BONEKA JARI PADA ANAK KELOMPOK A TK KM IX BADAS

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

BAB I PENDAHULUAN. menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Pada usia ini mengalami

IMPROVING NUMERACY ACTIVITY THROUGH THE NUMBERS ON PLAYING CARDS CHILDREN GROUP A RA DARUL ULUM REJOTANGAN DISTRICT DISTRICT REJOTANGAN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI KREASI DI TAMAN KANAK-KANAK MELATI KABUPATEN SOLOK SELATAN

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN PAPAN SELUNCUR KELERENG DI TAMAN KANAK-KANAK FADHILAH PADANG IRNAWATI REVINA.

JURNAL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD.

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MELUKIS MENGGUNAKAN SIKAT GIGI TAMAN KANAK-KANAK PADANG

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting pada masa ini. Hal ini disebabkan masa usia dini merupakan masa

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT BERMAIN BALOK PADA KELOMPOK B DI TK KEMBANG JAYA OMU

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE SOSIODRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK PEMATA BUNDA AGAM

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat mengubah pola pikir seseorang dalam mencapai tujuan kehidupan serta

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tertulis dalam pasal 1 butir 14 Undang-undang RI Nomor 20. tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR CERITA PENDEK MELALUI METODE JIGSAW

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN LINGUISTIK MELALUI PENGGUNAAN METODE KARYAWISATA PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA DI TK DHARMAWANITA PERSATUAN AGAM N U R M A I N I ABSTRAK

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI PERMAINAN PESAN BERANTAI DI TK TAUFIQ PERGURUAN ISLAM BAYUR Mulyati ABSTRAK Latar belakang dalam penelitian ini adalah masih banyak ditemui anak yang kemampuan menyimaknya masih rendah. Upaya yang diperkirakan dapat dilakukan yaitu melalui permainan pesan berantai. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menyimak anak. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan subjek penelitian anak TK Taufiq Pergururan Islam Bayur. Penelitian dilakukan dengan 2 siklus. Kata kunci : Menyimak; pesan berantai. A. Pendahuluan Pendidikan Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk dari Pendidikan Pra Sekolah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 27 Tahun 1990 tentang Pendidikan Pra Sekolah, maka tujuan Pendidikan Taman Kanak-kanak adalah membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, yang diperlukan anak didik, dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan, untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Salah satu kemampuan anak yang sedang berkembang pada usia Taman Kanakkanak (TK) adalah kemampuan berbahasa, kerena penguasaan berbahasa sangat erat hubungannya dengan kemampuan kognitif anak cara berbicara anak menggambarkan sistematis hanya dalam berfikir. Kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi merupakan sarana yang penting dalam kehidupan anak bahasa merupakan sebagai alat komunikasi merupakan alat untuk menyatakan pikiran serta perusahan kepada orang lain dan juga berfungsi untuk menyatakan imajinasi dan sesuatu emosional anak. Pada usia Taman Kanak-kanak sangat sulit untuk melatih kemampuan anak menyimak dengan baik, dan untuk itu perlu ditingkatkan pengembangan kemampuan berbahasa dengan menirukan dan menyebutkan suara yang didengarnya, karena dengan menyimak anak dapat menghayati lingkungan di sekitarnya dan mendengarkan pendapat

orang lain melalui indra pendengaran, kemampuan menyimak ini terkait dengan kesanggupan anak dalam menangkap isi pesan secara benar dari orang lain Anak dapat dan mengingat suatu informasi jika mereka mendapat kesempatan untuk membicarakannya baik untuk dirinya sendiri maupun di tunjukan pada orang lain, menyimak berbicara melibatkan proses kognitif (berfikir) dan kosa kata yang sama, namun ada perbedaan bahasa sehingga anak dapat menerima dan mengekpresikan bahasa dengan cara yang unik dan bersifat individual yang meliputi kosa kata dan intonasi suara yang digunakan anak. Hasil observasi di Taman Kanak-kanak Taufiq Perguruan Islam Bayur, peneliti menemukan kemampuan berbahasa anak masih kurang, ini terlihat pada saat guru berbicara anak tidak menyimak apa yang dibicarakan guru, di usia Taman Kanak-kanak sebagian anak mengalami kesulitan mengungkapkan apa yang di bicarakan guru kerena tidak di pahami dan tidak di simak terlebih dahulu. Dengan adanya permasalahan tersebut peneliti akan mengaplikasikan permainan Pesan Berantai dalam upaya meningkatkan kemampuan berbahasa anak dan melatih pendengaran dan daya ingat di TK Taufiq Perguruan Islam Bayur. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti dapat mengidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Kurangnya kemampuan anak dalam pembelajaran menyimak 2. Kurangnya kosa kata anak dalam berbahasa. 3. Strategi guru dalam mengajar kurang menarik 4. Kurangnya rasa ingin tahu anak dalam pembelajaran bahasa. Adapun yang menjadi tujuan pada penelitian adalah untuk meningkatkan kemampuan menyimak anak melalui permainan pesan berantai di TK Taufiq Perguruan Islam Bayur. Dengan tercapainya tujuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi siswa aplikasi permainan pesan berantai dapat meningkatkan daya ingat melatih pendengaran dalam kemampuan berbahasa di TK Taufiq Perguruan Islam Bayur. 2. Bagi guru permainan pesan berantai dapat diterapkan sebagai salah satu pembaharuan pada pembelajaran bahasa. 3. Bagi Dinas Pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berbahasa anak usia dini dengan mengaplikasikan media inovatif di lingkungan TK baik dalam kegiatan IGTK dan KKG khususnya.

4. Bagi penelitian lanjutan hasil peneliti ini dapat dijadikan sumber bacaan dalam pengembangan pengetahuan. Anak usia dini menurut Aisyah (2007:3) adalah anak yang berada pada rentang 0-8 tahun, yang tercakup di dalam program pendidikan di taman penitipan anak, penitipan anak pada keluarga, (family child care home), pendidikan pra-sekolah, baik swasta maupun negeri, TK dan SD. Sedangkan Anak usia dini menurut Sujiono (2009:6) adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Badudu (dalam Dhieni, 2005: 11) menyatakan bahwa bahasa adalah alat penghubung atau komunikasi antara anggota masyarakat yang terdiri dari individuindividu yang menyatakan pikiran, perasaan dan keinginannya. Kecerdasan bahasa atau verbal linguistic berkaitan erat dengan kata-kata, baik lisan maupun tertulis beserta dengan aturan-aturannya. Seorang anak dalam verbal linguistic memiliki kemampuan berbicara yang baik dan efektif. Gardner (dalam Musfiroh, 2005: 60), kecerdasan linguistik meledak pada awal masa kanak-kanak dan tetap bertahan hingga usia lanjut. Bahasa digunakan untuk mengekspresikan keunikan individu. Bromley menyebutkan 5 macam fungsi dari berbahasa menjelaskan keinginan dan kebutuhan individu: 1) Bahasa dapat mengubah atau mengontrol perilaku. Anak-anak belajar bahwa mereka dapat mempengaruhi lingkungan dengan mengarahkan perilaku orang dewasa dengan menggukanan bahasa. 2) Bahasa membantu perkembangan kognitif. Secara simbolik bahasa menjelaskan hal yang nyata dan tidak nyata. Bahasa memudahkan kita untuk mengingat kembali suatu informasi dan menghubungkannya dengan informasi yang diperoleh. 3) Bahasa membantu mempererat interaksi dengan orang lain

4) Bahasa mengekspresikan keunikan individu. Cara anak usia dini yang sering kali mengkomunikasikan pengetahuan, pemahaman dan pendapatnya dengan cara mereka yang khas merupakan refleksi perkembangan kepribadian mereka. Sesuai dengan acuan metodik khusus dalam pengembangan kemampuan berbahasa di taman-kanak-kanak Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1998: 29) bahwasanya kemampuan berbahasa melalui menyimak anak di Taman Kanak-kanak mempunyai arti penting baik di lingkungan anak sendiri dengan temannya maupun dengan lingkungannya dan di dalam pengembangan pendengaran, informasi yang disampaikan jelas, tepat dan singkat. Dalam pelaksanaan teknik penyajian melaui permainan pesan berantai yaitu metode pemberian tugas dengan kemampuan yang diharapkan dicapai yaitu menirukan kembali 4 urutan kata (latihan pendengaran/ bahasa). Merujuk dari hal yang diatas peneliti mencoba memodifikasi pesan berantai sehingga dapat mengembangkan kemampuan bahasa anak melalui menyimak daya fikir dan cara pengucapannya kembali dengan benar dan jelas. Blake (dalam John D. Latuferu, 1998:11) hubungan komunikasi interaksi itu akan berjalan dengan tercapainya hasil yang maksimal, apabila menggunakan alat bantu atau teknik pesan berantai. Berpedoman pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah metode atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Penggunaan media pembelajaran di Taman Kanak-kanak dimaksudkan agar belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan efisien, penggunan media pembelajaran yang tepat akan dapat menumbuhkan kesenangan dan keingintahuan anak terhadap suatu konsep, serta dapat mengembangkan motivasi belajar dan anak bermain bersama dan memberi kesenangan dan kepuasan tersendiri dan dapat mengembangkan aspek berbahasa yaitu menyebutkan kembali kata yang didengar. Piaget (1963:17) berpendapat bahwa anak menciptakan sendiri pengetahuan merela tentang dunianya melalui interaksi mereka, mereka berlatih menggunaakan informasi penyampaian pesan yang sudah ia dengar. Dalam penggunaan teknik pembelajaran dengan komunikasi langsung yaitu melalui permainan pesan berantai dapat mengembangkan terutama dalam kemampuan menyimak dengan adanya keterlibatan berintegrasi dalam penyampaian pesan.

Manfaat permainan pesan berantai : 1) Bermain pesan berantai bermanfaat mengasah ingatan anak 2) Bermain pesan berantai bermanfaat mengasah kemampuan menyimak 3) Bermain pesan berantai bermanfaat untuk menanggulangi konflik anak 4) Bermain pesan berantai bermanfaat untuk mencerdaskan otak anak B. Metodologi Penelitian Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas yaitu ragam penelitian pembelajaran di kelas dan dilaksanakan oleh guru. Dalam masalah pembelajaran yang dihadapi guru untuk memperbaiki mutu pembelajaran dan meningkatkan mutu hasil pembelajaran. Subjek pada penelitihan ini adalah anak kelompok B2 di TK Taufiq Perguruan Islam Bayur, Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam Propinsi Sumatera Barat dengan jumlah murid 15 orang terdiri dari 10 anak perempuan 5 orang anak laki-laki adapun penelitian memilih kelompok ini sebagai subjek penelitian karena kamampuan menyimak anak dalam bahasa masih kurang. Prosedur penelitian akan dilaksanakan secara bersiklus yaitu siklus I dan II sangat ditentukan oleh hasil perenungan/ refleksi I, siklus I akan dilakukan selama 3 kali pertemuan dan siklus II akan dilaksanakan 3 kali pertemuan setiap siklus terdiri dari beberapa langkah penelitian. Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus: siklus I dan siklus II. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan dan siklus II terdiri dari 2 siklus. Hasil obseservasi dan tes atau penilaian dalam tiap siklus sebagai dasar untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka meningkatkan prestasi belajar aspek kognitif. Arikunto (2008:16) mengemukakan model yang didasarkan atas konsep pokok bahwa penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan langkah, yaitu: 1. Perencanaan atau planning 2. Tindakan atau acting 3. Pengamatan atau observing 4. Refleksi atau reflecting

Siklus I Kondisi Awal Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan Perenungan Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan Hasil Apabila indikator pada siklus I belum tercapai secara maksimal, maka rencana di siklus II direvisi kembali Siklus II Perenungan Laporan Bagan 1. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Teori Lewen (dalam Arikunto, 2006: 16) Cara yang peneliti lakukan untuk mendapatkan data tersebut adalah sebagai berikut : 1) Observasi No 1 2 3 4 5 Tabel 1.Kemampuan Menyimak Anak Melalui Permainan Pesan Berantai Aspek yang dinilai Dapat menirukan kembali 4 urutan kata (latihan menyimak) Dapat memberikan informasi dalam penyampaian pesan Dapat mengulang kembali bahasa yang diterima Dapat menyebutkan kembali urutan kata yang didengar Berbicara lancar dengan kalimat sederhana Nilai rata-rata Nilai A B C R f % f % f % f %

2) Wawancara Tabel 2. Format wawancara anak No Pertanyaan Jawaban Alasan 1 2 3 Apakah ananda dapat menirukan kembali urutan kata yang telah disimak? Apakah ananda dapat memberikan informasi dalam penyampaian pesan? Apakah ananda dapat menyebutkan kembali urutan kata yang didengar? 3) Dokumentasi Peneliti mendokumentasikan berupa RKH, lembar observasi dan foto hasil kegiatan anak. Aktivitas anak dikatakan meningkat jika persentase hasil kegiatan anak meningkat dari hasil pengamatan sebelumnya yang dapat dilihat pada format berikut. Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah analisis data. Analisis data menurut Mills (dalam Igak 2007 : 5,4) mengatakan analisis data adalah adanya upaya yang dilakukan guru yang berperan sebagai peneliti untuk merangkum secara akurat data yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang dapat dipercaya dan benar. Data yang berhasil dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Dengan menggunakan rumus di kemukakan Haryadi (2009:24) seperti di bawah ini : P = f x 100 % N Keterangan : P = Presentasi f = Frekuensi N = Jumlah Responden Sedangkan untuk menentukan bahwa aktifitas anak meningkat, interprestasi aktivitas belajar anak adalah sebagai berikut (dalam Hariyadi 2009:24).

Persentase Tabel 3 Klasifikasi Persentasi Klasifikasi Persentase Amat Baik 76-100 % Baik 56-75 % Cukup 26-55 % Rendah 0-25 % C. Hasil Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapat ada peningkatan kemampuan menyimak anak dari siklus I ke siklus II pada masing-masing aspek yang diamati. Pada siklus I untuk aspek 1, 2, dan 3 persentase keberhasilannya adalah 55%, 48%, dan 27%. Pada siklus II untuk aspek 1, 2, dan 3 persentase keberhasilannya menjadi 90%, 84%, dan 77%. Sebagaimana yang ditunjukan oleh grafik 1 dibawah ini. 100 80 60 40 20 Siklus I Siklus II 0 1 2 3 Aspek Grafik 1. Persentase Keberhasilan Kemampuan Menyimak anak pada Siklus I dan II Masing-masing siklus terdiri dari 3 pertemuan, persentase masing-masing pertemuan pada tiap siklus dapat kita lihat pada tabel rekapitulasi dibawah ini.

Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Observasi Peningkatan Kemampuan Menyimak Anak Melalui Permainan Pesan Berantai Pada Siklus I (Setelah Tindakan) Pertemuan 1, 2, dan 3 N o P = F N x100% Aspek Keterangan : P = Angka presentasi F = Frekuensi nilai siswa N = Jumlah anak dalam satu kelas Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Jumlah Anak = 15 Jumlah Anak = 15 Jumlah Anak = 15 A B C R A B C R A B C R F % F % F % F % F % F % F % F % F % F % F % F % 1 Anak dapat memberikan informasi yang telah disampaikan guru - 0 3 20 4 27 8 53-0 5 33 4 27 6 40 1 7 7 47 4 27 3 20 2 Anak dapat menirukan kembali 5 urutan kata yang telah - 0 2 13 4 27 9 60-0 4 27 4 27 7 47-0 8 53 4 27 3 20 disampaikan guru 3 Anak dapat menyimak kata-kata yang telah disampaikan guru - 0 2 13 5 33 8 53-0 5 33 5 33 5 33-0 7 47 4 27 4 27 4 Anak dapat mengulang kembali bahasa yang diterima - 0 2 13 4 27 9 60-0 3 20 4 27 8 53-0 4 27 4 27 7 47 5 Anak dapat berbicara lancar dengan kata-kata - 0 1 7 5 33 9 60-0 4 27 5 33 6 40-0 5 33 5 33 5 33 Nilai Rata-Rata 0 0 2 13,33 4,40 29,33 8,60 57,33 0 0 4,20 28,00 4,40 29,33 6,40 42,67 0,20 1,33 6,20 41,33 4,20 28,00 4,400 29,33 Dari rekapitulasi hasil observasi pada siklus I pertemuan 1, 2, dan 3 dapat dijelaskan bahwa terjadi peningkatan kemampuan menyimak dari pertemuan 1 ke pertemuan 2 dan ke pertemuan 3 dari setiap aspek yang diamati.

Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Observasi Peningkatan Kemampuan Menyimak Anak Melalui Permainan Pesan Berantai Pada Siklus II (Setelah Tindakan) Pertemuan 1, 2, dan 3 N Aspek Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III o Jumlah Anak = 15 Jumlah Anak = 15 Jumlah Anak = 15 A B C R A B C R A B C R F % F % F % F % F % F % F % F % F % F % F % F % 1 Anak dapat memberikan informasi yang telah disampaikan guru 3 20 8 53 4 27-0 4 27 10 67 1 7-0 5 33 10 67-0 - 0 2 Anak dapat menirukan kembali 5 urutan kata yang telah disampaikan 1 7 8 53 6 40 1 7 2 13 10 67 3 20-0 3 20 12 80-0 - 0 guru 3 Anak dapat menyimak kata-kata yang telah disampaikan guru - 0 8 53 4 27 3 20 1 7 10 67 4 27-0 2 13 10 67 3 20-0 4 Anak dapat mengulang kembali bahasa yang diterima 2 13 7 47 4 27 2 13 3 20 8 53 4 27-0 4 27 9 60 2 13-0 5 Anak dapat berbicara lancar dengan kata-kata - 0 7 47 7 47 1 7 1 7 8 53 6 40-0 3 20 9 60 3 20-0 Nilai Rata-Rata 1,20 8,00 7,60 50,67 5,00 33,33 1,40 9,33 2,20 14,67 9,20 61,33 3,60 5,00 0 0 3,40 22,67 10,00 66,67 1,60 10,67 0 0 P = F N x100% Keterangan : P = Angka presentasi F = Frekuensi nilai siswa N = Jumlah anak dalam satu kelas Dari rekapitulasi hasil observasi pada siklus II pertemuan 1, 2, dan 3 dapat dijelaskan bahwa terjadi peningkatan kemampuan menyimak dari pertemuan 1 ke pertemuan 2 dan ke pertemuan 3 dari setiap aspek yang diamati.

D. Pembahasan Berdasarkan hasil yang dicapai pada siklus I dan siklus II dapat dilihat keberhasilan bahwa permainan pesan berantai dapat meningkatkan kemampuan menyimak pada anak : 1. Hasil wawancara dalam mengikuti kegiatan ada peningkatan yaitu dari 60% menjadi 90%. 2. Ditinjau dari aktifitas guru, pembelajaran pada siklus II sudah berjalan dengan baik dan berhasil dengan rata-rata penilaian 89,34%. 3. Persentase kemampuan menyimak anak melalui permainan pesan berantai meningkat. a. Anak dapat menyimak informasi pesan yang disampaikan guru pada siklus I anak yang mendapat nilai baik 47% dan pada siklus II meningkat menjadi 67%. b. Anak dapat meniru kembali yang sudah diucapkan oleh guru. Pada siklus I anak yang mendapat nilai baik sebanyak 53% dan pada siklus II meningkat menjadi 80%. c. Anak dapat menyimak kata-kata yang telah disampaikan guru, pada siklus I anak yang mendapat nilai baik sebanyak 27% dan pada siklus II meningkat menjadi 67%. d. Anak dapat melakukan 1-3 perintah dari guru siklus I anak yang mendapat nilai baik sebanyak 27% dan pada siklus II meningkat menjadi 60%. e. Anak dapat bercerita lancar dengan kata-kata sederhana, pada siklus I anak yang mendapat nilai baik sebanyak 33%, pada siklus II meningkat menjadi 60%. Berdasarkan persentase kemampuan menyimak anak melalui permainan pesan berantai dalam kategori sangat baik mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena menyimak dengan menggunakan permainan merupakan salah satu dari banyak cara untuk meningkatkan perkembangan anak, membuat anak lebih mampu menyampaikan kata-kata sederhana, kesimpulannya penelitian ini telah berhasil dilakukan. Namun demikian kemampuan guru untuk menerapkan strategi pembelajaran yang menyenangkan untuk meningkatkan kemampuan menyimak anak jauh lebih penting artinya tanpa strategi yang menyenangkan bagi anak didik maka tidak akan tercipta pembelajaran yang optimal bagi anak. Anak tidak dapat membangun konsep atau

pengetahuan dalam kondisi terisolasi, melainkan melalui interlaksi dengan orang lain (dalam takdirotun musfiroh, 2008:8). Hasil wawancara tingkat kesenangan belajar anak yang secara langsung ditanyakan kepada anak memperoleh nilai rata-rata peningkatan dari siklus I. Hasil wawancara pada siklus II memperoleh nilai rata-rata melebihi Kriteria Ketuntasan Mininal (KKM) 75%. E. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Agar tujuan kemampuan menyimak anak bisa tercapai secara optimal, diperlukan strategi dan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran di TK, yaitu melalui bermain dengan menggunakan metode dan strategi mengajar yang tepat untuk peningkatan kemampuan menyimak serta, melibatkan anak salam kegiatan yang dapat memberikan berbagi pengalaman bagi anak. 2. Pelaksanaan permainan pesan berantai dapat meningkatkan kemampuan menyimak anak dan menambah kosa kata anak, serta dapat menumbuhkan minat anak dalam berbicara dan rasa keingintahuan anak. 3. Kemampuan menyimak anak dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan dengan menggunakan permainan pesan berantai pada anak kelompok B di TK Taufiq Perguruan Islam. Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh dalam penelitian ini diajukan saransaran yang membangun untuk kesempurnaan penelitian tindakan kelas dimasa yang akan datang. 1. Guru hendaknya mampu menggunakan metode dan strategi dalam memberikan kegiatan pembelajaran supaya anak tidak cepat bosan dan tujuan pelajaran akan tercapai secara optimal. 2. Guru diharapkan dapat memahami dan memotivasi dalam menggunakan media yang bervariasi kepada anak untuk peningkatan kemampuan menyimak. 3. Anak diharapkan dapat mengikuti pembelajaran dengan baik sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. 4. Agar pembelajaran lebih kondusif dan menarik bagi anak sebaiknya guru lebih kreatif dalam merancang kegiatan pembelajaran dengan disajikan dalam bentuk permainan.

5. Untuk memotivasi dan meningkatkan kreativitas anak dalam pembelajaran maka guru hendaknya menciptakan suasana kelas yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. F. Daftar Rujukan B.E.F. Montolalu. 2005. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka Betri, Alwen dkk. 2005. Usulan Penelitian Untuk Kualitas Pembelajaran di LPTK. Padang: Universitas Negeri Padang Depdiknas. 2000. Permainan Membaca dan Menulis di TK. Jakarta: Depdiknas Depdiknas. 2003. Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar. Jakarta: Depdiknas Depdiknas. 2005. Standar Kompetensi. Jakarta: Depdiknas Depdiknas. 2003. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Citra Umbara Depdikbud. 1998. Metode Pengembangan Kemampuan Berbahasa. Jakarta. Depdikbud Depdikdas. 1998. Pedoman Pengembangan Kemampuan Berbahasa di TK. Jakarta: Depdikdas Chamsimar. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini Fakultas Pendidikan Universitas Negeri Padang. Padang: FIP UNP Hartati Sofia. 2005. Perkembangan Belajar Anak Usia Dini. Jakarta: Grasindo Igak Wardani. Dkk. 2007. Penelitian Tindakan kelas. Jakarta: Universitas Terbuka Mahyudin Ritawati. 2007. Hands Out Mata Kuliah Metodologi Penelitian Tindakan Kelas. Padang: FIP UNP PG PAUD. 2010. Pedoman Penelitian Skripsi. Padang: UNP Musfiroh Takbiratun. 2005. Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan. Jakarta: Depdiknas Siti Aisyah. 2007. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas Sujiono, Nuraini Yuliani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Idektif Sudono Anggani. 1995. Alat-alat Permainan dan Permainan. Jakarta: Depdikbud