Imago Dei : Biblical Teaching From New Testament with its Fall, and its Redemptive-Historical Focus Rudi Zalukhu, M.Th
BGA : Mark. 2:13-17 Ke: 1 2 3 APA YANG KUBACA? (Observasi: Tokoh, Peristiwa) APA YANG KUDAPAT? (Penafsiran: Pelajaran, Janji, Teladan, Perintah, Nasehat, Larangan) APA RESPONSKU? (Aplikasi: Bersyukur, Berdoa, Bertobat, Pengakuan dosa, Komitmen)
2 Korintus 4:4-6 Kristus adalah gambar Allah yang sempurna, bukan berasal dari Adam (Ibr. 4:15) Kristus adalah eikon (tselem) memancarkan kemuliaan Allah (Kol. 1:15; Yoh. 14:8-9) Setiap orang percaya yang melihat Kristus berarti dia telah melihat Allah (Yoh. 1:18)
Kristus adalah gambar wujud Allah (character) bermakna cap/cetakan (W.E. Vine). Kristus adalah reproduksi sempurna dari Bapa di dalam kekekalan yang hadir dalam sejarah. Doktrin inkarnasi menegaskan rupa gambar Allah, yang sempurna di dalam Kristus (Yoh. 1:14) Kristus sempurna menggambarkan Allah dalam kasih-nya yang mengasihi Allah dan manusia
Yakobus 3:9-12 Konteks ayat ini tentang dosa lidah, yang tidak konsisten atau tidak berjalan sesuai dengan yang seharusnya diucapkan. Mengutuk manusia berarti berdosa kepada Allah.
Allah tidak senang jika manusia mengutuk sesama manusia, baik orang percaya atau yang tidak percaya. Karena Allah menciptakan semua manusia menurut rupa-nya. Adam dan keturunannya telah berdosa. Gambar rupa Allah telah rusak karena dosa. Semua orang telah rusak total di dalam dirinya.
Roma 8:29 Orang pilihan ditetapkan (prooriesen) Allah untuk dijadikan serupa (symmorphous) dengan gambar (eikon) Anak-Nya, sehingga Anak Allah menjadi yang terutama (prototokon) di antara banyak saudara.
Keserupaan dengan gambar Anak berarti keserupaan dengan gambar Allah. Umat pilihan ditetapkan untuk dijadikan serupa dengan gambar Anak-Nya. (Ef. 1:4). Umat pilihan akan menjadi sempurna seperti Kristus (1 Kor. 15:49; Flp. 3:21; 1 Yoh. 3:2). Tujuan dari penebusan umat Allah ialah agar kita sepenuhnya hidup seperti Kristus menurut rencana-nya yang sempurna.
2 Korintus 3:18 Umat pilihan Allah mencerminkan (katoptrizomenoi) kemuliaan Allah Umat pilihan tidak perlu menyelubungi mukanya, karena new covenant di dalam Yesus Kristus telah sempurna dan menyempurnakan covenan of grace
Katoptrizomenoi (present), artinya kita terus-menerus diubahkan (metamorphoumetha present) menjadi serupa dengan gambar yang sama (ten auten eikona), yaitu gambar Kristus dalam kemuliaan yang semakin besar (apo doxes eis doxan) Tujuan dari penebusan umat Allah ialah agar kita sepenuhnya sesuai dengan Kristus secara progresif.
Kolose 3:9-10 Orang yang dibangkit bersama Kristus harus meninggalkan manusia lama (palaios anthropos), meninggalkan kedagingan dan dosa (John Murray, Principles of Conduct) Manusia lama diperbudak oleh dosa, sedangkan manusia baru (neo anthropos) menjadi satu dengan Kristus.
Manusia baru itu terus menerus diperbarui (anakainoumenon, present), menanggalkan (apekdusamenoi) dan mengenakan (endusamenoi, aorist) manusia baru. Orang percaya satu kali untuk selamanya menanggalkan manusia lama (hamba dosa) dan satu kali untuk selamanya mengenakan manusia baru di dalam Kristus. Manusia baru secara progresif diperbarui oleh Roh Kudus untuk memperoleh pengetahuan (epignosis) menurut gambar (kat eikona) Khaliknya
Efesus 4:22-24 Kita mananggalkan (apothesthai, aorist tense) supaya dibarui (ananeousthai, present tense) dan mengenakan (endusasthai, aorist tense). Kita menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru satu kali untuk selamanya serta sekaligus diperbarui secara progresif di dalam roh dan pikiran. Manusia baru diciptakan menurut kehendak Allah (kata theon ktisthenta) atau serupa dengan Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
Aspek manusia baru, yakni pengetahuan, kebenaran, dan kekudusan (Katekismus Heidelberg) Roh Kudus akan terus-menerus memperbarui manusia baru di dalam diri kita melalui proses penebusan. Pembaruan tersebut bersifat indikatif dan imperatif.
Efesus 5:1; 1 Kor. 11:1; Flp. 2:5-11; Yoh. 13:14-15 1.Menjadi penurut Allah berarti terusmenerus menjadi seperti Allah, yaitu saling mengampuni (Ef. 4:32) dan mengasihi (Ef. 5:2). 2.Menjadi pengikut (ginesthe) Kristus, artinya kita meneladani Kristus karena Dia adalah gambar Allah yang sempurna.
Menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat dalam Kristus Yesus, artinya kita rela merendahkan diri dalam kehinaan seperti Kristus, gambar Allah yang sempurna. Kita berbuat sama seperti Yesus perbuat, yakni mengikuti pelayanan Kristus yang rendah hati. Meneladani Kristus berarti meneladani Allah. Tugas dan tanggung jawab manusia baru untuk semakin serupa dengan Kristus dengan kemampuan yang Allah anugerahkan kepada kita.
1 Korintus 15:49; 1 Yoh. 3:2 Tujuan akhir (eskatologis) dari pengudusan adalah menyerupai Allah secara total dan sempurna. Kita tidak lagi memakai rupa alamiah (choikou). Kita akan memakai rupa sorgawi (ekona epouraniou). Keberadaan kita akan menyandang rupa Kristus secara sempurna.
Kita telah menjadi anak-anak Allah karena kasih-nya; kelak kita akan menjadi sama seperti Kristus di dalam kemuliaan-nya. Gambar Allah dipulihkan secara total dan final.
Kesimpulan 1. Manusia telah jatuh sebagai penyandang gambar Allah, hanya melalui karya kelahiran kembali dan pengudusan oleh Roh Kudus, maka umat pilihan Allah yang terdistrosi itu secara progresif dihilangkan sampai di kehidupan mendatang akan disempurnakan-nya.
2. Pengertian gambar Allah sesuai ajaran Alkitab adalah: a. Gambar Allah merupakan aspek yang tak mungkin hilang dari manusia, bagian dari esensi dan eksistensinya yang tidak mungkin hilang tanpa membuat manusia menjadi bukan manusia lagi; b.akan tetapi, gambar Allah juga harus dipahami sebagai keserupaan dengan Allah yang telah diselewengkan ketika manusia jatuh ke dalam dosa, dan sekarang terus-menerus dipulihkan dan diperbaharui dalam proses pengudusan
Refleksi Pribadi 1. Apakah gambar dan rupa Allah dalam diri Anda sudah dipulihkan? 2. Apa bukti nyata bahwa gambar dan rupa Allah dalam diri Anda sudah dipulihkan?
Gambar yang Disempurnakan Pembaruan gambar Allah akan genap pada waktu pemuliaan final (Rm. 8:29). Kristus melalui karya penebusan-nya membawa kita lebih tinggi daripada Adam sebelum ia jatuh. Orang percaya tidak bisa berdosa dan mati (non posse peccare et mori), Yes. 25:8; 1 Kor. 15:42, 54; Why. 21:4. Orang-orang kudus yang telah dimuliakan tidak akan berdosa dalam kehidupan mendatang (Ef. 5:27; Ibr. 12:22-23; Why. 21:23). Sebaliknya mereka yang tidak disempurnakan takkan berbagian dalam langit dan bumi yang baru (Why. 22:14-15).
Kesempurnaan final dari gambar Allah dilakukan oleh Kristus dan dibentuk menjadi serupa dengan Kristus (1 Kor. 15:49; Flp. 3:21; 1 Yoh. 3:2). Relasi rangkap tiga dibawa kepada kesempurnaan final, yakni: menyembah Allah tanpa salah dan cela (Why. 15:3; 19:6-7; 21:24; 22:3), mengasihi dan melayani sesama dengan sempurna sesuai karunia-karunia yang unik dengan sempurna, melaksanakan mandat budaya secara sempurna dan tanpa dosa.
Gambar Allah disempurnakan hidup di bumi dan telah diperbarui (Why. 21:24-26). Keberlanjutan hadirnya dosa, tetapi berkelanjutan untuk usaha budaya, pendidikan dll di bumi yang baru. Kekuasaan atas alam sempurna terjadi. Gambar Allah merupakaan keberadaan manusia yang mencerminkan dan mewakili Allah, baik aspek struktural dan fungsional di dalam relasi rangkap tiga dengan sempurna, tanpa bisa berdosa dan mengalami maut.
Pengamatan-Pengamatan Penutup Kita harus melihat manusia dari sudut pandang nasibnya (destiny). Masa depan pribadi yang dicipta baru itu adalah gambar Allah yang sempurna. Kesadaran akan hukuman kekal atas orang berdosa akan mendorong orang Kristen untuk menyaksikan Kristus dan keselamatan dari-nya (Rm. 8:18; Flp. 3:14). Laki-laki dan perempuan bersama-sama merupakan gambar Allah. Eksistensi laki-laki dan perempuan itu serupa, tetapi berbeda dan bermitra dan saling melengkapi. Persekutuan pasangan manusia ini merupakan refleksi persekutuan Allah Tritunggal.
Doktrin gambar rupa Allah memiliki implikasi penting untuk tugas penginjilan. Setiap orang menyandang gambar Allah sehingga tidak boleh dikutuk (Yak. 3:9) dan penginjilan dilaksankan dalam pemahaman itu. Berbagai potensi di dalam gambar Allah dapat menghasilkan buah bagi Kerajaan Allah. Gambar Allah di dalam totalitasnya hanya terlihat di dalam umat manusia sebagai satu keseluruhan. Kekayaan gambar Allah secara utuh melalui seluruh sejarah dan kontribusi budaya manusia. Manusia menerima sesama yang berbeda di dalam gambar Allah yang disempurnakan.
Kuis 1. Berikan tinjauan kritis dan Alkitabiah terhadap pandangan-pandangan teolog tentang gambar dan rupa Allah. 2. Jelaskan proses kerusakan dan pemulihan gambar Allah dalam diri manusia serta bagaimana terjadinya kerusakan dan pemulihan gambarallah dalam diri Anda.