S ensus Penduduk, merupakan bagian terpadu dari upaya kita bersama untuk mewujudkan visi besar pembangunan 2010-2014 yakni, Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan. Hasil pencacahan Sensus Penduduk di Indonesia tahun 2010 telah mencatat jumlah penduduk sebesar 237.556.363 orang, terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan. Penyebaran penduduk Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, sebesar 58 (lima puluh delapan) persen, diikuti Pulau Sumatera sebesar 21 (dua puluh satu) persen. Selebihnya di Pulau Sulawesi 7 (tujuh) persen, Kalimantan 6 (enam) persen, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 6 (enam) persen, sedangkan Pulau Maluku dan Papua sebesar 3 (tiga) persen. Berdasarkan komposisi jumlah penduduk, Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah merupakan tiga provinsi yang menempati peringkat teratas, masing-masing berjumlah 43.021.826 orang; 37.476.011 orang; dan 32.380.687 orang. Selanjutnya Provinsi Sumatera Utara merupakan wilayah yang terbanyak penduduknya di luar Jawa yakni sebesar 12.985.075 orang. 1 / 19
Komposisi Penduduk menurut Jenis Kelamin Sex ratio penduduk menggambarkan rasio antara penduduk menurut jenis kelamin. Bila sex ratio di atas 100 menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan, sedangkan bila sex rationya kurang dari 100 berarti jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010, sex ratio Indonesia sebesar 101, Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa setiap 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Hal yang sama dapat dinterpretasikan terhadap provinsi-provinsi lainnya di Indonesia sesuai dengan tabel dibawah. Dari 33 provinsi di Indonesia, ada 7 provinsi yang sex rationya di bawah 100 atau lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki, yaitu Sumatera Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, NTT, dan Sulawesi Selatan. Komposisi jumlah penduduk yang berimbang, dan partisipasi aktif laki-laki dan perempuan dalam setiap proses pembangunan akan mempercepat tercapainya tujuan pembangunan. Namun sebaliknya, kurang berperannya salah satu pihak, akan memperlambat proses pembangunan, bahkan dapat menjadi beban pembangunan. Umumnya penentu kebijakan menganggap bahwa seluruh kebijakan dan program pembangunan telah dibuat netral gender, sehingga tidak perlu lagi menggunakan perspektif gender. Kenyataannya, perempuan tidak memperoleh manfaat dari hasil pembangunan yang sama dengan laki-laki. Akibatnya terjadi kesenjangan antara laki-laki dan perempuan. Kesenjangan gender tersebut sebenarnya dapat dikurangi bahkan dihilangkan bila dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan program pembangunan menggunakan perspektif gender. 2 / 19
Dengan jumlah penduduk yang hampir berimbang antara laki-laki dan perempuan, maka sangat dibutuhkan peran aktif kedua belah pihak di berbagai bidang pembangunan, sehingga manfaat pembangunan dapat dirasakan sama oleh laki-laki dan perempuan yang pada akhirnya akan mewujudkan tujuan pembangunan yang adil dan setara. Jumlah Penduduk Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin Provinsi Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan Sex Ratio 3 / 19
(1) (2) (3) (4) (5) Nanggroe Aceh Darussalam 2.243.578 2.242.992 4.486.570 100 Sumatera Utara 4 / 19
6.479.051 6.506.024 12.985.075 100 Sumatera Barat 2.404.472 2.441.526 4.845.998 98 Riau 2.854.989 5 / 19
2.688.042 5.543.031 106 Jambi 1.578.338 1.510.280 3.088.618 105 Sumatera Selatan 3.789.109 3.657.292 6 / 19
7.446.401 104 Bengkulu 875.663 837.730 1.713.393 105 Lampung 3.905.366 3.690.749 7.596.115 7 / 19
106 Kepulauan Bangka Belitung 634.783 588.265 1.223.048 108 Kepulauan Riau 864.333 821.365 1.685.698 105 8 / 19
DKI Jakarta 4.859.272 4.728.926 9.588.198 103 Jawa Barat 21.876.572 21.145.254 43.021.826 103 Jawa Tengah 9 / 19
16.081.140 16.299.547 32.380.687 99 DI Yogyakarta 1.705.404 1.746.986 3.452.390 98 Jawa Timur 18.488.290 10 / 19
18.987.721 37.476.011 97 Banten 5.440.783 5.203.247 10.644.030 105 Bali 1.961.170 1.930.258 11 / 19
3.891.428 102 Nusa Tenggara Barat 2.180.168 2.316.687 4.496.855 94 Nusa Tenggara Timur 2.323.534 2.355.782 4.679.316 12 / 19
99 Kalimantan Barat 2.243.740 2.149.499 4.393.239 104 Kalimantan Tengah 1.147.878 1.054.721 2.202.599 109 13 / 19
Kalimantan Selatan 1.834.928 1.791.191 3.626.119 102 Kalimantan Timur 1.868.196 1.682.390 3.550.586 111 Sulawesi Utara 14 / 19
1.157.559 1.108.378 2.265.937 104 Sulawesi Tengah 1.349.225 1.284.195 2.633.420 105 Sulawesi Selatan 3.921.543 15 / 19
4.111.008 8.032.551 95 Sulawesi Tenggara 1.120.225 1.110.344 2.230.569 101 Gorontalo 520.885 517.700 16 / 19
1.038.585 101 Sulawesi Barat 581.284 577.052 1.158.336 101 Maluku 773.585 757.817 1.531.402 17 / 19
102 Maluku Utara 529.645 505.833 1.035.478 105 Papua Barat 402.587 358.268 760.855 112 18 / 19
Papua 1.510.285 1.341.714 2.851.999 113 Indonesia 119.507.580 118.048.783 237.556.363 101 Sumber: BPS, Hasil SP-2010 19 / 19