ANALISIS REGRESI TOTAL PENERIMAAN INDONESIA HUMAN CAPITAL STUDY 2012 CARISSA DESSY RIANTI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB III METODE PENELITIAN

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Regional Bruto tiap provinsi dan dari segi demografi adalah jumlah penduduk dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini menguji pengaruh

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

pendekatan dalam penelitian ini dinilai cukup beralasan.

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL. Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data

3. METODE. Kerangka Pemikiran

III. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

PEMODELAN REGRESI PANEL TERHADAP BELANJA DAERAH DI KABUPATEN/KOTA JAWA BARAT

menggunakan analisis regresi dengan metode kuadrat terkecil. Model analisis data panel yang dievaluasi kemudian adalah model gabungan, model

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

HASIL DAN PEMBAHASAN. GLS menggunakan White Heteroscedaticity.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

IV METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI DENGAN PENCILAN AMIR A DALIMUNTHE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38)

BAB IV STUDI KASUS. Indeks merupakan daftar harga sekarang dibandingkan dengan

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 1 Pergerakan laju inflasi kelompok ASEAN-5

BAB III METODE PENELITIAN. September). Data yang dikumpulkan berupa data jasa pelayanan pelabuhan, yaitu

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

IV. METODE PENELITIAN

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Regresi Data Panel Komponen Satu Arah untuk Menentukan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia

BAB III REGRESI TERSENSOR (TOBIT) Model regresi yang didasarkan pada variabel terikat tersensor disebut

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

V. PEMBAHASAN Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri dan Perdagangan, Hotel dan Restoran di Pulau Jawa

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

5. PENGARUH BELANJA PEMERINTAH, INFRASTRUKTUR, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PDRB

METODE PENELITIAN. Perdagangan, Kementrian ESDM, Badan Pusat Statistika, serta penelusuran

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk

MODEL SPASIAL DURBIN EROR UNTUK INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI JAWA TENGAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DATA PANEL DEWI SARTIKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

Analisis Model Regresi Data Panel Tidak Lengkap Komponen Galat Dua Arah dengan Penduga Feasible Generalized Least Square (FGLS)

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur.

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS DATA PANEL ANOMALI PENYERAPAN TENAGA KERJA PERTANIAN DI INDONESIA NANIE KURNIADI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. standar deviasi suatu data. Hasil analisis deskiptif didapatkan dengan. Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang merupakan data deret waktu mulai dari tahun

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

METODE PENELITIAN. tingkat migrasi risen tinggi, sementara tingkat migrasi keluarnya rendah (Tabel

ANALISIS FAKTOR PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, EKSPOR, DAN KONSUMSI PEMERINTAH TERHADAP PDRB KALIMANTAN BARAT DENGAN MODEL DATA PANEL INTISARI

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

PEMODELAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI DATA PANEL

ANALISIS REGRESI KUANTIL

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di:

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai hasil dari uji statistik yang terdiri dari uji F, uji t, dan uji R-squared.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.

Kata Kunci: Analisis Regresi Linier, Penduga OLS, Penduga GLS, Autokorelasi, Regresor Bersifat Stokastik

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai

METODE PENELITIAN. Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia

III. METODE PENELITIAN. data sudah dikompilasi ke dalam bentuk digital file, publikasi, buku, laporan dan

ANALISIS REGRESI PANEL TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN/KOTA D.I.YOGYAKARTA

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Pengumpulan Data

Daerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tabel 4.1. Hasil Perolehan Data Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan menggunakan data sekunder.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

E-Jurnal Matematika Vol. 4 (2), Mei 2015, pp ISSN:

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. investasi yang dilakukan oleh pihak korporasi (perusahaan).

METODE PENELITIAN. Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

Transkripsi:

ANALISIS REGRESI TOTAL PENERIMAAN INDONESIA HUMAN CAPITAL STUDY 0 CARISSA DESSY RIANTI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 04

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Regresi Total Penerimaan Indonesia Human Capital Study 0 adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Juni 04 Carissa Dessy Rianti NIM G400009

ABSTRAK CARISSA DESSY RIANTI. Analisis Regresi Total Penerimaan Indonesia Human Capital Study 0. Dibimbing oleh TOTONG MARTONO dan FARIT MOCHAMAD AFENDI. Modal manusia merupakan salah satu komponen utama dari modal intelektual atau aset tak berwujud perusahaan. Pada hakikatnya, pengelolaan modal manusia yang baik dapat menjadi kunci sukses dalam peningkatan produktivitas yang berdampak positif pada peningkatan total penerimaan perusahaan. Kegiatan Indonesia Human Capital Study 0 yang diusung oleh Dunamis Human Capital, memberikan studi atas investasi modal manusia di perusahaan. Penelitian ini mengkaji faktor total biaya operasional, banyaknya karyawan mengikuti pelatihan, biaya pelatihan, dan banyaknya karyawan terhadap total penerimaan pada data panel sebanyak 9 perusahaan di periode 009 sampai 0. Model regresi data panel berupa model pengaruh tetap dengan pembobotan tiap individu dengan R-kuadrat sebesar 99.996% dan MAPE sebesar 6.330%. Semua peubah penjelas signifikan pada taraf nyata 5%. Namun interpretasi model ini tampaknya kurang realistis, hal ini mungkin disebabkan peubah-peubahnya kurang representatif merefleksikan aspek biaya modal manusia. Kata kunci: modal manusia, model pengaruh tetap, regresi data panel ABSTRACT CARISSA DESSY RIANTI. Regression Analysis of Indonesia Human Capital Study 0 s Total Revenue. Supervised by TOTONG MARTONO and FARIT MOCHAMAD AFENDI. Human capital is one of the main component from intellectual capital or intangible asset owned by company. In fact, human capital management in company will be the success key to increase its productivity that will have an impact on increasing the total revenue s company. Indonesia Human Capital Study 0 carried on by Dunamis Human Capital, provide a study on human capital investment in company. This research is review factor of total operating expense, number of employee trained, training cost, and number of employee that affect the total revenue s company on panel data 9 companies in 009 to 0. Panel data regression model is fixed effect model with cross-section weighted with R-square is 99.996% and MAPE is 6.330%. All variables is significant in alpha 5%. However, the interpretation of this model seems less realistic, this may be due to the variables is less representative to reflect aspect of the human capital cost. Keywords: fixed effect model, human capital, panel data regression

ANALISIS REGRESI TOTAL PENERIMAAN INDONESIA HUMAN CAPITAL STUDY 0 CARISSA DESSY RIANTI Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Statistika pada Departemen Statistika DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 04

Judul Skripsi : Analisis Regresi Total Penerimaan Indonesia Human Capital Study 0 Nama : Carissa Dessy Rianti NIM : G400009 Disetujui oleh Dr Totong Martono Pembimbing I Dr Farit Mochamad Afendi, MSi Pembimbing II Diketahui oleh Dr Anang Kurnia, MSi Ketua Departemen Tanggal Lulus:

PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena hanya dengan lindungan, rahmat, dan karunia-nya penulis telah menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul Analisis Regresi Total Penerimaan Indonesia Human Capital Study 0. Terselesainya penyusunan karya ilmiah ini tidak lepas dari dukungan, motivasi, saran, dan kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:. Bapak Dr Totong Martono selaku ketua komisi pembimbing yang telah besabar dalam memberikan nasihat kepada penulis untuk dapat menghasilkan karya ilmiah yang impresif.. Bapak Dr Farit Mochamad Afendi, MSi selaku anggota komisi pembimbing atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk dapat mengembangkan diri pada topik yang ingin penulis teliti. 3. Ibu Indri Yuni Handayani selaku pembimbing praktik lapang yang telah banyak memberikan saran dan atas bantuan sumber data yang digunakan dalam karya ilmiah ini. 4. Abdul Muluk Hanan, SE dan Dr Setyani Dwi Lestari, ME sebagai orangtua tercinta, dan Marsheila Eka Dianti, SE sebagai kakak penulis serta seluruh keluarga atas segala doa dan kasih sayangnya yang selalu mendukung penulis untuk mewujudkan cita-citanya. 5. Staf Tata Usaha Departemen Statistika atas bantuannya dalam kelancaran administrasi. 6. Rekan-rekan statistika angkatan 00, terutama Guntur Prayogo, Evita Sari, Annisa Ghina Nafsi Rusdi, Hidayati Tamimi, Fadhillah Ramadhanti dan rekan-rekan Statistics Center yang telah membantu penulis dalam diskusi untuk menyelesaikan karya tulis ini. Demi penyempurnaan karya ilmiah ini, penulis sangat mengharapkan saran, kritik, dan masukan dari para pembaca. Besar harapan penulis semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Juni 04 Carissa Dessy Rianti

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL ix DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR LAMPIRAN ix PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian REGRESI DATA PANEL Model Pendugaan Regresi Data Panel Pemilihan Model Data Panel 3 Pengujian Asumsi Klasik 4 EVALUASI KEBAIKAN MODEL 5 METODE 5 Data 5 Prosedur Analisis Data 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Analisis Deskriptif 6 Pemilihan Model Data Panel 8 Pengujian Asumsi Klasik 8 Pendugaan Model Pengaruh Tetap 0 SIMPULAN DAN SARAN 3 DAFTAR PUSTAKA 3 LAMPIRAN 4 RIWAYAT HIDUP 6

DAFTAR TABEL. Karakteristik peubah dalam data 5. Statistik deskriptif total penerimaan perusahaan per tahun (dalam triliun rupiah) dan jenis perusahannya 6 3. Hasil uji Chow 8 4. Hasil uji Hausman 8 5. Matriks korelasi antar peubah penjelas 8 6. Hasil uji Glejser 9 7. Hasil uji Runtunan 9 8. Hasil uji Glejser setelah pembobotan 0 9. Hasil uji Runtunan setelah pembobotan 0 0. Hasil pendugaan model pengaruh tetap dengan pembobotan tiap individu. Pengaruh positif dan negatif peubah X terhadap Y tahun 009 sampai 0 DAFTAR GAMBAR. Eksplorasi data semua peubah tiap perusahaan dari tahun 009 sampai 0 7. Hasil uji Jarque-Bera model pengaruh tetap 9 3. Hasil uji Jarque-Bera setelah pembobotan 9 DAFTAR LAMPIRAN. Pengaruh spesifik individu model pengaruh tetap dengan pembobotan tiap individu 4. Nilai sisaan pada model pengaruh tetap dengan pembobotan tiap individu 5

PENDAHULUAN Latar Belakang Modal manusia dipandang sebagai elemen strategik perusahaan karena pengelolaan dan kinerja sumber daya manusia yang baik memberikan kontribusi besar bagi penciptaan keunggulan daya saing. Modal manusia diperlukan di semua sektor perusahaan di antaranya sektor keuangan, infrastruktur, manufaktur, dan pertambangan. Pada hakikatnya, perusahaan jasa keuangan dan infrastruktur lebih mengedepankan tingkat kepercayaan dan kepuasan publik terhadap produk dan jasa yang ditawarkan. Perusahaan manufaktur memerlukan tingkat ketelitian dan kualitas dalam memproduksi suatu produk dan perusahaan pertambangan memerlukan keahlian khusus untuk mengeksplorasi sumber daya alam yang terdapat di dalam bumi. Keempat sektor perusahaan tersebut memerlukan modal manusia untuk meningkatkan kinerja karyawan dan produktivitas perusahaan yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap peningkatan total penerimaan. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengukuran atas investasi yang dilakukan terhadap aset modal manusia melalui indikator dari pendekatan, proses, dan hasil dari penerapan sistem pengelolaan modal manusia. Dunamis Human Capital yang didirikan tahun 00 sebagai perusahaan jasa konsultasi sektor modal manusia, berinisiatif menyelenggarakan kegiatan Indonesia Human Capital Study (IHCS) pada tahun 0 yang bertujuan untuk memperoleh angka Human Capital Index Norm (HCIN) di Indonesia. Indeks tersebut diharapkan mampu mendukung manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan bisnis. Indikator yang digunakan dalam indeks tersebut ialah total biaya operasional, banyaknya karyawan yang mengikuti pelatihan (training), biaya pelatihan, banyaknya karyawan serta data total penerimaan pada 9 perusahaan dalam kurun waktu tahun 009 sampai 0. Tujuan Penelitian Analisis total penerimaan perusahaan periode 009-0 berdasarkan data Indonesia Human Capital Study 0 dengan menggunakan regresi data panel. REGRESI DATA PANEL Data panel merupakan data pengamatan beberapa individu dalam periode lebih dari satu waktu. Regresi data panel merupakan teknik regresi dengan penggabungan data lintas individu dan data deret waktu (Frees 004). Menurut Baltagi (005), keuntungan menggunakan data panel adalah dapat mengontrol keheterogenan tiap individu dan waktu. Selain itu, data panel mampu memberikan data yang lebih informatif, mengurangi kolinieritas antara peubah, memperoleh derajat kebebasan yang lebih besar, dan lebih efisien (Gujarati 004).

Persamaan model data panel mengacu pada model regresi sehingga model umum matematis dari regresi data panel (Cheng 003) sebagai berikut: y it = α + X β + μ it, i =,, N () t =,, T dengan i sebagai individu sebanyak N pengamatan, t sebagai periode waktu sebanyak T tahun, α sebagai intersep, β vektor berukuran K dengan K banyaknya peubah penjelas, X matriks peubah penjelas berukuran NT K, y it nilai pengamatan peubah acak respon untuk individu ke-i pada waktu ke-t, dan μ it adalah nilai sisaan untuk individu ke-i pada waktu ke-t dengan nilai rataan nol dan ragam σ μ. Model Pendugaan Regresi Data Panel. Model Gabungan merupakan pendekatan model panel yang sederhana karena model ini memadukan data lintas individu dengan data deret waktu dalam bentuk data besar sebanyak NT pengamatan. Pendugaan parameter pada model gabungan ini menggunakan Metode Kuadrat Terkecil (MKT). Persamaan model gabungan seperti pada persamaan (). Pada model ini tidak diperhatikan dimensi individu dan waktu, sehingga intersep α tetap untuk semua individu dan waktu. Oleh karena model gabungan mengabaikan keragaman intersep tiap individu dan waktu, maka hasil yang diperoleh cenderung bias (Cheng 003).. Model Pengaruh Tetap merupakan pendekatan model panel dengan asumsi koefisien regresi tetap, namun intersepnya berbeda antar individu dan waktu. Perbedaan intersep pada individu dikarenakan karakteristik individu berbeda di individu satu dengan individu lainnya, misalnya pada individu perusahaan memiliki karakteristik perusahaan, gaya manajemen, dan pasar yang berbeda. Sedangkan, perbedaan intersep tiap waktu misalnya kondisi pada tahun tertentu berbeda di negara satu dengan negara lainnya. Model pengaruh tetap didefinisikan sebagai berikut: y it = α it + X β + μ it () Persamaan () disebut sebagai model dua arah karena mempertimbangkan pengaruh dari individu dan waktu. Akan tetapi, jika hanya individunya yang berbeda dan waktunya diasumsikan konstan atau sebaliknya, maka model dinamakan model satu arah (Frees 004). Model satu arah individu berbeda dan waktu konstan: y it = α i + X β + μ it (3) Model satu arah individu konstan dan waktu berbeda: y it = α t + X β + μ it (4) Perbedaan intersep tiap individu atau waktu dapat diatasi dengan pemberian peubah boneka pada model sebanyak individu dan waktunya sehingga pendugaan parameter pada model ini menggunakan metode Peubah Boneka Kuadrat Terkecil (PBKT) (Cheng 003). Persamaan model dengan peubah boneka didefinisikan sebagai: y it = α + τ i D i + λ t Z t + X β + μ it

dengan τ i sebagai pengaruh spesifik individu ke-i, λ t sebagai pengaruh spesifik waktu ke-t, dan peubah bonekanya adalah, untuk individu ke i; i =,,, N D i = { 0, selainnya, untuk periode waktu ke t; t =,,, T Z i = { 0, selainnya Metode PBKT menghasilkan penduga parameter yang tidak bias dan lebih efisien dibandingkan dengan MKT pada model gabungan. Namun, metode PBKT dapat menyebabkan kehilangan derajat kebebasan yang sangat besar jika terlalu banyak peubah boneka dalam model (Baltagi 005). Oleh karena itu, jika terlalu banyak individu atau waktu dalam data maka dapat diatasi dengan menggunakan model pengaruh acak. 3. Model Pengaruh Acak merupakan model dengan asumsi data panel mempunyai karakteristik komponen sisaan yang berkorelasi antar individu atau waktu. Menurut Baltagi (005), model pengaruh acak merupakan spesifikasi yang tepat untuk merepresentasikan individu atau waktu yang diambil secara acak dari populasi besar. Persamaan model pengaruh acak seperti pada persamaan () dengan α it diasumsikan sebagai peubah acak dengan nilai harapan α (Gujarati 004). Oleh karena itu, nilai intersep untuk model pengaruh acak dapat diekspresikan sebagai berikut: α it = α + ε i + δ t (4) dengan ε i sebagai sisaan acak untuk individu dengan nilai harapan nol dan ragam σ ε, sedangkan sisaan acak untuk periode waktu adalah δ t dengan nilai harapan nol dan ragam σ δ. Model yang diperoleh dengan mensubstitusikan persamaan (4) ke dalam persamaan () adalah: y it = α + X β + ω it ; ω it = ε i + δ t + μ it Metode yang digunakan pada model pengaruh acak adalah Metode Kuadrat Terkecil Umum (MKTU). 3 Pemilihan Model Data Panel Menurut Baltagi (005), terdapat dua pengujian untuk memilih model yang tepat, yakni:. Uji Chow Uji Chow bertujuan untuk menentukan model yang tepat antara model gabungan dan model pengaruh tetap. Hipotesis yang digunakan adalah: H0: intersep sama (model gabungan) H: intersep berbeda (model pengaruh tetap) Menurut Baltagi (005), dasar penolakan H0 adalah dengan menggunakan F-hitung berikut:

4 F = (JKS Gab JKS MPT ) (N ) JKS MPT (NT N K) dengan JKS Gab adalah jumlah kuadrat sisaan model gabungan, JKS MPT adalah jumlah kuadrat sisaan model pengaruh tetap. Jika Fhit lebih dari Fα(N-,NT-N-K) atau nilai-p kurang dari taraf nyata, maka H0 ditolak atau model pengaruh tetap dianggap model yang tepat.. Uji Hausman Pengujian ini dilakukan untuk menentukan model yang tepat antara model pengaruh tetap dan model pengaruh acak. Hipotesis yang digunakan adalah: H0: perbedaan intersep bersifat acak (model pengaruh acak) H: perbedaan intersep bersifat tetap (model pengaruh tetap) Statistik uji-h didefinisikan sebagai berikut: H = (β MPA β MPT ) (var(β MPT ) var(β MPA )) (β MPA β MPT ) ; dengan (var(β MPT ) var(β MPA )) merupakan matriks ragam peragam β berukuran K K, MPT adalah model pengaruh tetap, dan MPA adalah model pengaruh acak. Jika nilai H-hitung lebih dari tabel khi-kuadrat dengan derajat bebas K atau nilai-p kurang dari taraf nyata, maka H0 ditolak atau model pengaruh tetap dianggap model yang tepat. Pengujian Asumsi Klasik Pemeriksaan asumsi pada analisis regresi dilakukan guna memperoleh penduga yang baik pada model. Asumsi pertama adalah normalitas atau sisaan berdistribusi normal. Asumsi ini dikaji dengan menggunakan uji Jarque-Bera (JB) yang berdistribusi khi-kuadrat dengan derajat bebas K. Jika nilai-p yang diperoleh lebih dari taraf nyata atau JB hitung kurang dari tabel khi-kuadrat maka sisaan berdistribusi normal. Selain itu, model yang baik adalah model yang tidak terdapat multikolinieritas (korelasi antar peubah penjelas). Jika koefisien korelasi kurang dari 0.8 maka tidak terdapat multikolinieritas pada data. (Gujarati 004) Asumsi selanjutnya adalah asumsi ragam sisaan homogen. Asumsi ini dapat dikaji dengan uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan meregresikan nilai mutlak sisaan dengan semua peubah penjelas dalam model. Jika uji-t pada seluruh peubah penjelas tidak signifikan (nilai-p lebih dari taraf nyata atau t-hitung kurang dari t- tabel) maka ragam sisaan homogen. Autokorelasi adalah hubungan antara sisaan satu pengamatan dan sisaan pengamatan lainnya. Pendeteksian masalah autokorelasi menggunakan uji Runtunan. Jika nilai-p lebih dari taraf nyata maka sisaan bersifat acak atau saling bebas. (Gujarati 004)

5 EVALUASI KEBAIKAN MODEL Evaluasi kebaikan model yang digunakan pada penelitian ini adalah nilai Mean Absolut Percentage Error (MAPE). Jika nilai MAPE yang diperoleh kurang dari 0% maka model tersebut memiliki keakuratan yang sangat baik atau model valid (Mukhopadhyay 007). Perhitungan nilai MAPE adalah: n Y i Y i i= Y i MAPE = 00% n dengan Y i merupakan data aktual, Y i merupakan nilai dugaan, dan n merupakan banyaknya observasi dalam data. METODE Data Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari kegiatan Indonesia Human Capital Study 0 (IHCS 0) berisi data 9 perusahaan pada periode 009 sampai 0 yang bergerak di sektor infrastruktur, keuangan, manufaktur, dan pertambangan. Data ini melibatkan lima peubah seperti tercantum pada Tabel. Tabel Karakteristik peubah dalam data No Peubah Deskripsi Keterangan Y Total penerimaan perusahaan yang Miliar rupiah mengikuti IHCS 0 X Total biaya operasional Miliar rupiah 3 X Banyaknya karyawan mengikuti pelatihan Orang 4 X3 Biaya pelatihan karyawan Miliar rupiah 5 X4 Banyaknya karyawan Orang Prosedur Analisis Data Tahapan analisis regresi data panel pada penelitian ini dapat dirangkum sebagai berikut:. Analisis deskriptif untuk melihat pola pengaruh individu dan waktu pada data.. Pemilihan model data panel Lakukan uji Chow Jika F-hitung < tabel Fα(N-,NT-N-K) atau nilai-p > taraf nyata 5% maka pilih model gabungan, dalam hal lainnya pilih model pengaruh tetap. Lakukan uji Hausman

6 Jika H-hitung < tabel χ (K) atau nilai-p > taraf nyata 5% maka pilih model pengaruh acak, dalam hal lainnya pilih model pengaruh tetap. 3. Periksa asumsi klasik pada model dan upaya memenuhinya. 4. Menduga nilai total penerimaan perusahaan yang mengikuti IHCS 0. 5. Evaluasi kebaikan model dengan menggunakan nilai MAPE. Semua tahapan analisis tersebut dibantu dengan program Microsoft Excel dan Eviews 6. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Dari data 9 perusahaan peserta IHCS 0, mayoritas berasal dari perusahaan sektor infrastruktur seperti jasa transportasi, telekomunikasi, perairan, dan lainnya sebesar 4% sedangkan sisanya berasal dari perusahaan jasa keuangan sebesar 37%, perusahaan pertambangan %, dan perusahaan manufaktur 0%. Pada tahun 009-0, total penerimaan tertinggi diperoleh perusahaan di sektor infrastruktur sedangkan yang terendah diperoleh perusahaan sektor jasa keuangan. Nilai total penerimaan dari seluruh sektor perusahaan tiap tahunnya mengalami peningkatan, seperti tampak pada Tabel bahwa nilai rataan tahun 009 hampir triliun rupiah, tahun 00 hampir triliun rupiah, dan tahun 0 sekitar 5 triliun rupiah. Tabel Statistik deskriptif total penerimaan perusahaan per tahun (dalam triliun rupiah) dan jenis perusahannya JENIS USAHA Frekuensi (%) Infrastruktur 8 (4) Keuangan 7 (37) Manufaktur (0) Pertambangan Total 9 (00) MINIMUM MAKSIMUM RATAAN TOTAL 009 00 0 009 00 0 009 00 0 RATAAN 0.5 0.537 0.684 68.0 69.77 7.98.600 3.035 4.78 3.473 0.0 0.05 0.06 6.903 8.08 8.978.844 3.9 3.83 3.99 0.064 0.068 0.057 0.758 0.795 0.899 0.4 0.43 0.478 0.440.087.84.448 8.960 8.993 0.704 5.03 5.088 6.076 5.396.675.804.05 84.84 86.983 9.499 0.878.785 5.59.607 Pada Gambar tampak bahwa setiap perusahaan memiliki data yang cenderung stabil dan konstan pada setiap tahunnya sehingga tidak ada perbedaan antar waktu pada data IHCS 0. Dari deskripsi total penerimaan pada Tabel dan eksplorasi data peubah pada Gambar, terungkap bahwa terdapat pengaruh individu tetapi tidak ada pengaruh waktu pada semua data perusahaan. Oleh karena itu, terdapat indikasi bahwa model untuk data IHCS 0 adalah model pengaruh tetap satu arah dengan individu berbeda dan waktu konstan yang selanjutnya akan diuji keabsahannya dengan uji Chow dan uji Hausman.

7 T O T A L P E N E R I M A A N ( Y ) A A J B B B3 F T A3 H P P P3 G K A4 P S D PERUSAHAAN 009 00 0 T O T A L B I A Y A O P E R A S I O N A L ( X ) A A J B B B3 F T A3 H P P P3 G K A4 P S D PERUSAHAAN 009 00 0 B A N Y A K N Y A K A R Y A W A N M E N G I K U T I P E L A T I H A N ( X ) A A J B B B3 F T A3 H P P P3 G K A4 P S D PERUSAHAAN 009 00 0 B I A Y A P E L A T I H A N ( X3 ) A A J B B B3 F T A3 H P P P3 G K A4 P S D PERUSAHAAN 009 00 0 B A N Y A K N Y A K A R Y A WAN ( X4 ) A A J B B B3 F T A3 H P P P3 G K A4 P S D PERUSAHAAN 009 00 0 Gambar Eksplorasi data semua peubah tiap perusahaan dari tahun 009 sampai 0

8 Pemilihan Model Data Panel Pada hasil uji Chow terlihat bahwa F-hitung yang diperoleh sebesar 43.706 dengan nilai-p sebesar 0.000, kurang dari taraf nyata 5% (Tabel 3). Dengan demikian, H0 ditolak atau model pengaruh tetap dianggap model yang tepat. Tabel 3 Hasil uji Chow Tes Pengaruh Statistik F db Nilai-p Lintas individu F 43.706 (8,34) 0.000 Pada hasil uji Hausman terlihat bahwa H-hitung yang diperoleh sebesar 65.74 dengan nilai-p sebesar 0.000, kurang dari taraf nyata 5% (Tabel 4). Dengan demikian, H0 ditolak atau model pengaruh tetap dianggap model yang tepat. Tabel 4 Hasil uji Hausman Tes Pengaruh Statistik χ db Nilai-p Lintas individu acak 65.74 4 0.000 Pemilihan model data panel dengan uji Chow dan uji Hausman mengindikasikan bahwa model yang dianggap tepat untuk data IHCS 0 adalah model pengaruh tetap. Pengujian Asumsi Klasik Pendeteksian multikolinieritas menggunakan matriks korelasi dapat dilihat pada Tabel 5. Koefisien korelasi untuk semua peubah kurang dari 0.8, sehingga tidak terdapat masalah multikolinieritas pada data. Tabel 5 Matriks korelasi antar peubah penjelas X X X X3 X4 X 0.786 X3 0.33-0.0 X4 0.436 0.74 0.088 Hasil perolehan uji Jarque-Bera pada Gambar adalah JB hitung sebesar 57.78 dan nilai-p sebesar 0.000, kurang dari taraf nyata 5%. Hal ini mengindikasikan bahwa sisaan tidak menyebar normal sehingga perlu dikaji ulang dengan pembobotan pada tiap individu agar asumsi terpenuhi. Pada Tabel 6 terlihat hasil nilai-p untuk semua peubah penjelas yang diperoleh uji Glejser lebih dari taraf nyata 5%. Hal ini mengindikasikan bahwa ragam sisaan homogen. Hasil perolehan uji Runtunan pada Tabel 7 adalah nilai-p sebesar 0.0, lebih dari taraf nyata 5% sehingga tidak terdapat masalah autokorelasi pada data.

9 0 6 Jarque-Bera 57.78 Nilai-p 0.000 Series: Standardized Residuals Sample 009 0 Observations 57 8 4 0-00 -800-400 0 400 800 Gambar Hasil uji Jarque-Bera model pengaruh tetap Pembobotan tiap individu untuk mengatasi pelanggaran asumsi memperoleh nilai dugaan parameter dan sisaan model yang berbeda sehingga asumsi kenormalan, heteroskedastisitas, dan autokorelasi harus diperiksa kembali. 8 7 6 5 4 3 0 Tabel 6 Hasil uji Glejser -400-300 -00-00 0 00 00 300 400 Gambar 3 Hasil uji Jarque-Bera setelah pembobotan Mean 8.7e-4 Median -0.66750 Maximum 786.5783 Minimum -88.4 Std. Dev. 55.3098 Skewness -.8335 Kurtosis 0.79786 Jarque-Bera 57.779 Probability 0.000000 Peubah t-hitung Nilai-p Total biaya operasional (X) -0.58 0.599 Banyaknya karyawan mengikuti pelatihan (X) 0.43 0.68 Biaya pelatihan karyawan (X3).969 0.054 Banyaknya karyawan (X4) 0.55 0.584 Tabel 7 Hasil uji Runtunan Runs above and below K = -,0470E-3 The observed number of runs = 34 The expected number of runs = 9,4 7 observations above K; 30 below P-value = 0,0 Jarque-Bera 3.998 Nilai-p 0.35 Series: Standardized Residuals Sample 009 0 Observations 57 Mean -9.68e-3 Median -3.4347 Maximum 386.785 Minimum -44.5369 Std. Dev. 44.676 Skewness 0.859 Kurtosis.7836 Jarque-Bera 3.99767 Probability 0.35497

0 Asumsi kenormalan pada model yang terboboti memperoleh nilai-p sebesar 0.36, lebih dari taraf nyata 5% (Gambar 3). Dengan demikian, asumsi kenormalan telah terpenuhi. Selanjutnya, hasil uji Glejser pada Tabel 8 adalah nilai-p untuk semua peubah penjelas memiliki nilai lebih dari taraf nyata 5%, sehingga asumsi heteroskedastisitas terpenuhi. Selain itu, pada Tabel 9 tertera hasil uji Runtunan setelah pembobotan menghasilkan nilai-p sebesar 0.35, lebih dari taraf nyata 5%. Oleh karena itu, data terbebas dari masalah autokorelasi. Tabel 8 Hasil uji Glejser setelah pembobotan Peubah t-hitung Nilai-p Total biaya operasional (X) -0.860 0.394 Banyaknya karyawan mengikuti pelatihan (X) 0.37 0.745 Biaya pelatihan karyawan (X3).004 0.30 Banyaknya karyawan (X4) 0.76 0.47 Tabel 9 Hasil uji Runtunan setelah pembobotan Runs above and below K = -3,9668E-5 The observed number of runs = 35 The expected number of runs = 9,4 7 observations above K; 30 below P-value = 0,35 Pendugaan Model Pengaruh Tetap Asumsi pada model pengaruh tetap dapat terpenuhi setelah diberikan bobot pada setiap individu dalam data IHCS 0. Penduga model pengaruh tetap dengan pembobotan tiap individu terlihat pada Tabel 0. Semua peubah penjelas signifikan terhadap total penerimaan pada taraf nyata 5%. Berikut adalah persamaan model pengaruh tetap dengan pemberian bobot tiap individu: y it = τ i + 7.840 + 0.9603 X it 0.003 X it 7.0796 X 3it + 0.0976 X 4 it + μ it dengan τ i adalah pengaruh individu setiap perusahaan (Lampiran ), dan μ it adalah nilai sisaan dari model pengaruh tetap dengan pembobotan tiap individu (Lampiran ). Ketepatan hasil pendugaan model terlihat pada nilai R-kuadrat dan MAPE. R-kuadrat yang diperoleh sebesar 99.996%, artinya keragaman total penerimaan dapat dijelaskan oleh model sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain di luar model. Selain itu, MAPE yang diperoleh sebesar 6.330%, kurang dari 0% sehingga model pengaruh tetap dengan pembobotan tiap individu sudah sah.

Tabel 0 Hasil pendugaan model pengaruh tetap dengan pembobotan tiap individu Peubah Koefisien Galat Baku t-hitung Nilai-p α 7.84 03.075 0.46 0.000 X 0.960 0.0 43.48 0.000 X -0.00 0.007-3.056 0.004 X3-7.080.355-5.6 0.000 X4 0.098 0.00 4.774 0.000 R-kuadrat 0.999 Jumlah Kuadrat Sisaan 3338598 F-hitung 3635.080 Nilai-p (F-hit) 0.000 Dari hasil pendugaan pada Tabel 0 terungkap bahwa peningkatan satu miliar rupiah pada total biaya operasional hanya mampu meningkatkan total penerimaan sebesar 960 juta rupiah. Hal ini mengindikasikan peubah total biaya operasional tampaknya tidak dapat mewakili aspek modal manusia. Peubah ini dapat digantikan perannya oleh parameter biaya rutin modal manusia dan parameter biaya investasi modal manusia. Data koefisien X pada Tabel 0 dapat dimaknai penambahan satu karyawan yang mengikuti pelatihan dapat menurunkan total penerimaan sebesar 0 juta rupiah. Perusahaan yang paling banyak mengalami hal tersebut di tahun 009-0 adalah perusahaan infrastruktur. Namun tak semua perusahaan mengalami hal demikian, perusahaan keuangan merupakan salah satu perusahaan yang mengalami peningkatan total penerimaan seiring dengan penambahan karyawan yang mengikuti pelatihan di tahun 009-00 (Tabel ). Selain itu, sebanyak lima perusahaan infrastruktur di tahun 00-0 juga mengalami peningkatan total penerimaan. Dalam hal ini, parameter masa kerja karyawan tampaknya dapat diikutsertakan dalam penyusunan model sehingga lebih dapat mencerminkan keadaan sesungguhnya pada data. Hasil pendugaan peubah X3 pada Tabel 0 terungkap bahwa setiap kenaikan biaya pelatihan sebesar satu miliar rupiah dapat menurunkan total penerimaan sebesar tujuh miliar rupiah. Pada Tabel tampak bahwa perusahaan yang mendominasi hal tersebut adalah perusahaan keuangan di tahun 009-00 dengan persentase sebesar 6% dan perusahaan infrastruktur di tahun 00-0 dengan persentase sebesar 6%. Dalam hal ini, parameter banyaknya karyawan terdidik dan terlatih yang mengundurkan diri dapat diikutsertakan dalam penyusunan model karena parameter tersebut merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan penurunan total penerimaan perusahaan.

Tabel Pengaruh positif dan negatif peubah X terhadap Y tahun 009 sampai 0 Peubah Pengaruh X-Y Positif 8 (4) Negatif 0 (0) Total 8 (4) X-Y Positif 3 (6) Negatif 5 (6) Total 8 (4) X3-Y Positif 6 (3) Negatif Total 8 (4) X4-Y Positif 3 (6) Negatif 5 (6) Total 8 (4) Perusahaan Frekuensi (%) 009-00 00-0 Total I K M P I K M P 6 (3) 7 (37) 6 (3) 7 (37) 4 () 3 (6) 7 (37) 6 (3) 7 (37) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 7 (89) 9 (00) (58) 8 (4) 9 (00) 3 (68) 6 (3) 9 (00) (58) 8 (4) 9 (00) 7 (37) 8 (4) 5 (6) 3 (6) 8 (4) 5 (6) 3 (6) 8 (4) 3 (6) 5 (6) 8 (4) 6 (3) 7 (37) 4 () 3 (6) 7 (37) 5 (6) 7 (37) 6 (3) 7 (37) Ket: I: Infrastruktur, K: Keuangan, M: Manufaktur, P: Pertambangan 0 (0) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 0 (0) Selanjutnya, pada Tabel 0 terungkap bahwa setiap penambahan satu karyawan dapat meningkatkan total penerimaan sebesar 98 juta rupiah. Dari 9 perusahaan, sebanyak 58% perusahaan pada tahun 009-00 mengalami hal tersebut dan di tahun 00-0 meningkat menjadi 63% perusahaan (Tabel ). Pada kasus ini, peubah banyaknya karyawan kurang spesifik dalam menjelaskan kemampuan dan kualitas karyawan yang dimaksud sehingga menimbulkan ketidakpastian pada penambahan karyawan yang dibutuhkan. Akan lebih baik jika banyaknya karyawan diklasifikasi menjadi tiga parameter, misalnya parameter A untuk karyawan terdidik dan terlatih yang memiliki pengalaman yang lebih, parameter B untuk karyawan terdidik yang masih minim pengalaman dan perlu dilatih lagi, dan parameter C untuk karyawan tak terdidik dan tak terlatih seperti OB dan satpam perusahaan. Jadi, koefisien yang dihasilkan lebih tepat dan menghasilkan model yang mampu merepresentasikan keadaan sesungguhnya. Total 7 (89) 9 (00) (58) 8 (4) 9 (00) 4 (74) 5 (6) 9 (00) (63) 7 (37) 9 (00)

3 SIMPULAN DAN SARAN Model yang paling sesuai menggambarkan total penerimaan pada data IHCS 0 adalah model pengaruh tetap dengan pembobotan tiap individu. Model ini memperoleh R-kuadrat sebesar 99.996% dan MAPE sebesar 6.330%, artinya keragaman total penerimaan dapat dijelaskan oleh model dan model yang diperoleh sudah sah. Semua peubah penjelas dalam model signifikan terhadap total penerimaan pada taraf nyata 5%. Peubah-peubah yang digunakan pada model ini belum mampu merepresentasikan kondisi sesungguhnya dari aspek modal manusia terhadap total penerimaan. Peubah yang tampaknya dapat dipertimbangkan dalam penyusunan model antara lain biaya rutin modal manusia, biaya investasi modal manusia, masa kerja karyawan, banyaknya karyawan terdidik dan terlatih yang mengundurkan diri, serta banyaknya karyawan terdidik dan terlatih di perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Baltagi BH. 005. Econometric Analysis of Panel Data. Ed ke-3. England (GB): John Wiley & Sons, Ltd. Cheng H. 003. Analysis of Panel Data. Ed ke-. New York (US): Cambridge University Pr. Frees EW. 004. Longitudinal and Panel Data Analysis and Aplications in the Social Science. New York (US): Cambridge University Pr. Gujarati DN. 004. Basic Econometrics, Fourth Edition. New York (US): The McGraw-Hill Companies. Mukhopadhyay SK. 007. Production Planning and Control Text and Cases. Ed ke-. New Delhi (IN): Prentice Hall of India Private Limited.

4 Lampiran Pengaruh spesifik individu model pengaruh tetap dengan pembobotan tiap individu Individu Pengaruh A -607.80 A 535.83 J 050.460 B -57.08 B -4.454 B3-7.634 F -65.374 T 55.980 A3-359.305 H -760.490 P -877.570 P -949.69 P3-067.44 G -53.707 K -985.46 A4 83.564 P -943.075 S -6.960 D -693.836

5 Lampiran Nilai sisaan pada model pengaruh tetap dengan pembobotan tiap individu Individu - Tahun Sisaan Individu - Tahun Sisaan - 09 88.97 0-0.678-0 -33.7-09 -3.34-43.499-0 -4.973-09 89.8-336.35-0 97.5636-09 -39.65 - -86.84-0 -30.497 3-09 -4.8-69.763 3-0 -68.55 3-09 -.9 3-39.73 3-0 -44.697 4-09 78.976 3-55.89 4-0 47.46 4-09 4.5037 4 - -46.4 4-0 -6.4 5-09 9.6337 4-46.705 5-0 37.65 5-09 -307.38 5 - -56.76 5-0 -5.686 6-09 -0.476 5-359.063 6-0 0.07054 6-09 -34.5 6-0.4055 6-0 4.45 7-09 -5.05 6-83.068 7-0 3.50 7-09 -4.333 7 - -60.45 7-0 -8.73 8-09 -4.438 7-50.0559 8-0 76.0809 8-09 0.37854 8 - -6.64 8-0 -0.3945 9-09 -6.703 8-0.060 9-0 -80.94 9-09 -.743 9-4.645 9-0 -.06 0-09 -39.446 9-3.949 0-0 -63.3

6 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 8 Januari 99 dari ayah Abdul Muluk Hanan dan ibu Setyani Dwi Lestari. Penulis merupakan putri kedua dari dua bersaudara dengan nama kakak adalah Marsheila Eka Dianti. Penulis telah berhasil menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Dasar Budi Luhur Tangerang pada tahun 004. Jenjang pendidikan selanjutnya penulis tempuh di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Budi Luhur Tangerang dan lulus tahun 007. Penulis menamatkan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 90 Jakarta pada tahun 00 dan pada tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Statistika, Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur USMI. Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah aktif dalam organisasi Himpunan Profesi Gamma Sigma Beta pada periode 0 sampai 03 sebagai staf Departemen Database Centre dan staf Departemen Sains. Penulis juga aktif mengolah data di lembaga Statistics Centre. Pada bulan Juni-Juli 03 penulis melaksanakan Praktik Lapangan di PT Mitra Sinergi Sumber Daya Jakarta dengan judul makalah Keandalan Alat Ukur Net Promoter Score.