BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sayangan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

VIII. ANALISIS FINANSIAL

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

VII. RENCANA KEUANGAN

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

A. Kerangka Pemikiran

III. KERANGKA PEMIKIRAN

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

PENILAIAN KELAYAKAN PROYEK INFRASTRUKUR (STUDI PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN SAYANGAN DI KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

III. METODOLOGI PENELITIAN

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

METODE PENELITIAN. (2012) penelitian deskriptif adalah metode pencarian fakta dengan interpretasi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Juli 2014 dan objek penelitian pada

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

5.3 Keragaan Ekonomi Usaha Penangkapan Udang Net Present Value (NPV)

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

IV. METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

BAB III METODE PENELITIAN. menyelidiki suatu fenomena dalam konteks kehidupan nyata (Yin, 2012).

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)

III. METODE PENELITIAN Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini berada di Kampung Sayangan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. B. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah jenis data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data. Metode yang digunakan untuk memperoleh data primer adalah metode survey dengan teknik wawancara langsung (direct interview). Data primer didapatkan dari pengamatan langsung berupa observasi atau wawancara langsung dengan masyarakat disekitar proyek. Data primer yang digunakan pada penelitian ini adalah jarak, waktu, dan data pekerjaan warga sekitar. Data sekunder adalah data yang bersumber dari instansi dan lembaga-lembaga terkait di wilayah proyek Kota Surakarta maupun literature pendukung lainnya. Instansi-instansi tersebut antara lain : Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta, Badan Perencanaan Daerah (BAPPEDA) Kota Surakarta, Dinas Pekerjaan Umum, Kantor Kecamatan Laweyan, Kantor Kelurahan Laweyan, Kantor Kelurahan Pajang, dan lainlain. 27

28 Jenis data sekunder yang dibutuhkan antara lain : 1. Data Monografi dan Topografi daerah yang mendapat dampak langsung dari Pembangunan Jembatan Sayangan. 2. Karakteristik lokasi pembangunan jembatan yang menghubungkan Kelurahan Laweyan dengan Kelurahan Pajang. 3. Data total biaya Proyek Jembatan Sayangan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. C. Teknik Pengambilan Data Teknik yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini adalah : 1. Kuesioner Teknik pengambilan data dengan cara membuat daftar pertanyaan yang kemudian diajukan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini. 2. Studi Pustaka Teknik pengambilan data dengan cara mencari literatur berupa data dan teori yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini. D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan dari kelompok orang, peristiwa, atau objek-objek lain yang sedang menjadi perhatian untuk diselidiki dan kemudian dapat dikenai generalisasi dari hasil penelitian itu

29 (Sarwoko, 2007). Populasi dari penelitian ini adalah jumlah Kepala Keluarga (KK) yang berada di RW III Kampung Sayangan dan RW IX Kampung Bratan yang berjumlah 320 KK. 2. Sampel Menurut Mendenhall dan Reinmuth (1993), menyatakan bahwa sampel adalah sebuah sub himpunan dari pengukuran-pengukuran yang dipilih dari populasi yang menjadi perhatian kita. Jadi, sampel merupakan bagian dari populasi. Salah satu cara pengukuran sampel penelitian dari populasi dapat ditentukan menggunakan rumus Slovin (1960) sebagai berikut :?? È?????? =????? Æ?????? =????? Æ??? =????? = 76,2 Keterangan : n = ukuran sampel, N = ukuran populasi, E = tingkat kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir (nilai kritis) Dari hasil perhitungan sampel dengan menggunakan metode slovin didapatkan jumlah sampel sebanyak 76,2. Akan tetapi dalam

30 penelitian ini jumlah sampel dibulatkan menjadi 76 sampel dan dalam penenuntuannya menggunakan teknik purposive sampling. Tabel 3.1 Ukuran Sampel Daerah Populasi Persentase Ukuran Sampel Rumus Slovin Pembulatan Kampung Bratan RW IX 195 60.9% 60.9% x 76 46 Kampung Laweyan RW III 125 39.1% 39.1% x 76 30 Jumlah 320 100% 76 Sumber : Data diolah 2016 E. Definisi Operasional Variabel 1. Capital (Modal) Modal adalah modal awal yang digunakan untuk investasi kegiatan pembangunan Jembatan Sayangan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta yang diukur dalam satuan rupiah. 2. Benefit (Manfaat) Manfaat langsung yang diperoleh dari kegiatan suatu proyek yang diukur dalam satuan rupiah. Manfaat langsung yang diterima fungsi awal dari dibangunnya Jembatan Sayangan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta yaitu adanya akses jalan yang menghubungkan Keluahan Laweyan dengan Kelurahan Pajang. 3. Cost (Biaya) Biaya adalah pengeluaran yang dikeluarkan pada saat pembangunan proyek, biaya operasional dan biaya-biaya pemeliharaan yang diukur dalam satuan rupiah.

31 4. Social Discount Rate (tingkat bunga) Tingkat bunga yang digunakan adalah tingkat bunga yang berlaku pada saat dilakukannya investasi awal diukur dalam satuan persen(%). F. Alat Analisis Data Metode yang digunakan untuk menganalisis evaluasi proyek yaitu pemberian nilai secara subjektif disetiap kriteria dan sub-kriteria kelayakan proyek. Berikut ini kriteria-kriteria yang digunakan dalam praktek untuk evaluasi dan penilaian proyek desain (ADB,2015) 1. Relevance Relevansi adalah sejauh mana proyek yang diusulkan (atau program) cocok dengan prioritas dan kebijakan dari kelompok sasaran, penerima dan donor. Dalam mengevaluasi relevansi suatu proyek atau program berguna untuk mempertimbangkan tujuan dari program ini berlaku / masih berlaku, output dari proyek atau program sudah konsisten dengan tujuan keseluruhan dan pencapaian tujuannya dari proyek atau program dan dengan dampak yang dimaksudkan. Evaluasi relevansi suatu proyek terdapat sub-kriteria yang harus diperhatikan. Berikut sub kriteria dalam mengevaluasi relevansi : (Sabarguna,2008)

32 1. Dukungan Kebijakan Tabel 3.2 Sub-Kriteria Evaluasi Relevansi 1. Konsistensi dengan prioritas nasional 1. Tingkat konsistensi dari tujuan proyek dengan konstitusi. 2. Tingkat konsistensi dari tujuan proyek dengan undang-undang terkait. 2. Konsistensi dengan orang yang membutuhkan 3. Tingkat konsistensi dari tujuan proyek dengan pembangunan jangka menengah dan mitigasi perubahan iklim. 4. Tingkat konsistensi dari tujuan proyek dengan peningkatan kesejahteraan sosial. 5. Tingkat konsistensi dari tujuan proyek dengan generasi pendapatan yang lebih. 3. Konsistensi dengan komitmen global. 6. Tingkat konsistensi dari tujuan proyek dengan perjanjian internasional tentang hak sipil dan politik. 7. Tingkat konsistensi dari tujuan proyek dengan perjanjian internasional tentang hak ekonomi, sosial, dan budaya. 8. Tingkat konsistensi dari tujuan proyek dengan pembangunan jangka panjang dan mitigasi perubahan iklim.

33 1. Teknologi berbasis sumber daya. 2. Pemilihan Teknologi 3. Masalah Lingkungan 4. Aspek Sosial Budaya 1. Tingkat sumber daya lokal yang digunakan. 2. Aksesibilitas 2. Aksesibilitas pengetahuan proyek dan teknologi untuk masyarakat setempat 3. Pengalihan 3. Pengalihan pengetahuan proyek dan teknologi untuk masyarakat setempat 1. Konsistensi rencana tata ruang. 2. Sustainabillity 3. Peringanan 4. Konsistensi rencana tata ruang. 1. Tingkat konsistensi lokasi proyek untuk rencana tata ruang 2. Tingkat manajemen mempromosikan lingkungan. 3. Tingkat manajemen melindungi keanekaragaman hayati. 4. Tingkat manajemen mengadopsi bencana. 1. Tingkat konsistensi lokasi proyek untuk rencana tata ruang 5. Sustainabillity 2. Tingkat manajemen mempromosikan lingkungan. 3. Tingkat manajemen melindungi keanekaragaman hayati. 6. Peringanan 4. Tingkat manajemen mengadopsi bencana. 1. Lingkungan Masyarakat 1. Tingkat dampak proyek yang diusulkan terhadap perbaikan masyarakat.

34 2. Kesetaraan Gender 2. Tingkat dampak proyek yang diusulkan terhadap dukungan kesetaraan gender. 5. Aspek Kelembagaan 3. Perlindungan Budaya 1. Pemerintahan yang baik 2. Kapasitas pemerintahan daerah 3. Tingkat dampak proyek yang diusulkan terhadap perlindungan budaya. 1. Tingkat manajemen menggunakan prinsip pemerintahan yang baik 1. Tingkat dampak proyek yang diusulkan pada peningkatan kapasitas pemerintah daerah 2. Effectiveness Efektivitas adalah ukuran sejauh mana suatu proyek atau program mencapai tujuannya. Dalam mengevaluasi efektivitas suatu proyek atau program berguna untuk mempertimbangkan sejauh mana tujuan yang dicapai atau kemungkinan akan dicapai dan mengevaluasi faktor utama yang mempengaruhi pencapaian atau non-pencapaian tujuan. Penilaian Efektivitas prinsipnya berhubungan dengan menilai hasil kemungkinan intervensi (program, proyek, langkah-langkah kebijakan, reformasi) pada kesejahteraan masyarakat, rumah tangga, dan individu, termasuk pembayar pajak dan pemilih, dan juga pada negara dan "donor". Penilaian efektivitas adalah penilaian tentang bagaimana kebijakan, program dan proyek yang dievaluasi akan mempengaruhi hasil, termasuk risiko hasil yang tidak diinginkan.

35 Evaluasi efektivitas suatu proyek terdapat sub-kriteria yang harus diperhatikan. Berikut sub kriteria dalam mengevaluasi efektivitas : (Sabarguna,2008) 1. Aspek Sosial Budaya Tabel 3.3 Sub-Kriteria Efektivitas 1. Konsisten dengan yang dibutuhkan orang. 2. Aspek Mental 1. Konsisten dengan rencana tata ruang. 1. Tingkat konsistensi kinerja proyek terhadap kesejahteraan sosial. 2. Tingkat konsistensi kinerja proyek terhadap generasi pendapatan lebih. 3. Tingkat konsistensi kinerja proyek terhadap politik konvensional dan hak sipil internasional. 4. Tingkat konsistensi kinerja proyek terhadap sosial ekonomi konvensional dan hak budaya internasional. 5. Tingkat konsistensi kinerja proyek terhadap Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs) dan mitigasi perubahan iklim. 1. Tingkat konsistensi lokasi proyek terhadap rencana tata ruang. 2. Keberlanjutan 2. Tingkat manajemen mendukung keberlanjutan lingkungan 3. Tingkat manajemen melindungi keanekaragaman hayati

36 3. Mitigasi 4. Tingkat manajemen mengadopsi mitigasi bencana. 3. Efficiency Secara keseluruhan ada dua langkah kunci efisiensi ketika menilai kualitas proyek potensial: efisiensi ekonomi dan efisiensi kelembagaan. Efisiensi ekonomi secara langsung berkaitan dengan penggunaan optimal dari sumber daya keuangan dan efisiensi kelembagaan yang bersangkutan dengan penggunaan optimal dari sumber daya manusia, proses kelembagaan dan organisasi. Evaluasi efisiensi suatu proyek terdapat sub-kriteria yang harus diperhatikan. Berikut sub kriteria dalam mengevaluasi efisiensi : (Sabarguna,2008) Tabel 3.4 Sub-Kriteria Efisiensi Aspek Ekonomi dan Finansial 1. Kelayakan Finansial 1. Pay back Period 2. Internal Rate of Return 3. Net Present Value 4. Profitability Index 5. Elastisitas hasil proyek untuk pertumbuhan ekonomi 6. Elastisitas hasil proyek untuk pengurangan kemiskinan 7. Elastisitas hasil proyek untuk penciptaan lapangan pekerjaan 8. Konektivitas antar daerah

37 2. Stabilitas Ekonomi 1. Tingkat kinerja mencapai kesinambungan fiskal 2. Tingkat kinerja mencapai neraca pembayaran 3. Tingkat kinerja mencapai inflasi yang ditargetkan Berdasarkan Tabel 3.3 hasil analisis kelayakan investasi proyek masuk kedalam sub-criteria yang digunakan dalam menentukan efficiency proyek. Dalam rangka mencari ukuran yang menyeluruh sebagai dasar penerimaan atau penolakan atau pengurutan suatu proyek, telah dikembangkan berbagai cara yang dinamakan kriteria investasi (Gray, et.al. 1993). Kriteria analisis kelayakan investasi terdiri dari : a. Net Present Value (NPV) Net Present Value (NPV) merupakan selisih antara benefit (penerimaan) dengan cost (pengeluaran) yang telah di-presentvalue-kan. Dalam mengkaji usulan suatu proyek dengan menggunakan metode NPV apabila hasil yang didapat dari perhitungan menggunakan metode ini positif (NPV > 0 ), maka proyek tersebut layak untuk dijalankan. Artinya suat proyek dapat dinyatakan bermanfaat untuk dilaksanakan bila NPV proyek tersebut sama atau lebih besar dari nol. Jika NPV = 0, berarti proyek mengembalikan persis sebesar social opportunity cost faktor produksi modal. Sebaliknya apabila hasil yang

38 didapa negatif (NPV < 0 ), maka proyek tersebut dianggap tidak layak. Ini berarti bahwa sumber-sumber yang dipakai untuk proyek tersebut sebaiknya dialokasikan pada penggunaan lain yang lebih menguntungkan. Berikut adalah rumus untuk menghitung NPV (Gray, 2005:65-66): Dimana :???????????? ÆÈ?? NPV B t C t n i = Net Present Value = Benefit atau manfaat bruto proyek pada tahun t = Cost atau manfaat bruto proyek pada tahun t = Umur ekonomis proyek = Social doscount rate b. Internal Rate of Return (IRR) Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat bunga yang menggambarkan bahwa antara benefit (penerimaan) yang telah di-present-value-kan dan cost (pengeluaran) yang telah dipresent-value-kan sama dengan nol. Dengan demikian IRR ini menunjukkan kemampuan suatu proyek untuk menghasilkan suatu returns, atau tingkat keuntungan yang akan dicapai oleh proyek tersebut. IRR akan selalu mendekati besarnya (i) sehingga sering dijadikan pedoman tingkat bunga yang berlaku (i). Berdasarkan kriteria investasi IRR, suatu proyek akan dipilih apabila IRR > social discount rate, sedangkan IRR kurang dari

39 social discount rate maka proyek tersebut akan ditolak. Berikut adalah rumus untuk menghitung IRR (Gray,2005:72):????????????? Æ?Ä???? Ä Dimana : IRR = Internal Rate of Return i = Tingkat bunga yang menghasilkan NPV positif i = Tingkat bunga yang menghasilkan NPV negatif NPV NPV = Net Present Value positif = Net Present Value negatif c. Benefit Cost Ratio (BCR) Benefit cost ratio adalah perbandingan antara jumlah dari nilai NPV dan investasi awal dengan invetasi awal proyek. Suatu proyek akan dipilih jika BCR > 1, apabila BCR < 1 maka usulan proyek akan ditolak. Berikut adalah rumus untuk menghitung BCR (Rahardjo, 2010):???????? Keterangan : BCR = Benefit Cost Ratio NPV = Net Present Value C = Cost (Biaya) Investasi Awal d. Payback Period (PBP) Payback Period merupakan jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan seluruh modal yang digunakan pada

40 investasi awal, jika PBP lebih pendek dari umur proyek maka usul investasi tersebut diterima, jika umur PBP lebih panjang dari umur proyek maka usul investasi tersebut ditolak. Berikut rumus perhitungan PBP (Gray, 2005:79):????? Æ????? È??h?? Dimana : PBP A i t = Payback Period = Besar Angsuran = Tingkat Bunga = Tahun 4. Sustainability Keberlanjutan berkaitan dengan mengukur manfaat dari suatu kegiatan cenderung terus berlanjut atau tidak setelah pendanaan donor telah ditarik. Proyek harus berkelanjutan secara finansial. Evaluasi keberlanjutan suatu proyek terdapat sub-kriteria yang harus diperhatikan. Berikut sub kriteria dalam mengevaluasi keberlanjutan : (Sabarguna,2008) 1. Aspek Sosial Budaya Tabel 3.5 Sub-Kriteria Keberlanjutan 1. Kapasitas Masyarakat lokal 1. Kapasitas untuk keberlanjutan manfaat 2. Kapasitas untuk mempertahankan manfaat

41 3. Kapasitas untuk meniru masyarakat lokal dan regional lainnya 2. Aspek Ekonomi dan Finansial 3. Aspek Lingkungan 1. Kapasitas untuk mempertahankan 4. Aspek Kelembagaan 1. Aspek Ekonomi 1. Kapasitas keberlanjutan tanpa dana baru 2. Aspek Finansial 1. Meningkatkan Pendapatan 2. Meningkatkan Manfaat 2. Kapasitas untuk meningkatkan 1. Kapasitas untuk mempertahankan 2. Kapasitas untuk meningkatkan 1. Kapasitas untuk mempertahankan program 2. Kapasitas untuk mempertahankan manfaat 1. Kapasitas untuk meningkatkan manfaat 2. Kapasitas untuk mengurangi polusi 1. Kapasitas untuk mempertahankan organisasi 2. Kapasitas untuk mempertahankan pengelolaan 3. Kapasitas untuk mempertahankan manfaat 1. Kapasitas untuk meningkatkan organisasi 2. Kapasitas untuk meningkatkan manfaat 5. Impact Perubahan positif dan negatif yang dihasilkan oleh intervensi pembangunan, langsung atau tidak langsung, disengaja maupun tidak. Ini melibatkan dampak utama dan efek yang dihasilkan dari

42 aktivitas di pembangunan sosial, ekonomi, lingkungan dan indikator pembangunan lainnya. Pemeriksaan harus peduli dengan hasil baik yang diharapkan maupun tidak diharapkan dan juga harus mencakup dampak positif dan negatif dari faktor eksternal, seperti perubahan dalam hal perdagangan dan kondisi keuangan. Evaluasi dampak suatu proyek terdapat sub-kriteria yang harus diperhatikan. Berikut sub kriteria dalam mengevaluasi dampak: (Sabarguna,2008) Tabel 3.6 Sub-Kriteria Dampak Aspek Institusional 1. Mengadopsi tata pemerintahan yang baik 1. Tingkat manajemen mengadopsi prinsip 2. Perbaikan Masyarakat pemerintahan yang baik 2. Tingkat dampak proyek yang diusulkan pada peningkatan masyarakat setempat 3. Kesetaraan Gender 3. Tingkat dampak proyek yang diusulkan pada dukungan kesetaraan gender 4. Kapasitas pemerintah daerah 4. Tingkat dampak proyek yang diusulkan pada peningkatan kapasitas pemerintah daerah 5. Pelestarian Budaya 5. Tingkat dampak yang diusulkan pada pelestarian budaya G. Perhitungan Biaya (Cost) Cost atau biaya yang dimaksud disini adalah semua pengeluaran untuk pelaksanaan pekerjaan kontruksi (capital cost atau biaya investasi permulaan) serta biaya operasi dan pemeliharaan setelah pekerjaan

43 kontruksi dilaksanakan agar tercapai maksud atau manfaat diadakannya pekerjaan kontruksi tersebut untuk waktu yang optimum. H. Perhitungan Manfaat (Benefit) Manfaat yang dimaksud disini adalah semua manfaat yang bisa dirupiahkan dan perhitungannya langsung berdampak pada pembangunan proyek tersebut.