BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, seperti tumbuhnya lembaga-lembaga keuangan baik bank maupun nonbank,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. mahasiswa dituntut memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge)

BAB I PENDAHULUAN. oleh sistem pendidikan akuntansi agar dapat menghasilkan sarjana akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan dunia bisnis memberikan lapangan kerja yang beragam

BAB I PENDAHULUAN. maupun persaingan diantara sesama tenaga kerja yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai akuntan publik merupakan profesi yang menarik untuk dipilih,

BAB I PENDAHULUAN. fenomena kebangkrutan perusahaan, seperti kasus Bank Mega skandal Enron

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi seorang lulusan Sarjana Ekonomi jurusan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang sehat dan efisien. Seiring dengan berjalan nya kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pada saarnya nanti akan mencapai apa yang dicita-citakannya. Bekerja dan

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PUBLIK (USAP)

BAB I PENDAHULUAN. yang disedikan oleh para unversitas negeri ataupun universitas swasta di

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan tuntutan masyarakat disektor usaha dan pemerintahan semakin

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1967, 1968 yaitu pada saat pemerintah mulai mengeluarkan undang-undang

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai segala sesuatu yang telah dicita-citakannya. Seorang individu

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan karir merupakan suatu proses dari individu sebagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. dan kunci keberhasilan suatu negara. Perkembangan dunia bisnis memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan sebuah karier bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya, sedangkan ditinjau dari sudut pandang subjektif karir dipandang. karena seseorang menjadi tua (Wany, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. saatnya nanti akan mecapai yang dicita-citakanya. Seorang individu diharapkan bisa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Generasi muda ini merupakan calon-calon pekerja di bank, perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak langsung memberikan peluang yang semakin beragam untuk semua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang terluas di Asia

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu tentu ingin mengejar dan mencapai segala sesuatu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi, dan berikut ini akan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perkembangan dunia bisnis saat ini memberikan lapangan kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemilihan sebuah karir bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar untuk memilih jurusan. Baik itu berasal dari diri

BAB I PENDAHULUAN. akan jasa profesional akuntan publik. Kasus-kasus manipulasi yang telah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. mejadi titik penting dalam perjalanan hidup manusia, oleh karenanya karir seseorang

BAB I PENDAHULUAN. beragam untuk angkatan kerja. Salah satu yang tergolong dalam angkatan kerja adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, setelah menyelesaikan pendidikan ekonomi jurusan akuntansi,

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Jumlah Akuntan Publik Sumber: PPPK Kementerian Keuangan RI (2014),

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di kalangan mahasiswa akuntansi ialah Profesi Akuntan Publik (Nurani, 1990).

BAB I PENDAHULUAN. hal ini menjadi langkah awal untuk meniti masa depan yang lebih baik. Setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjadi professional accountant khususnya di era ASEAN Economic

BAB I PENDAHULUAN. semakin berat. Tantangan tersebut adalah diberlakukannya perdagangan bebas

2015 PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH AUDITOR DENGAN KINERJA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. dibidang usaha, hal ini tentu saja tidak luput dari persaingan antara sesama

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keinginan masyarakat untuk mengetahui perkembangan pendidikan dan profesi akuntansi di Indonesia sangat

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya jumlah akuntan publik yang ada di Indonesia mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Asean (MEA). Para AkuntanProfessional wajib membekali diri dengan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. untuk memudahkan dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan memiliki karir di

BAB II. TINJAUAN TEORETIS dan PERUMUSAN HIPOTESIS. Definisi akuntansi yang dikemukakan oleh American Institute of Certified

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tenaga kerja sebagai akuntan publik. perubahan mendasar sejak awal tahun 1990-an (Machfoedz, 1999).

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK BAGI MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI (Survei di UNS, UMS, dan STIE SURAKARTA)

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR MENJADI PRAKTISI AKUNTANSI SYARIAH.

BAB I PENDAHULUAN. semua harapan atau impian yang ingin dicapai oleh setiap mahasiswa. Untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peluang lapangan pekerjaan yang semakin beragam untuk semua angkatan kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dunia, perkembangan pendidikan sangat pesat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan kerjanya. Kantor akuntan publik telah lama dikenal dengan tingginya

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diaudit oleh akuntan publik. Selain itu, kondisi perekonomian domestik

BAB I PENDAHULUAN. mencetak tenaga yang terdidik dan siap memasuki dunia kerja. di antara sesama tenaga kerja yang semakin ketat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. professional mempunyai hasil Chi-kuadrat hitung = dan Chi-kuadrat tabel = jadi H

BAB I PENDAHULUAN. publik. Krisis atau menurunnya kepercayaan dari masyarakat terhadap mutu jasa

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. akan berkiprah dalam dunia kerja adalah sarjana ekonomi, khususnya dari jurusan

BAB 1 PENDAHULUAN. Amerika Serikat telah mendokumentasi penurunan partisipasi di program

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang sedemikian pesat baik dari segi jumlah, ukuran, maupun. Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan seorang

BAB I PENDAHULUAN. Memilih dan mencari pekerjaan memiliki tingkat kesulitan dan keunikan sendiri

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung hanya kepada lulusan perguruan tinggi negeri tertentu atau melalui

BAB I. Pendahuluan. yaitu investor, kreditor dan pemerintah membutuhkan laporan keuangan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi untuk mendapatkan gelar profesi Akuntan. Pendidikan ini harus

BAB I PENDAHULUAN. penelitian tentang Pengaruh Pelatihan Profesional, Parental Influence dan

BAB I PENDAHULUAN. banyak memiliki alternatif untuk bekerja. Menurut Astami (2001) dalam

BAB I PENDAHULUAN. beragam untuk angkatan kerja. Salah satu yang tergolong sebagai angkatan

BAB I PENDAHULUAN. Karir merupakan pilihan dalam kehidupan setiap individu. Setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara lain, baik berupa barang, jasa, investasi, modal dan juga sumber

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis harus direspon dengan sistem pendidikan

ABSTRAK Nurrahma Aria Rachman,

Program Studi Magister Akuntansi (Penyelenggara Fakultas Ekonomi)

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Publik di Indonesia sebanyak orang dan 55% berdomisili di

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk secara jujur tanpa manipulasi dan terbuka untuk melaporkan

BAB 1 PENDAHULUAN. (dalam Iqbal, 2011) menyebutkan bahwa rata-rata mahasiswa memilih jurusan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis di Indonesia saat ini menunjukkan perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih memfokuskan diri pada bidang pekerjaan yang nantinya menjadi prioritas

BAB I PENDAHULUAN. mesin, metode, dan informasi. Keenam poin ini saling terintegrasi dan membantu

BAB I PENDAHULUAN. Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang memiliki banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan akuntansi di Indonesia dewasa ini kian meningkat.

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. akuntan merupakan salah satu karir yang sangat menjanjikan bagi masa depan,

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyumbang penerimaan Negara dalam rangka kemandirian. sehingga banyak terdapat industri-industri dari berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. Bagi mahasiswa akuntansi pemilihan sebuah karir adalah tahap awal dari

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan publik memegang peranan penting dalam kehidupan bisnis di

KATA PENGANTAR. hidayah-nya yang diberikan kepada penyusun sehingga skripsi yang berjudul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ternyata jawabannya tidak membantu mengidentifikasi berbagai tindakan ilmiah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai secara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Profesi Akuntan Publik memiliki peranan yang besar untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Badan Statistik Indonesia menjelaskan sebagai berikut : Lowongan Pencari kerja

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, berbagai macam lapangan pekerjaan tersedia bagi para angkatan kerja. Hal itu terjadi seiring dengan berkembangnya dunia usaha di Indonesia, seperti tumbuhnya lembaga-lembaga keuangan baik bank maupun nonbank, dan pasar modal serta adanya perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang aneka industri. Sarjana, merupakan tenaga kerja yang telah menempuh pendidikan Strata-1, adalah salah satu angkatan kerja yang ada di Indonesia. Salah satu sarjana yang akan memasuki dunia kerja adalah sarjana ekonomi khususnya dari jurusan akuntansi. Saat ini, dengan berkembangnya zaman, sarjana dituntut untuk lebih memiliki kualitas, mahasiswa dituntut untuk memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan yang lebih dalam dunia kerja. Kemampuan dan pengetahuan yang dibutuhkan juga bergantung pada profesi atau karir yang akan mereka pilih. Karir dalam bidang akuntansi adalah salah satu karir yang membutuhkan kemampuan dan pengetahuan lebih. Beberapa karir yang dapat dijalankan oleh para sarjana akuntansi, yaitu akuntan publik, akuntan pemerintah, akuntan perusahaan dan akuntan pendidik (Lilies Endang Wijayanti, 2001). Sarjana akuntansi paling tidak mempunyai tiga alternatif langkah yang dapat ditempuh. Pertama, setelah menyelesaikan pendidikan ekonomi jurusan akuntansi, seseorang dapat langsung bekerja. Kedua, melanjutkan pendidikan akademik jenjang Strata-

2 2. Ketiga, melanjutkan pendidikan profesi untuk menjadi akuntan publik. Dengan kata lain, setelah menyelesaikan pendidikan jenjang program sarjana jurusan akuntansi, sarjana akuntansi dapat memilih menjadi akuntan publik atau memilih profesi non akuntan publik (Emita Wahyu Astami, 2001). Profesi terkait bidang akuntansi yang saat ini menjadi perhatian para praktisi dan akademisi salah satunya adalah profesi akuntan publik. Profesi ini berkembang sejalan dengan perkembangan dunia usaha di Indonesia. Tumbuhnya lembaga keuangan bank dan non bank, kerjasama Ikatan Akuntan Indonesia dengan Dirjen Pajak dalam rangka menegaskan peran akuntan publik dalam pelaksanaan peraturan perpajakan di Indonesia, membuktikan bahwa para pelaku bisnis, pemerintah dan masyarakat membutuhkan jasa akuntan publik dalam memberikan opini atau kepastian yang memadai atas kewajaran laporan keuangan perusahaan. Selain itu, hal itu juga membuktikan bahwa keberadaan akuntan publik di Indonesia telah diakui oleh pemerintah sebagai sebuah profesi kepercayaan masyarakat Indonesia. Profesi akuntan publik sendiri sangat berperan penting dalam dunia bisnis. Akuntan publik diperlukan untuk meminimalisasi asimetri informasi yang terjadi antara prinsipal, yaitu pemilik perusahaan atau kreditor, dengan agen/pengelola, yaitu manajemen serta debitur. Ismail (2008) juga mengungkapkan bahwa seorang auditor memainkan peran penting dalam mengurangi risiko informasi yang merupakan alasan ekonomi utama dibalik permintaan akan audit dan jasa pengauditan. Berbagai macam jasa ditawarkan oleh Kantor Akuntan Publik, mulai

3 dari jasa assurance, seperti pemeriksaan laporan keuangan, hingga jasa non assurance, seperti jasa konsultasi, pemeriksaan kinerja manajemen, dsb. Jasa-jasa yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik tidak terlepas dari kinerja pemilik dan para akuntan publik yang bekerja didalamnya. Sehingga secara tidak langsung profesi akuntan publik dituntut untuk mampu memberikan jasa kepada publik, memenuhi kebutuhan pemakai jasa, memiliki kompetensi dan keahlian melalui pendidikan khusus, memiliki integritas yang tinggi dan menjaga independensi serta menjaga kepatuhan atas aturan dan standar. Profesi akuntan publik ini merupakan salah satu profesi yang memberikan peluang besar dalam dunia kerja karena tidak hanya perseroan terbatas yang memiliki aset diatas 50 milyar saja yang wajib diaudit tetapi juga perusahaan terbuka, lembaga pemerintahan dalam mengaudit laporan keuangan, seluruh partai politik yang akan mengikuti pemilu serta sektor perpajakan dan perbankan yang mewajibkan audit bagi nasabahnya akan memperoleh fasilitas kredit. Namun, tantangan yang dihadapi oleh profesi ini juga sepadan dengan peluang yang ada. Fitriany et al. (2010) menyebutkan bahwa berdasarkan data dari Departemen Keuangan tahun 2008 potensi entitas yang wajib diaudit oleh akuntan publik kurang lebih 150.000 entitas dan total klien yang dilaporkan ke Depkeu adalah sebanyak 13.848 dengan jumlah akuntan publik sebanyak 877 orang, sehingga rasio antara klien dan akuntan publiknya tidak seimbang, yaitu sebesar 16:1. Data tersebut didukung oleh data yang diperoleh dari artikel online swa.co.id (2011) yang menyatakan bahwa jumlah akuntan di Indonesia masih

4 belum memadai untuk melayani kebutuhan masyarakat untuk menyajikan pelaporan keuangan yang akuntabel. Data Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) tahun 2011 menyebutkan bahwa jumlah akuntan yang terdaftar sebanyak 40.000 orang dan jumlah akuntan publik yang terdaftar hanya 700 orang. Kemudian Agus Suparto, Kepala Bidang Pembinaan Akuntan PPAJP Kemenkeu juga menyebutkan bahwa tahun 2012, jumlah akuntan publik di Indonesia mencapai 1000 orang dan setiap tahun pertumbuhan akuntan publik hanya 4% saja (swa.co.id, 2012). Dan bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti, Malaysia, Filipina dan Singapura, yang jumlah akuntan publiknya masing-masing sudah mencapai 2500 orang hingga 20.000 orang, negara Indonesia masih sangat sedikit dan kekurangan akuntan publik. Selain itu, bukan lagi menjadi rahasia umum bahwa profesi auditor hanya dijadikan sebagai batu loncatan untuk mendapatkan pekerjaan lain. Profesi ini hanya menjadi ajang untuk mencari pengalaman sehingga para auditor yang telah menjalani profesi auditornya selama kurang lebih dua tahun akan meninggalkan profesinya untuk mencari pekerjaan lain yang menawarkan kompensasi maupun jenjang karir yang lebih menjanjikan. Turnover yang terjadi pada profesi auditor umumnya dilakukan oleh staf yang baru masuk dan hal tersebut disebabkan karena masalah waktu kerja yang tidak dapat diantisipasi, deadline, stress kerja, konflik serta balas jasa yang kurang dari yang mereka harapkan. Dampak dari masalah-masalah tersebut adalah berkurangnya minat para lulusan akuntansi untuk berkarir menjadi auditor.

5 Untuk dapat berkarir sebagai akuntan publik, mahasiswa lulusan S1 dan D4 program studi akuntansi diwajibkan untuk mengikuti Ujian yang diselenggarakan oleh organisasi resmi akuntan publik terlebih dahulu, yaitu Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP). Berdasarkan data dari salah satu artikel online, hanya 9 orang dari 66 orang peserta ujian yang lulus ujian sertifikasi akuntan publik (akuntanonline.com, 2013). Dalam rangka meningkatkan kuantitas akuntan publik di Indonesia, Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), sebagai penyelenggaran USAP di Indoensia, telah merubah persyaratan terkait persyaratan dalam menempuh ujian. Sejak September 2013 lalu para lulusan S1 dan D4 program studi akuntansi dapat langsung mengikuti USAP tanpa harus terlebih dahulu mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). PPAk ini adalah pendidikan tambahan sarjana ekonomi jurusan akuntansi yang bertujuan untuk mendapatkan gelar akuntan dan nomor register serta merupakan salah satu syarat untuk mengikuti USAP. Namun, berbeda dengan profesi akuntan perusahaan, akuntan pemerintah, dan akuntan pendidik, untuk berkarir sebagai ketiga profesi tersebut, mahasiswa lulusan S1 atau D4 program studi akuntansi tidak perlu mengikuti USAP terlebih dahulu tetapi bisa langsung bekerja setelah kelulusannya dari perguruan tinggi dan tentunya setelah melewati beberapa tes dari lembaga yang bersangkutan. Hal-hal tersebut di atas dapat membentuk persepsi mahasiswa terhadap profesi akuntan, khususnya profesi akuntan publik. Pencarian informasi dan pertimbangan atas berbagai alternatif karier yang ada saat mahasiswa masih

6 kuliah merupakan awal dari pemilihan karir mereka sebagai auditor atau non auditor. Aktivitas perkuliahan dapat membantu mahasiswa akuntansi untuk mengenali sifat karir akuntansi dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk sukses dalam profesi akuntansi sehingga informasi tersebut dapat membentuk suatu persepsi mahasiswa mengenai berbagai macam karir akuntansi dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi pilihan karirnya. Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa para mahasiswa akuntansi lebih tertarik untuk berprofesi sebagai akuntan perusahaan dibandingkan dengan akuntan publik. Penelitian Sri Rahayu, dkk (2001) dan Reni Yendrawati (2007) menyatakan bahwa karir yang paling banyak diminati oleh mahasiswa akuntansi adalah akuntan perusahaan kemudian akuntan pemerintah, akuntan publik dan akuntan pendidik. Terdapat beberapa faktor yang diduga dapat menjadi pertimbangan mahasiswa akuntansi dalam memilih karir yang akan dijalaninya, baik sebagai akuntan publik maupun non akuntan publik, diantaranya penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu, dkk (2003), menunjukkan bahwa karir yang banyak diminati oleh mahasiswa akuntansi di Jakarta, Yogyakarta dan Surakarta adalah akuntan perusahaan, kemudian akuntan pemerintah, akuntan publik dan akuntan pendidik. Dalam memilih karir tersebut, mahasiswa akuntansi lebih mempertimbangkan penghargaan finansial, pelatihan

7 profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja. Selain itu, Reni Yendrawati (2007) yang melakukan penelitian kepada mahasiswa akuntansi di empat perguruan tinggi swasta di Yogyakarta menunjukkan bahwa mahasiswa akuntansi lebih mempertimbangkan penghargaan finansial, pelatihan profesional dan pengakuran profesional dalam pemilihan karirnya sedangkan nilai-nilai sosial, lingkungan kerja dan pertimbangan pasar tidak ada perbedaan pandangan. Hasil penelitian Lilies Endang Wijayanti (2001) pada mahasiswa akuntansi di PTN dan PTS di Yogyakarta menyimpulkan bahwa penghargaan finansial, pelatihan profesional, dan nilai-nilai sosial berpengaruh signfikan terhadap pemilihan karir mahasiswa sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. Kemudian, Dian Putri Merdekawati dan Ardiani Ika Sulistyawati (2011) menunjukkan bahwa hanya faktor pelatihan profesional, nilai-nilai sosial dan pengakuan profesional yang mempunyai pengaruh pada persepsi mahasiswa terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik dan non-akuntan publik. Adapun faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan publik ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Luthfi Harris dan Ali Djamhuri (2001) dengan meneliti lima faktor yang juga diteliti oleh Felton et al (1994) dan Emita Wahyu Astami (2001), yaitu nilai intrinsik pekerjaan, fleksibilitas kerja akuntan, kesempatan, persepsi tentang manfaat akuntan publik dan persepsi tentang pengorbanan profesi akuntan publik, menunjukkan hasil bahwa secara statistik ketersedian kesempatan dan fleksibilitas merupakan faktor

8 yang membedakan diantara pemilih profesi akuntan publik dan pemilih profesi non akuntan publik. Adanya fenomena terkait profesi akuntan publik dan ketidakkonsistenan hasil penelitian sebelumnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik, membuat peneliti tertarik untuk meneliti kembali faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik, diantaranya, penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, nilai intrinsik pekerjaan dan persepsi tentang profesi akuntan publik (manfaat dan pengorbanan). Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka judul penelitian ini adalah Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi di Universitas di Kota Bandung) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, penelitian ini bermaksud untuk menguji kembali faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik, diantaranya penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, nilai intrinsik

9 pekerjaan, persepsi tentang manfaat profesi akuntan publik dan persepsi tentang pengorbanan profesi akuntan publik. Masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apa saja faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik? 2. Apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi yang memilih profesi akuntan publik dan yang memilih profesi non akuntan publik berkaitan dengan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan karir? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, sesuai dengan rumusan masalah di atas, diantaranya: 1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh/mendominasi pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. 2. Untuk mengetahui dan menguji ada atau tidaknya perbedaan persepsi atas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

10 1. Kegunaan Akademik Dapat memperluas khasanah pengetahuan dan wawasan khususnya dalam bidang keilmuan auditing, yang didalamnya bisa lebih menjelaskan mengenai profesi akuntan publik, baik dari sisi penghargaan maupun lingkungan profesi akuntan publik sehingga dapat memotivasi mahasiswa untuk menjadi seorang akuntan publik sebagai pilihan karirnya dan dapat berdampak pada meningkatnya jumlah akuntan publik di Indonesia serta dapat digunakan menjadi salah satu sumber referensi dan informasi bagi penelitian selanjutnya mengenai pembahasan pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. 2. Kegunaan Praktis Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan pertimbangan bagi lembaga yang telah mempekerjakan tenaga akuntan, sehingga mereka dapat mengerti apa yang diinginkan calon akuntan dalam memilih profesi dan untuk lebih memotivasi mereka yang sudah bekerja di lembaganya. Selain itu, dapat menjadi bahan pertimbangan bagi mahasiswa dalam mengambil keputusan karirnya sebagai akuntan, baik AP maupun non AP, serta bagi pihak institusi pendidikan akuntansi agar penelitian ini dapat memberikan nilai tambah dalam meningkatkan kualitas pengajaran, sehingga menambah mutu lulusan sebagai pekerja intelektual yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan pasar dan membantu

11 memuat kurikulum dalam sistem pendidikan akuntansi yang relevan dalam dunia kerja saat ini.