*Fakultas Kesehatan Masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah negara yang memiliki banyak masalah kependudukan yang

HUBUNGAN INFORMASI DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI METODE OPERASI PRIA (MOP) PADA PRIA PASANGAN USIA SUBUR DI KECAMATAN PAKUALAMAN YOGYAKARTA ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : AHMAD NASRULLOH J

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. cara operasional dan dampaknya terhadap pencegahan kelahiran.tahap

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan, termasuk juga di Indonesia. Salah satu masalah yang di hadapi

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI PASANGAN USIA SUBUR DENGAN KEIKUTSERTAAN MENJADI AKSEPTOR KB PRIA. Darwel, Popi Triningsih (Poltekkes Kemenkes Padang )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia yaitu sekitar 258 juta jiwa (United Nations, 2015). Dalam kurun

BAB I PENDAHULUAN. berencana secara komprehensif (Saifuddin, 2006). mencapai kesejahteraan keluarga. Program KB merupakan bagian terpadu

GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )

ANALISIS PARTISIPASI PRIA DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI KELURAHAN INDRALAYA MULYA KECAMATAN INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2011

FAKTOR DETERMINAN PERILAKU KELUARGA BERNCANA (KB) DENGAN METODE OPERASI PRIA (MOP) DI KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KB VASEKTOMI TERHADAP PENGETAHUAN SUAMI DI DESA SOCOKANGSI KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN SUAMI PADA PROGRAM KB VASEKTOMI DI WILAYAH KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR

Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : AHMAD NASRULLOH J

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh :

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS JOMBANG-KOTA TANGERANG SELATAN

I. PENDAHULUAN. oleh masalah kependudukan dengan segala tata kaitan persoalan, karena

Kesesuaian Sikap Pasangan Usia 1

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT EKONOMI DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH PUSKESMAS SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 229 juta jiwa. Dimana terjadi peningkatan jumlah

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM PROGRAM KB DAN KESEHATAN REPRODUKSI

BAB 1 PENDAHULUAN. (1969) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu masalah kependudukan yang dihadapi

I. PENDAHULUAN. tinggi. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk pada bulan Agustus 2010 jumlah

BAB I PENDAHULUAN. jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk maka semakin besar usaha yang dilakukan untuk. mempertahankan kesejahteraan rakyat. Ancaman terjadinya ledakan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SUAMI TENTANG KB DENGAN PARTISIPASI SUAMI DALAM BER-KB DI KELURAHAN KEMANG KABUPATEN BOGOR

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KB PRIA DI KABUPATEN DEMAK (Studi Pada Masyarakat Pesisir Dan Masyarakat Kota di Kabupaten Demak)

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan hasil kesepakan International Conference On Population and

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana (KB). Progam KB yang baru didalam paradigma ini

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. India, Pakistan, Brazil, dan Nigeria yang memberikan kontribusi besar pada

BAB 1 PENDAHULUAN. telah disepakati dalam Dokument Millennium Declaration yang dituangkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang relatif tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata, kualitas. penduduk yang harus ditingkatkan (Saifuddin, 2006).

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KB DI DESA PULO ARA KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KONTRASEPSI METODE OPERATIF PRIA ( MOP ) DI KLINIK PKBI KOTA SEMARANG TAHUN 2010

: LULUK ERDIKA GRESTASARI J

PARTISIPASI PRIA DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEDEN KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM BER KB DI PUSKESMAS SIDOMULYO PEKANBARU

FAKTOR DETERMINAN PARTISIPASI PRIA DALAM VASEKTOMI. Andik Setiyono, Siti Novianti RINGKASAN

BAB I PENDAHULUAN. Visi Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas. Keluarga yang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI SUAMI MENJADI AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEBET KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat yang menyebabkan. kepadatan penduduk (Hatta, 2012). Permasalahan lain yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk yang terus meningkat dan sumber daya alam yang tidak

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD)

BAB I PENDAHULUAN. pula bersifat permanen (Prawirohardjo, 2007).

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Di Puskesmas Tatelu Kabupaten Minahasa Utara

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG KB DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI PADA SUAMI

Kata Kunci: Pasangan Usia Subur,Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP SUAMI DALAM BER-KB DI DESA WONOREJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDAWUNG I SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Program Keluarga Berencana (KB) menurut Undang-Undang Nomor 10

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

Faktor faktor yang berhubungan dengan keikutsertaan KB Vasektomi di Kecamatan Johar Baru Kodya Jakarta Pusat

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial, budaya, agama serta lingkungan penduduk. Masalah

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah yang dihadapi beberapa negara berkembang dewasa ini adalah

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

BAB 3 METODE PENELITIAN. rancangan case control untuk mengetahui pengaruh faktor personal, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak disertai peningkatan kualitas hidupnya. Laporan BKKBN (2008)

pemakaian untuk suatu cara kontrasepsi adalah sebesar 61,4% dan 11% diantaranya adalah pemakai MKJP, yakni IUD (4,2 %), implant (2,8%), Medis

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

Nuke Devi Indrawati. Tlp : ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. setinggi-tingginya. Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperaatan. Disusun oleh : SUNARSIH J.

Desi Andriani * Kaca Kunci : Pengetahuan, Pendidikan, AKDR. Daftar pustaka : 16 ( )

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

BAB 1 PENDAHULUAN. pertahun (Badan Pusat Statistik, 2010).

1 BAB I PENDAHULUAN. pernyataan direktur eksekutif UNFPA Dr. Babatunde Osotimehin (Syarief, 2011).

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TERHADAP PEMAKAIAN KONTRASEPSI KB

HUBUNGAN BEHAVIOUR INTENTION TENTANG PERILAKU PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DENGAN STATUS KEPESERTAAN DALAM KELUARGA BERENCANA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

Oleh : Noviyanti, Indria Astuti, dan Siska Erniawati Stikes Jendr.A. Yani Cimahi

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI

BAB 1 PENDAHULUAN. Upaya menurunkan hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui Millenium

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERILAKU DROP OUT KB DI DESA CARINGIN KABUPATEN PANDEGLANG BANTEN

Kustriyanti 1),Priharyanti Wulandari 2)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

SKRIPSI FAKTOR DETERMINAN PERILAKU KELUARGA BERENCANA (KB) DENGAN METODE OPERASI PRIA (MOP) DI KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi hasil pengolahan data penelitian

SIKAP SUAMI TENTANG KONTRASEPSI VASEKTOMI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI SUAMI DALAM BER KB. Ditta Tourisia 1), Sumarah 2), Hartini 3)

Tingkat Ekonomi Keluarga Berhubungan dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi di Dukuh Manukan Sendangsari Pajangan Bantul

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ANANG RIASMOKO J

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING OLEH BIDAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD TERHADAP AKSEPTOR KB

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN PRAKTIK ISTERI DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO Richard M. Haryanto*, B. S. Lampus*, Ardiansa Tucunan*. *Fakultas Kesehatan Masyarakat ABSTRAK Partisipasi masyarakat dalam program Keluarga Berencana (KB) merupakan unsur penting untuk menekan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia. Saat ini sasaran program KB lebih dominan pada perempuan. Alat-alat kontrasepsi yang ditawarkan oleh pemerintah lebih banyak digunakan oleh perempuan. Menganalisis apakah terdapat hubungan sikap dan praktik istri dengan partisipasi pria dalam keluarga berencana merupakan tujuan dari penelitian. Penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini yaitu 63 PUS. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2015 di Lingkungan IV Kelurahan Teling Atas dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil uji menunjukan nilai probabilitas untuk hubungan antara sikap istri dengan partisipasi pria dalam keluarga berencana sebesar 0,337 (p> 0,05), sedangkan hubungan antara praktik istri dengan partisipasi pria dalam keluarga berencana sebesar 0,441 (p>0,05). Kata Kunci: Sikap, Praktik, Isteri, Partisipasi Pria, Keluarga Berencana ABSTRACT Public participation in family-planning program is important elements to reduce population growth rate in Indonesia. Currently the target of the family-planning program more dominant in women. Contraceptives offered by the goverment are mostly used by women. This research to aims the relationship between attitudes and practices among married woman toward man s participation in family-planning. This research was the quantitative approach with cross-sectional design. Sampel of this resarch was 63 sampels and conducted in 4th area of Teling Atas Regency on January until April, 2015. This research used Chi- Square test. There is a relationship between attitudes among married woman toward man s participation in family planning showed p-value of 0,337 (p>0,05) and there is a relationship between practices among married woman with man s participation in family planning showed p-value of 0,441 (p>0,05). Keywords: Attitudes, Practices, Married Woman, Man s Participation, Family-Planning

PENDAHULUAN Perkembangan laju peningkatan pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Secara terus-menerus penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah kelahiran yang lebih tinggi dari pada jumlah kematian yang terjadi pada semua golongan umur. Dengan demikian apabila peristiwa ini terus-menerus berlangsung maka jumlah penduduk di Indonesia akan selalu bertambah.untuk menanggulangi masalah ini salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia di bidang kesehatan khususnya kesehatan reproduksi maka dicanangkan program Keluarga Berencana (KB) (BKKBN, 2009). Tujuan dari program KB adalah untuk memenuhi permintaan masyarakatakan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas, termasuk dalamupaya menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi dalam rangka membangun keluarga kecil yang berkualitas (BKKBN, 2005). Di Indonesia jumlah peserta KB aktif pria hingga desember 2014 sebanyak 1.292.944 jiwa dengan jumlah Medis Operatif Pria (MOP) sebanyak 229.911 jiwa dan yang menggunakan Kondom sebanyak 1.063.033 jiwa. Di Sulawesi Utara menurut data jumlah peserta KB pria aktif terdapat 9661 peserta. Di Manado tercatat 446 pria yang telah melakukan Medis Operatif Pria (MOP) atau yang biasa disebut dengan vasektomi hingga bulan desember 2014. Kecamatan Wanea memiliki 12.995 pasangan usia subur dengan peserta KB aktif pria Medis Operatif Pria (MOP) atau Vasektomi sebanyak 116 jiwa dan yang menggunakan Kondom sebanyak 1271 jiwa (BKKBN, 2014) METODE PENELITIAN Penelitian ini dengan pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengukur hubungan antara variabel tingkat pendidikan pria, tingkat pengetahuan tentang partisipasi pria dalam KB, sikap terhadap partisipasi pria dalam KB, persepsi pria tentang partisipasi pria dalam KB, akses pelayanan terhadap partisipasi pria dalam KB, sikap dan praktik istri terhadap partisipasi pria dalam KB dan jenis penelitian ini termasuk Cross- Sectional. Tempat penelitian dilakukan di Lingkungan 4 Kelurahan Teling Atas. Waktu Penelitian yaitu bulan januari sampai bulan April tahun 2015. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasangan suami istri yang tinggal di Lingkungan IV Kelurahan Teling Atas berjumlah 81 PUS. Sampel yang diambil dalam penelitian ini berdasarkan kriteri inklusi dan ekslusi,yaitu 63 PUS. Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini, ada dua jenis yaitu variabel bebas adalah sikap dan praktik istri, sedangkan variabel terikat adalah partisipasi pria dalam KB. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis yang digunakan adalah analisis bivariat dan analisis univariat dengan = 0,05 dan CI = 95%.

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Univariat Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden paling banyak terdapat pada kategori umur > 25 tahun yaitu sebanyak 61 (96,8 %) orang, kemudian pada kategori umur 25 tahun yaitu sebanyak 2 (3,2 %) orang. Distribusi berdasarkan tingkan pendidikan menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak terdapat pada tingkat pendidikan jenjang SMA yaitu sebanyak 27 (42,9 %) orang, kemudian diikuti oleh jenjang pendidikan tingkat S1 yaitu sebanyak 16 (25,4%) orang, SMP yaitu sebanyak 14 (22,2%) orang, DIII yaitu sebanyak 4 (6,3%) orang, dan yang paling sedikit terdapat pada jenjang pendidikan SD yaitu sebanyak 2 (3,2%) orang. Distribusi berdasarkann sikap isteri menunjukkan bahwa jumlah responden dengan kategori sikap istri baik yaitu sebanyak 43(68,3%) orang, sedangkan pada kategori sikap istri buruk yaitu sebanyak 20 (31,7%) orang. Distribusi praktik isteri menunjukkan bahwa jumlah responden dengan kategori praktik istri buruk yaitu sebanyak 39 (61,9%) orang, sedangkan pada kategori praktik istri baik yaitu sebanyak 24 (38,1%) orang. Distribusi berdasarkan partisipasi pria dalam ber-kb menunjukkan bahwa jumlah responden partisipasi pria kategori rendah yaitu sebanyak 20 (31,7%) orang, sedangkan jumlah responden kategori tinggi yaitu sebanyak 43 (68,3%) orang. Analisis Bivariat Tabel 1. Hasil Analisis Hubungan Antara Sikap Istri Dengan Partisipasi Pria Dalam Keluarga Berencana. Partisispasi pria Sikap p- Rendah Tinggi Total Istri value n % n % n % Buruk 8 12,7 12 19,0 20 31,7 Baik 12 19,0 31 49,2 43 68,3 0,337 Jumlah 20 31,7 43 68,3 63 100 Hasil hubungan antara sikap istri dengan partisipasi pria dalam keluarga berencana menunjukkan bahwa responden dengan kategori sikap istri buruk dengan partisipasi yang rendah berjumlah 8 (12,7%) orang. Sedangkan kategori sikap istri buruk dengan partisipasi yang tinggi yaitu berjumlah 12 (19,0%) orang. Berbeda halnya dengan sikap istri baik yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan sikap istri buruk dimana sikap istri baik dengan partisipasi rendah berjumlah 12 (19,0%) orang dan sikap istri baik dengan partisipasi tinggi berjumlah 31 (49,2%) orang. Perhitungan dengan menggunakan uji statistik chi square diperoleh nilai probabilitas (p-value) sebesar 0.337 dengan tingkat kesalahan 0,05 (p-value >0,05). Analisis tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara sikap istri dengan partisipasi pria dalam keluarga berencana. Berbeda dengan penelitian Budisantoso (2008), menyatakan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara sikap istri dengan partisipasi pria dalam KB dengan menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95% dan ρ value = 0.009. Hasil analisis secara

univariat menunjukkan responden sebagian besar mempunyai sikap terhadap partisipasi pria dalam KB pada kriteria cukup yaitu 79% dan hanya 8% yang bersikap kurang. Sedangkan responden yang bersikap baik 13%. Sejalan dengan penelitian Khotimah (2011), mengenai Hubungan Pengetahuan dan Sikap Istri dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Vasektomi dimana menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara sikap istri dengan pemilihan kontrasepsi vasektomi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa 19 responden memiliki sikap yang baik dengan pemilihan kontrasepsi vasektomi dan 15 responden memiliki sikap yang tidak baik dengan pemilihan kontrasepsi vasektomi. Seluruh responden yang memilih kontrasepsi vasektomi mempunyai sikap yang baik. Responden yang memiliki sikap yang tidak baik adalah responden yang tidak memilih kontrasepsi vasektomi. Di samping itu, hubungan bermakna antara kedua variabel terlihat dari hasil yang signifikan pada analisa menggunakan uji Chi Square, dengan nilai ρ = 0,011. Perilaku seseorang ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, dan sebagainya. Dapat disimpulkan bahwa sikap mempengaruhi perilaku seseorang, sehingga sikap istri terhadap Keluarga Berencana berhubungan dengan perilaku pria dalam berpartisipasi menggunakan metode kontrasepsi Keluarga Berencana (Prabowo dkk, 2011). Tabel 2. Hasil Analisis Hubungan Antara Praktik Istri Dengan Partisipasi Pria Dalam Keluarga Berencana Partisispasi pria Praktik p- Rendah Tinggi Total Istri value n % n % n % Buruk 11 17,5 28 44,4 39 61,9 Baik 9 14,3 15 23,8 24 38,1 0,441 Jumlah 20 31,7 43 68,3 63 100 Hasil hubungan antara praktik istri dengan partisipasi pria dalam keluarga berencana menunjukkan bahwa responden dengan kategori praktik istri buruk dengan partisipasi yang rendah berjumlah 11 (17,5%) orang. Sedangkan kategori praktik istri buruk dengan partisipasi yang tinggi yaitu berjumlah 28 (44,4%) orang. Berbeda halnya dengan praktik istri baik yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan praktik istri buruk dimana praktik istri baik dengan partisipasi rendah berjumlah 9 (14,3%) orang dan praktik istri baik dengan partisipasi tinggi berjumlah 15 (23,8%) orang. Perhitungan dengan menggunakan uji statistik chi square diperoleh nilai probabilitas (p-value) sebesar 0.441 dengan tingkat kesalahan 0,05 (p-value > 0,05). Analisis tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara praktik istri dengan partisipasi pria dalam keluarga berencana. Penelitian serupa telah dilakukan oleh Hasian (2012), dengan judul Faktor yang Berhubungan dengan Kepesertaan Pria dalam Program Keluarga Berencana di Wilayah Kerja Puskesmas Seijang Tanjung Pinang, menyatakan bahwa keikutsertaan suami dalam KB

dipengaruhi oleh salah satunya praktik istri dalam bentuk dukungan bagi suami. Hasil penelitan Hasian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan istri dalam penggunaan kontrasepsi oleh pria (suami) dengan kepesertaan pria dalam program Keluarga Berencana (ρ value=0,018). Dukungan istri sangat mempengaruhi penggunaan kontrasepsi oleh suai. Namun masih diperlukan adanya diskusi tentang kontrasepsi diantara pasangan suami istri. Sejalan dengan penelitian Budisantoso, 2008 tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi pria dalam KB di kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul dari hasil yang didapatkan menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara praktik istri terhadap partisipasi pria dalam KB dengan partisipasi pria dalam KB. Dengan uji Chi square (α=0,05 ) didapatkan p value 0,020. Demikian juga bila diuji secara multivariat didapatkan hasil bahwa faktor praktik istri terhadap partisipasi pria dalam KB merupakan faktor yang paling berhubungan dengan partisipasi pria dalam KB dengan p value 0,033. Dari hasil analisis terlihat bahwa praktik istri terhadap partisipasi pria dalam KB sebagian besarsudah baik. Namun sebagian besar istri tidak mengijinkan suami menjadi kader KB (85%). KESIMPULAN 1. Tidak terdapat hubungan antara sikap istri dangan partisipasi pria dalam KB. 2. Tidak terdapat hubungan antara praktik istri dengan partisipasi pria dalam KB. SARAN 1. Bagi Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dinas Kesehatan Dan Puskesmas Setempat. Perlunya sosialisasi ditingkatkan terhadap KB pria agar masyarakat khususnya Bapak/suami terlibat aktif dalam keluarga berencana. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk dapat mengetahui adanya partisipasi pria dalam KB. 2. Bagi pasangan usia subur agar saling mendukung satu sama lain untuk mendorong sikap dan praktik istri kepada bapak/suami agar telibat aktif dalam partisipasi pria dalam KB. 3. Bagi peneliti lain perlu dilakukan penelitian lain dan dikecamatan yang memiliki banyak keterlibatan partisipasi pria. DAFTAR PUSTAKA BKKBN, 2005. Peningkatan Partisipasi Pria dalam Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Indonesia. Jakarta: BKKBN BKKBN, 2009.Kondom.Jakarta: BKKBN BKKBN, 2014.Pencapaiam Peserta KB Aktif Kota Manado.Manado: BKKBN Budisantoso S. 2008. Partisipasi Pria Dalam Keluarga Berencana Di Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul. (online) http://eprints.undip.ac.id/ 18622/1/SAPTONO_IMAN_BUDISAN

TOSO.pdf diakses pada 11 Desember 2014 Hasian, M. 2012. Faktor yang Berhubungan dengan Kepesertaan Pria dalam Program Keluarga Berencana di Wilayah Kerja Puskesmas Seijang Tanjung Pinang Tahun 2012. Skripsi (diterbitkan). Depok: Fakultas Kesehatan Masyrakat Universitas Indonesia. Khotimah, F.N. 2011. Artikel: Hubungan Pengetahuan dan Sikap Istri Dengan Pemilihan Kontrasepsi Vasektomi Pada Pasangan Usia Subur.Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Prabowo A, Sari D.K. 2011. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pria tentang Keluarga Berencana dengan Perilaku Pria dalam Berpartisipasi Menggunakan Metode Kontrasepsi Keluarga Berencana di Desa Larangan Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes. Jurnal Gaster, Vol.8, No.1, Februari 2011.