GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MENGENAI DIARE DI WILAYAH KERJA UPT KESMAS BLAHBATUH II, KABUPATEN GIANYAR BALI TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

UNIVERSITAS UDAYANA TINGKAT EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA PADA REMAJA TENTANG SEKSUALITAS REMAJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWATI I TAHUN 2016

ABSTRAK. Kata Kunci: Karakteristik Umum Responden, Perilaku Mencuci Tangan, Diare, Balita

UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN PERILAKU HYGIENE VAGINA PADA WUS YANG BERKUNJUNG KE PUSKESMAS DI KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2015

UNIVERSITAS UDAYANA PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI PUSKESMAS KUTA SELATAN TAHUN 2012

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI DAN ALASAN LANSIA TIDAK BERPARTISIPASI DALAM POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYANGAN BULAN DESEMBER 2013-JANUARI

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA-SISWI SMA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA HARAPAN 1 MEDAN. Oleh: DONNY G PICAULY

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR SEKOLAH MENENGAH ATAS ( SMA ) TERHADAP KESEHATAN MATA DI KOTA MEDAN. Oleh KUHAPRIYA SELVARAJAH NIM :

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS SUKAWARNA TAHUN 2010

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Orang Tua, Balita, Zinc

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU KARYAWAN LAPANGAN PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) BANDUNG TERHADAP KESELAMATAN DAN KECELAKAAN KERJA 2010

ABSTRAK PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN

GAMBARAN PENGETAHUAN & SIKAP IBU HAMIL SERTA DUKUNGAN SUAMI TERKAIT PENERIMAAN TES HIV DI PUSKESMAS I DENPASAR UTARA & BPM PARWATI

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI TENTANG MANFAAT BUAH MENGKUDU UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 1 DENPASAR SELATAN

JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 1, JANUARI 2015: 48-53

Catur Setiya Sulistiyana, Yogi Irawan Fakultas Kedokteran, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA PETUGAS KESEHATAN PUSKESMAS DI KOTA DENPASAR TAHUN 2016

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI IBU TENTANG PENCEGAHAN ASCARIASIS ( CACINGAN ) PADA BALITA DI PUSKESMAS TAHTUL YAMAN KOTA JAMBI TAHUN 2015

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA UMUR TAHUN YANG BERADA DI KELURAHAN SEI RENGAS I MEDAN MENGENAI SADARI KELVIN YUWANDA

PENELITIAN PENGETAHUAN PEKERJA GILING BATU TENTANG ISPA Di Dusun Kajar Desa Krowe Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan. Oleh : YUSIANI NIM:

PENGETAHUAN DOKTER MUDA (Co-Ass) TENTANG PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK RADIOLOGI FOTO TORAKS DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN 2010

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEMANFAATAN BUKU KIA OLEH IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SISWI KELAS XI SMA X KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PERILAKU SEKSUAL.

OLEH: S. HINDU MATHI NIM

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN DAN SIKAP PERSONAL HYGIENE ORGAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI JALANAN DI KOTA DENPASAR TAHUN 2015 NI MADE SETIARI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN ISPA DI KELURAHAN KALIPANCUR SEMARANG

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

GAMBARAN PERILAKU KEPALA KELUARGA TENTANG PHBS DI DESA TUNGGULO SELATAN KECAMATAN TILONG KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2012

ABSTRAK. Pembimbing I : DR. Felix Kasim, dr, M.Kes Pembimbing II : drg. Winny Suwendere, MS

UNIVERSITAS UDAYANA LUH GD. DWI KARTIKA PUTRI

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS TENTANG INFEKSI MENULAR SEKSUAL

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA SERTA PENGGUNAAN GARAM BERIODIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II DENPASAR BARAT

ABSTRAK GAMBARAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN POSYANDU DI KELURAHAN SAMOJA KECAMATAN BATUNUNGGAL KOTA BANDUNG TAHUN 2007

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PENANGANAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA SEKAA TERUNA TERUNI DI DESA BENGKALA TAHUN 2015 LUH ANIEK PRAWISANTI

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013

GAMBARAN KONSUMSI BUAH, SAYUR DAN KECUKUPAN SERAT PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SD NEGERI MEDAN SKRIPSI. Oleh ANGGI RARA NIM.

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Siswa SMP Kelas IX Husni Thamrin Medan tentang Bahaya Rokok terhadap Timbulnya Penyakit Paru.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

UNIVERSITAS UDAYANA NI MADE ARIEK ASRI ARYANTI

ANALISIS FAKTOR PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS CIMANDALA KABUPATEN BOGOR

INTISARI GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DI PUSKESMAS CEMPAKA PUTIH KOTA BANJARMASIN TIMUR TENTANG CARA PENGGUNAAN OBAT TETES MATA

UNIVERSTAS UDAYANA PERSEPSI MASYARAKAT BANJAR KEDATON KELOD DESA KESIMAN PETILAN DENPASAR TIMUR MENGENAI PEMANTAU JENTIK TAHUN 2016 I G.A.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN KESIAPAN UNIT PELAKSANA TEKNIS KESEHATAN MASYARAKAT DI KABUPATEN GIANYAR DALAM MENGHADAPI AKREDITASI TAHUN 2016

UNIVERSITAS UDAYANA PERILAKU PENDIDIK KESEHATAN DALAM MELAKUKAN MEDICAL CHECKUP UNTUK DETEKSI DINI MASALAH KESEHATAN DI

ABSTRAK GAMBARAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INSIDENSI DIARE PADA BALITA DI RSU SARASWATI CIKAMPEK PERIODE BULAN JULI 2008

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

OLEH: RUTH MUTIARA ANGELINA MANULLANG

ABSTRAK. Elisabet Risubekti Lestari, 2007.Pembimbing I : Donny Pangemanan, drg., SKM. Pembimbing II : Budi Widyarto, dr.

UNIVERSITAS UDAYANA. Oleh: Ni Putu Dewi Tata Arini NIM : PROGRAM STUDI KESEHATANMASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

GAMBARAN PENGETAHUAN PENCABUTAN GIGI SISWA SMA NEGERI 1 SANG TOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

ABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU IBU TERHADAP TINGGINY A ANGKA KEJADIAN DIARE PADA BALIT A DI PUSKESMAS SALAM KODY A BANDUNG TAHUN 2002

KUALITAS MIKROBIOLOGIS MAKANAN DAN SIKAP PENJAMAH MAKANAN TENTANG HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN MAKANAN PADA KANTIN SEKOLAH DASAR DI WILAYAH

GAMBARAN PERILAKU HIDUP SEHAT IBU YANG MEMILIKI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UBUD I, KABUPATEN GIANYAR BALI TAHUN 2014

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

: BAYU SETIAWAN J

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASUPAN ZAT GIZI MIKRO SELAMA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HELVETIA MEDAN

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

SKRIPSI PENGARUH KAMPANYE AKU BANGGA AKU TAHU TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS DI SMA DHARMA PRAJA DENPASAR

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN... ii. LEMBAR PERSETUJUAN... iii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv. KATA PENGANTAR...

ABSTRAK. Lidia Anestesia Iskandar,2009,Pembimbing I:Donny Pangemanan,drg.,SKM. Pembimbing II:Dani,dr.,M.Kes.

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PENGURUS OSIS SMA X TENTANG MANFAAT PENGGUNAAN HAND SANITIZER KOTA BANDUNG 2012

Perbedaan Perilaku Cuci Tangan antara Anak SD Perkotaan dengan Anak SD Pedesaan. Oleh : FINA FADILA MAYASARI

TINJAUAN KESIAPAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM IPA DI SMP NEGERI SE- KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL ILMIAH

PENYAKIT KULIT AKIBAT KERJA PADA PEMULUNG DI TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH AKHIR SUWUNG DENPASAR SELATAN TAHUN 2016

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SMA TENTANG BAHAYA ROKOK DI KOTA DENPASAR PASCA PENERAPAN PERINGATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP DENGUE HEMORRHAGIC FEVER DI KELURAHAN KARANG MEKAR CIMAHI TENGAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Transkripsi:

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MENGENAI DIARE DI WILAYAH KERJA UPT KESMAS BLAHBATUH II, KABUPATEN GIANYAR BALI TAHUN 215 ABSTRAK Nyoman Bendhesa Wirananggala Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana bendhesa@gmail.com Diare masih berpotensi sebagai masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Diare menjadi sepuluh penyakit terbanyak di UPT Kesmas Blahbatuh dari tahun 212-214. Pada tahun 213 terdapat 117 kasus diare akut yang tercatat, sedangkan pada tahun 214 terdapat 64 kasus diare akut. Pada tahun 212, 4,3% dari seluruh kasus diare akut terjadi pada kelompok umur 5-14 tahun dan pada tahun 214 57,8% kasus diare terjadi pada kelompok umur 5-14 tahun. Dalam upaya mengantisipasi masalah ini, UPT Kesmas Blahbatuh II melaksanakan berbagai kegiatan yang tercakup dalam program Kesehatan Lingkungan dan Program Promosi Kesehatan Masyarakat (PKM). Tetapi kerjasama lintas program di lapangan belum optimal terutama dengan PKM. Untuk mengembangkan program PKM yang lebih efektif, penelitian ini mengkaji sejauh mana siswa SMP di wilayah kerja UPT Kesmas Blahbatuh II memahami tentang diare dan bagaimana penanganannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan siswa sekolah menengah pertama tentang diare di wilayah kerja UPT Kesmas Blahbatuh II. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret- April 215 dengan menggunakan rancangan cross sectional deskriptif. Data diperoleh dari wawancara berstruktur dengan kuisioner. Responden penelitian adalah 46 siswa di wilayahkerja UPT Kesmas Blahbatuh II yang dipilih secara systematic random sampling. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan program SPSS 22. dan disajikan dalam bentuk tabel dan naratif. Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat disimpulkan,yaitu tingkat pengetahuan sangat kurang (58,7%), tingkat pengetahuan kurang (41,3%) dan tingkat pengetahuan baik %. Kata kunci: Tingkat Pengetahuan, Diare, Siswa SMP, UPT Kesmas Blahbatuh II OVERVIEW OF KNOWLEDGE LEVEL OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS ABOUT DIARRHEA IN THE WORKING AREA OF BLAHBATUH II PUBLIC HEALTH UNIT, GIANYAR BALI 215 ABSTRACT Diarrhea is still potential to develop as a public health problem in Indonesia. Diarrhea becomes top ten diseases in Blahbatuh Public Health Unit from 212-214. In 213 there were 117 cases of acute diarrhea were recorded, while in 214 there were 64 cases of acute diarrhea. In 212, 4.3% of all cases of acute diarrhea occur in the age group 5-14 years and in 214 57.8% of cases of diarrhea occur in the age group of 5-14 years. In order to anticipate this problem, the Public Health Unit Blahbatuh II implementing various activities included in the program Environmental Health and Public Health Promotion Program (PKM). But cross-program cooperation in the field is not optimal, especially with PKM. PKM program to develop a more effective, this study examines the extent to which the junior high school students in the region of Blahbatuh Public Health Unit II understand about diarrhea and how to handle. This study aims to describe the level of junior high school students' knowledge of diarrhea in the region of Blahbatuh Public Health Unit II. This research was conducted in March-April 215 by using descriptive cross sectional design. Data obtained from interviews with a structured questionnaire. Respondents are 46 students in the working area of

Public Health Unit Blahbatuh II selected by systematic random sampling. Data were analyzed using SPSS 22. and presented in tabular form and narrative. Based on the analysis and discussion can be concluded, that the level of knowledge is very less (58.7%), lack of knowledge level (41.3%) and a good knowledge level of % Keywords: Knowledge level, Diarrhea, Junior High School Students, Blahbatuh Public Health II PENDAHULUAN Diare akut yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan baik di negara berkembang maupun di negara maju. Di Indonesia, kejadian sakit diare akut cenderung masih tetap dominan, terutama berdasarkan karakteristik penduduk, kelompok umur balitaadalah kelompok yang paling tinggi menderita diare. Riset Kesehatan Dasar tahun 213 menunjukan angka insiden diare akut pada kelompok umur balita sekitar 5,1-6,7 episode/orang/tahun sedangkan pada kelompok umur 5-14 tahun 2,-3, episode/orang/tahun. Tingginya kejadian diare perlu diantisipasi dengan melakukan peningkatan efektivitas pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan Kerjasama lintas program serta lintas sektor. 1 Diare masih menjadi masalah kesehatan yang memerlukan perhatian khusus di wilayah kerja UPT Kesmas Blahbatuh II. Diare akut tiap tahunnya dilaporkan dari puskesmas ini menjadi 1 penyakit terbanyak. Pada tahun 213 terdapat 117 kasus diare akut yang tercatat, sedangkan pada tahun 214 terdapat 64 kasus diare akut yang tercatat di wilayah UPT Kesmas Blahbatuh II. 1,2 Pada keempat desa wilayah kerja Puskesmas Blahbatuh II, dari tahun 212 sampai dengan tahun 214 memiliki pola penyebaran kasus diare akut yang sama berdasarkan kelompok umur dengan jumlah kasus terbanyak terjadi pada kelompok umur 5-14 tahun. Gambaran ini menunjukkan bahwa pelaksanaan kerjasama lintas program dalam pencegahan diare di wilayah UPT Kesmas Blahbatuh II belum berjalan efektif dan menunjukan hasil yang optimal. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengkaji sejauh mana tingkat pengetahuan kelompok usia sekolah khususnya siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah UPT Kesmas Blahbatuh II tentang penyakit diare dan bagaimana penanganan dini diare yang dapat dilakukan di rumah. Semua pertanyaan tersebut di atas akan dijadikan dasar permasalahan untuk melakukan penelitian ini. 3 METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di seluruh Sekolah Menengah Pertama, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, pada bulan Mei 215. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua siswa Sekolah Menengah Pertama yang terdaftar di SMP negeri dan swasta, di wilayah kerja UPT Kesmas Blahbatuh II, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang merupakan bagian dari populasi yang telah dipilih secara acak. Terdapat kriteria inklusi yang harus dipenuhi untuk menjadi sampel diantaranya siswa tersebut merupakan siswa yang terdaftar di SMP negeri atau swasta di wilayah kerja UPT Kesmas Blahbatuh II, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Terdapat pula kriteria ekslusi yaitu siswa yang menolak untuk dijadikan sampel dan siswa yang tidak hadir di sekolah saat pengumpulan data dilaksanakan. Dengan persyaratan sebagai berikut : 1. Kriteria Inklusi : Siswa yang terdaftar di SMP negeri atau swasta di wilayah kerja UPT Kesmas Blahbatuh II, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar 2. Kriteria Eksklusi : a. Siswa yang menolak berpartisipasi b. Siswa yang tidak hadir di sekolah saat pengumpulan data dilaksanakan. Sampel dalam penelitian ini dipilih melalui teknik systematic random sampling. Pemilihan sampel diawali dengan pengelompokan berdasarkan Sekolah Menengah Pertama yang berada di wilayah UPT Kesmas Blahbauh II yaitu SMPN 1 Blahbatuh, SMP Blahbatuh dan SMP Tri Mandala. Terdapat tiga tingkat kelas di masing-masing SMP tersebut yaitu kelas VII (tujuh), VIII (delapan) dan IX (Sembilan). Dari ketiga tingkat kelas yang ada, siswa kelas IX tidak dapat dijadikan sampel karena sedang mengikuti persiapan Ujian Nasional dari sekolah

masing-masing, sedangkan siswa kelas VII sudah kami jaidikan sampel survey awal untuk mengetahui gambaran pengetahuan siswa SMP dalam proses pembuatan proposal penelitian sehingga hanya tersedia siswa kelas VIII dari masing-masing sekolah yang dapat dijadikan sampel penelitian atau accidental sampling. Kemudianseluruh siswa kelas VIII dari ketiga SMP tersebut diurutkan dan diberikan nomor urut dipilih dengan teknik systematic random sampling. No. 1 Umur 13 14 15 2 Sekolah SMP N 1 Blahbatuh 3 Penyuluhan Ya 4 Waktu Penyluhan 5 Pemberi Penyuluhan Tabel 1. Kareteristik Umum Responden Karakteristik Frekuensi Presentase SMP Blahbatuh SMP Tri Mandala Tidak Tidak Pernah <1 Bulan 1-3 Bulan >3 Bulan Tidak Pernah Tenaga Kesehatan Kader Kesehatan Tokoh Masyarakat Lainnya 11 32 3 2 24 2 16 3 3 3 5 8 3 8 6 2 23,9 69,6 6,5 43,5 52,2 4,3 34,8 6,5 1,9 17,4 17,4 13 4,3 HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan terhadap 46 siswa SMP dan semuanya bisa tercakup dalam penelitian. Karakteristik umum penelitian dapat dilihat pada table 1. Tingkat pengetahuan siswa diperoleh dari hasil wawancara dengan menanyakan pengetahuan tentang definisi diare, bahaya diare, penyebab diare, penceghan diare, penanganan dini diare, pembuatan larutan oralit dan perujukan penderita diare ke dokter. Dari data yang diperoleh kemudian dilakukan recoding scoring setelah data entry selesai dilakukan, dimana untuk masing-masing variabel diberi nilai 1 jika tahu dan nol jika tidak tahu. Kemudian nilai dijumlahkan dan di-recode, jika jumlah nol menunjukan pengetahuan siswa sangat kurang, jumlah nilai 1-4 menunjukan pengetahuan siswa kurang dan jika jumlah nilai 5-7 menunjukan pengetahuan siswa yang baik. Pengetahuan siswa mengenai ketujuh hal di atas menjadi penting dalam upaya pencegahan dan penanganan diare. Tingkat pengetahuan siswa diperoleh melalui wawancara dengan menanyakan pengetahuan tentang batasan diare, bahaya diare, penyebab diare, pencegahan diare, penanganan diare, pembuatan larutan oralit dan perujukan penderita diare ke dokter, puskesmas atau rumah sakit. Pengetahuan siswa mengenai semua hal tersebut menjadi penting untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa mengenai diare dalam definisi diare, pencegahan dan penanganan diare yang berimplikasi terhadap sikap dan perilaku siswa berkaitan dengan diare. Sesuai dengan pendapat Notoatmodjo, menyatakan bahwa pengetahuan berhubungan dengan perubahan sikap dan perilaku seseorang. Seseorang baru dapat mengubah sikap dan perilakunya untuk hidup sehat setelah memiliki pengetahuan yang baik tentang kesehatan. Begitu

pula halnya dalam perilaku pencegahan dan penanganan diare. 4 Tingkat pengetahuan siswa pada masing-masing aspek yang berkaitan dengan diareyaitu batasan diare, bahaya diare, penyebab diare, pencegahan diare, penanganan dini diare, pembuatan larutan oralit dan perujukan penderita diaredidapatkan melalui wawancara dengan menanyakan pengetahuan siswa tentang masing-masing hal yang terkait dengan masing-masing aspek diare. Dari data yang diperoleh untuk masing-masing aspek kemudian dilakukan scoring dengan nilai 1 jika tahu dan nilai 2 jika tidak tahu untuk masing-masing aspeknya. Kemudian dilakukan recoding, nilai 1 menunjukan tingkat pengetahuan baik dan nilai 2 menunjukan tingkat pengetahuan kurang. Tabel 2. Tingkat Pengetahuan Diare Secara Umum No. Karakteristik Frekuensi Presentase 1. Pengetahuan Sangat Kurang Kurang Baik 27 19 58,7 41,3 PEMBAHASAN Hasil yang didapatkan dapat dilihat pada tabel 3 dimana tabel tersebut menunjukan tingkat pengetahuan sampel tentang batasan diare yang masih rendah, 91,3% dari total sampel memiliki tingkat pengetahuan yang masih rendah mengenai batasan diare. Tabel 3. Tingkat pengetahuan berdasarkan Masing-Masing Aspek No. Variabel Tingkat Pengetahuan Baik Kurang f % f % 1 Batasan Diare 4 8,7 42 91,3 2 Bahaya Diare 4 8,7 42 91,3 3 Penyebab Diare 8 17,4 38 82,6 4 Pencegahan Diare 1 21,7 36 78,3 5 Penanganan Dini Diare 5 1,9 41 89,1 6 Pembuatan Oralit 4 8,7 42 91,3 7 Perujukan Penderita Diare 2 4,3 44 95,7 Tingkat pengetahuan sampel tentang bahaya diare juga masih rendah dengan 91,3% dari total sampel memiliki tingkat pengetahuan yang kurang. Tingkat pengetahuan sampel tentang penyebab diare juga masih rendah, dari grafik di atas menunjukan 82,6% sampel dengan tingkat pengetahuan tentang penyebab diare yang kurang. Tingkat pengetahuan sampel tentang pencegahan diare juga masih rendah, dengan 78,3% sampel dengan tingkat pengetahuan kurang tentang pencegahan diare. Tingkat pengetauhan sampel tentang penanganan dini diare pun masih rendah, dengan 89,1% sampel dengan tingkat pengetahuan kurang tentang penanganan dini diare. Kemudian untuk tingkat pengetahuan pembuatan larutan oralit, berdasarkan grafik di atas 91,3% sampel memiliki tingkat pengetahuan yang kurang tentang pembuatan larutan oralit. Tingkat pengetahuan tentang waktu perujukan penderita diare juga masih rendah, dengan 95,7% dari seluruh tentang perujukan penderita diare. SIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan gambaran tingkat pengetahuan siswa SMP tentang diare di wilayah kerja UPT Kesmas Blahbatuh II ditemukan pada penelitian ditemukan sebesar % sampel belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang diare baik dari tenaga kesehatan, kader kesehatan, tokoh masyarakat atau lainnya, ditemukan tingkat pengetahuan tentang diare secara umum yang masih rendah, dengan 58,7% sampel memiliki tingkat pengetahuan sangat

kurang dan 41,3% dengan tingkat pengetahuan kurang tentang diare secara umum, tingkat pengetahuan tentang batasan diare yang masih kurang, dengan 91% sampel memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang batasan diare, tentang bahaya diare yang masih kurang, dengan 91% tentang bahaya diare, tingkat pengetahuan tentang penyebab diare yang masih kurang, dengan 83% tentang penyebab yang dapat menyebabkan terjadinya diare, pengetahuan tentang pencegahan diare yang masih kurang, dengan 78% sampel memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang bagaimana cara pencegahan terjadinya diare, pengetahuan tentang penanganan dini diare yang masih kurang, dengan 89% sampel memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang bagaimana penanganan dini diare yang dapat dilakukan di rumah, pengetahuan tentang cara pembuatan larutan oralit diare yang masih kurang, dengan 91% tentang bagaimana cara pembuatan larutan oralit di rumah, tingkat pengetahuan tentang perujukan penderita diare yang masih kurang, dengan 96% tentang kapan penderita diare harus dibawa ke dokter, puskesmas atau rumah sakit. 5,6 DAFTAR PUSTAKA 1. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Riskesdas Nasional 212. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Departemen Kesehatan RI. Hal. 75-77; 213 2. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional 213. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Departemen Kesehatan RI. Hal. 16-19; 214. 3. Green LW, Kreuter W. Health Promotion Planning An Educational and Environmental Approach. 2 nd Ed, London: Mayfield Publishing Company, hal 142-177; 1991. 4. Kasman. Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Puskesmas Air Dingin Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Sumatra Barat. Accessed 4 April, 215. 23 5. Muninjaya AAG. Manajemen Kesehatan. Volume I. Hal 13-14. Jakarta; EGC; 1999. 6. Notoatmodjo S. Ilmu Kesehatan Masyarakat.Jakarta: Rineka Cipta; 23