BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. tersebut erat kaitannya satu sama lain. Keterampilan berbahasa diperoleh dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dan saling mengisi (Tarigan, 2013:1). Setiap keterampilan, erat. semakin cerah dan jelas pula jalan pemikiranya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. kompetensinya yaitu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui. kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif dan bimbingan yang

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sarana komunikasi dalam kehidupan manusia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca dan menulis. Menulis merupakan kegiatan yang produktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. Santosa, dkk (dalam Harjono, 2009:4) Mengungkapkan bahwa fungsi bahasa. adalah:

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. (Sutama dalam rachmawati, 2000:3). Mutu pendidikan sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. paling sulit. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang dikemukakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi lulusan (SKL) pada kriteria kualifikasi sikap, kemampuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP SWASTA ISTIQLAL DELITUA TAHUN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diarahkan untuk

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan salah satu bagian dari empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MEDIA POSTER IKLAN BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis. Selain itu, pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan perbaikan di sana sini, mulai dari kurikulum, sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesusastraan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. yang disampaikan secara terselubung atau tidak secara langsung.

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis teks pidato pada hakikatnya menuangkan gagasan kedalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan salah satu aspek penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulis. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak (listening

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat menetukan, bagi perkembangan individu maupun suatu

BAB I PENDAHULUAN. mengajar menjadi terarah dan mencapai sasaran pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui penguasaan keterampilan. jenis tulisan baik tulisan fiksi maupun nonfiksi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan ini, manusia tidak pernah telepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi di tengah-tengah pergaulan dan interaksi sosial. Melalui penguasaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. membaca, dan menulis. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia karena

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia masih sering dilaksanakan dengan

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah bahasa dalam dunia pendidikan merupakan peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. segi kepribadian, pengetahuan, kemampuan maupun tanggung jawabnya. dalam yaitu dari diri manusia itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis ini tidak semua orang menyukai, apalagi menguasai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa Indonesia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia maka setiap orang dituntut untuk terampil dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa merupakan suatu keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh setiap orang. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) capaian pembelajaran bahasa Indonesia tertuang dalam standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Dalam paradigma pendidikan saat ini, peserta didik adalah sentral pembelajaran. Sebagai sentral pembelajaran, peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri. Guru merupakan unsur terpenting dalam pengelolaan pembelajaran dalam kelas. Karena melalui gurulah tujuan pembelajaran di dalam kelas dapat tercapai dengan baik. Oleh karena itu, guru dituntut untuk menjadi seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. 1

2 Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu komponen pembelajaran bahasa Indonesia adalah menulis poster, dengan Standar Kompetensi 12.3 yaitu, Menulis slogan/poster untuk berbagai keperluan dengan pilihan kata dan kalimat yang bervariasi, serta persuasi. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat penting, tidak hanya dalam pendidikan tetapi juga sangat penting dalam masyarakat. Tarigan (2005:3) menyatakan bahwa menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung atau pun tanpa tatap muka dengan orang lain. Pembelajaran menulis di sekolah merupakan sarana untuk mengembangkan keterampilan menulis. Dengan menulis, dapat mengungkapkan perasaan, ide, dan gagasannya kepada orang lain. Dari penjelasan di atas diharapkan agar peserta didik tidak hanya dapat mengembangkan kemampuan menulis, tetapi juga dapat memiliki kemampuan untuk menuangkan ide atau gagasan dengan cara membuat teks yang menarik dibaca. Pada kenyataannya di lapangan kemampuan menulis poster kelas VIII SMP Parulian 1 Medan masih rendah. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas VIII SMP Parulian 1 Medan, rendahnya kualitas pembelajaran menulis poster disebabkan karena proses pembelajaran menulis poster guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan metode ceramah yang menyebabkan peserta didik merasa

3 jenuh dan bosan. Metode ceramah tidak menarik untuk pembelajaran, karena pembelajaran menjadi kurang aktif. Pembelajaran yang seperti ini menyebabkan peserta didik menjadi pasif, ramai atau tidak memperhatikan saat diterangkan, berbicara dengan temannya, dan kurang konsentrasi atau tidak fokus dalam pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, guru hanya menggambarkan sebuah objek, kemudian peserta didik diberi tugas menulis poster seperti yang dicontohkan oleh guru. Nilai yang dijumpai melalui metode ceramah tersebut pada peserta didik kelas VIII SMP Parulian 1 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 adalah kemampuan peserta didik dalam menulis poster. Kurang dari 50% dari jumlah peserta didik secara keseluruhan yang dapat menulis poster. Jumlah peserta didik yang memperoleh nilai di atas 75 hanya 18 peserta didik dari jumlah 40 peserta didik secara keseluruhan atau sekitar 47%. Artinya tidak sampai 50% dari jumlah peserta didik yang dapat menguasai bahan pembelajaran dan nilainya di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Salah satunya adalah jurnal penelitian yang telah dilakukan oleh Surtini dengan judul Peningkatan keterampilan menulis slogan melalui model Picture and Picture pada siswa kelas VII SMP Kemala Bhayangkari 1 Kabupaten Kubu Raya tahun pembelajaran 2011/2012. Hasil penelitian ini menunjukkan dengan model pembelajaran Picture and Picture kemampuan siswa menulis pada pembelajaran meningkat. Nilai belajar siswa sebelum menggunakan model Picture and Picture adalah 68,7 dan setelah menggunakan model Picture and Picture adalah 76.

4 Tidak terealisasinya tujuan pembelajaran yang diharapkan, tentunya menjadi permasalahan bagi lembaga pendidikan khususnya bagi guru Bahasa dan Sastra Indonesia. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Trianto (2012:9) yang mengatakan, Pengembangan model pembelajaran bertujuan untuk memberikan wawasan bagi guru tentang apa, mengapa, dan bagaimana pembelajaran terpadu pada tingkat pendidikan dasar dan menengah, memberikan bekal keterampilan kepada guru untuk dapat menyusun rencana pembelajaran dan penilaian, memberikan bekal kemampuan kepada guru agar memiliki kemampuan melaksanakan pembelajaran terpadu, serta memberikan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman bagi pihak terkait sehingga mereka dapat memberikan dukungan terhadap kelancaran dan ketepatan pelaksanaan pembelajaran terpadu. Pemilihan model pembelajaran yang tepat diharapkan dapat mengatasi permasalahan di atas. Dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat akan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menulis poster. Banyak penelitian yang membahas mengenai perubahan/penginovasian model, strategi maupun media pembelajaran. Banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam menulis poster namun penulis lebih tertarik untuk meneliti menulis poster dengan model pembelajaran Picture and Picture. Menurut Istarani (2012:7) Model pembelajaran Picture and Picture merupakan suatu rangkaian penyampaian materi ajar dengan menunjukkan gambar-gambar konkrit kepada siswa sehingga siswa dapat memahami secara jelas tentang makna hakiki dari materi ajar yang disampaikan Karena, Picture

5 and Picture adalah model pembelajaran dengan menggunakan gambar sebagai objek pembelajaran yang dapat ditampilkan melalui proyektor dan itu dapat dilihat dan dirasakan secara langsung oleh siswa. Jadi, bahan utama dari penggunaan model Picture and Picture adalah gambar-gambar yang menyangkut materi pembelajaran. Tanpa ada gambar tidak mungkin dilakukan proses belajar mengajar dengan menggunakan model Picture and Picture. Dalam penerapan model ini juga, siswa diajak untuk merelevansikan pengetahuan yang ada dengan pengalaman yang dilihat ketika model Picture and Picture ditampilkan, sehingga belajar lebih berkesan bagi siswa. Tujuannya adalah dalam penerapan model Picture and Picture, siswa merasakan proses komunikasi secara langsung dalam pembelajaran dengan pengalaman. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain (Tarigan 2005;3). Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis kita harus terampil memanfaatkan struktur bahasa, dan kosa kata. Sama halnya dengan menulis poster, pembelajaran menulis poster membutuhkan praktik dan keterampilan untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis. Menulis poster membutuhkan model pembelajaran yang dapat menunjukkan detail-detail objek untuk menggambarkan sesuatu hal dalam proses menulis poster. Model pembelajaran Picture and Picture merupakan model pembelajaran yang memperlihatkan sesuatu objek atau hal secara lengkapan proses pengamatan tersebut dapat meningkatkan kemampuan siswa menulis poster. Ketika guru memperlihatkan satu contoh poster kepada siswa dan

6 menunjukkan langkah-langkah menulis poster, lalu memperlihatkan gambargambar yang berkaitan dengan materi, maka siswa akan tertarik, dan pengetahuan siswa akan bertambah, siswa akan terlibat aktif saat proses pembelajaran, siswa akan melakukan pelatihan menulis poster, sehingga terjadi umpan balik antara siswa dan guru. Model pembelajaran Picture and Picture merupakan salah satu model pembelajaran yang mampu menciptakan sebuah pengalaman di mana pengalaman tersebut dapat dirasakan siswa melalui indra penglihatan mereka melalui gambargambar logis yang diperlihatkan kepada mereka, sehingga melalui model pembelajaran Picture and Picture siswa akan mampu menulis poster dengan baik. Pengalaman bagi siswa merupakan sesuatu yang sangat penting, karena salah satu upaya untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menulis poster adalah dengan mengajak siswa untuk mengamati sebuah objek dan menggambarkannya dalam bentuk urutan yang logis sehingga membentuk sebuah objek yang konkrit. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik menjadikan permasalahan tersebut sebagai topik yang akan diteliti oleh penulis melalui judul penelitian Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Picture and Picture Terhadap Kemampuan Menulis Poster Siswa Kelas VIII SMP Parulian 1 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

7 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menguraikan beberapa permasalahan yang timbul. Ada lima identifikasi masalah yang berkaitan dengan menulis poster. 1. Minat siswa menulis poster masih rendah. 2. Kemampuan menulis poster siswa masih rendah. 3. Guru masih menerapkan model ekspositori. 4. Nilai menulis poster belum mencapai kriteria ketuntasan minimal 75. 5. Guru kurang kreatif dalam menerapkan model pembelajaran yang tepat dalam menulis poster. C. Batasan Masalah Pembatasan masalah bertujuan agar penelitian ini dapat mencapai pada sasarannya maka penulis membatasi masalah yang hendak diteliti agar tidak terlalu luas. Mengingat luasnya masalah tentang menulis, maka penelitian ini dibatasi pada guru yang kurang kreatif dalam menemukan model pembelajaran yang tepat dalam menulis poster tempat atau lokasi. Batasan masalah ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran Picture and Picture Terhadap Kemampuan Menulis Poster Oleh Siswa Kelas VIII SMP Parulian 1 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

8 D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dapat dirumuskan tiga masalah penelitian ini. 1. Bagaimana kemampuan siswa kelas VIII X SMP Parulian 1 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 dalam menulis poster dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture? 2. Bagaimana kemampuan siswa kelas VIII X SMP Parulian 1 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 dalam menulis poster dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori? 3. Apakah model pembelajara Picture and Picture berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis poster siswa kelas VIII X SMP Parulian 1 Medan? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. mengetahui kemampuan siswa kelas VIII SMP Parulian 1 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 dalam menulis poster dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture. 2. mengetahui kemampuan siswa kelas VIII SMP Parulian 1 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 dalam menulis poster dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori.

9 3. mengetahui pengaruh model pembelajaran Picture and Picture terhadap kemampuan menulis poster oleh siswa kelas VIII SMP Parulian 1 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua,yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Uraiannya adalah sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis Manfaat teoretis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah dapat memperluas wawasan pengetahuan mengenai model pembelajaran Picture and Picture untuk mengajarkan keterampilan menulis. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis yang diharapkan dalam penelitian ini antara lain: 1. Bagi guru Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran dalam menciptakan suasana belajar mengajar bahasa dan sastra Indonesia khususnya menulis poster secara bervariasi sehingga tidak menimbulkan rasa jenuh atau bosan pada siswa. 2. Bagi siswa Penggunaan model pembelajaran Picture and Picture dapat memotivasi siswa untuk mengekspresikan dan mencurahkan kemampuan dalam menulis poster. Model pemebelajaran Picture and Picture diupayakan

10 dapat meningkatkan keterampilan menulis poster melalui proses pembelajaran aktif. 3. Bagi sekolah Hasil penelitian ini diharapkan penulis dapat dapat digunakan sebagai pengembangan proses pengajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam meningkatkan keterampilan menulis poster siswa kelas VIII SMP Parulian 1 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.