BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

BUPATI GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 3 TAHUN 2014

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG RUMUSAN DAN PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PEMBIAYAAN PERSIAPAN PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS YANG DIBEBANKAN PADA MASYARAKAT

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 54 SERI E

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 214 TAHUN 2014

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 21 TAHUN 2016

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 16

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 7 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI KABUPATEN KATINGAN

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 02 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DESA SIMPANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 28 TAHUN 2016

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X8 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

B U P A T I N G A W I PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 64 Tahun 2017 Seri E Nomor 52 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X9 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR :11 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2012

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 13 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN ALOKASI DANA DESA (ADD) KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 40 TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 8 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KEPADA DESA

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG DANAA DESA (ADD) DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

PEDOMAN UMUM PENGATURAN DAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DAN TUNJANGAN PENGHASILAN APARATUR PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN 2014

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 7 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 2 SERI E

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

BUPATI BANDUNG BARAT

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2006 NOMOR : 9 SERI : E.6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN TENTANG

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2014 SERI A.5...

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 140 TAHUN 2015 SERI E.125

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 2.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2013

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 11

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

Transkripsi:

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN DANA BANTUAN PENDAMPINGAN KEGIATAN PERCEPATAN PENDAFTARAN TANAH PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA DI KABUPATEN MADIUN TAHUN ANGGARAN 2013 BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka percepatan pendaftaran tanah, maka perlu adanya dana bantuan pendampingan pelaksanaan kegiatan percepatan Pendaftaran Tanah Proyek Operasi Nasional Agraria di Kabupaten Madiun. b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka perlu Peraturan Bupati tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Dana Bantuan Pendampingan Kegiatan Percepatan Pendaftaran Tanah Proyek Operasi Nasional Agraria di Kabupaten Madiun. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa;

-2-8. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 10. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 9 Tahun 2007 tentang Keuangan Desa; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 11 Tahun 2007 tentang Kelurahan; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Madiun; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 13 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Madiun; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 1 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013; 18. Peraturan Bupati Madiun Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013.

-3- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN DANA BANTUAN PENDAMPINGAN KEGIATAN PERCEPATAN PENDAFTARAN TANAH PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA DI KABUPATEN MADIUN TAHUN ANGGARAN 2013. BAB I KETENTUAN UM UM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintahan Daerah, adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi yang seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Daerah Otonom yang selanjutnya disebut Daerah adalah Kabupaten Madiun. 4. Bupati adalah Bupati Madiun. 5. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten Madiun. 6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah tertentu yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 7. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten Madiun dalam wilayah kerja Kecamatan.

-4-8. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 9. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 10. Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disebut BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 11. Pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah secara terus-menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan, pengolahan, pembukuan dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya. 12. Pendaftaran tanah untuk pertama kali adalah kegiatan pendaftaran tanah yang dilakukan terhadap objek pendaftaran tanah yang belum didaftar berdasar Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 maupun berdasar Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. 13. Pendaftaran tanah secara sistematik adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak yang meliputi semua objek pendaftaran tanah yang belum didaftar dalam wilayah atau bagian wilayah suatu desa/kelurahan. 14. Pendaftaran tanah secara sporadik adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali yang dilaksanakan atas permohonan pemilik tanah.

-5-15. Prona adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka proses pendaftaran tanah untuk pertama kali, meliputi pengumpulan dan penetapan kebenaran data fisik dan data yuridis mengenai satu atau beberapa objek pendaftaran tanah untuk keperluan pendaftarannya. 16. Dana bantuan pendampingan Kegiatan Pendaftaran Tanah Proyek Operasi Nasional Agraria adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten Madiun untuk Desa/Kelurahan lokasi pelaksanaan Kegiatan Pendaftaran Tanah Proyek Operasi Nasional Agraria di Kabupaten Madiun, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Madiun. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Maksud dialokasikannya dana bantuan pendampingan kegiatan Percepatan Pendaftaran Tanah Proyek Operasi Nasional Agraria kepada Desa dan/atau Kelurahan adalah untuk mewujudkan terselenggaranya pendaftaran tanah bagi masyarakat dengan proses yang sederhana, mudah, cepat, dan gratis. (2) Tujuan dialokasikannya dana bantuan pendampingan kegiatan percepatan pendaftaran tanah Proyek Operasi Nasional Agraria di Kabupaten Madiun adalah: a. untuk meningkatan pelayanan pendaftaran tanah bagi masyarakat khususnya masyarakat tidak mampu dalam rangka pengentasan kemiskinan. b. untuk menunjang biaya pelaksanaan kegiatan/operasional petugas desa/kelurahan dan biaya penyediaan kelengkapan administrasi persyaratan pensertipikatan tanah berupa surat-surat tanda bukti yuridis dan bukti fisik kepemilikan bidang tanah milik masyarakat. c. untuk meminimalisir terjadinya masalah hukum sengketa pertanahan.

-6- BAB III PRINSIP PENGELOLAAN Pasal 3 Pelaksanaan dana bantuan pendampingan kegiatan pendaftaran tanah Proyek Operasi Nasional Agraria didasarkan atas prinsipprinsip: a. seluruh kegiatan dilaksanakan secara transparan/terbuka dan diketahui oleh masyarakat luas. b. masyarakat berperan aktif mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya. c. seluruh kegiatan dapat dipertanggungjawabkan secara administratif, teknis dan hukum. d. hasil kegiatan dapat diukur dan dapat dinilai tingkat keberhasilannya. BAB IV SUMBER DANA Pasal 4 Sumber dana bantuan pendampingan Kegiatan Pendaftaran Tanah Proyek Operasi Nasional Agraria berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Madiun. BAB V BESARAN ALOKASI DANA BANTUAN PENDAMPINGAN Pasal 5 Besaran dana bantuan pendampingan pelaksanaan kegiatan percepatan pendaftaran tanah Proyek Operasi Nasional Agraria setiap bidang tanah sejumlah Rp.100.000,00 (Seratus Ribu Rupiah).

-7- BAB VI MEKANISME PENYALURAN DANA Pasal 6 (1) Pengajuan dana bantuan pendampingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dilakukan oleh Pemerintah Desa/Kelurahan kepada Bupati melalui Camat. (2) Pengajuan dana bantuan pendampingan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terlebih dahulu mendapat rekomendasi Camat. (3) Besaran plafon alokasi dana bantuan pendampingan untuk masing-masing Desa/Kelurahan ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 7 (1) Penyaluran dana dilaksanakan melalui Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah Kabupaten Madiun. (2) Pengambilan dana dilaksanakan di Kantor Kas Wilayah Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah setempat oleh Bendahara Desa/Kelurahan dengan surat tugas dari Kepala Desa/Kelurahan setelah mendapat rekomendasi Camat. (3) Bendahara Desa/Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dari unsur Perangkat Desa/Kelurahan yang diangkat dengan Keputusan Kepala Desa/Kelurahan. (4) Bendahara Desa/Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) membuka rekening atas nama Pemerintah Desa/Kelurahan pada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah Kantor Kas Wilayah setempat.

-8- BAB VII PENGGUNAAN DANA PENDAMPINGAN KEGIATAN PRONA Pasal 8 Alokasi dana bantuan pendampingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dipergunakan untuk: a. biaya pengadaan Patok Batas; b. biaya pengadaan Materai; c. biaya operasional desa/kelurahan; d. biaya pengadaan alat tulis kantor dan foto copy; e. biaya pengadaan makan minum rapat. BAB VIII PENGELOLAAN Pasal 9 (1) Dana bantuan pendampingan pelaksanaan kegiatan percepatan pendaftaran tanah Proyek Operasi Nasional Agraria merupakan salah satu sumber pendapatan desa/kelurahan. (2) Dana bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), di desa dituangkan dalam Peraturan Desa tentang Anggatan Pendapatan dan Belanja Desa sedangkan di Kelurahan dituangkan dalam Program Penggunaan Keuangan Kelurahan. (3) Pengelolaan dana bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bagi desa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan keuangan desa dalam APBDes. Pasal 10 Kepala Desa/Kelurahan sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa/kelurahan dan bertanggungjawab atas pelaksanaan pengelolaan dana bantuan pendampingan pelaksanaan kegiatan percepatan pendaftaran tanah Proyek Operasi Nasional Agraria.

-9- Pasal 11 Kegiatan percepatan pendaftaran tanah Proyek Operasi Nasional Agraria harus direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara transparan sesuai ketentuan Peraturan Perundangundangan yang berlaku. Pasal 12 Pelaksanaan pengeloaan dana bantuan pendampingan kegiatan percepatan pendaftaran tanah Proyek Operasi Nasional Agraria dengan menggunakan prinsip hemat, terarah dan terkendali. Pasal 13 (1) Penerimaan dan pengeluaran dana bantuan pendampingan kegiatan percepatan pendaftaran tanah Proyek Operasi Nasional Agraria dicatat dalam Buku Kas Umum dan Buku Kas Pembantu sesuai ketentuan peraturan yang berlaku. (2) Setiap pengeluaran dana bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat bukti Pengeluaran sesuai ketentuan yang berlaku. (3) Bendahara Desa/Keluarahan melaporkan penerimaan dan pengeluaran dana bantuan kegiatan percepatan pendaftaran tanah Proyek Operasi Nasional Agraria dengan melampirkan bukti-bukti kepada Kepala Desa/Kelurahan dan selanjutnya dilaporkan kepada Camat untuk mendapatkan pengesahan. BAB IX INDIKATOR KEBERHASILAN Pasal 14 Keberhasilan penggunaan dana bantuan pendampingan kegiatan pendaftaran tanah (PRONA) dapat diukur dari: a. kegiatan yang didanai sesuai dengan kegiatan yang telah direncanakan dalam APBDes dan Program Keuangan Kelurahan. b. daya serap (realisasi) keuangan sesuai yang ditargetkan. c. besarnya jumlah penerima manfaat, terutama dari kelompok miskin. d. terjadinya peningkatan Pendapatan Asli Desa.

-10- e. mampu bersinergi dengan program-program pemerintah yang ada di Desa/Kelurahan tersebut. BAB X PELAPORAN Pasal 15 (1) Pelaporan diperlukan dalam rangka untuk pengendalian dan untuk mengetahui perkembangan proses pengelolaan dan penggunaan dana bantuan pendampingan kegiatan percepatan pendaftaran tanah Proyek Operasi Nasional Agraria. (2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. dana yang diterima dan penggunaannya. b. perkembangan pelaksanaan dan penyerapan dana. c. masalah yang dihadapi. d. hasil akhir penggunaan dana bantuan pendampingan kegiatan percepatan pendaftaran tanah Proyek Operasi Nasional Agraria. Pasal 16 Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) dilaksanakan secara ber-jenjang yaitu: a. Kepala Desa/Kelurahan menyampaikan laporan kepada Camat secara periodik setiap bulan. b. Camat menyampaikan laporan rekapitulasi dari seluruh laporan tingkat Desa/Kelurahan kepada Bupati. BAB XI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 17 Bupati melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaan dana bantuan pendampingan kegiatan percepatan pendaftaran tanah Proyek Operasi Nasional Agraria.

-11- Pasal 18 (1) Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 meliputi pemberian pedoman, bimbingan, evaluasi dan konsultasi. (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 menitikberatkan pengawasan yang mengarah untuk menjamin pencapaian sasaran dalam perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan dan pertanggungjawaban keuangan dana bantuan pendampingan kegiatan percepatan pendaftaran tanah Proyek Operasi Nasional Agraria. BAB XII PENUTUP Pasal 19 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Madiun. Ditetapkan di Madiun pada tanggal 30 Mei 2013 BUPATI MADIUN, ttd M UHTAROM