BAB IV KELAHIRAN TANGGAL KHUSUS SEBAGAI ALASAN SECTIO CAESAREA PADA PASIEN TANPA INDIKASI KEDARURATAN MEDIS

dokumen-dokumen yang mirip
Otopsi Jenazah Dalam Tinjauan Syar'i

FATWA FIQIH JINAYAH : BOM BUNUH DIRI Oleh: Nasruddin Yusuf ABSTRAK

KAIDAH FIQHIYAH. Pendahuluan

: : :

BAB IV ANALISIS PUTUSAN HAKIM TENTANG IZIN POLIGAMI

BAB I PENDAHULUAN. ajaran Islam sangat mementingkan pemeliharaan terhadap lima hal, yaitu

Aborsi pada Kehamilan akibat perkosaan: Ketentuan perundangundangan dan Fikih Islam

BAB IV. A. Analisis tentang Ketentuan Aborsi dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

A. Analisis Terhadap Tinjauan Aborsi Menurut PP. Nomor 61 Tahun Menurut ketentuan yang ada dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan normal, ternyata juga bisa dilakukan perabdominal, yang disebut sectio

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) dan angka. kematian bayi (Neonatal Mortality Rate). (Syaiffudin, 2002).

BAB V PENUTUP. sebelumnya, maka Penulis berkesimpulan sebagai berikut: Seksual Terhadap Anak dalam Hukum Pidana Indonesia

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN CUTI BERSYARAT DI RUTAN MEDAENG MENURUT UU NO. 12 TENTANG PEMASYARAKATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. para ibu ingin melaksanakan fungsi ini dengan cara yang mereka

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Orang-orang yang Berhalangan Puasa

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Al-Ilmu, ILMU MENDAHULUI AMAL Pentingnya menggali ilmu sebagai awal pelaksanaan amalan Ibadah Dirangkum oleh : Yulia Dwi Indriani

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

Rasulullah SAW suri teladan yang baik (ke-69) Dia lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. Az-Zumar : 53]

BAB IV ANALISIS FIQH JINAYAH TERHADAP PEMBELAAN TERPAKSA YANG MELAMPAUI BATAS MENURUT PASAL 49 KUHP

BAB IV ANALISIS PENDAPAT HUKUM TENTANG IDDAH WANITA KEGUGURAN DALAM KITAB MUGHNI AL-MUHTAJ

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Oleh: Rokhmat S.Labib, M.E.I.

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

Janganlah Berlaku Zalim

BAB I PENDAHULUAN. bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan

I. PENDAHULUAN. menginginkan sang buah hati terlahir dengan selamat dan sehat.

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

BAB IV PEMERIKSAAN KESEHATAN PRANIKAH (PREMARITAL CHECK UP) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

TINJAUAN MAQASHID AL-SYARI AH SEBAGAI HIKMAH AL-TASYRI TERHADAP HUKUM WALI DALAM PERNIKAHAN

lagi. Allah tidak akan mengampuni pelakunya dan Allah pasti akan

Ji a>lah menurut masyarakat Desa Ngrandulor Kecamatan Peterongan

Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA

Assalamu alaikum wr. wb.

BAB IV. Setelah mempelajari putusan Pengadilan Agama Sidoarjo No. 2355/Pdt.G/2011/PA.Sda tentang izin poligami, penulis dapat

"Sesungguhnya kamu (Muhammad) akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)" (Az Zumar : 30)

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PERNIKAHAN WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI KUA KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman

Riba, Dosa Besar Yang Menghancurkan

JURNAL TRANSPLANTASI ORGAN TUBUH MENURUT PANDANGAN ISLAM

Apa itu Nadzar dan Sumpah? NADZAR DAN SUMPAH

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGALIHAN NAMA ATAS HARTA WARIS SEBAB AHLI WARIS TIDAK PUNYA ANAK

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS TAUKIL WALI NIKAH VIA TELEPON

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERMOHONAN IZIN POLIGAMI TERHADAP WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI PENGADILAN AGAMA MALANG

Waris Tanpa Anak. WARISAN ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI ANAK Penanya: Abdul Salam, Grabag, Purworejo. (disidangkan pada hari Jum'at, 10 Februari 2006)

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH CATONAN DI DESA CIEURIH KEC. MAJA KAB. MAJALENGKA

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

Surat Untuk Kaum Muslimin

INILAH ADAB-ADAB ISTINJA DAN BUANG AIR

FATWA-FATWA LEMBAGA TETAP UNTUK RISET ILMIAH DAN FATWA, KERAJAAN SAUDI ARABIA :

ISTIKHA<RAH DI DESA GULBUNG KECAMATAN PANGARENGAN

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

ASUHAN KEPERAWATAN Ny. S DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG VK RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HAKIM (ANTARA SURGA DAN NERAKA)

BAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS

Perdagangan Perantara

dari Ibnu Mas ud bahwa dia menafsirkan kalimat diatas dengan menyatakan, Nutfah yang memancar kedalam rahim bila Allah menghendaki untuk dijadikan

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN

Hadits Tentang Wanita Lemah Akal dan Lemah Iman

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

APAKAH ITU MAHRAM. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:

Hari ini adalah hari Asyura, dan saya puasa pada hari tersebut, siapa yang suka maka hendaklah dia puasa dan siapa yang suka dia berbuka

BAB IV WASIAT KEPADA NON MUSLIM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF. dan ditegakkan oleh atau melalui pemerintah atau pengadilan dalam negara

Batasan Aurat Yang Boleh Dilihat Saat Pengobatan

BAB IV ANALISIS. A. Batasan Usia dan Hukuman Penjara Bagi Anak Menurut Ulama NU. Khairuddin Tahmid., Moh Bahruddin, Yusuf Baihaqi, Ihya Ulumuddin,

Menjual Rokok HUKUM SEORANG PEDAGANG YANG TIDAK MENGHISAP ROKOK NAMUN MENJUAL ROKOK DAN CERUTU DALAM DAGANGANNYA.

Fatwa Seputar Badal Haji dan Umrah. Serta Hukum Melaksanakan Umrah Berkali-Kali Bagi Jama'ah Haji Saat Berada di Makkah

Serial Akhlak Muslim : Amanah

Lahirnya ini disebabkan munculnya perbedaan pendapat

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

BAB I PENDAHULUAN. melalui vagina ke dunia luar. Setiap wanita menginginkan persalinannya

Motivasi Untuk Bertaubat

Kematian Lebih Baik Bagi Seorang Mukmin

E٤٢ J٣٣ W F : :

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir (Qaaf:18 )

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan

Pendidikan Agama Islam

BAB IV TINJAUAN SADD AL-DHARA< I TERHADAP LARANGAN MEMBERI KEPADA PENGEMIS PADA PERDA KOTA MADIUN NOMOR 8 TAHUN 2010

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2. Jika memang ada haditsnya, Kenapa dosa meratapi mayit ditimpakan ke mayit, padahal yg melakukan kesalahan itu adalah orang lain.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SANKSI PIDANA PELANGGARAN HAK PEMEGANG PATEN MENURUT UU NO. 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN

BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP UTANG PIUTANG PADI PADA LUMBUNG DESA TENGGIRING SAMBENG LAMONGAN

SERIAL BUKU ISLAM #

Amir Syarifudin, Garis-Garis Besar FIQIH, (Jakarta:KENCANA. 2003), Hal-141. Totok Jumantoro, Kamus Ilmu Ushul Fiqih, (Jakarta: AMZAH.

Transkripsi:

90 BAB IV KELAHIRAN TANGGAL KHUSUS SEBAGAI ALASAN SECTIO CAESAREA PADA PASIEN TANPA INDIKASI KEDARURATAN MEDIS A. Kriteria Kedaruratan Kebolehan Melakukan Sectio Caesarea Menurut Hukum Islam dan Medis Permasalahan yang menjadi tolok ukur dalam tindakan bedah Caesar tanpa alasan medis adalah adanya resiko terhadap ibu, janin atau keduanya secara bersamaan yang lebih besar dibandingkan dengan pelaksanaan persalinan pada kondisi normal. Dalam Islam tidak ada anjuran untuk melakukan bedah Caesar,

91 karena tindakan ini dianggap menyimpang dari kebiasaan umum, yaitu kelahiran secara alamiah atau normal. Allah menghendaki kemudahan kepada manusia. Dan tentunya setiap kejadian yang dialami oleh manusia tidak lepas dari campur tangan Allah. Dalam firmannya QS.An-Naml:88.. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Rahim merupakan tempat yang telah ditetapkan Allah sebagai tempat yang paling kuat dalam penciptaan manusia. Di dalamnya, janin tumbuh dan berkembang serta berjuang untuk mencari jalan keluar ketika telah tiba saatnya lahir ke dunia. Proses inilah yang pasti akan dialami oleh setiap wanita sebagai ibu. Kelahiran normal atau pervaginam merupakan proses pengeluaran janin dan plasenta dari dalam rahim melalui jalan lahir atau vagina merupakan keadaan yang dialami oleh setiap ibu. Sebagai wanita normal, proses ini telah menjadi bagian dari kodrat wanita. Namun dalam kondisi tertentu, persalinan normal dapat ditinggalkan karena dikhawatirkan terjadi bahaya yang lebih besar bagi ibu, bayi ataupun keduanya secara bersamaan, yaitu melalui tindakan operasi (sectio caesarea).

92 Melahirkan secara caesar sebenarnya diperbolehkan jika memang ada alasan medis yang darurat. Misalnya karena posisi bayi sungsang, bayi terlalu besar, atau hal-hal lain yang bisa membahayakan ibu dan anak bila dilakukan proses melahirkan secara normal. Namun pada kenyataannya banyak wanita yang memilih melahirkan secara cesar bukan karena darurat. Mereka memilih melahirkan secara cesar hanya karena ingin anaknya lahir pada tanggal dan hari tertentu yang dianggap sebagai hari baik atau tanggal yang unik (seperti tanggal 9 bulan 9 tahun 2009, 11 bulan 11 tahun 2011), tanggal-tangggal yang dianggap baik dan dikhususkan agar hal tersebut berpengaruh terhadap nasib anak yang akan dilahirkan ataupun karena takut merasakan sakitnya melahirkan secara normal. Padahal sebenarnya melahirkan secara cesar ini banyak membawa madhorot bagi wanita, diantaranya proses penyembuhan luka yang lebih lama daripada melahirkan normal, melemahkan rahim, memiliki resiko terkena inveksi lebih besar, sehingga persalinan kedua dan selanjutnya biasanya juga harus dilakukan dengan cesar, dan kehamilan berikutnya biasanya perlu diberi jarak dua tahun. Kedaruratan dalam pelaksanaan bedah Caesar jika ditinjau dari sudut pandang islam dan kedokteran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori : Ibu dan janin dalam keadaan masih hidup

93 Pada keadaan seperti ini, operasi pembedahan untuk mengeluarkan bayi dalam kandungan tidak diperbolehkan, kecuali ketika memang sangat dibutuhkan, seperti proses kelahiran yang sangat sulit dan semacamnya. Menurut Muhktar as-syinqithi, dipekenankannya melakukan operasi seperti ini adalah dengan alasan sebagai berikut: a. Keadaan yang mengkhawatirkan kehidupan ibu, janin atau keduanya secara bersamaan b. Keadaan yang membutuhkan operasi medis dikarenakan tidak dapat melahirkan secara normal. Operasi Caesar yang dilakukan dalam keadaan seperti ini, haruslah dikarenakan adanya indikasi medis pada ibu atau janin, ataupun keduanya, sehingga Caesar benar-benar dijadikan sebagai alternative terakhir dalam proses persalinan setelah upaya persalinan secara normal tidak membuaahkan hasil dan bahkan mengancam kehidupan ibu dan janinnya. Dalam hadits Nabi saw. yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah 1 :! "#$%& 5'# "()*)+,-./0#1 2! "$%& 34#3#! "$%& %.6783##9: ; 1 Ahmad Al-Mursi Husain Jauhar,Maqashid as-syariah fi al-islam,diterjemakan oleh Khikmawati, Maqashid Syariah,( Jakarta: Amzah,2010), 23.Lihat di Shahih Bukhari,68.

94 Barangsiapa yang menjatuhkan diri dari gunung, kemudian dia mati, maka di neraka Jahannam dia akan menjatuhkan diri, dia kekal dan dikekakanl di dalamnya. Dan barangsiapa yang meminum racun, lalu dia mati, maka dia akan menghirup racun tersebut di nerakajahannam, dia kekal dan dikekakanl di dalamnya. Dan barangsiapa yang bunuh diri dengan menggunakan potongan besi, maka di neraka Jahannam besi itu akan berada di tangannya, lalu dia akan memukul sendiri perutnya denganbesi itu, dia kekal dan dikekakanl di dalamnya. Hadits yang lain dari Bukhari, dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: &% $4#$4#<= &% %>.#%>.#<= &% %? @%?<= Orang yang mencekik dirinya, dia akan mencekik dirinya di neraka. Dan orang yang menusuk dirinya akan merusak diri di neraka. Dan orang yang menembus ( perutnya dengan pisau) akan menembusnya di neraka. Tindakan sectio pada ibu yang tidak memiliki indikasi medis untuk melaksanakan bedah merupakan tindakan penganiayaaan atau tindakan menyakiti diri sendiri. Alam islam, tindakan menyakiti diri sendiri ini adalah sia-sia. Keadaan dimana ibu dan janinnya meninggal. Dalam kedaaan ini, tidak diperbolehkan melakukan operasi. Karena memang tidak ada kebutuhan untuk itu. Dalam hadits nabi saw.: )D$A,;B: C$A,; Merusak tulang mayat sama halnya merusak tulang orang yang masih hidup Keadaan dimana ibu masih hidup sedangkan janin sudah meninggal Dalam keadaan seperti ini, boleh dilakukan operasi, karena tidak ada jalan lain untuk mengeluakan bayi selain dengan operasi.

95 Keadaan dimana ibu telah meninggal, sedangkan janinnya masih hidup. Harus telah dipastikan oleh para dokter ahli bahwa janin benar-benar masih hidup dalam kandungan ibu, sehingga bagi ibu yang meninggal dunia tidak dibolehkan untuk dikuburkan sebelum jelas betuk keadaan janin yang dikandungnya. Dalam keadaaan demikian, dibolehkan untuk membedah mayat ibu untuk menyelamatkan janin yang masih hidup. Hal ini didasarkan dalam firman Allah QS. Al-Maidah:32 Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolaholah Dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Diantara alasan para ibu untuk memilih Caesar sebagai pilihan untuk melakukan persalinan adalah adanya keengganan untuk mengalami rasa sakit ketika menjalani persalinan secara normalakan tetapi ada faidah yang terdapat dalam rasa sakit ini: 2 a. Rasa sakit tersebut akan menggugurkan dosa-dosanya b. Akan mengangkat derajatnya jika ia sabar dan mengharapkan pahala di sisi Allah c. Seorang wanita akan menyadari kedudukan seorang ibu, yang mana seorang ibu merasakan sebagaimana yang ia rasakan d. Ia merasakan kedudukan nikmat Alloh ta ala atasnya berupa kesehatan 2 http://www.sahab.net/forums/showthread.php?p=749336, diakses tanggal 16 Juni 2012. 02:24 pm

96 e. Menambah rasa sayang & rindunya kepada anaknya, karena setiap kali si anak mengalami kesulitan, sang ibu akan lebih merasa kasihan dan merindukannya. f. Anak atau bayi dalam kandungan ini keluar dari tempat keluar yang normal dan wajar, dalam hal ini ada kebaikan bagi si anak dan ibunya. g. Ada mudharat operasi cesar yang akan dirasakan oleh wanita tersebut, karena operasi akan melemahkan usus, rahim dan yang selainnya, dan terkadang terjadi mal praktek, bisa jadi ia selamat dan bisa jadi tidak. h. Wanita yang pernah melakukan cesar hampir-hampir tidak bisa kembali ke persalinan normal, karena tidak memungkinkan baginya dan dikhawatirkan akan merobek bagian yang pernah dioperasi. i. Melakukan operasi cesar akan membuat sedikit keturunan (anak), karena jika pernah di cesar 3 kali dari berbagai sisi dan membuat lemah maka kehamilan berikutnya bisa membahayakan j. Cara ini adalah cara yang mewah. Dan kemewahan merupakan sebab kehancuran, sebagaimana firman Allah QS al-waqi ah : 45 &'$% "#! Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewahan

97 Maka yang wajib bagi seorang wanita adalah hendaknya ia sabar dan mengharapkan pahala di sisi Allah, dan hendaknya ia tetap melahirkan dengan cara yang normal karena itu lebih baik baginya dari sisi kesehatan dan finansial. Tindakan section caesarea menjadi alternatif terakhir dalam tindakan persalinan yang sudah tidak mampu lagi melalui jalur normal karena dikhawatirkan akan membahayakan nyawa ibu, janin atau keduanya secara bersamaan. B. Pandangan Hukum Islam Terhadap Sectio Caesarea dengan alasan memilih tanggal khusus tanpa adanya indikasi kedaruratan medis pada pasien Para ulama sepakat bahwa tindakan persalinan dengan section caesarea tanpa adanya alasan medis yang dapat membahayakan kehidupan ibu, janin atau keduanya secara bersamaan apabila tetap menghendaki persalinan secara normal. Dalam kaidah fiqh dijelaskan: EFGHE"IGJIKLM&GN&EEOEFPPFIAM,IE)L,P&LQEEEREES E&E>EITU Jika terjadi pertentangan antara dua kerusakan, maka diambil yang paling ringan kerusakannya Bahwa bahaya yang sangat berat dapat dihilangkan dengan bahaya yang lebih ringan. Mereka berpendapat bahwa pelakunya tidak lain hanya memilih satu diantara dua bahaya yang lebih ringan. Karena membedah perut ibu untuk mengeluarkan janin dalam kandungannya janin lebih ringan bila dibandingkan dengan kematian sang ibu atau sang bayi.

98 Hukum asal dari membedah bagian tubuh manusia adalah haram, Karena termasuk tindakan aniaya terlebih jika sampai mengakibatkan kematian. akan tetapi hukum Islam atau fiqih memiliki karakter yang dinamis dan realistis, dapat dikaji secara terus menerus sesuai dengan perkembangan masyarakat, termasuk di dalamnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Hal tersebut sejalan dengan tujuan pembentukan hukum Islam (maqaashid al-ahkam al-syar iyyah), sebagaimana dikatakan Hasbi Ash-Shiddieqy yaitu mencegah terjadinya kerusakan dalam kehidupan manusia dan mendatangkan kemaslahatan kepada mereka, mengendalikan dunia dengan kebenaran, keadilan dan kebajikan serta menerangkan cara yang harus dilaluinya dengan menggunakan akal manusia. 3 Dalam hal ini, yang terpenting adalah hukum Islam itu harus bisa mencegah terjadinya kerusakan dan mendatangkan kemaslahatan secara proporsional terhadap kehidupan manusia. Dalam konteks menetapkan kepastian hukum mengenai sectio caesarea yang dilakukan dengan alasan nonmedis yang justru bisa membahayakan nyawa sang ibu dan bayinya. Hal ini sesuai dengan kaidah fiqih, yaitu 4 : V &AWX0&Y Hal-hal yang darurat dapat menyebabkan dibolehkannya hal-hal yang dilarang Setelah mencermati berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para ulama fiqh, mengenai hukum pembedahan untuk mengeluarkan bayi sedangkan ibu tidak 3 Hasbi Ash Shiddieqy, Pengantar ilmu fiqh, (Jakara: C.V. Mulya, 1967), hal. 177._ 4 Muchlis Usman, Kaidah-Kaidah Istinbath Hukum Islam (Kaidah-Kaidah Ushuliyah Dan Fiqhiyah), (Jakarta: RajaGrafindo, 2002), 133.

99 dalam kondisi medis tertentu yang mewajibkan dilakukannya operasi, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pendapat mereka itu didasari pada beberapa hal: Kaidah-kaidah fiqh menyatakan V &AWX0&Y Hal-hal yang darurat dapat menyebabkan dibolehkannya hal-hal yang dilarang 5 Berdasarkan kaidah-kaidah syar iyah bahwa jika harus memilih, maka keselamatan sang ibu harus didahulukan daripada janin. Hal ini disebabkan karena ibu merupakan asal-muasal janin dan kehidupannya tidak bergantung kepada orang lain. Ibu juga memiliki hak yang harus diberikan sebagaimana ia juga memiliki kewajiban yang harus ditunaikan. Ia juga merupakan seorang istri bagi suaminya, ibu bagi anak-anaknya serta menjadi penopang bagi keluarganya. Oleh karena itu, tidak tepat kiranya mengorbankan jiwa sang ibu demi menyelamatkan janin yang belum jelas masa depannya serta belum memiliki hak dan kewajiban. Resiko persalinan tidak hanya beresiko pada bayi, tetapi juga pada ibu sebagai pelaku langsung dalam tindakan operasi. Bahwa kebolehan tindakan operasi pembedahan tersebut hanya terbatas pada kebutuhan ketika itu, dalam kaidah: 5 Wahbah Az-Zuhaili, Ibid, 245.

100 Z&&0&[ + X Sesuatu yang dibolehkan karena terpaksa hanya untuk sebatas mencukupi kebutuhan Sehingga tindakan section ini hanyalah digunakan pada keadaan darurat dalam kedokteran yang mengharuskan untuk diadakannya Caesar demi keselamatan ibu dan janin. Pemilihan tanggal khusus sebagai alasan section caesarea bukanlah termasuk hajat dharuri yang harus dipenuhi. Sedangkan menjaga jiwa dari tidkan operasi dengan resiko yangcukup tinggi bagi ibu dan anak jauh lebih diutamakan. Firman Allah QS. Al-Maidah:32 *! )(! % / +$ #-*. *" +,! & )(#!+, Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, Maka seakan-akan Dia telah membunuh manusia seluruhny,. dan Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolaholah Dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. dan Sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi

101 Dalam hal ini sifatnya memang relative sekali, tidak bisa digeneralisir secara pasti karena kondisi yang dianggap dharurat dan maslahat bagi seseorang belum tentu sama dengan kondisi darurat dan maslahat bagi orang lain. Karakter fiqih pada prinsipnya adalah dapat diterapkan (applicable), menawarkan solusi terhadap persoalan-persoalan kehidupan yang dialami manusia dan mengantarkan pada kesejahteraan atau kemaslahatan umum (almashalih al- ammah). Hal tersebut sebagaimana ditegaskan dalam kaidah pembentukan hukum Islam bahwa tujuan utama pembentukan hukum Islam (maqashid al-syari ah) adalah merealisir kemaslahatan bagi kehidupan manusia dengan mendatangkan kesejahteraan dan menjauhkan bahaya dalam kehidupan mereka. Kemaslahatan manusia itu dapat terwujud apabila terjamin kebutuhan pokok (dharuriyah), kebutuhan sekunder (hajiyah) maupun kebutuhan pelengkapnya (tahsiniyah). 6 Berdasarkan kaidah-kaidah tersebut dengan mempertimbangkan aspek-aspek kebaikan dan kemanfaatan (mashlahat) dan bahaya (madlarat) baik secara fisik maupun psikis dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kondisi ibu dan janin. Jadi, berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas dan didukung dengan kaidahkaidah fiqih, serta mempertimbangkan keaadaan dari ibu dan janin, maka section caesarea dapat dilakukan sebagai pilihan terakhir dalam kondisi darurat setelah upaya persalinan secara normal tidak dapat dilakukan lagi. Dengan syarat, dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) profesi kesehatan serta melalui proses 6 Abdul Wahab Khallaf. Kaidah-kaidah hukum Islam (Ushul Fiqh), (Bandung: Penerbit Risalah,1985), 137.

102 konseling sebelum maupun sesudah operasi dan harus ditetapkan oleh tim dokter (Tim Ahli). Wallahu A lam.