I. PENDAHULUAN. Tanaman melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman semusim yang saat ini

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman semusim yang tumbuh merambat

I. PENDAHULUAN. Tanaman mentimun (Cucumis sativa L) termasuk dalam tanaman merambat yang

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tanaman di dalam larutan hara yang menyediakan semua unsur unsur hara yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas

BAB I PENDAHULUAN. karbohidrat, 1500 si vitamin A, 0,6 mg vitamin B, 40 mg vitamin C, 5 mg

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:

I. PENDAHULUAN. Benih merupakan salah satu sarana produksi utama dalam kegiatan. budidaya tanaman. Kebutuhan benih padi di Indonesia pada tahun 2013

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

I. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan utama sebagian besar penduduk

MENENTUKAN KONSENTRASI MOLIBDENUM TERBAIK UNTUK PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA VARIETAS TANAMAN MELON (Cucumis melo L.) PADA SISTEM HIDROPONIK

TINJAUAN PUSTAKA. Teknik Budidaya Melon

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Caisin merupakan tanaman dengan iklim sub-tropis, namun mampu

I. PENDAHULUAN. Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 260/Kpts/SR.120/7/2005 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA GALUH SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN

Fungsi Hara bagi Tanaman AGH 322

TINJAUAN PUSTAKA. kedalaman tanah sekitar cm (Irwan, 2006). dan kesuburan tanah (Adie dan Krisnawati, 2007).

I. PENDAHULUAN. inflasi, substitusi impor dan memenuhi permintaan dalam negeri (Direktorat Jendral

I. PENDAHULUAN. Tanaman tomat menghasilkan buah yang mengandung banyak zat-zat penting

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 88/Kpts/SR.120/3/2005 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA LUCKY 20 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,

BAB I PENDAHULUAN. dikenal baik oleh masyarakat Indonesia, tetapi belum meluas pembudidayaannya.

I. TINJAUAN PUSTAKA. dalam, akar dapat tumbuh hingga sekitar 1 m. Dengan adanya bakteri Rhizobium, bintil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merril) merupakan salah satu komoditas pangan yang

1. PENDAHULUAN. banyak mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha

I. PENDAHULUAN. Ubikayu atau singkong (Manihot esculenta Crantz.) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Salak (Salacca zalacca) merupakan salah satu tanaman buah- buahan

I. PENDAHULUAN. untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagai bunga potong maupun tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

BAB I PENDAHULUAN. Bayam (Amaranthus tricolor L.) dari sudut pandang manusia awam

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan suatu komoditas hortikultura yang

TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman kacang-kacangan yang sangat

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 538/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA NEW CENTURY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjadi menarik sehingga mampu menambah selera makan. Selada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kedelai (Glycine max L. Merrill) adalah komoditas yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia. Nilai ekonominya yang tinggi

I. PENDAHULUAN. Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan tanaman semusim yang tergolong

PENDAHULUAN. pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGISIAN DAN PEMASAKAN BIJI

PENDAHULUAN. Buah melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman buah yang mempunyai nilai

BAB I PENDAHULUAN. dataran tinggi. Tanaman ini jarang dikonsumsi dalam bentuk mentah, tetapi biasa

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 450/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA GRESS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 493/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN BENTARA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

I. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. Hasil sidik ragam variabel pertumbuhan vegetatif tanaman yang meliputi tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Nitrogen (N) merupakan unsur hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman.

(Shanti, 2009). Tanaman pangan penghasil karbohidrat yang tinggi dibandingkan. Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan salah satu tanaman pangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Viabilitas benih diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian

BAB I PENDAHULUAN. Buah tomat saat ini merupakan salah satu komoditas hortikultura yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman hias merupakan salah satu produk hortikultura yang saat ini mulai

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di

BAB I Pendahuluan. tropis sehingga tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian dan. meningkatkan hasil-hasil pertanian serta perkebunan.

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pertanian organik itu sendiri diantaranya untuk menghasilkan produk

I. PENDAHULUAN. Tanaman hias khususnya bunga merupakan salah satu komoditas hortikultura

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

I. PENDAHULUAN. manis dapat mencapai ton/ha (BPS, 2014). Hal ini menandakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Tebu Botani dan Syarat Tumbuh Tebu

I. PENDAHULUAN. dalam pemenuhan gizi masyarakat Indonesia. Kebutuhan terhadap gizi ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, karena didukung oleh sumber daya alam dan sumber daya

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan

PENDAHULUAN. dengan laju pembangunan dan pertambahan penduduk. Usaha ini tidak. terbatas pada tanaman pangan utama (padi) melainkan penganekaraman

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kerontokan Bunga dan Buah

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara yang sangat mendukung untuk pengembangan agribisnis

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman semusim yang saat ini banyak dibudidayakan di Indonesia. Buah melon banyak digemari oleh masyarakat karena buahnya bercitra rasa manis dan mengandung banyak vitamin dan mineral. Dalam 100 g melon mengandung 0,6 g protein, 0,4 mg besi, 30 mg vitamin C, 0,4 g serat dan 6,0 g karbohidrat (Samadi, 2007). Permintaan pasar terhadap melon cukup tinggi sementara suplai tidak mampu memenuhi permintaan pasar. Menurut BPS dan Direktorat Jenderal Hortikultura (2013), produktivitas melon dari tahun 2010 hingga 2012 mengalami peningkatan. Produktivitas tahun 2010 sekitar 15,85 ton/ha, pada tahun 2011 sekitar 16,37 ton/ha, dan pada tahun 2012 sebanyak 17,64ton/ha. Produksi melon pada tahun 2010 sebanyak 85,161 ton, pada tahun 2011 produksi melon meningkat sebanyak 103,816 ton sedangkan tahun 2012 mengalami peningkatan sebanyak 125,447 ton. Meningkatnya kebutuhan terhadap komoditas melon menyebabkan perlunya peningkatan produksi baik secara kualitas maupun kuantitas. Untuk mendukung hal ini, penggunaan teknologi maju dalam budidaya pertanian perlu diterapkan, salah satunya dengan sistem hidroponik. Menurut Siswadi (2008), sistem hidroponik merupakan metode bercocok tanam tanpa tamah, seperti kerikil, pasir,

2 sabut kelapa, silikat, pecahan batu karang atau batu bata, potongan kayu, dan busa. Pada budidaya hidroponik, semua kebutuhan nutrisi diupayakan tersedia dalam jumlah yang tepat dan mudah diserap oleh tanaman. Budidaya tanaman secara hidroponik memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan budidaya secara konvensional yaitu, pemberian air irigasi dan larutan hara lebih efisien dan efektif, dapat diusahakan terus menerus tanpa tergantung oleh musim, dan dapat diterapkan pada lahan yang sempit (Harris, 1988 dalam Susila, 2013). Menurut Wijayani dan Widodo (2005), buah yang ditanam di greenhouse memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan penanaman di lahan terbuka. Kualitas buah melon yang dibudidayakan secara hidroponik dapat dilihat dari penampilan buah dan rasa yang dihasilkan. Kualitas melon dapat dipengaruhi oleh nutrisi yang diberikan pada tanaman tersebut. Dalam sistem hidroponik, konsentrasi suatu unsur hara harus optimal karena pengaruh konsentrasi sangat sensitif terhadap tanaman. Selain unsur hara makro, kebutuhan unsur hara mikro juga dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman melon. Salah satu unsur hara mikro yang dapat mempengaruhi kualitas melon adalah boron. Mingel dan Kirby (1982) menduga boron adalah unsur hara yang paling penting dibandingkan unsur mikro lainnya untuk memperoleh kualitas hasil tanaman yang tinggi. Boron berperan dalam pergerakan karbohidrat dan gula, perkecambahan tabung polen, dan untuk memelihara aktivitas meristematik (Jones, 2005). Kekurangan boron menyebabkan terhambatnya pembelahan sel sehingga menyebabkan tanaman menjadi kerdil.

3 Kemampuan tanaman untuk berproduksi maksimal pada suatu tempat dipengaruhi oleh genotip dalam varietas. Genotip suatu varietas tanaman menentukan kemampuan menghasilkan, adaptasi regional, ketahanan terhadap hama/penyakit dan mutu, pengaruh lingkungan dapat menyebabkan sifat-sifat yang beragam dari suatu tanaman. Apabila suatu varietas yang mempunyai kemampuan menghasilkan produksi tinggi tetapi jika kebutuhan air dan hara tidak terpenuhi maka varietas itu tidak dapat memberikan hasil yang tinggi (Pratignja dan Wartoyo, 2006). Perbedaan varietas menyebabkan perbedaan kemampuan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi pada suatu daerah. Oleh karena itu, perbedaan varietas juga akan mempengaruhi responnya terhadap konsentrasi suatu unsur hara. Pada saat ini, penelitian tentang aplikasi konsentrasi boron terhadap pertumbuhan dan produksi melon belum banyak dilakukan sehingga penelitian ini diharapkan dapat menjawab masalah yang dirumuskan dalam pertanyaan berikut ini: 1. Apakah ada pengaruh konsentrasi boron terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi dua varietas melon? 2. Apakah ada perbedaan pertumbuhan dan produksi antara kedua varietas melon dengan sistem hidroponik? 3. Apakah ada pengaruh interaksi antara varietas dan konsentrasi boron pada sistem hidroponik terhadap pertumbuhan dan produksi melon?

4 1.2. Tujuan Penelitian Berdasarkan dari latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi boron yang terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi melon varietas Clara dan Ivory. 2. Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan produksi dua varietas melon dengan sistem hidroponik. 3. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara varietas dan konsentrasi boron pada sitsem hidroponik terhadap pertumbuhan dan produksi dua varietas melon. 1.3. Landasan Teori Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan oleh dua faktor utama yaitu faktor dalam dan faktor lingkungan. Faktor dalam pada tanaman yang dikendalikan oleh gen (DNA) disebut sebagai faktor keturunan (genetik). Sifat yang menyusun tanaman yang diturunkan dikenal sebagai genotip, sedangkan phenotip merupakan sifat atau prilaku dari kenampakan total luar pada tanaman, dan biasanya diukur sebagai suatu hasil secara kuantitatif. Tanaman melon varietas Clara memiliki pertumbuhan kuat dan tegap serta mampu beradaptasi baik di dataran rendah hingga dataran menengah terutama di musim kemarau. Buah berbentuk oval dengan kulit buah bernet berwarna hijau. Daging buah berwarna hijau bertekstur keras dengan aroma sedang. Varietas Clara memiliki rasa yang manis dengan kadar gula 11,5 12% (brix) dengan berat

5 buah sebesar 1,8 2,4 kg. Kebutuhan benih 540 545 g/ha. Varietas Clara ini dapat dipanen pada umur 68 69 hari setelah pindah tanam dengan potensi hasil 39 54 ton/ha (PT. Agri Makmur Pertiwi, 2012). Tanaman melon varietas Ivory memiliki pertumbuhan kuat dan tegap serta mampu beradaptasi baik di dataran rendah hingga dataran menengah terutama di musim kemarau. Buah berbentuk lonjong dengan kulit buah bernet berwarna hijau. Daging buah berwarna hijau bertekstur keras dengan sedikit aroma. Varietas Ivory memiliki rasa yang manis dengan kadar gula 10,8 13,1% (brix) dengan berat buah sebesar 2,3 2,7 kg. Kebutuhan benih 500 505 g/ha. Varietas Ivory ini dapat dipanen pada umur 68 69 hari setelah pindah tanam dengan potensi hasil 41 58 ton/ha (PT. Agri Makmur Pertiwi, 2012). Faktor lingkungan yang sangat menentukan laju pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman adalah tersedianya unsur hara yang cukup dan berimbang di dalam media tanam (Pasaribu dan Suprapto, 1985). Salah satu unsur hara mikro yang sering bermasalah pada tanaman melon di lapangan adalah boron. Boron diserap tanaman dalam bentuk BO 3-3. Boron di dalam jaringan tanaman berperan dalam pembelahan, pemanjangan, dan diferensiasi sel, permeabilitas membran, dan perkecambahan serbuk sari. Boron juga berperan dalam membantu sintesis protein, metabolisme karbohidrat, mengatur kebutuhan air dalam tanaman, membentuk serat dan biji, dan merangsang proses penuaan tanaman sehingga jumlah bunga dan hasil panen meningkat (Novizan, 2005).

6 Dalam sistem hidroponik, konsentrasi boron yang biasa digunakan untuk melon adalah 0,3 ppm (Jones, 2005) sedangkan untuk di dataran tinggi konsentrasi yang dibutuhkan sebesar 0,3 0,5 ppm (Resh, 2004 ). Konsentrasi ini digunakan karena boron merupakan unsur hara mikro yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit akan tetapi peranan hara ini tidak dapat digantikan dengan unsur hara lain. Boron bersifat immobile di dalam tanaman sehingga gejala yang ditimbulkan akan nampak pertama kali pada daun yang muda karena jaringan yang tua tidak dapat mensuplai boron ke jaringan yang muda (Salisbury dan Ross, 1992). Daun muda warnanya menjadi kecokelatan dan membengkok. Daun tumbuh pendek sehingga ujung pelepah melingkar (rounded front tip), anak daun pada ujung pelepah berubah bentuk menjadi kecil seperti rumput atau bristle tip, atau tumbuh rapat pendek seolah-olah bersatu dan padat (little leaf). Ketidaksempurnaan (malformation) bentuk daun itu berakibat pada terganggunya proses fotosintesis sehingga buah yang terbentuk sedikit, kecil, dan berkualitas rendah (Gusyana, 2011). Kekurangan boron menyebabkan terhambatnya pembelahan sel sehingga menyebabkan tanaman menjadi lebih kerdil dari yang normal, jika tanaman menjadi kerdil, proses metabolisme tanaman yaitu proses fotosintesis dan respirasi akan terganggu sehingga pembentukan tanaman tidak akan normal. Berdasarkan hasil penelitian Kumala (2004), pada tanaman mawar potong, kekurangan boron menyebabkan panjang kelopak bunga menjadi lebih pendek, diameter bunga menjadi kecil, jumlah kelopak menjadi sedikit, dan warna bunga

7 lebih pucat. Menurut Yusup, et al (1999), defisiensi boron pada tanaman anyelir dapat menyebabkan kelopak bunga pecah (Calyx splinting). 1.4. Kerangka Pemikiran Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan, berikut ini disusun kerangka pemikiran untuk memberikan penjelasan teoritis terhadap perumusan masalah. Kemampuan suatu tanaman untuk tumbuh dan berproduksi pada suatu tempat dipengaruhi oleh genetik dan lingkungannya. Faktor genetik akan menentukan kemampuan taanaman beradaptasi terhadap kondisi lingkungan secara umum. Varietas melon yang digunakan adalah varietas Clara dan Ivory. Potensi secara genetik kedua varietas melon tersebut berbeda yang diperlihatkan oleh perbedaan potensi berat buah dan total produksi per hektar. Oleh karena itu, pertumbuhan dan produksi hasil di lapang pun kemungkinan berbeda. Pertumbuhan dan produksi tanaman melon dipengaruhi oleh unsur hara mikro. Salah satu unsur hara mikro yang digunakan adalah boron. Boron diperlukan dalam jumlah yang sedikit, tetapi jika unsur ini tidak tersedia maka tanaman akan mengalami kerusakan, seperti pada bagian daun terutama daun-daun yang muda menjadi klorosis. Beberapa formulasi larutan hidroponik merekombinasikan konsentrasi boron yang berbeda. Sementara konsentrasi boron untuk dataran rendah belum banyak diketahui. Dengan memberikan konsentrasi boron yang tepat, senyawa organik yang disintesis oleh tanaman akan semakin meningkat. Hasil sintesis ini antara lain dalam bentuk pati, protein, dan lipid. Produk asimilat ini dimanfaatkan oleh

8 tanaman untuk proses pembelahan sel diseluruh jaringan tanaman, penambahan ukuran sel, meningkatkan pasokan bahan organik pada sel tersebut, dan penggantian sel-sel yang telah rusak. Pemberian konsentrasi boron yang tepat diharapkan akan terjadi penambahan ukuran dan jumlah sel serta penggantian sel-sel yang telah rusak menyebabkan tinggi tanaman akan semakin meningkat. Meningkatnya tinggi tanaman akan menghasilkan jumlah daun yang lebih banyak, sehingga banyak menghasilkan produk fotosintat. Meningkatnya asimilat pada bunga akan mengurangi terjadinya kerontokan dan buah yang dihasilkan akan semakin besar. Sukrosa merupakan bentuk gula terlarut dalam tubuh tanaman yang lebih mudah diangkut dari tempat fotosintesis ke tempat pengisian buah. Semakin banyaknya sukrosa yang dihasilkan, maka buah melon yang dihasilkan akan lebih manis. Pembentukan ester akan menyebabkan terjadinya pengikatan molekul glukosa dan fruktosa menjadi selulosa. Selulosa ini akan mempertebal dinding sel sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Dinding sel tanaman yang tebal menjadikan bagian tanaman tidak mudah retak. Pertumbuhan yang baik maka produksi buah melon yang dihasilkan akan meningkat. Konsentrasi boron untuk menghasilkan produksi yang maksimal akan berbeda pada kedua varietas karena perbedaan genetik antar keduanya. Perbedaan genetik tersebut dapat dilihat melalui perbedaan potensi bobot per buah dan produksi per satuan luas di antara kedua varietas yang diuji. Semakin tinggi potensi hasil suatu tanaman, kemungkinan kebutuhan akan suatu hara seperti boron akan semakin meningkat pula.

9 1.5. Hipotesis Dari kerangka pemikiran yang telah dikemukakan dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut: 1. Konsentrasi boron antara 0,3 0,5 ppm memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi melon. 2. Ada perbedaan pertumbuhan dan produksi antara melon varietas Clara dan Ivory. 3. Terdapat pengaruh interaksi antara varietas dan konsentrasi boron terhadap pertumbuhan dan produksi melon.