PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN BAHAN ABU SEKAM DAN PENAMBAHAN ZAT PLASTICIZIER RIKA DENI SUSANTI, ST., MT Staf Pengajar FTSP ITM ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUJIAN WAKTU PEMERAMAN TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN PENAMBAHAN ABU SEKAM

POTENSI PENGGUNAAN ADMIXTURE DAN ABU SEKAM DALAM PENGURANGAN SEMEN DAN PENINGKATAN KUAT TEKAN BETON

BAB I PENDAHULUAN. mencampurkan semen portland, air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu

STUDI PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI PENGISI DALAM PEMBUATAN BETON

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan bahan tambah yang bersifat mineral (additive) yang lebih banyak bersifat

PENGARUH BAHAN TAMBAHAN PLASTICIZER TERHADAP SLUMP DAN KUAT TEKAN BETON Rika Sylviana

1.1 Latar Belakang Lingkup Permasalahan Tujuan Penelitian 3

PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI DENGAN TREATMENT HCL SEBAGAI PENGGANTI SEMEN DALAM PEMBUATAN BETON

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian M. Sando Herawan, 2014 Pengaruh Penambahan Abu Sekam Padi (Rice Husk Ash) Pada Pervious Concrete

BAB 3 METODOLOGI. yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai. Mulai. Tinjauan Pustaka. Pengujian Bahan/Semen

untuk mencapai workabilitas dan nilai slump rencana terhadap kuat tekan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Prosedur penelitian ini dibagi dalam beberapa tahapan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Jurnal Teknik Sipil No. 1 Vol. 1, Agustus 2014

ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON DENGAN BAHAN TAMBAH ABU SEKAM PADI DAN BESTMITTEL. Tugas Akhir

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi unsur utama bangunan. Kelebihan beton antara lain memiliki kuat tekan

Perencanaan Campuran Beton WINDA TRI WAHYUNINGTYAS

THE INFLUENCE OF INITIAL PRESSURE ON THE CONCRETE COMPRESSIVE STRENGTH. Lina Flaviana Tilik, Maulid M. Iqbal, Rosidawani Firdaus ABSTRACT

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu bahan material yang selalu hampir digunakan pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V HASIL PEMBAHASAN

PENGARUH ADITIF SIKACIM TERHADAP CAMPURAN BETON K 350 DITINJAU DARI KUAT TEKAN BETON

BAB I PENDAHULUAN. semen (umumnya Portland Cement), dan air. Kelebihan beton antara lain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan secara terus-menerus

PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

KUAT TEKAN MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN ABU TERBANG (FLY ASH) ASAL PLTU AMURANG SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak

PENGARUH KUAT TEKAN BETON DENGAN PENAMBAHAN SIKAMENT NN

BABI PENDAHULUAN. Beton merupakan istilah yang tidak asing lagi bagi pekerjaan konstruksi,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan pembangunan secara

BAB I PENDAHULUAN. campuran tertentu. Beton merupakan satu kesatuan yang homogen. Beton

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bidang konstruksi, pemakaian beton yang cukup besar memerlukan usaha-usaha

BAB I PENDAHULUAN. dibidang konstruksi. Dalam bidang konstruksi, material konstruksi yang paling disukai dan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI. (admixture). Penggunaan beton sebagai bahan bangunan sering dijumpai pada. diproduksi dan memiliki kuat tekan yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. efektifitas kinerja beton dengan meningkatkan kualitas campuran beton.

BAB III LANDASAN TEORI

PENGGUNAAN LIMBAH BAJA (KLELET) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA BETON. Hanif *) ABSTRAK

PENGARUH VARIASI SUHU TERHADAP KUAT TEKAN BETON

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia konstruksi modern saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH PEMAKAIAN AGREGAT KASAR DARI LIMBAH AMP TERHADAP KUAT TEKAN BETON fc 18,5 MPa

BAB 1 PENDAHULUAN. baja. Dewasa ini, beton amat mempengaruhi kehidupan manusia karena

PENGARUH PENGGANTIAN SEBAGIAN SEMEN DENGAN ABU SEKAM PADI TERHADAP KEKUATAN BETON K-400

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

PENGARUH JUMLAH SEMEN DAN FAS TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN AGREGAT YANG BERASAL DARI SUNGAI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

BAB III LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN PEMAKAIAN AIR KAPUR DAN AIR TAWAR SERTA PENGARUH PERENDAMAN AIR GARAM DAN AIR SULFAT TERHADAP DURABILITAS HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE

PENGARUH ABU TERBANG SEBAGAI FILLER UNTUK KUAT TEKAN BETON

KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1:2:3 DENGAN AGREGAT LOKAL SEKITAR MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. macam bangunan konstruksi. Beton memiliki berbagai kelebihan, salah satunya

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

PENGARUH LAMA PENGADUKAN TERHADAP FAKTOR KEPADATAN ADUKAN BETON ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Agregat yang digunakan untuk penelitian ini, untuk agregat halus diambil dari

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis. Penentuan Bahan Material. Pengujian Bahan Material. Sesuai. Mix Desain. Sesuai. Pembuatan Benda Uji

BAB III LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

penggunaan admixture merupakan salah satu langkah yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja untuk dapat berperan serta dalam meningkatkan sebuah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENUANGAN ADUKAN BETON READY MIX KE DALAM FORMWORK TERHADAP MUTU BETON NORMAL

Campuran Beton terhadap Kuat Tekan

PEMAKAIAN VARIASI BAHAN TAMBAH LARUTAN GULA DAN VARIASI ABU ARANG BRIKET PADA KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. serta bahan tambahan lain dengan perbandingan tertentu. Campuran bahan-bahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN PECAHAN BOTOL KACA SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN TAMBAH SERBUK HALUS GELAS SERTA ANALISIS KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN TAMBAH SERBUK HALUS ARANG BRIKET

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

PENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200)

Analisis Pemakaian Abu Vulkanik Gunung Merapi untuk Mengurangi Pemakaian Semen pada Campuran Beton Mutu Kelas II

KARAKTERISTIK MORTAR PADA LIMBAH ABU KELAPA SAWIT. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus Binawidya Km 12,5 Pekanbaru, 28293, Indonesia

PENGARUH SUBTITUSI ABU SERABUT KELAPA (ASK) DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

BAB I PENDAHULUAN. beton (concrete). Beton merupakan bahan gabungan dari material-material

PENGARUH PENAMBAHAN ABU TERBANG (FLY ASH ) TERHADAP SIFAT FISIK DAN SIFAT MEKANIK BETON NUR CHOIRI ABSTRAK

DINDING PANEL BERTULANGAN BAMBU DENGAN KAPUR SEBAGAI BAHAN TAMBAH DAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI SEMEN

BAB I PENDAHULUAN. portland atau semen hidrolik yang lain, dan air, kadang-kadang dengan bahan tambahan

SARFIN HALIM

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland

BETON RINGAN TEMPURUNG KELAPA. Noviyanthy Handayani Dosen Program Studi Teknik Sipil UM Palangkaraya ABSTRAK

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH PERSEN MASSA HASIL PEMBAKARAN SERBUK KAYU DAN AMPAS TEBU PADA MORTAR TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISISNYA

KUAT TEKAN BETON DENGAN VARIASI AGREGAT YANG BERASAL DARI BEBERAPA TEMPAT DI SULAWESI UTARA

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON RMAL DENGAN BAHAN ABU SEKAM DAN PENAMBAHAN ZAT PLASTICIZIER RIKA DENI SUSANTI, ST., MT Staf Pengajar FTSP ITM ABSTRAK Beton normal merupakan campuran antara semen portland, agregat halus, agregat kasar dan air mempunyai segi yang kurang menguntungkan dengan melihat dari kuat tekan dan workabilitas yang dihasilkan oleh beton tersebut. Karena beton yang dihasikan memiliki pori-pori ataupun berongga sehingga kuat tekan beton menjadi berkurang. Oleh karena itu banyak penelitian dilakukan untuk membuat beton tersebut bertambah kuat dengan menambahkan bahan tambahan admixture (zat tambahan) dan additive (bahan tambahan alam) yang digunakan untuk meningkatkan kuat tekan dari pada beton, untuk mendapatkan kuat tekan beton yang lebih besar dari pada beton normal. Dalam hal ini penulis mencoba menggunakan Abu sekam sebagai bahan tambahan dan diharapkan butirannya dapat mengisi pori-pori ataupun rongga-rongga yang kosong sehingga dapat menghasilkan beton yang padat dengan berat jenis dan berat isi yang besar serta diharapkan dapat meningkatkan kuat tekan beton. Variasi penambahan Abu sekam yaitu sebesar 2.%, %, 7.%, dan %.dan penambahan zat super plasticizer (SikaCim Concrete Additive) sebesar -0 ml per sak semen, untuk menghasilkan kuat tekan beton yang lebih besar dari kuat tekan beton normal. Benda uji dibuat dengan bentuk kubus dan dipakai untuk pengujian kuat tekan pada umur 14 hari. Dari hasil pemeriksaan dilaboratorium didapat kuat tekan beton normal rata rata adalah sebesar, ton/mm 2, 22, ton/mm 2, 22,80 ton/mm 2, dan 24,66 ton/mm 2. Sedangkan dengan penambahan Abu Sekam + zat superplasticizier didapat hasil kuat tekan beton rata rata adalah sebesar 26,67 ton/mm 2, 27,68 ton/mm 2, 28, ton/mm 2, dan 33, ton/mm 2, sehingga hasilnya dapat diketahui bahwa dengan penambahan abu sekam menghasilkan kuat tekan beton yang lebih tinggi daripada kuat tekan beton normal. Kata kunci : Abu Sekam, Zat Super Plasticizer, Workability, Kuat Tekan Beton PENDAHULUAN Beton yang dikenal sekarang ini adalah suatu material bangunan dan konstruksi yang sifat-sifatnya dapat ditentukan lebih dahulu dengan mengadakan perencanaan dan pengawasan yang teliti terhadap bahan-bahan yang dipilih. Dalam bidang konstruksi, penggunaan beton merupakan pilihan utama untuk membangun sebuah struktur bangunan, karena beton merupakan bahan dasar yang mudah dibentuk dan dengan harga yang relatif murah dibandingkan dengan bahan konstruksi lainnya. Beton normal mempunyai segi yang kurang menguntungkan, oleh sebab itu banyak para ahli atau pakar beton menemukan admixture (zat tambahan), dan additive (bahan tambahan alam) dengan berbagai fungsi yang bertujuan untuk menutupi atau mengurangi kelemahan beton. Abu hasil pembakaran seperti halnya sekam padi, yang hakikatnya adalah limbah, ternyata merupakan sumber silika/karbon yang cukup tinggi. Di masa sekarang ini ilmu pengetahuan tentang konstruksi bangunan berkembang dengan pesat, salah satunya adalah konstruksi beton. Di mana beton normal merupakan campuran antara semen portland, agregat halus, agregat kasar dan air mempunyai segi yang kurang menguntungkan dengan melihat dari kuat tekan dan workabilitas yang dihasilkan oleh beton tersebut. Beton yang dihasilkan memiliki pori-pori ataupun berongga sehingga kuat tekan beton menjadi berkurang. Karenanya banyak penelitian dilakukan untuk membuat beton tersebut bertambah kuat dengan menambahkan bahan tambahan admixture (zat tambahan) dan additive (bahan tambahan alam) yang digunakan untuk meningkatkan kuat tekan beton, untuk mendapatkan kuat tekan beton yang lebih besar dari pada beton normal. Kuat tekan Beton Kuat tekan yang dapat dicapai beton tergantung pada perbandingan air-semen serta tingkat pemadatan. Selain dari pada itu kuat tekan dari beton dipengarui oleh sejumlah faktor, selain oleh perbandingan air semen dan tingkat pemadatannya. Faktor faktor yang penting lainnya yaitu : 1. Jenis semen dan kwalitasnya, mempengarui kekuatan rata rata dan kuat batas beton. 2. Jenis dan lekak lekuk bidang permukaan agregat. Kenyataan menunjukkan bahwa penggunaan agregat akan menghasilkan beton dengan kuat desak maupun tarik yang lebih dari pada penggunaan kerikil halus dari sungai. 3. Effisiensi dari perawatan (Curing). Kehilangan kekuatan sampai sekitar 40 % dapat tejadi bila pengeringan diadakan sebelum waktunya. Perawatan adalah hal yang sangat penting pada pekerjaan lapangan dan pada pembuatan benda uji. 4. Suhu, pada umumnya kecepatan pengerasan beton bertambah dengan bertambahnya suhu. Umur, pada kenyaatan yang normal kekuatan beton bertambah dengan bertambahnya umur. Kecepatan bertambahnya kekuatan tergantung pada jenis semen. Mix Desain Campuran Beton Ada beberapa metode yang dapat dijadikan dasar untuk mendesain campuran beton sebagai acuan untuk menentukan komposisi beton mutu tinggi BW. Schacklock mengatakan bahwa untuk mendesain beton dengan kuat tekan 4 Mpa (40 kg/cm 2 ) atau lebih, maka cara desain campurkan biasa-biasanya sudah tidak akurat lagi, sehingga untuk mendesain campuran beton dengan kuat tekan tinggi perlu adanya pengetahuan dan pengalaman eksperimental tentang sifat-sifat bahan dasar beton yang dapat menaikkan kekuatan dan keawetanya. 1

Beberapa metode desain campuran beton diantaranya adalah: Metode Francis (DREUX) Metode Inggris (DOE) Metode Amerika (ACI) Metode Indonesia (SKSNI) Adapun dalam penelitian ini digunakan metode Indonesia (SKSNI). Metode desain campuran beton ini bedasarkan kepada SKSNI T-1-1990-03 yang mengatur tata cara membuat canpuran beton normal. Beberapa persyaratan yang penting dalam mendesain campuran adalah: a. Kekentalan yang memungkinkan untuk pekerjaan beton dapat mengisi acuan (workabiliti) b. Keawetan (durabiliti) c. Kuat tekan (compressive strenght) d. Ekonomis (economi) Abu Sekam Abu sekam padi abu secara fisis setara dengan agregat halus (pasir), menurut spesifikasi agregat ringan untuk beton struktural; SNI no. : 03-2461-1991, agregat yang diuji harus memenuhi persyaratan besar butir agregat ringan dan sifat fisis, jadi penggunaan pasir alam untuk mengganti sebagian atau seluruh agregat ringan halus dapat dilakukan selama masih memenuhi persyaratan minimum yang ditentukan dengan komposisi campuran yang sama untuk beton ringan struktural. Umumnya pembakaran sekam padi dilakukan di kilang-kilang pengolahan beras, jadi abu bahan yang dipakai sebagai bahan uji, abu biasanya dipakai untuk bahan pembersih alat-alat rumah tangga, dan banyak diperjual belikan di warung-warung atau kios penjual kebutuhan rumah tangga. Penggilingan padi selalu menghasilkan abu sekam yang cukup banyak yang akan menjadi material sisa. Ketika bulir padi digiling, 78% dari beratnya akan menjadi beras dan akan menghasilkan 22% berat kulit gabah (abu sekam). Kulit gabah ini dapat digunakan sebagai bahan bakar dalam proses produksi. Kulit gabah terdiri dari 7% bahan mudah terbakar dan 2% berat akan berubah menjadi abu. Abu ini dikenal dengan Rice Husk Ash (RHA) yang mempunyai kandungan silika reaktif (amorphous silica) sekitar 8 90%. Jadi dari setiap 00 kg padi yang digiling akan dihasilkan 2 kg (22%) kulit gabah (abu sekam). Bila kulit gabah itu dibakar pada tungku pembakaran maka akan menghasilkan sekitar kg (2%) RHA. Untuk membuat abu sekam menjadi silika reaktif yang dapat digunakan sebagai material pozzolan dalam beton maka diperlukan kontrol pembakaran yang baik. Temperatur tungku pembakaran tidak boleh melebihi 0 800 C, sehingga dapat dihasilkan RHA yang terdiri dari silika yang tidak terkristalisasi. Jika kulit gabah ini terbakar 0 pada suhu lebih dari 80 C maka akan menghasilkan abu yang terkristalisasi menjadi arang dan tidak reaktif lagi sehingga tidak mempunyai sifat pozzolan. Setelah pembakaran kulit gabah selama 1 jam dengan suhu yang terkontrol maka akan dihasilkan RHA yang berwarna putih keabu-abuan atau abu-abu sedikait berwarna hitam. Warna hitam menandakan bahwa temperatur tungku pembakaran terlalu tinggi yang menghasilkan abu yang tidak reaktif. RHA kemudian dapat digiling untuk mendapatkan ukuran butiran yang halus. RHA (abu sekam) sebagai bahan tambahan dapat digunakan dengan mencampurkannya pada semen atau hanya dengan memakai air kapur sebagai campuran untuk mendapatkan beton dengan kuat tekan rendah. Super Plasticizer Super plasticizer (SikaCim Concrete Additive) merupakan salah satu bahan campuran yang digunakan dalam pembuatan beton yang mana telah dikenal hampir bersamaan waktunya dengan penemuan semen. Kriteria dalam penggunaan bahan campuran dalam pembuatan beton umumnya meliputi untuk mempercepat pengerasan (accelator), mereduksi air (plasticizer), dan pengisian poripori. Super Plasticizer merupakan campuran dalam pembuatan beton yang berfungsi untuk mempercepat pengerasan sehingga meningkatkan kekuatan beton pada musim dingin. Super Plasticizer telah digunakan secara luas sebagai accelator pada masa lampau disebabkan harganya murah dan kemudian bahan ini memberikan pengaruh yang amat cepat pada pengerasan beton.( L.J.Murdok dan K.M.Brook, 1986) Super plasticizer (SikaCim Concrete Additive) berfungsi sebagai campuran adukan beton untuk menguranggi keropos, memudahkan pengecoran dan mempercepat pengerasan pada beton (kekuatan awal beton) dengan mengurangi air sampai 1 %. METODE PENELITIAN Pada kegiatan ini, penelitian dilakukan dengan metode eksperimental yakni dengan melakukan pengujian material di laboratorium. Pelaksanaan penelitian dilaboratorium dimulai sejak tanggal 1 Januari dan berakhir pada tanggal 4 April 09. Adapun laboratorium yang digunakan untuk penelitian ini adalah Laboratorium Institut Teknologi Medan (ITM) Jalan Gedung Arca no. 2 Medan. Kegiatan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Mempersiapkan bahan material yaitu : Agregat halus, agregat kasar, semen portland, abu sekam, Zat Super Plasticizer(SikaCim Concrete Additive) dan air bersih. 2. Benda uji berbentuk kubus sebanyak 60 buah, dengan P=1cm, L=1cm, T= 1 cm 3. Pengujian kuat tekan beton pada umur 3, 7,, dan 14 hari. Pembuatan Benda Uji Pembuatan benda uji dilakukan dengan menggunakan dua macam campuran agregat yaitu : 1. Beton Normal, benda uji (sampel) beton Normal berjumlah 12 sampel, benda uji dipergunakan untuk pengujian kuat tekan beton. Setelah benda uji tersebut direndam dalam air selama 3, 7,, dan 14 hari. 2. Campuran beton yang memakai abu sekam + zat Super Plasticizer. Benda uji (sampel) yang memakai bahan campur Abu Sekam dan zat superplasticizier berjumlah 48 sampel, benda uji dipergunakan untuk pengujian kuat tekan beton. Setelah benda uji direndam kedalam air selama 3, 7,, dan 14 hari. Prosedur pengujian kuat tekan beton a. Beton diambil dari perendaman, lalu di jemur selama 24 jam b. Ditimbang berat beton sebelum dilakukan pengujian 2

c. Masukkan beton ke mesin kompres tersebut kemudian ditekan sampai jarum pada dial tidak naik lagi atau bertambah (beton sudah runtuh) d. Catat kuat tekan beton tersebut e. Percobaan tersebut dilakukan untuk umur beton 3, 7,, dan 14 hari HASIL DAN PEMBAHASAN Kuat Tekan SikaCim yang diambil pada umur 3, 7,, dan 14 hari. campurannya. Seperti yang kita lihat pada tabel dibawah ini. Pada pengujian kuat tekan kubus ( P:1cm, L:1cm, T:1cm). Tabel 1. Data Evaluasi kuat Tekan Beton Normal Beton Normal Hari 1, 22 24, 21 2 21 21 23 26 3 24, 21 27, 22, 22,80 24,66 Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kekuatan beton normal dengan, menghasilkan kuat tekan yang berada diatas mutu rencana. Maka dapat kita gambarkan time history atau perjalan proses pengikatan beton dari waktu ikat awal umur 3 hari sampai dengan beton itu mengikat pada umur 14 hari yang direncanakan. Dan dapat dilihat dalam grafik di bawah ini ; Kuat Tekan (ton/mm 2 ) 2 1 0 3 7 14 Gambar. 1 Grafik Hubungan Kuat Tekan Beton Normal Terhadap umur Kuat Tekan Abu Sekam 2,%+ Sika Cim yang diambil pada umur 3, 7,, dan 14 hari. campurannya. Seperti yang kita lihat pada tabel dibawah ini Tabel 2 Data Kuat Tekan Abu sekam 2,% + SikaCim Abu Sekam 2,% + SikaCim Hari 1 21, 21, 23 27, 2 22 2 26 3 22, 23 22 26, 2 1 0 3 7 14 Gambar 2 Grafik Hubungan Pengujian Kuat Tekan Abu Sekam 2,% + SikaCim Kuat Tekan Abu Sekam % + SikaCim yang diambil pada umur 3, 7,, dan 14 hari. campurannya. Seperti yang kita lihat pada tabel dihalaman berikutnya. Pada pengujian kuat tekan kubus ( P:1cm, L:1cm, T:1cm) Tabel 3. Data Kuat Tekan Abu Sekam % + SikaCim Abu sekam % + SikaCim Hari 1, 23, 2 27 2 23,8 23 22, 28, 3 22 24, 24, 27, 21,33 22,17 23,33 26,67 Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kekuatan SikaCim Concrete Additive) dan Abu sekam 2,%, menghasilkan kuat tekan yang berada diatas mutu rencana. Maka dapat kita gambarkan time history atau perjalan proses pengikatan beton dari waktu ikat awal umur 3 hari sampai dengan beton itu mengikat pada umur 14 hari yang direncanakan. Dan dapat dilihat dalam grafik pada lembar berikutnya. 22,16 23,66 24 27,67 3

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kekuatan SikaCim Concrete Additive) dan Abu sekam %, menghasilkan kuat tekan beton diatas mutu rencana. Maka dapat kita gambarkan time history atau perjalan proses pengikatan beton dari waktu ikat awal umur 3 hari sampai dengan beton itu mengikat pada umur 14 hari yang direncanakan. Dan dapat dilihat dalam grafik di bawah ini : 2 1 2 1 0 3 7 14 Gambar 4 Grafik Hubungan Pengujian Kuat Tekan Abu Sekam 7,% + SikaCim 0 3 7 14 Gambar 3 Grafik Hubungan Pengujian Kuat Tekan Abu Sekam % + SikaCim Kuat Tekan SikaCim + Abu Sekam 7,% yang diambil pada umur 3, 7,, dan 14 hari. campurannya. Seperti yang kita lihat pada tabel dibawah ini. Pada pengujian kuat tekan kubus (P:1cm, L:1cm, T:1cm) Tabel 4 Data Evaluasi kuat Tekan Kubus (Beton Normal+SikaCim + Abu Sekam 7,%) Abu Sekam 7,% + SikaCim Hari 1, 21 22 27 2 21 27 24 3 22 2 2, 28, 21,16 24,3 23,83 28, Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kekuatan SikaCim Concrete Additive) dan Abu Sekam 7,%, menghasilkan kuat tekan beton diatas mutu rencana. Maka dapat kita gambarkan time history atau perjalan proses pengikatan beton dari waktu ikat awal umur 3 hari sampai dengan beton itu mengikat pada umur 14 hari yang direncanakan. Dan dapat dilihat dalam grafik pada halaman selanjutnya ; Kuat Tekan Abu Sekam % + SikaCim Hasil penelitian pengujian kuat tekan beton, kuat tekan beton benda uji diperoleh dari nilai kuat tekan ratarata, yang diambil pada umur 3, 7,, dan 14 hari. campurannya. Seperti yang kita lihat pada tabel dibawah ini Pada pengujian kuat tekan kubus ( P:1cm, L:1cm, T:1cm) Tabel Data Evaluasi Kuat Tekan Abu Sekam % + SikaCim Abu Sekam % + SikaCim Hari 1 2 3 2 27 29, 28 36, 3 24, 31 29 29 2,,17 29, 33, Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kekuatan beton normal dengan campuran Zat Super plasticizer ( SikaCim Concrete Additive) dan Abu Sekam %, menghasilkan kuat tekan beton diatas mutu rencana. Maka dapat kita gambarkan time history atau perjalan proses pengikatan beton dari waktu ikat awal umur 3 hari sampai dengan beton itu mengikat pada umur 14 hari yang direncanakan. Dan dapat dilihat dalam grafik di bawah ini ; 40 3 2 1 0 3 7 14 Gambar Grafik Hubungan Pengujian Kuat Tekan Abu Sekam % + SikaCim 4

Perbandingan Kuat Tekan Beton Normal Terhadap kuat Tekan Abu Sekam 2,% + SikaCim. Secara umum dapat dilihat bahwa hasil yang diperoleh pada pengujian kuat tekan beton dengan penambahan zat super plasticizer dan kuat tekan beton dengan penambahan super plasticizer serta Abu Sekam sebanyak 2,% pada masingmasing umurnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penambahan Abu Sekam sebesar 2,% yang kita campurkan kedalam beton dengan proporsi dan komposisi yang di campurkan,menghasilkan kuat tekan yang berbeda dimana dengan penambahan Abu Sekam 2,% dapat menambah kuat tekan beton, dari kuat tekan beton normal, dan dapat kita lihat dalam grafik di bawah ini ;. 2 1 0 3 7 14 Beton Normal Beton Normal + Sekam 2,% Gambar 6 Grafik Hubungan perbandingan kuat tekan beton normal Vs Kuat tekan beton normal + Sika + Abu Sekam 2,%. Perbandingan Kuat Tekan Sika Terhadap kuat Tekan Abu Sekam 2,%, %, 7,%, % + SikaCim. Secara umum dapat dilihat bahwa hasil yang diperoleh pada pengujian kuat tekan beton dengan penambahan zat super plasticizer dan kuat tekan beton dengan penambahan super plasticizer serta Abu Sekam sebanyak 2,%, %, 7,%, % pada masing-masing umurnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penambahan Abu Sekam sebesar 2,%, %, 7,%, % yang kita campurkan kedalam beton, menghasilkan kuat tekan yang berbeda dimana dengan penambahan Abu Sekam 2,%, %, 7,%, % dapat menambah kuat tekan beton dari kuat tekan beton yang direncanakan. Dan dapat kita lihat grafik pada halaman berikutnya. KESIMPULAN Dari hasil penelitian, analisa dan pembahasan hasil eksperimen dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan data tabel dan grafik di bawah ini dapat disimpulkan bahwa dengan penambahan abu sekam dalam variasi persentase yang berbeda, dapat meningkatkan kuat tekan beton dari kuat tekan beton normal. 2. Dengan penambahan Zat Superplasticizier juga dapat meningkatkan Workabilitas dan kuat tekan beton. DAFTAR PUSTAKA L. J. Murdock, K. M. Brook, Ir. Stephanus Hendarko (alih bahasa), Bahan dan Praktek Beton, Edisi Keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1996. Mulyono Tri Teknologi Beton Penerbit ANDI, Yogyakarta Nilson Artur/ Goerge Winter, Design of Concrete Structures, Edisi Kesepuluh, 1979. S. Unnikrisna Pillai dan Devdas Menon, Reinforced Concrete Design, Edisi Pertama. 1998. Swamy, Sheffield, R. N. New Concrete Materials, Volume 1, Sheffield University Press, London, 1983. Wangsadinata Wiratman Ir. (ketua pembaharuan PBI), Peraturan Beton Indonesia, Diterbitkan Departemen Pekerjaan Umum, Bandung, 1971. 40 3 2 1 0 3 7 14 Beton Normal Sekam 2,% sika + Abu Sekam % Sekam 7,% Abu Sekam % Gambar 7 Grafik Hubungan perbandingan kuat tekan beton normal Vs Kuat tekan beton normal + Abu Sekam 2,%, %, 7,%, %.