BAB II GAMBARAN UMUM DAN KONDISI EKSISTING PELAYANAN PDAM TIRTA DARMA AYU

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA

BAB III TINJAUAN WILAYAH PERENCANAAN

TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM TL 3105 SLIDE 04. Yuniati, PhD

BAB I PENDAHULUAN. banyak PDAM Tirta Kerta Raharja mempunyai beberapa Instalasi Pengolahan Air bersih (

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia. Untuk itu diperlukan suatu instalasi pengolahan air

BAB I PENDAHULUAN. Penduduk Kabupaten Kotawaringin Barat sebagian besar. menggunakan air sungai / air sumur untuk kegiatan sehari-hari seperti

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah dan Perkembangan PDAM Kabupaten Sukabumi. Pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sukabumi

EVALUASI TERHADAP UPAYA PENINGKATAN KUALITAS AIR BERSIH PADA PDAM TIRTA MON PASE INSTALASI MEUNASAH REUDEUP KABUPATEN ACEH UTARA

Analisis Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di PDAM Tulungagung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Gambar 4.1: Gedung Operasional PDAM Tirta Indragiri

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. LEIDING BEDRIJF yang dikelola oleh pemerintah Hindia Belanda, dengan

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. terdapat di laut (air asin), dan pada lapisan lapisan gunung es. Air mengikuti suatu

Pendahuluan. Peningkatan jumlah penduduk Kebutuhan akan air bersih Kondisi IPAM yang kurang ideal Evaluasi IPAM

PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR PEJOMPONGAN II DENGAN METODE KONVENSIONAL

BAB II TINJAUAN UMUM PDAM TIRTA KAMUNING

BAB V EVALUASI PENGOLAHAN AIR MINUM EKSISTING KAPASITAS 233 L/det

EVALUASI EFISIENSI KINERJA UNIT CLEARATOR DI INSTALASI PDAM NGAGEL I SURABAYA

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bekasi berada posisi 106º55 BT dan 6º7-6º15

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK ZONA PELAYANAN IPA PILOLODAA KOTA GORONTALO

4.1. PENGUMPULAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA MOTONGKAD UTARA KECAMATAN NUANGAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan dan Manfaat

BAB IV PENENTUAN KEBUTUHAN AIR MINUM DI WILAYAH PERENCANAAN

-1- DOKUMEN STANDAR PERENCANAAN TEKNIS TERINCI

BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI DAN PENYEDIAAN AIR BERSIH KABUPATEN SUBANG

BAB II TINJAUAN UMUM PDAM TIRTA KAMUNING

1.1 Latar Belakang 1

Perancangan Unit Instalasi Pengolahan Air Minum Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember

ALTERNATIF PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK ZONA PELAYANAN IPA SEA KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROFIL PDAM KABUPATEN SLEMAN

BAB II SEJARAH PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. PAM JAYA adalah Badan Usaha Milik Daerah yang

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KECAMATAN POSO KOTA SULAWESI TENGAH

PROFIL KABUPATEN / KOTA

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MELAWI

BAB I PENDAHULUAN. bertahan hidup tanpa air. Sebanyak 50 80% di dalam tubuh manusia terdiri

UNIT PENGOLAHAN AIR MINUM 5

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SPESIFIKASI IPA TIPE CIKAPAYANG

BAB VI ANALISIS SUMBER AIR DAN KETERSEDIAAN AIR

EVALUASI KINERJA INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM LEGUNDI PDAM GRESIK UNIT 4 (100 LITER/ DETIK)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DESA LOBONG, DESA MUNTOI, DAN DESA INUAI KECAMATAN PASSI BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL

BAB III KONDISI EKSISTING SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH IKK ALALAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GAMBARAN PENGOLAHAN AIR BAKU DI PDAM NANGA PINOH KABUPATEN MELAWI

-1- DOKUMEN STANDAR EVALUASI

pada September 2006 terletak sekitar 3 km dari pusat ibu kota Aceh Utara, yaitu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dosen Pembimbing : Dr. ALI MASDUQI, ST. MT. oleh : TITIEK SUSIANAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. milik Pemerintah Daerah Kampar. Sesuai dengan surat Keputusan Menteri

PENGANTAR BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM

PREVIEW III (AKHIR) TUGAS AKHIR-RP

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KAWASAN PERUMAHAN GRIYA PEMULA (WELONG ABADI) KECAMATAN PALDUA MANADO

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Kampar Bangkinang Kota

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

CV. BINTANG AIR SILAMPARI C O M P A N Y P R O F I L E

PAM JAYA SEBAGAI PENYEDIA AIR BERSIH DALAM RENCANA PENGEMBANGAN RUMAH SUSUN DI DKI JAKARTA

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH KELURAHAN KAYAWU KOTA TOMOHON

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/PRT/M/2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Tabel IV.1 Guna Lahan Perumahan Dan Proyeksi Jumlah Penduduk

GAMBARAN PENGOLAHAN AIR BERSIH DI PDAM KOTA SINGKAWANG

PENGELOLAAN PRODUKSI AIR BERSIH PDAB TIRTA UTAMA UNIT BREGAS (BREBES, TEGAL, SLAWI) Yustika Kusumawardani 1*, Wawan Triyoga 2 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH (PDAM) KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU UNTUK 10 TAHUN KE DEPAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PERENCANAAN PENGEMBANGAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM PDAM TIRTA DARMA AYU KABUPATEN INDRAMAYU JAWA BARAT

BAB V PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MOEDAL KOTA SEMARANG

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ali Masduqi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Latar Belakang Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surabaya

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 TATA LETAK JARINGAN PIPA

BAB V ANALISIS HASIL SIMULASI HIDROLIS JARINGAN DISTRIBUSI PDAM BADAKSINGA

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SEA KECAMATAN PINELENG KABUPATEN MINAHASA

PERENCANAAN PENYEDIAAN AIR MINUM DI KOTA SANGGAU

BAB PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH KOTA PALANGKARAYA

2015 PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KECAMATAN INDRAMAYU KABUPATEN INDRAMAYU SAMPAI TAHUN

BUPATI INDRAMAYU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 16 TAHUN 2008 TENTANG

RESERVOIR 14. Teknik Lingkungan. Program Studi. Nama Mata Kuliah. Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum. Jumlah SKS 3

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. besar kedua di Jawa Timur setelah Kota Surabaya. Kota Malang merupakan salah

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB VI PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM


PERENCANAAN PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI AIR BERSIH IBUKOTA KECAMATAN NUANGAN

Transkripsi:

BAB II II.1 Profil PDAM Tirta Darma Ayu II.1.1 Sejarah PDAM Tirta Darma Ayu Bermula pada tahun 1932 dibangunlah sebuah instalasi pengolahan air di Kabupaten Indramayu dengan kapasitas 20 liter/detik dan sumber air bakunya berasal dari saluran irigasi kali Sindu Praja. Pada masa itu pelayanan air bersih masih terbatas hanya untuk kalangan bangsa Belanda saja. Hingga akhirnya pada tahun 1945 setelah bangsa Indonesia merdeka, pengelolaan air minum yang selama ini dikelola oleh bangsa Belanda diambil alih oleh Pemerintah Indonesia dalam hal ini Dinas Air Minum Kab. Indramayu. Kemudian dalam perkembangannya, kebutuhan air bersih bagi masyarakat senantiasa terus meningkat, maka pada tahun 1979 di Kabupaten Indramayu dibangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) berkapasitas 70 liter/detik. Pengelolaan Air Bersih ini dalam perkembangannya kemudian menjadi tanggung jawab dan wewenang PDAM Kabupaten Dati II Indramayu sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Dalam Negeri Nomor 552/KPTS/1988, tanggal 17 Nopember 1988. Pada tahun 1995 dibangun instalasi pengolahan air berkapasitas 80 liter/detik di kelurahan Kepandean Kecamatan Indramayu, kemudian disusul dengan instalasi-instalasi lainnya dengan sumber dana baik pinjaman dari pemerintah pusat maupun bantuan hibah dari pemerintah pusat dan daerah. Sampai dengan bulan Juli 2005, kapasitas produksi total PDAM Kabupaten Indramayu adalah sebesar 657,5 liter/detik yang melayani sejumlah 45.872 SL di wilayah tersebar. Sesuai SK Direksi PDAM Kabupaten Indramayu No.065/SK.06.Adm.HK/2000 Tentang Pengesahan Logo dan Nama, maka PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU II 1

nama PDAM Indramayu pada 12 Juni 2000 berubah menjadi PDAM Tirta Darma Ayu Kabupaten Indramayu (Buku Profil PDAM Tirta Darma Ayu, 2005). II.1.2 Logo PDAM Tirta Darma Ayu Logo PDAM Tirta Darma Ayu dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar II. 1 Logo PDAM Tirta Darma Ayu Kabupaten Indramayu Makna dari gambar logo di atas adalah sebagai berikut : Tetesan air berwarna biru muda melambangkan air bersih / air minum PDAM yang berkualitas untuk memenuhi keburtuhan masyarakat. Gelombang air berwarna biru tua menyatakan sumber air yaitu air permukaan sungai yang merupakan air baku untuk proses pengolahan air bersih / air minum. Sedangkan lingkaran berwarna putih melambangkan penampang pipa yang siap menyalurkan / mendistribusikan air bersih / air minum PDAM kepada masyarakat Kabupaten Indramayu. Tulisan Tirta Darma Ayu sebagai nama dari PDAM. Tirta berarti air, sedangkan Darma Ayu diambil dari lambang daerah yang menjadi dasar lahirnya nama Indramayu yang berarti juga Hajat Hidup (Darma). Jadi PDAM Tirta Darma Ayu berarti Pengabdian PDAM dalam penyediaan air (air minum / air bersih) bagi hajat hidup dan kesejahteraan rakyat Indramayu (Buku Profil PDAM Tirta Darma Ayu, 2005). II.1.3 Visi, Misi dan Strategi PDAM Tirta Darma Ayu Visi PDAM Tirta Darma Ayu, yaitu : Menjadikan PDAM sebagai perusahaan yang mandiri, sehat dan profesional. PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU II 2

Misi PDAM Tirta Darma Ayu, yaitu : - Meningkatkan pendapatan PDAM untuk meningkatkan Debt Service Ratio yang sehat. - Menciptakan sistem partisipasi swasta / masyarakat dalam pengembangan prasarana dan sarana PDAM. - Menciptakan iklim kerja yang sehat agar terjadi koordinasi yang harmonis antar semua pihak yang terkait. - Mampu melaksanakan tugas pengendalian pelayanan air bersih untuk seluruh masyarakat Kabupaten Indramayu. - Dapat menyediakan air bersih yang memenuhi persyaratan baik secara kualitas, kuantitas, dan kontinuitas serta dapat menciptakan rasa kepastian terhadap penyediaan air bersih secara bertahap dan permanen. Strategi PDAM Tirta Darma Ayu, yaitu : - Mengembangkan kemampuan pengelolaan PDAM agar dapat mensejahterakan ekonomi personil dan afektifitas pemanfaatan pola yang ada. - Mendorong kemampuan personil PDAM melalui pelatihan-pelatihan. - Menata organisasi untuk hubungan kerja antar personil maupun antar sub instansi terkait dalam rangka pengembangan PDAM. - Mendorong partisipasi masyarakat / swasta. (Buku Profil PDAM Tirta Darma Ayu, 2005) II.2 Kondisi Eksisting Pelayanan PDAM Tirta Darma Ayu II.2.1 Sarana dan Prasarana yang Tersedia PDAM Tirta Darma Ayu mempunyai Sistem Penyediaan Air bersih yang memanfaatkan air baku sebagian besar dari air permukaan, sehingga dalam sistem pengolahannya menggunakan Sistem Pengolahan Air Bersih secara lengkap. Dalam hal ini kualitas air baku sangat mempengaruhi hasil pengolahan, yang mana faktor kekeruhan air sering menjadi kendala, disamping ph (derajat keasaman) serta kandungan zat kimia lainnya, sehingga efisiensi dari IPA termasuk kondisi mekanikal elektrikal seperti PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU II 3

pompa sering rusak dan efisiensinya menurun, yang mana ikut mempengaruhi hasil dari produktifitas air hasil olahan tersebut. Tabel II. 1 Tabel Lokasi Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirta Darma Ayu NO WILAYAH LOKASI KAPASITAS (LITER/DETIK) 1. Indramayu Kel. Kepandean 70 Kel. Kepandean 80 Kec. Indramayu 2. Jatibarang Ds. Jatibarang 20 Baru 20 Kec. Jatibarang 20 3. Kandanghaur 30 Ds. Babakan Jaya 30 4. Lohbener Kec. Kandanghaur 300 Ds. Lohbener Kec. Jatibarang 10 Ds. Pamayahan 5. UP. Jatisawit Kec. Lohbener 10 Ds. Jatisawit 6. UP. Bangodua Kec. Jatibarang 5 Ds. Sukaperna 7. UP. Losarang Kec. Bangodua 5 Ds. Puntang 8. UP. Gabus Kec. Losarang 7,5 9. Wetan Ds. Sekarmulya 50 UP. Ds. Bangodua Kertasemaya Kec. Bangodua DIBANGUN TAHUN 1977 / 1978 1994 / 1995 1997 / 1980 1991 / 1992 2004 1987 / 1988 1995 / 1995 1996 / 1997 2004 1991 / 1992 1983 / 1984 1983 / 1984 1982 / 1983 2004 Sumber : Buku Profil PDAM Tirta Darma Ayu, 2005 Kapasitas pengolahan air PDAM Tirta Darma Ayu ini berjumlah 657,5 liter/detik dengan lokasi tersebar di berbagai wilayah. Secara terperinci PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU II 4

pembagian kapasitas pelayanan beserta lokasi IPA masing-masing dapat dilihat pada tabel II.1. Pipa transmisi dan distribusi yang ada terdiri dari berbagai ukuran dan berbagai jenis pipa. Untuk pipa transmisi, dari pipa GI, steel, PVC dengan diameter 500 mm sampai dengan 100 mm sebanyak 21.238 m, sedangkan pipa distribusi dari diameter 400 mm sampai dengan 25 mm sepanjang 651.495 m. Jumlah sambungan langganan sebanyak 45.872 unit dan hidran umum sebanyak 156 unit. II.2.2 Kinerja Karyawan Cakupan pelayanan PDAM Tirta Darma Ayu hingga akhir tahun 2005 mencapai sekitar 31,58 %, dengan kuantitas dan kualitas pelayanan yang cukup baik. PDAM Tirta Darma Ayu telah mampu memberikan pelayanan terhadap pelanggan rata-rata 24 jam perhari. Pada tahun 2005 ini PDAM tirta Darma Ayu dapat meningkatkan kapasitas pengolahan air dari 577,5 liter/detik menjadi 657,5 liter/detik. Begitu juga dengan jumlah pelanggan, pada awal tahun 2004 berjumlah 42.011 SL, hingga pada bulan Juli tahun 2005 menjadi 45.872 SL. Saat ini PDAM Tirta Darma Ayu berusaha menjadi PDAM yang diharapkan, yaitu mampu memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat secara prima dan menghasilkan pendapatan yang dapat menutup seluruh biaya yang dikeluarkan. Sebagai upaya peningkatan kinerja, PDAM Tirta Darma Ayu selalu berusaha meningkatkan SDM para karyawan yaitu dengan cara terus menerus memberikan pendidikan dan pelatihan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Meningkatkan pelayanan prima, dengan cara memperhatikan keluhan pelanggan, guna memperoleh informasi tentang hal-hal yang harus dibenahi. Juga memberika penyuluhan kepada pelanggan, sehingga dapat mengetahui PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU II 5

pengelolaan dan pemakaian air bersih secara bijak sekaligus memahami manfaat air bersih. II.2.3 Permasalahan dan Tantangan yang Dihadapi PDAM Tirta Darma Ayu Dalam upaya peningkatan pelayanan air bersih kepada masyarakat kota Indramayu, PDAM Tirta Darma Ayu selalu berupaya meningkatkan mutu pelayanan maupun pengembangan daerah pelayanan, sehingga setiap tahun bertambah banyak masyarakat yang dapat menikmati air bersih. Seperti pada umumnya, dalam setiap sistem penyediaan air bersih selalu terdapat kendala dan permasalahan yang dihadapi, baik itu permasalahan yang bersifat teknis maupun non teknis. Banyaknya kendala dan permasalahan tersebut berdampak pada rendahnya tingkat pelayanan air bersih kepada masyarakat. Demikian halnya dalam sistem penyediaan air bersih yang dikelola oleh PDAM Kabupaten Indramayu, yang sampai tahun 2005 tingkat pelayanan air bersih secara total baru mencapai 31,58%. Hal ini disebabkan karena beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain : 1. Sumber air baku 2. Tingkat kebocoran tinggi 3. Biaya investasi dan operasional tinggi Sumber air baku Sulitnya mendapatkan sumber air baku merupakan permasalahan utama dalam sistem penyediaan air bersih di Kabupaten Indramayu. Adapun sumber-sumber air baku yang dapat digunakan antara lain berasal dari sungai dan saluran irigasi yang mana memiliki tingkat fluktuasi debit yang cukup tinggi dengan kualitas air yang tidak memenuhi syarat baik secara fisik, kimia dan biolgis. Tingkat kebocoran tinggi Lokasi sumber air baku yang tersebar dan luasnya daerah pelayanan, sangat tidak memungkinkan bagi Kabupaten Indramayu untuk memiliki satu sistem penyediaan air bersih secara terpusat. Sebagaimana sistem PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU II 6

penyediaan air bersih di Kabupaten Indramayu yang dikelola PDAM saat ini, telah memiliki 10 unit produksi yang tersebar Kondisi seperti ini sangat rawan terhadap tingginya tingkat kebocoran, baik itu pada sistem transmisi, unit produksi maupun pada jaringan distribusi. Namun demikian, tingkat kebocoran air dalam sistem penyediaan air bersih Kabupaten Indramayu yang dikelola PDAM saat ini masih relatif sedang yaitu sebesar 26,3%. Biaya investasi dan operasional tinggi Kondisi sumber air yang tersebar dan kualitas air yang tidak meenuhi syarat fisik, kimia dan biologis serta lokasi daerah pelayanan yang luas mengakibatkan perlunya dibangun beberapa unit produksi dengan sistem pengolahan lengkap ataupun sebagian. Hal ini membutuhkan biaya investasi yang cukup tinggi baik itu untuk membangun sistem yang baru maupun untuk pengembangan sistem yang sudah ada. Dalam sistem pengolahan lengkap ataupun sebagian, dibutuhkan beberapa jenis material bahan kimia untuk mengoperasikannya, baik itu berupa koagulan maupun desinfektan. Selain itu, kondisi topografi Kabupaten Indramayu yang relatif datar mengakibatkan sistem pengaliran untuk transmisi maupun distribusi harus menggunakan pemompaan. Kondisi demikian merupakan penyebab tingginya biaya operasional untuk sistem penyediaan air bersih di Kabupaten Indramayu. II.2.4 Rencana Pengembangan Rencana Program Pembangunan Jangka Menengah PDAM Tirta Darma Ayu pada prinsipnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang memadai baik dari segi kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Pembangunan jangka menengah ini direncanakan untuk daerah yang belum terdapat sistem air bersih dan daerah yang sudah terdapat sistem air bersih tetapi masih belum mencukupi kebutuhan masyarakatnya. Salah satu rencana pengembangan jangka menengah tersebut yaitu Pembangunan sarana air bersih di Kecamatan Sukra, Anjatan dan PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU II 7

Haurgeulis. Pembangunan sistem penyediaan air bersih tersebut direncanakan dalam satu sistem, lokasi IPA terletak di Desa Kopyah Kecamatan Anjatan dengan kapasitas produksi 150 liter/detik. Namun pada kenyataannya hanya terbangun IPA dengan kapasitas produksi 50 liter/detik dan pada bulan Juli 2007 mulai beroperasi. II.3. Kondisi Eksisting IPA Salam Darma Pada buku perencanaan teknik pembangunan prasarana air bersih di daerah pantura (2005) diuraikan bahwa tahap perencanaan pembangunan IPA Salam Darma terdiri dari beberapa tahap, yaitu : Untuk pembangunan unit produksi : - Tahap I (2005 2010) = 150 liter/detik - Tahap II (2010 2020) = 500 liter/detik - Tahap mendesak (2005 2006) = 50 liter/detik Untuk pembangunan unit distribusi : - Tahap I (2005 2010) = 250 liter/detik - Tahap II (2010 2020) = 700 liter/detik - Tahap mendesak (2005 2006) = 75 liter/detik Kapasitas pengolahan IPA Salam Darma terpasang merupakan perencanaan tahap mendesak seperti yang telah diuraikan di atas. Pembangunan sistem penyediaan air bersih di daerah Sukra, Anjatan, dan Haurgeulis ini terdiri dari beberapa pembangunan bagian prasarana air bersih, antara lain : - Pembangunan Intake dan Jaringan Transmisi - Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Bersih - Pembangunan Jaringan Distribusi Air Bersih - Pembangunan Booster Intake yang terbangun berada di tepi sumber air baku. Sumber air baku yang diandalkan dapat mensuplai kebutuhan air yang direncanakan (pada tahun 2005) berasal dari Saluran Induk Bugis Sektor Anjatan. Lokasi intake tersebut berjarak 800 m dari lokasi instalasi air bersih eksisting. Kondisi PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU II 8

topografi dari daerah Anjatan yang datar menyebabkan penyaluran air baku dari intake menuju instalasi pengolahan menggunakan sistem pemompaan. Gambar II.2 dan II.3 menunjukkan kondisi sumber air baku yang digunakan dan kondisi intake eksisting. Gambar II. 2 Kondisi Sumber Air Baku Gambar II. 3 Kondisi Intake Instalasi pengolahan air bersih eksisting menggunakan IPA Konvensional yang terbuat dari konstruksi baja dengan kapasitas 50 liter/detik. Unit-unit pengolahan air bersih yang terdapat pada paket konstruksi baja tersebut antara lain : - Unit koagulasi, dengan menggunakan tipe hidrolis pengadukan dalam pipa. PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU II 9

- Unit flokulasi, dengan menggunakan tipe hidrolis (Buffle Channel Vertikal) berbentuk hexagonal atau cyclone. - Unit sedimentasi, menggunakan plate settler. - Unit filtrasi, tipe Rapid Sand Filter dengan menggunakan dua media penyaring (pasir dan antrasit), dan satu media penyangga berupa kerikil. Air hasil pengolahan ditampung dalam bak reservoir dengan kapasitas 850 liter/detik, yang terdiri dari tiga bangunan reservoir, antara lain : - Reservoir induk dengan volume 450 m 3 - Reservoir booster I dengan volume 200 m 3 - Reservoir booster II dengan volume 200 m 3 Tiap reservoir yang terpasang dilengkapi dengan hidrofor (pengatur tekanan hidrolik). Kondisi IPA eksisting ditunjukkan oleh gambar II.4, II.5 dan II.6. Gambar II. 4 IPA Paket Baja PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU II 10

Gambar II. 5 Reservoir Induk Gambar II. 6 Hidrofor PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU II 11